Rabu, 30 April 2014

Seperti Anjing Yang Menggigit Tulang

"Dapatkan gagasan yang baik dan pegang erat-erat. Kejar dan kerjakan hal itu sampai selesai dan diselesaikan dengan benar." Walt Disney

Apakah anda pernah memperhatikan seekor anjing dengan sepotong tulang? Tak peduli betapa kerasnya anda mencoba merebut tulang itu dari moncongnya, anjing itu tak akan elepaskannya. Pada kenyataannya, semakin keras usaha anda merebut tulang itu, makin keras gigitan anjing terhadap tulang itu. Itulah yang disebut keteguhan seekor anjing, suatu kualitas yang sangat dibutuhkan apabila anda ingin mencapai sasaran apapun, tak peduli besar atau kecil – artinya tidak terpengaruh oleh besar kecilnya tulang.

Almarhum Maurice Richard ibarat "anjing yang sedang menggigit tulang" ketika ia mengejar impiannya untuk bermain hoki. Sangat jelas apa yang ia ingin lakukan dengan kehidupannya sejak dini, meskipun ia mengalami banyak kecelakaan pada usia remajanya. Ketika ia pada akhirnya diterima untuk bermain di Montreal Canadiens, masih dalam kariernya yang dini ia sudah dicap sebagai seorang pemain "lembek". Ia juga ditantang oleh kurangnya dukungan dari mereka yang ada di sekelilingnya, kecuali isterinya sendiri. Meskipun demikian, semangat Maurice untuk berhasil di bidang olahraga membawa dia melewati semua rintangan-rintangan
itu, dan membawanya menuju karier yang memecahkan rekor selama lebih dari 20 tahun. Ia menggigit "tulangnya" erat-erat dan tidak membiarkan tulang itu lepas!

Ketika anda mengetahui apa yang anda inginkan, dan anda tidak bimbang bahwa andamenginginkannya, anda perlu menjadi persis seperti Maurice Richard. Katupkan gigimu kuat-kuat pada "tulangmu" dan jangan biarkan "tulang" itu lepas. Bertekadlah untuk tidak membiarkan siapapun atau apapun mengambilnya dari anda.

Banyak keadaan dapat membuat anda sulit mempertahankan tulang itu, seperti tantangan kesehatan atau kebimbangan dan ketakutan anda sendiri. Orang-orang lain, meskipun orang-orang yang mengasihi anda, mungkin mencoba mengambil tulang itu dari anda. Ketika anda menghadapi rintangan-rintangan itu, anda perlu meningkatkan tekad anda dan merasakan semangat dan keinginan anda yang membara, itulah kekuatan yang akan melontarkan anda ke arah sasaran anda.

Walaupun tekad bulat itu penting, namun hal yang penting juga adalah agar anda terbuka terhadap gagasan-gagasan baru dan perluaslah pemikiran anda. Anda harus siap untuk melepaskan pemikiran-pemikiran yang membatasi anda dengan perkataan-perkataan seperti: "Aku harus realistis dan jangan membuat sasaran yang terlalu hebat buat diriku sendiri," atau "Aku harus melakukan apapun yang orang-orang suka aku lakukan, bukannya mengejar impianku sendiri." Kejarlah apa yang anda sungguh-sungguh inginkan!

Tantanglah diri anda untuk mereka jalan baru dan kejarlah impian anda, namun berhati-hatilah terhadap rute yang anda pilih. Bersedialah untuk menggali jalan-jalan baru; meskipun demikian, jika anda terus menjalani rute yang sama selama ini, anda akan mencapai tujuan yang sama. Apakah hal itu yang anda inginkan?

by : Peggy McColl
 
Gbu all... 

Selasa, 29 April 2014

Persahabatan

Persahabatan itu seperti tangan dengan mata..

Saat tangan terluka, mata menangis...
Saat mata menangis, tangan menghapusnya..

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah. Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya.

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan,didengar-diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain,tetapi justru ia beriinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.

Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Beberapa hal seringkali menjadi penghancur persahabatan antara lain:
1. Masalah bisnis UUD (Ujung-Ujungnya Duit)
2. Ketidakterbukaan
3. Kehilangan kepercayaan
4. Perubahan perasaan antar lawan jenis
5. Ketidak setiaan..

Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinya.

Renungkan:
Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.

"Dalam masa kejayaan, teman-teman mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman-teman kita.." - Anonim -

Hargai dan peliharalah selalu persahabatan anda dengan mereka.


Gbu all...

Senin, 28 April 2014

HANYA SEBUAH KELING

Hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya suka damai, lembut … tidak memihak dan tidak munafik (Yakobus 3:17)

Bacaan: Yakobus 3:13-18

Para ilmuwan telah sepakat bahwa keling yang cacat merupakan penyebab tenggelamnya kapal Titanic yang "tak dapat tenggelam" itu. Menurut para peneliti yang baru-baru ini menyelidiki bagian-bagian kapal yang berhasil dikumpulkan dari puing-puing Titanic, keling kapal yang terbuat dari besi tempa, bukannya baja, menyebabkan badan kapal terbuka seperti resleting. Nasib Titanic membuktikan bahwa menghabiskan uang untuk peralatan mewah dan promosi publik, tetapi mengabaikan bagian-bagian yang "kecil" adalah tindakan bodoh.

Dalam beberapa hal, gereja hampir sama seperti kapal, dan banyak orang di dalam gereja bertindak sebagai keling kapal. Meskipun keling sepertinya tidak penting, merekalah yang menyatukan bagian-bagian kapal dan menjaganya agar tetap mengapung.

Banyak orang merasa tidak penting, bahkan perasaan itu juga menyerang orang-orang kristiani, dan beberapa orang melakukan hal-hal yang menyakitkan untuk membuat mereka merasa penting. Yakobus berkata, "Di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat" (3:16). Orang-orang yang terkorupsi oleh keinginan duniawi akan kecantikan, kekayaan, dan kekuasaan dapat meruntuhkan gereja-gereja besar, tetapi orang-orang yang murni dan tak bercacat (1:27) menyatukan gereja.

Sebagai anggota gereja, kita harus menjadi "keling-keling" yang tak bercacat. Jika kita murni (Yakobus 3:17), kuat (Efesus 6:10), dan berdiri teguh (1 Korintus 15:58), kita akan dipakai Tuhan untuk menjaga kapal-Nya agar tetap mengapung di tengah krisis —JAL

ADALAH HAL YANG BESAR UNTUK SETIA DALAM HAL-HAL YANG KECIL
 
Gbu all...

Minggu, 27 April 2014

MENJAGA LIDAH

Seorang guru tengah menjelaskan kepada para muridnya tentang kekuatan kata-kata terhadap reaksi seseorang. Seorang muridnya berdiri dan memprotes, “Saya tidak setuju, Guru. Mana mungkin kata-kata punya efek besar terhadap diri kita!” Sang Guru membentak, “Duduk! Dasar anak bodoh!” Muka murid itu merah padam, malu bercampur marah, “Saya tidak menyangka Guru bisa berkata sekasar itu.” Sang guru berkata dengan suara lembut, “Maafkan saya yang terbawa perasaan. Saya benar-benar menyesal.” Murid itu pun menjadi tenang. Kemudian sang guru berkata lagi, “Lihat, hanya diperlukan beberapa kata untuk membangkitkan amarahmu dan dibutuhkan beberapa kata juga untuk menenangkan dirimu. Itulah kekuatan kata-kata!”

Tidak sedikit masalah yang terjadi dalam hidup kita bersumber dari ketidakmampuan kita memilih kata-kata yang keluar dari mulut. Firman Tuhan hari ini mengingatkan, betapa berbahayanya jika kita tidak mampu menguasai lidah kita; tidak bijak memilih dan memilah perkataan yang terucap. Yakobus membandingkan lidah dengan api, yang walaupun kecil, dapat membakar hutan yang besar (ayat 5). Api bisa bermanfaat, tetapi juga bisa menghanguskan. Seperti itulah lidah.


Maka, betapa pentingnya kita mengendalikan lidah. Berkata-kata hanya kalau itu bermanfaat, membawa berkat—meneduhkan, menghibur, menguatkan, memotivasi. Sebaliknya, kalau kita tahu itu tidak ada faedahnya apa-apa, tidak jelas kebenarannya, bahkan mungkin menyakiti orang lain, mendemotivasi, membuat perpecahan dan memanaskan suasana, lebih baik kita tidak usah berbicara. Dalam situasi demikian, diam berarti emas.


MENGGAPAI KETENANGAN DAN KEMATANGAN HIDUP BISA DIMULAI DENGAN MENGENDALIKAN LIDAH
 
Gbu all...

Sabtu, 26 April 2014

Tahta Untuk Sang Putri

Seorang ayah, kebetulan pengusaha kaya multi-usaha, menghadapi soal yang amat pelik. Siapakah yang harus dipilihnya menjadi President & CEO menggantikan dirinya memimpin kerajaan bisnisnya yang sudah dibangun susah payah lebih dari setengah abad?

Kini usianya sudah berkepala tujuh dan penyakit-penyakit tua sudah mulai menggerogoti dirinya. Ia tahu sebentar lagi dirinya akan mengikuti jejak nenek-moyangnya menuju lorong hidup manusia fana.

Anaknya tiga orang. Si sulung amat cerdas, meraih MSc. dan MBA luar negeri, ia berselera canggih, senang glamour, ambisius, dan punya pergaulan yang luas di kalangan jet set. Cuma si ayah cukup khawatir karena si sulung ini punya bakat bercumbu dengan bahaya seperti (konon) keluarga Kennedy. Naluri judinya gede, dan niat curangnya pun cukup kuat. Singkatnya, ia cerdas, kreatif, namun lihai dan licin.

Si tengah, lebih hebat lagi. Bergelar PhD. bidang kimia dari universitas beken di Amerika, ia lulus dengan predikat magna cum laude. Papernya bertebaran di jurnal-jurnal internasional. Bangga sekali hati si ayah yang cuma lulus SMP zaman Jepang. Dia dosen dan peneliti. Dan di perusahaan ayahnya dia menjabat sebagai Direktur Riset dan Pengembangan. Tetapi menjadi CEO, ia terlalu akademis.

Kurang cocok dengan bisnis mereka yang kini berspektrum sangat lebar.

Si bungsu, satu-satunya perempuan, cuma lulus S1 dalam negeri.

Meskipun sejak lima tahun terakhir ia bergabung dengan usaha ayahnya sebagai Direktur Grup Konsumer, tetapi ia memulai karirnya di perusahaan asing sebagai wiraniaga (marketing executive). Ia merangkak dari bawah hingga 15 tahun kemudian bisa mencapai posisi General Manager. Otaknya kalah brilian dibanding kedua kakaknya.

Meskipun cenderung hemat berkata-kata, namun ia menunjukkan bakat memimpin yang baik. Ia mampu mendengar dengan intens. Berbagai pendapat dan gagasan bisa diolahnya dengan dalam.

Gaya hidupnya biasa saja. Ia disenangi sekaligus disegani orang karena sikapnya yang fair, jujur, dan mampu merakyat dengan para bawahannya.

Nah, jika Anda adalah konsultan independen, siapakah pilih an Anda menggantikan sang patriarch menjadi President & CEO?

Saya bertaruh, sebagian besar Anda akan menominasikan si bungsu.

Dan si ayah juga demikian. Masalah ini menjadi pelik, karena menurut adat-istiadat, si sulunglah pewaris takhta. Dan, ia sangat berambisi untuk itu. Sedang si bungsu, selain paling buncit, perempuan lagi. Jadi ia kalah status, gelar dan gender.

Bagaimana jalan keluarnya?

Konsultan angkat tangan.

Rujukan buku teks tidak ada. Sang patriarch akhirnya hanya bisa mengandalkan wibawa dan hikmatnya sebagai ayah. Lalu dipanggilnya ketiga anaknya.

Dibentangkannya persoalan secara gamblang.

Diuraikannya plus-minus setiap anaknya. Dianalisisnya kemungkinan sukses masing-masing

memimpin grup usaha itu menuju milenium ketiga.

Dialog pun dimulai.

Dan si ayah segera maklum, dead lock akan terjadi.

"Sudahlah, aku akan memutuskan sendiri siapa penggantiku, " kata orangtua itu akhirnya. Ketiganya takzim menurut.

Seminggu kemudian, si ayah datang dengan sebuah ujian.

"Barangsiapa bisa mengisi ruang ini sepenuh-penuhnya, maka dialah penggantiku, " katanya sambil menunjuk ruang rapat yang cuma terisi empat kursi dan sebuah meja bundar. "Budget maksimum Rp1 juta," tambahnya lagi.

Kesempatan pertama jatuh pada si sulung. Enteng, pikirnya.

Besoknya, dipenuhinya ruangan itu dengan cacahan kertas berkarung-karung. Dan memang ruangan itu menjadi padat.

"Bagus, besok giliranmu," kata si ayah kepada anak keduanya.

Duapuluh empat jam kemudian, ruangan itu pun dipenuhinya dengan butiran styro- foam yang diperolehnya dengan menghancurkan bekas-bekas packaging.

"Oke, besok giliranmu," kata sang patriarch menunjuk putrinya.

Esoknya, ketika acara inspeksi dimulai, ternyata ruangan masih kosong.

"Lho, kok kosong?" tanya ketiganya hampir serempak. Sang putri diam saja. Dimatikannya saklar lampu. Dari sakunya dia keluarkan sebatang lilin. Ditaruhnya di atas meja.

Lalu disulutnya dengan sebatang korek api.

"Lihat, ruangan ini penuh dengan terang. Silahkan dinilai, apakah ada celah kosong tak tersinari," katanya kalem.

Tak terbantah siapa pun, dia dinyatakan menang dan sang putri pun berhak menduduki kursi tertinggi. Problem solved.

Kualitas yang ditunjukkan sang ayah dan putrinya adalah apa yang saya sebut sebagai hikmat. Ciri utama orang berhikmat (wise person) ialah kemampuan memecahkan masalah secara genuine dan memuaskan. Ini selaras dengan Jerry Pino yang merumuskan hikmat sebagai kemampuan membuat the best decision at any given situation.

Pintar, di pihak lain, adalah kemampuan mencerna dan mengolah informasi secara cepat. Ciri-cirinya, rasional, metodik, linier, dan analitik. Kepintaran umumnya diperoleh dengan olah otak sampai botak.

Dari dulu botak memang ciri orang pintar.

Tetapi hikmat (wisdom) tidak hanya memerlukan olah otak tetapi terutama olah hati. Jarang kita sadari, hati kita sebenarnya bisa berpikir. Dalam tradisi literatur kuno, terutama kitab-kitab suci, hati adalah lokasi kebijaksanaan, hikmat dan kepandaian. Lebih spesifik, hati adalah access point kita kepada the higher knowledge, yakni kepada Tuhan sendiri.

"Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya."
 
Gbu all...

Jumat, 25 April 2014

Apa arti hidup saya?

Kita tidak minta untuk dilahirkan, dan kita pun tidak dapat menghindari kematian. Lalu suatu ketika, saat kita meninggal dan bertemu dengan Tuhan yang menciptakan kita, kira-kira Tuhan akan bertanya apa? Apakah Tuhan akan bertanya, “Mengapa kamu tidak menjadi seperti Paus Yohanes Paulus II atau Mother Theresa?”, Saya yakin tidak, dan pastinya tidak! Saya berpikir bahwa Tuhan akan bertanya,
“Mengapa kamu tidak menjadi kamu yang seutuhnya?”

Siapa yang tidak ingin ‘hidup’? Rupanya banyak orang yang tidak ingin hidup! Apa yang mereka tetapkan adalah sebuah imitasi yang semu dari kehidupan yang nyata. Mereka menghabiskan hidup mereka dengan sia-sia dan melihat tahun-tahun yang telah mereka lewati dengan penyesalan, dan mereka berkata, “Jika saja …” seperti, “Jika saja saya tidak salah mengambil jurusan, … pasti …” atau “jika saja ini, pasti itu tidak akan terjadi!” ya, beberapa alasan serupa yang menanyakan mengapa hidup mereka tidak menjadi kehidupan yang mereka inginkan!

Ada banyak orang dengan mudah menunda kehidupan, namun hal ini bukan berarti mereka tidak ingin hidup. Mereka berkata, “Nanti, kalau papa dan mama sudah sukses …” atau, “Nanti setelah kita melewati masalah ini …” ya, beberapa hal tentang masa depan yang tidak tentu terlihat mengambil alih kehidupan hari ini! Mungkin kita dapat memilih untuk menunda kehidupan sampai keadaan memungkinkan, tetapi itu berarti bahwa setiap hari sampai saat tersebut adalah hari-hari yang hilang di dalam kehidupan itu sendiri!

Ada beberapa orang yang meletakan hidupnya di tangan orang lain. Mereka melakukannya dengan banyak cara. Mereka mengizinkan orang lain mengambil keputusan tentang hidup mereka, orang tua, pasangan hidup, anak-anak kita, teman-teman, pimpinan, bahkan juga musuh kita.

Ada banyak orang juga menyalahkan orang lain untuk hidup yang mereka jalani. Ya, mungkin orang tua kita mengacaukan kita! Sekolah tempat kita belajar memaksa kita untuk mengambil jurusan yang salah! Perusahaan secara curang mengeluarkan kita dari promosi. Itu semua menggambarkan kesalahan dalam mengambil tanggung jawab pada kehidupan.

Beberapa orang menolak untuk hidup karena mereka memiliki ketakutan. Kematian adalah hal yang pasti, namun kehidupan mengandung resiko.

Beberapa orang yang lain menyia-nyiakan kehidupan karena ‘gangguan,’ dan ‘gangguan’ tersebut menahan mereka untuk fokus pada hal-hal yang utama, yaitu kehidupan itu sendiri. Mungkin terlihat sibuk dan beraktivitas, namun mereka sedang menyia-nyiakan kehidupan itu sendiri.

Ada beberapa orang yang akhirnya menyerah. Dengan beberapa alasan, mereka memutuskan untuk “tidak hidup!” Mungkin secara penampilan, mereka tetap melakukan aktivitas mereka seperti biasanya, namun diri mereka di dalam mati secara perlahan-lahan. Kegembiraan tidak terpancar, .. tetapi mereka belum berakhir, mereka seperti dikutuk untuk tetap ada di bumi tanpa kehidupan.

Mungkin salah satu menggambarkan kehidupan Anda??

SEBUAH PERTANYAAN: KENAPA SAYA ADA DI SINI?

Jadi kita ingin tahu apa arti hidup?

Kucing tidak merenungkan keberadaan mereka. Demikian juga monyet dan ikan lumba-lumba. Manusia sepertinya secara unik diganggu oleh pencarian akan arti hidup. Apakah ini merupakan salah satu petunjuk tentang arti hidup?

Kita berada di sini, sekarang ini, bukanlah kebetulan belaka! Kita ada di bumi, dan di Indonesia, dan di sini karena sebuah rancangan! Sebuah rancangan menyiratkan Sang Perancang.

Saya percaya bahwa ada Perancang Agung di balik alam semesta, dan juga di belakang kita! Pencarian yang tulus dan terus menerus, akan membawa diri kita kepada Tuhan.

Kita tidak mengarang misi hidup kita, kita harus menemukannya! Ketika kita memahami pandangan ini, hidup akan menjadi sebuah perjalanan untuk menemukan, ¾sebuah petualangan untuk masuk ke dalam ari dan misi dari kehidupan itu!

Inilah yang harus disadari:
1. Hidup memiliki tujuan, entah kita menyadarinya atau tidak!
2. Tuhan sedang bekerja di dalam tujuan hidup kita!
3. Tujuan hidup tidak selalu menjadi misteri, dan kita dapat menemukannya jika kita belajar untuk melihat hidup melalui ‘saringan’ yang dirancang untuk membantu kita ‘menghubungkan titik-titik’ dari misi hidup kita.
4. Penemuan tujuan hidup bukanlah proses linear, buku ini bak sebuah teka-teki silang. Di mulai dengan apa yang kita tahu, akan membantu kita menemukan petunjuk selanjutnya.
5. Tujuan hidup tidak statis dalam pengungkapannya dan cara bagaimana kita mengalaminya.
6. Proses menemukan tujuan hidup, bukan tentang menggabungkan satu set kata-kata dan kita menyebutnya (slogan) pernyataan misi hidup. Lebih penting punya misi hidup tanpa diucapkan, dari pada kita mengucapkan slogan tanpa benar-benar memiliki ‘jiwa’ dari misi itu.


Beberapa Petunjuk:
Kita memiliki beberapa petunjuk yang menunjukan misi hidup atau tujuan hidup. Dan inilah beberapa petunjuk itu:

1. Hasrat (Passion)

Hasrat tidak pernah kehilangan ‘seruannya,’ tidak masalah berapa besar uang yang kita keluarkan untuk itu. Hasrat dan gairah, membedakan orang dari penampilan luarnya. Orang yang memiliki hasrat akan berbeda dengan mereka yang terlibat di dalam pekerjaan atau aktivitas yang sama namun tanpa hasrat.

Giliran Anda:
1. Apa yang membuat jantung Anda berdegup keras?
2. Hal-hal apa yang membuat Anda merasa ‘berenergi’?
3. Hal-hal apa yang menarik perhatianmu?


2. Bakat (Talent)
Bakat akan memberi petunjuk penting untuk misi hidup kita! Perhatikanlah bakat kita dengan sungguh-sungguh, dan itu akan membantu kita menemukan misi hidup kita! Keseimbangan adalah dongeng!! Manusia tidak seimbang, terlebih lagi jika hal itu bicara tentang talenta!
Giliran Anda:
1. Kesuksesan apa yang kita raih akhir-akhir ini?
2. Menurut diri sendiri, Anda cakap di dalam bidang apa?
3. Menurut orang lain, Anda cakap di dalam bidang apa?


3. Kepribadian (Personality)
Kepribadian juga dapat memberi petunjuk penting untuk misi hidup kita!
Contoh:
Apakah Anda pemalu? Mungkin hal itu adalah petunjuk bahwa tujuan hidup kita berada di belakang panggung, bukan di dalam sorotan. Jika kita menikmati ketika membantu orang lain untuk sukses, maka mungkin misi hidup kita ada dalam keterlibatan kita sebagai pelatih atau pengajar.


4. Pengalaman (Experience)
Pengalaman juga merupakan petunjuk penting dalam pencarian misi hidup. Hidup bukanlah koleksi dari kejadian-kejadian acak, kesempatan yang kebetulan, atau kejadian yang saling tidak terhubung.

Kita ada di sini, karena Tuhan ingin kita ada di sini! Dia [Tuhan] ingin kita ada di sini sekarang. Kita juga tidak menentukan kita akan lahir dalam keluarga apa, etnis apa, atau kebudayaan apa. Apa yang kita lihat adalah campur tangan Tuhan yang kreatif dan pimpinan-Nya dalam hidup kita berdasarkan pada pengetahuan-Nya tentang apa yang menanti di depan kita.

Menakjubkan, bahwa kita tidak mengetahuinya ketika kita tidak memperhatikannya!!
 
Gbu all...

Kamis, 24 April 2014

TUHAN BEKERJA DI ATAS KELEMAHAN KITA

“'Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.' Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku..” 2 Korintus 12:9

Kelemahan adalah suatu keterbatasan yang kita warisi atau kita dapatkan karena adanya suatu peristiwa yang terjadi di mana kita tidak punya kuasa menolaknya. Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna, baik itu secara fisik, emosi atau intelektual. Karena itulah tidak seharusnya seseorang bermegah atau membanggakan diri sendiri.

Bila kita merasa memiliki banyak kelemahan, tidak seharusnya kita menjadi takut, pesimis dan mengasihani diri sendiri, karena sesungguhnya semua orang pasti punya kelemahan. Mungkin saat ini kita merasa berada dalam kelemahan karena keterbatasan dalam hal keuangan (hidup dalam kekurangan atau tidak mampu secara ekonomi); terbatas secara pendidikan (tidak sekolah tinggi); keterbatasan secara fisik (cacat, punya sakit-penyakit) atau juga keterbatasan emosional (trauma, sakit hati, kepahitan, luka-luka batin) dan lainnya. Dari kesemuanya itu ada satu hal yang harus kita perhatikan yaitu kelemahan bukanlah masalah utama, namun yang terpenting adalah apa yang kita kerjakan ketika menyadari bahwa ada kelemahan dalam diri kita.

Adakalanya Tuhan mengijinkan ada kelemahan dalam hidup kita, dengan tujuan agar kita belajar rendah hati dan juga menunjukkan kuasaNya atas kita. Tuhan tidak pernah terkesan dengan orang-orang yang merasa dirinya pintar, kuat dan mampu dengan kekuatan sendiri, tetapi sangat tertarik kepada orang-orang yang menyadari dan mengakui keterbatasan, ketidakberdayaan atau kelemahannya. Banyak kisah dalam Alkitab tentang orang-orang biasa yang memiliki banyak kelemahan, namun hidupnya dipakai Tuhan secara luar biasa. Contohnya Musa, sebelum menjadi pemimpin besar Israel , ia adalah orang yang tidak percaya diri dan merasa tidak layak (Keluaran 4:10). Ingat! Walaupun kita memiliki kelemahan, Tuhan tidak bisa dibatasi oleh keterbatasan kita. Kita adalah bejana-bejana tanah liat, Dia penjunannya. Saat kita ijinkan Tuhan bekerja melalui kelemahan kita, Dia akan membentuk kita jadi bejana yang luar biasa.

Segala perkara dapat kita tanggung di dalam Tuhan karena Dia yang memberi kekuatan (Baca Filipi 4:13). 


Gbu all...

Rabu, 23 April 2014

Dilambatkan

Dahulu pada tahun 1970-an, Tom Watson merupakan pegolf yang mulai naik daun di Kejuaraan PGA. Namun dari waktu ke waktu, ketika Tom memimpin turnamen dan sampai ke ronde terakhir, ia akan menjadi gugup, kalah dalam beberapa holes dan berakhir di pertengahan permainan. Segera media massa menyebut Tom sebagai "Si Gugup". Kritikan semacam itu hanya membuatnya semakin tertekan dan makin cenderung gugup.

Dalam sebuah wawancara dengan sebuah majalah golf, Watson berkata, "Setiap orang bisa saja gugup. Dalam kejuaraan US Open pada tahun 1974, saya selalu salah memukul. Syaraf saya tidak bisa menyesuaikan diri dalam pertandingan itu. Itulah kegugupan saya, sehingga saya tidak dapat menemukan pukulan atau ayunan stik golf yang pas."

Bagaimana Watson dapat mengatasi kegugupannya? "Byron memberikan nasihat yang terbaik kepada saya." Watson ingat apa yang pernah dikatakan oleh Byron Nelson, pemain golf profesional legendaris di tahun 1930-an dan 1940-an. Byron pernah berkata, "Jalanlah dengan perlahan-lahan, berbicaralah lambat lambat, lakukanlah segala hal dengan sengaja dilambatkan dari biasanya. Hal itu akan menenangkan engkau." Nasihat itu membantu Tom Watson mengatasi kegugupannya. Ia kemudian memenangkan banyak turnamen golf, termasuk kejuaran Inggris Terbuka sebanyak lima kali.

Setiap orang bisa saja gagal. Kegagalan merupakan bagian dari proses yang membawa kita pada kedewasaan dan keberhasilan. Kebanyakan para pengusaha yang sukses telah melalui berbagai kegagalan dalam kehidupan ini, namun mereka biasanya tidak menganggap kegagalan mereka sebagai kekalahan. Mereka menganggap kegagalan sebagai pelajaran. Jika anda ingin berhasil, belajarlah banyak dari kegagalan anda sendiri.

"Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." (Filipi 3:13-14)

Sumber: Os Hillman
 
Gbu all... 

Selasa, 22 April 2014

Kembali ke jalan Tuhan

Lukas 7:36-50
"Dosanya yang banyak itu telah diampuni, karena ia telah banyak berbuat kasih"
Seorang perempuan yang sudah terkenal sebagai orang yang berdosa datang pada Yesus. Ia datang membawa minyak wangi. Sambil menangis ia berdiri di belakang Yesus dekat kakiNya, lalu membasahi kakiNya dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya. Ia mencium kaki Yesus dan meminyakiNya. 

Perempuan itu tahu bahwa banyak orang akan menolak kehadirannya karena dosanya. Namun perempuan itu memberanikan dirinya untuk mendekati Yesus (Yesus dikenal sebagai "rabi" yang menurut adat istiadat seharusnya tak boleh berbicara dan dekat dengan perempuan pendosa). Ia percaya bahwa Yesus akan menerima dia dengan penuh kasih. Dan Yesus memang menerima dia. Yesus berkata kepadanya: "Dosamu telah diampuni." dan Ia juga berkata: "Imanmu telah menyelamatkan dikau. Pergilah dengan selamat!." 

Namun orang-orang Farisi tidak bisa menerima tindakan Yesus itu. Bagi mereka Yesus telah melanggar ketentuan adat. Tetapi Yesus menunjukkan kepada mereka bahwa orang yang banyak berbuat kasih, dosanya diampuni. Dan orang yang banyak diampuni akan lebih mengasihi orang yang memberikan pengampunan kepadanya dari pada orang yang sedikit diampuni. 

Keberanian untuk datang pada Yesus saat jatuh dalam dosa adalah suatu hal yang tidak mudah. Orang kadang malu pada orang lain, gengsi, dan di sisi lain merasa tak pantas di hadapan Tuhan. Untuk kembali ke jalan Tuhan membutuhkan "kenekatan" untuk tidak mempedulikan pandangan orang lain atau apa kata orang lain. Orang perlu "nekat" untuk kembali ke jalan Tuhan karena itulah yang terbaik untuk hidupnya.

Gbu all...

Senin, 21 April 2014

Jangan Merasa Kesal

BACAAN ALKITAB : 1 Yohanes2:1-11
"Barang Siapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan didalam dia tidak ada penyesatan" (1 Yohanes 2:10).

Bila anda jatuh dalam kegagalan atau dosa, periksalah kehidupan kasih Anda, Duduklah bersama Tuhan dan mintalah kepadaNya untuk menunjukkan kepada Anda apakah kiranya Anda sedang berselisih dengan seseorang atau Anda merasa kesal. Jika Anda merasa kesal, iblis dapat masuk dam mebuat Anda tersandung.

Sebagai seorang Percaya, saya telah melihat hal itu terjadi dalam jumlah yang tidak terhitung, Hamba Tuhan berkhotbah tentang sesuatu dan sebagian anak Tuhan merasa kesal terhadap khotbah yang disampaikan. Menurut dia khotbah yang disampaikan salah dan dia pergi dengan marah dan segera Anda tahu bahwa dia ada dalam kesulitan.

Markus 4:17 meberitahukan kita bahwa iblis menggunakan beberapa jenis kekesalan atau sakit hati untuk merampas Firman dari hati kita. dia menyebabkan kita menjadi kesal terhadap satu dengan yang lain. Lalu dia mencabut sumbatnya dan menguras Firman Firman keluar dari kita bagaikan air yang tertumpah dari ember.

Jangan biarkan hal itu terjadi atas Anda. Jika Anda mendengar seorang pengkhotbah atau anak Tuhan mengucapkan sesuatu yang tanpa sengaja mengganggu Anda dan Anda merasa tersinggung, maka hendaklah Anda berkata, " Tidak, hai iblis penipu, engkau takkan merampas Friman dari diriku."Lalu segeralah berlutut dan bertobat dihadapan Tuhan.

Selidikilah Firman dan dengarlah suara Roh dalam diri Anda dan ketahuilah tindakan apa yang harus Anda lakukan, Jika Anda masih merasa bahwa ucapan orang tadi kepada Anda keliru, berdoalah baginya.

Ingatlah, rasa sakit hati tidak pernah berasal dari Tuhan. Dia bersabda bahwa kita berakar dan berlandaskan Kasih. Jadi tolaklah semua rasa sakit hati atau kekesalan. Serahkanlah diri Anda kepada orang itu dalam kasih dan doa. Anda akan sanggup berjalan melintasi situasi itu tanpa tersandung sama sekali.
Gbu all...

Minggu, 20 April 2014

TELUR PASKAH

Banyak sekolah minggu dan taman kanak-kanak serta sekolah dasar kristen merayakan Paskah dengan berlomba mencari telur. Telur ayam atau telur itik yang sudah direbus dan dihias dengan aneka warna disembunyikan di antara semak di taman. Lalu anak-anak berlomba mencarinya. Ada juga perlombaan menghias telur. Telur itu diberi topi atau jenggot dan digambar menjadi badut berhidung merah atau tukang sulap bertopi tinggi dan sebagainya.

Kemudian pernahkah Anda perhatikan bahwa dikartu ucapan selamat paskah, biasanya selain gambar bunga ada juga gambar kelinci? Nah, apa hubungan Paskah dengan telur dan kelinci? Hubungan secara langsung sebenarnya tidak ada. Inilah latar belakang lahirnya tradisi merayakan Paskah dengan telur dan kelinci.

Tradisi
Pada jaman abad-abad permulaan, di Inggris orang sudah mengenal Dewi Eostre (di Jerman: Dewi Austro) sebagai Dewi musim semi atau Dewi kesuburan dan perpanjangan hidup, yang kira-kira dapat dibandingkan dengan Dewi Sri di Indonesia.

Hari Paskah selalu jatuh di sekitar- hari-hari perayaan Dewi Eostre itu. Sebab itu lambat laun orang mengambil alih perayaan Dewi Oestre itu. Kata Inggris dan Jerman untuk Paskah yaitu Easter atau Ostern, diambil dari nama Dewi Eostre atau Austro itu. Juga kegiatan perayaan itu diambil alih dan diberi dengan isi yang baru.

Bagitulah telur yang semula adalah lambang cikal bakal kehidupan diambil alih menjadi lambang bangkitnya kehidupan. Kelinci yang semua adalah lambang kesuburan (karena dapat berkembang biak dengan cepat) diambil alih dan diberi arti paskah, yaitu lambang kehidupan yang berlimpah dalam kristus.

Bagi orang di belahan bumi utara. Paskah bertepatan dengnan musim semi. Musim semi adalah musim yang memperlihatkan munculnya kembali kehidupan. Pohon-pohon yang selama musim gugur dan musim dingin menjadi gundul, kini mulai bertunas. Bunga mulai bermekaran. Binatang-binatang mulai keluar dari perlindungannya. kehidupan dimulai lagi.

Demikianlah orang-orang kristen sejak jaman itu mengambil alih perayaan itu. Lambang telur dan kelinci pun diambil alih dan dijadikan lambang bahwa oleh kebangkitan kristus, hidup kita dimulai lagi secara baru untuk menjadi hidup yang bersemi dan berlimpah.

Buka esensi
Ingat, telur dan kelinci itu hanyalah aksesoris atau hiasan Paskah yang dipakai untuk membuat orang kristiani lebih mendalami arti paskah. Jangan sampai hal-hal yang aksesoris itu dikultuskan atau disembah, dan pengorbanan Kristus yang merupakan esensi Paskah justru dilupakan serta terlupakan.

Selama lebih dari 100 tahun, anak-anak datang ke halaman gedung putih pada hari senin setelah Paskah, untuk ikut berburu telur paskah. Dengan begitu banyaknya acara yang berlangsung, muncul komersialisasi. Dan ironisnya, buka Tuhan Yesus yang ditonjolkan, melainkan telur dan kelinci Paskah.

Hati-hati, kalau yang aksesoris itu pamornya melebihi yang esensi lebih baik ditinggalkan dan kembali fokus memberitakan esensi, yaitu Tuhan Yesus. Jangan sampai, ketika paskah tiba, kita menjadi sukacita, bukan karena memperingati kebangkitan yesus, melainkan menanti datangnya lomba mencari telur.

Lebih jauh, rentang waktu yang lama membuat orang banyak mulai lupa dan menganggap remeh pengorbanan Yesus di kayu salib, bahkan ada yang menyebut peristiwa itu sebagai dongeng atau cerita kuno yang sangat dramatis dan menguras air mata.

Tidak sedikit orang-orang Kristiani yang terharu dan menangis tersedu-sedu ketika melihat penayangan film penyaliban Kristus "Passion of the Christ", tetapi tidak memahami betapa Dia telah meniti jalan penderitaan untuk menebus dosa-dosa manusia, termasuk mereka yang menonton. "Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan DiriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (Filipi 2:8)

Bagi banyak orang, paskah identik dengan telur yang akan dibagi-bagikan, tetapi sesungguhnya Paskah adalah kemenangan kristus, yang mengalahkan kuasa maut (kematian) melalui kebangkitanNya. Tanpa kebangkitanNya, iman Kristen menjadi sia-sia belaka. Tanpa kebangkitanNya maka kepercayaan kita kepadaNya tidak berarti apa-apa dan kita tetap akan mengalami kebinasaan karena dosa. Tetapi sebaliknya, karena kebangkitanNya kita sekarang memiliki pengharapan dan masa depan yang pasti.
 
Selamat Paskah....Gbu all...

Sabtu, 19 April 2014

Menciptakan Peluang

Kejadian 45:5
“Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku kesini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 120; 1 Korintus 9; 1 Samuel 5-7

Menurut Diana Kirschner, Ph.D., psikolog dan ahli komunikasi, rasa cemburu adalah suatu bentuk pemikiran negatif yang datang dari dalam sendiri. Melalui penelitian, terbukti bahwa rasa cemburu bisa menimbulkan ketegangan dan depresi. Sebagaimana diketahui, rasa cemburu bisa berujung pada sakit hati, curiga, ledakan amarah, bahkan kemunduran kualitas dalam berhubungan. Tapi, mungkinkah rasa cemburu diubah menjadi sesuatu yang positif? Inilah salah satu caranya.

Ketika rasa cemburu mulai merayapi pikiran, sadari bahwa hal itu merupakan tanda betapa Anda sangat menyayangi pasangan. Daripada melelahkan diri dengan pikiran-pikiran negatif, cobalah untuk mendekati pasangan Anda dan katakan betapa sayangnya Anda kepadanya.

Di kehidupan ini kadang kita tidak tidak bisa memilih. Suka atau tidak, kita harus belajar untuk menerima segala sesuatu apa adanya. Kenyataan di depan kita adalah fakta tak terbantahkan dan kita tidak memiliki alternatif lain. Jika hal seperti ini terjadi, bagaimana tindakan selanjutnya? Apakah kita harus marah dengan situasi yang ada? Marilah kita belajar dari kehidupan tokoh Alkitab Perjanjian Lama bernama Yusuf.

Yusuf adalah pemuda yang harus kehilangan kemerdekaan dan harkat sebagai orang merdeka karena dijual para saudaranya yang iri kepadanya. Berbagai pengalaman berat setelah itu pun harus ia alami. Namun, Yusuf tidak sudi menyerah. Dengan pertolongan Allah, ia berhasil mengubah semua rintangan di jalan kehidupannya sebagai kesempatan. Dalam beberapa tahun, ia akhirnya diangkat oleh Firaun sebagai penguasa kedua di Mesir.

Belajar dari kehidupan Yusuf diatas, marilah kita menjawab tantangan sepanjang hari ini. Ubahlah paradigma tentang ketakutan terhadap tantangan menjadi kesempatan untuk meraih keberhasilan. Allah yang ada di dalam diri kita sanggup melakukan segala perkara untuk mendatangkan kebaikan bagi kita.

Pengenalan diri yang diselaraskan dengan Firman Tuhan akan membuahkan keberhasilan sejati.
 
Gbu all...

Jumat, 18 April 2014

Darah Domba Allah Menebus Hidup Kita

“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. ” 1 Pet 2:24

Peristiwa Paskah pertama kali muncul di Perjanjian Lama. Pada saat itu Tuhan meminta bangsa Israel untuk membubuhkan darah anak domba pada kedua tiang pintu dan ambang pintu rumah mereka (Kel 12:7). Hal itu supaya anak sulung mereka dilalukan dari maut pada saat tulah ke sepuluh terjadi di tanah Mesir. Peristiwa ini disebut Passover, atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Paskah, yang berarti “dilalukan”.

Apa yang terjadi pada waktu itu merupakan nubuatan tentang Yesus Kristus yang turun ke dunia ini dengan tujuan menyelamatkan umat manusia. Yesus disebut dengan Anak domba Allah (Yoh 1:29,36; 1 Kor 5:7). Sama dengan peristiwa di atas, dimana darah anak domba dicurahkan untuk keselamatan anak sulung, darah Anak domba Allah juga harus tercurah agar setiap dosa umat manusia dapat dihapuskan (Yoh 3:16).

“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.” 1 Pet 1:18-19

Darah Kristus yang mahal telah menebus setiap dosa dan kesalahan kita. Marilah kita dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan mempersembahkan hidup kita sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan di hadapanNya (Rom 12:1).

“Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” Gal 2: 20

Penebusan yang mahal membuat kita harus benar-benar menyadari bahwa hidup kita bukanlah milik kita sendiri lagi. Apa yang kita miliki, semuanya adalah kepercayaan yang Tuhan berikan bagi kita. Oleh karena itu hidup kita beserta segala apa yang kita miliki harus benar-benar kita persembahkan bagi kemuliaan nama Tuhan.

Apakah yang sudah kita persembahkan bagi Tuhan saat ini? Sudahkan kita mempersembahkan korban yang harum melalui hidup kita? Sudahkah keluarga kita mencerminkan kasih Tuhan di dalamnya? Sudahkah kita bekerja di dalam prinsip kebenaran firmanNya? Sudahkah kita menjadi saluran berkat melalui kekayaan yang Tuhan percayakan bagi kita? Sudahkah kita menanggalkan segala dosa yang membelenggu hidup kita?

Kalau kita bisa memiliki dan mendapatkan semua yang kita punya sekarang, itu bukanlah oleh karena kuat dan gagah kita. Tuhan bisa memberi dan mengambil semua yang ada (Ayb 1:21). Biarlah hidup yang kita hidupi sekarang dan apa yang kita miliki dapat kita pergunakan untuk mempermuliakan nama Tuhan, oleh karena DarahNya telah menebus segenap hidup kita.

“Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.

Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.

Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.

Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.

Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.

Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!

Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?

Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.

Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. ” Rom 6:9-18
 
Gbu all... 

Kamis, 17 April 2014

Jangan Merasa Kesal

BACAAN ALKITAB : 1 Yohanes2:1-11
"Barang Siapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan didalam dia tidak ada penyesatan" (1 Yohanes 2:10).

Bila anda jatuh dalam kegagalan atau dosa, periksalah kehidupan kasih Anda, Duduklah bersama Tuhan dan mintalah kepadaNya untuk menunjukkan kepada Anda apakah kiranya Anda sedang berselisih dengan seseorang atau Anda merasa kesal. Jika Anda merasa kesal, iblis dapat masuk dam mebuat Anda tersandung.

Sebagai seorang Percaya, saya telah melihat hal itu terjadi dalam jumlah yang tidak terhitung, Hamba Tuhan berkhotbah tentang sesuatu dan sebagian anak Tuhan merasa kesal terhadap khotbah yang disampaikan. Menurut dia khotbah yang disampaikan salah dan dia pergi dengan marah dan segera Anda tahu bahwa dia ada dalam kesulitan.

Markus 4:17 meberitahukan kita bahwa iblis menggunakan beberapa jenis kekesalan atau sakit hati untuk merampas Firman dari hati kita. dia menyebabkan kita menjadi kesal terhadap satu dengan yang lain. Lalu dia mencabut sumbatnya dan menguras Firman Firman keluar dari kita bagaikan air yang tertumpah dari ember.

Jangan biarkan hal itu terjadi atas Anda. Jika Anda mendengar seorang pengkhotbah atau anak Tuhan mengucapkan sesuatu yang tanpa sengaja mengganggu Anda dan Anda merasa tersinggung, maka hendaklah Anda berkata, " Tidak, hai iblis penipu, engkau takkan merampas Friman dari diriku."Lalu segeralah berlutut dan bertobat dihadapan Tuhan.

Selidikilah Firman dan dengarlah suara Roh dalam diri Anda dan ketahuilah tindakan apa yang harus Anda lakukan, Jika Anda masih merasa bahwa ucapan orang tadi kepada Anda keliru, berdoalah baginya.

Ingalah, rasa sakit hati tidak pernah berasal dari Tuhan. Dia bersabda bahwa kita berakar dan berlandaskan Kasih. Jadi tolaklah semua rasa sakit hati atau kekesalan. Serahkanlah diri Anda kepada orang itu dalam kasih dan doa. Anda akan sanggup berjalan melintasi situasi itu tanpa tersandung sama sekali.
 
Gbu all...

Rabu, 16 April 2014

Tetap Berkecukupan

Bacaan hari ini: 1 Raja-raja 17:7-16
Ayat mas hari ini: 1 Raja-raja 17:13
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 46-48

Berilah persembahan jika Anda ingin gereja ini tetap berdiri." Kalimat ini ditulis dekat kotak persembahan, di sebuah gereja tua di Eropa. Memprihatinkan! Gereja bersejarah ini kekurangan uang karena anggotanya terus berkurang. Hanya segelintir orang tua yang masih setia berbakti di sana. Generasi mudanya telah pergi. Kesulitan makin terasa di tengah krisis keuangan global ini. Saat penghasilan orang pas-pasan, siapa rela memberi persembahan?

Pada masa keuangan seret, wajar jika orang membuat skala prioritas. Yang dianggap terpenting didahulukan, yang lain terpaksa diabaikan. Begitulah juga sikap janda di Sarfat ketika Nabi Elia datang minta dibuatkan roti. Mulanya ia menolak karena tepung miliknya tinggal segenggam lagi. Hanya cukup untuk dimakan berdua bersama anaknya. Ini prioritas pertama! Namun, Elia memberinya janji ilahi. Jika sang janda berani membalik prioritasnya— mendahulukan pemberian untuk sang hamba Tuhan, tepung itu tak akan habis. Janji ini tampaknya tak masuk akal, tetapi sang janda mengimani. Mukjizat pun terjadi. Ia bisa memberi, tetapi tetap berkecukupan!

ini bicara tentang pemeliharaan Allah. Hidup matinya kita tidak melulu bergantung pada apa yang kita miliki, tetapi pada apa yang Tuhan beri. "Carilah dahulu kerajaan Allah dan kehendak-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Matius 6:33). Jika Tuhan ditempatkan sebagai prioritas pertama, masakan Dia me¬nem¬patkan kita sebagai prioritas terakhir-Nya? Jadi, meski zaman ini tampak begitu sulit, jangan sampai kehilangan kemurahan hati!

JIKA TUHAN DIDAHULUKAN JANGAN KHAWATIR AKAN APA YANG KITA PERLUKAN


Gbu all...

Selasa, 15 April 2014

Makan Malam Berkesan

1 Timotius 5:4 - Tetapi jikalau seorang janda mempunyai anak atau cucu, hendaknya mereka itu pertama-tama belajar berbakti kepada kaum keluarganya sendiri dan membalas budi orang tua dan nenek mereka, karena itulah yang berkenan kepada Allah.
Setelah 21 tahun menikah, suatu hari isteriku meminta kesediaanku untuk makan malam diluar dan menonton bersama seorang wanita. “Aku mencintaimu, tetapi aku tahu bahwa wanitu itu juga mencintaimu dan sangat mengharapkan untuk bisa menghabiskan sedikit waktu bersamamu.” Wanita yang dimaksudkan oleh isteriku tak lain adalah ibuku sendiri yang sudah menjanda selama 19 tahun. Karena kesibukan dan tanggung jawab sebagai kepala keluarga, belakangan ini aku memang tidak punya waktu untuk menjenguknya. Malam itu aku menelepon ibu dan mengajaknya makan malam diluar dan menonton berdua. Ibu seolah tak percaya ajakanku. “Nggak salah? Apakah kau baik-baik saja?” Tanya ibu padaku. “Iya Bu, kita akan pergi berdua saja,” jawabku.

Sepulang dari bekerja aku langsung menuju kerumah ibu. Dalam perjalanan kerumah ibu, aku merasa sedikit tegang. Aku tahu ketegangan ini disebabkan karena aku tidak pernah pergi berdua dengannya. Setiba didepan rumah, ibu sudah menunggu didepan pintu. Ibu menata rambutnya seindah mungkin dan ia mengenakan gaun yang dulu dikenakannya pada ulang tahun terakhir pernikahannya. Ia tersenyum sambil berkata, “Aku mengatakan kepada teman-temanku bahwa aku akan pergi makan dan menonton dengan anak laki-lakiku.” Ibu mengatakan itu sambil berjalan ke mobilku.

Setiba di restoran, kami terlibat dalam perbincangan yang sangat menyenangkan. “Aku ingat saat-saat makan di restoran seperti ini, ketika kamu masih kecil dulu,” kata Ibu tersenyum sambil membaca daftar menu yang disediakan. Dalam perjalanan pulang, ibu berkata kepadaku, “Aku ingin pergi lagi bersamamu seperti malam, ini tetapi itu pun kalau engkau bersedia.”

Beberapa hari kemudian ibu meninggal dunia karena serangan jantung. Tak lama setelah itu, aku menerima sebuah amplop berisi kwitansi dari restoran tempat kami makan malam sebelumnya. Ada catatan kecil yang ibu tuliskan disana, “Aku sudah membayar tagihan ini. Aku tidak yakin apakah aku masih berumur panjang, namun demikian aku tetap membayar untuk dua orang. Satu untukmu dan satu lagi untuk isterimu. Engkau tidak akan pernah tahu betapa berartinya malam itu bagiku. Aku mengasihimu anakku.”

Ini adalah saat yang tepat untuk Anda mengoreksi diri mengenai keharmonisan hubungan dengan orang tua, khususnya ibu yang sudah melahirkan Anda. Ibu yang dulu mencurahkan kasih sayang kepada Anda, ibu yang selalu berdoa dan mengharapkan yang terbaik bagi Anda, yang menangis kepada Tuhan untuk Anda. Marilah kira belajar menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, anak yang bisa membahagiakan mereka. Kita melakukan ini bukan semata-mata untuk menyenangkan manusia, tetapi kita tahu bahwa perbuatan seperti ini akan menyukakan hati Tuhan. Anda yang saat ini sedang mengalami keretakan hubungan dengan orang tua, segeralah pulihkan hubungan itu.

DOA: Bapa, mampukan aku mengasihi dan membahagiakan orang tuaku. Aku berdoa kiranya Engkau memberkati mereka dengan kekuatan. Dalam Nama Tuhan Yesus aku mohon. Amin.

KATA-KATA BIJAK: Latihlah kepekaan untuk mendengarkan jeritan batin seorang ibu, sekalipun mulutnya tertutup rapat.
 
Gbu all...

Senin, 14 April 2014

Hari-hari baik

Ryutaro Asada, ahli bedah luar biasa, pemimpin Team Medical Dragon itu kembali beraksi. Operasi jantung dengan teknik Batista pertama di Jepang berada dalam tanggung jawabnya. Ia memang terkenal pemberontak jika system birokrasi dan bisnis rumah sakit dijadikan tolok ukurnya. Tetapi jika, tolok ukurnya adalah pasien. Asada adalah seorang pahlawan. Kepalanya, tidak pernah dipusingkan dengan kata persaingan, apalagi berbagai politik atas nama uang dan nama besar, yang kerap kali berseliweran di rumah sakit. Di kepala itu hanya ada pasien. Menyelamatkan Nyawa Pasien, itu diatas segala-galanya.

Dan sungguh aneh, justru karena fokus pada kepentingan pasien itulah, Asada Ryutaro memperoleh embel-embel yang lain yang biasa kita uber-uber. Nama beken, harta, posisi dan lain sebagainya. Yang menarik adalah ketika, salah seorang team bertanya mengenai apakah hari ini adalah hari baik untuk menjalankan operasi jantung Batista pertama. Asada menjawab, "Hanya diri kita yang bisa membuat apakah hari ini akan menjadi hari baik ataukah hari buruk".

Memang ini hanya merupakan adegan sebuah serial film jepang. Team Medical Dragon, demikian judul film seri tersebut. Awalnya ingin menonton film ini karena ingin menyaksikan teknik lighting yang tidak biasa. Tetapi akhirnya jatuh cinta pada karakter, alur cerita dan ajaran hidup yang luar biasa didalamnya. Tetapi sejujurnya...saya percaya sekali dengan ucapa Asada diatas..bahwa tidak ada hari baik atau buruk.

Semua hari sudah diciptakan TUHAN demikian adanya. Sekarang tinggal kita yang mewarnai hari-hari itu, entah hitam entah putih, entah untung, entah sial, entah baik, entah buruk. Tetapi satu hal ketika pikiran kita terfokus kepada pelayanan, komitmen, client, maka kita cendrung akan menjadi hari-hari didepan kita menjadi lebih baik.

Kejadian 1:31a "Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik."


Gbu all...

Minggu, 13 April 2014

HATI YANG SEMPURNA

Pada suatu hari, seorang pemuda berdiri di tengah kota dan menyatakan bahwa dialah pemilik hati yang terindah yang ada di kota itu. Banyak orang kemudian berkumpul dan mereka semua mengagumi hati pemuda itu, karena memang benar-benar sempurna. Tidak ada satu cacat atau goresan sedikitpun di hati pemuda itu. Pemuda itu sangat bangga dan mulai menyombongkan hatinya yang indah.

Tiba-tiba, seorang lelaki tua menyeruak dari kerumunan, tampil ke depan dan berkata " Mengapa hatimu masih belum seindah hatiku ?". Kerumunan orang-orang dan pemuda itu melihat pada hati pak tua itu. Hati pak tua itu berdegup dengan kuatnya, namun penuh dengan bekas luka, dimana ada bekas potongan hati yang diambil dan ada potongan yang lain ditempatkan di situ;namun tidak benar-benar pas dan ada sisi-sisi potongan yang tidak rata.

Bahkan, ada bagian-bagian yang berlubang karena dicungkil dan tidak ditutup kembali. Orang-orang itu tercengang dan berpikir, bagaimana mungkin pak tua itu mengatakan bahwa hatinya lebih indah ? Pemuda itu melihat kepada pak tua itu, memperhatikan hati yang dimilikinya dan tertawa " Anda pasti bercanda, pak tua", katanya, "bandingkan hatimu dengan hatiku, hatiku sangatlah sempurna sedangkan hatimu tak lebih dari kumpulan bekas luka dan cabikan".

" Ya", kata pak tua itu, " hatimu kelihatan sangat sempurna meski demikian aku tak akan menukar hatiku dengan hatimu. Lihatlah, setiap bekas luka ini adalah tanda dari orang-orang yang kepadanya kuberikan kasihku, aku menyobek sebagian dari hatiku untuk kuberikan kepada mereka, dan seringkali mereka juga memberikan sesobek hati mereka untuk menutup kembali sobekan yang kuberikan.

Namun karena setiap sobekan itu tidaklah sama, ada bagian-bagian yang kasar, yang sangat aku hargai, karena itu mengingatkanku akan cinta kasih yang telah bersama-sama kami bagikan. Adakalanya, aku memberikan potongan hatiku begitu saja dan orang yang kuberi itu tidak membalas dengan memberikan potongan hatinya. Hal itulah yang meninggalkan lubang-lubang
sobekan - - memberikan cinta kasih adalah suatu kesempatan. Meskipun bekas cabikan itu menyakitkan, mereka tetap terbuka, hal itu mengingatkanku akan cinta kasihku pada orang-orang itu, dan aku berharap, suatu ketika nanti mereka akan kembali dan mengisi lubang-lubang itu. Sekarang, tahukah engkau keindahan hati yang sesungguhnya itu ?"

Pemuda itu berdiri membisu dan airmata mulai mengalir di pipinya. Dia berjalan ke arah pak tua itu, menggapai hatinya yang begitu muda dan indah, dan merobeknya sepotong. Pemuda itu memberikan robekan hatinya kepada pak tua dengan tangan-tangan yang gemetar. Pak tua itu menerima pemberian itu, menaruhnya di hatinya dan kemudian mengambil sesobek dari hatinya yang sudah amat tua dan penuh luka, kemudian menempatkannya untuk menutup luka di hati pemuda itu. Sobekan itu pas, tetapi tidak sempurna, karena ada sisi-sisi yang tidak sama rata.

Pemuda itu melihat kedalam hatinya, yang tidak lagi sempurna tetapi kini lebih indah dari sebelumnya, karena cinta kasih dari pak tua itu telah mengalir kedalamnya. Mereka berdua kemudian berpelukan dan berjalan beriringan.


Gbu all...

Sabtu, 12 April 2014

Bagian Terpenting Dari Tubuhmu

Ibuku selalu bertanya padaku, apa bagian tubuh yang paling penting.

Bertahun-tahun, aku selalu menebak dengan jawaban yang aku anggap benar. Ketika aku muda, aku pikir suara adalah yang paling penting bagi kita sebagai manusia, jadi aku jawab, "Telinga, Bu." Tapi, ternyata itu bukan jawabannya.

"Bukan itu, Nak. Banyak orang yang tuli. Tapi, teruslah memikirkannya dan aku menanyakan lagi nanti."

Beberapa tahun kemudian, aku mencoba menjawab, sebelum dia bertanya padaku lagi. Sejak jawaban pertama, kini aku yakin jawaban kali ini pasti benar. Jadi, kali ini aku memberitahukannya. "Bu, penglihatan sangat penting bagi semua orang, jadi pastilah mata kita."

Dia memandangku dan berkata, "Kamu belajar dengan cepat, tapi jawabanmu masih salah karena banyak orang yang buta."

Gagal lagi, aku meneruskan usahaku mencari jawaban baru dan dari tahun ke tahun Ibu terus bertanya padaku beberapa kali dan jawaban dia selalu, "Bukan. Tapi, kamu makin pandai dari tahun ke tahun, Anakku."

Akhirnya tahun lalu, kakekku meninggal. Semua keluarga sedih. Semua menangis. Bahkan, ayahku menangis. Aku sangat ingat itu karena itulah saat kedua kalinya aku melihatnya menangis. Ibuku memandangku ketika tiba giliranku untuk mengucapkan selamat tinggal pada kakek.

Dia bertanya padaku, "Apakah kamu sudah tahu apa bagian tubuh yang paling penting, sayang?"

Aku terkejut ketika Ibu bertanya pada saat seperti ini. Aku sering berpikir, ini hanyalah permainan antara Ibu dan aku. Ibu melihat kebingungan di wajahku dan memberitahuku, "Pertanyaan ini penting. Ini akan menunjukkan padamu apakah kamu sudah benar-benar "hidup".

Untuk semua bagian tubuh yang kamu beritahu padaku dulu, aku selalu berkata kamu salah dan aku telah memberitahukan kamu kenapa. Tapi, hari ini adalah hari di mana kamu harus mendapat pelajaran yang sangat penting." Dia memandangku dengan wajah keibuan. Aku melihat matanya penuh dengan air. Dia berkata, "Sayangku, bagian tubuh yang paling penting adalah bahumu."

Aku bertanya, "Apakah karena fungsinya untuk menahan kepala?"

Ibu membalas, "Bukan, tapi karena bahu dapat menahan kepala seorang teman atau orang yang kamu sayangi ketika mereka menangis. Kadang-kadang dalam hidup ini, semua orang perlu bahu untuk menangis. Aku cuma berharap, kamu punya cukup kasih sayang dan teman-teman agar kamu selalu punya bahu untuk menangis kapan pun kamu membutuhkannya."

Akhirnya, aku tahu.
Bagian tubuh yang paling penting adalah tidak menjadi orang yang mementingkan diri sendiri.
Tapi, simpati terhadap penderitaan yang dialami oleh orang lain.

Orang akan melupakan apa yang kamu katakan.
Orang akan melupakan apa yang kamu lakukan.
Tapi, orang TIDAK akan pernah lupa bagaimana kamu membuat mereka berarti. 


Gbu all...

Jumat, 11 April 2014

Kebahagiaan itu ada dimana-mana

Suatu ketika, terdapat seorang pemuda di tepian telaga. Ia tampak termenung. Tatapan matanya kosong, menatap hamparan air di depannya. Seluruh penjuru mata angin telah di lewatinya, namun tak ada satupun titik yang membuatnya puas. Kekosongan makin senyap, sampai ada suara yang menyapanya. Ada orang lain disana.

"Sedang apa kau disini anak muda?" tanya seseorang. Rupanya ada seorang kakek tua.

"Apa yang kau risaukan..?"

Anak muda itu menoleh ke samping, "Aku lelah Pak Tua. Telah berkilo-kilo jarak yang kutempuh untuk mencari kebahagiaan, namun tak juga kutemukan rasa itu dalam diriku. Aku telah berlari melewati gunung dan lembah, tapi tak ada tanda kebahagiaan yang hadir dalam diriku. Kemana kah aku harus mencarinya? Bilakah kutemukan rasa itu?"

Kakek Tua duduk semakin dekat, mendengarkan dengan penuh perhatian. Di pandangnya wajah lelah di depannya. Lalu, ia mulai bicara, "di depan sana, ada sebuah taman. Jika kamu ingin jawaban dari pertanyaanmu, tangkaplah seekor kupu-kupu buatku. Mereka berpandangan. "Ya...tangkaplah seekor kupu-kupu buatku dengan tanganmu" sang Kakek mengulang kalimatnya lagi.

Perlahan pemuda itu bangkit. Langkahnya menuju satu arah, taman. Tak berapa lama, dijumpainya taman itu. Taman yang yang semarak dengan pohon dan bunga-bunga yang bermekaran. Tak heran, banyak kupu-kupu yang berterbangan disana. Sang kakek, melihat dari kejauhan, memperhatikan tingkah yang diperbuat pemuda yang sedang gelisah itu.

Anak muda itu mulai bergerak. Dengan mengendap-endap, ditujunya sebuah sasaran. Perlahan. Namun, Hap! sasaran itu luput. Di kejarnya kupu-kupu itu ke arah lain. Ia tak mau kehilangan buruan. Namun lagi-lagi. Hap!. Ia gagal. Ia mulai berlari tak beraturan. Diterjangnya sana-sini. Ditabraknya rerumputan dan tanaman untuk mendapatkan kupu-kupu itu. Diterobosnya semak dan perdu di sana. Gerakannya semakin liar.

Adegan itu terus berlangsung, namun belum ada satu kupu-kupu yang dapat ditangkap. Sang pemuda mulai kelelahan. Nafasnya memburu, dadanya bergerak naik-turun dengan cepat.

Sampai akhirnya ada teriakan, "Hentikan dulu anak muda. Istirahatlah." Tampak sang Kakek yang berjalan perlahan. Tapi lihatlah, ada sekumpulan kupu-kupu yang berterbangan di sisi kanan-kiri kakek itu. Mereka terbang berkeliling, sesekali hinggap di tubuh tua itu.

"Begitukah caramu mengejar kebahagiaan?

Berlari dan menerjang? Menabrak-nabrak tak tentu arah, menerobos tanpa peduli apa yang kau rusak?"

Sang Kakek menatap pemuda itu. "Nak, mencari kebahagiaan itu seperti menangkap kupu-kupu. Semakin kau terjang, semakin ia akan menghindar. Semakin kau buru, semakin pula ia pergi dari dirimu."

"Namun, tangkaplah kupu-kupu itu dalam hatimu. Karena kebahagiaan itu bukan benda yang dapat kau genggam, atau sesuatu yang dapat kau simpan. Carilah kebahagiaan itu dalam hatimu. Telusuri rasa itu dalam kalbumu. Ia tak akan lari kemana-mana. Bahkan, tanpa kau sadari kebahagiaan itu sering datang sendiri."

Kakek Tua itu mengangkat tangannya. Hap, tiba-tiba, tampak seekor kupu-kupu yang hinggap di ujung jari. Terlihat kepak-kepak sayap kupu-kupu itu, memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Pesonanya begitu mengagumkan, kelopak sayap yang mengalun perlahan, layaknya kebahagiaan yang hadir dalam hati. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya. ***

Mencari kebahagiaan adalah layaknya menangkap kupu-kupu. Sulit, bagi mereka yang terlalu bernafsu, namun mudah, bagi mereka yang tahu apa yang mereka cari. Kita mungkin dapat mencarinya dengan menerjang sana-sini, menabrak sana-sini, atau menerobos sana-sini untuk mendapatkannya.

Kita dapat saja mengejarnya dengan berlari kencang, ke seluruh penjuru arah. Kita pun dapat meraihnya dengan bernafsu, seperti menangkap buruan yang dapat kita santap setelah mendapatkannya.

Namun kita belajar. Kita belajar bahwa kebahagiaan tak bisa di dapat dengan cara-cara seperti itu. Kita belajar bahwa bahagia bukanlah sesuatu yang dapat di genggam atau benda yang dapat disimpan.

Bahagia adalah udara, dan kebahagiaan adalah aroma dari udara itu. Kita belajar bahwa bahagia itu memang ada dalam hati. Semakin kita mengejarnya, semakin pula kebahagiaan itu akan pergi dari kita. Semakin kita berusaha meraihnya, semakin pula kebahagiaan itu akan menjauh.

Cobalah temukan kebahagiaan itu dalam hatimu. Biarkanlah rasa itu menetap, dan abadi dalam hati kita. Temukanlah kebahagiaan itu dalam setiap langkah yang kita lakukan.

Dalam bekerja, dalam belajar, dalam menjalani hidup kita. Dalam sedih, dalam gembira, dalam sunyi dan dalam riuh. Temukanlah bahagia itu, dengan perlahan, dalam tenang, dalam ketulusan hati kita.

Percayalah, kebahagiaan itu ada dimana-mana. Rasa itu ada di sekitar kita. Bahkan mungkin, bahagia itu "hinggap" di hati kita, namun kita tak pernah memperdulikannya. Mungkin juga, bahagia itu berterbangan di sekeliling kita, namun kita terlalu acuh untuk menikmatinya.

(source : unknown author)


Gbu all...

Kamis, 10 April 2014

JALAN DENGAN KEONG

Tuhan memberiku sebuah tugas, yaitu membawa keong jalan-jalan.
Aku tak dapat jalan terlalu cepat, keong sudah berusaha keras merangkak, Setiap kali hanya beralih sedemikian sedikit

Aku mendesak, menghardik, memarahinya, Keong memandangku dengan pandangan meminta-maaf,
Serasa berkata : "aku sudah berusaha dengan segenap tenaga !"
Aku menariknya, menyeret, bahkan menendangnya, keong terluka.
Ia mengucurkan keringat, nafas tersengal-sengal, merangkak ke depan Sungguh aneh, mengapa Tuhan memintaku mengajak seekor keong berjalan-jalan.

Ya Tuhan! Mengapa ? Langit sunyi-senyap
Biarkan saja keong merangkak didepan, aku kesal dibelakang.

Pelankan langkah, tenangkan hati....

Oh? Tiba-tiba tercium aroma bunga, ternyata ini adalah sebuah taman bunga.
Aku rasakan hembusan sepoi angin, ternyata angin malam demikian lembut.
Ada lagi! Aku dengar suara kicau burung, suara dengung cacing.
Aku lihat langit penuh bintang cemerlang. Oh?
Mengapa dulu tidak rasakan semua ini ?
Barulah aku teringat, Mungkin aku telah salah menduga!

Ternyata Tuhan meminta keong menuntunku jalan-jalan sehingga aku dapat mamahami dan merasakan keindahan taman ini yang tak pernah kualami kalo aku berjalan sendiri dengan cepatnya.

"He's here and with me for a reason"

Saat bertemu dengan orang yang benar-benar engkau kasihi, Haruslah berusaha memperoleh kesempatan untuk bersamanya seumur hidupmu.
Karena ketika dia telah pergi, segalanya telah terlambat.

Saat bertemu teman yang dapat dipercaya, rukunlah bersamanya.
Karena seumur hidup manusia, teman sejati tak mudah ditemukan.

Saat bertemu penolongmu, Ingat untuk bersyukur padanya.
Karena ialah yang mengubah hidupmu

Saat bertemu orang yang pernah kau cintai, Ingatlah dengan tersenyum untuk berterima-kasih .
Karena ia lah orang yang membuatmu lebih mengerti tentang kasih.

Saat bertemu orang yang pernah kau benci, Sapalah dengan tersenyum.
Karena ia membuatmu semakin teguh / kuat.

Saat bertemu orang yang pernah mengkhianatimu, Baik-baiklah berbincanglah dengannya.
Karena jika bukan karena dia, hari ini engkau tak memahami dunia ini.

Saat bertemu orang yang pernah diam-diam kau cintai, Berkatilah dia.
Karena saat kau mencintainya, bukankah berharap ia bahagia ?

Saat bertemu orang yang tergesa-gesa meninggalkanmu, Berterima-kasihlah bahwa ia pernah ada dalam hidupmu.
Karena ia adalah bagian dari nostalgiamu

Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padamu, Gunakan saat tersebut untuk menjelaskannaya.
Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan.

Saat bertemu orang yang saat ini menemanimu seumur hidup, Berterima-kasihlah sepenuhnya bahwa ia mencintaimu.
Karena saat ini kalian mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati 


Gbu all...

Rabu, 09 April 2014

Tersenyum selalu

Ini adalah cerita seorang ibu yg akan menyelesaikan skripsinya. This is really a good story....

Saya adalah ibu tiga orang anak (umur 14, 12, dan 3 tahun) dan baru saja menyelesaikan kuliah saya. Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi. Sang Dosen sangat inspiratif dengan kualitas yang saya harapkan setiap orang memilikinya. Tugas terakhir yang diberikannya diberi nama "Tersenyum". Seluruh siswa diminta untuk pergi ke luar dan tersenyum kepada tiga orang dan mendokumentasikan reaksi mereka. Saya adalah seorang yang mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang dan mengatakan "hello", jadi, saya pikir,tugas ini sangatlah mudah.

Segera setelah kami menerima tugas tsb, suami saya, anak bungsu saya, dan saya pergi ke restoran pada suatu pagi di bulan Maret yang sangat dingin dan kering. Ini adalah salah satu cara kami dalam antrian, menunggu untuk dilayani, ketika mendadak setiap orang di sekitar kami mulai menyingkir, dan bahkan kemudian suami saya ikut menyingkir. Saya tidak bergerak sama sekali... suatu perasaan panik menguasai diri saya ketika saya berbalik untuk melihat mengapa mereka semua menyingkir.

Ketika berbalik itulah saya membaui suatu "bau badan kotor" yang sangat menyengat, dan berdiri di belakang saya dua orang lelaki tunawisma. Ketika saya menunduk melihat laki-laki yang lebih pendek, yang dekat dengan saya, ia sedang "tersenyum".

Matanya yang biru langit indah penuh dengan cahaya Tuhan ketika ia minta untuk dapat diterima. Ia berkata "Good day" sambil menghitung beberapa koin yang telah ia kumpulkan. Lelaki yang kedua memainkan tangannya dengan gerakan aneh sambil berdiri di belakang temannya.

Saya menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental dan lelaki dengan mata biru itu adalah penolongnya. Saya menahan haru ketika berdiri di sana bersama mereka.

Wanita muda di counter menanyai lelaki itu apa yang mereka inginkan. Ia berkata, "Kopi saja, Nona" karena hanya itulah yang mampu mereka beli. (Jika mereka ingin duduk di dalam restoran dan menghangatkan tubuh mereka, mereka harus membeli sesuatu. Ia hanya ingin menghangatkan badan). Kemudian saya benar-benar merasakannya - desakan itu sedemikian kuat sehingga saya hampir saja merengkuh dan memeluk lelaki kecil bermata biru itu. Hal itu terjadi bersamaan dengan ketika saya menyadari bahwa semua mata di restoran menatap saya, menilai semua tindakan saya.

Saya tersenyum dan berkata pada wanita di belakang counter untuk memberikan saya dua paket makan pagi lagi dalam nampan terpisah. Kemudian saya berjalan melingkari sudut ke arah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu sebagai tempat istirahatnya. Saya meletakkan nampan itu ke atas meja dan meletakkan tangan saya di atas tangan dingin lelaki bemata biru itu.

Ia melihat ke arah saya, dengan air mata berlinang, dan berkata "Terima kasih." Saya meluruskan badan dan mulai menepuk tangannya dan berkata, "Saya tidak melakukannya untukmu. Tuhan berada di sini bekerja melalui diriku untuk memberimu harapan."

Saya mulai menangis ketika saya berjalan meninggalkannya dan bergabung dengan suami dan anak saya. Ketika saya duduk suami saya tersenyum kepada saya dan berkata, "Itulah sebabnya mengapa Tuhan memberikan kamu kepadaku, Sayang. Untuk memberiku harapan." Kami saling berpegangan tangan beberapa saat dan pada saat itu kami tahu bahwa hanya karena Kasih Tuhan kami diberikan apa yang dapat kami berikan untuk orang lain.

Hari itu menunjukkan kepadaku cahaya kasih Tuhan yang murni dan indah. Saya kembali ke college, pada hari terakhir kuliah, dengan cerita ini ditangan saya. Saya menyerahkan "proyek" saya dan dosen saya membacanya. Kemudian ia melihat kepada saya dan berkata, "Bolehkan saya membagikan ceritamu kepada yang lain?" Saya mengangguk pelahan dan ia kemudian meminta perhatian dari kelas. Ia mulai membaca dan saat itu saya tahu bahwa kami, sebagai manusia dan bagian dari Tuhan, membagikan pengalaman ini untuk menyembuhkan dan untuk disembuhkan..

Dengan caraNya sendiri, Tuhan memakai saya untuk menyentuh orang-orang yg ada restoran tersebut, suamiku, anakku, guruku, dan setiap jiwa yang menghadiri ruang kelas di malam terakhir saya sebagai mahasiswi. Saya lulus dengan satu pelajaran terbesar yang pernah saya pelajari: PENERIMAAN YANG TAK BERSYARAT.

Banyak cinta dan kasih sayang yang dikirimkan kepada setiap orang yang mungkin membaca cerita ini dan mempelajari bagaimana untuk MENCINTAI SESAMA DAN MEMANFAATKAN BENDA-BENDA BUKANNYA MENCINTAI BENDA DAN MEMANFAATKAN SESAMA.


Gbu all...

Selasa, 08 April 2014

Dua Pilihan

Jerry adalah seorang manager restoran di Amerika. Dia selalu dalam semangat yang baik dan selalu punya hal positif untuk dikatakan. Jika seseorang bertanya kepadanya tentang apa yang sedang dia kerjakan, dia akan selalu menjawab, " Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar!"

Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jerry pindah kerja, sehingga mereka dapat tetap mengikutinya dari satu restoran ke restoran yang lain. Alasan mengapa para pelayan restoran tersebut keluar mengikuti Jerry adalah karena sikapnya.

Jerry adalah seorang motivator alami. jika karyawannya sedang mengalami hari yang buruk, dia selalu ada di sana, memberitahu karyawan tersebut bagaimana melihat sisi positif dari situasi yang tengah dialamai.

Melihat gaya tersebut benar-benar membuat aku penasaran, jadi suatu hari aku temui Jerry dan bertanya padanya, "Aku tidak mengerti! Tidak mungkin seseorang menjadi orang yang berpikiran positif sepanjang waktu.

Bagaimana kamu dapat melakukannya?" Jerry menjawab, "Tiap pagi aku bangun dan berkata pada diriku, aku punya dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih untuk ada di dalam suasana yang baik atau memilih dalam suasana yang jelek. Aku selalu memilih dalam suasana yang baik. Tiap kali sesuatu terjadi, aku dapat memilih untuk menjadi korban atau aku belajar dari kejadian itu. Aku selalu memilih belajar dari hal itu. Setiap ada seseorang menyampaikan keluhan, aku dapat memilih untuk menerima keluhan mereka atau aku dapat mengambil sisi positifnya.. Aku selalu memilih sisi positifnya."

"Tetapi tidak selalu semudah itu," protesku. "Ya, memang begitu," kata Jerry, "Hidup adalah sebuah pilihan. Saat kamu membuang seluruh masalah, setiap keadaan adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaimana bereaksi terhadap semua keadaan. Kamu memilih bagaimana orang-orang disekelilingmu terpengaruh oleh keadaanmu. Kamu memilih untuk ada dalam keadaan yang baik atau buruk. Itu adalah pilihanmu, bagaimana kamu hidup."

Beberapa tahun kemudian, aku dengar Jerry mengalami musibah yang tak pernah terpikirkan terjadi dalam bisnis restoran: membiarkan pintu belakang tidak terkunci pada suatu pagi dan dirampok oleh tiga orang bersenjata. Saat mencoba membuka brankas, tangannya gemetaran karena gugup dan salah memutar nomor kombinasi. Para perampok panik dan menembaknya. Untungnya, Jerry cepat ditemukan dan segera dibawa ke rumah sakit.

Setelah menjalani operasi selama 18 jam dan seminggu perawatan intensif, Jerry dapat meninggalkan rumah sakit dengan beberapa bagian peluru masih berada di dalam tubuhnya. Aku melihat Jerry enam bulan setelah musibah tersebut.

Saat aku tanya Jerry bagaimana keadaannya, dia menjawab, "Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar. Mau melihat bekas luka-lukaku?" Aku menunduk untuk melihat luka-lukanya, tetapi aku masih juga bertanya apa yang dia pikirkan saat terjadinya perampokan.

"Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah bahwa aku harus mengunci pintu belakang," jawab Jerry. "Kemudian setelah mereka menembak dan aku tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua pilihan: aku dapat memilih untuk hidup atau mati.

Aku memilih untuk hidup."

"Apakah kamu tidak takut?" tanyaku. Jerry melanjutkan, " Para ahli medisnya hebat. Mereka terus berkata bahwa aku akan sembuh. Tapi saat mereka mendorongku ke ruang gawat darurat dan melihat ekspresi wajah para dokter dan suster aku jadi takut.

Mata mereka berkata 'Orang ini akan mati'. Aku tahu aku harus mengambil tindakan."

"Apa yang kamu lakukan?" tanya saya. "Disana ada suster gemuk yang bertanya padaku," kata Jerry. "Dia bertanya apakah aku punya alergi. 'Ya' jawabku..

Para dokter dan suster berhenti bekerja dan mereka menunggu jawabanku. Aku menarik nafas dalam-dalam dan berteriak, 'Peluru!'

Ditengah tertawa mereka aku katakan, ' Aku memilih untuk hidup. Tolong aku dioperasi sebagai orang hidup, bukan orang mati'."

Jerry dapat hidup karena keahlian para dokter, tetapi juga karena sikapnya hidupnya yang mengagumkan. Aku belajar dari dia bahwa tiap hari kamu dapat memilih apakah kamu akan menikmati hidupmu atau membencinya.

Satu hal yang benar-benar milikmu yang tidak bisa dikontrol oleh orang lain adalah sikap hidupmu, sehingga jika kamu bisa mengendalikannya dan segala hal dalam hidup akan jadi lebih mudah.
 
Gbu all...