Senin, 14 Maret 2011

JANGAN MEGAHKAN DIRI

Oleh: Ps. Hans Olofson, Swedia
Ayat Pokok: 1 Korintus 1:26-30


Allah mempunyai sudut pandang berbeda dari manusia.  Manusia bisa memandang dan menilai seseorang maupun diri sendiri dari berbagai sudut yang menurutnya baik.  Akan tetapi Allah melihat dan memilih hal-hal yang justru dianggap rendah oleh manusia. 

Sudut Pandang Berbeda
Sebagaimana layaknya anak laki-laki pada umumnya, ketika kecil saya suka sekali main bola.  Setiap ada waktu luang, saya pasti ada di lapangan hijau – sedang tekun berlatih main bola.  Saya merasa sayalah pemain bola terhebat di sekolah. Ketika tiba saatnya pemilihan tim sepakbola untuk satu pertandingan persahabatan dengan tim dari sekolah lain, kami dikumpulkan di aula.  Saya sangat yakin, saya lah orang pertama yang akan dipilih dan dipanggil oleh pelatih.  Namun apa yang terjadi? 
Saya tertunduk dan menjadi sangat kecewa, saat nama saya tak juga kunjung dipanggil.  Bukankah saya pemain terbaik di antara yang lain??
Demikianlah manusia hanya bisa menilai dari apa yang tampak di permukaan.  Bahkan manusia sering cenderung menilai dirinya jauh lebih tinggi dari nilai yang sesungguhnya. 
Tetapi puji Tuhan!  Allah memiliki sudut pandang yang jauh berbeda dan bertolak belakang dari penilaian manusia. 

Yang Dipilih Allah
Pilihan Allah bertolak belakang dari pilihan manusia:
“Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti.”
Mengapa Allah malah memilih yang bodoh, lemah, tak terpandang dan hina?  Apakah Allah tidak menyukai kelompok orang berhikmat, kuat dan terpandang?  Tidak!  Dia adalah Allah yang mengasihi semua manusia – tak ada yang terkecuali – Yohanes 3:16.  Lalu mengapa?
Pertama, jika Ia hanya memilih yang pandai, berhikmat, kuat, terpandang, kaya, berkedudukan tinggi, gagah dan cantik, maka orang-orang ‘biasa’ macam saudara dan saya tidak akan ada yang terpilih!

Kedua, “supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.”
Yang ingin Allah tekankan disini ialah:
1. Jangan megahkan/menyombongkan diri; jangan merasa diri lebih dari orang lain;
2. Tetaplah bersandar & berharap pada Tuhan, sebab Dialah Sumber segala sesuatu.
Yang dipilih Allah adalah mereka yang sungguh-sungguh mengasihi Dia – bukan yang pandai, kuat atau terpandang.  Dan kalau Allah memilih, Ia akan memperlengkapi saudara dan saya dengan kuasa dan kemampuan!
“Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami” – 2 Korintus 4:7.
Kekayaan Allah Dalam Bejana Tanah Liat
Allah menyimpan dan mempercayakan kekayaanNya, di dalam diri saudara dan saya, yang adalah bejana tanah liat!  Tanah liat adalah jenis tanah yang tak berharga dan tak diinginkan orang.  Tetapi Allah berkenan menyimpan kekayaanNya dalam bejana tanah liat!  Haleluya!
Mengapa harus bejana tanah liat yang rapuh, dan tak berharga samasekali?  Mengapa Allah tidak menyimpan kekayaanNya dalam bejana dari emas?  Allah memilih yang bodoh, lemah, dan hina -> untuk menunjukkan bahwa Dia adalah Allah Yang Maha Kuasa!
Saudara dan saya dipanggil untuk melayani Dia!  Yang terpenting adalah kesediaan/kerelaan – 2 Korintus 8:12!  Maukah saudara dipilih Allah?  Hanya jika saudara bersedia, maka Allah akan memakai saudara dengan heran.  Percayalah, Dia bisa melakukan apa saja melalui saudara dan saya!

Tuhan memilih yang bodoh, lemah dan hina untuk mempermalukan yang berhikmat, kuat, terpandang & berarti! 

Mari, jangan megahkan diri; jangan bersandar pada kemampuan, kekuatan dan kepandaian diri sendiri.  Allah berkenan memilih dan memakai saudara menjadi saksiNya; dan dengan cara yang tak terduga menangkan banyak jiwa bagi Kerajaan Allah! Tuhan Yesus memberkati saudara!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar