Senin, 21 Maret 2011

MENGUCAP SYUKUR DIMASA SUKAR

“Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepadaNya, dengan hormat dan takut.” Ibrani 12:28
Hampir semua buku dalam Perjanjian Baru memuat anjuran, nasehat atau perintah untuk mengucap syukur. Sebab mengucap syukur harus menjadi tanda bahkan gaya hidup bagi pengikut Kristus yang mendapat predikat anak-anak Allah. Mengucap syukur di saat keberkatan, kesembuhan, pertolongan, pembelaan dan kemajuan itu mudah kita lakukan. Bila membaca Ibrani 12:26-28 mengucap syukur dalam suasana goncangan yang artinya ujian, tantangan, pencobaan dan penderitaan, bukanlah hal yang mudah. Tetapi inilah yang dikehendaki Tuhan dalam hidup orang-orang percaya.
Setiap goncangan yang berarti ujian, tantangan, pencobaan dan penderitaan atau krisis yang dialami orang-orang percaya bukan tanpa tujuan, tetapi atas seijin Tuhan. Suatu saat orang percaya akan menerima dan bertempat tinggal di dalam kerajaan yang tidak tergoncangkan. Tetapi orang percaya yang seperti apakah yang akan menerima dan mendiami kerajaan tak tergoncangkan? Bukan orang percaya biasa-biasa, bukan pula orang percaya yang lemah dan tidak berdaya, tetapi orang percaya yang berkualitas, yaitu orang percaya yang tidak tergoncangkan atau yang berkualitas.
Untuk mendapatkan sesuatu yang bernilai dan berkualitas, proses yang dijalani adalah goncangan yang dianalogikan sebagai ujian, tantangan, pencobaan dan penderitaan. Sebab itu bila Saudara sedang melewati hari-hari penuh ujian, tantangan, pencobaan dan penderitaan. Jangan pernah menjadi lemah, kecewa dan putus asa. Allah ingin Saudara menjadi bagian dari kerajaan yang tidak tergoncangkan itu. Kuat dan bertahanlah. Amin! (JSM)
Doa:Tuhan oleh Roh KudusMu aku cakap menanggung segala perkara di dalam Engkau. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar