Kamis, 10 Maret 2011

JANGAN KUATIR

Ayat Pokok: Matius 6:34
Oleh: DR. Stefan Sos, Kanada

   
Tuhan Yesus mengajarkan banyak hal.  Salah satunya ialah “Jangan kuatir akan hari esok!”  Nasihat yang sering kita dengar, namun prakteknya cukup sulit dijalani.  Di tengah berbagai krisis yang melanda dunia dewasa ini, manusia cenderung takut dan kuatir akan masa depannya, oleh sebab tak seorangpun tahu apa yang akan terjadi di hari-hari mendatang.  Kematian, misalnya, adalah sesuatu yang pasti.  Kita tak bisa bersembunyi darinya.  Kematian bisa datang kapan dan dimana saja. 

Kekuatiran
Tahukah saudara, bahwa kekuatiran adalah pembunuh utama jiwa manusia?  Berikut adalah hasil sebuah jajak pendapat di Amerika Serikat tentang kekuatiran yang menguasai warganya:
- 26% kuatir tentang pekerjaan;
- 22% kuatir tentang uang;
- 10% kuatir tentang anak-anak;
- 7% kuatir tentang kesehatan;
- 5% kuatir tentang orangtua;
- 5% tidak terlalu kuatir tentang kehidupan;
- 15% agak sedikit kuatir tentang kehidupan.
Yang menarik adalah: 40% dari semua yang dikuatirkan manusia, TIDAK PERNAH terjadi!  Bayangkan, kita kuatir akan perkara-perkara yang tidak pernah terjadi!  Lalu mengapa kita masih kuatir??
Kekuatiran = dosa!  Kekuatiran adalah iman dalam perkara-perkara dosa; percaya pada hal-hal yang tak menyenangkan; percaya pada keputus-asaan dan kekalahan!  Kekuatiran menghancurkan kekuatan rohani manusia.  Kekuatiran membuat seorang pemberani jadi penakut, membuat orang tak dapat berpikir jernih.  Kekuatiran bahkan sanggup melumpuhkan pikiran, sehingga orang tak dapat berbuat apa-apa.  Bagi kaum wanita, kekuatiran hanya menambah kerut di wajah.
Dalam bahasa Yunani, kata ‘kekuatiran’ terdiri dari dua kata yang berarti double minded = berpikiran ganda!  Di satu sisi, kita percaya kepada Allah, tapi di sisi lain kita kuatir!
Dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, rasul Paulus membahas tentang pikiran manusia:
Pasal 1  - Pikiran tunggal, pikiran yang terfokus. Begitu pikiran terpecah, tak lagi berdiri
              di atas dasar Firman, kita akan kehilangan kepercayaan pada Allah, dan kekuatiran
              pun menguasai hidup kita.
Pasal 2  - Pikiran yang taat. Jika memiliki pikiran yang taat pada Firman Tuhan, maka kita
              takkan mempunyai kekuatiran.
Pasal 3  - Pikiran rohani. Yang memiliki pikiran rohani, akan mengerti kebenaran Firman Allah
              sehingga mereka bisa percaya penuh kepada Allah. Jika mereka percaya kepada Allah,
              mereka tidak akan kuatir.
Pasal 4  - Pikiran yang aman. Tak ada suatupun di dunia ini yang aman, kecuali pikiran yang
              telah dimerdekakan oleh Roh Kudus. Memiliki pikiran yang aman berarti tidak kuatir
             akan apapun!
Markus 4:18-19 menjelaskan apa arti kekuatiran – “Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.”  Firman Allah yang kita dengar terhimpit/tercekik oleh kekuatiran dunia ini!

JANGAN KUATIR
Matius 6:25 – “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?”
Sebagian besar penduduk dunia terancam kelaparan, termasuk orang-orang Kristen.  Tetapi bukankah Allah telah berjanji akan memenuhi segala keperluan umatNya?  Selama bangsa Israel dalam perjalanan ke tanah perjanjian, Allah tidak memberi persediaan manna selama 40 tahun, tetapi setiap pagi Ia menyediakan manna untuk keperluan satu hari!  Mengapa?  Supaya setiap hari mereka belajar bergantung sepenuhnya kepada Allah.  Dan dengan setia Allah membuktikan bahwa Ia sanggup menyediakan apa yang dibutuhkan umatNya.
Allah adalah Allah yang berkelimpahan.  Ia mempunyai begitu banyak untuk dibagikan.  Kalau saja kita percaya kepadaNya, maka kita tidak perlu kuatir akan apa yang kita makan, minum atau pakai!
Mazmur 27:1 “TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut?  TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?” 
Marta adalah contoh seorang yang kuatir tentang banyak perkara, padahal hanya satu saja yang penting, yaitu PERCAYA KEPADA ALLAH!  Perhatikan apa yang terjadi ketika seseorang kuatir tentang banyak hal – Lukas 10:38-42:
1. Mudah tersinggung. Banyak hal yang harus ia kerjakan. Sementara ia melihat saudaranya,
   Maria sedang duduk saja di kaki Yesus;
2. Pemarah. 
3. Menyalahkan orang lain. Ketika kesabarannya habis, Marta bahkan mulai mempersalahkan
   Yesus. “Tuhan, tidakkah Engkau peduli…?”
Saat dikuasai kekuatiran, orang tidak lagi dapat berpikir jernih; tak lagi dapat melihat sesuatu dari sudut pandang yang benar.  Itu sebabnya Tuhan Yesus berkata, “Janganlah Kamu Kuatir!”
Saat kuatir, saudara ‘memproklamirkan’ kepada dunia, bahwa Allahmu bukanlah Allah yang baik; Allahmu tidak dapat dipercaya; tidak setia; dan tidak sanggup menggenapi janji-janjiNya!  Kekuatiranmu melemahkan iman sesama jemaat! 
Mengapa orang kuatir?  Sebab ia belum bisa percaya sepenuhnya kepada Allah!  Apakah saudara masih dikuasai oleh berbagai kekuatiran?  Hari ini, Firman Tuhan berkata, “JANGAN KUATIR!”  Saat saudara menaati FirmanNya, engkau akan melihat setiap janji Allah digenapi dalam hidupmu!  Haleluya!
Tuhan Yesus memberkati saudara!   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar