Selasa, 28 Februari 2017

Letih Setengah Mati

Matius 11:28
"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 50; Kisah Para Rasul 22; Imamat 10-11

Resiko dari bekerja adalah mengalami rasa capai. Tidak ada satu pun pekerjaan baik itu yang dilakukan di dalam kantor atau di luar kantor yang tidak membuat tubuh seseorang menjadi letih. Baik dia berprofesi sebagai seorang guru, manajer sebuah perusahaan, atau kuli kasar sekalipun pasti merasakan hal ini.

Tuhan Yesus pun mengalami keadaan seperti layaknya manusia dimana Dia harus mengasingkan diri dari orang banyak untuk beristirahat dan berkomunikasi dengan Bapa. Setelah Dia mengadakan banyak mukjizat dan mengajar orang banyak, Dia tahu bahwa harus berhenti sejenak untuk disegarkan kembali oleh Bapa.

Seletih apa Anda hari-hari ini sehingga tidak dapat mengerjakan apa pun atau bila dikerjakan juga hasilnya tidak maksimal? Allah mengerti kondisi Anda dan karena itu Dia memanggil Anda untuk datang kepada-Nya. Jumpailah Dia dalam doa dan saat teduh Anda maka kesegaran dan kekuatan baru akan Anda terima seketika itu juga.

Allah sanggup memberikan kekuatan kembali sekalipun Anda merasa sudah tidak mempunyai tenaga lagi. 


Gbu all...

Senin, 27 Februari 2017

Lebih Dari Nasihat Baik

Yohanes 10:3
"Ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar"

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 49; Kisah Para Rasul 21; Imamat 8-9

Apa yang terlintas di dalam pikiran ketika mendengar kata tuntunan? Mungkin akan banyak jawaban atau intepretasi untuk hal ini. Bila hal ini ditanyakan kepada saya maka saya akan menjawab Allah. Mengapa Allah? Karena hanya Dia sendiri penuntun setia umat-Nya sampai hari ini.

Ada sebuah kisah mengenai seorang buta dengan anjingnya. Setiap kali pria yang tidak bisa melihat ini hendak bepergian, tidak pernah lupa ia membawa hewan kesayangannya. Anjing ini begitu setia menjadi penuntun. Walaupun tuannya tidak dapat melihat, ia dapat menjadi mata bagi tuannya sehingga tuannya tidak terjatuh. Mulutnya mungkin tidak dapat berkata-kata kepada pria buta tersebut seperti manusia, tetapi penglihatan tajam yang ia miliki dapat memimpin langkah si pria buta dengan aman di setiap jalan yang berbahaya.

Sebagian orang menginginkan Allah menjadi penasihat yang mulia. Tetapi ketika pandangan kita kabur dan jalan menjadi gelap, seperti yang sering terjadi, kita memerlukan lebih dari sekedar nasihat baik. Kita memerlukan Gembala yang Baik untuk memimpin kita (Yohanes 10:3,11). Apabila Anda mengikuti Kristus setiap hari maka Anda akan menemukan tuntunan yang Anda perlukan.

Mencari Tuntunan? Ikuti Kristus, Sang Penuntun Anda yang sejati.


Gbu all...

Minggu, 26 Februari 2017

Anda adalah Milik-Nya!

Galatia 2:20
"Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 48; Kisah Para Rasul 20; Imamat 6-7

Publik Jerman tersentak ketika mengetahui salah seorang pemain sepakbola negara mereka yang akan bermain di Piala Dunia 2010, Robert Enke tewas bunuh diri pada 10 November 2009. Menyedihkan karena banyak orang memfavoritkan Enke menjadi penjaga gawang utama tim nasional Jerman di Afrika Selatan nanti.

Rasa frustasi mendalam ditinggalkan putri kesayangannya, Lara, ditenggarai sebagai faktor utama yang membuat pria berusia 32 tahun tersebut berani melakukan aksi menabrakkan diri ke kereta api yang sedang melintas ketika itu. Kini, istrinya pun berdua bersama anak angkat mereka di salah satu kota di Jerman.

Kasus bunuh diri sempat juga menggegerkan Indonesia dimana orang yang tewas melakukan aksinya dengan menerjunkan diri dari lantai atas pusat perbelanjaan. Walaupun, motif bunuh diri para pelaku berbeda-beda, tetapi ini menyadarkan bahwa masih banyak orang yang menganggap tubuh mereka adalah kepunyaan mereka sendiri.

Ketika Kristus datang ke dunia dan mati bagi dosa-dosa manusia maka hidup yang kita miliki sudah menjadi milik-Nya. Walaupun sebelum Adam jatuh ke dalam dosa, tubuh manusia adalah kepunyaan Allah, tetapi karya penebusan Yesus memberi penegasan bahwa apa yang di manusia adalah kepunyaan-Nya.

Bila setiap orang mengetahui hal ini maka dipastikan tidak akan ada orang yang dengan seenaknya melakukan aksi bunuh diri. Apa pun keadaan yang saat ini sedang Anda hadapi, janganlah mengambil keputusan untuk mengakhiri hidup. Anda ditebus untuk hidup dan kalaupun ada kondisi yang tidak sesuai dengan yang Anda harapkan di dunia ini, lihatlah bahwa ada rencana Allah yang jauh lebih indah di balik semuanya itu.

Menjalani hidup sesuai Firman Allah adalah bukti pengakuan Anda atas otoritas Allah di dalam kehidupan Anda. 


Gbu all...

Sabtu, 25 Februari 2017

Menjadi Pusat Perhatian

Lukas 16:13
Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 16; Matius 16; Kejadian 31-32

Pengajaran Tuhan mengenai uang dalam Lukas pasal 16 sampai saat ini bahkan selamanya masih aktual untuk dijadikan berita di surat kabar. Beberapa orang Farisi mendengarkan Yesus saat Dia menyampaikan perumpamaan tentang hamba yang tidak setia. Dia berkata, "Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." Orang-orang Farisi mencemooh hal ini, karena mereka adalah hamba uang. Namun Yesus menanggapi, "Apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah" (ayat 15).

Seorang penulis bernama Wayne Jacobsen menunjukkan bahwa kata ‘dibenci', yang digunakan Yesus dalam ucapannya di atas tidak mengacu pada pelanggaran susila yang kotor. Dia menujukan kata itu pada kecintaan orang-orang Farisi pada harta duniawi atau lebih tepatnya pada uang. Banyak orang pada masa kini berbuat demikian, padahal itu sangat menjijikkan di mata Allah.

Untuk membantu mengalihkan perhatian kita dari uang, Ken Gire menulis doa berikut: "Tuhan Yesus, tolonglah saya pada hari ini untuk melihat dengan jelas bahwa pada suatu hari kelak saya akan mati. Kini saya telah melihat dengan cukup jelas apa yang dianggap sangat berharga bagi manusia. Berilah saya mata yang dapat melihat apa yang Kau anggap berharga." Apakah yang berharga di mata Allah? Orang-orang yang membutuhkan, orang miskin, orang kelaparan, orang yang tidak mempunyai tempat tinggal, orang sakit, orang yang kesepian dan para narapidana (Matius 25:34-40). Menghargai seseorang berarti mendengarkan, memahami dan memenuhi kebutuhan mereka.

Apakah perhatian Anda tertuju pada nilai-nilai duniawi? Apakah hari-hari ini Anda sedang disibukkan dengan pekerjaan ini dan itu untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya dengan alasan untuk masa depan? Ataukah pada hari-hari ini perhatian Anda sedang tertuju kepada nilai-nilai Allah yang kekal?

Lepaskanlah hal-hal yang bersifat duniawi dan peganglah hal-hal yang bersifat kekal.


Gbu all...

Jumat, 24 Februari 2017

Selalu Berhasil

Kejadian 39:2
"Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu."

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 15; Matius 15; Kejadian 29-30

Di dalam dunia ini ada satu orang yang selalu berhasil melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Setiap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya pasti memuaskan setiap orang. Tidak hanya itu, kejujuran yang ia miliki juga membuat tuannya menyerahkan urusan rumah secara penuh kepadanya.

Walaupun banyak orang yang hendak menghancurkan kehidupannya, tetapi tidak ada satu pun yang berhasil. Akhir kisah hidupnya yang menyedihkan pun berubah menjadi begitu luar biasa. Ia diangkat sebagai perdana menteri di negara yang sebenarnya adalah asing bagi dirinya. Semasa ia memerintah, bahaya kelaparan yang melanda di dunia saat itu pun dapat diatasi dengan sangat baik. Siapakah orang ini? Ia adalah Yusuf, anak dari Yakub.

Yusuf adalah bukti bagaimana penyertaan Allah begitu nyata dan mengubahkan berbagai prediksi manusia. Ketika ada rencana yang jahat hendak mematikan dirinya, tangan Allah membelokannya sehingga menjadi kebaikan. Alkitab dengan begitu jelas menuliskan mengenai hal ini, "Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya...".

Apakah Anda ingin menjadi orang yang selalu berhasil dalam pekerjaan atau usaha yang sedang dikerjakan? Peganglah firman Tuhan dan hiduplah di dalamnya. Seperti kehidupan Yusuf yang selalu sukses, demikianlah hidup Anda akan dibawa Tuhan.

Orang yang hidupnya bersandar pada firman Tuhan akan selalu menikmati keberhasilan demi keberhasilan. 


Gbu all...

Kamis, 23 Februari 2017

Kasih Yang Kekal

Yeremia 31:3
"Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 45; Kisah Para Rasul 17; Keluaran 39-40

Siapa yang dapat menggambarkan atau mengukur kasih Allah? Alkitab merupakan sebuah pewahyuan atas fakta bahwa Allah adalah Kasih. Ketika Anda membaca Firman Tuhan tentang keadilan, itu adalah keadilan yang diimbangi oleh kasih. Ketika Anda membaca Firman Tuhan tentang kebenaran, itu adalah kebenaran yang didirikan di atas kasih. Ketika Anda membaca tentang penebusan dosa, itu adalah penebusan yang dilakukan karena kasih, bersumber pada kasih diselesaikan oleh kasih.

Ketika Anda membaca Firman Tuhan mengenai kebangkitan Kristus, Anda membaca mengenai keajaiban kasih. Ketika Anda membaca Firman Tuhan tentang hadirat Kristus yang menetap, Anda membaca mengenai kuasa kasih. Ketika Anda membaca Firman Tuhan mengenai kedatangan Kristus, Anda membaca mengenai penggenapan kasih.

Betapa kotor, hitam, memalukan atau mengerikannya dosa Anda dan saya, Allah mengasihi kita. Apa buktinya? Yesus Kristus, Putra Allah Satu-satunya, disalibkan untuk kita. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16).

Jika ada kasih yang tidak lekang oleh waktu maka itu adalah kasih Allah kepada kita.


Gbu all...

Rabu, 22 Februari 2017

Lean on Me

Amsal 17:17
"Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 43; Kisah Para Rasul 15; Keluaran 35-36

Suatu hari seorang rekan kerja saya menyetel sebuah lagu di komputernya. Lagu itu terasa tidak asing di telinga saya, tetapi tetap saya tidak tahu apa judul lagu yang sedang diputar. Akhirnya saya pun menanyakan kepada rekan kerja saya ini. "Lean on Me" itulah jawabnya. Karena saya tertarik dengan lagu itu, akhirnya saya mencari liriknya di internet dan ketemu.

Lagu tersebut ternyata adalah lagu lama yang dinyanyikan kembali oleh para pemain film "Glee" yang saat ini sedang naik daun di Amerika Serikat. Di dalam salah satu kalimat lirik lagu tersebut ada kata-kata seperti ini: "Lean me, when you're not strong And I'll be your friend" Bila diterjemahkan kata-katanya bunyinya kurang lebih akan sebagai berikut: "Bersandarlah padaku, ketika engkau sedang lemah dan Aku akan menjadi sahabatmu". Sebuah pesan yang sangat mendalam dan membuat saya semakin berkaca, sudahkah saya menjadi sahabat seperti itu?

Tidak ada satu pun di dalam dunia ini yang dapat menandingi kejujuran, kemurnian, bahkan kasih yang begitu nyata ketika kita membangun sebuah persahabatan seperti yang Tuhan Yesus lakukan. Setiap perkataan-Nya dan perbuatan-Nya menunjukkan bagaimana Dia adalah Pribadi yang tak perlu diragukan lagi sebagai sahabat.

Tuhan Yesus adalah teladan kita untuk menjadi sahabat yang sejati. Sahabat sejati tidak hanya ada di saat suka, tetapi memberikan pundaknya ketika sahabatnya itu sedih atau mengalami permasalahan. Sahabat sejati memberikan dirinya sebagai sandaran ketika sahabatnya sedang menumpahkan segala kegelisahan. Pertanyaan hari ini, apakah Anda mau menjadi sahabat seperti yang Tuhan Yesus telah tunjukkan? Biarlah ketika Allah melihat dari Surga ke bumi, ia melihat Anda menjadi sahabat yang seperti Dia rindukan.

Hanya kasih Allah yang dapat memampukan kita menjadi sahabat sejati bagi sesama.


Gbu all...

Selasa, 21 Februari 2017

Teruji dan Benar

Amsal 20:6
"Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?"

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 42; Kisah Para Rasul 14; Keluaran 33-34

Kita pasti pernah kecewa terhadap seseorang yang tidak menepati janji atau tidak setia. Jengkel, ingin marah, semua perasaan campur aduk menjadi satu ketika kita mengalami hal ini. Tidak jarang orang lain akhirnya kena imbas dari kondisi kita yang sudah bad mood. Pengalaman-pengalaman dikecewakan orang lain membuat beberapa di antara kita pun berubah menjadi orang yang tidak menepati janji. Sebenarnya haruskah kita berubah menjadi seperti orang yang telah menyakiti hati kita?

Kita tidak dapat berbuat banyak terhadap ketidaksetiaan orang lain, tetapi kita dapat melakukan melakukan banyak hal untuk kesetiaan kita terhadap orang lain. Apabila kita berjanji, kita harus menepatinya. Jika kita berkata kepada seseorang bahwa kita akan berdoa baginya, kita perlu melakukannya. Ketika kita menyatakan kesetiaan dan kasih kepada orang lain, maka kita dapat melakukan hal-hal kecil yang menunjukkan kepada mereka bahwa kita serius.

Rasul Paulus mengatakan bahwa salah satu buah roh adalah kesetiaan (Galatia 5:22). Allah akan menciptakan di dalam diri Anda roh yang teguh jika Anda menganggap sungguh-sungguh apa yang Anda katakan kepada orang lain dan menepatinya. Oleh karenanya, mintalah Allah menjadikan Anda sebagai orang-orang yang dapat dipercaya, yaitu orang-orang yang teruji dan benar.

Setia kepada hal-hal kecil adalah perkara yang besar.


Gbu all..

Senin, 20 Februari 2017

Meja Sukacita

Mazmur 23:6
"Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 41; Kisah Para Rasul 13; Keluaran 31-32

Seorang pelatih sepakbola yang terkenal dengan kedisiplinannya, dua hari sebelum pertandingan sesungguhnya memberikan porsi latihan yang lebih berat dari biasanya kepada para pemainnya. Tentu saja hal ini membuat anak-anak yang dilatihnya itu menggerutu, namun begitu mereka tetap menjalani setiap instruksi yang diberikan sang pelatih.

Kelelahan begitu terlihat dari muka para pemain. Mereka seperti ingin berkata tidak sanggup, tetapi mereka tahu ada maksud baik pelatih mengapa memberikan latihan seperti itu. Hari pun telah berganti malam dan akhirnya sang pelatih menyelesaikan latihan pada hari itu.

Seperti biasanya, sebelum membersihkan diri dan bergegas pulang, sang pelatih dan para pemain berkumpul. Disana, sang pelatih akhirnya menjelaskan mengapa ia melakukan semua ini, "Saya tahu kalian marah kepada saya atau jengkel karena latihan yang berat ini. Namun, tahukah kalian bahwa kita akan menghadapi tim sepakbola yang berat dan bila kita latihan dengan porsi yang sama maka hasilnya adalah kita akan kalah. Saya yakin kalian semua paham apa yang baru saja kita lakukan."

Hari pertandingan sesungguhnya pun tiba juga. Kedua tim mengeluarkan kemampuannya di lapangan hijau. Namun, secara tidak terduga tim yang dilatih pelatih super disiplin ini memenangkan pertandingan. Ekspresi gembira terpancar di wajah para pemain. Mereka pun memeluk pelatihnya itu sambil menyanyikan lagu kemenangan.

Awalnya pun sikap yang kita tunjukkan kepada Allah saat menghadapi pergumulan atau masalah seperti para pemain yang dilatih oleh pelatih disiplin di dalam cerita tersebut. Kita menganggap Dia tidak memiliki hati, kejam, tidak adil - Semua hal-hal yang jahat kita tujukan kepada Allah saat itu. Namun, ketika kita menjalani masa-masa yang kita sebut masa penderitaan itu dengan sukses maka kita akan menikmati berkat Allah yang luar biasa.

Dia telah menyiapkan meja Sukacita, sebuah pesta besar bagi Anda untuk merayakan segala hal yang indah yang telah terjadi. Cawan penderitaan Anda telah berlalu dan kini Anda dapat merasakan dari lubuk hati yang terdalam, "Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa."

Akhir dari setiap pergumulan dan ujian anak-anak Allah di muka bumi ini adalah kehidupan yang penuh dengan sorak-sorai kemenangan.


Gbu all...

Minggu, 19 Februari 2017

Never Too Late

Mazmur 121:5
"TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah tangan kananmu."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 39; Kisah Para Rasul 11; Keluaran 27-28

Supaya sebuah pohon atau tanaman bisa bertumbuh dan menghasilkan buah, benihnya harus terlebih dahulu ditanam di tanah dan mati. Supaya buah roh dapat muncul dalam hidup kita, pertama-tama kita harus ditanam dalam firman Allah mati bagi diri sendiri. Di hadapan pemurnian, kesulitan, disiplin, dan kesedihan, Firman Allah memberi makanan bagi hidup kita dan buah mulai bermunculan. Tetapi itu tidak terjadi dalam semalam. Dibutuhkan waktu dan kesabaran.

Yusuf tidak akan pernah dipakai oleh Allah jika ia tidak dijual oleh saudara-saudara yang membencinya, dan dituduh oleh istri Potifar, yang menjebloskannya ke dalam penjara. Bahkan, setelah ia memberi tahu juru minum Firaun bahwa ia akan kembali melayani raja dan memintanya untuk memberi tahu Firaun akan pemenjaraan dirinya yang tidak seharusnya dilakukan, Yusuf harus menanti dua tahun lagi untuk dibebaskan dari penjara.

Saat kita menantikan Tuhan, kadang-kadang Dia kelihatan lambat untuk datang menolong kita, tetapi Dia tidak pernah terlambat. Waktu-Nya selalu sempurna.

Pertolongan Allah dalam hidup Anda tidak akan pernah terlalu lambat atau pun juga terlalu cepat karena Dia akan melakukannya selalu tepat pada waktunya. 


Gbu all...

Sabtu, 18 Februari 2017

Obat Gerutu

I Korintus 13:4
"Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 31; Kisah Para Rasul 3; Keluaran 11-12

Mungkin Anda pernah dengar pernyataan pendeta seperti ini ketika membicarakan bangsa Israel yang berkeliling selama 40 tahun di padang gurun, "Yang membuat mereka (bangsa Israel) berada di padang gurun selama puluhan tahun bukanlah karena rencana Allah, tetapi karena mereka sering menggerutu," Bila kita membaca Alkitab secara seksama, memang hal inilah yang membuat bangsa pilihan Allah tersebut begitu lama sampai ke tanah perjanjian.

Menggerutu adalah dosa terlalu umum di antara orang-orang Kristiani dan diakui atau tidak, sebagian dari mereka merupakan penggerutu kronis. Mereka terampil dalam menemukan kesalahan seseorang yang secara aktif berusaha untuk melayani Tuhan. Kita pun pernah melakukannya.

Obat terbaik untuk kebiasaan dosa ini adalah kasih yang berasal dari Allah. Itu mudah diciptakan, namun sulit untuk dilakukan. Pertama, kita harus sadar menginginkan apa yang terbaik dari Allah bagi setiap orang. Kasih itu sabar,..murah hati; ia tidak cemburu .... ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain (I Korintus 13: 4-5). Lalu, setelah kita menyadari hal ini maka kita harus tahu menerapkannya dalam perbuatan.

Marilah kita masing-masing refleksi diri pagi hari ini, apakah kita selama ini adalah orang yang menggerutu atau tidak? Jika memang iya, bertobatlah. Jika di kemudian hari Anda sepertinya ingin mencari-cari kesalahan seseorang, lawanlah dorongan itu dan berusahalah melakukan kebaikan bagi orang tersebut (Galatia 6:10). Lakukanlah hal ini dengan setia, dan pada saatnya nanti Anda akan sembuh dari sikap menggerutu.

Menggerutu tidak akan membuat Anda terlepas dari masalah, tapi dengan mengucap syukur Anda kuat menghadapi masalah.


Gbu all...

Jumat, 17 Februari 2017

Hak Istimewa Untuk Berdoa

Yohanes 16:24
"Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 30; Kisah Para Rasul 2; Keluaran 9-10

Sebagai orang-orang Kristiani, tahukah Anda apa yang menjadi hak istimewa Anda yang diberikan oleh Allah? Mendapatkan berkat berupa harta yang melimpah? Atau jabatan yang tinggi? Bukan, semua itu hanyalah bonus yang Dia berikan. Hak istimewa kita sebagai para pengikut Kristus adalah hak untuk berdoa kepada-Nya.

Cobalah pikirkan ini: Anda dan saya memiliki hal yang luar biasa untuk mendekat kepada Allah semesta Alam, "Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk" (Yesaya 57:15)! Kita dapat melakukan ini hanya karena Yesus Kristus telah membuka jalan.

Kita harus berdoa di masa-masa sulit, kalau tidak kita akan menjadi tidak beriman dan tidak percaya. Kita harus berdoa di masa-masa kemakmuran, kalau tidak kita akan menjadi sombong dan besar kepala. Kita harus berdoa di masa-masa bahaya, kalau tidak kita akan merasa takut dan ragu. Kita harus berdoa di masa-masa aman, kalau tidak kita akan menjadi merasa cukup.

Berdoalah dan percaya bahwa apa yang Anda minta pasti dijawab oleh Allah, bahkan tidak jarang Dia menjawab lebih dari apa yang dapat Anda bayangkan dan doakan. Ini bukanlah janji seorang manusia, tetapi janji Allah yang menciptakan langit dan seluruh alam semesta.

Doa adalah alat yang disediakan Allah bagi manusia untuk berhubungan langsung dengan-Nya. Gunakanlah itu!


Gbu all...

Kamis, 16 Februari 2017

Perbedaan Kecil Menghalangi Kemenangan

Filipi 4: 2-3
"Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan. Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan. Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!"

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 28; Matius 28; Keluaran 5-6

Pernahkah Anda berpikir bila di dalam satu tim sepakbola yang sedang bertanding di tengah lapangan, para pemainnya hanya mengandalkan kemampuan individu dan mengesampingkan kerjasama? Tentu saja kekalahan akan dialami oleh tim tersebut. Tidak adanya harmonisasi permainan diantara para pemain adalah penyebab hal itu bisa terjadi.

Paulus tahu pentingnya kerjasama, jadi ia mendorong dua wanita yang sedang bertengkar untuk berdamai. Euodia dan Sintikhe, anggota-anggota gereja Filipi, telah menyebabkan suatu perbedaan karena ketidaksesuaian mereka. Paulus menggunakan wanita-wanita ini sebagai contoh untuk masuk ke dalam sebuah pasal tentang damai sejahtera. Ia tidak meminta Euodia dan Sintikhe bertindak sama, tetapi untuk sehati sepikir.

Istilah ‘sehati sepikir' yang digunakan oleh Paulus mengesankan mengenai kesesuaian. Menyanyi dalam ketidaksesuaian tidak berarti menyanyi dalam nada yang sama. Para pemain seharusnya memegang kedudukan berbeda dalam sebuah tim. Kesesuaian berarti usaha-usaha Anda memperlengkapi usaha-usaha orang orang lain, bukannya bertentangan dengan mereka.

Kesatuan mengarahkan Anda kepada keberhasilan, tetapi keegoisan akan membawa ke dalam jurang kegagalan.


Gbu all...

Rabu, 15 Februari 2017

Pilih Kasih

Yohanes 21:21-22
"Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?" Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 40; Kisah Para Rasul 12; Keluaran 29-30

Menjadi orang yang dijadikan nomor dua atau tiga dalam sebuah keluarga bukanlah sesuatu yang mengenakkan. Akibat hal ini juga, banyak anak yang akhirnya terluka atas perbuatan yang dilakukan oleh orang tuanya. Tidak hanya di rumah, di dalam perusahaan pun hal ini sering ditemui sehingga muncullah sebutan "anak emas bos" bagi mereka yang selalu mendapat perlakuan khusus dari atasannya.

Bagi mereka yang di-anakemas-kan, tentulah senang dengan perilaku yang diberikan oleh para pemimpinnya, tetapi bagi mereka yang tidak, kekecewaan dan kebencian tumbuh menyatu menjadi satu. Sadar atau tidak, pandangan kita terhadap Allah pun seperti itu. Kita menganggap bahwa ketika seseorang mendapat berkat yang luar biasa melimpah dan kita belum mendapatkannya maka kita akan menuduh-Nya sebagai Allah yang pilih kasih.

Dalam Kemahabesarannya, Allah memiliki wewenang menganugerahkan kasih dan kuasa-Nya kepada siapa ia ingin memberikannya. Hal ini bukan berarti Dia menganggap seseorang tidak berharga dan yang lain begitu tinggi derajat di mata-Nya. Dia memiliki rahasia tersendiri untuk memberkati satu persatu umat-Nya dan kita tidak perlu menanyakannya. Percaya saja, Allah telah menyiapkan berkat yang terbaik dan Dia akan mencurahkan sesuai dengan waktu yang dirancang-Nya.

Mungkin hari ini ada diantara Anda yang sudah berpaling dari Allah karena suatu peristiwa yang Anda anggap tidak harus Anda alami. Dalam kasih Kristus, saya mengatakan kembalilah kepada-Nya. Allah tidak pernah pilih kasih dan kalau pun ada kejadian yang membuat Anda begitu sedih dan kecewa lihatlah ada maksud-Nya yang besar dan mulia dibalik semua itu.

Allah mengasihi anak-anakNya dan itu tidak akan pernah berubah sampai kapan pun dan oleh apa pun juga.


Gbu all...

Selasa, 14 Februari 2017

Kasih Yang Kekal

Yeremia 31:3
"Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 45; Kisah Para Rasul 17; Keluaran 39-40

Siapa yang dapat menggambarkan atau mengukur kasih Allah? Alkitab merupakan sebuah pewahyuan atas fakta bahwa Allah adalah Kasih. Ketika Anda membaca Firman Tuhan tentang keadilan, itu adalah keadilan yang diimbangi oleh kasih. Ketika Anda membaca Firman Tuhan tentang kebenaran, itu adalah kebenaran yang didirikan di atas kasih. Ketika Anda membaca tentang penebusan dosa, itu adalah penebusan yang dilakukan karena kasih, bersumber pada kasih diselesaikan oleh kasih.

Ketika Anda membaca Firman Tuhan mengenai kebangkitan Kristus, Anda membaca mengenai keajaiban kasih. Ketika Anda membaca Firman Tuhan tentang hadirat Kristus yang menetap, Anda membaca mengenai kuasa kasih. Ketika Anda membaca Firman Tuhan mengenai kedatangan Kristus, Anda membaca mengenai penggenapan kasih.

Betapa kotor, hitam, memalukan atau mengerikannya dosa Anda dan saya, Allah mengasihi kita. Apa buktinya? Yesus Kristus, Putra Allah Satu-satunya, disalibkan untuk kita. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16).

Jika ada kasih yang tidak lekang oleh waktu maka itu adalah kasih Allah kepada kita.


Gbu all...

Senin, 13 Februari 2017

Kasih Yang Berkorban

Yohanes 15:13
"Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 38; Kisah Para Rasul 10; Keluaran 25-26

Kasih adalah sebuah kata yang sering kita dengar di dunia ini. Agama atau kepercayaan apa pun yang ada di dunia ini pasti mengetahui apa itu kasih. Tidak ada yang mau tidak dikasihi sesamanya. Setangguh apapun pria atau wanita, ia ingin merasakan kasih dari manusia lainnya.

Allah mengajarkan umat-Nya tentang hal ini melalui karya penebusan dosa manusia yang dilakukan oleh Yesus. Kasih itu tidak sekedar kata-kata mutiara atau perbuatan yang ujung-ujungnya meminta balasan. Kasih itu murni, bahkan itu juga berbicara pengorbanan. Dalam Yohanes 15, Yesus berkata kepada murid-murid, "inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya" (ayat 12,13).

Anda dan saya adalah sahabat-sahabat Tuhan Yesus, tetapi bukan berarti Dia mengatakan itu agar kita mau mati untuk-Nya. Bukan, bukan itu maksudnya. Yang Dia minta bagi kita yang mengaku sahabat-sahabatNya adalah ketaatan yang penuh kepada-Nya. Itu adalah cara kita memberikan nyawa baginya (Roma 12:1).

Demikian juga kita tidak perlu menunggu mati bagi sahabat kita, baru diri kita bisa menyebut diri sebagai sahabat mereka. Pengorbanan-pengorbanan selama Anda hidup saat ini juga dapat memperlihatkan seberapa dalam ikatan persahabatan diantara Anda dan sahabat Anda. Mengorbankan rencana dan jadwal yang padat, serta memberi perhatian disaat dia membutuhkan adalah sebuah cara sederhana untuk menunjukkan kasih Anda sebagai seorang sahabat.

Apa yang sudah Anda lakukan kepada orang-orang yang Anda akui sebagai sahabat? Sudahkah Anda melakukan pengorbanan-pengorbanan yang sepertinya sepele itu kepada mereka? Biarlah kita menjadi sahabat yang memiliki kasih seperti yang diinginkan oleh Allah.

Semakin dekat Anda kepada Allah semakin besar hati Anda untuk sesama.


Gbu all...

Minggu, 12 Februari 2017

Meninggalkan Begitu Saja

Keluaran 33:14
"Lalu Ia berfirman: "Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu.""

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 27; Matius 27; Keluaran 3-4

Setelah memenangkan medali perunggu pada Olimpiade 2004 di Athena, pegulat Rulon Gardner melepaskan kedua sepatunya, meletakkan di tengah matras, dan meninggalkannya sambil menangis. Air mata yang keluar oleh Gardner bukanlah karena dia kalah dari lawannya, tetapi karena dia harus mundur dari olahraga yang telah ditekuninya selama ini.

Akan ada waktunya kita semua meninggalkan sesuatu di dalam hidup ini, dan saat itu mungkin menyakitkan secara emosional. Seseorang yang kita kasihi meninggalkan kita lewat kematian atau anak kita yang masih kecil ketika besar akan meninggalkan rumah karena ingin membangun bahtera rumah tangganya sendiri bersama dengan orang yang dicintainya. Pekerjaan yang kita banggakan juga suatu saat harus ditinggalkan dan kita merasa seakan-akan telah meninggalkannya semua di belakang kita. Namun, jika kita mengenal Tuhan, kita hal itu tidak akan membuat kita takut untuk menapaki masa depan yang tak pasti.

Orang-orang Israel meninggalkan sesuatu yang sangat besar ketika Musa memimpin mereka keluar dari Mesir. Mereka meninggalkan beban berat perbudakkan, namun mereka juga meninggalkan segala hal yang stabil dan dapat diduga yang telah mereka kenali. Di kemudian hari, saat Tuhan berkata kepada Musa, Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketentraman kepadamu (Keluaran 33:14). Musa menjawab, jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini (ayat 15).

Pada saat menghadapi saat-saat yang paling sulit, kehadiran dan kedamaian Allah memberi kita kestabilan. Karena Dia menyertai kita, maka kita dapat berjalan menapaki masa depan dengan penuh keyakinan.

Setiap kehilangan yang meninggalkan kekosongan hanya dapat diisi oleh kehadiran Allah.


Gbu all...

Sabtu, 11 Februari 2017

Tuhan dari Kesulitan Kita

Mazmur 32:7
"Engkaulah persembunyian bagiku, terhadap kesesakan Engkau menjaga aku, Engkau mengelilingi aku, sehingga aku luput dan bersorak."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 26; Matius 26; Keluaran 1-2

Pada hari dan waktu ini, kesukaran agaknya mengelilingi kita di segala bidang. Jika bukan karena kemerosotan ekonomi, kegagalan usaha, pernikahan berantakan atau buruknya kesehatan. Namun di tengah semua masalah yang tampaknya membuat kita kewalahan, Tuhan telah berjanji untuk membebaskan kita.

Jika Anda ingin agar Tuhan menjadi menjadi Tuhan dari kesulitan Anda, maka Anda harus mengizinkan Dia menjadi Tuhan dari hati Anda. Tuhan menghormati orang yang menghormati-Nya. Jika Anda menghadapi masalah, jangan tergesa-gesa berteriak lalu memohon kepada Allah agar bisa menyelamatkan Anda dari masalah itu. Hormatilah Dia dengan merenungkan firman-Nya dan melakukan hal yang diperintahkan-Nya.

Raja Daud telah membuktikannya dimana ketika itu ia hendak dibunuh oleh Abimelekh, tetapi karena pertolongan Tuhan ia pun dibebaskan (mazmur 34). Dalam mazmur tersebut dituliskan bagaimana ia melakukannya. Hal pertama yang dilakukan Daud adalah mencari Tuhan. Pada saat Anda mencari Dia, Dia akan membebaskan Anda dari hal-hal yang mengancam Anda.

Kedua, mazmur itu menyuruh Anda berseru kepada Tuhan. Dia akan menyelamatkan Anda dari semua kesesakan Anda (ayat 7). Selanjutnya, Anda harus takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan janganlah dianggap seperti ketakutan-ketakutan dalam dunia ini, melainkan lebih tepat kepada sikap menghormati dan menghargai Tuhan yang begitu baik dan pekerjaan-Nya luar biasa bagi dunia ini.

Jika menginginkan Tuhan menjadi Tuhan dari kesulitan Anda maka izinkanlah Dia menjadi Tuhan dari hati Anda. Bila Anda melakukan hal itu, maka bersiaplah melihat dan mengalami sendiri pertolongan yang ajaib ketika masalah datang. Satu hal yang perlu diingat juga, kemenangan Anda pun sudah terjamin.

Yesus Kristus adalah satu-satunya kunci yang 100 % membebaskan kita dari setiap permasalahan dan pergumulan yang sedang kita hadapi. 


Gbu all...

Jumat, 10 Februari 2017

Jangan Merasa Tidak Mampu

Mazmur 68:36
"Allah adalah dahsyat dari dalam tempat kudus-Nya; Allah Israel, Dia mengaruniakan kekuasaan dan kekuatan kepada umat-Nya. Terpujilah Allah!"

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 25; Matius 25; Kejadian 49-50

Seberapa banyak dari antara Anda yang saat ini diberikan tanggung jawab yang besar, tanpa pikir yang panjang langsung menolaknya? Kalaupun dipikir-pikir, jawabannya pun tetap sama. Diantara banyak alasan mengapa seseorang tidak mau untuk menerima tanggung jawab yang lebih alasan inilah yang sering mengemuka yakni ‘saya tidak mampu.'

Apa yang terjadi di dunia sekarang sebenarnya di zaman dulu juga sudah pernah ada. Gideon ketika ditemui oleh Malaikat Tuhan dan ditunjuk menjadi hakim atas bangsa Israel awalnya pun menolak untuk menerima tugas yang dibebankan Allah kepadanya. Oleh karena berasal dari kaum terkecil dari Suku Manasye dan menganggap kemampuannya tidak sehebat saudara-saudaranya yang lain, Gideon merasa ia tidak pantas menerima tanggung jawab itu. Namun, ketika Allah memperkatakan janji-Nya dan menunjukkan tanda-tanda barulah ia menerima tugas menjadi hakim atas bangsa Israel.

Sebagai pengikut Kristus hendaklah kita menyadari bahwa Dia masih menyertai umat-Nya sampai detik ini dan bahkan sampai selama-lamanya. Roh Kudus yang dicurahkan kepada setiap kita memberikan kekuatan sehingga kita dapat menyelesaikan setiap tugas yang diberikan. Bukan hanya memberikan kekuatan saja, penghiburan dan sukacita diberikan oleh Roh Kudus ketika kita sedang menjalani pekerjaan kita. Oleh karenanya, janganlah pernah merasa tidak mampu.

Allah yang kita sembah lebih besar dari segala apa pun yang ada di dunia ini sehingga tak ada satu pun di alam semesta ini yang tidak dapat tidak dilakukan-Nya.

Orang yang hidup bergaul dengan Allah tidak akan pernah menolak bila diberi tanggung jawab yang besar. 


Gbu all...

Kamis, 09 Februari 2017

Yang Dapat Dilakukan Tuhan

II Korintus1:10
"Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi,"

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 24; Matius 24; Kejadian 47-48

Sekitar enam atau tujuh bulan yang lalu, mata dunia internasional tertuju ke Sudan. Perang saudara yang terjadi disana sungguh mengerikan sehingga tidak sedikit penduduk yang tidak ikut bertikai harus mengungsi sampai ke luar negeri. Mereka dijuluki "anak-anak terhilang" dari Sudan. Jumlah mereka yang keluar pun tidak sedikit, yaitu mencapai ribuan orang.

Di negara tempat para pengungsi ini tinggal sementara, mereka dituntut bisa beradaptasi dan melakukan kegiatan menghasilkan uang demi menghidupi dirinya dan orang-orang yang menjadi tanggungannya. Bagi orang Sudan yang beragama Kristen, inilah saatnya mereka melihat secara langsung kehidupan orang-orang Kristen dimana mereka berada.

Sebuah artikel di National Geographic mengisahkan salah satu dari "anak-anak terhilang" yang kini menetap di Amerika Serikat. Ia mengatakan kepada jemaat gereja bahwa ia sangat bersyukur atas bantuan dari Amerika, dan juga atas iman yang ia pelajari melalui kesulitan. "Orang Amerika memercayai Alllah," katanya, "tetapi mereka tidak tahu apa yang dapat Allah lakukan."

Dalam ujian berat, kita bergerak dari teori menuju realitas saat mengalami kuasa Allah. Ketika tampaknya tak ada harapan, kita dapat membagikan perasaan Paulus yang berkata, "Beban yang ditanggungkan ke atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga atas hidup kami" (II Korintus 1:8). Tetapi, kita pun dapat belajar, seperti Paulus bahwa di masa kegelapan "kami jangan menaruh kepercayaan diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati"(ayat 9).

Jika hari ini Allah mengizinkan Anda berada dalam keadaan yang tanpa harapan, pertimbangkan kembali semua yang telah dilakukan dan masih tetap dapat dilakukan Allah yang Perkasa. Dengan memercayai Allah ketika dalam kesulitan, kita tahu apa yang dapat dilakukan-Nya dalam hidup kita.

Allah adalah satu-satunya sekutu yang dapat selalu kita andalkan.


Gbu all...

Rabu, 08 Februari 2017

Kesempatan yang Mulia

Mazmur 104:31
"Biarlah kemuliaan TUHAN tetap untuk selama-lamanya, biarlah TUHAN bersukacita karena perbuatan-perbuatan-Nya!"

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 23; Matius 23; Kejadian 45-46

C.T Studd, seorang pemain kriket terkenal dari Cambridge dan perintis penginjilan, menulis dua baris kalimat di bawah ini saat ia masih menjadi mahasiswa di Cambridge:
Hanya satu kehidupan, yang segera akan menjadi masalah lalu;
Hanya apa yang diperbuat bagi Kristus yang bisa bertahan.

Kehidupan adalah sebuah kesempatan yang mulia jika digunakan untuk menyiapkan kita bagi kekekalan. Jika di sini kita gagal, walaupun kita sukses dalam hal-hal lainnya, maka hidup kita menjadi sebuah kegagalan. Tidak ada jalan keluar bagi manusia yang menyia-nyiakan kesempatannya untuk bersiap-siap bertemu dengan Allah.

Anda tidak akan pernah mengulangi kehidupan hari ini; sekali itu berlalu, akan berlalu selamanya. Bagaimana Anda menjalaninya? untuk diri sendiri atau untuk Kristus? Biarlah tulisan C.T Studd di baris kalimat keduanya tertanam kuat dalam hati kita: "Hanya apa yang diperbuat bagi Kristus yang bisa bertahan."

Melayani Tuhan di dunia ini adalah sebuah anugerah besar karena kita melayani Raja di atas segala raja.


Gbu all...