Sabtu, 29 Februari 2020

Nilai Sebuah Lukisan

Kejadian 1:27
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 47; Kisah Para Rasul 19; Imamat 4-5

Akhir-akhir ini para investor mulai berpikir keras untuk memutarkan uang mereka. Tingkat suku bunga yang terus menunjukkan trend menurun membuat deposito menjadi instrumen investasi yang kurang menarik lagi. Sebagai akibatnya industri reksadana dan properti mulai bangkit untuk memanfaatkan peluang investasi ini.

Salah satu hal yang menarik adalah mulai berkembangnya sebuah trend investasi baru di luar negeri, yaitu dengan mengoleksi lukisan maupun barang-barang antik. Dalam pembicaraan dengan salah seorang direktur private banking besar di Amerika, beliau menjelaskan bahwa belakangan ini para investor mulai menyisihkan sebagian dari portofolio mereka untuk membeli lukisan dan barang antik dari Cina. Mereka melihat bahwa seiring dengan perjalanan rentang waktu, maka nilai dari lukisan maupun barang-barang antik cenderung mengalami peningkatan. Selain sisi prestige memiliki masterpiece karya seniman terbaik, investasi bentuk ini juga memiliki unsur estetika, tangible dan dapat diwariskan.

Ketika saya mulai merenungkan hal ini, saya teringat bagaimana Tuhan menciptakan manusia segambar dan serupa dengan diri-Nya sendiri sebagai masterpiece terbaik buatan-Nya. Hari ini sadarilah bahwa dalam diri Anda terdapat sebuah nilai investasi terbaik. Ijinkan keindahan hidup Anda juga dapat dinikmati dan diwariskan pada orang lain.

Anda merupakan gambar Allah, sadarilah bahwa Anda begitu berharga.
 
Gbu all..

Jumat, 28 Februari 2020

A Lamp Unto My Feet

Mazmur 119:105
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 42; Kisah Para Rasul 14; Keluaran 33-34

Apakah kita seringkali merasa bingung atau tidak mantap saat kita harus membuat keputusan atau pilihan? Ini adalah pertanyaan yang akan kita renungkan pada hari ini. Beberapa orang mengalami kesulitan bahkan untuk membuat keputusan yang sederhana sekalipun. Belum lagi jika kita berbicara mengenai keputusan-keputusan yang sulit dan kontroversial.

Cobalah bandingkan dengan mengamati kehidupan para pemimpin besar. Sepertinya mereka selalu tahu apa yang harus dilakukan. Keputusan yang mereka ambil sepertinya sangat mantap dan mereka tidak menjadi bingung saat menghadapi situasi yang sulit. Rasanya mereka seperti memiliki suatu pedoman yang tidak kita ketahui untuk melakukan semuanya itu dengan mantap.

Memang benar! Dalam kebanyakan kasus seseorang yang sering sulit dalam mengambil keputusan dan pilihan disebabkan karena mereka tidak memiliki landasan yang kokoh dalam kehidupan mereka. Landasan ini dinamakan "prinsip". Jadi orang yang berhasil bangkit menjadi pemimpin besar selalu memiliki kualitas ini. Mereka hidup dalam prinsip-prinsip karena situasi dan kasus mungkin akan berbeda, namun prinsip adalah kompas yang tidak akan berubah.

Hari ini kita mau membangun kualitas ini dalam kehidupan kita. Firman Tuhan berisi prinsip-prinsip kebenaran yang kekal, yang akan membuat jalan kita lurus dan mantap. Bahkan dikatakan dapat menjadikan kita lebih bijaksana daripada guru-guru kita. Luangkanlah waktu untuk merenungkan Firman senantiasa dan jalan kita akan diterangi oleh-Nya.

Firman-Nya akan menjadikan Anda seorang yang berhikmat.
 
Gbu all...

Kamis, 27 Februari 2020

Untuk Mereka Yang Terlupakan

1 Yohanes 3:16-18
Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 41; Kisah Para Rasul 13; Keluaran 31-32

Bicara soal "mereka yang terlupakan" pikiran kita langsung terbayang sekelompok masyarakat yang miskin, tidak terpelajar, pengemis, pengamen, dan semua orang berlabel "sampah masyarakat". Sikap terhadap mereka pun beragam. Ada yang acuh tak acuh, ada yang perduli dan ada yang benci. Tapi 1 Yohanes 3:16-18 mengajarkan agar kita menunjukkan kasih dengan tindakan praktis. Berikut ilustrasi tentang tindakan praktis.

Pada suatu malam seorang ibu sedang sibuk membereskan kamar tamu untuk seseorang. Melihat pemandangan yang tidak biasa itu, sang anak bertanya, "Untuk siapa ibu membereskan kamar itu?" Jawaban yang mengejutkan keluar dari mulut ibu itu. "Baru saja ayahmu memberitahu ada seorang pengemis di luar sana sedang kedinginan dan tidak punya tempat tidur".

Jelas bagi sebagian orang itu bukan sikap yang bijaksana. Mengundang pengemis yang kotor dan bau, masuk dan tidur di kamar tamu. Lukas 14:13-14 adalah alasan yang mendorong ibu itu untuk bertindak demikian, yang berbunyi, "...apabila mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta...".

Tidak jarang dalam hidup ini kita diberi kesempatan untuk menikmati kenyamanan dan kemakmuran. Setiap hari mungkin kita "berpesta" dengan segala fasilitas yang ada. Saat seperti itu, bersediakah kita mengundang mereka yang kurang beruntung?

Berikanlah kasih yang Anda miliki kepada mereka yang dilupakan.
 
Gbu all...

Rabu, 26 Februari 2020

Kesepian

Mazmur 62:6-9
Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah. Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku; gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah. Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 40; Kisah Para Rasul 12; Keluaran 29-30

Kesepian merupakan satu problem yang terbesar bagi orang yang tinggal di Amerika. Di negara yang amat maju ini, banyak orang berpacu dengan waktu dan kesibukannya sehingga tidak memiliki waktu untuk bergaul dengan sesamanya. Tetapi, problem kesepian tidak hanya terjadi di Amerika saja. Setiap orang pernah mengalami kesepian sekalipun berada di tengah keramaian atau di tengah pesta.

Kesepian tidak hanya ditentukan oleh keadaan di luar hati kita, tetapi terutama oleh keberadaan di dalam hati kita. Hati yang kosong dan tidak memiliki arti hidup akan merasa sepi dan merana. Kitab Amsal berkata supaya kita menjaga hati kita dengan waspada sebab dari situlah terpancar kehidupan. Bagaimana kita dapat mengatasi kesepian?

Kita perlu memiliki hubungan dengan Tuhan sehingga hati kita diisi oleh kasih, damai sejahtera, dan kuasa-Nya. Hanya Tuhan yang dapat memuaskan hati nurani kita. Di samping itu, kita juga perlu memiliki hubungan dengan sesama kita - belajar untuk hidup aktif dalam komunitas yang baik seperti keluarga, persekutuan, gereja dan lain-lain. Hidup kita menjadi berarti dalam hubungan kita dengan orang lain. Orang yang hidup hanya untuk dirinya sendiri adalah orang yang paling malang dan kesepian. Sebaliknya, orang yang memberikan hidupnya untuk orang lain biasanya akan menemukan kebahagiaan dan kepuasan.

Berlarilah kepada Tuhan dan temukan bahwa Anda tidak sendiri!
 
Gbu all...

Selasa, 25 Februari 2020

Good Idea Vs God's Idea

Yesaya 55:8-9
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 39; Kisah Para Rasul 11; Keluaran 27-28

Dalam kehidupan, tidak jarang kita dihadapkan dengan begitu banyak pilihan yang sangat menarik. Tawaran pekerjaan di tempat baru, melanjutkan pendidikan di luar negeri, kesempatan melayani, menemukan pasangan hidup yang sepadan dan masih banyak lagi lainnya. Setiap pilihan selalu mengandung resiko dan menuntut komitmen. Ketika kita dihadapkan dengan begitu banyak ide-ide yang baik, kita membutuhkan hikmat Tuhan agar tidak salah langkah dalam mengambil keputusan. Diperlukan prioritas yang tepat dalam menentukan pilihan.

Alkitab mengatakan bahwa seringkali rancangan Tuhan dan jalan Tuhan itu berbeda jauh dengan rancangan dan jalan kita. Dalam hal ini, kita perlu mengetahui dengan jelas apakah isi hati Tuhan bagi kita. Good's idea often is not God's idea. Seringkali ide-ide yang baik menjadi musuh dari ide-ide yang terbaik. Sebagai Bapa yang baik, Tuhan selalu merencanakan yang terbaik bagi anak-anak-Nya. Pada hari ini, pilihlah dengan bijaksana untuk menjalankan ide-ide dari Tuhan dan bukan berdasarkan hikmat dan pemikiran manusia. Bapa sumber segala hikmat dan pengetahuan akan memberikan kita kreatifitas dan kemampuan untuk melangkah dan berkarya yang terbaik selama kita mengikuti jalan-jalan-Nya yang ajaib. God will make a way. Would you step in?

Segala yang terbaik berasal dari Tuhan, melangkahlah bersama-Nya.

Gbu all...

Senin, 24 Februari 2020

Hope

Roma 4:18
Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 38; Kisah Para Rasul 10; Keluaran 25-26

Seorang ibu mengisahkan pengalaman hidup anaknya. "Waktu itu, anakku berusia lima tahun ketika ia mengalami luka bakar yang cukup parah di bagian tungkainya. Dokter mengatakan bahwa ia tidak akan bisa berjalan lagi seumur hidupnya. Anakku tahu tentang vonis dokter itu, tetapi ia tidak pernah menyerah pada apa yang mereka katakan.

Setiap hari aku menyaksikan bagaimana ia berusaha sekuat tenaga untuk belajar berjalan. Tekad dan harapan yang membara di hati anakku, membuat ia terus melatih kakinya meskipun ia harus menahan rasa sakit di setiap langkahnya. Beberapa waktu berlalu, ketekunannya tidak sia-sia. Ia sudah bisa berlari meski awalnya sangat lamban tetapi makin lama ia bisa berlari dengan cepat. ‘Sebelumnya aku sudah mengatakan bahwa aku pasti bisa berjalan lagi, bahkan akan akan berlari lebih cepat dari siapapun' katanya. Pada tahun 1936 ia meraih prestasi lari untuk jarak satu mil dalam waktu 4:06 dan untuk saat itu merupakan rekor dunia."

Tekad dan harapan adalah dua ‘sahabat' yang akan mendampingi kita mencapai sukses. Harapan akan membuat kita tersenyum, saat semua orang menangis. Harapan membuat kepala kita tetap tegak menatap jauh ke depan, saat begitu banyak tantangan yang menghadang. Harapan merupakan kekuatan yang diberikan Tuhan agar kita dapat terus berjuang. Harapan akan menunjukkan arah, ketika kita mulai kehilangan tujuan.

Hidup akan terasa lebih hidup jika kita masih menyimpan sejuta harapan dan tekad di hati. Banyak hal yang dapat kita raih dan wujudkan dengan sebuah harapan, karena itu jangan pernah kehilangan harapan dan tekad di dalam hidup Anda.

Tidak ada yang dapat dicapai sebelum Anda memulainya. Kesuksesan akan lebih cepat diperoleh saat Anda mengharapkannya.
 
Gbu all...

Minggu, 23 Februari 2020

Masih Adakah Harapan?

Pengkhotbah 9:4
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 36; Kisah Para Rasul 8; Keluaran 21-22

Menjalani hidup akhir-akhir ini memang butuh perjuangan ekstra. Tantangannya yang semakin berat memaksa kita berpikir keras serta memutar otak untuk menyiasatinya. Tidak sedikit yang sudah berguguran di tengah jalan dengan memilih ‘berani mati' daripada dengan kepala tegak berani menantang hidup ini.

Sekilas jika membaca tulisan Salomo dalam Pengkhotbah, segala sesuatu dalam hidup tidak ada gunanya. Jika tidak berhati-hati pernyataannya bisa disalah mengerti. Ia seakan sampai pada kesimpulan bahwa hidup itu sia-sia. Segala sesuatu yang ada di bawah matahari tidak ada gunanya. Nasib semua orang sama: berakhir di liang kubur. Sampai di sini orang bisa putus asa.

Tetapi ayat 4 dari pembacaan nats di atas menawarkan sebuah harapan. Orang yang hidup mempunyai harapan. Harapan seperti apakah yang ditawarkan? Jika menilik frasa ‘makanlah rotimu' dan ‘minumlah anggurmu' (Pengkhotbah 9:7), ternyata Tuhan mengaruniakan hidup yang bisa dinikmati. Hasil usaha yang kita kerjakan adalah karunia-Nya untuk dinikmati.

Meski demikian ada batas yang digariskan Allah agar hal menikmati hidup ini tidak meluncur ke jurang hedonisme (hidup untuk bersenang-senang). Itu sebabnya Tuhan membatasinya dengan sebuah tanggung jawab: mengerjakan segala yang dijumpai tangan kita dengan penuh tanggung jawab. Sekeras dan sesulit apapun hidup, harapan senantiasa muncul seperti fajar merekah.

Manusia tanpa pengharapan sama dengan orang yang hidup dalam kematian.
 
Gbu all...

Sabtu, 22 Februari 2020

Hari Yang Baik

Mazmur 5:4
TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 35; Kisah Para Rasul 7; Keluaran 19-20

Hari ini adalah hari yang dijadikan Tuhan, karena itu marilah kita bersukacita di dalamnya. Setiap hari Tuhan memberikan berkat, kesempatan dan pengalaman baru. Bagaimana kita dapat menjadikan hari ini menjadi ‘baik'?

1. Mulailah hari ini bersama Tuhan. Bila kita mengawali hari ini dengan doa, maka hidup dan tindakan kita akan berbeda. Doa ini akan membuat kita berfokus pada hal-hal yang penting dan bernilai kekekalan. Kita menyerahkan hari ini ke dalam pimpinan Tuhan sehingga apa yang kita kerjakan hari ini akan mendatangkan kebaikan.

2. Rencanakan apa yang akan kita kerjakan hari ini. Pikirkan dengan spesifik apa yang akan kita lakukan hari ini. Pikiran dan sikap kita dalam menghadapi hari ini dengan pesimis dan perasaan segan, maka besar kemungkinan bahwa kita tidak akan ‘produktif' hari ini. Plan your work and your plan.

3. Hadapi hari ini dengan antusias. Kata antusias berasal dari kata "entheos" yang berarti di dalam Tuhan. Bila kita di dalam Tuhan atau bila hidup kita dipenuhi oleh kuasa dan kasih Tuhan, maka kita dapat menghadapi hari ini dengan optimis dan mantap.

Kecaplah kebaikan Tuhan dan bersukacitalah atas hari ini.
 
Gbu all...

Jumat, 21 Februari 2020

Kuatir

Matius 6:27
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 34; Kisah Para Rasul 6; Keluaran 17-18

Bagi Anda yang suka pergi ke tempat fitness pasti tahu bahkan pernah memakai alat yang saya sebut "sepeda diam di tempat". Pembuat alat tersebut merancang sedemikian rupa supaya para pemakai seakan-akan merasakan sedang mengayuh sepeda di jalan yang menurun maupun menanjak. Pada intinya, setiap orang yang memakai sepeda tersebut bisa berolah raga supaya sehat. Pernahkah kita berpikir bahwa sebenarnya kalau kita kuatir kita seperti seorang yang sedang mengendarai "sepeda diam di tempat" tersebut, tapi dalam arti yang negatif?

Ketika dihimpit oleh berbagai masalah, kita kuatir, takut dan kondisi negatif itu mendorong kita berjuang sedemikian rupa supaya bisa keluar dari himpitan tersebut. Kita terus mengayuh "sepeda kehidupan kita" sampai keluar semua kekuatan, tapi tidak sadar bahwa kia sedang diam di tempat. Tuhan Yesus mengajarkan pada orang banyak pada waktu itu ada di bukit juga bahwa tidak perlu kuatir. Demikian juga hal itu diajarkan pada kita sekarang.

Kuatir tidak memberikan sedikitpun jalan keluar bagi kita ketika menghadapi masalah. Kuatir justru menambahkan banyak penyakit dalam diri kita karena jiwa yang tertekan. Mari kita minta kekuatan dari Allah, supaya tetap percaya kepada-Nya dengan segenap keberadaan kita!

Dalam kekuatiran tidak ada jalan keluar!
Gbu all...

Kamis, 20 Februari 2020

Menderita, Perlukah?

2 Korintus 11:30
Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 33; Kisah Para Rasul 5; Keluaran 15-16

Penderitaan adalah topik yang rumit dalam ke-Kristenan. Pada satu sisi kita sering mendengar bahwa hidup ke-Kristenan adalah hidup penuh kemuliaan laksana anak Raja, penuh kemakmuran dan berkat berlipat-lipat. Di satu sisi, kita bahkan mendengar orang-orang yang sengaja menyiksa diri atau hidup dalam kemiskinan ekstrim sebagai bagian dari ibadah.

Alkitab sendiri dengan jelas menyatakan bahwa penderitaan adalah bagian dari hidup kita. Setiap kita tidak menyukai hidup menderita, tapi Allah melihatnya berbeda. Ia justru menghadirkan penderitaan untuk mengajar, mendidik dan mendisiplinkan kita. Ada beberapa penyebab mengapa kita menderita adalah:

•Kita menderita karena dosa. Konsekuensi dosa adalah kesukaran hidup dan penderitaan.

•Kita menderita agar kita belajar untuk taat.

•Kita menderita untuk Kristus. Kita diejek karena iman kita. Kita dikucilkan karena Firman Tuhan yang hendak kita taati. Kita dianiaya pada saat kita hendak menyatakan iman kita. Saat ini kita hidup di dunia, di mana aniaya karena iman, bukanlah hal yang asing lagi.

Penderitaan bukanlah selalu berarti hal yang buruk. Penderitaan jika dilihat dengan perspektif yang benar adalah bagian dari kehidupan kita dalam tuntunan Allah.

Kelemahan dan penderitaan merupakan tenunan tangan Allah untuk menguatkan kita.
 
Gbu all...

Rabu, 19 Februari 2020

Inspirasi Hidup

1 Korintus 15:33
Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 32; Kisah Para Rrasul 4; Keluaran 13-14

Pernahkah Anda tiba-tiba merasakan jenuh dengan rutinitas harian Anda? Bahkan ide-ide kreatif sepertinya sudah mulai tersendat alirannya. Seolah-olah segala hal yang Anda lakukan hanya seperti rekaman film yang diulang berkali-kali. Hari demi hari itu-itu saja yang terjadi. Saya juga pernah mengalami hal seperti itu. Namun kalau kita mau menata ulang kehidupan kita, ada banyak hal dapat dilakukan untuk menambah inspirasi, kegairahan dan kebahagiaan kita.

Misalnya, untuk pencapaian target, kita bisa menyusun kembali rencana perbaikan untuk tiga bulan ke depan. Untuk keseimbangan kehidupan sosial, kita bisa mendonasikan beberapa barang bekas kepada yang memerlukan. Carilah buku atau DVD favorit dan nikmatilah dengan sepenuh hati. Setelah menjelang akhir pekan, kita bisa pergi makan bersama orang-orang terdekat sambil bercengkerama dengan santai tanpa perlu membahas hal-hal yang berat dan monoton. Keesokan paginya, bangun lebih pagi dan berjalan menelusuri jalan-jalan di sekitar rumah sambil menyapa tetangga-tetangga. Atau bila ada sport center di dekat rumah, Anda bisa mengunjuginya untuk menjaga kebugaran tubuh. Setelah itu habiskan waktu berdua bersama seseorang yang kita cintai. Entah itu sekedar pergi ke mall atau bertamasya.

Kita hanya melewati dunia ini sekali saja. Maka, kebajikan apa pun yang dapat kita lakukan bagi siapapun, lakukanlah sekarang juga. Jangan menunda atau melalaikannya. Buatlah hidup Anda menjadi lebih efektif dan seimbang.

Sesuatu yang mengagumkan tanpa disadari terkadang ada di depan mata kita.
 
Gbu all...

Selasa, 18 Februari 2020

Kubu Pertahanan Yang Kuat

Mazmur 91:2
"Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku yang kupercayai"

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 61; Markus 5; Bilangan 5-6

Tempat perlindungan adalah tempat yang aman jauh dari bahaya. Kubu pertahanan adalah bangunan kokoh yang nyaris tidak dapat ditembus oleh senjata konvensional.

Marthin Luther menulis sebuah lagu yang indah yang berbunyi, "Kubu pertahanan yang kuat adalah Allah kita; tembok yang kokoh tidak pernah gagal. Penolong kita berada di tengah banjir; penyakit mematikan dikalahkan." Sungguh pernyataan yang luar biasa tentang perlindungan dan kuasa yang dahsyat dari Allah!

Apakah Allah peduli dengan Anda dan saya? Dapatkah kita datang kepada-Nya hanya dengan kepercayaan dan iman saat kesulitan dan percobaan mengancam akan melanda kita? Ya, seribu kali! Dan Yesus Kristus adalah bukti terbesar bagi setiap kita bahwa Allah sangat mengasihi kita.

Sebesar apapun badai yang sedang menghantam Anda, Allah adalah tempat terbaik untuk berlindung.
Gbu all...

Senin, 17 Februari 2020

Stop Mempermalukan Allah

Lukas 23:35
"Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah.""

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 57; Markus 1; Imamat 24-25

Dua hari yang lalu, pada saat saya sedang mencari berita di Internet, saya menemukan satu judul berita yang cukup menarik, "Kontroversi Musisi Lecehkan Yesus". Sang penulis berita mengangkat kasus-kasus dimana musisi dunia yang begitu terkenal di dunia, seperti John Lennon, Madonna, Jay-Z, Elton John mengolok-olok Tuhan Yesus dan ajaran-Nya.

Masing-masing selebritas ternama tersebut mengungkapkan ejekkan dalam wujud yang berbeda-beda. John Lennon sebelum kematian tragis yang dialaminya menyatakan The Beatles lebih terkenal dari Tuhan; Madonna dalam salah satu video klipnya menampilkan sosok Tuhan Yesus serba hitam yang disalib. Rapper Jay-z menggunakan ikon seperti Yesus di video klikpnya. Terakhir dan masih menjadi berita hangat, Elton John dalam sebuah wawancara dengan sebuah majalah internasional mengatakan bahwa Tuhan Yesus adalah seorang penyayang, sosok gay yang sangat cerdas dan orang yang mengerti masalah manusia.

Kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke surga sudah terjadi ribuan tahun yang lalu, tetapi penghinaan demi penghinaan terhadap diri-Nya terus terjadi sampai sekarang. Apa yang dilakukan orang-orang yang tidak mengenal-Nya ini sebenarnya juga dilakukan orang-orang percaya. Dengan kelakuan mereka yang munafik, muka Tuhan Yesus kembali diludah. Dia tidak marah, melainkan sedih melihat umat-Nya hidup dalam kebohongan demi kebohongan.

Sikap bermuka dua yang seorang Kristiani tunjukkan dalam kehidupan sehari-harinya tanpa dia sadari juga merupakan bentuk pelecehan kepada Raja di atas segala raja. Ia telah menghina anugerah keselamatan yang diberikan kepadanya. Di hari minggu, ia hidup seperti orang kudus, tetapi senin sampai sabtu hidupnya begitu berantakkan.

Kita tidak bisa hidup dalam dua dunia dimana Firman Allah dan dosa dijalankan bersama-sama. Alkitab mencatat bahwa hati yang mendua tidak akan tenang dalam hidupnya (Yakobus 1:8). Jika Anda ingin hidup benar di hadapan Tuhan maka hiduplah sungguh-sungguh dalam firman-Nya dan jauhi dosa. Ketika Anda melakukan ini maka ketahuilah Anda sedang mempermuliakan nama-Nya, bukan lagi mempermalukan nama-Nya Yang Ajaib itu.

Seberapa besar kasih Anda kepada Allah, sebesar itu pula usaha Anda membuat nama-Nya semakin terkenal di bumi ini.


Gbu all...

Minggu, 16 Februari 2020

Penglihatan Yang Mengubah

II Korintus 3:18
"Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 56; Kisah Para Rasul 28; Imamat 22-23

Di zaman dahulu kala, ada seorang raja muda yang sedang bersembunyi di atas sebuah pohon. Ia terlihat gelisah karena sedang menunggu tunangannya. Tanpa sadar, ia pun jatuh dari pohon tersebut dan ketika mukanya sedang menghadap ke tanah, tampaklah sebuah sepatu yang ia kenal. Benar, ketika mukanya melihat ke atas, terlihatlah wajah sang putri, kekasih yang sudah lama ditunggunya. Entah mengapa, ia pun memberanikan diri untuk mengungkapkan siapa dirinya kepada si pujaan hati.

Dengan nada yang sangat hati-hati, sang raja muda mencoba menjelaskan mengapa ia selama ini menyembunyikan identitasnya. "Aku tidak pernah bercita-cita jadi raja. Tapi sekarang aku sudah menjadi raja, dan aku tidak nyaman dengan mahkota yang kupakai, sampai aku jatuh dari pohon dan melihatmu. Mendadak, untuk pertama kalinya aku merasa bahwa aku menjadi raja. Aku senang menjadi raja. Dan yang paling mengherankan, aku ingin menjadi raja yang terbijak, paling berani, dan paling agung dari semua raja mana pun." Hanya dengan memandang orang yang dicintainya, karakter dan tujuan raja muda ini pun berubah.

Saat kita bercermin pada Pribadi yang kita kasihi, yaitu Tuhan Yesus, kita pun berubah. Paulus menulis, "Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar" (II Korintus 3:18).

Dengan memandang Tuhan di halaman-halaman Kitab Suci, dan dengan berserah kepada Roh Kudus, kita akan menjadi pribadi yang berbeda. Kita ingin semakin mirip dengan Dia dan kerinduan terbesar kita adalah menyenangkan hati-Nya.

Kristuslah satu-satunya yang dapat mengubah total hidup Anda. 


Gbu all...

Sabtu, 15 Februari 2020

Menghadapi Penolakkan

Yesaya 53:3
"Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 55; Kisah Para Rasul 27; Imamat 20-21

Di sepanjang kehidupan-Nya di bumi, Yesus terus menerus mengalami kritikan dan penolakkan. Pada awal pelayanannya, orang-orang sekota-Nya di Nazareth berusaha untuk melemparkan-Nya dari atas tebing (Lukas 4:29). Para pemimpin agama dan politik terus berdebat dengan-Nya dan bersepakat untuk membunuh-Nya.

Akhirnya, Yesus pun ditangkap dan dibawa ke hadapan Pilatus dan Herodes. Meskipun Dia tidak bersalah atas tuduhan terhadap diri-Nya, Dia dinyatakan sebagai musuh Allah dan manusia. Oleh karena itu, Yesus pun dianggap tidak layak untuk hidup.

Bagaimana Dia dapat menanggapi semua kritikan dan penolakan itu? Pertama, dengan kesetiaan. Dia tidak mengurangi pesan-Nya atau berhenti untuk melakukan apa yang benar. Kedua, dengan kekuatan. Di hadapan-Nya terbentang salib, tetapi ia tidak keberanian atau takut dengan apa yang Dia tahu sebagai kehendak Allah. Ketiga, dengan penundukkan diri. Ketika Herodes memaksa Dia untuk membela diri-Nya, "Yesus tidak memberi jawaban apa pun" (Lukas 23:9). Hanya satu hal yang penting: menggenapi tujuan Allah atas hidup-Nya.

Bagaimana Anda menghadapi kritikan?

Respon yang benar terhadap kritikan orang lain akan berpengaruh kepada tindakan apa yang akan Anda ambil ketika kritikan itu datang. 


Gbu all...

Jumat, 14 Februari 2020

Otoritas Mutlak Hidup Anda

Maleakhi 3:6
"Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 54; Kisah Para Rasul 26; Imamat 18-19

Dunia yang kita hidupi sekarang ini lebih banyak menyuarakan ketidakpastian dan ketidakjelasan. Rumah tangga yang sudah dibangun 25 tahun, dalam sekejap bisa hancur oleh karena ketidaksetiaan salah satu atau kedua belah pihak. Perusahaan yang sedang berkembang cepat, hanya dalam waktu hitungan jam atau menit bisa langsung bangkrut karena dunia terkena krisis global.

Tetapi bersyukur kepada Tuhan, jika Anda adalah orang percaya maka Anda mempunyai sesuatu yang dapat diandalkan: Firman Tuhan yang tidak dapat berubah! Tuhan tidak mempunyai tolok ukur ganda. Dia tidak mengatakan satu hal hari ini dan bisa berubah keesokannya. Dia sama, kemarin, hari ini dan selama-lamanya.

Jika Anda mau menjadikan Firman sebagai otoritas mutlak dalam hidup Anda, maka itu akan memberi kemantapan ketika segala disekeliling Anda runtuh. Jika Anda membiarkan firman Tuhan menyelesaikan persoalan-persoalan hidup Anda, Anda akan yakin ketika orang lain bingung. Anda akan merasa damai ketika orang lain ada di bawah tekanan. Anda akan menang ketika orang lain dikalahkan!

Apa arti menjadikan firman Tuhan sebagai otoritas? Itu berarti mempercayai perkataan-Nya ketimbang mempercayai perkataan manusia. Itu berarti mempercayai perkataan-Nya dan bukannya perkataan iblis. Itu berarti mempercayai perkataan-Nya dan bukan keadaan sekitar.

Bulatkan tekad di hati Anda untuk melakukan itu hari ini. Ambillah keputusan untuk hidup dengan iman, bukan berdasarkan pandangan mata. Serahkanlah diri Anda pada otoritas firman Tuhan maka tidak akan ada apa pun di dunia ini yang dapat merampas ketentraman Anda.

Firman Allah berisi jalan keluar bagi seluruh persoalan di dunia ini, karena itu hiduplah di dalam-Nya.


Gbu all...

Kamis, 13 Februari 2020

Orang Lemah yang Kuat

II Korintus 12:9
".....Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 53; Kisah Para Rasul 25; Imamat 16-17

Apabila ada hal lain yang ingin kita benci melebihi dari kebencian kita terhadap kesombongan orang lain adalah kesadaran atas kelemahan diri kita. Biasanya kita akan menutupi segala kelemahan kita dengan berbagai macam cara agar hal itu dapat diketahui orang lain.

Bahkan rasul Paulus pun sampai harus diingatkan oleh Tuhan mengenai kelemahannya sendiri. Ia berulang kali ditusuk oleh "duri dalam daging" (II Korintus 12:7). Ia tidak mengatakan duri apa sebenarnya yang menusuk-nusuknya itu, tetapi penulis J.Oswald Sanders mengingatkan kita bahwa "duri tersebut melukai, merendahkan, dan membatasi Paulus". Sebenarnya ia sudah tiga kali meminta kepada Tuhan untuk mengambil duri tersebut, tetapi permohonannya ditolak. Ia kemudian justru menggunakan duri itu untuk bernaung pada kasih karunia Allah. Tuhan berjanji, "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna" (ayat 9).

Dengan berani Paulus mulai "merangkul" kelemahannya dan menguji kasih karunia Tuhan. Itu merupakan sebuah jalan yang disebut Sanders "proses berjalan secara bertahap" dalam kehidupan sang rasul. Ia juga mencatat bahwa akhirnya rasul Paulus tidak lagi menganggap durinya sebagai "kekurangan yang membatasi", tetapi menganggapnya sebagai "keuntungan ilahi". Dan keuntungannya adalah: Ketika dirinya merasa lemah, ia justru kuat di dalam Tuhan.
Kekuatan Allah terlihat paling jelas dalam kelemahan kita.


Gbu all...

Rabu, 12 Februari 2020

Doakan Masalah-masalah Anda

Filipi 4:6
"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 52; Kisah Para Rasul 24; Imamat 14-15

Apa yang Anda lakukan pertama kali ketika mendapatkan masalah? Apakah Anda khawatir? Kebanyakan dari kita demikian. Namun, apakah kekhawatiran menyelesaikan masalah? Tidak. Jadi, kalau hal itu tidak menyelesaikan masalah, untuk apa khawatir?

Kisah alkitab tentang Hizkia memberi kita sebuah gagasan untuk menyelesaikan masalah. "Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN. Hizkia berdoa di hadapan TUHAN" (II Raja-raja 19:14-15).

Bukannya datang kepada Allah sebagai Sumber yang utama, kita sering kali justru datang kepada-Nya sebagai tempat yang terakhir. Ikutilah formula Hizkia. Datanglah kepada Allah terlebih dahulu dengan masalah Anda, karena hanya Dia yang mampu menanganinya dengan cara yang terbaik untuk Anda dan menurut kehendak-Nya yang sempurna.

Berdoa kepada Allah adalah bukti penyerahan hidup Anda kepada-Nya. 


Gbu all...

Selasa, 11 Februari 2020

Letih Setengah Mati

Matius 11:28
"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 50; Kisah Para Rasul 22; Imamat 10-11

Resiko dari bekerja adalah mengalami rasa capai. Tidak ada satu pun pekerjaan baik itu yang dilakukan di dalam kantor atau di luar kantor yang tidak membuat tubuh seseorang menjadi letih. Baik dia berprofesi sebagai seorang guru, manajer sebuah perusahaan, atau kuli kasar sekalipun pasti merasakan hal ini.

Tuhan Yesus pun mengalami keadaan seperti layaknya manusia dimana Dia harus mengasingkan diri dari orang banyak untuk beristirahat dan berkomunikasi dengan Bapa. Setelah Dia mengadakan banyak mukjizat dan mengajar orang banyak, Dia tahu bahwa harus berhenti sejenak untuk disegarkan kembali oleh Bapa.

Seletih apa Anda hari-hari ini sehingga tidak dapat mengerjakan apa pun atau bila dikerjakan juga hasilnya tidak maksimal? Allah mengerti kondisi Anda dan karena itu Dia memanggil Anda untuk datang kepada-Nya. Jumpailah Dia dalam doa dan saat teduh Anda maka kesegaran dan kekuatan baru akan Anda terima seketika itu juga.

Allah sanggup memberikan kekuatan kembali sekalipun Anda merasa sudah tidak mempunyai tenaga lagi. 


Gbu all...

Senin, 10 Februari 2020

Lebih Dari Nasihat Baik

Yohanes 10:3
"Ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar"

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 49; Kisah Para Rasul 21; Imamat 8-9

Apa yang terlintas di dalam pikiran ketika mendengar kata tuntunan? Mungkin akan banyak jawaban atau intepretasi untuk hal ini. Bila hal ini ditanyakan kepada saya maka saya akan menjawab Allah. Mengapa Allah? Karena hanya Dia sendiri penuntun setia umat-Nya sampai hari ini.

Ada sebuah kisah mengenai seorang buta dengan anjingnya. Setiap kali pria yang tidak bisa melihat ini hendak bepergian, tidak pernah lupa ia membawa hewan kesayangannya. Anjing ini begitu setia menjadi penuntun. Walaupun tuannya tidak dapat melihat, ia dapat menjadi mata bagi tuannya sehingga tuannya tidak terjatuh. Mulutnya mungkin tidak dapat berkata-kata kepada pria buta tersebut seperti manusia, tetapi penglihatan tajam yang ia miliki dapat memimpin langkah si pria buta dengan aman di setiap jalan yang berbahaya.

Sebagian orang menginginkan Allah menjadi penasihat yang mulia. Tetapi ketika pandangan kita kabur dan jalan menjadi gelap, seperti yang sering terjadi, kita memerlukan lebih dari sekedar nasihat baik. Kita memerlukan Gembala yang Baik untuk memimpin kita (Yohanes 10:3,11). Apabila Anda mengikuti Kristus setiap hari maka Anda akan menemukan tuntunan yang Anda perlukan.

Mencari Tuntunan? Ikuti Kristus, Sang Penuntun Anda yang sejati.


Gbu all...

Minggu, 09 Februari 2020

Anda adalah Milik-Nya!

Galatia 2:20
"Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 48; Kisah Para Rasul 20; Imamat 6-7

Publik Jerman tersentak ketika mengetahui salah seorang pemain sepakbola negara mereka yang akan bermain di Piala Dunia 2010, Robert Enke tewas bunuh diri pada 10 November 2009. Menyedihkan karena banyak orang memfavoritkan Enke menjadi penjaga gawang utama tim nasional Jerman di Afrika Selatan nanti.

Rasa frustasi mendalam ditinggalkan putri kesayangannya, Lara, ditenggarai sebagai faktor utama yang membuat pria berusia 32 tahun tersebut berani melakukan aksi menabrakkan diri ke kereta api yang sedang melintas ketika itu. Kini, istrinya pun berdua bersama anak angkat mereka di salah satu kota di Jerman.

Kasus bunuh diri sempat juga menggegerkan Indonesia dimana orang yang tewas melakukan aksinya dengan menerjunkan diri dari lantai atas pusat perbelanjaan. Walaupun, motif bunuh diri para pelaku berbeda-beda, tetapi ini menyadarkan bahwa masih banyak orang yang menganggap tubuh mereka adalah kepunyaan mereka sendiri.

Ketika Kristus datang ke dunia dan mati bagi dosa-dosa manusia maka hidup yang kita miliki sudah menjadi milik-Nya. Walaupun sebelum Adam jatuh ke dalam dosa, tubuh manusia adalah kepunyaan Allah, tetapi karya penebusan Yesus memberi penegasan bahwa apa yang di manusia adalah kepunyaan-Nya.

Bila setiap orang mengetahui hal ini maka dipastikan tidak akan ada orang yang dengan seenaknya melakukan aksi bunuh diri. Apa pun keadaan yang saat ini sedang Anda hadapi, janganlah mengambil keputusan untuk mengakhiri hidup. Anda ditebus untuk hidup dan kalaupun ada kondisi yang tidak sesuai dengan yang Anda harapkan di dunia ini, lihatlah bahwa ada rencana Allah yang jauh lebih indah di balik semuanya itu.

Menjalani hidup sesuai Firman Allah adalah bukti pengakuan Anda atas otoritas Allah di dalam kehidupan Anda. 


Gbu all...

Sabtu, 08 Februari 2020

Menjadi Pusat Perhatian

Lukas 16:13
Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 16; Matius 16; Kejadian 31-32

Pengajaran Tuhan mengenai uang dalam Lukas pasal 16 sampai saat ini bahkan selamanya masih aktual untuk dijadikan berita di surat kabar. Beberapa orang Farisi mendengarkan Yesus saat Dia menyampaikan perumpamaan tentang hamba yang tidak setia. Dia berkata, "Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." Orang-orang Farisi mencemooh hal ini, karena mereka adalah hamba uang. Namun Yesus menanggapi, "Apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah" (ayat 15).

Seorang penulis bernama Wayne Jacobsen menunjukkan bahwa kata ‘dibenci', yang digunakan Yesus dalam ucapannya di atas tidak mengacu pada pelanggaran susila yang kotor. Dia menujukan kata itu pada kecintaan orang-orang Farisi pada harta duniawi atau lebih tepatnya pada uang. Banyak orang pada masa kini berbuat demikian, padahal itu sangat menjijikkan di mata Allah.

Untuk membantu mengalihkan perhatian kita dari uang, Ken Gire menulis doa berikut: "Tuhan Yesus, tolonglah saya pada hari ini untuk melihat dengan jelas bahwa pada suatu hari kelak saya akan mati. Kini saya telah melihat dengan cukup jelas apa yang dianggap sangat berharga bagi manusia. Berilah saya mata yang dapat melihat apa yang Kau anggap berharga." Apakah yang berharga di mata Allah? Orang-orang yang membutuhkan, orang miskin, orang kelaparan, orang yang tidak mempunyai tempat tinggal, orang sakit, orang yang kesepian dan para narapidana (Matius 25:34-40). Menghargai seseorang berarti mendengarkan, memahami dan memenuhi kebutuhan mereka.

Apakah perhatian Anda tertuju pada nilai-nilai duniawi? Apakah hari-hari ini Anda sedang disibukkan dengan pekerjaan ini dan itu untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya dengan alasan untuk masa depan? Ataukah pada hari-hari ini perhatian Anda sedang tertuju kepada nilai-nilai Allah yang kekal?

Lepaskanlah hal-hal yang bersifat duniawi dan peganglah hal-hal yang bersifat kekal.


Gbu all...

Jumat, 07 Februari 2020

Kasih Yang Kekal

Yeremia 31:3
"Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 45; Kisah Para Rasul 17; Keluaran 39-40

Siapa yang dapat menggambarkan atau mengukur kasih Allah? Alkitab merupakan sebuah pewahyuan atas fakta bahwa Allah adalah Kasih. Ketika Anda membaca Firman Tuhan tentang keadilan, itu adalah keadilan yang diimbangi oleh kasih. Ketika Anda membaca Firman Tuhan tentang kebenaran, itu adalah kebenaran yang didirikan di atas kasih. Ketika Anda membaca tentang penebusan dosa, itu adalah penebusan yang dilakukan karena kasih, bersumber pada kasih diselesaikan oleh kasih.

Ketika Anda membaca Firman Tuhan mengenai kebangkitan Kristus, Anda membaca mengenai keajaiban kasih. Ketika Anda membaca Firman Tuhan tentang hadirat Kristus yang menetap, Anda membaca mengenai kuasa kasih. Ketika Anda membaca Firman Tuhan mengenai kedatangan Kristus, Anda membaca mengenai penggenapan kasih.

Betapa kotor, hitam, memalukan atau mengerikannya dosa Anda dan saya, Allah mengasihi kita. Apa buktinya? Yesus Kristus, Putra Allah Satu-satunya, disalibkan untuk kita. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16).

Jika ada kasih yang tidak lekang oleh waktu maka itu adalah kasih Allah kepada kita.


Gbu all....

Kamis, 06 Februari 2020

Lean on Me

Amsal 17:17
"Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 43; Kisah Para Rasul 15; Keluaran 35-36

Suatu hari seorang rekan kerja saya menyetel sebuah lagu di komputernya. Lagu itu terasa tidak asing di telinga saya, tetapi tetap saya tidak tahu apa judul lagu yang sedang diputar. Akhirnya saya pun menanyakan kepada rekan kerja saya ini. "Lean on Me" itulah jawabnya. Karena saya tertarik dengan lagu itu, akhirnya saya mencari liriknya di internet dan ketemu.

Lagu tersebut ternyata adalah lagu lama yang dinyanyikan kembali oleh para pemain film "Glee" yang saat ini sedang naik daun di Amerika Serikat. Di dalam salah satu kalimat lirik lagu tersebut ada kata-kata seperti ini: "Lean me, when you're not strong And I'll be your friend" Bila diterjemahkan kata-katanya bunyinya kurang lebih akan sebagai berikut: "Bersandarlah padaku, ketika engkau sedang lemah dan Aku akan menjadi sahabatmu". Sebuah pesan yang sangat mendalam dan membuat saya semakin berkaca, sudahkah saya menjadi sahabat seperti itu?

Tidak ada satu pun di dalam dunia ini yang dapat menandingi kejujuran, kemurnian, bahkan kasih yang begitu nyata ketika kita membangun sebuah persahabatan seperti yang Tuhan Yesus lakukan. Setiap perkataan-Nya dan perbuatan-Nya menunjukkan bagaimana Dia adalah Pribadi yang tak perlu diragukan lagi sebagai sahabat.

Tuhan Yesus adalah teladan kita untuk menjadi sahabat yang sejati. Sahabat sejati tidak hanya ada di saat suka, tetapi memberikan pundaknya ketika sahabatnya itu sedih atau mengalami permasalahan. Sahabat sejati memberikan dirinya sebagai sandaran ketika sahabatnya sedang menumpahkan segala kegelisahan. Pertanyaan hari ini, apakah Anda mau menjadi sahabat seperti yang Tuhan Yesus telah tunjukkan? Biarlah ketika Allah melihat dari Surga ke bumi, ia melihat Anda menjadi sahabat yang seperti Dia rindukan.

Hanya kasih Allah yang dapat memampukan kita menjadi sahabat sejati bagi sesama.


Gbu all...

Rabu, 05 Februari 2020

Teruji dan Benar

Amsal 20:6
"Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?"

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 42; Kisah Para Rasul 14; Keluaran 33-34

Kita pasti pernah kecewa terhadap seseorang yang tidak menepati janji atau tidak setia. Jengkel, ingin marah, semua perasaan campur aduk menjadi satu ketika kita mengalami hal ini. Tidak jarang orang lain akhirnya kena imbas dari kondisi kita yang sudah bad mood. Pengalaman-pengalaman dikecewakan orang lain membuat beberapa di antara kita pun berubah menjadi orang yang tidak menepati janji. Sebenarnya haruskah kita berubah menjadi seperti orang yang telah menyakiti hati kita?

Kita tidak dapat berbuat banyak terhadap ketidaksetiaan orang lain, tetapi kita dapat melakukan melakukan banyak hal untuk kesetiaan kita terhadap orang lain. Apabila kita berjanji, kita harus menepatinya. Jika kita berkata kepada seseorang bahwa kita akan berdoa baginya, kita perlu melakukannya. Ketika kita menyatakan kesetiaan dan kasih kepada orang lain, maka kita dapat melakukan hal-hal kecil yang menunjukkan kepada mereka bahwa kita serius.

Rasul Paulus mengatakan bahwa salah satu buah roh adalah kesetiaan (Galatia 5:22). Allah akan menciptakan di dalam diri Anda roh yang teguh jika Anda menganggap sungguh-sungguh apa yang Anda katakan kepada orang lain dan menepatinya. Oleh karenanya, mintalah Allah menjadikan Anda sebagai orang-orang yang dapat dipercaya, yaitu orang-orang yang teruji dan benar.

Setia kepada hal-hal kecil adalah perkara yang besar.


Gbu all...

Selasa, 04 Februari 2020

Meja Sukacita

Mazmur 23:6
"Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 41; Kisah Para Rasul 13; Keluaran 31-32

Seorang pelatih sepakbola yang terkenal dengan kedisiplinannya, dua hari sebelum pertandingan sesungguhnya memberikan porsi latihan yang lebih berat dari biasanya kepada para pemainnya. Tentu saja hal ini membuat anak-anak yang dilatihnya itu menggerutu, namun begitu mereka tetap menjalani setiap instruksi yang diberikan sang pelatih.

Kelelahan begitu terlihat dari muka para pemain. Mereka seperti ingin berkata tidak sanggup, tetapi mereka tahu ada maksud baik pelatih mengapa memberikan latihan seperti itu. Hari pun telah berganti malam dan akhirnya sang pelatih menyelesaikan latihan pada hari itu.

Seperti biasanya, sebelum membersihkan diri dan bergegas pulang, sang pelatih dan para pemain berkumpul. Disana, sang pelatih akhirnya menjelaskan mengapa ia melakukan semua ini, "Saya tahu kalian marah kepada saya atau jengkel karena latihan yang berat ini. Namun, tahukah kalian bahwa kita akan menghadapi tim sepakbola yang berat dan bila kita latihan dengan porsi yang sama maka hasilnya adalah kita akan kalah. Saya yakin kalian semua paham apa yang baru saja kita lakukan."

Hari pertandingan sesungguhnya pun tiba juga. Kedua tim mengeluarkan kemampuannya di lapangan hijau. Namun, secara tidak terduga tim yang dilatih pelatih super disiplin ini memenangkan pertandingan. Ekspresi gembira terpancar di wajah para pemain. Mereka pun memeluk pelatihnya itu sambil menyanyikan lagu kemenangan.

Awalnya pun sikap yang kita tunjukkan kepada Allah saat menghadapi pergumulan atau masalah seperti para pemain yang dilatih oleh pelatih disiplin di dalam cerita tersebut. Kita menganggap Dia tidak memiliki hati, kejam, tidak adil - Semua hal-hal yang jahat kita tujukan kepada Allah saat itu. Namun, ketika kita menjalani masa-masa yang kita sebut masa penderitaan itu dengan sukses maka kita akan menikmati berkat Allah yang luar biasa.

Dia telah menyiapkan meja Sukacita, sebuah pesta besar bagi Anda untuk merayakan segala hal yang indah yang telah terjadi. Cawan penderitaan Anda telah berlalu dan kini Anda dapat merasakan dari lubuk hati yang terdalam, "Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa."

Akhir dari setiap pergumulan dan ujian anak-anak Allah di muka bumi ini adalah kehidupan yang penuh dengan sorak-sorai kemenangan.


Gbu all...

Senin, 03 Februari 2020

Pilih Kasih

Yohanes 21:21-22
"Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?" Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 40; Kisah Para Rasul 12; Keluaran 29-30

Menjadi orang yang dijadikan nomor dua atau tiga dalam sebuah keluarga bukanlah sesuatu yang mengenakkan. Akibat hal ini juga, banyak anak yang akhirnya terluka atas perbuatan yang dilakukan oleh orang tuanya. Tidak hanya di rumah, di dalam perusahaan pun hal ini sering ditemui sehingga muncullah sebutan "anak emas bos" bagi mereka yang selalu mendapat perlakuan khusus dari atasannya.

Bagi mereka yang di-anakemas-kan, tentulah senang dengan perilaku yang diberikan oleh para pemimpinnya, tetapi bagi mereka yang tidak, kekecewaan dan kebencian tumbuh menyatu menjadi satu. Sadar atau tidak, pandangan kita terhadap Allah pun seperti itu. Kita menganggap bahwa ketika seseorang mendapat berkat yang luar biasa melimpah dan kita belum mendapatkannya maka kita akan menuduh-Nya sebagai Allah yang pilih kasih.

Dalam Kemahabesarannya, Allah memiliki wewenang menganugerahkan kasih dan kuasa-Nya kepada siapa ia ingin memberikannya. Hal ini bukan berarti Dia menganggap seseorang tidak berharga dan yang lain begitu tinggi derajat di mata-Nya. Dia memiliki rahasia tersendiri untuk memberkati satu persatu umat-Nya dan kita tidak perlu menanyakannya. Percaya saja, Allah telah menyiapkan berkat yang terbaik dan Dia akan mencurahkan sesuai dengan waktu yang dirancang-Nya.

Mungkin hari ini ada diantara Anda yang sudah berpaling dari Allah karena suatu peristiwa yang Anda anggap tidak harus Anda alami. Dalam kasih Kristus, saya mengatakan kembalilah kepada-Nya. Allah tidak pernah pilih kasih dan kalau pun ada kejadian yang membuat Anda begitu sedih dan kecewa lihatlah ada maksud-Nya yang besar dan mulia dibalik semua itu.

Allah mengasihi anak-anakNya dan itu tidak akan pernah berubah sampai kapan pun dan oleh apa pun juga.


Gbu all...

Minggu, 02 Februari 2020

Never Too Late

Mazmur 121:5
"TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah tangan kananmu."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 39; Kisah Para Rasul 11; Keluaran 27-28

Supaya sebuah pohon atau tanaman bisa bertumbuh dan menghasilkan buah, benihnya harus terlebih dahulu ditanam di tanah dan mati. Supaya buah roh dapat muncul dalam hidup kita, pertama-tama kita harus ditanam dalam firman Allah mati bagi diri sendiri. Di hadapan pemurnian, kesulitan, disiplin, dan kesedihan, Firman Allah memberi makanan bagi hidup kita dan buah mulai bermunculan. Tetapi itu tidak terjadi dalam semalam. Dibutuhkan waktu dan kesabaran.

Yusuf tidak akan pernah dipakai oleh Allah jika ia tidak dijual oleh saudara-saudara yang membencinya, dan dituduh oleh istri Potifar, yang menjebloskannya ke dalam penjara. Bahkan, setelah ia memberi tahu juru minum Firaun bahwa ia akan kembali melayani raja dan memintanya untuk memberi tahu Firaun akan pemenjaraan dirinya yang tidak seharusnya dilakukan, Yusuf harus menanti dua tahun lagi untuk dibebaskan dari penjara.

Saat kita menantikan Tuhan, kadang-kadang Dia kelihatan lambat untuk datang menolong kita, tetapi Dia tidak pernah terlambat. Waktu-Nya selalu sempurna.

Pertolongan Allah dalam hidup Anda tidak akan pernah terlalu lambat atau pun juga terlalu cepat karena Dia akan melakukannya selalu tepat pada waktunya. 


GBU ALL...

Sabtu, 01 Februari 2020

Kasih Yang Berkorban

Yohanes 15:13
"Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 38; Kisah Para Rasul 10; Keluaran 25-26

Kasih adalah sebuah kata yang sering kita dengar di dunia ini. Agama atau kepercayaan apa pun yang ada di dunia ini pasti mengetahui apa itu kasih. Tidak ada yang mau tidak dikasihi sesamanya. Setangguh apapun pria atau wanita, ia ingin merasakan kasih dari manusia lainnya.

Allah mengajarkan umat-Nya tentang hal ini melalui karya penebusan dosa manusia yang dilakukan oleh Yesus. Kasih itu tidak sekedar kata-kata mutiara atau perbuatan yang ujung-ujungnya meminta balasan. Kasih itu murni, bahkan itu juga berbicara pengorbanan. Dalam Yohanes 15, Yesus berkata kepada murid-murid, "inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya" (ayat 12,13).

Anda dan saya adalah sahabat-sahabat Tuhan Yesus, tetapi bukan berarti Dia mengatakan itu agar kita mau mati untuk-Nya. Bukan, bukan itu maksudnya. Yang Dia minta bagi kita yang mengaku sahabat-sahabatNya adalah ketaatan yang penuh kepada-Nya. Itu adalah cara kita memberikan nyawa baginya (Roma 12:1).

Demikian juga kita tidak perlu menunggu mati bagi sahabat kita, baru diri kita bisa menyebut diri sebagai sahabat mereka. Pengorbanan-pengorbanan selama Anda hidup saat ini juga dapat memperlihatkan seberapa dalam ikatan persahabatan diantara Anda dan sahabat Anda. Mengorbankan rencana dan jadwal yang padat, serta memberi perhatian disaat dia membutuhkan adalah sebuah cara sederhana untuk menunjukkan kasih Anda sebagai seorang sahabat.

Apa yang sudah Anda lakukan kepada orang-orang yang Anda akui sebagai sahabat? Sudahkah Anda melakukan pengorbanan-pengorbanan yang sepertinya sepele itu kepada mereka? Biarlah kita menjadi sahabat yang memiliki kasih seperti yang diinginkan oleh Allah.

Semakin dekat Anda kepada Allah semakin besar hati Anda untuk sesama.


GBU ALL...