Minggu, 30 April 2017

Teruskanlah Kebaikan Itu

Filipi 4:5 - Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!

2 Tesalonika 3:13 - Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik.

Banyak orang berpikir bahwa kebaikan yang mereka lakukan tidak akan berdampak apa-apa. Sebuah film berjudul ”Pay It Forward” kiranya mendorong kita untuk selalu berbuat baik kepada siapapun juga.

Film ini mengisahkan tentang seorang anak berumur 8 tahun yang berpikir untuk melakukan kebaikan kepada tiga orang disekitarnya. ”Jika tiga orang ini kemudian melakukan kebaikan kepada beberapa orang lagi dan begitu seterusnya, tentulah dunia ini akan dipenuhi orang-orang yang baik dan saling mengasihi,” demikian pikir Trevor, nama anak tersebut.

Trevor mulai mempraktekkan perbuatan kasih kepada manusia yang kesepian dan sudah menjadi pecandu alkohol. Ia menjauhkan minuman keras dari rumah mereka dan untuk mengobati kesepian mamanya, ia mengatur rencana agar mamanya berkencan dengan guru sekolahya. Mamanya terharu dan Trevor berkata, ”Teruskanlah kebaikan ini Ma!”

Perhatian Trevor begitu berkesan dihati mamanya sehingga mamanya pun ingin meneruskan kebaikan itu kepada ibunya, yaitu nenek Trevor. Anak dan ibu ini sudah lama bermusuhan, tetapi ketika si nenek melihat anaknya datang meminta maaf kepadanya, iapun sangat terharu. Mama Trevor berkata kepada ibunya, ”Teruskanlah kebaikan ini Ma!”

Si nenek yang merasa bahagia kemudian meneruskan kebaikan itu dengan menolong pemuda yang dikejar segerombolan orang. Ia menyembunyikan pemuda itu dimobilnya. Kepada pemuda itu si nenek berpesan, ”Teruskanlah kebaikan ini anak muda!”

Pemuda yang terkesan dengan kebaikan si nenek, kemudian meneruskan kebaikan tersebut dengan mendahulukan gadis kecil yang sakit parah untuk lebih dahulu diobati. Ayah si gadis berterima kasih, dan pemuda itupun berkata, ”Teruskanlah kebaikan ini Pak!”

Ayah si gadis kecil meneruskan kebaikan itu dengan meminjamkan mobilnya kepada seorang wartawan televisi yang mobilnya rusak. ”Teruskanlah kebaikan ini anak muda!”

Wartawan itu sangat terkesan akan kebaikan ayah si gadis, dan ia berusaha mencari tahu dari mana asal kalimat ”Teruskanlah kebaikan ini ..........” tersebut. Dia mulai mencari informasi mundur mulai dari ayah si gadis, sampai ia menemukan Trevor sang pencetus ide tersebut. Ia berusaha agar Trevor bisa tampil di televisi. Di televisi Trevor mengajak pemirsa untuk melakukan kebaikan, sehingga dunia ini dipenuhi orang-orang yang saling mengasihi.

Sayang sekali, Trevor ditusuk pisau ketika sedang menolong teman sekolahnya yang diganggu para brandal. Usai penguburan, sang mama begitu kaget melihat ribuan orang terus berdatangan dan meletakkan bunga tanda dukacita atas kematian Trevor.

Pada saat Anda terpesona akan kebaikan Tuhan, ungkapkan syukur Anda dengan satu cara yaitu, ”teruskan kebaikan itu” kepada orang-orang di sekeliling Anda!

DOA: Bapa, aku sudah menerima banyak kebaikan dariMu. Sebab itu aku pun rindu meneruskan kebaikan itu kepada sesamaku. Mampukan aku Bapa. Dalam nama Yesus Tuhan aku berdoa. Amin.

KATA-KATA BIJAK: Lipat gandakan kebaikan dengan menyalurkannya kepada sesama


Gbu all...

Sabtu, 29 April 2017

Saat Anda Jatuh

Pada olimpiade musim panas tahun 1982 di Barcelona, Spanyol, terjadi sebuah peristiwa yang menarik perhatian dunia. Ketika Derek Redman melangkah menuju arena, dia membayangkan kemenangan yang akan diraihnya. Inilah saat yang telah dinantikannya, seumur hidupnya. Dalam hatinya, ia tahu, bahwa inilah perlombaan yang telah Tuhan tetapkan baginya, sejak semula ia diciptakan. Pada menit terakhir sebelum perlombaan itu dimulai, ia memandang ke arah deretan kursi penonton, mencari-cari wajah ayahnya. Memang ia ingin meraih kemenangan dalam lomba itu untuk dirinya. Tetapi, lebih dari itu ia ingin memenangkan lomba itu demi ayahnya. Ayahnya, yang telah memberikan dan mengorbankan begitu banyak banyak hal, agar ia dapat masuk menjadi peserta olimpiade itu.

Sekarang ia memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu sebagai tanda balas budi kepada ayahnya. Inilah saatnya untuk membuat ayahnya bangga padanya. Lalu tembakan ke udara tanda mulai berbunyi. Derek berlari, mengerahkan seluruh kekuatannya. Segalanya tampak baik sampai akhirnya Derek memasuki putaran terakhir. Tiba-tiba terjatuh di tengah lintasan larinya. Ia mengalami kram pada kakinya. Rasa nyeri yang hebat mencengkeramnya. Dia berusaha untuk berdiri; berusaha untuk melompat; namun rasa nyeri itu terlalu menyakitkan baginya. Detik demi detik berlalu, bagai berjam-jam baginya, saat dia rebah menggeliat kesakitan. Dia tidak percaya, beginilah akhir dari perjalanannya selama ini.

Mungkin dia khawatir tentang apa yang dipikirkan ayahnya saat itu, apakah ayahnya merasa malu? Apakah ayahnya akan berpaling darinya dan meninggalkannya? Mungkinkah ayahnya berpikir: Oh, bagus sekali. Jadi selama ini waktu terbuang percuma hanya untuk seorang yang bahkan tidak dapat menyelesaikan pertandingan sama sekali?

Ternyata sama sekali bukan itu yang sedang dipikirkan oleh ayahnya. Jauh diatas sana, di antara kursi-kursi penonton, ayahnya melompat berdiri. Segera ia menyelusup di antara kerumunan penonton. Saat itu ada ribuan penonton yang sedang berdiri, melihat anaknya, dan terkejut melihat anaknya sedang menderita di dalam arena. Akhirnya sang ayah berhasil mencapai garis batas lintasan lari itu.

Seorang penjaga keamanan menghentikannya, dan berkata, "Tidak seorangpun diijinkan masuk ke dalam arena."

Ayah Derek menjawabnya dengan kata-kata sederhana, "Itu anak saya."

Maka penjaga itu tidak menghalanginya lagi. Dia melewati para penjaga itu dan masuk ke dalam lintasan lari. Dan sementara ribuan orang bersorak riuh rendah padanya, dia memapah anaknya menuju ke garis finish.

Mungkin sebagian besar Anda merasakan seolah-olah Anda telah jatuh. Anda ingin menyelesaikan perlombaan yang telah Tuhan tetapkan bagi Anda, tetapi rasa nyeri yang menyerang ini terlalu menyakitkan. Tak peduli sekeras apa Anda berusaha, tampaknya Anda tetap tak mampu untuk berdiri dan melangkah lagi. Mungkin Anda khawatir, kalau-kalau Bapa di Sorga kecewa terhadap Anda, kalau-kalau Anda tidak dapat menyenangkan hatiNya.

Tahukah Anda bahwa Tuhan ada di pihak kita?
Tuhan tidak kecewa pada Anda saat Anda jatuh. Anda adalah anakNya yang berharga di mataNya! Anda adalah kesayangan Bapa di Sorga. Oh, betapa sedihnya Dia menyaksikan Anda jatuh. Betapa Dia menaruh belas kasihan bagi Anda. Tuhan ada bagi Anda. Tuhan juga menghendaki agar Anda menyelesaikan perlombaan Anda dan Dia akan melakukan apa saja untuk memapah Anda menuju garis finish. Mungkin ada beberapa orang di antara Anda yang tidak mengenal Bapa di Sorga. Tetapi Dia tetap ada disana menanti Anda. Dia rindu memeluk Anda sebagai seorang anak yang berharga dan melindungi Anda, di setiap langkah, di dalam menjalani perlombaan yang telah ditentukan bagi Anda.

Satu-satunya jalan untuk menghampiri Bapa adalah melalui AnakNya.
Yesus berfirman, "Tidak ada seorangpun sampai kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."

Tidak ada hal lain yang dapat memberikan penghiburan yang lebih besar lagi, selain dari kenyataan bahwa: Dia yang memanggil kita untuk menjalani perlombaan ini adalah juga Dia yang membantu kita untuk sampai ke garis finish.


Gbu all...

Jumat, 28 April 2017

IMAN DAN PENYEMBUHAN

Seorang ibu yang taat beragama, menderita sakit kangker rahim, awal mulanya dengan pengobatan tradisional. Namun setelah beberapa bulan, dia mengalami rasa capai karena tak kunjung sembuh. Akhirnya diputuskan untuk pengobatan medis. Ini bukan semata-mata kehendak ibu, tetapi atas kehendakNya. Operasi pengangkatan rahim berlangsung pada hari Kamis Putih, awal Tri Hari Suci, dalam perjamuan terakhir Yesus memberi teladan pelayanan berupa “Pembasuhan Kaki Para MuridNya” dan memberi perintah baru agar kita saling mengasihi. 

Operasi berjalan lancar, dan dalam proses pemulihan paska operasi sangat cepat. Ini adalah suatu mujijat Tuhan. Sehari sebelum dioperasi, ibu didoakan oleh hamba Tuhan untuk mendapatkan kekuatan. Di bagian akhir doa, ibu mohon pengampunan, dan menyerahkan dirinya seutuhnya kepada Yesus. Dikala kecemasan menghimpit hatinya, ibu berseru kepada Tuhan agar diberi kekuatan. “Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikanNya kepadaku? Apabila Engkau memanggilku, janganlah aku diberi rasa sakit yang berkepanjangan. Dan apabila Engkau memberi kesembuhan, aku akan membayar nazarku kepada Tuhan untuk melayaniMu”.

Menurut pengamatan, banyak kesembuhan terjadi dalam komunitas-komunitas yang anggotanya dipenuhi dengan kasih, sehati, dan sejiwa. Sebaliknya, bila tidak ada kasih, tidak sehati, dan tidak sejiwa, sangat sedikit terjadi kesembuhan. Jadi, bukan hanya ada hubungan erat antara penyembuhan dan iman, tetapi juga terjadi hubungan erat antara penyembuhan dan kasih di dalam kelompok atau komunitas orang-orang beriman. 1

Ditengah-tengah pencobaan ibu akan berusaha melihat tangan ilahi yang mengasihi. O Yesus, ibu tidak akan membiarkan dirinya dikalahkan oleh siapapun dalam mengasihi Engkau.

O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan -Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan- Nya! (Roma 11:33). 

Gbu all...

Kamis, 27 April 2017

Beata Kateri Tekakwitha: Kasih yang besar kepada sesama

Kateri adalah seorang putri Indian dari suku Mohwak. Ia dilahirkan pada tahun 1656, di sebuah dusun dekat Ossernenon (sekarang: Auriesville), di wilayah New York. Ayahnya adalah seorang Kepala Suku Mohwak dan ibunya seorang kristen dari suku Algonquin. Namun, kebahagiaannya bersama keluarganya tidak lama dirasakan Kateri. Wabah cacar menyerang dusun mereka ketika ia berusia empat tahun. Kedua orangtua beserta adik laki-lakinya meninggal karena wabah tersebut. Kateri sendiri berhasil diselamatkan, namun wajahnya menjadi bopeng karena luka-luka bekas cacar. Selain itu, penglihatannya menjadi terganggu sehingga ia sering menabrak barang-barang yang ada di sekitarnya, karena itu ia diberi julukan "Tekakwitha" (artinya: dia yang sering menabrak barang-barang). Kateri seringkali menderita depresi karena keadaannya ini.

Setelah musibah ini Kateri pindah ke sebuah dusun dekat Fonda (sekarang: Caughnawaga), di wilayah New York. Ia tinggal bersama dengan bibi dan pamannya, seorang Kepala Suku Kelompok Kura-Kura. Suatu saat ketika Kateri berusia sebelas tahun, tiga misionaris Jesuit yang berasal dari Perancis mengunjungi tempat tinggal mereka. Inilah perkenalan pertama Kateri dengan para misionaris. Kehadiran mereka sangat menyentuh hati Kateri sehingga ia ingin juga menjadi seorang kristen. Namun, peraturan yang berlaku saat itu di suku Mohwak menyatakan bahwa seseorang baru boleh memilih agama mereka pada usia sembilan belas tahun. Kateri menanggung banyak penghinaan dan kritikan selama delapan tahun karena kepercayaannya ini. Ia lebih banyak menghabiskan waktu sendirian. Pada tahun 1675 Kateri mengungkapkan keinginannya untuk dibaptis meskipun ditentang keras oleh pamannya. Akhirnya pada Hari Minggu Paskah tahun 1675, ketika berumur dua puluh tahun, Kateri dibaptis oleh Romo Jacques de Lamberville, seorang imam Perancis.

Kateri berkaul untuk hidup murni bagi Tuhan, namun keluarga dan masyarakat di sekitarnya tidak bisa menerima hal ini. Ketika Kateri menolak lamaran seorang pria karena keinginannya untuk hidup murni, paman dan bibinya menjadi sangat marah. Mereka kemudian mengusir Kateri ke tengah hutan. Kateri tinggal sendiri di sebuah pondok di tengah hutan. Namun, justru di tempat itu, ia menjadi semakin rajin berdoa. Suku Indian dimana Kateri tinggal bukanlah orang kristen dan hanya Kateri satu-satunya orang kristen di sana. Oleh karena itu, mereka tidak mengerti dan tidak bisa menerima keputusan Kateri untuk hidup murni bagi Tuhan. Karena Kateri tetap berpegang pada imannya, mereka memperlakukan Kateri seperti seorang budak. Orang-orang Indian yang lain juga seringkali melakukan kekerasan dan berlaku jahat kepada Kateri karena agama kristen yang diimaninya. Kateri menerima semua perlakuan tersebut dengan semangat cintakasih. Ia tetap menaruh cintakasih terhadap mereka yang berbuat jahat kepadanya, bahkan berdoa rosario setiap hari bagi mereka.

Karena mengkuatirkan keselamatan Kateri, Romo Jacques menasihati Kateri untuk meninggalkan Kelompok Kura-Kura dan bergabung dengan Kelompok Indian Kristen di Dusun Caughnawaga, Kanada, yang disebut Kelompok Misi St. Fransiskus Xaverius. Kateri menempuh perjalanan sejauh 200 mil (± 322 km) melewati daerah-daerah liar untuk sampai di tempat ini.

Di tempat pengungsiannya ini, pada Hari Raya Natal tahun 1677, Kateri menyambut komuni yang pertama. Ini merupakan hari yang membahagiakan dalam hidupnya, yang memberinya kekuatan dan penghiburan. Kemudian, Pater Pierre Cholonec (seorang pater Jesuit) membimbing hidup rohani Kateri. Di tempat ini pula Kateri membaktikan seluruh hidupnya bagi Allah dengan merawat orang-orang tua dan orang miskin. Ia hidup bersama dengan Anastasia (seorang wanita Iroquois) sebagai orang kristen yang penuh sukacita dan pelayanan kepada sesama. Kateri juga seringkali berpuasa dan bermatiraga. Penyerahan diri Kateri secara total membuat banyak orang di sekitarnya tersentuh dan menjadi kristen. Mereka menyebut Kateri sebagai "bunga bakung dari Mohwak" (bunga bakung merupakan lambang kemurnian). Ia sangat disenangi oleh orang-orang yang ada di sekelilingnya dan terkenal karena kelembutan, keramahan, dan kebaikan hatinya. Pada tanggal 25 Maret 1679, Kateri mengucapkan kaul keperawanannya.

Di tempat yang baru ini Kateri memang tidak lagi diperlakukan dengan buruk dan jahat, namun ternyata penderitaannya masih berlanjut. Kesehatannya kian hari kian memburuk. Ia seringkali menderita sakit kepala dan sakit perut yang hebat. Akhirnya Kateri meninggal pada tanggal 17 April 1680, satu bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-25. Ketika Kateri meninggal dunia, imam dan semua yang hadir menyaksikan suatu keajaiban. Saat jiwanya yang suci itu meninggalkan dunia, wajahnya yang dulu bopeng berubah menjadi bersih dan memancarkan kecantikan jiwanya.

Kateri kemudian dimakamkan di Quebec, Kanada. Beberapa saat setelah kematiannya, terjadi beberapa mujizat karena perantaraan doanya. Orang-orang Indian kristen dan orang-orang Perancis yang ada di sekitarnya seringkali mengunjungi makam Kateri. Pada tahun 1932, Gereja mulai mengadakan penyelidikan untuk proses kanonisasi Kateri. Tepat tiga ratus tahun kemudian, pada tahun 1980, Kateri dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II. Kateri adalah orang Indian Amerika yang pertama kali digelari kudus di dalam Gereja. Pestanya dirayakan pada tanggal 14 Juli. Beata Kateri menjadi pelindung bagi mereka yang diolok-olok karena cacat atau kekurangan mereka.


TELADAN HIDUP BEATA KATERI

Kasih yang besar kepada sesama
Sejak masa kecilnya Beata Kateri hidup dalam keluarga yang penuh dengan kasih karena didikan ibunya yang seorang Indian Kristen. Hal ini membuat Kateri juga menjadi pribadi yang penuh kasih terhadap orang lain. Bahkan, ketika ia mendapat perlakuan buruk dari keluarganya sendiri, ia tetap mencintai mereka. Begitupun ketika orang-orang Indian di sekitarnya berlaku jahat kepadanya, ia tetap menerima semua perlakuan mereka dengan penuh cintakasih. Inilah keistimewaan Beata Kateri. Banyak orang yang terkesan dan menjadi kristen karena melihat sikapnya yang penuh kasih kepada orang lain.

Semangat pelayanan dan berkurban
Kasih yang ada dalam diri Kateri juga terlihat dari pelayanannya kepada sesama. Kateri yang telah bertekad untuk hidup murni, membaktikan seluruh hidupnya untuk merawat orang-orang tua dan orang miskin. Ia juga senantiasa berpuasa dan bermatiraga. Ia rindu untuk selalu menyenangkan hati Allah melalui segala pelayanan dan kurbannya.
Iman yang teguh akan Kristus
Iman yang ada dalam diri Kateri sangat kuat dan teguh. Segala penghinaan dan tantangan yang ia terima tidak menggoyahkannya. Meskipun seluruh keluarga paman dan bibinya tidak setuju dan mengucilkan dia, namun Kateri dengan berani tetap bertahan. Baginya Kristus adalah segala-segalanya. Kristus adalah tujuan hidupnya dan kerinduan hatinya. Sehingga apa pun yang ia hadapi, Kateri tetap berpegang teguh pada imannya akan Kristus.

Tegar dan tabah
Meskipun Kateri seorang perempuan, namun ia adalah seorang yang sangat tegar dan tabah. Ini terlihat ketika ia harus menghadapi sikap dari orang-orang Indian yang lain ketika Kateri memutuskan untuk menjadi seorang kristen. Iman dan kepercayaannya akan Allah membuat Kateri tetap tegar dan tabah menghadapi segala kesulitan yang ia hadapi.

Gbu all...

Rabu, 26 April 2017

KASIH YANG MENYATUHKAN

Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. (1 Petrus 4:8)

Hidup dalam sebuah ikatan membutuhkan kasih. Ikatan suami istri, ikatan keluarga, ikatan rohani yaitu gereja kita membutuhkan kasih. Rasul Petrus memberi nasehat kepada jemaad di Asia kecil, penerima suratnya agar mereka saling mengasihi, sebab kasih menutupi banyak dosa. Membangun hubungan tidak akan selalu mulus, tidak akan berlangsung indah-indah saja. Dosa pasti muncul, sebab justru ketika orang percaya berkomitmen untuk saling mengasihi, Iblis tidak senang, ia akan berusaha menghancurkan. Dosa dapat menyebabkan gesekan, kesalahpahaman bahkan pertengkaran. Dalam kondisi seperti itulah dibutuhkan kasih. Nah dalam hal mengasihi, harus ada yang memulai. Jika masing masing bersikeras merasa diri benar, maka kasih tidak akan muncul. Harus ada seseorang yang sadar, bahwa mereka bersaudara, bahwa mereka terikat dalam suatu ikatan komitmen hidup bersama, tidak ada kata berpisah, dan harus sadar bahwa dalam setiap pertengkaran tidak ada yang 100% benar dan 100% salah, pasti kedua belah pihak mempunyai andil sekecil apapun.

Dalam suatu percekcokan yang paling saya ingat antara Bapak dan Ibu saya ialah ketika cekcok, bapak berdiri dari tempat duduk, mengambil dua lembar kertas dan berkata pada Ibu, “ayo daftarkan semua hal yang kita tidak saling sukai”. Ibu kemudian mulai menulis . Bapak memandang Ibu sejenak, dan kemudian menulis dikertasnya. Ibu menulis lagi, sejenak berhenti memandang Bapak, kemudian menulis lagi, demikian juga dengan Bapak. Akhirnya keduanya selesai. “ayo kita tukar kertas” kata Bapak, mereka saling memberikan daftar keluhan mereka, “kembalikan punyaku.” Kata Ibu ketika melihat kertas Bapak. Ternyata dari atas sampai kebawah kertas Bapak menulis, “aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu.”

MOTIVASI: Ketika saudara terlibat konflik, ingatlah bahwa saudara mempunyai andil dalam menyebabkannya, ingatlah komitmen saudara untuk hidup bersama. Ulurkan kasih. 


Gbu all...

Selasa, 25 April 2017

Cerita Kehidupan dari India

"Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Tuhan, Bapa kita" (Kolose 3 : 17)

Saya pikir, hidup ini kayanya cuma nambahin kesulitan-kesulitan saya aja ! 'Kerja menyebalkan' , hidup tak berguna', dan nggak ada sesuatu yang beres!! Tapi semua itu telah berubah. Pandangan saya tentang hidup ini benar-benar telah berubah! Tepatnya terjadi setelah saya bercakap-cakap dengan teman saya. Ia mengatakan kepada saya bahwa walau ia mempunyai 2 pekerjaan dan berpenghasilan sangat minim setiap bulannya, namun ia tetap merasa bahagia dan senantiasa bersukacita. Saya pun jadi bingung, bagaimana bisa ia bersukacita selalu dengan gajinya yang minim itu untuk menyokong kedua orangtuanya, mertuanya, istrinya, 2 putrinya, ditambah lagi tagihan-tagihan rumah tangga yang numpuk! Kemudian ia menjelaskan bahwa itu semua karena suatu kejadian yang ia alami di India. Hal ini dialaminya beberapa tahun yang lalu saat ia sedang berada dalam situasi yang berat. Setelah banyak kemunduran yang ia alami itu, ia memutuskan untuk menarik nafas sejenak dan mengikuti tur ke India. Ia mengatakan bahwa di India, iamelihat tepat di depan matanya sendiri bagaimana seorang ibu MEMOTONG tangan kanan anaknya sendiri dengan sebuah golok!!

Keputusasaan dalam mata sang ibu, jeritan kesakitan dari seorang anak yang tidak berdosa yang saat itu masih berumur 4 tahun!!, terus menghantuinya sampai sekarang. Kamu mungkin sekarang bertanya-tanya, kenapa ibu itu begitu tega melakukan hal itu? Apa anaknya itu 'so naughty' atau tangannya itu terkena suatu penyakit sampai harus dipotong? Ternyata tidak!!! Semua itu dilakukan sang ibu hanya agar anaknya dapat ..MENGEMIS.. .!! Ibu itu sengaja menyebabkan anaknya cacat agar dikasihani orang-orang saat mengemis di jalanan !! Saya benar-benar tidak dapat menerima hal ini, tetapi ini adalah KENYATAAN!! Hanya saja hal mengerikan seperti ini terjadi di belahan dunia yang lain yang tidak dapat saya lihat sendiri !!

Kembali pada pengalaman sahabat saya itu, ia juga mengatakan bahwa setelah itu ketika ia sedang berjalan-jalan sambil memakan sepotong roti, ia tidak sengaja menjatuhkan potongan kecil dari roti yang ia makan itu ke tanah. Kemudian dalam sekejap mata, segerombolan anak kira-kira 6 orang anak sudah mengerubungi potongan kecil dari roti yang sudah kotor itu... mereka berebutan untuk memakannya!! (suatu reaksi yang alami dari kelaparan). Terkejut engan apa yang baru saja ia alami, kemudian sahabatku itu menyuruh guidenya untuk mengantarkannya ke toko roti terdekat. Ia menemukan 2 toko roti dan kemudian membeli semua roti yang ada di kedua toko itu! Pemilik toko sampai kebingungan, tetapi ia bersedia menjual semua rotinya. Kurang dari $100 dihabiskan untuk memperoleh 400 potong roti (jadi tidak sampai $0,25 / potong) dan ia juga menghabiskan kurang lebih $ 100 lagi untuk membeli barang keperluan sehari-hari. Kemudian ia pun berangkat kembali ke jalan yang tadi dengan membawa satu truk yang dipenuhi dengan roti dan barang-barang keperluan sehari-hari kepada anak-anak (yang kebanyakan CACAT) dan beberapa orang-orang dewasa disitu! Ia pun mendapatkan imbalan yang sungguh tak ternilai harganya, yaitu kegembiraan dan rasa hormat dari orang-orang yang kurang beruntung ini! Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia merasa heran bagaimana seseorang bisa melepaskan kehormatan dirinya hanya untuk sepotong roti yang tidak sampai $ 0,25!! 

Ia mulai bertanya-tanya pada dirinya sendiri, betapa beruntungnya ia masih mempunyai tubuh yang sempurna, pekerjaan yang baik, juga keluarga yang hangat. Juga untuk setiap kesempatan dimana ia masih dapat berkomentar mana makanan yang enak, mempunyai kesempatan untuk berpakaian rapi,punya begitu banyak hal dimana orang-orang yang ada di hadapannya ini AMAT KEKURANGAN!!

Sekarang aku pun mulai berpikir seperti itu juga! Sebenarnya, apakah hidup saya ini sedemikian buruknya? TIDAK, sebenarnya tidak buruk sama sekali!! Nah, bagaimana dengan anda ? Mungkin di waktu lain saat kamu mulai berpikir seperti aku, cobalah ingat kembali tentang seorang anak kecil yang HARUS KEHILANGAN sebelah tangannya hanya untuk mengemis di pinggir jalan..!! Saudara, banyak hal yang sudah kita alami dalam menjalani kehidupan kita selama ini, sudahkah kita BERSYUKUR? Apakah kita mengeluh saja dan selalu merasa tidak puas dengan apa yang sudah kita miliki??

"Life is Beautiful"
"for He as made it beautiful for us"

Mari bersyukur atas indahnya hidup. Karena kita tidak pernah tahu apa yang DIA rencanakan untuk kita hari ini dan esok hari…


Gbu all...

Senin, 24 April 2017

Agar Kita Kembali Menjadi MilikNya

Roma 7:4 - Sebab itu, saudara-saudaraku, kamu juga telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain, yaitu milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita berbuah bagi Allah.

I Korintus 6:19-20 - Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Mengapa Yesus mau datang kedunia padahal Dia tahu bahwa Dia harus ditolak, disiksa, menderita dan mati sebagai pribadi yang terkutuk? Karena Dia ingin manusia yang adalah miliknya, namun telah ditipu, dicuri dan ingin dibinasakan oleh iblis, kembali ke pelukanNya untuk menikmati hidup yang berkelimpahan (Yoh 10:10). Kerinduan Allah untuk kembali memiliki kita tercermin didalam kisah dibawah ini.

Seorang gadis yang sangat dimanja oleh ayahnya terjerumus kedalam dunia narkoba. Ayahnya membesarkan gadis itu seorang diri, karena istrinya meninggal dunia ketika melahirkan puterinya tersebut. Karena semakin hari kebutuhannya akan narkoba semakin meningkat, gadis itu nekat mencuri uang tabungan ayahnya, kemudian melarikan diri ke Jakarta. Di Jakarta ia tinggal dirumah pamannya dan berusaha mencari pekerjaan. Sulitnya mendapatkan pekerjaan yang layak membuat gadis itu terpaksa bekerja sebagai pramuria disebuah night club. Disana ia harus menjalani kehidupan dunia malam, ia harus menari dan tidur dengan pria yang berbeda setiap malamnya.

Setelah satu bulan di Jakarta, ia tinggal dirumah kost dan mendapat sepucuk surat dari ayahnya. Dalam satu minggu ia mendapat tiga pucuk surat, namun tak satupun yang dibacanya. Hari terus berganti dan ia mengumpulkan semua surat itu tanpa pernah dibaca. Menjelang hari Natal ia menerima sepucuk surat yang diantar ke night club tempat ia bekerja. Akhirnya dari salah seorang karyawan ia mengetahui bahwa yang mengantar surat itu adalah ayahnya sendiri. Kekerasan hati gadis itu akhirnya luluh, dengan tangan yang gemetar ia membuka dan membaca surat ayahnya, yang isinya sangat singkat, “Anakku saaing, ayah sudah lama tahu dimana engkau bekerja. Saat ini hanya satu yang ayah inginkan, maukah kau pulang kerumah kita?” Tiba-tiba gadis itu merasa sangat rindu pada ayahnya dan memutuskan untuk pulang. Singkat cerita ia pulang dan disambut oleh pelukan hangat sang ayah. Pertemuan mereka diwarnai oleh isak tangis yang panjang. Ternyata sejak ia pergi dari rumah, sang ayah sering begadang untuk menanti kepulangannya. Dari hasil pemeriksaan dokter ternyata ayahnya kena kanker, hati gadis itu semakin hancur. “Ayah aku bukan puterimu yang sangat kau banggakan dulu. Aku hanyalah seorang pramuria yang kotor, bahkan tengah mengidap penyakit Aids. Ayah jangan dekat-dekat aku nanti ayah tertular,” katanya sambil menangis. Ayahnya diam dan tak berkata sepatah katapun, ia malah mempererat pelukannya, seolah tidak ingin melepaskan puteri yang telah kembali ke pangkuannya.

Allah tidak peduli pada kelamnya masa lalu kita, yang Dia inginkan adalah kita kembali ke pelukanNya dan menjadi milikNya melalui kematian Yesus di kayu salib. Saat menerima karya penebusan Yesus, kita sepenuhnya milik Yesus, bukan milik maut atau iblis.

DOA:
inilah keuntungan besar bagiku, Engkau mencariku ditengah kegelapan dunia, kemudian menebusku dengan darah Yesus yang sangat mahal. Dalam nama Yesus aku bersyukur. Amin.

KATA-KATA BIJAK:
Allah menemukan kita terpuruk di kubangan dosa, kemudian membersihkan dan membawa kita pulang ke rumahNya.

Gbu all...

Minggu, 23 April 2017

Pencobaan yang disebabkan oleh hawa nafsu

(Yakobus 1 : 14) Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya...

Tidak semua pencobaan berasal dari Iblis, tetapi hawa nafsu juga dapat menyebabkan kita masuk ke dalam pencobaan. Keinginan daging atau hawa nafsu terkadang timbul dalam diri manusia dan hal ini kita sebut sebagai tabiat dosa yang diwariskan sejak Adam dan hawa jatuh ke dalam dosa.

Mazmur 51 : 5 ...aku senantiasa bergumul dengan dosaku.
Mazmur 51 : 7 ... dalam dosa aku dikandung ibuku.
Roma 7 : 20 Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, bukan lagi aku yang memperbuatnya tetapi dosa yang diam di dalam aku.

Melawan hawa nafsu bukanlah sesuatu yang mudah dan tidak ada seorangpun yang mampu hidup kudus dan berkenan di hadapan Tuhan tanpa pertolongan Roh Kudus. Manusia tidak akan dapat menguasai dirinya tanpa bekerja sama dengan Tuhan, sebab manusia adalah makhluk yang lemah.

Tidak mungkin manusia yang memiliki keinginan berbuat dosa dapat masuk ke dalam sorga, kalau bukan karena karya penebusan Yesus di salib. Di Sorga tidak ada dosa oleh karena itu keselamatan adalah anugerah yang Bapa berikan kepada kita dalam Yesus Kristus, itu bukan usaha kita. Manusia berusaha untuk berbuat baik, hidup kudus tetapi tanpa karya penebusan Yesus di salib dan karya Roh Kudus maka manusia itu akan berbuat sebaliknya, walaupun dia berusaha untuk tidak melakukan dosa, tetapi

Karena manusia adalah makhluk yang lemah dan dilahirkan dalam dosa maka manusia akan tetap berbuat dosa baik melalui pikiran, perkataan maupun perbuatan.

Hanya melalui darah Yesus kita menjadi kudus dan diampuni dari segala dosa dan pelanggaran kita.



Mengatasi pencobaan yang disebabkan oleh keinginan daging atau hawa nafsu :

1. Hidup dalam Roh (Galatia 5 : 16)
Maksudnya ialah : hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Jika kita ingin menaklukan hawa nafsu, maka kita harus membiarkan Roh

Kudus untuk menguasai hidup kita terlebih dahulu. Hal ini menuntut suatu keputusan dari diri kita, sebab Roh Kudus tidak pernah memaksakan kehendakNya kepada seseorang, Roh Kudus adalah Pribadi yang lemah lembut.

Hidup oleh Roh adalah : Memiliki persekutuan dengan Yesus setiap saat dimanapun kita berada, dan hal ini hanya dapat kita lakukan melalui doa dan membaca firman Tuhan.


2. Hindarilah dan jangan memberi kesempatan kepada hal-hal yang dapat menyebabkan hawa nafsu menguasai diri kita.
Kejadian 39 : 12 Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata : "Marilah tidur dengan aku. " Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan

lari keluar. yusuf tidak memberikan kesempatan kepada hawa nafsunya untuk bereaksi,

oleh karena itu langkah yang tepat adalah segera menghindar.


Daud berbeda dengan Yusuf, ketika Daud melihat Batsyeba sedang mandi, Daud berlama-lama untuk memandangnya sampai pada keadaan dimana Daud tidak dapat lagi mengatasi hawa nafsunya. Akibatnya Daud jatuh dalam dosa.

Amsal 6 : 27 Dapatkah orang membawa api dalam gelumbung baju dengan tidak terbakar pakaiannya?
- Jika Anda melihat hal-hal yang bersifat pornografi maka dengan sendirinya nafsu anda akan menyala.
- Jika Anda bergaul dengan orang yang salah, maka lambat laun Anda juga akan terseret olehnya.

Penutup :
Sebagai anak-anak Tuhan kita harus hidup dalam kekudusan dan bukan mengikuti hawa nafsu yang membawa kita kepada kebinasaan. Roma 8 : 13 Sebab jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. 


Gbu all...

Sabtu, 22 April 2017

Inipun Akan Berlalu

Seorang petani kaya mati meninggalkan kedua putranya. Sepeninggal ayahnya, kedua putra ini hidup bersama dalam satu rumah. Sampai suatu hari mereka bertengkar dan memutuskan untuk berpisah dan membagi dua harta warisan ayahnya. Setelah harta terbagi, masih tertingal satu kotak yang selama ini disembunyikan oleh ayah mereka.

Mereka membuka kotak itu dan menemukan dua buah cincin di dalamnya, yang satu terbuat dari emas bertahtakan berlian dan yang satu terbuat dari perunggu murah. Melihat cincin berlian itu, timbullah keserakahan sang kakak, dia menjelaskan, “Kurasa cincin ini bukan milik ayah, namun warisan turun-temurun dari nenek moyang kita. Oleh karena itu, kita harus menjaganya untuk anak-cucu kita. Sebagai saudara tua, aku akan menyimpan yang emas dan kamu simpan yang perunggu.”

Sang adik tersenyum dan berkata, “Baiklah, ambil saja yang emas, aku ambil yang perunggu.” Keduanya mengenakan cincin tersebut di jari masing-masing dan berpisah. Sang adik merenung, “Tidak aneh kalau ayah menyimpan cincin berlian yang mahal itu, tetapi kenapa ayah menyimpan cincin perunggu murahan ini?” Dia mencermati cincinnya dan menemukan sebuah kalimat terukir di cincin itu: INI PUN AKAN BERLALU. “Oh, rupanya ini mantra ayah…,” gumamnya sembari kembali mengenakan cincin tersebut.
Kakak-beradik tersebut mengalami jatuh-bangunnya kehidupan. Ketika panen berhasil, sang kakak berpesta-pora, bermabuk-mabukan, lupa daratan. Ketika panen gagal, dia menderita tekanan batin, tekanan darah tinggi, hutang sana-sini. Demikian terjadi dari waktu ke waktu, sampai akhirnya dia kehilangan keseimbangan batinnya, sulit tidur, dan mulai memakai obat-obatan penenang. Akhirnya dia terpaksa menjual cincin berliannya untuk membeli obat-obatan yang membuatnya ketagihan.

Sementara itu, ketika panen berhasil sang adik mensyukurinya, tetapi dia teringatkan oleh cincinnya: INI PUN AKAN BERLALU. Jadi dia pun tidak menjadi sombong dan lupa daratan. Ketika panen gagal, dia juga ingat bahwa: INI PUN AKAN BERLALU, jadi ia pun tidak larut dalam kesedihan. Hidupnya tetap saja naik-turun, kadang berhasil, kadang gagal dalam segala hal, namun dia tahu bahwa tiada yang kekal adanya. Semua yang datang, hanya akan berlalu. Dia tidak pernah kehilangan keseimbangan batinnya, dia hidup tenteram, hidup seimbang, hidup bahagia.

Inilah hidup sebagai manusia seperti rumput di padang yang mati dan berganti setiap waktu. Relasi bisa datang dan pergi tanpa pernah bisa berhenti. Kemanusiaan yang terbatasi oleh banyak hal. semuanya pasti akan berlalu. ada waktu untuk mencintai. ada waktunya.

Gbu all...

Jumat, 21 April 2017

BERKAT KASiH KARUNIA

“ Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.” Ibrani 4:16

Untuk mendapatkan kasih dari raja Ahasyweros demi kepentingan umat Tuhan, Ester dengan sangat berani datang menghadap sang raja. Sesungguhnya sangat berbahaya menghadap raja jika tidak diundang. Sekalipun Ester adalah permaisuri raja, bila hati raja tidak berkenan bisa saja ia menerima hukuman mati. Tertulis: “ Semua pegawai raja serta penduduk daerah-daerah kerajaan mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki atau perempuan, yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tiada dipanggil, hanya berlaku satu undang-undang, yakni hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya raja mengulurkan tongkat emas, yang akan tetap hidup.” ( Ester 4:11a-b ). Bisa dibayangkan betapa jantung Ester berdegup kencang kala itu, mengambil tindakan berani yang ber resiko tinggi yaitu kehilangan nyawa.

Adalah sangat kontras antara kegentaran hati Ester menghadap raja dengan kemantapan / keberanian yang kita peroleh sebagai orang Kristen untuk menghadap Bapa di sorga. Melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib yang sekarang berada di sebelah kanan Allah Bapa sebagai Imam Besar Agung, kita dengan berani menghadap takhta kasih karunia Allah. Jadi, “...oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diriNya sendiri,” ( Ibrani 10:19-20 ). Kita dahulu memang orang-orang berdosa, tapi oleh kemurahan kasih karuniaNya kita menjadi ahli waris Kerajaan Allah. Dan akhirnya kita dapat menghadap hadirat Allah setiap saat untuk memperoleh pertolongan yang kita butuhkan. Luar biasa !

Oleh karenanya jangan pernah sia-siakan keselamatan yang telah dianugerahkan kepada kita. Namun masih banyak orang Kristen yang hidupnya sembrono dan tidak menghargai pengorbanan Kristus, bahkan ada yang sengaja meninggalkan Kristus hanya karena iming-iming harta, jodoh dan juga jabatan.

“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.” Efesus 1:3


Gbu all...

Kamis, 20 April 2017

Jangan Merasa Kesal

BACAAN ALKITAB : 1 Yohanes2:1-11
"Barang Siapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan didalam dia tidak ada penyesatan" (1 Yohanes 2:10).

Bila anda jatuh dalam kegagalan atau dosa, periksalah kehidupan kasih Anda, Duduklah bersama Tuhan dan mintalah kepadaNya untuk menunjukkan kepada Anda apakah kiranya Anda sedang berselisih dengan seseorang atau Anda merasa kesal. Jika Anda merasa kesal, iblis dapat masuk dam mebuat Anda tersandung.

Sebagai seorang Percaya, saya telah melihat hal itu terjadi dalam jumlah yang tidak terhitung, Hamba Tuhan berkhotbah tentang sesuatu dan sebagian anak Tuhan merasa kesal terhadap khotbah yang disampaikan. Menurut dia khotbah yang disampaikan salah dan dia pergi dengan marah dan segera Anda tahu bahwa dia ada dalam kesulitan.

Markus 4:17 meberitahukan kita bahwa iblis menggunakan beberapa jenis kekesalan atau sakit hati untuk merampas Firman dari hati kita. dia menyebabkan kita menjadi kesal terhadap satu dengan yang lain. Lalu dia mencabut sumbatnya dan menguras Firman Firman keluar dari kita bagaikan air yang tertumpah dari ember.

Jangan biarkan hal itu terjadi atas Anda. Jika Anda mendengar seorang pengkhotbah atau anak Tuhan mengucapkan sesuatu yang tanpa sengaja mengganggu Anda dan Anda merasa tersinggung, maka hendaklah Anda berkata, " Tidak, hai iblis penipu, engkau takkan merampas Friman dari diriku."Lalu segeralah berlutut dan bertobat dihadapan Tuhan.

Selidikilah Firman dan dengarlah suara Roh dalam diri Anda dan ketahuilah tindakan apa yang harus Anda lakukan, Jika Anda masih merasa bahwa ucapan orang tadi kepada Anda keliru, berdoalah baginya.

Ingalah, rasa sakit hati tidak pernah berasal dari Tuhan. Dia bersabda bahwa kita berakar dan berlandaskan Kasih. Jadi tolaklah semua rasa sakit hati atau kekesalan. Serahkanlah diri Anda kepada orang itu dalam kasih dan doa. Anda akan sanggup berjalan melintasi situasi itu tanpa tersandung sama sekali.

Gbu all...

Rabu, 19 April 2017

ANDAI BISA MEMILIH

Kondisi bangsa kita tampaknya jauh dari membanggakan. Korupsi, pertikaian antara kelompok satu dengan kelompok lain, belum lagi bencana alam yang seolah-olah tidak ada habisnya. Namun, betapa pun buruknya negeri kita, yang pasti Tuhan telah menetapkan kita lahir sebagai bangsa Indonesia.

Bangsa Israel pada masa Yeremia juga menghadapi masa sulit. Mereka hidup di negeri asing. Melalui Yeremia, Tuhan berbicara bahwa mereka berada di negeri Babel adalah bagian dari rencana Tuhan. Karena itu, baiklah mereka tetap mengusahakan dan berdoa bagi kesejahteraan kota tempat mereka dibuang (Yeremia 29:7). Tuhan punya rencana yang indah, bahkan di tengah kemelut politik dan ekonomi yang begitu menekan. Tuhan tidak ingin orang Israel berpangku tangan,
meratapi nasib mereka. Tuhan ingin mereka bekerja dan menjadi berkat di Babel.

Demikian juga dengan kita. Ada alasan mengapa Tuhan menempatkan kita di Indonesia. Tuhan tidak ingin kita hanya mengeluh dan mengkritik, tetapi tak bekerja bagi kesejahteraan bangsa kita. Yeremia 29:11 mengatakan bahwa rencana Tuhan adalah rencana damai sejahtera. Tuhan menempatkan kita di Indonesia untuk membawa damai sejahtera bagi bangsa ini.

Tuhan mengutus Yeremia ke Babel karena Tuhan punya misi khusus bagi Yeremia. Kita pun demikian. Kita tak bisa memilih kapan dan di mana kita dilahirkan, tetapi kita bisa memilih bagaimana akan bersikap. Akankah kita terus mengeluh, atau bangkit dan bekerja sama dengan Tuhan mewujudkan rencana damai sejahtera bagi Indonesia? Pilihan di tangan Anda.

AKU BERTANYA MENGAPA TUHAN DIAM MELIHAT BANGSA INI, TUHAN MENJAWAB, "AKU TIDAK DIAM. AKU MENCIPTAKANMU."


Gbu all...

Selasa, 18 April 2017

WANITA PENDARAHAN 12 TAHUN

Nama wanita ini tidak pernah diketahui tapi perjalanan imannya mampu menembus ribuan tahun dan menjadi teladan bagi banyak orang.. Satu hal yang saya sukai dari wanita ini, adalah dia menguatkan hatinya, melangkah dengan iman seraya berkata “ ASAL AKU JAMAH JUBAHNYA, AKU AKAN SEMBUH (Markus 4: 28)” WOW... iman yang luar biasa.

Sebelum wanita ini tidak ada seorangpun yang berani menjamah jumbai jubah YESUS.

Mungkin dalam pikiran mereka berkata “Jubah YESUS tidak ada kuasanya. harus di jamah melalui tanganNYA baru ada kuasanya. Harus melalui mulut YESUS baru ada mujizatnya, etc.”

Betapa banyak dari kita yang memiliki sikap seperti orang kebanyakan ini. Kita seringkali minta TUHAN untuk menjamah dan menyembuhkan hidup kita BUKAN dengan caranya TUHAN, TAPI dengan caranya kita. TUHAN harus berkata begini, berkata begitu, baru saya percaya.

Bayangkan diri anda berada di posisi wanita itu, anda sudah tidak punya apa-apa bahkan mungkin hanya baju yang melekat di tubuh, berjalan tertatih-tatih lemas karena kehabisan darah dan mungkin dijauhi orang-orang karena bau amis dari tubuhnya. Jangankan pendarahan selama 12 tahun, pendarahan selama beberapa hari pun bisa mengakibatkan kematian.

Apa yang akan anda lakukan bila berada dalam posisi ini ?

Apakah akan tetap menguatkan hati dan berlari kepada TUHAN minta pertolongan atau malah kecewa dan meninggalkan TUHAN.

Tirulah teladan iman wanita ini, dia menguatkan hati dan datang pada TUHAN. Dia tidak lagi mengandalkan kekuatan dan caranya sendiri untuk sembuh, tapi benar-benar pasrah dan percaya bahwa YESUS mampu menyembuhkan dengan caranya TUHAN.

Saat seseorang mengalami perjumpaan pribadi dengan TUHAN, bukan hanya fisiknya yang di sembuhkan tapi juga memperoleh keselamatan kekal dan gambar diri turut dipulihkan. 

Selama 12 tahun wanita ini mengalami diskriminasi masyarakat, dikucilkan dan dianggap kelas pinggiran. Namun saat dia bertemu YESUS seketika semua dipulihkan dan menjadi kesaksian hidup bagi banyak orang percaya.

Siapapun anda, apapun masalah anda, datanglah pada YESUS. Ambillah sikap hati seperti wanita ini. Pasrah, percaya dan menguatkan hati untuk datang kepada YESUS. Maka YESUS yang adalah sumber kehidupan akan memulihkan kehidupan anda.


GBU ALL...

Senin, 17 April 2017

Makan Malam Berkesan

1 Timotius 5:4 - Tetapi jikalau seorang janda mempunyai anak atau cucu, hendaknya mereka itu pertama-tama belajar berbakti kepada kaum keluarganya sendiri dan membalas budi orang tua dan nenek mereka, karena itulah yang berkenan kepada Allah.
Setelah 21 tahun menikah, suatu hari isteriku meminta kesediaanku untuk makan malam diluar dan menonton bersama seorang wanita. “Aku mencintaimu, tetapi aku tahu bahwa wanitu itu juga mencintaimu dan sangat mengharapkan untuk bisa menghabiskan sedikit waktu bersamamu.” Wanita yang dimaksudkan oleh isteriku tak lain adalah ibuku sendiri yang sudah menjanda selama 19 tahun. Karena kesibukan dan tanggung jawab sebagai kepala keluarga, belakangan ini aku memang tidak punya waktu untuk menjenguknya. Malam itu aku menelepon ibu dan mengajaknya makan malam diluar dan menonton berdua. Ibu seolah tak percaya ajakanku. “Nggak salah? Apakah kau baik-baik saja?” Tanya ibu padaku. “Iya Bu, kita akan pergi berdua saja,” jawabku.

Sepulang dari bekerja aku langsung menuju kerumah ibu. Dalam perjalanan kerumah ibu, aku merasa sedikit tegang. Aku tahu ketegangan ini disebabkan karena aku tidak pernah pergi berdua dengannya. Setiba didepan rumah, ibu sudah menunggu didepan pintu. Ibu menata rambutnya seindah mungkin dan ia mengenakan gaun yang dulu dikenakannya pada ulang tahun terakhir pernikahannya. Ia tersenyum sambil berkata, “Aku mengatakan kepada teman-temanku bahwa aku akan pergi makan dan menonton dengan anak laki-lakiku.” Ibu mengatakan itu sambil berjalan ke mobilku.

Setiba di restoran, kami terlibat dalam perbincangan yang sangat menyenangkan. “Aku ingat saat-saat makan di restoran seperti ini, ketika kamu masih kecil dulu,” kata Ibu tersenyum sambil membaca daftar menu yang disediakan. Dalam perjalanan pulang, ibu berkata kepadaku, “Aku ingin pergi lagi bersamamu seperti malam, ini tetapi itu pun kalau engkau bersedia.”

Beberapa hari kemudian ibu meninggal dunia karena serangan jantung. Tak lama setelah itu, aku menerima sebuah amplop berisi kwitansi dari restoran tempat kami makan malam sebelumnya. Ada catatan kecil yang ibu tuliskan disana, “Aku sudah membayar tagihan ini. Aku tidak yakin apakah aku masih berumur panjang, namun demikian aku tetap membayar untuk dua orang. Satu untukmu dan satu lagi untuk isterimu. Engkau tidak akan pernah tahu betapa berartinya malam itu bagiku. Aku mengasihimu anakku.”

Ini adalah saat yang tepat untuk Anda mengoreksi diri mengenai keharmonisan hubungan dengan orang tua, khususnya ibu yang sudah melahirkan Anda. Ibu yang dulu mencurahkan kasih sayang kepada Anda, ibu yang selalu berdoa dan mengharapkan yang terbaik bagi Anda, yang menangis kepada Tuhan untuk Anda. Marilah kira belajar menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, anak yang bisa membahagiakan mereka. Kita melakukan ini bukan semata-mata untuk menyenangkan manusia, tetapi kita tahu bahwa perbuatan seperti ini akan menyukakan hati Tuhan. Anda yang saat ini sedang mengalami keretakan hubungan dengan orang tua, segeralah pulihkan hubungan itu.

DOA: Bapa, mampukan aku mengasihi dan membahagiakan orang tuaku. Aku berdoa kiranya Engkau memberkati mereka dengan kekuatan. Dalam Nama Tuhan Yesus aku mohon. Amin.

KATA-KATA BIJAK: Latihlah kepekaan untuk mendengarkan jeritan batin seorang ibu, sekalipun mulutnya tertutup rapat.


Gbu all...

Minggu, 16 April 2017

Renungan Paskah: Darah Domba Allah Menebus Hidup Kita

“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. ” 1 Pet 2:24

Peristiwa Paskah pertama kali muncul di Perjanjian Lama. Pada saat itu Tuhan meminta bangsa Israel untuk membubuhkan darah anak domba pada kedua tiang pintu dan ambang pintu rumah mereka (Kel 12:7). Hal itu supaya anak sulung mereka dilalukan dari maut pada saat tulah ke sepuluh terjadi di tanah Mesir. Peristiwa ini disebut Passover, atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Paskah, yang berarti “dilalukan”.

Apa yang terjadi pada waktu itu merupakan nubuatan tentang Yesus Kristus yang turun ke dunia ini dengan tujuan menyelamatkan umat manusia. Yesus disebut dengan Anak domba Allah (Yoh 1:29,36; 1 Kor 5:7). Sama dengan peristiwa di atas, dimana darah anak domba dicurahkan untuk keselamatan anak sulung, darah Anak domba Allah juga harus tercurah agar setiap dosa umat manusia dapat dihapuskan (Yoh 3:16).

“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.” 1 Pet 1:18-19

Darah Kristus yang mahal telah menebus setiap dosa dan kesalahan kita. Marilah kita dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan mempersembahkan hidup kita sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan di hadapanNya (Rom 12:1).

“Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” Gal 2: 20

Penebusan yang mahal membuat kita harus benar-benar menyadari bahwa hidup kita bukanlah milik kita sendiri lagi. Apa yang kita miliki, semuanya adalah kepercayaan yang Tuhan berikan bagi kita. Oleh karena itu hidup kita beserta segala apa yang kita miliki harus benar-benar kita persembahkan bagi kemuliaan nama Tuhan.

Apakah yang sudah kita persembahkan bagi Tuhan saat ini? Sudahkan kita mempersembahkan korban yang harum melalui hidup kita? Sudahkah keluarga kita mencerminkan kasih Tuhan di dalamnya? Sudahkah kita bekerja di dalam prinsip kebenaran firmanNya? Sudahkah kita menjadi saluran berkat melalui kekayaan yang Tuhan percayakan bagi kita? Sudahkah kita menanggalkan segala dosa yang membelenggu hidup kita?

Kalau kita bisa memiliki dan mendapatkan semua yang kita punya sekarang, itu bukanlah oleh karena kuat dan gagah kita. Tuhan bisa memberi dan mengambil semua yang ada (Ayb 1:21). Biarlah hidup yang kita hidupi sekarang dan apa yang kita miliki dapat kita pergunakan untuk mempermuliakan nama Tuhan, oleh karena DarahNya telah menebus segenap hidup kita.

“Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia. 

Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. 

Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. 

Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. 

Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. 

Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia. 

Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak! 

Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran? 

Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. 

Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. ” Rom 6:9-18

Gbu all...

Sabtu, 15 April 2017

Kembali ke jalan Tuhan

Lukas 7:36-50

"Dosanya yang banyak itu telah diampuni, karena ia telah banyak berbuat kasih"
Seorang perempuan yang sudah terkenal sebagai orang yang berdosa datang pada Yesus. Ia datang membawa minyak wangi. Sambil menangis ia berdiri di belakang Yesus dekat kakiNya, lalu membasahi kakiNya dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya. Ia mencium kaki Yesus dan meminyakiNya.
Perempuan itu tahu bahwa banyak orang akan menolak kehadirannya karena dosanya. Namun perempuan itu memberanikan dirinya untuk mendekati Yesus (Yesus dikenal sebagai "rabi" yang menurut adat istiadat seharusnya tak boleh berbicara dan dekat dengan perempuan pendosa). Ia percaya bahwa Yesus akan menerima dia dengan penuh kasih. Dan Yesus memang menerima dia. Yesus berkata kepadanya: "Dosamu telah diampuni." dan Ia juga berkata: "Imanmu telah menyelamatkan dikau. Pergilah dengan selamat!."
Namun orang-orang Farisi tidak bisa menerima tindakan Yesus itu. Bagi mereka Yesus telah melanggar ketentuan adat. Tetapi Yesus menunjukkan kepada mereka bahwa orang yang banyak berbuat kasih, dosanya diampuni. Dan orang yang banyak diampuni akan lebih mengasihi orang yang memberikan pengampunan kepadanya dari pada orang yang sedikit diampuni.
Keberanian untuk datang pada Yesus saat jatuh dalam dosa adalah suatu hal yang tidak mudah. Orang kadang malu pada orang lain, gengsi, dan di sisi lain merasa tak pantas di hadapan Tuhan. Untuk kembali ke jalan Tuhan membutuhkan "kenekatan" untuk tidak mempedulikan pandangan orang lain atau apa kata orang lain. Orang perlu "nekat" untuk kembali ke jalan Tuhan karena itulah yang terbaik untuk hidupnya.
GBU ALL...

Jumat, 14 April 2017

Dilambatkan

Dahulu pada tahun 1970-an, Tom Watson merupakan pegolf yang mulai naik daun diKejuaraan PGA. Namun dari waktu ke waktu, ketika Tom memimpin turnamen dan sampai ke ronde terakhir, ia akan menjadi gugup, kalah dalam beberapa holes dan berakhir di pertengahan permainan. Segera media massa menyebut Tom sebagai "Si Gugup". Kritikan semacam itu hanya membuatnya semakin tertekan dan makin cenderung gugup.

Dalam sebuah wawancara dengan sebuah majalah golf, Watson berkata, "Setiap orang bisa saja gugup. Dalam kejuaraan US Open pada tahun 1974, saya selalu salah memukul. Syaraf saya tidak bisa menyesuaikan diri dalam pertandingan itu. Itulah kegugupan saya, sehingga saya tidak dapat menemukan pukulan atau ayunan stik golf yang pas."

Bagaimana Watson dapat mengatasi kegugupannya? "Byron memberikan nasihat yangterbaik kepada saya." Watson ingat apa yang pernah dikatakan oleh Byron Nelson, pemain golf profesional legendaris di tahun 1930-an dan 1940-an. Byron pernah berkata, "Jalanlah dengan perlahan-lahan, berbicaralah lambat lambat, lakukanlah segala hal dengan sengaja dilambatkan dari biasanya. Hal itu akan menenangkan engkau." Nasihat itu membantu Tom Watson mengatasi kegugupannya. Ia kemudian memenangkan banyak turnamen golf, termasuk kejuaran Inggris Terbuka sebanyak lima kali.

Setiap orang bisa saja gagal. Kegagalan merupakan bagian dari proses yang membawa kita pada kedewasaan dan keberhasilan. Kebanyakan para pengusaha yang sukses telah melalui berbagai kegagalan dalam kehidupan ini, namun mereka biasanya tidak menganggap kegagalan mereka sebagai kekalahan. Mereka menganggap kegagalan sebagai pelajaran. Jika anda ingin berhasil, belajarlah banyak dari kegagalan anda sendiri.

"Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." (Filipi 3:13-14)

Sumber: Os Hillman


GBU ALL..