Rabu, 31 Juli 2013

Memperlakukan orang lain

The greatest test of our integrity and character is how we treat other people »Peter Drucker«

Ujian terbesar dari ketulusan dan karakter adalah bagaimana kita memperlakukan orang lain. »Peter Drucker«

Matius 7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Keegoisan membuat kita ingin orang lain berbuat duluan ketimbang kita, semakin egois semakin buruk karakter kita, orang yang egois terlihat dari pergaulannya!.

Buah dari karakter terpampang dari pergaulannya, semakin baik karakter semakin luas pergaulannya.

Jadi jangan pernah menyalahkan orang lain, bila hidup kita ditinggalkan banyak orang, bila demikian alangkah sepi dan kerdilnya hidup kita.

Tata ulang gaya hidup kita lalu bangun karakter sesuai Firman Tuhan yang kita baca setiap hari, percayalah! Sekarang juga hidup kita berubah!

Gbu all...

Selasa, 30 Juli 2013

Permulaan yang baru

"You have seeds of greatness on the inside. Today can be your new beginning. Today could be the start of something amazing." »Joel Osteen«

"Anda memiliki benih kejayaan dalam diri anda. Hari ini bisa menjadi permulaan yang baru. Hari ini bisa menjadi permulaan sesuatu yang luar biasa." » Joel Osteen«

Yohanes 12 : 24 "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah."

Sebagai mana biji gandum yang memiliki benih pelipat gandaan begitu juga diri kita memiliki benih kejayaan.

Masalahnya potensi pelipat gandaan dari sebuah biji gandum baru terbukti setelah biji tersebut mati dan dikuburkan.

Mati dari sifat malas, kemalasan adalah momok yang menjadi penyebab utama benih kejayaan kita tidak berkembang.

Mati dari tinggi hati, sombong membuat kita tidak memiliki teman atau relasi yang siap mendukung agar benih kejayaan kita bertumbuh dengan baik.

Mati dari irihati dan benci, perasaan ini membatasi ruang lingkup hidup kita menjadi sangat sempit dan terbatas.

Mati dari egois, dunia bisnis dikenal dengan win win solution, apakah kita mau bisnis sendirian, itu sih...sama saja menipu diri sendiri. 

Kalau mau benih kejayaan kita berkembang, baik dipelayanan maupun sekuler mari matikan sifat sifat diatas, percayalah benih kejayaan kita pasti berkembang dengan sangat baik

Gbu all..

Senin, 29 Juli 2013

Berubahlah sekarang juga!

"See less of your spouse's mistake and more of God's grace, and with time, healing will come." »Max Lucado«

"Lihatlah kesalahan pasangan anda dengan lebih sedikit, dan lebih banyak kasih karunia Tuhan, dan seiring waktu, kesembuhan akan datang."»Max Lucado«

Yohanes 9 : 2-3 "Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta? Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia."

Kenapa kita sering membuat keputusan yang keliru ? Karena keputusan lahirnya dari penilaian! Sebab kita terlalu mudah membuat sebuah penilaian.

Penilaian yang tidak obyektif melahirkan kesalahan dan bila terlalu sering akan berakibat fatal.

Berubahlah sekarang juga!, jangan terlalu pandai menilai orang lain, apalagi hanya dari sudut pandang pribadi kita.

Bila ada kekeliruan tanamkan dalam hati kita, kalau Tuhan saja melalui kasih karuniaNya senantiasa mengampuni dan tidak pernah mengingat ingat kesalahan kita, demikian pula kita seharusnya terhadap orang lain, teristimewa pasangan dan keluarga kita sendiri

Percayalah! pemulihan demi pemulihan akan kita alami, hidup jadi lebih berarti karena penuh dengan damai sejahtera dan sukacita.

Gbu all...

Minggu, 28 Juli 2013

RAHMAT TUHAN

Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depan ruang kerja pertama dan berkata, " Ini adalah Seksi Penerimaan. Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah diterima".
Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.
Kemudian aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua. Malaikat-ku berkata, "Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman. Disini kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya".
Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras
karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.
Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk disana, hampir tidak melakukan apapun.
"Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikatku pelan. Dia tampak malu.
"Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini?", tanyaku.
"Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas. "Setelah manusia menerima rahmat yang mereka minta,
sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan "terima kasih".
"Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas rahmat Tuhan?", tanyaku.

"Sederhana sekali", jawab Malaikat. "Cukup
berkata : Terima kasih, Tuhan. Dan berbuatlah kebajikan bagi sesamamu serta jauhilah kejahatan".
Nikmatilah hari-harimu, hitunglah rahmat yang telah Allah anugerahkan kepadamu. "Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak hikmat kepadamu' ".
Selamat menjalani hidup dengan penuh Rahmat Tuhan......!

Gbu all...

Sabtu, 27 Juli 2013

YOUR PAST IS NOT YOUR FUTURE

Message:
Amsal 19:20
Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.

Saya pernah membaca sebuah tulisan yang menceritakan sebuah eksperimen yang dilakukan di Woods Hole Oceanographic Institute. Seekor ikan barracuda dimasukkan ke dalam sebuah akuarium berukuran sedang yang bagian tengahnya dipisahkan oleh sebuah kaca pembatas transparan. Di sisi lain, ada banyak ikan kecil yang merupakan makanan kesukaan si barracuda. Ketika lapar, berkali-kali ikan barracuda mencoba untuk memangsa ikan kecil tersebut, namun usahanya selalu sia-sia karena terbentur kaca pembatas transparan tadi.

Setelah berminggu-minggu mencoba dan tetap tidak berhasil, si barracuda menyerah dengan menerima
kenyataan bahwa perburuan ikan kecil tersebut hanya mengakibatkan kesakitan pada hidung dan mulutnya. Setelah itu kaca pembatas transparan tadi diangkat, dan apa yang terjadi? Si barracuda tetap pada sisinya, tidak bergerak ke arah ikan kecil. Rasa lapar mulai terasa hebat. Akan tetapi si barracuda sepertinya tidak berusaha sekali pun untuk memangsa ikan-ikan kecil tersebut. Akhirnya, ia pun mati kelaparan padahal makanan kesukaanya tepat berada di depan hidungnya.

Pelajaran penting yang saya temukan dan dapat kita ambil dari kisah barracuda ini adalah bahwa masa lalu kita tidak sama dengan masa yang akan datang. Hellen Keller pernah berkata ketika satu pintu tertutup, pintu lainnya terbuka; tapi kita seringkali mengamati pintu yang tertutup terlalu lama, sehingga kita tidak melihat satu pintu lain yang terbuka.

Jangan putus asa, jangan pernah putus asa! Sebab masa depan sungguh ada dan harapan kita tidak akan hilang. Impian pasti bisa menjadi kenyataan, jika kita yakin dan mau berusaha untuk mewujudkannya. Hiduplah sesuai dengan imajinasi Anda, bukan kenangan akan masa lalu.

sumber :http://www.jawaban.com
 
Gbu all...

Jumat, 26 Juli 2013

SAAT DALAM MASALAH

“Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.” Keluaran 14:14

Bangsa Israel adalah umat pilihan Allah dan mereka ada di dalam rancanganNya. Meskipun demikian bukan berarti perjalanan hidup mereka tanpa masalah atau rintangan seperti jalan tol. Adakalanya Tuhan ijinkan situasi-situasi sulit atau permasalahan terjadi untuk melatih otot-otot iman dan mengajar mereka untuk bergantung kepada Dia sepenuhnya. Apa yang dialami oleh bangsa Israel ini menjadi suatu pelajaran berharga bagi kita. Kepada jemaat di Korintus, Paulus pun mengatakan bahwa perjalanan hidup bangsa Israel itu sebagai suatu peringatan bagi kita (baca 1 Korintus 10).

Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari sikap atau reaksi bangsa Israel saat berada dalam pergumulan dan masalah:

1. Mereka takut. Saat orang-orang Mesir yaitu Firaun dan pasukan berkudanya mengejar mereka, “…sangat ketakutanlah orang Israel dan mereka berseru-seru kepada Tuhan,” (Keluaran 14:10b). Itu adalah hal yang manusiawi, tetapi bila rasa takut itu terus dipelihara akan berdampak buruk pada diri kita sendiri. Kita akan semakin terpuruk, seperti yang dikatakan oleh Ayub bahwa apa yang kita takutkan itulah justru yang akan menimpa kita (baca Ayub 3:25). Yang harus kita lakukan adalah segera datang kepada Tuhan, percayalah bahwa Dia selalu memberi jalan keluar untuk setiap permasalahan. Bukankah firmanNya menyatakan bahwa “…Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” (2 Timotius 1:7)?

2. Mereka saling menyalahkan. Orang yang selalu mengkambinghitamkan /menyalahkan orang lain bisa disebut sebagai pengecut. Bukankah hal ini seringkali kita lakukan? Bila ada masalah, kita selalu berpikir bahwa hal ini terjadi oleh karena kesalahan orang lain, bahkan sering kita menyalahkan Tuhan. Bangsa Israel beranggapan bahwa yang menjadi penyebab penderitaan atau masalah itu adalah Musa, sehingga mereka selalu mengungkit-ungkit dan membandingkan masa lalunya saat masih berada di Mesir: “Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini.” (Keluaran 14:12b). Berhentilah untuk selalu menyalahkan orang lain! Dan jangan sampai kesalahan bangsa Israel ini terulang dalam perjalanan hidup kita sebagai orang percaya.

Milikilah iman dan penyerahan diri total kepada Tuhan, pasti Dia bertindak!
 
Gbu all...

Kamis, 25 Juli 2013

APAKAH ANDA SUDAH DEWASA?

Yang lebih mencerminkan kedewasaan seseorang adalah sikap. Jadi sikap kita mewarnai cara berpikir dan tindakan kita dalam menghadapi hidup ini. Kedewasaan dapat diukur dengan berapa matangnya sikap kita ini dalam menghadapi hidup.Sudah tentu kedewasaan sangat dipengaruhi oleh :
Pengalaman hidup, jadi orang yang mau belajar dari hidup ini, dari apa yang dialaminya akan lebih mudah dewasa.

Tempaan hidup, kesusahan, penderitaan. Hal ini akan sangat mempercepat atau mematangkan seseorang menjadi lebih dewasa. Kedewasaan bertunas dari jiwa yang telah mengalami tempaan.


Kita dapat belajar dari kisah Yusuf yang dicatat dalam Kejadian 50:15-21. Kita bisa memetik beberapa pelajaran atau ciri kedewasaan seseorang yaitu:


Orang yang dewasa ialah orang yang menghadapi tantangan hidup dan tidak lari dan menghindarinya. Yusuf dibuang pada usia yang relatif muda sebagai seorang remaja dijadikan budak, difitnah oleh istri majikannya dan dipenjarakan, namun ia menghadapi semuanya itu.


Orang yang dewasa adalah orang yang tidak cepat menyalahkan orang lain termasuk Tuhan atas kemalangan yang dideritanya. Kemalangan atau penderitaan menjadi ukuran yang sangat baik untuk menilai kedewasaan kita. Kalau kita semuanya cukup, tidak ada masalah, kita hidup dalam kemakmuran, sukar untuk mengukur kedewasaan kita. Yusuf tidak menyalahkan Tuhan sewaktu dia menderita dan setelah bebas dari penjara ia pun tidak menyalahkan saudara-saudaranya.


Orang yang dewasa adalah orang yang tabah dan sabar karena tahu bahwa Tuhan mengatur segalanya untuk kebaikan. Kalau Yusuf membatasi matanya hanya pada apa yang dilihat dan dirasakannya dia akan hanya melihat penderitaannya, betapa malang hidup yang harus dilewatinya. Tapi Yusuf berhasil melebarkan perspektifnya dan melihat semua permasalahan hidupnya dari kaca mata Tuhan bahwa Tuhan mempunyai rencana dan bahwa dia adalah bagian kecil dari rencana Tuhan yang besar. Nah, itulah tanda orang yang dewasa, sabar dan tabah.


Orang yang dewasa ialah orang yang mampu membebaskan diri dari kepahitan hidup ini. Dengan kata lain orang yang dewasa tidak menyimpan dendam dan tidak mengingat-ingat kekurangan orang. Kita lihat contoh Yusuf, Yusuf tidak mendendam, dia malah memilih melihat hidup dari sisi baiknya yakni ia dapat bersama lagi dengan keluarganya. Kenapa Yusuf bisa begitu baik membalas kejahatan dengan kebaikan, sekali lagi adalah dia orang yang mampu membebaskan diri dari kepahitan hidup. Kalau orang terus memelihara kepahitan hidup dia tidak mungkin dewasa, karena kepahitan itu akan mewarnai sikapnya dalam mengambil tindakan atau dalam mengeluarkan reaksi sehingga sikapnya itu akan sangat mengotori apa yang dia lakukan.


Orang yang dewasa adalah orang yang tidak menempatkan diri di posisi Tuhan. Dia tidak menganggap dirinya tahu segala hal dan sadar bahwa dia tidak mempunyai hak untuk berbuat semaunya. Jadi orang yang dewasa orang yang tahu batasnya, tahu dirinya. Orang yang juga mengerti batas antara benar dan tidak benar, kehendak Tuhan dan dosa, sehingga dia tidak memasuki daerah yang berdosa yang Tuhan larang.


Orang yang dewasa ialah orang yang melihat fakta apa adanya. Orang yang dewasa adalah orang yang memikul tanggung jawab atas tindakannya. Yusuf bisa menjadi orang yang sinis dan jahat karena hidup telah begitu menyakitkan dan tidak adil untuknya. Namun Yusuf memilih menjadi pekerja yang baik sewaktu di rumah Potifar, dia menjadi tahanan yang baik tatkala di penjara karena difitnah.

Gbu all...

Rabu, 24 Juli 2013

Orang Besar Berpikir Besar

Anda besar dengan berpikir besar. Anda kecil bila berpikir kecil. Keterbatasan anda adalah pikiran Anda. Mimpi dianugerahkan agar anda bisa berpikir besar. Mulailah dari pikiran Anda. Keberhasilan semata-mata bagaimana Anda meletakkannya dalam pikiran. Tidak ada yang salah pada lingkungan sekitar. Tidak pula salah pada waktu Anda. Semua memberikan tempat dan kesempatan bagi Anda untuk meraih keberhasilan. Tinggal Anda mengambil langkah pertama, yaitu berpikir besar.

Tak ada yang salah pada katak yang merindukan bulan. Tak ada yang salah pada kera yang ingin menjadi dewa. Jangan hiraukan ucapan orang lain. Bergaulah dengan orang-orang yang berkepribadian besar. Perlakukanlah diri anda dengan penuh rasa hormat, maka orang lain akan menghormati anda sebagai orang besar.

Tetaplah bergerak maju, sekalipun lambat. Karena dalam keadaan tetap bergerak, Anda akan menciptakan kemajuan. Adalah jauh lebih baik bergerak maju, sekalipun pelan daripada tidak bergerak sama sekali.

Dalam hidup kita sering merasa buntu hanya karena kita ingin mengambil satu langkah yang terlalu besar, langkah raksasa. Akibatnya, masalah kita jadi terlihat besar sekali, kompleks dan tak terselesaikan. Hasilnya, Anda hanya termenung dan tidak bergerak.

Sabar dan coba mundur sebentar. Perhatikan tantangan Anda. Tidaklah lebih memungkinkan bagi Anda untuk mengambil langkah-langkah pendek terus menerus, ketimbang berusaha menelan semua masalah sekaligus. Satu langkah kecil demi langkah kecil, asalkan Anda masih memiliki hari esok dan masih ingin bergerak maju. Dan bukan berhenti.
Gbu all...

Selasa, 23 Juli 2013

Mencapai Kemaksimalan Hidup

Setiap orang tentunya ingin menjadi orang yang sukses dan berhasil, namun hanya sedikit orang saja yang berhasil mencapainya. Mengapa? Apakah faktor kemujuran yang menentukannya? Ataukah faktor kebetulan? Ada juga yang mengatakan untuk jadi orang sukses itu tergantung nasib. Jadi kalau memang nasibnya baik maka ia akan jadi orang yang sukses, tapi kalau nasibnya buruk maka usaha apapun juga tidak akan membuat dia sukses. Benarkah demikian?

Suatu kali ada seorang pemuda yang ingin belajar tentang kesuksesan, maka si pemuda ini datang ke sebuah kota yang telah banyak melahirkan orang-orang sukses. Disana ia bertemu dengan seorang tua bijaksana yang adalah orang terpandang di kota tersebut. Lalu si pemuda bertanya: "Pak, apakah rahasianya sehingga kota ini telah menjadi kota yang telah melahirkan banyak orang-orang besar?" Jawab orang tua tersebut "Satu hal yang perlu anda ketahui bahwa di kota ini tidak pernah ada "orang besar" yang dilahirkan, yang ada hanyalah bayi-bayi yang dilahirkan di kota ini dan setelah melalui proses dan perjuanganlah mereka akhirnya menjadi orang besar".


Tepat sekali perkataan orang tua yang bijaksana tersebut. Tidak ada orang sukses yang dilahirkan. Kesuksesan adalah hasil dari sebuah proses yang benar dan bukan dari sebuah kelahiran. Demikian pentingnya sebuah proses sehingga Tuhan dengan tegas berulang kali mengatakan kepada Yosua ketika memimpin bangsa Israel memasuki tanah Kanaan, untuk bertindak hati-hati sesuai dengan hukum-hukum Tuhan. Janji-Nya kepada Yosua, jikalau ia melakukan dengan cara yang tepat seperti yang Tuhan perintahkan atau dengan kata lain jika prosesnya benar, maka ia akan mengalami keberhasilan dan keberuntungan.


Bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hambaKu Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, kemanapun engkau pergi. ....... Sebab dengan demikian (dengan proses yang benar) perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. (Yosua 1:7-9)


Inilah yang seringkali luput dari perhatian banyak orang, yaitu proses yang benar. Kebanyakan orang lebih tertarik kepada hasil daripada kepada proses. Memang proses adalah sebuah hal yang tidak menarik tetapi merupakan hal yang menentukan keberhasilan itu sendiri. Sebuah keberhasilan yang diraih dari proses yang salah biasanya bersifat sementara dan tidak bertahan lama, bahkan bisa berakibat fatal dikemudian hari. Sebaliknya keberhasilan yang diraih dari sebuah proses yang benar akan bertahan lama bahkan semakin lama semakin luar biasa.


Jadi jalan menuju kemaksimalan hidup dan meraih kesuksesan adalah dengan mulai membentuk sebuah proses yang benar.


Satu hal yang tidak boleh dilupakan disini adalah proses yang benar tidak terjadi secara otomatis tetapi perlu diusahakan bahkan diperjuangkan. Kenyataannya untuk membentuk sebuah proses yang benar seringkali tidak semudah yang kita pikirkan atau yang kita katakan. Kadang-kadang prosesnya begitu sulit sehingga banyak orang menjadi putus asa dalam membangun sebuah proses yang benar. Namun apapun harga yang harus dibayar, jika kita mau dengan sungguh-sungguh dan memiliki tekad yang kuat untuk melakukannya maka perjuangan dalam membangun proses yang benar tidak akan pernah sia-sia.


Gbu all...

Senin, 22 Juli 2013

TERJATUH DAN TAK BISA BANGKIT LAGI

Kita semua pernah terjatuh sesekali, bukan hanya secara fisik tapi juga secara emosional. Dan membangkitkan diri kita kembali, lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Kita tidak membutuhkan bakat khusus untuk menyerah atau berbaring di tengah jalan kehidupan dan berkata, "Aku berhenti!" Faktanya, jalan menuju keputusasaan dan kekecewaan yang kronis berawal dari sebuah hari yang normal yang berakhir dengan timbunan kekecewaan-kekecewaan kecil. Kekecewaan memunyai definisi "gagal untuk memenuhi atau memuaskan harapan dan keinginan", dengan kata lain, ketika kita menentukan diri kita untuk berharap akan sesuatu dan harapan itu tidak terpenuhi, kita menjadi kecewa. Kita merasa tertipu atau dikhianati.Marilah kita hadapi kenyataan, tidak ada seorang pun dari antara kita yang akan pernah sampai ke tempat di mana kita tidak pernah lagi mengalami kekecewaan. Kita tidak bisa berharap untuk terlindung atau kebal dari setiap hal kecil. Kekecewaan adalah salah satu fakta dari kehidupan yang harus dihadapi oleh semua orang. Sering kali banyak orang membiarkan kekecewaan mereka terus menumpuk dan akhirnya menjadi terpuruk tanpa mengerti apa penyebabnya. Mereka kelihatannya tampak baik-baik saja, tapi sekarang mereka jatuh terbaring di jalan kehidupan tanpa tahu bagaimana terjadinya dan apa sebabnya. Banyak orang tidak menyadari bahwa masalah besar yang menghancurkan mereka ini dimulai sudah lama sebelumnya dengan beberapa kekecewaan kecil yang gagal mereka selesaikan.Rasa sakit yang mendalam tidak datang begitu saja dari kekecewaan yang besar, seperti ketika kita gagal mendapatkan pekerjaan atau promosi yang kita inginkan. Rasa sakit emosional yang dalam bisa datang dari beberapa gangguan dan frustasi kecil. Itulah mengapa kita perlu tahu bagaimana caranya mengatasi kekecewaan kecil sehari-hari dan memunyai perspektif yang benar terhadap semua itu. Jika tidak, mereka dapat menjadi tidak terkendali dan meledak melebihi batasan.Contohnya, bayangkan Anda memulai hari Anda dengan rencana dan jadwal di kepala Anda, dan Anda sudah cukup frustrasi dengan itu. Dalam perjalanan Anda ke kantor, jalanan yang macet membuat Anda terlambat. Lalu, ketika Anda akhirnya mulai bekerja, Anda mendengar seseorang di kantor menyebarkan gosip tentang Anda. Anda membuat kopi untuk menenangkan diri Anda, tapi kopinya tak sengaja tertumpah di baju Anda, yang hanya membuat masalahnya semakin rumit karena Anda akan menghadiri pertemuan (meeting) dengan atasan dan Anda tidak punya waktu untuk berganti pakaian!

Menghadapi hal-hal itu satu persatu secara terpisah memang terasa
mengganggu, tapi ketika mereka semakin menumpuk, itu akan menjadi tak tertahankan. Lalu, dalam waktu yang hampir bersamaan, Anda mendapat laporan dari dokter tentang sesuatu hal yang tidak Anda harapkan. Dan di puncaknya, tunangan Anda menelpon, mengancam untuk membatalkan pernikahan Anda dengannya walaupun semua undangan telah dikirim! Bagaimana Anda akan menanggapinya? Apakah Anda akan tetap beriman, atau menemukan diri Anda penuh ketakutan dan sedang mengarah menuju kekecewaan dan keputusasaan? Semua kekecewaan dan frustasi kecil terhadap kemacetan, gosip di kantor, dan kopi yang tertumpah telah menjadi sebuah bencana. Dan ketika Anda menghadapi beberapa masalah serius seperti penyakit atau hubungan yang gagal, Anda menemukan diri Anda tidak siap untuk menghadapi semua itu. Jadi Anda terjatuh, menuju ketiadaan pengharapan dan keputusasaan.Apa yang Anda lakukan saat kekecewaan datang? Saat kekecewaan memberatkan Anda seperti sebuah batu besar, Anda bisa membiarkannya menekan Anda sampai Anda merasa patah semangat, bahkan menjadi benar-benar menyerah, atau Anda bisa menggunakannya sebagai batu loncatan kepada hal-hal yang lebih baik. Belajarlah untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri. Anda bisa melakukannya! Hadapi kekecewaan dan cepatlah membuat penyesuaian yang dibutuhkan untuk menangani situasi itu. Tuhan memunyai hal-hal yang lebih baik untuk Anda, dan Dia akan menolong Anda. Dia mengatakan dalam Ibrani 13:5, "...Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."Daripada berkonsentrasi pada semua masalah Anda dan menjadi putus asa, arahkan fokus Anda kepada Tuhan dan renungkan janji-janji-Nya kepada Anda. Anda mungkin telah terjatuh, tapi Anda tidak harus tetap tergeletak. Tuhan selalu siap, mau, dan mampu untuk mengangkat Anda kembali. Bangkitlah, walaupun itu berarti Anda membutuhkan waktu dan proses.



Gbu all...Penulis artikel: Joyce Meyer

Minggu, 21 Juli 2013

Anak Katak Dan Hujan

Ada kegundahan tersendiri yang dirasakan seekor anak katak ketika langit tiba-tiba gelap. "Bu, apa kita akan binasa. Kenapa langit tiba-tiba gelap?" ucap anak katak sambil merangkul erat lengan induknya. Sang ibu menyambut rangkulan itu dengan belaian lembut.

"Anakku," ucap sang induk kemudian. "Itu bukan pertanda kebinasaan kita. Justru, itu tanda baik." jelas induk katak sambil terus membelai. Dan anak katak itu pun mulai tenang.


Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang. Daun dan tangkai kering yang berserakan mulai berterbangan. Pepohonan meliuk-liuk dipermainkan angin. Lagi-lagi, suatu pemandangan menakutkan buat si katak kecil. "Ibu, itu apa lagi? Apa itu yang kita tunggu-tunggu? " tanya si anak katak sambil bersembunyi di balik tubuh induknya.


"Anakku. Itu cuma angin," ucap sang induk tak terpengaruh keadaan. "Itu juga pertanda kalau yang kita tunggu pasti datang!" tambahnya begitu menenangkan. Dan anak katak itu pun mulai tenang. Ia mulai menikmati tiupan angin kencang yang tampak menakutkan.


"Blarrr!!!" suara petir menyambar-nyambar. Kilatan cahaya putih pun kian menjadikan suasana begitu menakutkan. Kali ini, si anak katak tak lagi bisa bilang apa-apa. Ia bukan saja merangkul dan sembunyi di balik tubuh induknya. Tapi juga gemetar. "Buuu, aku sangat takut. Takut sekali!" ucapnya sambil terus memejamkan mata.


"Sabar, anakku!" ucapnya sambil terus membelai. "Itu cuma petir. Itu tanda ketiga kalau yang kita tunggu tak lama lagi datang! Keluarlah. Pandangi tanda-tanda yang tampak menakutkan itu. Bersyukurlah, karena hujan tak lama lagi datang," ungkap sang induk katak begitu tenang.


Anak katak itu mulai keluar dari balik tubuh induknya. Ia mencoba mendongak, memandangi langit yang hitam, angin yang meliuk-liukkan dahan, dan sambaran petir yang begitu menyilaukan. Tiba-tiba, ia berteriak kencang, "Ibu, hujan datang. Hujan datang! Horeeee!"**


Anugerah hidup kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan. Ia tidak datang diiringi dengan tiupan seruling merdu. Tidak diantar oleh dayang-dayang nan rupawan. Tidak disegarkan dengan wewangian harum.


Saat itulah, tidak sedikit manusia yang akhirnya dipermainkan keadaan. Persis seperti anak katak yang takut cuma karena langit hitam, angin yang bertiup kencang, dan kilatan petir yang menyilaukan. Padahal, itulah sebenarnya tanda-tanda hujan.


Benar apa yang diucapkan induk katak: jangan takut melangkah, jangan sembunyi dari kenyataan, sabar dan hadapi. Karena hujan yang ditunggu, jika TUHAN berkehendak pasti akan datang. Bersama kesukaran ada kemudahan. Sekali lagi, bersama kesukaran ada kemudahan.


Gbu all...

Sabtu, 20 Juli 2013

Mengiring Yesus

"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku." Lukas 9:23
YESUS bersabda: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku."(Luk 9:23) Dari ayat ini kita tahu bahwa mengikut Yesus itu ada sebuah harga yang harus dibayar. Pertama menyangkal diri, kedua memikul salib, ketiga baru mengikut Yesus. Ketiga hal ini harus dilakukan setiap hari. Bukan setiap minggu, setiap Paskah, setiap Natal, setiap KKR, tapi setiap hari.
PERTAMA, menyangkal diri. Apakah kita sudah seperti Yohannes Pembaptis: "Patutlah Dia makin bertambah dan aku ini makin kurang!"(Yoh 3:30) Ataukah kita mau menonjolkan diri? Merasa bisa sangat berbeda dengan bisa merasa. Apakah kita sudah menganggap orang lain lebih dari diri kita?(Fil 2:3) Apakah kita sudah bisa mengalah dan rela dirugikan?(1Kor 6:7) Bila belum, bagaimana kita bisa mengiring Yesus.

KEDUA, memikul salib. Salib disebut Yesus mendahului penyalibanNya sendiri. Jadi Salib disini adalah suatu prinsip. Kehendak kita(daging) dipotong oleh kehendak Allah. Siapa yang memerintah saudara sekarang? Daging anda atau kehendak Tuhan. Bila masih si "aku" yang menonjol, anda belum memikul Salib. Apakah saudara sudah mengenal kehendak Tuhan yg baik, berkenan dan sempurna?(Roma 12:2)Ini harus dilakukan setiap hari.

KETIGA, mengikut Aku. Apa anda ingat lagu, "mengikut Yesus, keputusanku!" Itu diciptakan oleh seorang anak Raja India, yang menghadapi ancaman dibunuh oleh ayahnya karena pindah agama kepada Yesus. Salah satu syairnya yang mengharukan hati saya, adalah: "mengikut Yesus walau sendiri!" Yang diakhiri dengan kata-kata, "kutak ingkar, kutak ingkar..." Sudahkah anda merenungkannya? Itu sebabnya mengikut Yesus lain dengan menjadi anggota gereja. Ikutlah Tuhan sekarang dan selamanya. Kiranya Tuhan Yesus memberi pencerahan melalui
Roh Kudus.(JEA)

Doa: Aku mau mengikut Engkau Tuhan Yesus seumur hidupku. Amin.

Jumat, 19 Juli 2013

Manis Untuk Dikenang

Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia. Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan. 1 Tes 5:9-11

Yonadab bin Rekhab adalah seorang yang tidak terlalu terkenal. Ia pernah menjadi partner kerja dari seorang raja baru yang bernama Yehu. Yehu adalah raja Israel yang awalnya begitu berapi-api, giat dalam pekerjaan Tuhan dan ingin memperlihatkan semangatnya dalam pelayanan (2 Raj 10:15,16). Namun jika kita membaca kisah yang terjadi di hari-hari kemudian, ada perbedaan yang tajam pada nasib keturunan mereka masing-masing. Keturunan raja Yehu memerintah kerajaan Israel hanya sampai di keturunan keempat (2 Raj 10:30), bahkan keturunannya yang keempat terbunuh dalam sebuah serangan kudeta (2 Raj 15:8-12). Sedangkan keturunan Yonadab dipilih Tuhan menjadi pelayan dalam rumah Tuhan sepanjang masa (Yer 35:19).
Mengapa? Bukankah Yehu begitu giat sedang Yonadab hanyalah seorang "embantu dalam tim sukses raja Yehu?
Ternyata Yehu hanya giat sesaat (panas-panas tahi ayam) dalam menjalankan kehendak Tuhan. Meskipun ia mempunyai wibawa seorang raja namun ia gagal menjadi pemimpin yang teguh memegang prinsip Firman Tuhan dalam pemerintahan maupun keluarga, sehingga ia dan keturunannya tidak menjadi berkat. Sedang Yonadab, ia hanya pemimpin dalam lingkup kecil, dalam keluarga. Tapi ia sukses membuat nasehatnya tetap diingat dan dilaksanakan oleh keturunannya (Yer 35:1-11), sehingga keturunannya begitu istimewa di mata Tuhan dan diangkat untuk mendapat kedudukan mulia; melayani Tuhan sepanjang masa. Betapa bangga dan bersyukurnya jika Yonadab masih hidup saat itu.
Sebagai apakah kita, pemimpin organisasi, perusahaan, sekolah, wadah, guru atau hanya pemimpin keluarga? Kita ingin berhasil dan menjadi berkat bukan? Pegang teguh, tunjukkan dan wariskan sifat dan sikap sesuai prinsip Firman Tuhan pada anggota keluarga atau bawahan dan rekan kerja kita, tanpa banyak propaganda, maka Tuhan akan mengangkat kita dalam kemuliaanNya. Amin. (wbp)

Doa: Tuhan Yesus, aku mau senantiasa hidup berpegang pada perintah-Mu. Aku mau mewariskan sikap hidup benar kepada orang sekitarku dan keturunanku. Amin.

Kamis, 18 Juli 2013

Salah Mengerti

Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. (2 Korintus 5:14-15)
Kita mudah di salah mengerti oleh orang lain. Saya dan istri saya kadang-kadang tertawa mengingat kesan pertama saat kami masih mengajar di sebuah sekolah swasta. Saya menganggap sifat ’pendiam’ istri saya sebagai sikap yang ’sombong’. Sedangkan ia menganggap sifat ’mudah bergaul’ saya sebagai sikap yang ’urakan’. Yah, saya kira kami sudah membereskan masalah itu sebelum kami memasuki pernikahan. Walaupun demikian, saya merasa masih belum berhasil mengkomunikasikan hal itu kepadanya dengan baik. Sebab, sesekali saya masih salah mengerti dengan sikapnya demikian juga sebaliknya.
Jika kita di salah mengerti, itu menunjukkan bahwa kita belum berkomunikasi dengan baik. Misalnya bunyi iklan: "Cukup 5 menit, kulit anda menjadi lebih putih!” Seorang gadis mencobanya, tetapi tak terjadi perubahan apa-apa. Saat dikomplain, sang penjual menjawab dengan tenang, "Ya, itu maksudnya, kulit anda akan menjadi lebih putih setelah menjalani perawatan 5 menit setiap hari selama 60 hari.”
Yesus pun pernah di salah mengerti selama pelayanan-Nya. Bahkan oleh murid-Nya sendiri. Untuk jangka waktu yang lama, mereka tidak mengerti misi-Nya dan tidak memahami bahwa Dia adalah Mesias yang diutus Allah. Itulah sebabnya pertanyaan-Nya dalam Markus 8:29 sangatlah penting. Dia bertanya kepada murid-muridNya, "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Jawab Petrus, ”Engkau adalah Mesias." Akhirnya, Petrus melihat dengan jelas siapa Yesus sebenarnya. Jika dewasa ini orang-orang belum memahami Yesus dengan tepat, ini bukan karena Dia belum menjelaskan siapa diriNya dan apa misi-Nya. Melainkan, mereka yang sering salah mengerti Dia.
Seringkali, perselisihan dan keributan antara suami dengan istri, orangtua dengan anak, adik dengan kakak terjadi karena pribadi yang satu salah mengerti akan pribadi yang lain. Komunikasi yang berlandaskan kasih adalah sarana yang tepat sebagai jembatan untuk bisa memahami satu dengan lainnya. Jangan hancurkan jembatan yang akan kita gunakan untuk membawa kita ke seberang. Komunikasi membuat kita sedikit banyak mengerti akan pasangan kita. Petrus akhirnya mengerti, bagaimana dengan anda?

Doa: Ya, Tuhan, tolonglah aku agar tidak salah mengerti akan sikap orang lain kepadaku. Karuniai aku hikmat-Mu agar dapat mengkomunikasikan hatiku dengan baik dan penuh kasih kepada orang lain. Amin.(se)

Rabu, 17 Juli 2013

BENIH KEJAYAAN

"You have seeds of greatness on the inside. Today can be your new beginning. Today could be the start of something amazing." »Joel Osteen«

"Anda memiliki benih kejayaan dalam diri anda. Hari ini bisa menjadi permulaan yang baru. Hari ini bisa menjadi permulaan sesuatu yang luar biasa." » Joel Osteen«

Yohanes 12 : 24 "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah."

Sebagai mana biji gandum yang memiliki benih pelipat gandaan begitu juga diri kita memiliki benih kejayaan.

Masalahnya potensi pelipat gandaan dari sebuah biji gandum baru terbukti setelah biji tersebut mati dan dikuburkan.

Mati dari sifat malas, kemalasan adalah momok yang menjadi penyebab utama benih kejayaan kita tidak berkembang.

Mati dari tinggi hati, sombong membuat kita tidak memiliki teman atau relasi yang siap mendukung agar benih kejayaan kita bertumbuh dengan baik.

Mati dari irihati dan benci, perasaan ini membatasi ruang lingkup hidup kita menjadi sangat sempit dan terbatas.

Mati dari egois, dunia bisnis dikenal dengan win win solution, apakah kita mau bisnis sendirian, itu sih...sama saja menipu diri sendiri. 

Kalau mau benih kejayaan kita berkembang, baik dipelayanan maupun sekuler mari matikan sifat sifat diatas, percayalah benih kejayaan kita pasti berkembang dengan sangat baik

Gbu all...

Selasa, 16 Juli 2013

MELAYANI

Lalu datanglah org-2 buta & org-2 timpang kepadaNya dlm Bait Allah itu & mrk disembuhkanNya" Mat 21:14

Gereja hrs menjadi tempat org-2 memperoleh berkat Tuhan.
Menjadi magnet bagi orang yg mencari pengharapan.
Akan tetapi, betapa sering gereja menjadi menara gading yg malah membuat orang merasa terpinggirkan atau tak berani masuk.
Khususnya apabila yg menghalangi adalah sikap pemimpin & anggota gerejanya.
Gereja menjadi tak berfungsi yg semestinya.

Situasi buruk serupa terjadi di Bait Allah pada zaman Yesus. Krn itu, Yesus membersihkannya & mengembalikannya ke fungsi semula.
Sesudah itu, segera orang-2 yg buta & timpang datang ke Bait Allah, lalu Yesus melayani mrk semua.
Mari periksa diri & gereja kita. Jadilah pribadi & gereja yg mempraktikkan sikap Yesus, menyambut setiap org yg datang ke rumah Allah, bahkan melayani mereka.
Gereja tercipta utk melayani maka ia hrs membuka diri dgn penuh simpati.

Gbu all....

Senin, 15 Juli 2013

PEMULIHAN

"See less of your spouse's mistake and more of God's grace, and with time, healing will come." »Max Lucado«

"Lihatlah kesalahan pasangan anda dengan lebih sedikit, dan lebih banyak kasih karunia Tuhan, dan seiring waktu, kesembuhan akan datang."»Max Lucado«

Yohanes 9 : 2-3 "Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta? Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia."

Kenapa kita sering membuat keputusan yang keliru ? Karena keputusan lahirnya dari penilaian! Sebab kita terlalu mudah membuat sebuah penilaian.

Penilaian yang tidak obyektif melahirkan kesalahan dan bila terlalu sering akan berakibat fatal.

Berubahlah sekarang juga!, jangan terlalu pandai menilai orang lain, apalagi hanya dari sudut pandang pribadi kita.

Bila ada kekeliruan tanamkan dalam hati kita, kalau Tuhan saja melalui kasih karuniaNya senantiasa mengampuni dan tidak pernah mengingat ingat kesalahan kita, demikian pula kita seharusnya terhadap orang lain, teristimewa pasangan dan keluarga kita sendiri

Percayalah! pemulihan demi pemulihan akan kita alami, hidup jadi lebih berarti karena penuh dengan damai sejahtera dan sukacita.

Gbu all....

Minggu, 14 Juli 2013

Suara yg memberi semangat

"Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dgn perkataan aku dpt memberi semangat baru kepada org yg letih lesu.
Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku utk mendengar seperti seorang murid." Yes 50:4

Nabi Yesaya menyatakan bahwa dirinya seperti seorang cheerleader.
Bukan utk menyemangati tim olahraga, melainkan jiwa-2 yg lesu.
Yesaya menyatakan bahwa lidah seorang murid Tuhan seharusnya mengeluarkan kata-kata semangat, bukan cemooh.
Kata-kata yg membangkitkan semangat jiwa-jiwa yg lesu.

Entah berapa banyak kata-kata yg kita dengar setiap hari, di tengah berbagai aktivitas kita.
Dari sekian banyak kata yg kita dengar, barangkali ada kata-kata buruk yg kita terima, cemoohan, ejekan atau kata-kata yg meruntuhkan semangat.
Di tengah dunia yg seperti ini, alangkah sejuknya apabila yg kita dengar & menyuarakan adalah suara-2 yg memberi semangat.

Gbu all..

Sabtu, 13 Juli 2013

Prioritas

"Kesibukan mengisi jadwal kita, tetapi membuat keluarga menjadi retak. Itu telah merampas sukacita kita." »Kay Warren«
1 sam 30:3 "Ketika Daud dan orang-orangnya sampai ke kota itu, tampaklah kota itu terbakar habis, dan isteri mereka serta anak mereka yang laki-laki dan perempuan telah ditawan."

Ada skala orioritas yang harus kita taruh dalam hidup kita, yang pertama melayani Tuhan, kedua melayani keluarga, ketiga pekerjaan baru yang keempat melayani pekerjaan Tuhan.

Orang yang terbalik balik meletakan skala prioritasnya pasti akan mengalami masalah dalam hidupnya.

Menempatkan uang dan karier dalam prioritas utama adalah sebuah kekeliruan, " Hidup untuk makan " atau " Makan untuk hidup " padahal dalam sehari makan cukup 3x saja.

Jangan sampai energi untuk Tuhan dan keluarga habis, karena perkara yang sia sia, mulai sekarang perhatikanlah keluarga kita dan berikan yang terbaik.

Gbu all...

Jumat, 12 Juli 2013

Hidup beriman

"sebab TUHAN mengenal jalan org benar, tetapi jalan org fasik menuju kebinasaan."
(Maz 1:6).

Kata Mengenal terjemahan dari kata Ibrani YADA yg berarti mengenal dgn intim /sedemikian detail; mengenal sedemikian rupa hingga tak ada yg perlu ditutupi.
Itulah sebabnya org yg berjalan di jalan org benar disebut ”berbahagia”. Kebahagiaan adalah anugerah yg diberikan Allah pada org yg menjaga hidupnya benar.

Kitab Mazmur merupakan pujian yg tdk hanya berkutat pada hal-hal seputar relasi manusia dgn Allah, tetapi juga pergumulan sesama manusia.

Pemazmur senantiasa menaikkan pujian indah yg didasari oleh pengenalan akan Tuhan dlm kehidupan pribadi maupun dlm pengalaman hidupnya di tengah lingkungan sehari-hari.

Mari renungkan, apakah dari dlm kehidupan kita telah keluar melodi & pujian indah yg mencerminkan kehidupan org yg mengenal Allah.

Hidup beriman seperti nada musik yg diperdengarkan ke seluruh dunia.

Gbu all....

Kamis, 11 Juli 2013

Perbuatan menunda-nunda

Perbuatan menunda-nunda adalah makam tempat kesempatan dikuburkan. »Art Garner«

2 Samuel 20:5 "Lalu pergilah Amasa mengerahkan orang Yehuda, tetapi ia menunda-nunda tugas itu sampai melewati waktu yang ditetapkan raja baginya."

Mendapat kesempatan dan kehormatan dari seorang raja seperti raja Daud sewajarnya Amasa tidak menyia nyiakan nya, tetapi Amasa malah menunda nunda, sehingga dia memperoleh akibat yang fatal yaitu mati dibunuh.

Berapa banyak dari kita sering menunda nunda kesempatan, seyogyanya kita memperoleh keuntungan akan tetapi malah terbalik menjadi kerugian.

Kesempatan sekecil apapun jangan ditunda lagi, kerjakan sekarang juga, percayalah! Sesuatu yang baik sedang kita terima secara luar biasa.

Gbu all...

Rabu, 10 Juli 2013

IMAN

Iman bukan alat tukar untuk mengalami sesuatu tetapi iman adalah rasa percaya bahwa Yesus ada didalam kehidupan kita. »NN«

Matius 5:17 Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya."

Kebenaran dan hukum taurat saling menggenapi, Hukum taurat seperti cermin yang bisa melihat kekurangan kita, tetapi cermin tidak bisa menolong atau menyembuhkan kita.

Jadi iman yang bertumbuh ialah orang yang senantiasa bercermin kepada hukum taurat dan hidup didalam kebenaran Firman Tuhan.

Yesus adalah kebenaran !, pastikan kebenaran itu berada dalam diri kita, maka kasih karuniaNya membuat kita yang terbatas menjadi tidak terbatas.

Mari kita bangkit dan maju ! Bersama Tuhan semua yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Gbu all...

Selasa, 09 Juli 2013

KEMALASAN

Oleh krn kemalasan runtuhlah atap & oleh krn kelambanan tangan bocorlah rumah" (Pengk 10:18).

Kemalasan adalah rasa segan utk bekerja / berjuang.
Para pemalas tdk mau bersusah payah mengeluarkan tenaga maupun pikiran.
Jika diperhadapkan dgn perkara sulit, ia suka menunda-nunda. “Besok saja! Nanti saja!” Seorang pemalas bisa saja bercita-cita tinggi, tetapi ia ingin mencapainya dgn cara yg mudah, nyaman & tanpa memeras otak & keringat. Tentu saja ini mustahil!

Kemalasan yg dibiarkan akan menggiring org masuk ke jalan kemiskinan & kekurangan. Caranya keluar dari belenggu kemalasan: kita hrs mendisiplin diri sendiri; berinisiatif utk menuntaskan setiap tugas & pekerjaan tanpa menunda-nunda.
 

Hari ini juga, lepaskanlah diri kita dari belenggu kemalasan! Kemalasan adalah kebiasaan utk beristirahat sebelum kita benar-2 merasa penat.

Gbu all...

Senin, 08 Juli 2013

PERCAYA LEBIH DULU

“Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” Yohanes 20:29b

Banyak orang menuntut agar Tuhan menyatakan mujizat terlebih dahulu sebelum mereka percaya bahwa Ia ada.. Terkadang mereka juga ingin membuktikan apakah Yesus itu benar ada melalui penglihatan mata jasmaninya, baru mau mengikut Dia dan bertobat dengan sungguh. Tidaklah heran bila orang dunia menuntut demikian, karena Tomas yang sudah menjadi murid Tuhan Yesus, berkumpul bersamaNya setiap hari selama Dia berada di bumi ini pun masih meminta bukti nyata.

Ketika murid-murid yang lain bersaksi bahwa Yesus telah bangkit dan mereka melihatNya, Tomas tidak begitu saja percaya, katanya, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tanganNya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.” (ayat 25). Yesus menyadari ketidakpercayaan Tomas, karena bagi manusia 'bangkit dari kematian' adalah perkara mustahil, tidak masuk akal. Maka setelah delapan hari Yesus datang kembali ke rumah itu menemui Tomas dan berkata, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tanganKu, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambungKu dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” (ayat 27). Setelah memperoleh bukti, akhirnya Tomas benar-benar percaya, “Ya Tuhanku dan Allahku!” (ayat 28).

Di zaman serba canggih sekarang ini orang-orang lebih mengandalkan kekuatan dan kepintarannya. Meskipun sudah mendengar Injil tentang Yesus, mereka masih saja tidak mau percaya. Yang sakit dan berbeban berat lebih memilih datang kepada dukun (paranormal) daripada harus percaya kepada Tuhan. Mereka menuntut bukti dulu, diberkati dan disembuhkan lebih dulu, baru percaya dan mau menerima Yesus dalam hidupnya. Keadaan ini tidak jauh berbeda seperti dahulu: setelah Filipus memberitakan Injil dan banyak terjadi tanda-tanda heran, barulah orang-orang percaya: “Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu.” (Kisah 8:6).

Percaya kepada Tuhan Yesus lebih dulu, barulah kita dapat menerima pertolongan dan mujizatNya!
 
Gbu all...

Minggu, 07 Juli 2013

Doa Itu Kebutuhan

Suatu waktu di gereja, seorang pendeta bertanya kepada satu keluarga, “Apakah kalian melakukan doa bersama?” “Maaf, Pak pendeta,” jawab kepala keluarga itu, “ kami tidak punya waktu untuk itu.” Pendeta itu berkata, ”Seandainya kamu tahu salah seorang anakmu akan sakit, apakah kalian tidak berdoa bersama memohon kesembuhannya?” “Oh, tentu kami akan berdoa,” jawab sang ayah. “Seandainya kamu tahu bahwa ketika kamu tidak berdoa bersama, salah satu anakmu akan terluka dalam kecelakaan, apakah kamu tidak akan berdoa bersama?” “Kami pasti akan melakukannya.” “ Seandainya untuk tiap hari kamu lupa berdoa, kamu akan dihukum lima ratus ribu, apakah kamu akan berdoa?” “Tentu Pak, kami akan berdoa bersama. Tapi maaf, apa maksud pertanyaan-pertanya an tadi?” “Begini pak, saya pikir masalah keluarga anda bukan soal waktu. Buktinya anda ternyata selalu punya waktu untuk berdoa. Masalahnya adalah, Anda tidak menganggap doa keluarga itu penting, sepenting membayar denda atau menjaga agar anak-anak tetap sehat.”

Doa seharunsya menjadi kunci pembuka di pagi hari dan gembok pelindung di malam hari. Doa memberi kekuatan kepada orang lemah, membuat orang tidak percaya menjadi percaya, dan memberi keberanian kepada orang yang takut. Jika kita berdoa saat kesulitan, doa itu akan meringankan kesulitan kita. Jika kita berdoa pada saat gembira, doa itu akan melipatgandakan kegembiraan kita.

Bila akhir-akhir ini kita tidak atau jarang berdoa, sekaranglah waktunya untuk memulai kembali. Komunikasi langsung dengan Tuhan melalui doa dapat menciptakan keajaiban bagi diri kita sendiri dan bagi orang lain.

Satu hari yang dilipat dalam doa tidak akan mudah dikoyakkan.

Gbu all...

Sabtu, 06 Juli 2013

PANDANGLAH KEPADA YESUS

Ibrani 12:2, "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah."

Apakah maksudnya memandang kepada Yesus? Cobalah kita berpikirkan hal-hal demikian: jika Anda sedang tenggelam dan seseorang lewat begitu saja, janganlah pandang dia. Lihatlah kepada Yesus. Ketika Anda memandang orang itu, Anda akan mengharapkan dia untuk menyelamatkan Anda.

Dalam hal yang sama, jika Anda memandang kepada Yesus mengharapkan Dia menyelamatkan, menyembuhkan dan melindungi Anda karena Anda mengetahui kuasa dan pengorbanan kasih-Nya bagi Anda. Firman Tuhan berkata "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, " Inilah hidup yang dikehendaki Tuhan.

Apabila Anda mengalami migrain, pandanglah kepada Yesus. Lihatlah Dia sedang mengambil migrain Anda dan menanggungnya di atas tubuh-Nya di kayu salib dan berkata, "Tuhan, Bersyukur oleh bilur-bilur- Mu aku sudah disembuhkan. " (Yesaya 53:5), jika Anda terus memandang Yesus, Sang Penyembuh Anda, dengan cara demikian maka migrain itu akan bertekuk lutut kepada karya-Nya yang telah selesai di kayu salib!

Jika Anda mengalami masalah dalam keuangan dalam hidup Anda, cukup pandanglah Yesus dengan penuh keyakinan, berharaplah agar Dia memenuhi kebutuhan Anda menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dan akan membebaskan Anda dari masalah keuangan.

"Tetapi Pak Pendeta, Apakah sesederhana itu? Saya cukup memandang kepada Yesus dan Dia akan memberkati keuangan saya?

Ya memang sangat sederhana. Masalahnya dengan kita adalah bahwa kita cenderung melihat kepada diri kita sendiri. Tetapi kenyataannya kita tidak dapat menyelamatkan dan membebaskan diri kita sendiri. Bahkan Rasul Paulus pun bergumul ketika ia bergantung dengan kekuatan usahanya sendiri. Itulah sebabnya ia berkata,"Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat." (Roma 7:19) namun ketika Rasul Paulus mengabaikan dirinya sendiri dan memandang kepada Yesus Dia menerima kelepasan. Rasul Paulus berkata: "AkU, manusia celaka! Siapakah yanga akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! Oleh Yesus Kristus, Tuhan kita" (Roma 7:24-25)

Inilah waktunya untuk mengarahkan fokus perhatian kita kepada Yesus Kristus, Dialah yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan. Inilah waktunya untuk mengalihkan fokus perhatian dari diri kita sendiri kepada Yesus. Jika menaruh perhatian kepada apa yang telah dilakukan Yesus di kayu salib maka kita akan melihat dan mengalami kesembuhan dan kelimpahan dalam kasih dan anugerah-Nya.

Gbu all...

Jumat, 05 Juli 2013

Diberkati Untuk Memberkati

Ayat bacaan: Lukas 8:2-3

"dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka."

Diberkati untuk memberkati Memang ada banyak artis yang bagaikan kacang lupa kulit. Tenar sedikit saja, perilakunya berubah dan menjadi angkuh. Dalam dunia media yang saya jalani, saya mendapatkan banyak kisah dari para kuli tinta lainnya atau para promotor mengenai perilaku artis-artis yang bisa begitu menjengkelkan. Tapi tidak semua artis punya perilaku negatif. Di antara mereka yang tersesat akibat glamor dan popularitas yang mereka alami, masih banyak pula yang rindu untuk terus memberkati dan melayani. Ada yang aktif di berbagai bidang. Menyumbangkan uangnya untuk riset-riset medis, membuat berbagai foundation, aktif di bidang sosial atau kegiatan kemanusiaan, lingkungan hidup, atau tetap aktif dalam pelayanan. Dalam perjalanan saya menekuni salah satu karir di bidang media, puji Tuhan, saya masih mendapati banyak artis yang punya komitmen tinggi untuk memberkati sesamanya. Artinya mereka sadar betul bahwa berkat berlimpah yang mereka terima dari Tuhan bukanlah sesuatu yang bisa mereka simpan sendiri saja, melainkan harus dipakai untuk memberkati sesamanya pula. Menjadi saluran berkat. Tidak perlu takut untuk itu, karena Tuhan sanggup memberkati lebih lagi kepada orang-orang yang selalu memegang prinsip teguh dan memiliki kerinduan untuk memberkati orang lain. Saya sendiri juga mengalami itu semua. Kesimpulan saya adalah seperti ini: ketika kita memberi dengan niat tulus, dimana Tuhan dipermuliakan dan bukan dengan motivasi-motivasi yang salah, tidak ada yang berkurang ketika kita memberi berkat, malah yang ada kita akan ditambahkan lebih, lebih dan lebih lagi.

Hari ini mari kita lihat sepenggal kisah mengenai para wanita yang melayani Yesus. Dalam Lukas 8:1-3 kita bisa melihat bahwa dalam perjalanan Yesus dan kedua belas murid-muridNya berkeliling dari kota ke kota dan desa ke desa dalam pelayananNya, mereka juga disertai oleh beberapa orang wanita yang pernah mengalami mukjizat kesembuhan. Maria Magdalena yang pernah disembuhkan dari tujuh roh jahat/setan (ini ditegaskan lagi pada Markus 16:9), Yohana istri bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Di dalam Lukas 3, ditulis mengenai keterlibatan mereka disana, yaitu: "Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka." (Lukas 8:3). Para wanita ini adalah orang-orang yang telah diselamatkan, dan tampaknya mereka juga diberkati dengan kekayaan. Tapi lihatlah bahwa mereka tidak menjadi lupa diri, mereka bukan termasuk kategori kacang yang lupa kulit. Mereka melayani bersama-sama dengan Yesus, dan mempergunakan kekayaan mereka untuk melayani dan memberkati sesama. Saya yakin mereka sadar betul bahwa Tuhan sanggup memberkati secara berlimpah, dan mereka tidak akan kekurangan meskipun mereka mempergunakan harta kekayaan mereka untuk memberkati orang lain. Mereka sadar betul, Tuhan memberkati mereka agar dapat menjadi berkat bagi sesamanya.

Sudahkah kita memiliki kerinduan untuk memberkati orang lain lewat apa yang kita miliki? Harta, talenta, ilmu, apapun itu yang berasal dari Tuhan bisa kita pergunakan untuk memberkati orang lain. Tidak ada gunanya bersikap pelit. Dalam Lukas 6 kita membaca demikian: "Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Lukas 6:38). Dalam Amsal kita baca demikian: "Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum." (Amsal 11:24-25). Dalam kesempatan lain, Yesus berkata: "Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya." (Matius 10:42). Lihatlah bahwa Tuhan selalu menekankan pentingnya membagi berkat kepada orang lain. Apa yang Dia berikan kepada kita, bukanlah untuk kita simpan sendiri, namun haruslah dipakai untuk bisa memberkati sesama kita, siapapun mereka.

Saat ini, sejauh mana kita telah mempergunakan berkat yang telah kita terima dari Tuhan? Tidak akan ada pemberian yang kita lakukan dengan tulus didasari kerinduan dan cinta kita pada Tuhan akan berakhir sia-sia. Tidak peduli berapapun yang bisa anda berikan saat ini, sekalipun sangat kecil jumlahnya, namun semua itu sangatlah berharga di mata Tuhan. Tuhan selalu sanggup mencukupkan, bahkan memberkati berkelimpahan. Ketika kita memberi, kita akan diberi. Ketika kita memberi minum, kita akan diberi minum. Ketika kita banyak menabur berkat, kita akan menuai kelimpahan. Paulus mengingatkan hal ini juga. "Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kisah Para Rasul 20:35). Jangan pernah merasa bosan untuk memberkati, karena Tuhan pun tidak pernah merasa bosan untuk memberkati anda.

Jangan jemu untuk menjadi berkat bagi sesama manusia

Gbu all...

Kamis, 04 Juli 2013

Hadapi dan Kalahkan Masalahmu

Masalah dapat tiba-tiba datang dalam kehidupan kita, tetapi sudah waktunya kita berdiri, menghadapi dan mengalahkannya. Kita dapat belajar dari Raja Yosafat yang ketika itu sedang mengatur bangsanya. Tiba-tiba dia mendengar 3 kekuatan bani Amon dan bani Moab dan sepasukan orang Meunim akan maju hendak menghancurkan Israel. Yosafat yang takut mendengar berita ini memutuskan untuk mencari Tuhan.

Bagaimana sikap kita pada waktu menghadapi masalah?

1. Jangan takut dan terkejut (2 Tawarikh 20:15)
Artinya: Hadapi saja masalah itu karena Tuhan menyertai kita. Tuhan akan memberikan kemenangan, terobosan, mujizat, membuka jalan bagi kita. Ia akan memulihkan kita, hanya apabila kita mau menghadapi masalah kita. Tuhan begitu yakin dan percaya bahwa kita akan menang karena Tuhan TELAH melakukan bagian-Nya untuk membuat kita menang, dengan mati di kayu Salib! Yesus mengatakan ”SUDAH SELESAI”. Kalimat ini tertulis dalam Yohanes 19:30, dikonfirmasi lagi di kitab Wahyu 16:17.

Masalah memang harus kita hadapi. Ini bagian yang harus kita lakukan. Masalahnya adalah “Apakah engkau percaya?” (Markus 9:14-24). Karena bagi orang yang percaya, segala sesuatu adalah mungkin! Kita harus percaya bahwa kita bisa keluar dari masalah itu dan keadaan bisa berubah.. Ada mujizat yang bisa terjadi dalam hidup kita. Satu hal yang harus kita sadari adalah bahwa masalah tidak sama dengan Tuhan! Artinya Tuhan lebih besar dari masalah kita!

2. Ada kuasa dalam kesepakatan (Matius 18:19)
Kita harus sepakat dan berada di pihak Tuhan. Kita harus sepakat dengan Tuhan dalam pikiran, perkataan dan tindakan kita. Apapun keadaan yang sedang kita hadapi, ingat dan sepakat dengan janji firman Tuhan. kita harus hidup dengan kesadaran bahwa kita adalah PEMENANG yang penuh dengan berkat dan kemurahan Tuhan! Jangan pikirkan masalahnya tetapi fokus kepada apa yang Tuhan akan lakukan bagi kita (Ibrani 12:2). Percaya bahwa segala sesuatu ada dalam kendali Tuhan. Apabila kita tunduk kepada Tuhan, maka masalah tidak ada pilihan lain selain pergi dari hidup kita (Yakobus 4:7). Tuhan tidak pernah merancang kita untuk lari dari masalah kita. Tuhan telah memberikan senjata peperangan dimana semua itu untuk melindungi tubuh bagian depan kita! Jadi apabila kita melarikan diri, tidak ada senjata Tuhan yang akan melindungi tubuh bagian belakang kita (Efesus 6:14-17).

Ibrani 10:38-39
Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya." Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.

Gbu all...

Rabu, 03 Juli 2013

Cermin Manusia

Amsal 27:19
“Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu.”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 101; Lukas 13; Yosua 13-14

Dahulu di sebuah desa kecil jauh, ada tempat yang dikenal sebagai rumah 1000 kaca. Anjing kecil yang bahagia mengetahui tempat ini dan memutuskan untuk mengunjungi. Ketika ia tiba, ia melompat gembira menaiki tangga ke pintu rumah. Ia melihat melalui pintu sambil telinganya mengangkat tinggi dan ekornya bergoyang-goyang.

Sangat mengejutkan, ia melihat ada 1000 anjing kecil lain sedang mengibaskan ekor sepertinya. Ia pun tersenyum dengan hebat, dan ajaibnya yang dilihatnya justru ada 1000 anjing yang tersenyum hangat dan ramah seperti dirinya. Saat ia meninggalkan gedung itu, ia berpikir, "Ini adalah tempat yang indah, aku akan kembali dan sering mengunjunginya."

Di desa yang sama, ada anjing kecil lain yang tidak begitu sesenang dengan yang pertama, namun memutuskan untuk mengunjungi rumah 1000 kaca. Dengan perlahan-lahan, anjing yang kedua ini pun menaiki tangga dan menunduk rendah sambil menatap pintu. Ketika ia melihat ke dalam ternyata ada 1000 anjing yang tampak tidak ramah menatap ke arahnya, ia menggeram pada mereka dan merasa ngeri melihat 1000 anjing kecil menggeram ke arahnya. Saat dia pergi meninggalkan gedung, ia berpikir, "Ini adalah tempat yang mengerikan, dan aku tidak akan pernah kembali ke sana lagi."

Seluruh manusia di dunia ini adalah cermin bagi diri Anda. Refleksi apa yang ingin Anda lihat dari orang-orang yang Anda temui? Orang-orang tersenyum kepada Anda atau justru Anda melihat wajah-wajah yang memperlihatkan bahwa mereka sedang mengalami banyak masalah dan beban?

Untuk memiliki wajah yang selalu memancarkan sukacita, Anda harus memiliki hati yang selalu bersukacita. Hati adalah sumber dari mimik wajah yang akan Anda perlihatkan kepada orang lain. Ketika Kristus tinggal di dalam hati Anda maka Anda akan dapat selalu bersukacita dalam segala situasi dan kondisi.

Orang yang di dalam hatinya ada Tuhan Yesus, wajahnya selalu berseri-seri.

Gbu all...

Selasa, 02 Juli 2013

Pujian Bagi Tuhan untuk Rancangan-Nya

Sebuah puisi tua menggambarkan seorang wanita yang pada suatu hari berjalan melewati padang rumput. Pada saat dia berjalan sambil menikmati keadaan alam sekitarnya, dia tiba pada sebuah ladang labu emas. Di ujung ladang tersebut berdiri sebatang pohon ek besar.

Wanita itu duduk di bawah pohon ek tadi dan mlai merenungkan keanehan-keanehan yang ada di alam. Mengapa biji ek yang kecil berada pada dahan yang besar dan labu raksasa pada ranting kecil. Dia berpikir bahwa Tuhan telah melakukan kesalahan dalam penciptaan! Seharusnya Dia meletakkan biji kecil pada ranting yang kecil sedangkan labu besar pada dahan yang besar.

Tak lama kemudian, wanita itu tertidur di bawah hangatnya sinar matahari musim gugur. Dia terbangun pada saat sebuah biji kecil jatuh menimpa hidungnya. Dengan tertawa geli, dia mengubah pola pemikiran sebelumnya, Tuhan benar juga!

Bagaimana kalau tadi biji / buah sebesar labu emas yang jatuh menimpa dirinya? Apa yang akan terjadi kalau begitu? Mungkin dia akan kembali ‘tertidur’ buat kedua kalinya. Itulah pemikiran Tuhan yang jauh melebihi pemikiran manusia, bagaimana kita terkadang tidak dapat menyelami pikiran-Nya namun kita hanya perlu percaya semua rancangan-Nya sempurna buat kita.

Dalam setiap situasi, Tuhan jauh lebih tahu tentang manusia dan situasi yang terkait dibandingkan apa yang kita ketahui. Dia sendiri melihat segala sesuatu dari awal sampai akhir. Dia sendiri tahu bagaimana menciptakan sebuah Rencana Agung yang membawa kebaikan bagi semua yang melayani-Nya.

Betapa ajaibnya Tuhan yang kita sembah. Dia bisa mengerti hati kita yang paling dalam tapi juga paling mengetahui setiap apa yang terjadi di dunia ini dan sudah mengatur segala sesuatu di tempat yang baik. Wow, kami memuji Engkau ya Pencipta yang Agung dan luar biasa….

Gbu all...

Senin, 01 Juli 2013

Untung Tuhan Tidak Pernah Menyerah

Pada tanggal 7 Desember 1998 di bagian utara Armenia, suatu gempa dengan kekuatan 6,9 skala richter menghancurkan sebuah gedung sekolah diantara bangunan-bangunan lainnya. Di tengah keramaian dan suasana panik, seorang bapak berlari menuju ke sekolah tersebut, dimana anaknya menuntut ilmu setiap harinya. Sambil berlari, ia terus teringat pada kata-kata yang sering ia ucapkan kepada anaknya itu, “Hai anakku, apapun yang terjadi, papa akan selalu bersamamu!”
Sesampainya di tempat di mana sekolah itu dulunya berdiri, yang ia dapati hanyalah sebuah bukit tumpukan batu, kayu dan semen sisa dari gedung yang hancur total! Pertama-tama ia hanya berdiri saja di sana sambil menahan tangis… Namun kemudian…tiba- tiba ia pergi ke bagian sekolah yang ia yakini adalah tempat ruang kelas anaknya. Dengan hanya menggunakan tangannya sendiri ia mulai menggali dan mengangkat batu-batu yang bertumpuk di sana. Ada seseorang yang sempat menegurnya, “Pak, itu tak ada gunanya lagi. Mereka semua pasti sudah mati.”

Bapak itu menjawab, “Kamu bisa berdiri saja di sana, atau kamu bisa membantu mengangkat batu-batu ini!” Maka orang itu dan beberapa orang lain ikut menolong, namun setelah beberapa jam mereka capek dan menyerah. Sebaliknya, si bapak tidak bisa berhenti memikirkan anaknya, maka ia menggali terus..

Dua jam telah berlalu, lalu lima jam, sepuluh jam, tigabelas jam, delapan belas jam.

Lalu tiba-tiba ia mendengar suatu suara dari bawah papan yang rubuh. Dia mengangkat sebagian dari papan itu, dan berteriak, “Armando!”, dan dari kegelapan di bawah itu terdengarlah suara kecil, “Papa!”. Kemudian terdengarlah suara-suara yang lain sementara anak-anak yang selamat itu ikut berteriak!
Semua orang yang ada di sekitar reruntuhan itu, kebanyakan para orang tua dari murid-murid itu, kaget dan bersyukur saat menyaksikan dan mendengar teriakan mereka. Mereka menemukan 14 anak yang masih hidup itu!

Pada saat Armando sudah selamat, dia membantu untuk menggali dan mengangkat batu-batu sampai teman-temannya sudah diselamatkan semua.. Semua orang mendengarnya ketika ia berkata kepada teman-temannya itu, “Lihat, aku sudah bilang kan, bahwa papaku pasti akan datang untuk menyelamatkan kita!”

Mari kita renungkan bagaimana kita menjalani hidup kita. Di saat kita dalam kegelapan, tertimpa oleh macam-macam beban masalah, jatuh dalam kelemahan dan dosa. Apakah kita lantas berkeluh kesah, putus harapan, dan lantas mengibarkan bendera putih pada dunia tanda menyerah? Ataukah kita akan bersikap seperti Armando, yang terus menggenggam HARAPAN? bahwa Seseorang sedang mencari kita dan siap menyelamatkan kita? Seseorang yang tak akan pernah menyerah sampai kita sudah di dalam pelukan-Nya?
Yesus sedang mencari kita dan siap menyelamatkan kita dan tidak akan pernah menyerah sampai kita sudah dalam pelukannya.

“…..;seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai Engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.”
( Yosua 1:5b )

Gbu all...