Kamis, 10 Maret 2011

Menyediakan waktu

Belakangan ini anak bungsu saya suka menghitung hari.  Kemarin misalnya, dia bilang, “Sekarang Rabu, besok Kamis, terus Jumat, dan libur dua hari!  Cepat sekali ya, Ma, waktu berlalu,” katanya bak berpuisi. Kesempatan kita bersama anak-anak tanpa kita sadari akan berlalu.  Rasanya baru kemarin saya menggendong dan mengajak Josephus jalan-jalan dengan troli bayi.  Di usia menjelang 15 ini dia bilang, “Bukannya aku enggak mau memperhatikan keluarga.  Selama ini aku ‘kan dengan papa-mama terus.  Kali ini aku pingin jalan dengan teman-teman.  Lain lho rasanya!”  Saya tertegun, mengingat saya semakin tua dan anak saya sudah remaja.
Waktu adalah barang yang sangat berharga bagi sebagian besar orang.  Kita sering diperhadapkan pada dilema mana lebih penting: waktu untuk bekerja atau waktu bersama anak-anak.  Ada yang berpendapat, bekerja lebih penting demi kehidupan yang wajar bagi anak-anak.  Toh nanti hasilnya untuk anak.  Ini benar, tapi tidak sepenuhnya benar.  Orangtua kadang lupa bahwa anaknya juga membutuhkan dia.
Di hari-hari anak kita libur, usahakan menyediakan waktu atau menjadwalkan waktu untuk makan malam bersama anak, baik di rumah atau di rumah makan tertentu.  Kalau anak suka main game, apalah salahnya kita menemani dia main.  Selain itu kita bisa mengajak remaja kita jalan-jalan di mal.  Yang tidak kalah penting adalah menyediakan waktu untuk ngobrol.  Surat kabar adalah juga bahan yang baik untuk di review bersama anak-anak.
Kita harus menyediakan waktu untuk keluarga.  Jangan memberi waktu sisa untuk anak-anak dan pasangan kita.  Karena itu, rencanakanlah kebersamaan dengan anak dan pasangan di awal tahun.  Jangan sampai rutinitas harian kita menyabot kesempatan yang berharga itu.
email

Tidak ada komentar:

Posting Komentar