Sabtu, 30 April 2011

Mamma mia

Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia. Amsal 31 : 28

Kata tersebut mungkin tidak asing lagi buat kita, karena kerap terdengar dalam komentar iklan televesi tentang produk ‘Gery Chocolatos’. Bahkan kata yang dalam bahasa Italia ini berarti “Goodness”, juga menjadi judul acara realty show yang pernah ditayangkan Indosiar, yang menyajikan performance atas bakat-bakat anak yang dioptimalkan oleh orang tuanya (dalam hal ini mama), sebagai figure yang berpengaruh besar atas kemajuan penampilan sang buah hati. Selain diberi waktu untuk unjuk kebolehan, mama juga harus mempromosikan anaknya, agar mendapat simpati pemirsa, sehingga polling suara dapat diraih maksimal.
Gambaran di atas menunjukkan bahwa peran mama tidak bisa dianggap remeh. Figure yang identik dengan kerja keras dan kerja kasar ini, seolah tidak pernah kehabisan tenaga untuk melakukan dan menyelesaikan pekerjaannya, bahkan ia seperti memiliki waktu kerja lebih dari 24 jam sehari. Peran yang secara kodrati ini dipercayakan Allah kepada “Mama”, melahirkan filosofi bangsa China. Dalam caligrafinya huruf “MA” pada Mama, ditulis dengan huruf yang sama yang digunakan untuk menulis kata “Kuda”. Dalam filosofinya bangsa China mengakui bahwa “Mama” adalah sosok yang memiliki tenaga dua kali lebih banyak dari kuda. Luar biasa!!
Kebaikan yang telah dilakukan “Mama” ini, mau tidak mau mempengaruhi kebahagiaan keluarga, sekalipun ukuran kebahagiaan tidak hanya itu. Aristoteles, seorang filsuf terkemuka pernah berucap bahwa sumber kebahagiaan (eidomonia - Eng: eudemon: good supernatural being) adalah aktualisasi diri yang dinyatakan dalam menjalankan aktifitas spesifik, dengan mengembangkan pemikiran dan spiritualitas. Dengan kata lain peran yang membuat orang lain maju, bersemangat, percaya diri dan berhasil, adalah inti kebahagiaan.
Jadi agar keluarga kita bahagia, marilah tiap-tiap anggota keluarga memikirkan dan melakukan aktifitas-aktifitas yang berguna & membangun, baik untuk diri sendiri maupun untuk kepentingan sesama anggota keluarga, bahkan juga keluar kepada sesama manusia. Peran ini tidak harus dimonopoli oleh ibu rumah tangga (mama), tetapi semua anggota dengan kesadaran “Being love” yaitu membuka kesempatan orang untuk berkembang dan memberi perhatian bukan ingin diperhatikan. Pujian bukan hanya datang dari manusia, tetapi Tuhan juga.(HJVDK)
Doa: Tuhan aku berterima kasih kepadaMu telah memberikanku seorang ibu yg mengasihiku dengan tulus, yang selalu ada untukku apapun situasi yang menimpaku. amin.
 

Jumat, 29 April 2011

Menjadi Harta Kesayangan Tuhan

“Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firmanKu dan berpegang pada perjanjianKu, maka kamu akan menjadi harta kesayanganKu sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.” (Keluaran 19:5)

Pada umumnya setiap orang memiliki sesuatu harta benda yang paling disayanginya. Apakah itu berupa rumah, mobil, perhiasan emas berlian, pakaian, binatang peliharaan, buku, mainan atau apapun juga yang biasanya diperlakukan lebih istimewa dibandingkan dengan yang lainnya. Mereka yang tidak memiliki harta benda yang sebagus itu, barangkali tetap masih memiliki sesuatu yang dianggapnya berharga seperti rumah reyot atau sepeda bututnya sekalipun.
Memiliki harta benda yang disayangi merupakan sebuah hal yang biasa, tetapi memiliki Tuhan dalam hidup ini merupakan sebuah hal yang luar biasa. Apalagi kalau Tuhan mengakui memiliki kita dan menjadikan kita sebagai harta kesayanganNya sendiri. Kita tentu akan diperlakukan dengan sangat berbeda oleh Tuhan daripada orang lain yang bukan harta kesayanganNya. Kita akan dipelihara, dijaga, dibela dan tidak akan dilupakan oleh Tuhan. Kita akan selalu berada di hati dan di pikirannya Tuhan. Kalau Tuhan di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
Untuk memiliki keisitimewaan itu, ayat di atas telah menjelaskan bahwa ada sesuatu yang harus kita lakukan, yaitu sungguh-sungguh mendengarkan firmanNya dan berpegang kepada perjanjianNya. Di sinilah letak masalahnya yang membuat banyak orang tidak dapat menikmati keistimewaan tersebut.  Banyak orang hanya mau menikmati haknya tetapi tidak mau melaksanakan kewajibannya. Istilah yang sedang populer sekarang adalah ada harga yang harus dibayar. Maukah saudara menjadi harta kesayangannya Tuhan? Kalau saudara mau, lakukanlah itu sekarang. Jangan sia-siakan kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita. Dia mau menjadikan hidupmu berbahagia. (PHM)

Doa:   Ampuni aku Tuhan kalau aku lebih mengasihi harta kekayaanku daripada mengasihi Engkau. Jadikanlah aku harta kesayanganMu sendiri.

Kamis, 28 April 2011

Bagaimana hubungan kita dengan sesama

“Tetapi yang terutama, kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa." 1 Petrus 4:8

Telah dinubuatkan bahwa di hari-hari terakhir, kasih banyak orang akan menjadi dingin. Tetapi justru kita sebagai orang percaya, diingatkan supaya semakin bersungguh-sungguh dalam mengasihi, berbuat baik terhadap sesama, karena kasih menutupi segala pelanggaran. Siapakah sesamamu itu? Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang Samaria yang murah hati (Matius 10:30-37). Orang Samaria yang dianggap rendah oleh orang-orang Yahudi, justru yang mau memberikan perhatian kepada orang yang sekarat walaupun tidak dikenalnya. Dengan segenap hati orang Samaria tersebut menolong, bukan untuk mendapat pujian orang.
Yesus berkata: “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." Ketika saya menemani istri saya berobat di Malaysia, selama tiga minggu kami tidak tahu dimana kami akan beribadah. Pada hari Minggu keempat, saya pergi ke gereja Presbiterian yang tidak terlalu jauh dari tempat kami menginap. Saya berjalan kaki ke gereja tersebut. Ketika sampai di gereja itu dengan baju yang basah keringat, saya kemudian mendapati bahwa kebaktian di gereja tersebut menggunakan bahasa Mandarin. Tiba-tiba saja dari dalam gereja, keluar seorang bapak bernama Dr. Tan. Ketika dia tahu saya berasal dari Jakarta, dia langsung mengajak saya ke tempat parkir dan mempersilahkan saya naik mobilnya, kemudian mengantar saya ke gereja yang saya ingini. Bahkan setelah kami pulang beribadah di gereja yang keduapun, dia mengantar saya membeli makanan untuk istri saya. Puji Tuhan.
Betapa indahnya kehidupan orang Kristen yang memiliki belas kasihan untuk menolong orang lain. 1 Petrus 1:22 “Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.”(AI)

Doa: Tuhan, berikan kami ketaatan untuk berbuat baik, dan mampukan kami untuk dapat menolong orang lain. Amin.

Rabu, 27 April 2011

Banyak Diampuni, Banyak Berbuat Kasih

“… Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih” (Luk 7:47)

Alkitab berkata bahwa semua manusia sudah berbuat dosa, dan akibatnya harus menerima penghukuman dari Tuhan. Saya dan saudara juga sudah banyak berbuat dosa. Sadar ataupun tidak, setiap hari kita berbuat dosa. Menurut Yakobus 4:17, “Jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.” Tuhan melarang kita mengingini apa yang orang lain miliki, tetapi setiap saat kita ingin apa yang orang lain miliki. Kita justru termotivasi untuk memperoleh sesuatu karena keinginan melihat apa yang dimiliki orang lian. Tiap hari kita pasti punya keinginan, maka tiap hari juga kita berdosa. Namun syukur Tuhan mengampuni segala dosa kita. (Maz 103:3 dan I Yoh 1:9 ).Karena kita sudah banyak diampuni, maka seharusnya kita banyak berbuat kasih. Perempuan dalam Lukas 7:36-50 telah menerima pengampunan dari dosanya yang banyak. Ia tidak merasa rugi dengan menuangkan parfum  ke kaki yesus. Orang menilai perbuatan itu sebagai pemborosan (Yoh 12:4-5). Bila kita menyadari betapa besar kasih dan pengampunan yang Tuhan telah berikan maka kita pasti tidak akan memperhitungkan apa saja yang dapat kita berikan sebagai bukti kasih kita kepadaNya. Yesus menilai apa yang dilakukan perempuan itu berhubungan erat dengan kematianNya (Mark 7:8).
Saat Paskah kita memperingati hari kematian Yesus. Ia mati sebagai bukti kasihNya pada kita. Sungguh besar kasih dan pengampunan yang ia berikan pada kita. Apakah yang kita perbuat untuk Tuhan sebagai tanda kasih kita bagi Dia ? . (MJRT)

Doa: Tuhan Yesus terima kasih untuk kasih dan pengampunan yang Engkau telah berikan untuk saya. Mampukan saya untuk memberi yang terbaik untukMu. Amin.

Selasa, 26 April 2011

ALLAH MAHA TAHU

“Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.” (Mzm 139: 1-2)Doa di atas dipanjatkan oleh Raja Daud sebagai sebuah nyanyian kepada Allah yang Maha Tahu. Daud mengenal salah satu sifat Allah itu dari pengalaman hidupnya berjalan bersama Allah, diawali dari karirnya di padang rumput sebagai gembala domba milik ayahnya. Pada waktu itu, Daud berhasil mengalahkan dan membunuh binatang buas seperti singa dan beruang yang hendak menerkam domba-dombanya karena Tuhan menyertai dia.
Dari padang rumput, Daud dipimpin oleh Tuhan untuk mengalahkan Goliat orang Filistin dan hal itu telah merubah jalan hidupnya dan karirnya menjadi seorang pahlawan dan menantu Raja Saul yang dipuji dan dihormati oleh orang Israel, walaupun ia masih sangat muda dan belum berpengalaman dalam banyak hal.
Selanjutnya kita membaca dari kisah kehidupan Daud bagaimana sulitnya ia mencapai kursi raja dan mempertahankan kedudukan itu hingga di akhir hayatnya. Selain harus berperang melawan musuh-musuh bangsa Israel yang ada di sekitarnya, Ia juga harus menghadapi pemberontakan dari rakyatnya bahkan dari Absalom anaknya sendiri yang berambisi menjadi raja, tapi Daud berhasil menghadapi dan mengatasi semuanya karena Tuhan.
Pada bagian akhir dari Mazmur itu, Daud memohon supaya Tuhan menyelidiki hati dan pikirannya untuk mengetahui apakah ada yang serong di hadapan Allah. (Mzm 139: 23-24)
Allah yang sama juga mengetahui karir dan masa depan saudara. Karena itu saudara tidak perlu kuatir, tetapi serahkanlah semua kepadaNya. Tetaplah percaya kepada janji dan FirmanNya. Biarlah kehendakNya yang terjadi dalam hidup saudara. (MPH)

Doa: “Biarlah imanku tetap di dalam Engkau, Allahku yang Maha Tahu akan kehidupan dan keadaan masa depanku .”

Senin, 25 April 2011

+ TUHAN PULIHKAN ~

aku percaya

Jesus-Christ-Loved-Me

Apa yang di tanganmu?

Tuhan berfirman kepadanya : “Apakah yang di tanganmu itu ? Jawab Musa : “Tongkat.”  (Keluaran 4:2)

MUSA, setelah berusia 80 tahun dipanggil Tuhan menjadi pembebas umat Israel yang 400 tahun hidup dalam perbudakan di Mesir.  Mereka ditindas, ditekan, miskin dan menderita. Tetapi Tuhan mendengar teriakan Israel yang memohon pembebasan, lalu Allah menugaskan Musa untuk menjadi pembebas. Musa meminta tanda dari Tuhan sebagai bukti panggilan tugasnya yang berat dan besar itu. Kita seringkali bertingkah seperti Musa, selalu banyak dalih dan alasan mengelak dari pelayanan. Kata Tuhan kepada Musa : ”Apakah yang di tanganmu?” Tuhan tidak tanya berapa depositomu di bank, atau gelar apa yang kau miliki, atau jabatan apa yang kau punya. Tuhan bertanya apa yang ada di tanganmu, bukan yang tidak ada.  Musa menjawab : ”Tongkat.” Latar belakang Musa dalam 40 tahun paruh kedua usianya ialah profesi penggembala ternak. Identitas seorang gembala hewan, ia memiliki tongkat.
Atas perintah Tuhan, tongkat sederhana itu dilempar, dan berubah menjadi ular. Lalu dipegang ekor ularnya, kembali jadi tongkat. Tuhan lalu menyuruh Musa memasukkan tangan di bajunya, tangannya menjadi kusta. Kembali tangannya diselinapkan ke dalam bajunya dan ketika ditarik pulih kembali.  Inilah bukti Tuhan bisa memakai Musa dengan sesuatu yang biasa, yang normal, di tangannya, bahkan Tuhan dapat menggunakan tangannya kalaupun tidak ada apa-apa.
Barangkali yang ada di tangan kita sederhana, kecil, namun Tuhan dapat memakai apa yang tidak berarti. Jangan sepelekan apa yang di tanganmu. Kalau kita persembahkan untuk Tuhan, Dia sanggup mengubah yang biasa-biasa, yang sedikit, yang dianggap remeh, menjadi sesuatu yang luar biasa! Apa yang ada di tanganmu, gunakanlah untuk Tuhan dan pelayananNya.(MDW)

Doa: Tuhan Yesus, talentaku sedikit, uang pun tak banyak, tapi apa yang ada padaku akan kupersembahkan untuk kemuliaan NamaMu, dan pengembangan KerajaanMu. Amin. 

Sabtu, 23 April 2011

Kekuatan Dahsyat di Mulut Bayi

“Hah??? Kekuatan dahsyat di mulut bayi??? Gak salah??”

Mungkin seperti itulah respon saudara ketika membaca judul tulisan ini. Bukankah kita memang seringkali kita memandang anak-anak sebagai manusia yang lemah dan tidak berdaya. Apalagi jika anak-anak itu masih bayi yang menyusui. Bayi sangatlah bergantung sepenuhnya kepada orang tua. Mereka tidak dapat melakukan apapun selain menyusui, menangis dan tidur. Jadi, bagaimana mungkin mereka memiliki kekuatan yang dahsyat?

Ingatkah kita peristiwa ketika Tuhan Yesus mengamuk di Bait Allah? Di sana Ia membalikkan semua meja money changer, mengusir hewan yang diperdagangkan, melepaskan semua burung merpati bahkan membuat cambuk dari tali kemudian mencambuki semua pedagang yang telah membuat Bait Allah menjadi seperti sarang penyamun. Setelah Bait Allah dibersihkan, datanglah orang-orang timpang dan orang-orang buta yang kemudian disembuhkan Yesus. Tindakan Tuhan Yesus segera menuai protes dari para imam kepala dan ahli Taurat yang kehilangan penghasilan tambahan.

Sikap mereka diresponi Yesus dengan berkata: "Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?" (Mat. 21:16). Yesus mengutip dari Mzm. 8:2 dengan mengubah beberapa kata: “Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.” Ternyata yang dimaksud oleh Daud sebagai dasar kekuatan yang dahsyat yang dapat membungkamkan lawan adalah puji-pujian! Haleluyah!!

Tapi, mengapa itu justru ada pada bayi yang menyusui? Bukankah (sekali lagi) mulut mereka cuma bisa menangis? Bukankah mereka tidak dapat memuji Tuhan sebaik yang dilakukan orang dewasa? Bukankah orang dewasa dapat menyanyikan pujian yang indah dan merdu? Tapi mengapa bukan di mulut orang dewasa kekuatan itu diletakkan Tuhan?

Dalam Alkitab kita jumpai bahwa dalam beberapa kesempatan Tuhan Yesus sering menjadikan anak kecil sebagai ukuran, misalnya bertobat harus seperti anak kecil, merendahkan diri seperti anak kecil (Mat. 18:1-4; Mrk. 9:36-37) dan menyambut Yesus seperti anak kecil menyambut Dia (Mrk. 10:15; Luk. 18:17). Apakah yang istimewa dari anak kecil? Satu hal yang pasti adalah anak kecil memiliki hati yang murni. Mereka tulus, polos, tidak memiliki motivasi tersembunyi. Inilah hal yang sangat dirindukan Tuhan dari orang percaya; memuji Tuhan karena memang Dia Tuhan yang patut dipuji, bukan karena kita menginginkan sesuatu dari Dia!

Seringkali kita tidak dapat merasakan kekuatan dahsyat yang ada dalam pujian yang kita nyanyikan karena pujian itu tidak lahir dari hati yang sungguh-sungguh. Pujian yang dinaikkan hanya sekedar lip service dan tuntutan liturgy ibadat tidak akan menghasilkan kuasa yang dahsyat. Tetapi dengan hati mereka yang murni, tangisan yang keluar dari mulut bayi pun bisa menjadi dasar kekuatan yang dahsyat yang dapat membungkam kekuatan lawan. Betapa luar biasanya! (Stand'S)

Jumat, 22 April 2011

P A S K A H

P A S K A H
Ayat Pokok: Mazmur 16:10
Oleh: Pdt. A.H. Mandey

   
Paskah adalah mengenai kematian dan kebangkitan Yesus dari antara orang mati.  Jika Yesus tidak mati, tidak akan ada kebangkitan.  Demikian pula, jika Yesus tidak bangkit, sia-sialah iman kita.

Paskah
Kata “Paskah” berasal dari kata Pesach = Passover yang berarti “melewati”.  Untuk pertama kalinya Allah menetapkan Paskah untuk dirayakan oleh bangsa Israel – Keluaran 12:11.  Pada malam sebelum keluar dari Mesir, bangsa Israel harus menyembelih seekor anak domba yang tak bercacat: darahnya digosokkan pada kedua tiang dan ambang pintu rumah.  Pada malam itu, malaikat kematian melewati setiap rumah yang memiliki tanda darah, sehingga kematian anak sulung tidak terjadi.  Bicara tentang keselamatan. 
Merupakan gambaran dari Yesus Kristus yang adalah Anak Domba yang tak bercacat; Ia disembelih: darahnya digosokkan pada pintu hati kita, sehingga kita luput dari kebinasaan.
Kata “Paskah” dalam bahasa Mesir ialah Pesht yang berarti “mengembangkan sayap/tangan untuk melindungi”.
  • Matius 23:37 - Tuhan Yesus rindu melindungi Yerusalem, bagai induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya.
  • Yesaya 31:5 – Seperti burung yang berkepak-kepak melindungi sarangnya, demikianlah Tuhan akan melindungi, menyelamatkan, memelihara dan menjauhkan Yerusalem dari celaka [Bahasa Inggris: “… passing over, He will preserve [it]”]
Kematian & Kebangkitan Yesus
Mazmur 16:10 berbicara tentang kematian sekaligus kebangkitan Tuhan Yesus – “sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan (Bahasa Inggris = corruption = membusuk).”  Allah tidak menyerahkan Yesus ke dunia orang mati = kubur untuk tinggal terus di sana, sebab Ia hanya tiga hari tiga malam tinggal dalam kubur!  Allah juga tidak membiarkan Yesus melihat kebinasaan = corruption = tubuhNya membusuk dalam kubur!
Kita tahu, bahwa pada hari ketiga, Yesus bangkit dalam tubuh yang sempurna dan utuh.  Tubuh itu juga yang kemudian naik ke surga.  Dan kelak, tubuh yang sama akan datang kembali ke bumi, membawa kita untuk tinggal bersamaNya dalam surga untuk selama-lamanya.
Dan oleh sebab Yesus telah bangkit dari kematian, kita pun satu kali kelak akan mengalami kebangkitan dari antara orang mati.


Kuasa Yang Membangkitkan Yesus

Kuasa apa yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati?
uasa Yang Membangkitkan Yesus
Kuasa apa yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati?
1. Kuasa Allah Bapa – Efesus 1:15-20
   Kuasa Allah Bapa telah membangkitkan Yesus dari kematian. 
   Kuasa yang sama Ia mau berikan kepada saudara dan saya.
   Tuhan Yesus berjanji, kita yang percaya kepadaNya akan melakukan
   pekerjaan-pekerjaan yang Ia lakukan – termasuk membangkitkan orang
   mati – bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar – Yohanes 14:12.
2. Kuasa Yesus sendiri – Yohanes 10:14-18
   Yesus berkuasa memberikan nyawaNya, dan berkuasa pula untuk
   mengambilnya kembali. Artinya, Ia serahkan nyawaNya dan mati,
   tetapi Ia juga memiliki kuasa untuk mengambilnya kembali =
   membangkitkan DiriNya sendiri!
3. Kuasa Roh Kudus – Roma 1:4
   Roh Kudus juga turut membangkitkan Yesus dari antara orang mati!
Jadi, Allah Tritunggal: Bapa-Anak-Roh Kudus mempunyai kuasa untuk membangkitkan Yesus dari kematian.  Dan kelak, segala kuasa itu hendak diberikan kepada saudara dan saya! 
Tetapi untuk saat ini, kita masih perlu belajar dan dididik.  Segala keinginan daging harus terus menerus dikikis sampai habis sama sekali.  Pada satu waktu, Tuhan akan membawa kita pada kesempurnaan yang penuh.  Dan segala kuasa dan kemuliaan Allah diberikan kepada kita, sehingga seperti gambaran dalam Wahyu 12:1, kita menjadi perempuan = gereja Tuhan yang bersalutkan kemuliaan matahari, bulan dan bintang-bintang = kemuliaan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus.  Haleluya!
Jika Roh Kudus yang telah membangkitkan Yesus ada dalam kita, maka Roh itu akan membangkitkan tubuh kita yang fana ini – Roma 8:11.  Inilah pengharapan kita: kebangkitan tubuh yang fana, termasuk di dalamnya: kesehatan dan kesembuhan Ilahi!  Kuasa itu akan mengubahkan kita menjadi sama seperti Yesus!

Allah Mendidik Kita
Setelah menyelamatkan, Tuhan mendidik saudara dan saya supaya kita – Titus 2:11-15:
1. Meninggalkan kefasikan;
2. Keinginan-keinginan duniawi;
3. Hidup bijaksana;
4. Adil, dan;
5. Beribadah di dalam dunia sekarang ini.
Sambil menantikan penggenapan harapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus.  Ia menyerahkan nyawaNya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya, yang rajin berbuat baik.  Inilah proses yang harus kita jalani dalam hidup ini.  Puji Tuhan!  Selamat Paskah!  Tuhan Yesus memberkati!

Kamis, 21 April 2011

Berdoa

Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi, kena stroke, dan koma.  Pada malam dirawat di ruang ICU, seorang malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya.
Malaikat memulai pembicaraan, “Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa untuk kesembuhanmu, maka kau akan hidup.  Namun sebaliknya, jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, artinya kau akan meninggal dunia.”
Tepat pukul 23:00, malaikat kembali mengunjunginya.  Dengan antusias, si pengusaha bertanya, ”Apakah besok pagi aku sudah pulih?  Pasti banyak yang berdoa untukku.  Jumlah karyawanku lebih dari 2000 orang, kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit.”  Dengan lembut si malaikat berkata, “Anakku, aku sudah berkeliling mencari hati yang berdoa buatmu, tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa bagimu, yaitu istri dan kedua anakmu yang selama ini kau sia-siakan.  Dengan setengah bergumam dia bertanya, “Apakah di antara karyawanku, kerabat, teman bisnis, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?”
Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si malaikat berkata, “Anakku, Tuhan melihat air mata dan penyesalanmu.  Kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00.”  Dengan terheran-heran tidak percaya, si pengusaha bertanya siapakah ke-47 orang itu.  Malaikat menjelaskan, “Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan membaca di koran tentang seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU.  Setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu; orang yang pernah menolong mereka, maka anak-anak panti asuhan sepakat berdoa untuk kesembuhanmu.”
Di saat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang terjadi.
(email)

LAKUKANLAH YANG BAIK

Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Matius 7:12.

Seorang manager sebuah toko sepatu pusing menghadapi tingkah anak buahnya yang seringkali terlambat membuka ‘rolling door’ toko mereka. Berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari teguran lisan, tertulis bahkan sampai ancaman pemberhentian, sama sekali tidak dihiraukan. Tetap saja ia menjumpai anak buahnya terlambat membuka ‘rolling door’ toko. Akhirnya ia memutuskan untuk melakukannya sendiri. Satu hari berlalu. Dua hari berlalu. Satu minggu pun berlalu, ia tetap melakukan pekerjaan membuka ‘rolling door’ toko. Sampai pada suatu pagi di hari Senin ia menjumpai ‘rolling door’ toko telah di buka terlebih dahulu oleh anak buahnya sesuai dengan waktu yang telah ia tentukan.

Kadangkala kita menghadapi kendala dalam membina relasi dengan orang lain. Ada hal-hal yang kita tidak sukai dari tindakan mereka terhadap kita. Biasanya kita cenderung untuk menghindari mereka daripada menerima perlakuan buruk mereka. Tetapi masalahnya adalah seringkali orang-orang yang demikian justru orang yang harus kita hadapi setiap hari. Misalnya: para kernet bus angkutan atau supervisor kita di pabrik. Apa yang harus kita lakukan kepada mereka ?

Tuhan Yesus memberikan solusi terbaik bagi kita. Jangan pernah berharap orang akan berbuat baik kepadamu tanpa engkau sendiri mulai berbuat baik. Kita adalah anak-anak terang. Jadi jangan minta kegelapan bersinar. Gelap tidak akan bersinar. Tetapi engkau - anak terang – bersinarlah ! Bukankah tempat yang gelap akan menjadi terang bila disinari ?  Bukankah orang yang tak tahu kebaikan akan berbuat baik bila engkau memberi teladan kepada mereka ?

Bila demikian berarti kuncinya sekarang ada padamu. Bila engkau berharap orang berbuat baik padamu, perbuatlah demikian kepada mereka ! Yesus memang luarbiasa.

Doa Pengakuan: Tuhan Yesus hari aku akan berbuat baik kepada semua orang, terutama kepada mereka yang sering kuhindari. Amin.
 

Rabu, 20 April 2011

Keterbukaan Dalam Keluarga

“Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.” Kejadian 3:25

Adam dan Hawa sangat terbuka sebelum mereka jatuh dalam dosa. Ketelanjangan bukan hanya berarti tidak berpakaian dan tidak malu, sebab belum ada manusia lain. Tetapi ketelanjangan secara rohani berarti ada keterbukaan antara suami dan isteri, saling mengetahui keadaan masing-masing dan tidak malu. Mau menerima pasangannya apa adanya. Keduanya benar-benar transparan, tidak ada yang ditutup-tutupi. Setelah Adam dan Hawa berdosa mereka jadi malu, meskipun belum ada orang lain, sehingga mereka tidak dapat menerima dirinya sepenuhnya lagi. Sorotan mata mereka lebih mengutamakan kelemahan masing-masing, mulai saling curiga, saling menyalahkan satu dengan lainnya. Perhatikan apa yang diucapkan Adam dan Hawa ketika Allah bertanya: “Ya gara-gara Hawa kata Adam, dan gara-gara ular kata Hawa.” Tidak dapat menerima dirinya dan pasangannya apa adanya. Biasanya yang merusak dan menghancurkan keterbukaan suami dan isteri adalah sengaja menyembunyikan sesuatu. Ini adalah sikap yang tidak terpuji. Contoh, dengan berkata kepada anaknya: "Ibu beri ijin, tetapi jangan cerita kepada ayahmu ya…asal ayahmu tidak tahu aja." Tujuannya agar tidak ada percekcokan, tetapi ini salah. Jangan biarkan ada penyekat, kita harus dobrak. Jangan beri kesempatan. Sebagai suami isteri pasti tidak akan luput dari percekcokan atau pertengkaran. Tetapi bukan berarti kita hanya diam membisu, kita harus berkomunikasi dengan baik. Akan lebih baik cepat bertengkar tetapi cepat berdamai daripada tidak pernah bertengkar, tidak pernah berkomunikasi dengan alasan kalau berbicara nanti salah. Berhati-hatilah dan hindarilah cara berkomunikasi yang salah seperti beberapa hal di bawah ini.
Pertama, Kalau berbicara selalu bersikap tajam, selalu mengkritik, cerewet, menyakiti. Amsal 25:24, ”Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah daripada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar.”
Kedua, Tidak mau mengakui kesalahannya, selalu merasa diri paling benar. Sebagai manusia pasti kita tidak sempurna, pasti pernah salah berbicara. Yakobus 5:16, “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh (ada pemulihan)…”
Ketiga, Jangan suka membuka rahasia kepada orang lain. Jelek-jelek kan isteri atau suami sendiri, kalau mau curhat, lebih baik curhat kepada Yesus lewat doa dan saat teduh. Jangan sampai pasangan kita merasa dipermalukan di hadapan orang lain dan makin  menguatkan tekadnya untuk tidak berubah dan terus mengulang kesalahan yang sama.
     
Terakhir, jangan suka menghina  meremehkan suami atau isteri, membandingkan kekurangannya dengan kelebihan orang lain. Misalnya: kapan kamu bisa dandan seperti mantan pacarku….” Roma 15:7, "Terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita,…” Kolose 4:6, "Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar…." Berkat turun dengan limpah  jika keluarga kita rukun.(SJ)
Doa: Bapa, penuhilah keluargaku dengan awan kemuliaanMu di waktu siang dan di waktu malam dipenuhi dengan api kasihMu, sehingga siang ataupun malam keluargaku damai dan bahagia. Amin.

Selasa, 19 April 2011

Kekuatiran

“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu."(1 Petrus 5:7)

Situasi dan kondisi yang tidak menentu, seperti sekarang ini membuat orang menjadi kuatir. Orang sulit untuk mengambil keputusan karena hati mereka tidak tenang. Takut dan gelisah setiap hari, karena lebih banyak memikirkan dunia ini. Ini mengakibatkan mereka tidak berkembang. Memang hal yang normal jika seseorang mempunyai rasa kuatir. Namun kalau kekuatiran itu berkembang menjadi gaya hidup,  maka itu menjadi tidak normal. Pada akhirnya merugikan diri sendiri. Orang menjadi tidak dapat tidur dengan baik dan akhirnya jatuh sakit karena kekuatiran.
Kekuatiran merupakan sikap ketidakpercayaan kepada Tuhan. Tidak percaya bahwa Tuhan sanggup memelihara dan memberikan jalan keluar. Padahal dengan kita kuatir tidak menambah apapun. Tuhan mengenal benar siapa manusia itu sehingga Dia katakan:…Janganlah kuatir akan hidupmu…(Matius 6:25). Tuhan membandingkan manusia dengan burung-burung yang Dia ciptakan. Burung saja dipelihara oleh Tuhan apalagi manusia yang jauh melebihi burung-burung itu. Jika sudah mengetahui bahwa kekuatiran tidak membuahkan apa-apa lalu mengapa anak-anak Tuhan masih saja kuatir?  Justru situasi yang sulit adalah saat tepat untuk anak-anak Tuhan membuktikan iman percayanya kepada Tuhan.
Dengan kesadaran bahwa hidup kita bukan milik kita sendiri melainkan milik Allah, kita dapat mengatasi kekuatiran. Karena Allahlah yang bertanggung jawab penuh dalam hidup kita. Percayakan hidup kepada Tuhan dan berhentilah memikirkan hal yang tidak berguna. Tuhan yang menciptakan, Tuhan yang memelihara, terpujilah nama Tuhan.
(TW)

Doa : Terimakasih Tuhan Yesus, untuk Firman-Mu hari ini yang mengajarkan kepada saya untuk tidak kautir. Ampuni saya karena karena sering lupa bahwa Tuhan jauh lebih memahami apa yang saya butuhkan. Amin.

Senin, 18 April 2011

BELALANG

Seekor belalang lama terkurung dalam satu kotak. Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya, dengan gembira dia melompat-lompat menikmati kebebasannya.

Di perjalanan dia bertemu dengan belalang lain, namun dia heran mengapa belalang itu bisa lompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya.
Dengan penasaran dia bertanya, “Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh dariku, padahal kita. tidak jauh berbeda dari usia maupun ukuran tubuh?” Belalang itu menjawabnya dengan pertanyaan, “Dimanakah kau tinggal selama ini? Semua belalang yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan.” Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang telah membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas.

Sering kita sebagai manusia, tanpa sadar, pernah juga mengalami hal yang sama dengan belalang tersebut. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan beruntun, perkataan teman, tradisi, dan semua itu membuat kita terpenjara dalam kotak semu yang mementahkan potensi kita. Sering kita mempercayai mentah-mentah apa yang mereka voniskan kepada kita tanpa berpikir dalam bahwa apakah hal itu benar adanya atau benarkah kita selemah itu? Lebih parah lagi, kita acap kali lebih memilih mempercayai mereka daripada diri sendiri.

Tahukah Anda bahwa gajah yang sangat kuat bisa diikat hanya dgn tali yang terikat pada pancang kecil? Gajah sudah akan merasa dirinya tidak bisa bebas jika ada “sesuatu” yang mengikat kaki nya, padahal “sesuatu” itu bisa jadi hanya seutas tali kecil. Sebagai manusia kita mampu untuk berjuang, tidak menyerah begitu saja kepada apa yang kita alami. Karena itu, teruslah berusaha mencapai segala aspirasi positif yang ingin kita capai. Sakit memang, lelah memang,tapi jika kita sudah sampai dipuncak, semua pengorbanan itu pasti akan terbayar.

Yang belum telihat, bukan berarti tidak ada.
Yang belum berhasil, bukan berarti gagal.
Yang belum di tangan, bukan berarti tidak akan di peroleh.
Dimana ada iman dan pengharapan pada Yesus, maka apa yg kita harapkan, akan kita terima sesuai dengan waktu dan kehendakNya.
Semangat!!!!

TUHAN MEMBERKATI

Jadilah Seperti Yang Kau Kehendaki

“Ya Bapaku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Mat 26: 39)

Doa Tuhan Yesus di Taman Getsemani sebelum disalibkan merupakan doa yang ditandai dengan penyerahan sepenuhnya kepada Allah Bapa di sorga dari AnakNya yang telah diutus ke dalam dunia ini untuk menyelamatkan umat manusia yang berdosa. Dalam doa Yesus itu kita dapat merasakan betapa beratnya tugas yang harus diemban Yesus dalam menjalankan tugas Bapa, sehingga Ia berseru jikalau sekiranya mungkin biarlah beban tugas itu dibatalkan dan dilalukan daripadaNya. Tetapi Yesus berserah sepenuhnya kepada kehendak Bapa karena Dia tahu rencana dan keputusan yang agung dari Bapa. Ia mengetahui bahwa Bapa telah merencanakan hal itu sebelum dunia dijadikan, bahkan sebelum manusia yang pertama jatuh dalam dosa.
Yesus juga mengetahui benar bahwa BapaNya berkuasa untuk melalukan cawan murka Allah itu, sehingga jika Bapa kehendaki, maka Bapa bisa membatalkan tugas penyelamatan manusia itu. Tetapi kita bersyukur kepada Bapa, karena rencanaNya tidak ada yang gagal. Keselamatan manusia tidak bisa tidak harus dilaksanakan lewat kematian Yesus di kayu salib yang mulia itu. Tidak ada pilihan atau cara lainnya untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Doa Yesus merupakan doa yang patut dilakukan oleh kita yang karena iman telah dijadikan anak-anakNya. Kita sepatutnya selalu berserah sepenuhnya kepada kehendak Bapa karena hidup kita bukanlah milik kita lagi, tetapi menjadi milik Allah sepenuhnya. Dialah Allah yang berdaulat atas hidup anak-anakNya.
Dalam menghadapi krisis kehidupan ini, sadarilah selalu bahwa hidup kita aman dalam pemeliharaanNya. Jika AnakNya saja telah diberikan kepada kita, masakan hal-hal lainnya tidak diberikan kepada kita. (PHM)

Doa: Ajarilah aku untuk selalu bersyukur atas rencanaMu yang indah dan ajaib dalam hidupku. Biarlah aku dapat berdoa seperti Yesus, janganlah kehendakku yang jadi, melainkan kehendakMu yang jadi.

Minggu, 17 April 2011

HATI YANG TAAT

Tetapi bangsa ini mempunyai hati yang selalu melawan dan memberontak ; mereka telah menyimpang dan menghilang. (Yeremia 5:23, baca juga ayat 24,25)

Di dunia, kita sering melihat orang yang menentang dan memberontak. Bahkan di gereja pun ada orang-orang yang hatinya  tak beres dan suka melawan. Hati yang selalu menentang, pertanda orangnya tidak takut kepada Tuhan. Anak-anak yang suka melawan orang tua, berarti anak itu tidak hormati Allah. Itu sebabnya anak-anak kita sebaiknya dibawa ke ibadah gereja, supaya dididik dalam ketaatan kepada Tuhan. Bangsa Israel tidak mempunyai hati yang taat, maka hujan tidak datang pada waktunya. Kalaupun hujan dicurahkan malah jadi bencana banjir. Negeri kita terkenal dengan kekayaan alamnya. Tetapi masih banyak rakyat miskin, sulit beli beras dan bahan kebutuhan pokok lainnya.  Hujan, sungai dan danau, banyak, tetapi koq rakyat masih kekurangan air. Kalau musim hujan datang, sampai banjir. Apabila musim kemarau, kekeringan berkepanjangan. Akibatnya, banyak petani gagal panen, ekonominya susah, keluarganya menderita.
Kenapa banyak panen gagal? Mengapa harga sawit, karet dan hasil bumi lainnya merosot drastis? Kenapa hasil minyak kini berkurang? Mengapa sebagian jemaat tidak bertumbuh? Kenapa gereja saya tidak maju? Apa penyebabnya?
Karena, banyak pimpinan bangsa, pimpinan politik, pimpinan ekonomi, pimpinan masyarakat, juga pimpinan jemaat/gereja, tidak takut kepada Tuhan, tidak taat! Sebenarnya Tuhan selalu menurunkan hujan pada waktunya, bahkan Allah menjamin waktu untuk memanen. Tetapi bila bangsa tidak takut kepada Tuhan, berontak, melawan, maka panen-panen bermasalah. Musim-musim menjadi tidak beraturan. Dosa dan kesalahan kita menghambat berkat Tuhan. Sikap yang suka melawan, menentang, tidak taat, memblokir anugerah dan karunia bagi kita. Stop membangkang! Miliki hati yang taat!(MDW)

Doa: Berikanku hati yang taat, oh Tuhan. Jauhkan sikap oposisi, bandel dan doyan protes. Aku rindu curahan berkatMu, aku mohon belas kasihMu. Aku berjanji akan mentaati FirmanMu. Haleluyah, Amin.

Sabtu, 16 April 2011

SURAT CINTA

1 Korintus 13:1
Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing


Ketika engkau mengucapkan “Selamat Pagi!” setelah kita bertengkar hebat kemarin malamnya, aku diam saja karena menjawabmu saat itu terasa di bawah batas harga diriku sebagai laki-laki. Namun…takkan pernah kulupakan keceriaanmu ketika mengucapkan: “Hati-hati di jalan, sampai nanti ya,” ketika aku hendak berangkat kerja. Kalimat-kalimat itulah yang membuatku berjanji kepada diriku sendiri akan menghargaimu seumur hidupku.
Demikian ditulis oleh Mitsuo Enomoto kepada istrinya. Surat itu menjadikan dia juara pertama kontes “Surat Cinta oleh Manula” tahun 2000 di Jepang.
Memang begitulah Saudara, keadaan rumah tangga kita dapat mengalami “pasang-surut”, terlebih lagi keadaan akhir-akhir ini membuat banyak keluarga Kristen mengalami cobaan berat dalam bidang hubungan keluarga, ekonomi, dan krisis iman. Tetapi puji Tuhan, Dia selalu menolong kita.
Resep agar kita tetap teguh dalam menghadapi cobaan, maka kuatkanlah iman keluarga Saudara melalui membaca atau mendengarkan Firman Allah (Roma 10:17; Ibrani 11:1), dan giatlah dalam melayani segala pekerjaanNya sesuai dengan talenta yang Tuhan berikan. (1 Kor 15:28) Pastilah Tuhan akan pulihkan dari segala sesuatu yang menjadi beban Saudara. Tuhan Yesus memberkati keluarga Saudara. (WB)

Doa:  Tuhan Yesus, aku berterima kasih untuk pasangan hidup yang Engkau berikan kepadaku. Ajarku untuk mengasihi pasanganku dan menerima semua kekurangannya sebagaimana Engkau telah menerima dan mengasihi aku. Amin.
 

Jumat, 15 April 2011

HATI YANG TAAT

Tetapi bangsa ini mempunyai hati yang selalu melawan dan memberontak ; mereka telah menyimpang dan menghilang. (Yeremia 5:23, baca juga ayat 24,25)

Di dunia, kita sering melihat orang yang menentang dan memberontak. Bahkan di gereja pun ada orang-orang yang hatinya  tak beres dan suka melawan. Hati yang selalu menentang, pertanda orangnya tidak takut kepada Tuhan. Anak-anak yang suka melawan orang tua, berarti anak itu tidak hormati Allah. Itu sebabnya anak-anak kita sebaiknya dibawa ke ibadah gereja, supaya dididik dalam ketaatan kepada Tuhan.
Bangsa Israel tidak mempunyai hati yang taat, maka hujan tidak datang pada waktunya. Kalaupun hujan dicurahkan malah jadi bencana banjir. Negeri kita terkenal dengan kekayaan alamnya. Tetapi masih banyak rakyat miskin, sulit beli beras dan bahan kebutuhan pokok lainnya.  Hujan, sungai dan danau, banyak, tetapi koq rakyat masih kekurangan air. Kalau musim hujan datang, sampai banjir. Apabila musim kemarau, kekeringan berkepanjangan. Akibatnya, banyak petani gagal panen, ekonominya susah, keluarganya menderita.
Kenapa banyak panen gagal? Mengapa harga sawit, karet dan hasil bumi lainnya merosot drastis? Kenapa hasil minyak kini berkurang? Mengapa sebagian jemaat tidak bertumbuh? Kenapa gereja saya tidak maju? Apa penyebabnya?
Karena, banyak pimpinan bangsa, pimpinan politik, pimpinan ekonomi, pimpinan masyarakat, juga pimpinan jemaat/gereja, tidak takut kepada Tuhan, tidak taat! Sebenarnya Tuhan selalu menurunkan hujan pada waktunya, bahkan Allah menjamin waktu untuk memanen. Tetapi bila bangsa tidak takut kepada Tuhan, berontak, melawan, maka panen-panen bermasalah. Musim-musim menjadi tidak beraturan. Dosa dan kesalahan kita menghambat berkat Tuhan. Sikap yang suka melawan, menentang, tidak taat, memblokir anugerah dan karunia bagi kita. Stop membangkang! Miliki hati yang taat!(MDW)

Doa: Berikanku hati yang taat, oh Tuhan. Jauhkan sikap oposisi, bandel dan doyan protes. Aku rindu curahan berkatMu, aku mohon belas kasihMu. Aku berjanji akan mentaati FirmanMu. Haleluyah, Amin.

Kamis, 14 April 2011

Jadilah Seorang Saluran Yang Baik!

”Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, ........ telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.” Filipi 2:5-7

Pada suatu malam, DR. Donald Grey Barnhouse seorang pendeta senior dan teolog yang terkemuka dari Philadelphia Presbyterian Church di Amerika, terlibat satu pembicaraan santai dengan anak lelakinya mengenai musik dan orkestra, khususnya mengenai penampilan maestro Koussevitsky salah satu konduktor The Boston Symphony Orchestra yang terkenal itu. Menurut putra DR. Barnhouse, seorang konduktor seperti halnya Koussevitsky sebaiknya menjadi ”pelayan dari seni musik orkestra yang disajikannya”. Dia seharusnya tidak boleh mendominasi, meski dia adalah konduktornya. Dia seharusnya menjadi medium (perantara) yang baik di antara sang pencipta musik orkestra yang dimainkan oleh para pemain musik yang dipimpinnya itu dengan para pemirsa yang hadir di saat musik orkestra itu dimainkan. Sebagai konduktor sebaiknya dia tidak memberikan penafsirannya sendiri di luar partitur yang ditulis oleh si pencipta musik orkestra yang bersangkutan.
Pada kesimpulannya, si konduktor meski dialah yang memimpin di depan para pemain musik orkestra, pada dasarnya dia hanya menjalankan fungsinya sebagai ”saluran” saja, tidak lebih dari itu! Seorang yang ingin menjadi saluran yang terbaik, harus rela dan dapat mengosongkan diri sepenuhnya!
Mari kita terapkan prinsip di atas ke dalam realitas kehidupan kita. Katakanlah dalam hatimu, ” Seorang saksi seperti diri saya, seharusnya menjadi hamba dari Kristus Yesus yang menjadi sumber berita utama kesaksian saya. Diri saya tidaklah lebih hanya merupakan medium (perantara) di antara Tuhan Yesus Kristus dengan jiwa-jiwa yang akan mendengarkan kesaksian mengenai Dia melalui kesaksian-kesaksian saya. Saya harus dengan sadar dan berani mengakui bahwa menjadi seorang Kristen tidaklah berbeda dengan menjadi sebuah ”Saluran” saja. Tuhan Yesus Kristuslah yang menjadi sumber utama berita yang harus disalurkan dengan selancar-lancarnya kepada jiwa-jiwa yang membutuhkan! (GS)

Doa: Tuhan Yesus, tolongku untuk dapat menjadi saluran berkatMu bagi orang lain yang membutuhkan Engkau dalam hidup mereka. Amin.

Rabu, 13 April 2011

-- Kerinduanku - Franky Sihombing --

Jadilah Seperti Yang Kau Kehendaki

“Ya Bapaku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Mat 26: 39)

Doa Tuhan Yesus di Taman Getsemani sebelum disalibkan merupakan doa yang ditandai dengan penyerahan sepenuhnya kepada Allah Bapa di sorga dari AnakNya yang telah diutus ke dalam dunia ini untuk menyelamatkan umat manusia yang berdosa.
Dalam doa Yesus itu kita dapat merasakan betapa beratnya tugas yang harus diemban Yesus dalam menjalankan tugas Bapa, sehingga Ia berseru jikalau sekiranya mungkin biarlah beban tugas itu dibatalkan dan dilalukan daripadaNya. Tetapi Yesus berserah sepenuhnya kepada kehendak Bapa karena Dia tahu rencana dan keputusan yang agung dari Bapa. Ia mengetahui bahwa Bapa telah merencanakan hal itu sebelum dunia dijadikan, bahkan sebelum manusia yang pertama jatuh dalam dosa.
Yesus juga mengetahui benar bahwa BapaNya berkuasa untuk melalukan cawan murka Allah itu, sehingga jika Bapa kehendaki, maka Bapa bisa membatalkan tugas penyelamatan manusia itu. Tetapi kita bersyukur kepada Bapa, karena rencanaNya tidak ada yang gagal. Keselamatan manusia tidak bisa tidak harus dilaksanakan lewat kematian Yesus di kayu salib yang mulia itu. Tidak ada pilihan atau cara lainnya untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Doa Yesus merupakan doa yang patut dilakukan oleh kita yang karena iman telah dijadikan anak-anakNya. Kita sepatutnya selalu berserah sepenuhnya kepada kehendak Bapa karena hidup kita bukanlah milik kita lagi, tetapi menjadi milik Allah sepenuhnya. Dialah Allah yang berdaulat atas hidup anak-anakNya.
Dalam menghadapi krisis kehidupan ini, sadarilah selalu bahwa hidup kita aman dalam pemeliharaanNya. Jika AnakNya saja telah diberikan kepada kita, masakan hal-hal lainnya tidak diberikan kepada kita. (PHM)

Doa: Ajarilah aku untuk selalu bersyukur atas rencanaMu yang indah dan ajaib dalam hidupku. Biarlah aku dapat berdoa seperti Yesus, janganlah kehendakku yang jadi, melainkan kehendakMu yang jadi.

Selasa, 12 April 2011

KASIH YANG TAK TERNILAI

Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? (Roma 8:32)

“Aku berbuat dosa. Dan saat itu juga, secepat kilat, setan terbang menghadap Allah Yang Mahatinggi, mengajukan banyak tuduhan di sana. Katanya, “Jiwa ini, benda dari tanah liat dan rumput ini, telah berbuat dosa. Memang benar ia telah menyebut nama-Mu, tetapi aku menuntut kematiannya, sebab Engkau telah mengatakan, ‘Jiwa yang telah berbuat dosa pasti akan binasa’. Bukankah hukuman-mu akan digenapi? Sudah musnahkah keadilan? Lemparkanlah sekarang orang berdosa yang celaka ini ke dalam hukumannya. Apakah ada hal lain yang dapat diperbuat oleh Penguasa yang adil?”
Demikianlah ia mendakwa aku siang dan malam, dan setiap saat dia berkata, Ya Allah, adalah benar! Maka dengan segera Seorang berdiri dari sebelah kanan Allah. Di hadapan kemuliaan-Nya para malaikat menutup mata mereka. Ia berfirman, “Setiap iota dan kata dari Hukum itu harus digenapi; orang berdosa yang bersalah itu harus mati! Tetapi tunggu dulu –bagaimana seandainya semua kesalahannya telah ditanggungkan kepada-Ku, dan bahwa Aku telah membayar hukumannya? Lihatlah tangan-Ku, lambung-Ku, kaki-Ku! Suatu hari Aku telah dijadikan berdosa bagi dia, dan Aku telah mati supaya dia bisa ditampilkan tanpa cacat, di hadapan takhta-Mu!” Setan pun melarikan diri. Ia telah mengetahui betul bahwa ia tidak bisa menang terhadap kasih seperti itu, sebab setiap Firman yang diucapkan Tuhanku yang kucintai adalah benar!
Itulah tulisan dari Martha Snell Nicholson yang coba mengambarkan kepada kita tentang kuasa penebusan dan pengampunan yang Yesus lakukan karena cinta-Nya yang luar biasa bagi kita. Bukan hanya supaya dosa kita diampuni, tetapi supaya kita juga bisa tampil tidak bercacat cela di hadapan Bapa.
Membaca tulisan tersebut dan menuliskannya kembali disini membuat saya menangis karena merasakan besarnya kasih Tuhan. Kasih yang membuat Tuhan memberikan diri-Nya sendiri untuk menggantikan kita. Kasih yang tidak memandang dan tidak menuntut balas dari kita. Kita perlu merenung lebih jauh lagi untuk menjawab sebuah pertanyaan yang pernah dikemukakan oleh pemazmur: “Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku?” (Mzm. 116:12) (SRS)

 Doa: Tuhan Yesusku, tidak  ada kasih yang sebanding dengan kasihMu. Terpujilah Engkau selama-lamaNya. Amin.

Senin, 11 April 2011

SAHABAT SEJATI

“Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadi saudara dalam kesukaran.” (Amsal 17 :17)

Teman  atau  sahabat  adalah  seseorang  yang  cocok  dan dapat mengikuti dan dapat menikmati sebuah atau beberapa minat yang sama. Maksud saya bukan minat memakai dan menjual narkoba atau menonton dvd porno. Teman adalah seseorang yang mendukung anda bilamana diperlukan. Bukan mendukung anda jadi gigolo dan menjadi simpanan suami orang maksudnya. Menjadi teman  memungkingkan seseorang bebas memilih dan terbang kesana kemari dan menemukan pengalaman baru. Bersahabat merupakan bentuk pertemanan yang lebih dalam dengan memiliki sebuah ikatan yang bial persahabatan itu tidak sehat, acap kali membuat anda tak bisa terbang. Kalaupun bisa terbang, terbang tak bisa tinggi karna satu kakinya terikat. Dan itu akan menyengsarakan kedua pihak. Baik yang mau terbang dan yang mau mengikat kaki yang terbang (Samuel Mulia,  kompas 2006).
Dalam dunia ini kita harus hati-hati untuk menjalin persahabatan. Banyak kisah menceritakan bahwasanya tidak jarang sebuah persahabatan berakhir dengan tragis. Penyebabnya macam-macam: tidak peduli, cuek, fitnah, lalai, gosip bahkan pengkhianatan. Ada orang banyak sahabat di saat sukses dan kaya. Salomo katakan:”….Tetapi sahabat orang kaya banyak “ (Amsal 14:20).
Sesungguhnya sahabat yang baik dan sejati dapat kita lihat di saat kita menghadapi masalah, persoalan dan berbagai macam kesakitan dan tantangan hidup, mereka tetap baik bahkan selalu memberikan dorongan dan ketaatan kepada kita. Seorang sahabat yang sejati lebih dari keluarga sendiri. Firman Allah tuliskan: “Ada teman yang mendatangkan kecelakaan tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari saudara” (Amsal 18:24). Akhirnya, kita harus hati-hati dalam menjalin persahabatan. Yakobus katakan:”….Tidakkah kamu tahu bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah.”(Yakobus 4:4).(DR)
Doa: Tuhan Yesus, biarlah Roh Kudus menuntunku untuk menemukan & membangun sebuah persahabatan sejati dengan orangl lain. Amin.

Minggu, 10 April 2011

PRIA dan WANITA BERBEDA

Ketika wanita sudah bicara panjang lebar dan pria hanya menjawab ‘Hmm’, emosi wanita biasanya langsung naik dan stres karena merasa tidak dianggap atau dihargai.  Gejala itu kemudian diberi istilah Guy Attention Deficit Syndrome (GADS) yang membuat pria hanya diam saat wanita berbicara. Komunikasi adalah masalah penting dalam sebuah hubungan.  Banyak wanita yang mengeluhkan pasangan prianya menderita gejala GADS karena tidak memberikan perhatian atau tanggapan saat berkomunikasi dengannya.  Jika anda sedang berbicara dengan pria dan hanya mendapatkan tanggapan ‘hmm’ tanpa ada kalimat yang terucap dari mulutnya, jangan salahkan pria itu.  Pria bukannya tidak mendengar apa yang diucapkan wanita, tapi memang begitulah cara pria mendengar wanita.
Menurut peneliti dari University of Sheffield, Inggris, otak pria tidak akan langsung terhubung pada saat wanita berbicara.  Pria dan wanita punya struktur otak yang berbeda dalam mendengarkan sesuatu.  Pria menggunakan bagian otak primitifnya saat memproses suara wanita, yaitu bagian otak yang berfungsi untuk memilih.  Jadi bukan karena pria tidak peduli dengan apa yang diucapkan wanita, tapi memang struktur otaknya yang membuat pria lebih lama dalam mencerna omongan wanita.
Peneliti pernah melakukan tes dengan memutarkan rekaman suara wanita dan pria pada sebuah grup pria.  Selama mendengarkan rekaman tersebut, otak partisipan di-scan menggunakan alat MRI.  Dan hasilnya ternyata pria menggunakan bagian otak yang berbeda saat mendengar suara pria dan wanita.  “Pria memproses suara wanita di bagian otak yang sama saat mendengarkan musik.  Hal ini dikarenakan suara wanita lebih kompleks dan punya kekuatan melodi yang lebih besar.  Jadi jika pria mendengar wanita berbicara, ia perlu menganalisanya lebih lama untuk mengetahui maksud ucapannya,” ujar seorang peneliti seperti dikutip dari Thirdage, Jum’at (11/12/2009).
Dengan kata lain, ketika seorang wanita berbicara dan pria tidak menanggapinya, bukan berarti si pria tidak mendengarkan ucapan wanita, tapi ia hanya perlu waktu untuk menerjemahkan bahasa ‘melodi’ yang ia tangkap di bagian otaknya yang berbeda.  “Itulah sebabnya mengapa lima menit setelah wanita selesai bicara, pria baru mengerti apa yang dibicarakan si wanita,” tambahnya.
Jadi jika para wanita mengeluh susah berkomunikasi dengan pria, mungkin riset ini bisa membantu menjelaskan mengapa hal itu bisa terjadi.  Jangan lupa menenangkan hati wanita yang sedang marah atau stres dengan mengatakan, “Sayang, suara kamu bagaikan musik di telingaku.  Bukannya saya tidak mendengarkan ucapanmu, tapi simfoni itu membuat saya tidak bisa mendengar kata-katamu.” (email)
 

Ganti Rugi

"Apabila seseorang berbuat dosa dan berubah setia terhadap TUHAN, dan memungkiri terhadap sesamanya barang yang dipercayakan kepadanya, …. atau apabila ia telah melakukan pemerasan atas sesamanya, …. haruslah ia memulangkan barang …. yang telah dipercayakan …. Haruslah ia membayar gantinya sepenuhnya dengan menambah seperlima. Imamat  6: 2 – 5

Salah satu kebutuhan penting manusia adalah “kebutuhan dimiliki dan cinta (belonging and love)”, bahkan Abraham Maslow membagi cinta dalam dua jenis yaitu Deficiency love (D-love) dan Being love (B-Love). Ketika manusia merasakan kekurangan atau bahkan kehilangan, dorongan untuk mencintai sesuatu yang tidak dimilikinya, itulah yang disebut D-love. Prinsipnya cinta jenis ini lebih berorientasi pada ‘apa yang bisa diperoleh’ daripada apa yang bisa ia berikan (egocentrism). Dalam tingkat pemenuhan kebutuhan yang wajar, kondisi ini tidak menimbulkan masalah, tetapi jika hati sudah dikuasai oleh hawa nafsu, maka situasi ini bisa menyebabkan dosa (Yak.1:14-15 ; 1 Tim.6:9). Kita tentu tidak akan lupa dengan peristiwa Akhan dalam Kitab Yosua, yang karena perbuatannya menyembunyikan apa yang bukan miliknya, ia dan seluruh keluarga serta hartanya, dibakar hidup-hidup di lembah Akhor. Allah memandang dosa ini sebagai penghinaan atas pemberian-pemberian-Nya, yang diawali dengan rasa tidak pernah cukup (insufficient need). Kurang puasnya individu terhadap apa yang telah dimilikinya, juga telah menjerumuskan Adam dan Hawa ke dalam dosa yang memisahkan mereka dengan Allah.
Jadi apabila firman Tuhan diatas datang kepada kita hari ini, sadarilah bahwa mengontrol niat harus terus dilakukan, karena Allah tidak pernah salah memberi, baik dari segi waktu maupun porsi. Tindakan memiliki lebih dari apa yang sewajarnya kita terima, selain merusak hubungan kita dengan Tuhan, juga secara horizontal merusak hubungan kita dengan sesama. Padahal Allah menciptakan manusia dengan kelengkapan cinta bukan dengan orientasi egocentric (D-Love), melainkan B-love, yaitu cinta yang tidak memanfaatkan orang lain untuk kepentingan kita, tetapi yang sebaliknya didasarkan oleh penilaian mengenai orang lain apa adanya, mementingkan hubungan baik, dan yang dalam bahasa Alkitab disebut dengan cinta yang bisa memberi serta berbagai.
Maka kita tidak akan menderita kerugian dengan harus menambah seperlima sebagai biaya denda, sebaliknya Jumlah itu mungkin menjadi bagian berkat yang Tuhan berikan untuk kita.(HJVDK)
Doa: Tuhan ajarku untuk terus dapat mengontrol diri sehingga aku tidak mengambil lebih dari apa yang sewajarnya aku terima. Amin.

Sabtu, 09 April 2011

SELAMAT PAGI TUHAN

Tuhan pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagiMu, dan aku menunggu-nunggu. Mazmur 5:4 Apa yang kamu lakukan begitu terbangun pada pagi hari? Banyak orang memulai hari baru dalam kehidupannya dengan tergesa-gesa, tanpa terencana atau seperti mesin yang langsung bekerja dengan tombol ON di tekan. Ada juga yang malah bingung mau bikin apa hari itu, sehingga bengong di tempat tidur.
Sebuah stiker Kristiani berbunyi:”Selaraskan jiwamu kepada Tuhan sebelum konser kehidupan hari ini dimulai.” Adakah kita menyadari bahwa hidup kita tiap-tiap hari bagaikan sebuah konser musikal dengan kita terlibat sebagai salah satu pemain musiknya? Biasanya para pemain orkestra dengan sangat teliti dan cermat mempersiapkan diri dengan baik menghadapi hari pementasan konser. Latihan demi latihan pasti telah dijalani. Alat-alat musik diperiksa dan diselaraskan supaya akurat dan harmonis. Bagaimana dengan kita?
Kalau kita mengakui bahwa Tuhan adalah Pencipta, Pengatur dan Pemelihara alam semesta, maka tiap-tiap hari dalam kehidupan kita, tidak terlepas dari pengetahuan dan pemeliharaanNya. Tuhan mempunyai rencana tiap-tiap hari dalam hidup kita. Dan sebagai anak-anakNya kita harus menaati dengan segenap hati. Ibaratnya Tuhan adalah Komposer Agung dan kita adalah para pemain musik. Setiap komando dari Sang Komposer Agung itu harus diketahui dan dilaksanakan demi terciptanya musik yang indah dan merdu.
Kalau kita mau menyelaraskan jiwa kita dengan Tuhan setiap pagi, maka kita akan mengalami bahwa sepanjang hari kita akan mengalami penyertaan yang indah. Dengan bersaat teduh, membaca Firman Tuhan dan berdoa, kita disiapkan oleh Tuhan sebelum mengarungi samudera kehidupan hari itu. Beberapa menit bersama Tuhan di pagi hari akan menentukan kehidupan sepanjang hari itu. Awalilah hari inidengan mengatakan “Selamat pagi Tuhan”. (DR)
Doa: Tuhan pagi hari ini hatiku rindu bersekutu denganMu. Bahkan untuk setiap pagi yang Engkau berikan. Amin.

Jumat, 08 April 2011

Kasihilah Sesamamu Manusia

Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?" Lukas 10:29 SALAH satu halangan bagi pertumbuhan kekristenan adalah dalam hubungan dengan sesama. Ironis sekali bila kita mengaku mengasihi Yesus tetapi mengabaikan sesama. Ini nampak dalam kisah orang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho dan dirampok serta dipukuli. Ini dikisahkan Yesus untuk menjawab pertanyaan ahli Torat: Siapakah sesamaku manusia?(Luk 10:29)

LEWATLAH Imam dan orang Lewi. Tetapi keduanya, "melewati dari seberang jalan." Apa artinya? Adalah tidak berguna bila kita menjadi Kristen karena sebutan. Prakteknya? Menghindari seseorang yang seharusnya kita tolong. Bila kita memisahkan diri, menghindari, meninggalkan bahkan mengata-ngatai orang yang seharusnya kita tolong kita adalah orang Kristen yang mengenal siapa sesama kita.

PAULUS berkata agar kita dengan rendah hati, "menganggap orang lain lebih utama dari diri kita sendiri(Fil2:3)." Dalam kisah di atas akhirnya datang seorang Samaria yang datang menolong, menyiramkan anggur, meminyaki dan membebat, menaikkan ke atas keledainya serta merawat orang yang malang itu. Semuanya adalah kata-kata yang aktif.
Yesus bertanya: "Dari ketiga orang itu siapakah seama manusia bagi orang yang jatuh ketangan penyamun? Ahli Torat: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya."

APAKAH hidup kita hanya pelayanan tampil? Untuk dilihat dan didengar orang? Atau pelayanan perbuatan. Tidak masalah orang menjelekkan kita sebagai orang Samaria(-), asalkan pelayan kita berguna bagi sesama(+). Yesus, adalah gambaran orang Samaria yang baik hati itu berkata: "Pergilah dan perbuatlah demikian!"

TAK ada gunanya kita hanya membaca renungan ini, tetapi pergilah, tolonglah sesama. Milikilah pelayanan orang Samaria. Yesus berkata, "Kasihilah sesama manusia seperti dirimu sendiri(Mat 19:19)." Milikilah pelayanan yang dapat menjawab kebutuhan sesama yang luka dan terkapar dipinggir jalan, karena dirampok iblis, kekuatiran, ketakutan. Milikilah minyak Roh Kudus, Anggur sukacita, bebatan kasih dan perawatan Firman Tuhan. Peliharalah kasih persaudaraan(Ibr 13:1). Tuhan mengasihi dan memberkati saudara.(JEA)
Doa: Tuhan Yesus, pelayananku kepadamu bukanlah pelayanan "tampil" tetapi pelayanan perbuatan. Tolong aku, beriku kepekaan akan beban orang lain. Amin.

Kamis, 07 April 2011

Kasih Mempersatukan dan Menyempurnakan

“Dan di atas semuanya itu; kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan” ( Kol 3:14)

Akibat dosa, manusia telah terpisah dari Allah, tetapi karena kasih Allah, Ia mengampuni kita dan kasihnya mempersatukan kembali pihak yang berseteru. “...Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.” (Luk 15:21). Anak bungsu ini telah berbuat kesalahan besar. Ia telah menuntut harta warisan sebelum saat yang tepat. Bahkan harta itu telah dihabiskan untuk berbuat dosa dengan berfoya-foya. Akibat dosanya, ia telah terpisah dengan bapanya.
Namun keitka ia sadar dan kembali ke bapanya,  terjadilah hal yang luar biasa. Umumnya seorang bapa yang dikecewakan anaknya akan sangat murka pada anak tersebut. Tapi bapanya tidak demikian. Dalam Luk 15 :20 dikatakan “…Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihat dia, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.  Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia”. Bahkan dalam ayat-ayat selanjutnya dikisahkan bahwa dia diberi pakaian dan perhiasan serta dipestakan. Mengapa hal ini terjadi ? Karena kasih sang bapa. Kasih itulah yang mendorong bapa mengampuni. Pengampunan terjadi karena kasih.
“Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihinya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain dan ampunilah seorang akan yang lain, seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” (Kolose 3:12-13). Jadi ukuran kasih dan pengampunan itu harus memiliki standar seperti kasih dan pengampunan Yesus bagi kita. (MJRT)

Doa: Tuhan Yesus mampukanlah saya mengasihi dan mengampuni orang yang telah bersalah pada saya, seperti Tuhan telah mengasihi dan mengampuni saya. Amin.

Rabu, 06 April 2011

Selalu Ada Jalan - Jonathan Prawira - Lirik Lagu Rohani Kristen

Ku Mau MenyenangkanMu by. Sari Simorangkir

03 Bagi Tuhan Tak Ada Yang Mustahil - Sari Simorangkir

Pintu masuk Ucapan syukur

Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada Tuhan. Mazmur 118:19
Sebuah ruangan pasti memiliki pintu sebagai jalan masuk keluarnya. Dibalik pintulah segala sesuatu yang ada di dalam ruangan dapat dipakai atau dinikmati. Entah dengan cara yang baik atau tidak baik, orang dapat membuka pintu. Namun biasanya mereka yang masuk dengan cara tidak baik, berada dalam kecemasan, buru-buru serta tidak tenang di ruangan tersebut, kecuali yang masuk dengan cara baik, ia akan tinggal lebih lama, lebih tenang dan lebih leluasa.

Pintu kebenaran adalah tempat masuk keluarnya orang percaya ke dalam pengalaman baru pekerjaan Tuhan, tentu dengan cara yang baik. Karena apapun bentuk atau kemasan pekerjaan Tuhan selalu baik dan mendatangkan manfaat, baik untuk hari ini maupun esok. Kita tidak boleh memasuki pintu itu hanya untuk mencari pembenaran diri sendiri dihadapan Tuhan, tetapi sebaliknya dihadapan Tuhan kita mencari kebenaran-Nya, karena Ia benar dalam segala perkataan dan perbuatan.

Di dalam tubuh kita terdapat juga beberapa pintu, mulut adalah pintu perkataan, telinga merupakan pintu pendengaran, mata berfungsi sebagai pintu penglihatan. Perlakukan pintu itu dengan cara yang baik, ketika kita memasuki pintu pengertian kebenaran Tuhan, untuk melihat besarnya perbuatan Tuhan. maka mata, telinga dan mulut kita akan menjadi tempat keluar masuknya ucapan syukur.

Doa: Tuhan jamahlah pengertian kami, agar kami bisa belajar memahami segala perbuatan-Mu yang benar dan besar, agar kami mengenyangkan diri dengan ucapan syukur. Amin.

Selasa, 05 April 2011

PROSES PEMURNIAN IMAN

PROSES PEMURNIAN IMAN
Ayat Pokok : Matius 16:21-28
Oleh : Pdt. Henry J. Lolaen, Ambon


Setelah sekian lama memberi pengajaran berisi hikmat dan pengetahuan yang luarbiasa, mengadakan banyak mujizat, dan berbagai hal lain, untuk pertama kalinya Yesua mengucapkan sesuatu yang tidak biasa didengar murid-murid.  Ia memasuki tahap akhir dari pengertian yang benar tentang rencana Allah bagi manusia, termasuk Petrus. 

Pernyataan Kontras
Berita tentang penderitaan, kematian dan kebangkitan Yesus, sulit diterima oleh murid-murid, termasuk Petrus.  Kematian adalah tahap akhir yang harus dijalani oleh Yesus – tidak boleh tidak - supaya saudara dan saya diselamatkan.  Namun dalam kapasitasnya sebagai manusia, Petrus tidak mengerti.  Petrus tidak rela Gurunya mengalami hal yang buruk!  “Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu!  Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.”

Yesus langsung memberi teguran keras: “Enyahlah Iblis.  Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”

Pernyataan yang sangat kontras dengan pernyataan Yesus sebelumnya tentang Petrus.  Belum lama berselang, Yesus memuji Petrus, “"Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga” – Matius 16:17.  Dari semua murid, hanya Petrus yang dapat menjawab dengan benar tentang Siapakah Yesus.  Dengan ilhaman Roh Kudus, Petrus berkata, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!”

Proses Pemurnian
Penderitaan, pencobaan, dan berbagai masalah yang Tuhan ijinkan kita alami adalah suatu proses pemurnian iman.  Mazmur 4:2 berkata, “Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah, yang membenarkan aku.  Di dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku.  Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku.”  Terjemahan bahasa Inggris: “....thou hast enlarged me when I was in distress,...” = Di dalam kesesakan Engkau memperbesar kapasitasku

Haleluya!  Kita memiliki Allah yang jauh lebih besar dan lebih dahsyat dari segala persoalan dan penderitaan yang kita hadapi.  Dia memperbesar kapasitas kita, sehingga segala masalah dan pencobaan menjadi kecil.  Dan kita akan mampu mengatasi segalanya, dan keluar sebagai pemenang!

Allah bisa mengerjakan kebaikan di tengah hal-hal buruk (krisis, penyakit, dll.) yang kita alami.   “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” – Roma 8:28.  Yang dimaksud dengan “segala sesuatu” ialah perkara yang baik dan yang tidak baik!  Ayub memegang teguh prinsip ini: “Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” – Ayub 2:10.

Yusuf mempunyai pengalaman hidup yang sukar kita pahami.  Namun ia berkata, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar” – Kejadian 50:20.

Yusuf dibuang, dijual, difitnah, dipenjarakan, tidak dipedulikan oleh orang yang pernah ditolongnya.  Tetapi Allah mengangkat dia untuk memelihara keluarga dan bangsanya.  Orang mereka-reka yang jahat terhadapnya, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan.  Puji Tuhan! 

Yesaya 38:17 – “Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan.  Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu.”  Tantangan terberat kita sebagai manusia ialah: Jika Tuhan memproses kita melalui penderitaan yang pahit.  Tetapi ketahuilah, di akhir penderitaan yang pahit, ada keselamatan buat saudara dan saya. 

Percaya Saja
Kita tidak akan pernah mengerti rancangan dan cara Allah bekerja.  Tidak jarang Ia mengijinkan perkara-perkara buruk terjadi dalam hidup kita.  Saya tidak tahu apa yang tengah saudara alami secara pribadi: dalam rumah tangga, pekerjaan, dalam menatap masa depan.  Tetapi satu perkara saya percaya: Tuhan kita adalah Tuhan yang tidak pernah berubah.  Dia adalah Tuhan yang terus melakukan banyak mujizat dalam hidup kita.  Dan kita akan tetap berpegang dan miliki komitmen untuk terus percaya kepadaNya dalam segala kondisi!

Pencobaan adalah hal yang biasa.  Dia mau memproses kita begitu rupa supaya Ia bisa memperbesar kapasitas kita!  Apapun yang kita hadapi, percayalah, Tuhan Yesus tidak pernah berubah.  Dia ajaib, penuh kuasa, dan Dia mau menolong saudara dan saya.  Maka kita akan berjalan dari kemenangan sampai pada kemenangan

Mari tatap hari esok dengan penuh iman.  Dunia dan segala isinya, termasuk orang percaya, adalah milik Allah.  Saat kita berdoa dan berseru kepadaNya, Dia akan memperbesar kapasitas kita, sehingga kita sanggup mengalahkan setiap persoalan. Yesus sudah mati, tetapi Ia tidak dikalahkan oleh kematian.  Ia telah bangkit.  Dan Petrus berkata, Dialah satu-satunya yang mati dan dibangkitkan, dan tidak pernah mati lagi.  Puji Tuhan!

Senin, 04 April 2011

ANDA AKAN TETAP NAIK

“Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu…..” Ulangan 28:13,14

Inilah janji Tuhan yang luar biasa. Suatu janji sekaligus jaminan bagi setiap anak Tuhan, yaitu promosi, peningkatan, atau kenaikan. Tuhan berjanji akan mengangkat anak-anakNya menjadi kepala dan bukan sebagai ekor. Akan tetap naik dan tidak turun. Promosi ini bisa berbentuk kenaikan jabatan atau pangkat, juga dalam peningkatan karir atau profesi atau dalam dunia bisnis. Tetapi kenaikan seperti ini biasanya terbatas oleh usia, mutasi, dan waktu pensiun. Promosi yang berlaku seumur hidup, adalah janji yang pertama bermakna spiritual, rohani, namun berefek kepada berkat jasmani. Apakah artinya KEPALA  dan bukan ekor? Janji ini diberikan kepada Israel jasmani 3500 tahun lalu, dan juga berlaku untuk Israel rohani yaitu Jemaat atau gereja Tuhan. Maksud menjadi kepala adalah bahwa Tuhan tempatkan kita berada di posisi atas, di depan, yaitu menjadi panutan, contoh, teladan. Ada orang-orang yang mengikuti kita, yang meneladani kita, menjadikan kita panutan. Kepala mempengaruhi seluruh tubuh. Tuhan akan karuniakan kuasa, otoritas, karakter, untuk menjadi pemimpin, menjadi orang yang mempengaruhi orang lain. Selalu di depan menuntun, membimbing.
Engkau akan tetap NAIK dan bukan turun. Sebagian orang Kristen sudah puas apabila menjadi jemaat yang rata-rata, yakni tidak naik dan tidak turun. Tetapi Alkitab mengatakan bahwa anak Tuhan harus tetap naik dan bukan turun. Menurut I Korintus 15:46, kenyataan rohani akan disusul pengalaman di alam jasmani.  Berkat spiritual diikuti berkat jasmani.Namun Israel,  menurut Alkitab dan catatan sejarah, tidak mengalami sepenuhnya penggenapan janji ini, sebab mereka melanggar perintah Tuhan, tidak mematuhi Firman Allah, tidak fokus pada Tuhan, belok kiri miring kanan.
Anda mau diangkat Tuhan dalam segala hal? Anda ingin dipromosikan oleh mujizat Allah? Tunduk kepada instruksi Firman, hidup dalam ketaatan. Berkat promosi tak terduga akan dialami. Haleluyah! (MDW)

Doa: Bapa, seringkali hidupku naik-turun dalam Tuhan. Namun, SabdaMu mengingatkanku untuk setia, konsisten, tidak nyamping kiri atau kanan. Terimakasih Yesus. Amin.
 

Sesuatu yang Baru

“Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya?” (Yesaya 43:19)

Pada umumnya manusia adalah mahluk pembosan. Keadaan itu dimanfaatkan oleh para produsen dan pedagang barang untuk menciptakan sesuatu yang baru. Misalnya dalam dunia otomotif, fashion, makanan, permainan, rekreasi, bahkan hingga tata cara ibadah di dalam gereja juga memerlukan pembaruan yang sesuai dengan keadaan zaman.  Sesuatu yang baru selalu menarik perhatian karena mampu mengatasi kejenuhan atau kebosanan manusia yang tidak pernah puas. Bukankah Adam dan Hawa juga menginginkan suatu keadaan yang baru sehingga Iblis menggoda dan menawarkan tipuannya bahwa mereka dapat menjadi seperti Allah, yaitu mengetahui apa yang baik dan yang buruk dengan memakan buah pohon itu? 
Allah menyatakan dalam ayat di atas bahwa Ia akan membuat sesuatu yang baru, yang sebelumnya tidak pernah ada. Kalau saudara membaca ayat-ayat selanjutnya, saudara akan menemukan apa yang akan Allah buat, yaitu antara lain adalah jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. Ini adalah inovasi terbesar dari Allah Pencipta yang penuh dengan kreatifitas, tidak seperti kemampuan kita manusia yang terbatas dan mustahil mania. 
Apakah hidupmu seperti sedang berada di padang gurun atau padang belantara? Allah mau menciptakan sesuatu yang baru dan menyegarkan bagimu. Percayalah janjiNya dan nantikanlah sesuatu yang baru terjadi dalam hidupmu hari ini. Bersyukurlah kepada Tuhan jika saudara telah menerimanya. (MPH)

Doa: Ampuni aku Tuhan, kalau aku adalah mahluk pembosan. Aku percaya Engkau sanggup memberikan sesuatu yang baru dalam hidupku hari ini. Terima kasih karena aku telah menerimanya dengan iman kepadaMu. Amin.

Sabtu, 02 April 2011

RUKUN DALAM PERBEDAAN

rukun.jpg“Sungguh alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!” Mazmur 133: 1

Pernyataan yang diungkapkan oleh Daud dalam ayat di atas merupakan sebuah kerinduan dalam hati yang ingin dialaminya dalam kehidupan berkeluarga dan bernegara. Walaupun demikian, kita mengetahui dari Alkitab bahwa rumah tangga Daud tidak selamanya dihiasi dengan kerukunan. Bahkan anaknya Absalom memberontak kepadanya karena ambisi dan keinginannya untuk menjadi raja sebelum tiba waktunya. Kudeta Absalom disebabkan karena kekuatiran, sebab Daud memiliki banyak anak dari banyak istri, dimana mereka pada suatu waktu tentu akan memperebutkan kedudukan sebagai raja menggantikan ayah mereka.

Pernyataan yang diungkapkan oleh Daud dalam ayat di atas merupakan sebuah kerinduan dalam hati yang ingin dialaminya dalam kehidupan berkeluarga dan bernegara. Walaupun demikian, kita mengetahui dari Alkitab bahwa rumah tangga Daud tidak selamanya dihiasi dengan kerukunan. Bahkan anaknya Absalom memberontak kepadanya karena ambisi dan keinginannya untuk menjadi raja sebelum tiba waktunya. Kudeta Absalom disebabkan karena kekuatiran, sebab Daud memiliki banyak anak dari banyak istri, dimana mereka pada suatu waktu tentu akan memperebutkan kedudukan sebagai raja menggantikan ayah mereka.
Kerukunan yang hancur dapat mengakibatkan terjadinya berbagai perselisihan, permusuhan, bahkan hal-hal yang lebih jahat lagi. Salah satu penyebab hancurnya kerukunan adalah karena tidak adanya kasih, tidak adanya saling menghargai dan saling menghormati, masing-masing berpendapat bahwa dirinya yang paling benar dan paling hebat. Kesombongan individu dan kelompok juga dapat mengakibatkan yang satu tidak dapat menerima kekurangan atau kelemahan individu dan kelompok lainnya sehingga akhirnya saling merendahkan dan melecehkan satu sama lainnya.
Raja Daud mengingatkan kita bahwa kerukunan adalah sesuatu hal yang baik dan indah karena kesanalah Tuhan memerintahkan berkatNya dicurahkan, yaitu atas kehidupan mereka yang hidup dengan rukun baik dalam berkeluarga, berjemaat, bernegara dsb.
Tentu saudara mengetahui adanya tiga pribadi atau oknum Allah, yaitu Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Ketiganya berjalan bersama dengan selaras, seirama, sehati, setujuan. Tidak ada tindakan atau keputusan oknum Allah yang satu bertentangan dengan oknum Allah yang lainnya. Itulah sifat dari Tuhan kita yang rukun satu sama lain, demikian juga hendaknya dengan kehidupan anak-anak Tuhan.
Jadi, walaupun berbeda dalam banyak hal antara satu dengan lainnya, tetapi kita dapat hidup berdampingan dengan rukun karena kasih Kristus yang mengikat dan mempersatukan kita untuk saling menghargai dan menghormati satu sama lain. (PHM)

Doa: Terima kasih Tuhan, Engkau mengingatkan aku untuk hidup dengan rukun karena itulah sifat yang Kau kehendaki ada di dalamku . Amin


 

Jumat, 01 April 2011

Kekuatiran

“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu."(1 Petrus 5:7)

Situasi dan kondisi yang tidak menentu, seperti sekarang ini membuat orang menjadi kuatir. Orang sulit untuk mengambil keputusan karena hati mereka tidak tenang. Takut dan gelisah setiap hari, karena lebih banyak memikirkan dunia ini. Ini mengakibatkan mereka tidak berkembang. Memang hal yang normal jika seseorang mempunyai rasa kuatir. Namun kalau kekuatiran itu berkembang menjadi gaya hidup,  maka itu menjadi tidak normal. Pada akhirnya merugikan diri sendiri. Orang menjadi tidak dapat tidur dengan baik dan akhirnya jatuh sakit karena kekuatiran. Kekuatiran merupakan sikap ketidakpercayaan kepada Tuhan. Tidak percaya bahwa Tuhan sanggup memelihara dan memberikan jalan keluar. Padahal dengan kita kuatir tidak menambah apapun. Tuhan mengenal benar siapa manusia itu sehingga Dia katakan:…Janganlah kuatir akan hidupmu…(Matius 6:25). Tuhan membandingkan manusia dengan burung-burung yang Dia ciptakan. Burung saja dipelihara oleh Tuhan apalagi manusia yang jauh melebihi burung-burung itu. Jika sudah mengetahui bahwa kekuatiran tidak membuahkan apa-apa lalu mengapa anak-anak Tuhan masih saja kuatir?  Justru situasi yang sulit adalah saat tepat untuk anak-anak Tuhan membuktikan iman percayanya kepada Tuhan.
Dengan kesadaran bahwa hidup kita bukan milik kita sendiri melainkan milik Allah, kita dapat mengatasi kekuatiran. Karena Allahlah yang bertanggung jawab penuh dalam hidup kita. Percayakan hidup kepada Tuhan dan berhentilah memikirkan hal yang tidak berguna. Tuhan yang menciptakan, Tuhan yang memelihara, terpujilah nama Tuhan.
(TW)

Doa : Terimakasih Tuhan Yesus, untuk Firman-Mu hari ini yang mengajarkan kepada saya untuk tidak kautir. Ampuni saya karena karena sering lupa bahwa Tuhan jauh lebih memahami apa yang saya butuhkan. Amin.