Kamis, 31 Januari 2019

Tunjukkan Perbuatan

Amsal 29:19
"Dengan kata-kata saja seorang hamba tidak dapat diajari, sebab walaupun ia mengerti, namun ia tidak mengindahkannya."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 21; Matius 21; Kejadian 41-42

"Orang lebih dahulu dipengaruhi oleh apa yang mereka lihat," Anda bisa mempercayai pernyataan ini atau tidak, tetapi itulah kenyataannya. Jika Anda saat ini memiliki anak maka Anda akan melihatnya. Tidak peduli apa yang Anda perintahkan supaya dilakukan oleh anak-anak Anda, kecenderungan alami mereka adalah mengikuti apa yang mereka lihat Anda kerjakan.

Bagi sebagian besar orang, jika mereka melihat bahwa Anda bersikap positif, dapat dipercaya, dan mempunyai kualitas-kualitas mengagumkan, mereka akan mencari Anda sebagai pengaruh dalam kehidupan mereka. Saat Anda bertemu dengan orang-orang yang belum mengenal Anda, pada mulanya Anda pasti belum mempunyai pengaruh pada mereka. Orang-orang ini belum bisa melihat kualitas yang Anda di dalam diri, namun hal itu tidak akan berlangsung lama.

Pada saat berinteraksi dan mereka melihat segala tindakan Anda yang membangun kehidupan mereka maka disitulah Anda mendapatkan kepercayaan. Kepercayaan inilah yang sebenarnya membuat Anda memiliki pengaruh terhadap orang-orang di sekitar Anda. Oleh karena itu, jagalah kepercayaan yang mereka berikan dengan cara hidup benar di hadapan Tuhan.

Keteladanan yang Anda tampilkan melalui perbuatan memiliki pengaruh sangat besar dibandingkan perkataan yang indah dan enak didengar.


Gbu all...

Rabu, 30 Januari 2019

Permohonan Yang Mulia

Kisah Para Rasul 9:6
"Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 20; Matius 20; Kejadian 39-40

Banyak dari kita mungkin sangat terkesan dengan kisah-kisah orang Kristen yang dicatat dalam Alkitab. Kita sangat terkesima melihat apa yang mereka perbuat pada zamannya demi injil tersebar kepada banyak orang yang belum mendengar dan percaya akan Yesus. Saat kita berdoa pun yang kita minta kepada Tuhan adalah agar Dia mau mengaruniakan wawasan dan kekuatan rohani kepada kita seperti yang mereka miliki. Kelihatannya itu permohonan yang mulia, tetapi tahukah bahwa sebenarnya itu adalah doa yang egois. Kita meminta Tuhan untuk menjadikan diri kita seperti orang lain, bukan meminta Tuhan untuk menunjukkan apa yang Dia ingin kita lakukan.

Saulus saat dijumpai oleh Allah dalam perjalanannya ke Damaskus sempat mengajukan dua pertanyaan. Pertama, "Siapakah Engkau, Tuhan?" dan karena menyadari bahwa ia berhadapan dengan Allah yang hidup maka hanya ada satu pertanyaan lagi yang penting: "Tuhan, apa yang Engkau ingin aku lakukan?" (Kisah Para Rasul 9:5-6). Ia mengerti bahwa ketaatan kepada kehendak Allah merupakan fokus utama sepanjang sisa hidupnya.

Permohonan akan kesehatan, kesembuhan, keberhasilan, dan bahkan kekuatan rohani tidaklah salah, tetapi bisa menjadi doa yang egois jika tidak mengalir dari hati yang berketetapan untuk taat kepada Allah. Yesus mengatakan, "Barang siapa memegang perintahKu dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barang siapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh BapaKu" (Yohanes 14:21). Ketaatan menyatakan cinta kita kepada Allah dan memungkinkan kita mengalami cintaNya bagi kita.

Biarlah doa ini menjadi doa masing-masing setiap kita kepada Tuhan, yaitu "Tuhan, apa yang Engkau ingin saya lakukan?"

Kesediaan untuk menaati firman Tuhan setiap hari adalah langkah yang tepat untuk mengetahui kehendak Allah.


Gbu all...

Selasa, 29 Januari 2019

Hidup Bebas Dari Ketakutan

Mazmur 91:1-3
"Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 19; Matius 19; Kejadian 37-38

Seorang teman pernah berkata kepada saya, "hidup dalam ketakutan adalah wajar karena kita ini manusia yang tidak dapat melihat ke masa depan". Jujur, awalnya saya percaya akan apa yang ia sampaikan tersebut, tetapi itu mulai berubah ketika saya membaca Alkitab dan menemukan bahwa sebenarnya manusia dapat keluar dari ketakutan-ketakutan mereka.

Firman Tuhan dengan jelas menyatakan bahwa perlindungan Allah adalah satu-satunya jalan bagi manusia untuk keluar dari rasa takut. Tidak ada satu pun yang dapat melakukannya. Hanya Dia-lah yang mampu membuat hidup kita menjadi tenang di dalam keadaan yang penuh dengan ketidakpastian. Namun, janji ini tidak dapat dinikmati oleh semua orang.

Hanya orang-orang yang tinggal di dalam Tuhan saja yang dapat menerimanya. Tinggal berarti menghuni dan terus menetap. Bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa ialah hidup dalam persatuan yang berkesinambungan dengan Dia, memelihara firman-Nya dan mematuhi suara-Nya. Mereka yang tinggal di dalam Tuhan dapat hidup tanpa rasa takut terhadap tindakan yang akan dilakukan iblis.

Janji perlindungan Tuhan tidak menjamin bahwa iblis takkan mengganggu Anda, tetapi itu akan memberi Anda jalan keluar setiap iblis muncul di hadapan Anda.

Jika hari-hari ini Anda merasa takut akan bahaya di sekitar, luangkanlah lebih banyak waktu membaca firman dan berdoa sampai iman Anda kepada Tuhan mengatasi ketakutan Anda. Ingatlah bahwa betapa pun berbahaya dunia ini ke depannya, Dia pasti akan membebaskan Anda!

Hidup yang kita jalani di dunia ini akan terasa nyaman bila bersama dengan Yesus.


Gbu all...

Senin, 28 Januari 2019

Pengaruh yang Positif

Roma 12:2
"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 18; Matius 18; Kejadian 35-36

Pernahkah Anda menemui orang-orang yang berlabel pengikut Kristus, tetapi tidak memberikan dampak positif kepada sekelilingnya? Di kantor, ia suka memanipulasi data atau berkata yang tidak benar mengenai rekan kerjanya demi mendapatkan posisi. Kompromi demi kompromi yang ia lakukan dalam kejujuran, integritas dan moralitas membuatnya tidak bisa menjadi saksi Tuhan yang efektif.

Orang Kristen yang biasa-biasa dipersiapkan untuk bersikap seperti dunia dan melakukan hal-hal yang tidak jujur karena merasa takut dengan ketidaksenangan dunia terhadapnya. Ia mengabaikan perintah yang jelas dari Alkitab: "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini."

Hanya melalui hidup yang taat pada suara Roh, kematian setiap hari atas diri sendiri, dan dedikasi yang total kepada Kristus serta persekutuan yang terus terjaga bersama Dia, kita dimampukan untuk hidup saleh dan memiliki pengaruh yang positif terhadap dunia yang rusak ini. Apakah dunia sedang mengubah Anda atau Anda yang mengubah dunia?

Persekutuan yang intim dengan Allah adalah kunci agar Anda dapat memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sekitar Anda.


Gbu all...

Minggu, 27 Januari 2019

Melakukan Bagian Kita

II Raja-raja 20:5
"Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 17; Matius 17; Kejadian 33-34

Suatu waktu ada sebuah perlombaan lari yang berlangsung dengan sangat meriahnya. Setiap peserta berusaha untuk mendahului lawan yang ada di samping kanan maupun kirinya. Namun, ada sebuah pemandangan yang tidak lazim dimana ada seorang pelari yang mulutnya sedang komat-kamit sesaat sebelum ia melewati garis akhir.

Ketika ia sedang beristirahat sejenak karena baru saja menyelesaikan pertandingan, datanglah salah seorang penonton pertandingan. Pria itu pun menanyakan mengenai apa yang dilihatnya. "saya berdoa," jawab pelari tersebut. Sambil menunjuk ke arah kakinya, ia pun berkata, "Saya katakan, ‘Angkatlah kaki ini Tuhan, dan aku akan menurunkannya." Rupanya pelari itu berdoa memohon bantuan Allah, tetapi ia juga melakukan apa yang bisa dilakukan untuk menjawab doanya itu.

Apabila kita memohon pertolongan kepada Allah, janganlah hal itu menjadikan kita diam dan tidak berbuat apa-apa. Justru, adanya bantuan dari Yang Maha Tinggi, kita harus melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Ketika Hizkia mendengar bahwa ia akan mati, ia kemudian berdoa memohon mukjizat, dan Allah berjanji untuk memperpanjang hidupnya lima belas tahun lagi. Kemudian Yesaya memerintahkan untuk menaruh kue ara pada barah (II Raja-raja 20:5-7). Allah memberikan kesembuhan, tetapi menggunakan usaha manusia dan sarana-sarana alami.

Suatu pagi, ada dua rekan kerja pergi ke kantor. Tiba-tiba mereka sadar bahwa apabila mereka tidak bergegas, maka mereka akan terlambat. Salah satu dari mereka mengajak berhenti sejenak dan berdoa supaya mereka tidak terlambat masuk kantor. "Tidak," jawab yang satunya. "Mari kita berdoa sambil berjalan menuju halte".

Jadi, camkanlah hal ini, yakni apabila kita memohon kepada Allah agar Dia mengerjakan sesuatu yang besar bagi kita, maka kita pun harus siap untuk melakukan bagian kita.

Formula cara kerja mukjizat adalah campur tangan Allah ditambah sedikit usaha manusia. Mudah bukan?


Gbu all...

Sabtu, 26 Januari 2019

Masih Dapat Bekerja

Yosua 14:11
"Pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 16; Matius 16; Kejadian 31-32

Sekitar 10 bulan lalu, tepatnya pada Maret 2009, beberapa surat kabar di Indonesia mengangkat berita mengenai suksesnya Pam Dickson menyeberangi Selat Cook selama 9 Jam 23 menit dengan berenang. Bagi Anda yang belum tahu, Pam pada saat melakukan hal ini berusia 55 tahun - usia yang sungguh tidak muda lagi.

Sempat sepertinya usaha akan menjadi gagal karena sekitar 800 meter terakhir dirinya mengalami hiportemia, Pam tidak menyerah. Dalam kondisi yang sudah sangat kedinginan dan bingung, ia menyelesaikan sesuatu yang telah dimulainya dengan sempurna. Di saat Pam mendapatkan tepuk tangan dari orang-orang yang telah menunggu dirinya di garis akhir, ia juga mendapat penghargaan berupa julukan sebagai orang tertua yang melakukan hal tersebut.

Di dalam Alkitab ada satu tokoh yang cerita hidupnya hampir sama dengan Pam Dickson yakni Kaleb. Pada masa tuanya, Kaleb masih harus memegang pedang dan berperang. Tidak main-main, lawan yang harus dihadapinya adalah para raksasa - musuh yang dihadapi ketika ia masih muda dan energi tubuhnya masih sangat banyak.

Kaleb tidak sedikit pun gentar akan apa yang di depannya, bahkan ia sendiri meminta kepada Musa agar memberikan wilayah yang diduduki oleh orang-orang tinggi besar itu untuk menjadi miliknya. Keberanian yang tidak luntur walau usia sudah tidak muda lagi. Di akhir kisah, Kaleb berhasil mengalahkan para raksasa dan wilayah yang ditaklukkannya itu diberikan Musa menjadi milik pusakanya.

Berapa banyak orang yang berpengalaman dan memiliki potensi yang besar, tetapi akhirnya menemui kegagalan karena semangatnya sudah mulai kendur dan merasa sudah tidak dapat berbuat apa-apa lagi dalam kehidupannya? jumlahnya mungkin tidak sedikit. Namun, tidak dengan orang-orang yang mengandalkan Tuhan. "Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah" (Yesaya 40:31). Bagaimanakah dengan Anda?

Allah dapat memakai setiap orang menjadi alatNya, berapa pun usia orang tersebut. 


Gbu all..

Jumat, 25 Januari 2019

Selalu Berhasil

Kejadian 39:2
"Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu."

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 15; Matius 15; Kejadian 29-30

Di dalam dunia ini ada satu orang yang selalu berhasil melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Setiap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya pasti memuaskan setiap orang. Tidak hanya itu, kejujuran yang ia miliki juga membuat tuannya menyerahkan urusan rumah secara penuh kepadanya.

Walaupun banyak orang yang hendak menghancurkan kehidupannya, tetapi tidak ada satu pun yang berhasil. Akhir kisah hidupnya yang menyedihkan pun berubah menjadi begitu luar biasa. Ia diangkat sebagai perdana menteri di negara yang sebenarnya adalah asing bagi dirinya. Semasa ia memerintah, bahaya kelaparan yang melanda di dunia saat itu pun dapat diatasi dengan sangat baik. Siapakah orang ini? Ia adalah Yusuf, anak dari Yakub.

Yusuf adalah bukti bagaimana penyertaan Allah begitu nyata dan mengubahkan berbagai prediksi manusia. Ketika ada rencana yang jahat hendak mematikan dirinya, tangan Allah membelokannya sehingga menjadi kebaikan. Alkitab dengan begitu jelas menuliskan mengenai hal ini, "Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya...".

Apakah Anda ingin menjadi orang yang selalu berhasil dalam pekerjaan atau usaha yang sedang dikerjakan? Peganglah firman Tuhan dan hiduplah di dalamnya. Seperti kehidupan Yusuf yang selalu sukses, demikianlah hidup Anda akan dibawa Tuhan.

Orang yang hidupnya bersandar pada firman Tuhan akan selalu menikmati keberhasilan demi keberhasilan. 


Gbu all...

Kamis, 24 Januari 2019

Mintalah Perkara Besar

Lukas 16:10
"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 14; Matius 14; Kejadian 27-28

Sebagai orang Kristen, kita tahu bahwa Allah yang kita sembah adalah yang besar. Tidak ada satu pun di seluruh alam semesta ini yang dapat menandinginya. Patung-patung, pohon-pohon besar, jimat-jimat - semuanya tunduk di bawah kuasa-Nya. Jadi, sebuah hal yang aneh ketika kita yang begitu kecil ini malah menjauh dan meragukan Allah.

Di dalam alkitab, tidak ada satupun ayat yang menyatakan bahwa Allah alergi dengan permintaan yang menurut kita besar. Bahkan, sebenarnya itulah kerinduan-Nya bagi setiap kita. Allah sangat ingin anak-anakNya melakukan hal-hal besar di dunia ini, tetapi Dia tahu untuk mencapai semua itu harus dimulai dari setia dalam perkara-perkara kecil.

Apakah permintaan Anda kepada Tuhan hari-hari ini? Pelayanan yang lebih diperlebar? Pekerjaan yang lebih menjangkau banyak orang? Mintalah hal-hal itu dalam doa-doa Anda. Percayalah Allah tidak akan pernah menahan berkat-Nya kepada orang-orang yang memohon kepada-Nya.

Allah sanggup menggenapi segala permintaan Anda kepada-Nya.


Gbu all...

Rabu, 23 Januari 2019

Masa Depan yang Gemilang

Efesus 2:6-7
"Dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga, supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 13; Matius 13; Kejadian 25-26

Beberapa hari menjelang tahun 2010, diri saya menjadi begitu kuatir bukan karena ramalan dari "orang-orang pintar" yang muncul di televisi yang menyatakan bahwa di Indonesia akan terjadi musibah besar, tetapi karena ketidakpastian akan hari-hari yang saya jalani di depannya nanti. Hal itu begitu kuat mencekram kehidupan saya sehingga tanpa sadar sukacita dan damai sejahtera itu menjadi hilang.

Dalam kondisi ketakutan seperti itu, Tuhan menegur saya dengan firman-Nya yang tertulis di Efesus 2:6-7, "Dan di dalam Kristus Yesus....Ia....memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga, supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah..." Mata saya tercelik begitu membaca ayat ini. Saya sadar bahwa saya adalah anak-anak Allah yang telah dipegang hidupnya oleh-Nya. Dia telah berjanji bahwa saya akan memiliki masa depan gemilang dan itu pasti terjadi. Saat itulah saya bertobat dan mau membuat resolusi untuk dijalani pada tahun yang baru.

Mungkin diantara Anda saat ini ada yang begitu kuatir akan masa depan Anda, "Bagaimana saya nanti pada saat umur 50 tahun"; "Bagaimana nasib anak-anak saya yang masih kecil? Bisakah mereka meraih mimpi mereka?", percayalah Tuhan sangat tahu kehidupan kita. Dia-lah perancang terbaik yang tiada duanya di seluruh alam semesta ini. Masalah keuangan, pekerjaan, bisnis, masa depan anak-anak, Tuhan sudah mengaturnya dengan sempurna.

Masa depan yang ada di depan Anda adalah masa depan yang penuh dengan kegemilangan. Jangan takut!! Ketika Anda menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan maka Dia yang akan menuntun kehidupan Anda kepada rancangan-Nya yang indah.

Bersama Tuhan, masa depan hidup kita pasti luar biasa cerah.

Gbu all...

Selasa, 22 Januari 2019

Harga yang Mahal

Yakobus 1:2
"Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,"

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 12; Matius 12; Kejadian 23-24

Tidak ada di dunia ini yang didapat tanpa sebuah usaha atau pengorbanan. Menjadi seorang yang mahir dalam bidang komputer, Anda perlu belajar dan latihan secara intensif. Bahkan seorang pengkhotbah yang handal sekalipun, ia perlu latihan agar bisa lancar menyampaikan apa yang Tuhan taruhkan dalam hatinya untuk disampaikan kepada jemaat. Begitu pun dalam hal kepemimpinan. Untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif, Anda tidak hanya dituntut memiliki bakat, tetapi juga kemauan untuk merelakan diri.

Salah satu teladan terbaik akan hal ini dari seorang pemimpin yang tercatat di dalam Alkitab adalah Musa. Walaupun sebenarnya ia dapat menjadi "anak manja" dengan tinggal di istana Firaun dan tidak menghiraukan panggilan Allah untuk membawa keluar bangsa Israel dari Mesir, tetapi ia tidak melakukannya.

Musa mempertaruhkan segalanya untuk berusaha menolong bangsanya. Dan nyatanya, ia kehilangan segalanya. Setelah membunuh seorang Mesir, ia mengalami pengasingan di padang gurun Midian, dan selama empat puluh tahun ia hidup dengan pengorbanan yang telah dibuatnya sebelum mengetahui bahwa Allah bermaksud memakainya sebagai seorang pemimpin. Pada saat itu, Musa telah mengalami proses penghancuran dan pembentukan kembali yang dituntut darinya supaya dapat dipakai Allah.

Sebagai seorang pemimpin, Anda mungkin tidak diminta meninggalkan negara atau melepaskan semua harta seperti yang dilakukan Musa. Tetapi, Anda dapat memastikan bahwa memimpin orang lain akan menuntut suatu harga yang mahal.

Keegoisan adalah musuh dari kepemimpinan, sebaliknya kerelaan berkorban adalah sahabat terbaiknya.


Gbu all...

Senin, 21 Januari 2019

Start From Zero

Lukas 19:17
"Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 11; Matius 11; Kejadian 21-22

Mungkin tidak semua diantara Anda mengenal sosok pria yang satu ini, tetapi bila melihat apa yang dilakukannya, Anda pasti kagum dan ingin tidak akan percaya. Dunia mencatat namanya sebagai penakluk Gunung Everes yang memiliki puncak tertinggi di dunia Ya, nama orang ini adalah Tensing Norgay.

Sebelum Norgay membuat dunia terkagum dengan apa yang dikerjakannya, ia menemani para pendaki gunung sebagai Sherpa (pengangkut barang). Itu dilakukannya tidak hanya sekali, tetapi beberapa kali. Mulai dari gunung yang memiliki ketinggian 22.000 kaki sampai lebih dari 29.000 kaki, semua telah dilaluinya, bahkan ia harus turut serta dalam enam kali pada tujuh tim ekspedisi sebelum benar-benar menaklukkan gunung Everest.

Apa yang bisa kita pelajari dari seorang Tensing Norgay? Ia memulai sesuatu yang besar dari nol - he start from zero. Tidak ada kesuksesan yang datang tiba-tiba atau hasil yang mengagumkan dengan hal yang sangat kecil. Seorang penulis buku pernah menuliskan dalam satu hasil karyanya seperti ini, "kita tidak perlu hebat untuk memulai, tetapi kita harus memulai untuk menjadi hebat."

Apa yang saat ini Anda miliki di dalam diri Anda? Identifikasi hal itu dan mulailah dari sana. Ketika Anda setia melakukan hal-hal kecil itu, maka hal-hal yang besar telah menanti di depan untuk Anda kerjakan.

Sesuatu yang spektakuler tidak akan pernah ada apabila tanpa diawali dengan melakukan hal yang sederhana. 


Gbu all...

Minggu, 20 Januari 2019

Kepercayaan Menyingkirkan Kekhawatiran

Mazmur 37:5"Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;"
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 10; Matius 10; Kejadian 19-20
Seorang bayi yang sedang lapar akan terus menangis bila belum dikasih makan. Selembut apapun Anda menggendongnya atau memberikan mainan agar bisa diam, itu tidak akan berguna. Ia akan terus menangis sampai ada makanan masuk ke dalam tubuhnya yang mungil dan kenyang. Demikian pula dengan jiwa kita yang tidak dapat dipuaskan selain oleh Allah sendiri. Raja Daud menggambarkan kelaparan umat manusia akan Allah seperti seekor rusa yang merindukan sungai yang mengalir (Mazmur 42:2).
Konflik antara kekuatan tidak dapat berlangsung di dalam satu hati manusia. Ketika keraguan menguasai, iman tidak dapat tinggal. Dimana kebencian memerintah, kasih disingkirkan. Dimana keegoisan berkuasa, di sana kasih tidak dapat berdiam. Ketika kekhawatiran hadir, kepercayaan tidak dapat menetap.
Allah tidak akan berbagi tempat milik-Nya dalam hidup kita dengan apa pun atau siapa pun. Adakah sesuatu yang menyingkirkan Allah dari hati Anda hari ini? Jangan berikan tempat pertama kepada siapa pun juga selain kepada Kristus, dan serahkanlah hidup Anda kepada Tuhan.
Ketika Allah sudah memegang kehidupan kita maka tidak ada alasan untuk kita menjadi takut lagi.


Gbu all...

Sabtu, 19 Januari 2019

Kesederhanaan

Matius 5:3
"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga."

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 8; Matius 8; Kejadian 15-16

Setiap kita pasti mengenal dengan tokoh yang satu ini - kesederhanaannya telah menyentuh banyak hidup orang, tidak hanya di India tetapi di seluruh dunia ini. Para pemimpin negara di dunia sangat menghormati dirinya bukan karena ia mempunyai posisi yang sangat penting, tetapi apa yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-harinya itulah alasannya.

Mother Teresa adalah seorang wanita dan juga ibu bagi banyak anak di negaranya. Hatinya begitu murni membantu orang-orang yang memerlukan. Ia tidak meminta balas jasa apa pun dari yang telah menerima bantuannya. Ia sadar bahwa apa yang dilakukannya adalah karena ada yang telah mencontohkannya terlebih dahulu yakni Tuhan Yesus.

Tuhan Yesus adalah tokoh teladan dari yang ada di dunia ini untuk menggambarkan mengenai kesederhanaan. Dia yang adalah Allah dengan rela turun ke bumi yang penuh dengan dosa. Kehadiran-Nya pun bukanlah dalam suasana yang gegap gempita dan penuh dengan pesta. Kain lampin, palungan dan kandang domba adalah hal pertama yang harus diterima-Nya dengan kata lain kesederhanaan adalah peristiwa pertama yang hendak dicatatkan Allah agar diingat manusia.

Kesederhanaan bukanlah berarti kita harus hidup dalam kemiskinan, tetapi lebih kepada hati yang mau diajar dan menerima setiap firman Allah dengan tulus serta melakukannya dalam kehidupan sehari-hari dengan motif yang murni. Ketika hal itu kita jalankan maka percayalah banyak orang yang tidak hanya tergugah dengan apa yang kita perlihatkan, tetapi juga akan diubahkan.

Kesederhanaan adalah prinsip utama dalam Kerajaan Allah.


Gbu all...

Jumat, 18 Januari 2019

Janji Itu Milik Kita

Matius 28:20b
"Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 7; Matius 7; Kejadian 13-14

Ketika David Livingstone ke negeri asalnya, Skotlandia, setelah enam belas tahun masa yang sulit sebagai seorang penginjil dan penjelajah di Afrika, banyak orang yang mengenalnya melihatnya dengan keheranannya. Tubuhnya sudah tidak seperti dahulu ketika ia berangkat dari negara tersebut. David terlihat kurus karena dua puluh tujuh kali mengalami demam yang menjalar sampai pembuluh-pembuluh darahnya selama tahun-tahun pelayanannya. Tangan kirinya tergantung tak berdaya di sisi tubuhnya akibat diserang oleh seekor singa.

Saat berbicara kepada para mahasiswa di Glasgow University, ia berkata, "Apakah yang membuat saya bertahan melewati masa-masa sulit dan kesepian di sepanjang hidup saya itu? Jawabannya adalah karena Janji Kristus yang tertulis dalam Matius 28 ayat 20, ‘Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.'"

Janji itu adalah milik kita juga. Apa pun pencobaan yang kita hadapi, Kristus tidak pernah meninggalkan kita. Ia beserta dengan kita di setiap langkah perjalanan! Peganglah janji itu dalam hidup Anda untuk hari ini dan sampai selamanya!

Penyertaan Tuhan di dunia ini menjadi bagian setiap orang-orang yang setia menjalankan firman-Nya.


Gbu all...

Kamis, 17 Januari 2019

Orang Biasa

Kisah Para Rasul 4:13
"Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 6; Matius 6; Kejadian 11-12

Penulis novel laris, Arthur Hailey (1920-2004) pernah berkata mengenai tokoh-tokoh yang ditulis dalam bukunya, "Rasanya saya tidak pernah benar-benar menciptakan seorang tokoh. Saya menggambarkan kehidupan nyata." Apabila para pembaca membuka buku karya pengarang asal Inggris tersebut, maka mereka akan menjumpai orang-orang biasa yang ditempatkan dalam situasi-situasi luar biasa oleh sang penulis.

Tokoh-tokoh ternama yang terdapat dalam Alkitab seperti Petrus dan Yohanes bukanlah orang yang begitu luar biasa. Mereka hanyalah orang-orang biasa yang ditempatkan Tuhan dalam situasi-situasi tak terduga sebagai saksi Kristus. Orang-orang ini, yang melarikan diri ketika Yesus ditangkap, kini dengan berani menghadapi berbagai ancaman dan hukuman karena memberikan Dia kepada orang lain.

Bahkan para penguasa yang pada saat itu menentang para pengikut Yesus ini heran "Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus," (ayat 13).

Sebagian besar dari kita adalah orang-orang biasa yang hidup dalam dunia kerja, relasi, dan kejadian sehari-hari yang nyata. Kesempatan kita untuk menunjukkan realitas Kristus kadang kala datang secara tersamar-samar dalam kesulitan-kesulitan, sama seperti yang terjadi pada para murid dalam Kisah Para Rasul.

Sebagai orang biasa, Anda dan saya memiliki pengaruh luar biasa bagi Kristus, jika kita memercayai Dia sepenuhnya dan mengandalkan kuasa Roh Kudus.

Allah mencari orang-orang biasa untuk melakukan pekerjaan luar biasa.


Gbu all...

Rabu, 16 Januari 2019

Lebih Dari Sekedar Pekerjaan

I Korintus 10:31
"Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 5; Matius 5; Kejadian 9-10

Seorang pria asal Inggris, George Herbert dikenal sebagai penyair berbakat pada zamannya. Suatu hari, ia mencoba merenungi kembali atas segala apa yang dikerjakannya selama ini dan mulai bertanya-tanya kepada Tuhan.

Herbert merasa apa yang dilakukannya selama ini belum memenuhi panggilan awal yang ditetapkan oleh Tuhan. Namun, ia sadar bahwa menjadi seorang pendeta yang berdiri di atas mimbar bukanlah hal yang menarik baginya, walaupun Dia menuntunnya ke arah itu. Ia menjadi seorang ragu-ragu.

Setelah memberontak sekian lama, ia menyadari bahwa tunduk kepada ketuhanana Kristus adalah jalan keluar dari perhambaan keegoisan untuk menuju kebebasan sejati dan kepuasan hidup. Ia juga menyadari bahwa melayani Tuhan tidak selalu harus mati sebagai martir, tetapi lebih daripada itu, melayani Tuhan adalah melakukan pekerjaan manusia dengan penuh kerelaan dan penyembahan bagi kemuliaan-Nya.

Menjadi full timer atau tidak seharusnya bukanlah hal yang harus kita pusingkan hari-hari ini. Allah tetap memberkati dan menyertai apa yang Anda lakukan di dalam bidang pekerjaan Anda, apa itu sebagai dokter, humas, tentara, guru, maupun aparat kepolisian. Bahkan yang perlu kita sadari sekarang bahwa bekerja adalah bagi Tuhan. Kolose 3:23 dengan tegas menuliskan, "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan bukan untuk manusia."

Pekerjaan yang menjadi tanggungjawab Anda hari-hari ini akan sangat lebih berarti bila Anda memfokuskannya bagi kemuliaan nama Tuhan dan penuh dengan sukacita.

Allah adalah atasan dari semua orang Kristen.


Gbu all...

Selasa, 15 Januari 2019

Kisah di Musim Semi

Amsal 12:3
Orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan, tetapi akar orang benar tidak akan goncang.

Bacaan Alkitab setahun : Mazmur 91; Filipi 4; Ayub 42

Kadang sebagai manusia, kita sulit mengerti jalan pikiran Tuhan. Kita berpikir bahwa sesuatu yang indah dan mudah pasti baik bagi kehidupan kita. Namun ternyata tidak selalu demikian. Jerry Stemkoski belajar hal ini dari seorang petani tua.

Jerry menuliskan seperti ini: Pada suatu hari di musim semi, aku berkenalan dengan seorang petani tua. Di musim semi itu sering turun hujan, dan aku berkomentar bahwa turunnya hujan di awal musim seperti itu tentu bagus untuk tanaman. Dia menyahut, “Tidak juga, sebab kalau cuaca terlalu memanjakan tanaman, maka tanaman mungkin hanya akan menumbuhkan akar di permukaan. Kalau itu terjadi, badai akan dengan mudah menyapunya. Sebaliknya, kalau cuaca kurang bersahabat pada awal musim tanam, maka tanaman harus menumbuhkan akar yang kuat dan dalam yang diperlukan untuk mendapatkan air dan zat hara dari dalam tanah. Jika ada badai atau angin kering melanda, tanaman cenderung lebih bisa bertahan hidup.” Sekarang aku memandang saat-saat sulit sebagai peluang untuk menumbuhkan akar untuk membantuku di saat badai di waktu mendatang yang melanda hidupku.

Ada satu pertanyaan yang perlu kita tanyakan pada diri sendiri setelah memasuki tahun 2019 ini, “Apakah akar kehidupan kita sudah cukup dalam tertanam dalam Kristus Yesus?” Ingatlah bahwa akar kehidupan Anda akan menentukan apakah Anda tetap bertahan saat badai melanda nanti.

Bertumbuhlah dalam Firman Tuhan dan doa Anda, sehingga apapun yang menanti di depan nanti, Anda kuat menghadapinya.


Gbu all...

Senin, 14 Januari 2019

MENYEBERANG BERSAMA TUHAN

"Tuhan, Allahmu, Dialah yang akan menyeberang di depanmu" ( Ulangan 31 : 3 )

Ulangan 31 : 1 - 8

Zebra cross awalnya berwana biru kuning diperkenalkan di Inggris pada 1949. Tujuannya untuk membantu orang menyeberang jalan. Namun, karena kecelakaan penyeberang jalan tetap tinggi, di beberapa negara setiap zebra cross yang berada di depan sekolah biasanya ada penjaganya. Mereka biasa disebut School Patrol atau Lollipop Men (karena biasanya membawa sebuah papan berbentuk seperti permen loli), tugasnya menyeberangkan anak- anak sekolah sampai di seberang jalan.

Empat puluh tahun berlalu sejak bangsa Israel meninggalkan Mesir, berkelana di padang gurun menuju tanah perjanjian. Saat tujuan sudah di depan mata, kegentaran melanda hati mereka. Dapat dipahami, mereka akan memasuki suatu kehidupan baru setelah sebelumnya melalui banyak rintangan. Lagipula Musa, pemimpin mereka sejak dari awal, ternyata tidak akan ikut serta menyeberang ke tanah perjanjian. Namun, Musa tahu kegelisahan mereka, ia membangkitkan semangat mereka dengan mengingatkan, bahwa Tuhan akan menyeberang di depan mereka (ayat 3).

Memasuki tahun baru wajar juga jika ada kegentaran. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok lusa. Apakah langit akan cerah ataukah hujan turun mengguyur? Tetapi satu yang pasti, kita akan menyeberang menuju tahun yang baru dengan Tuhan berjalan di depan kita. Tantangan pasti akan ada, tetapi seperti kata Musa, "Sebab
Tuhan, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati" (ayat 8). Selamat menyeberang menuju tahun yang baru! --AYA

SEBERAT APA PUN JALAN DI HADAPAN KITA KELAK, BERSAMA TUHAN KITA AKAN AMAN SAMPAI KE SEBERANG


Gbu all...

Minggu, 13 Januari 2019

Pengucapan Syukur Sejati

Mazmur 107:1
"Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!"

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 31; Filipi 3; Ayub 42

Dipisahkan dari teman-teman, dituduh semena-mena, diperlakukan kasar dan bila ada orang yang berhak mengeluh maka ia adalah orang ini, yang hampir terlupakan dalam penjara romawi yang kotor. Tetapi, ia tidak mengeluh, tetapi malah penuh dengan kata-kata pujian dan ucapan syukur!

Orang ini adalah rasul Paulus - pria yang telah belajar arti dari pengucapan syukur sejati, bahkan di tengah-tengah kesulitan yang besar. Mari kita melihat bersama apa yang ditulisnya dalam penjara: "Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita" (Efesus 5:19-20).

Paulus bukanlah orang yang begitu hebat sampai ia bisa menerima segala sesuatu yang tidak mengenakkan dengan hati yang rela. Bahkan di saat dirinya dalam penjara, para penjaga penjara dan teman-teman sepenjaranya berpikir pria ini telah gila. Yang ia lakukan hanyalah berterima kasih kepada Tuhan atas apa yang dialami baik suka maupun yang mendatangkan duka.

Bagi seorang Paulus, pengucapan syukur bukanlah perayaan sekali dalam setahun, melainkan kenyataan sehari-hari sehingga menjadikannya orang yang penuh sukacita dalam setiap keadaan. Biarlah hal ini juga yang terjadi dalam setiap kita.

Ucapkanlah syukur kepada Tuhan senantiasa dan alami kekuatan dan sukacita ketika Anda melakukannya. 


Gbu all...

Sabtu, 12 Januari 2019

Kehidupan yang Tentram

Matius 25:23
"Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 30; Filipi 2; Ayub 40-41

Siapa di dunia ini yang tidak menginginkan kehidupan yang aman dan tentram? Bila itu ditanyakan kepada masing-masing pribadi, setiap orang berkata pasti menginginkan keadaan itu. Namun, apakah hal tersebut dapat ditemukan di dalam dunia yang sudah semakin jahat? Jawabannya tentu bisa, tetapi bila Anda tinggal di dalam Allah.

Dia memberikan ketenangan bagi Anda melalui setiap perkataan-perkataan yang disampaikan-Nya bagi Anda. Suara-Nya yang lembut namun memiliki kuasa memberikan rasa tentram di kala kita sedang dalam kesusahan, frustasi, dan kebimbangan. Bahkan dalam keadaan yang "biasa-biasa" saja dalam ukuran kita, penyertaan-Nya tetaplah nyata dan sempurna.

Bersama dengan Allah, tidak perlu ada lagi kekuatiran-kekuatiran. Kasih dan sukacita yang dicurahkan kepada setiap kita membuat hidup yang kita jalani pun terasa ringan. Ketentraman bukanlah menjadi sebuah angan-angan ketika Yesus tinggal di dalam hati kita. Apakah Anda hari-hari ini sudah melekat dengan-Nya?

Jika Anda hidup dalam penyertaan Allah maka ketentraman akan Anda nikmati hari demi hari.


Gbu all...

Jumat, 11 Januari 2019

Jangan Termenung

Efesus 5:17
"Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 29; Filipi 1; Ayub 38-39

Sebagai orang-orang yang percaya, kita tahu bahwa doa adalah saluran komunikasi manusia dengan Allah. Namun, tidak semua orang yang berdoa meyakini apa yang mereka panjatkan. Mereka terlalu banyak membingungkan apakah doa saya sudah sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak. Mereka berkata, "Wah, aku pasti tidak dapat berharap Tuhan akan berbuat sesuatu untukku jika itu diluar kehendak-Nya." Dan mereka benar sendiri.

Seharusnya kita tidak usah membuang waktu berdiri dalam kebingungan. Allah telah memberikan firman-Nya kepada manusia dan kita semua bisa membacanya setiap hari bila kita mau melakukannya. Dari sinilah kita dapat menemukan apa kehendak Tuhan bagi kita.

Tuhan telah membuat beberapa perjanjian khusus dalam firman-Nya dan Dia berkehendak untuk memenuhi setiap janji itu dalam hidup Anda. Malah sebenarnya, janji-janji itu dijamin oleh suatu kontrak yang telah ditandatangi dalam darah Yesus.

Alkitab adalah warisan terakhir dari Yesus Kristus. Itu adalah catatan dari apa yang Anda dapatkan di bumi ini dan di kehidupan mendatang dan tindakan paling cerdas yang dapat Anda lakukan ialah memahami isinya. Jangan biarkan Alkitab tergeletak di meja Anda lalu menangis di lantai sambil berseru, "Tuhan, Tuhan, aku sedang mencari kebenaran."

Ambillah Alkitab dari meja itu lalu selidikilah hal-hal yang menjadi milik Anda! Berubahlah jika memang firman-Nya berkata seperti itu. Dengan melakukannya, Anda sedang menyesuaikan diri dengan kehendak Tuhan.

Dia tidak pernah berubah. Alkitab menyatakan Allah tetap sama kemarin, hari ini dan sampai selama-lamanya. Kehendak-Nya juga demikian. Jadi, janganlah membuang waktu Anda untuk termenung memikirkan apakah doa-doa Anda sesuai dengan kehendak-Nya. Bacalah firman Tuhan dan jadikan itu sebagai landasan doa karena dengan begitu, Anda dapat memastikan jawaban doa-doa yang dipanjatkan yang akan datang.

Orang yang tinggal dalam Firman Tuhan selalu hidup dalam kepastian. 


Gbu all...

Kamis, 10 Januari 2019

Tuhan Itu Begitu Dekat Dengan Anda

Lukas 2:11
Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 26; Lukas 2; Ayub 29-31

Jika Anda pikir bahwa Tuhan tidak pernah bisa mengerti keadaan Anda, maka Anda salah besar. Tuhan sangat mengerti kehidupan Anda. Bagaimana saya bisa katakan dengan yakin tentang hal ini? Tuhan kita bukanlah Tuhan yang hanya duduk-duduk di sorga dan memperhatikan kehidupan umat-Nya. Pada dua ribu tahun lalu, Allah Sang Pencipta Alam Semesta itu menjelma menjadi seorang bayi, berada di rahim seorang wanita dan lahir sebagaimana seorang bayi lahir dari rahim ibunya.

Tidak berhenti disana, Yesus bertumbuh dari seorang bayi, anak-anak, remaja dan menjadi pemuda dewasa dalam asuhan keluarganya. Ia sangat mengerti permasalahan kehidupan ini, karena Ia pernah mengalaminya. Dia bukan Tuhan yang jauh dan tidak tersentuh. Dia adalah Tuhan yang sangat dekat dan mengerti permasalahan kehidupan ini. Bahkan hingga saat ini, Yesus yang telah naik ke sorga dapat kita temui kapan saja.

Jika Anda hari ini berpikir bahwa Natal adalah sebuah perayaan kelahiran-Nya saja, maka saat ini ada sebuah berita gembira untuk Anda. Natal adalah tentang sebuah berita bahwa Tuhan yang telah menjadi manusia itu datang untuk menyelamatkan seluruh umat manusia, Ia tidak jauh, bahkan sangat dekat dengan kita. Yesus Sang Mesias itu ada di tengah-tengah kita. Ia hidup di dalam Anda dan saya. Bagikan pesan Natal ini kepada setiap orang yang Anda temui, karena pesan ini sangat penting.

Tuhan kita bukanlah Tuhan yang jauh dan tak tersentuh, Ia ada ditengah-tengah kita.


Gbu all...

Rabu, 09 Januari 2019

Hadirat-Nya Atau Hadiah-Nya

Mazmur 61:5
Biarlah aku menumpang di dalam kemah-Mu untuk selama-lamanya, biarlah aku berlindung dalam naungan sayap-Mu! S e l a

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 7; Wahyu 13; Nehemia 4-5

Oswald Chambers pernah menulis: “Bukan janji Tuhan yang kita butuhkan, Tuhan sendirilah yang kita butuhkan.”

Pada hari Natal biasanya kita berkata, “Kehadiran Tuhan lebih penting daripada hadiah.” Tetapi sebagian besar waktu dan tenaga kita habiskan untuk berbelanja hadiah dan mempersiapkan perayaan natal. Bukankah hal ini menunjukkan sesuatu yang kontradiktif?

Dibeberapa tempat, mereka memiliki kebiasaan untuk bertukar hadiah di awal bulan Desember, sehingga mereka bisa memfokuskan sisa hari mereka di bulan itu untuk fokus kepada Yesus dan keajaiban kelahiran-Nya, hadiah sempurna dari Tuhan bagi kita.

Ketika kita katakan ingin hadirat Tuhan lebih dari apapun, mari kita nyatakan dengan sungguh-sungguh. Seringkali kita lebih menginginkan berkat jasmani dari-Nya daripada kehadiran-Nya. Kita lebih terfokus pada tangan-Nya daripada wajah-Nya.

Jadi, mari di sisa bulan Desember ini kita mengisi hari-hari kita untuk berada dalam hadirat Tuhan. Menikmati kehadiran-Nya dimanapun kita berada, sama seperti kerinduan Raja Daud, “Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain;” (Mazmur 84:11a)

Mari arahkah hati kita pada Tuhan, karena kehadiran-Nya lebih penting daripada hadiah-Nya. 


Gbu all...

Selasa, 08 Januari 2019

Untuk Itulah Aku Lahir

Yohanes 14:6
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 6; Wahyu 12; Nehemia 1-3

Menjelang kematiannya Yesus membuat sebuah pernyataan penting tentang kelahirannya. Selama menjalani pengadilan, Yesus ditanya oleh Pilatus tentang identitasnya. Inilah jawaban Yesus, “Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.” (Yohanes 18:37b).

Yesus tidak mengatakan bahwa Ia lahir untuk berkotbah atau menyembuhkan, tetapi tujuannya yang utama adalah untuk menjadi saksi bagi kebenaran.

Pilatus kemudian bertanya, “Apakah kebenaran itu?” Sayangnya, Pilatus terlalu terburu-buru dan tidak mau menunggu Yesus menjawabnya. Berapa banyak dari kita yang seperti Pilatus hari ini? Alasan Yesus lahir adalah agar kita mengenal Allah! Itulah alasan bagi kita untuk merayakan Natal dengan sukacita yang besar, tahun demi tahun. Melalui Yesus – yang dipanggil “Imanuel” yang artinya Tuhan bersama kita – Tuhan bersama dengan kita, baik waktu susah maupun senang.

Namun selangkah lebih dalam dari pesan Yesus ini, kita juga diminta untuk menjadi saksi bagi apa yang telah Ia lakukan. Mari dalam bulan dimana kita merayakan hari kelahiran Yesus Sang Juru Selamat ini kita menyaksikan kepada sebanyak mungkin orang bahwa ada kabar baik untuk mereka. Yesus telah lahir, mati dan bangkit untuk menyelamatkan semua manusia yang berdosa.

Jangan sampai kita salah memaknai natal, karena Yesus telah dengan jelas mengatakan tujuan kedatangan-Nya ke dunia ini.


Gbu all...

Senin, 07 Januari 2019

Ganjaran Kerendahan Hati

Amsal 22:4
Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 5; Wahyu 11; Ezra 9-10

Saya adalah orang yang menyukai dunia sepakbola. Selain dapat melihat keterampilan pemain-pemain mengolah bola di lapangan hijau, dari situ saya dapat belajar banyak hal. Terkait dengan renungan yang saya tulis hari ini, saya belajar mengenai apa itu ‘ganjaran’ dari bidang olahraga terpopuler di Indonesia ini.

Di dunia sepakbola, setiap pemain tidak jarang melakukan pelanggaran-pelanggaran saat berada di lapangan hijau. Atas tindakannya tersebut, pasti mereka akan mendapatkan yang namanya ganjaran dari wasit baik itu kartu kuning ataupun kartu merah. Jika pelanggaran yang dilakukan pemain sangatlah berat, maka organisasi sepakbola dimana ia berada biasanya yang akan memberikan ganjaran.

Kata ‘ganjaran’ tidak harus selalu dikaitkan dengan hal-hal yang negatif, hal yang positif pun dapat memakai kata ini. Amsal 22:4 menggunakan kata ini untuk menyatakan upah di dunia bagi seseorang apabila berlaku rendah hati. Berdasarkan ayat firman Tuhan tersebut, ada 3 ganjaran jika manusia rendah hati: 1) ia memperoleh kekayaan; 2) ia memperoleh kehormatan; 3) ia memperoleh kehidupan.

Berlaku rendah hati bukanlah perkara yang mudah bagi manusia dan sikap pamrih-dari manusia-lah alasannya. Kita pasti sering mendengar orang-orang yang menurut kita hebat berkata, “Karena saya perusahaan ini menjadi besar seperti sekarang” atau “Karena saya pelayanan ini berkembang pesat”. Disukai atau tidak, inilah yang sering kali menjerat orang-orang besar dunia maupun hamba-hamba Tuhan luar biasa akhirnya hancur.

Hanya di dalam Allah lah kita dapat menjadi orang-orang yang rendah hati. Dengan terus membangun hubungan tiap-tiap hari dengan-Nya, ‘keakuan’ diri kita akan terkikis habis. Saat kita telah menjadi orang-orang yang rendah hati seperti yang diinginkan-Nya maka tak perlu tunggu lama Dia akan mengganjar hidup kita dengan berkat-berkat seperti yang telah ditulis oleh penulis kitab Amsal di Amsal 22:4.

Ada berkat-berkat besar yang disediakan Allah bagi orang-orang percaya yang rendah hati.


Gbu all....

Minggu, 06 Januari 2019

TUJUAN TUHAN MEMBERKATI KITA

“ Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya,” Mazmur 67:2

Perihal berkat selalu menjadi menu perbincangan yang menarik di antara anak-anak Tuhan. Siapa yang tidak mau berkat ? Mungkin ada yang berkata, “ Sudah lama aku mengikut Tuhan, kok hidupku belum juga diberkati ?” Nah, apakah kita sudah menyadari sepenuhnya untuk apakah Tuhan melimpahkan berkat-berkatNya kepada umatNya ? Tuhan memberikan berkat kepada kita dengan suatu maksud atau tujuan yang mulia.

1. Supaya kita memiliki rasa takut akan Tuhan. Di dalam 'takut akan Tuhan' tercakup rasa hormat kepadaNya. Juga dengan berkat yang kita terima kita dapat memuliakan nama Tuhan, menaikkan pujian syukur, serta mengasihi Dia lebih lagi. Bukankah hanya karena anugerah dan rahmatNya berkat turun atas kita ?

2. Supaya kita menjadi berkat bagi orang lain sebagaimana Tuhan memberkati Abraham. “ Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.” ( Kejadian 12:2 ). Melalui penebusan Kristus di atas kayu salib setiap orang percaya “...adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.” ( Galatia 3:29 ). Berkat yang kita terima bukan seharusnya 'dikonsumsi' diri sendiri, melainkan harus dibagikan kepada saudara-saudara kita yang sangat membutuhkan uluran tangan kita; untuk itu hati kita perlu dijamah Roh Kudus supaya dari dalamnya memancar kasih Kristus. Tapi di sisi lain, janganlah ada orang yang menggantungkan harapannya kepada manusia, tetapi tetap bersandar dan berharap hanya kepada Tuhan.

3. Supaya Kerajaan Allah diperluas di muka bumi. Pemberitaan Injil ke seluruh dunia sangat membutuhkan banyak dana/biaya. Bahkan di zaman para rasul dulu jemaat Tuhan sudah ikut terlibat dalam pembiayaan perjalanan para hamba Tuhan dalam memberitakan Injil. Contohnya jemaat di Makedonia. Walaupun keadaannya pas-pasan, mereka kaya dalam kemurahan dan turut mengambil bagian dalam pelayanan orang-orang kudus.. Paulus berkata, “ Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan.” ( 2 Korintus 8:5a ).

Berkat dari Tuhan adalah untuk kebesaran dan kemuliaan namaNya saja !


Gbu all...

Sabtu, 05 Januari 2019

Semua Karena Tuhan

Mazmur 94:17-18
Jika bukan TUHAN yang menolong aku, nyaris aku diam di tempat sunyi. Ketika aku berpikir: "Kakiku goyang," maka kasih setia-Mu, ya TUHAN, menyokong aku.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 4; Wahyu 10; Ezra 7-8

Terry M. Crist menuliskan seperti ini dalam bukunya “Dibangunkan Terhadap Takdir” : Jauh sebelum internet menjadi trend di akhir abad ke dua puluh, dan jauh sebelum satelit menjadi tehnologi yang menghubungkan seluruh dunia melalui sebuah tehnologi, telephone menjadi standar komunikasi, lokal, nasional dan global. Ketika Samuel Morris menemukan telephone, ia mengakui bahwa ia hanyalah alat Allah. Perkataan pertama yang muncul saat penemuan itu terjadi adalah, “Lihat apa yang telah Allah lakukan.”

Menyadari bahwa diri kita hanyalah alat Tuhan adalah sebuah pengakuan pada kedaulatan Tuhan dalam hidup kita. Ketika kita melupakan hal ini, maka kemanusiaan kita yang mengambil alih kehidupan. Pada saat itulah manusia merasa terpojok dan ditinggalkan oleh Tuhan, pada hal kita yang mengambil alih kendali Tuhan dalam hidup kita.

Kita adalah rekan sekerja Allah, namun tanpa kerendahan hati untuk mengakui bahwa Dialah yang berdaulat atas hidup kita, maka kita tidak bisa bekerja sama dengan-Nya. Kita mengabaikan Dia dengan kesombongan kita.

Hari ini, mari kita merendahkan hati di hadapan Tuhan dengan mengakui bahwa Dia yang berdaulat atas hidup kita. Bahkan Tuhan berdaulat atas hidup kita bukan hanya di hari ini, namun juga atas masa depan kita. Percayalah bahwa dengan mempercayakan hidup kita kepada-Nya, maka kita akan melakukan perkara-perkara besar bersama-Nya.

Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Mu Tuhan Semesta Alam


Gbu all...

Jumat, 04 Januari 2019

DALAM SEGALA PERKARA TUHAN BEKERJA

Mazmur 34:16-23
“Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar dan melepaskan mereka dari segala kesesakan.” Mazmur 34:18

Selama kita masih berada di dunia ini kehidupan kita tak luput dari masalah. Kita tak pernah luput dari masalah atau penderitaan.

Mengapa dunia dipenuhi masalah? Masalah dan penderitaan timbul karena dunia sudah jatuh dalam dosa. Dalam 1 Yohanes 5: 19 dikatakan bahwa “…seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.” Namun sebagai orang percaya kita tidak usah akut dan cemas karena Tuhan bisa memakai semua masalah atau penderitaan yang terjadi untuk menarik kita untuk lebih dekat kepada Dia. Seringkali situasi sulit atau masa-masa gelap di dalam kehidupan kita memaksa kita untuk datang kepada Tuhan dengan kesungguhan hati. Kala kita terkulai tidak berdaya karena sakit, tidak punya uang untuk bayar kos atau kontrakan, anak sakit, gagal dalam rumah tangga atau studi, usaha bangkrut, ditinggalkan oleh orang yang kita kasihi dan sebagainya, kita menangis dan berteriak kepada Tuhan. Pujian dan penyembahan kita naikkan kepada Tuhan dengan hati hancur dan mendalam. Seperti Hana. Dalam pergumulan berat, “…dengan hati pedih ia berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu-sedu.” (1 Samuel 1;10). Daud berkata, “Tuhan itu dekat dengan orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.” (Mazmur 34:19).

Belajarlah untuk bersabar dan tetap menaruh iman pengharapan kepada Tuhan sebab “…Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28). Tuhan adalah pemegang kendali seluruh kehidupan yang ada di muka bumi ini, termasuk masalah-masalah yang terjadi dan kita alami. Oleh karenanya serahkanlah beban itu kepada Tuhan, maka Dia akan turut bekerja. Allah turut bekerja yaitu ‘mengolah’ masalah tersebut sehingga mendatangkan kebaikan bagi kita. Tuhan sanggup mengubah yang buruk menjadi baik karena ada pengorbanan yang sempurna yang sudah Tuhan Yesus kerjakan di atas kayu salib. Kita harus ingat bahwa kita memiliki Tuhan yang jauh lebih besar dari masalah apa pun yang ada di dunia ini. Allah mengatakan: “…semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.” (1 Yohanes 5:4)

Asal kita percaya penuh kepada Tuhan, setiap masalah selalu ada jalan keluarnya karena Dia turut bekerja!


Gbu all....

Kamis, 03 Januari 2019

Bertumbuh Menjadi Serupa Dengan Kristus

2 Korintus 4:17
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 3; Wahyu 89; Ester 9-10

Lukas menuliskan bahwa, “…Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.” (Lukas 2:52). Pengetahuan kita tentang kehidupan Yesus sebagai manusia sangat sedikit sekali, namun kita bisa simpulkan dari pernyataan Lukas bahwa Yesus bertumbuh secara emosional, mental dan fisik dengan dengan sangat baik.

Sama seperti kita, Yesus harus bertumbuh sebagai manusia. Dia yang tanpa dosa itu belajar berjalan seperti bayi-bayi lainnya, di didik oleh orangtuanya dan juga menjalani pekerjaan yang dilakukan Yusuf ayah-Nya sebagai tukang kayu.

Banyak orang yang saat ini menderita – bukan karena mereka berdosa atau menolak Allah – tetapi karena Allah sedang memproses hidup mereka. Dalam 2 Korintus pasal 1, Paulus tidak memoles bagaimana dirinya mengalami penderitaan. Bahkan di satu titik, ia mungkin saja mengalami kematian. Namun Tuhan tetap menjaganya, dan Paulus menuliskan masa-masa sulit yang ia lalui dengan menaruh harapan kepada Yesus Kristus.

Tuhan tidak dapat membentuk hidup kita jika diri kita tidak mau berserah dan menjadi transparan di hadapan-Nya. Kita mungkin tidak bisa membayangkan Yesus mengalami kesulitan ketika ia menjalani masa anak-anak, masa remaja atau saat ia bertumbuh menjadi pria dewasa, namun percayalah jika Dia tidak belajar untuk berserah sejak Ia muda, maka Yesus pasti mengalami kesulitan ketika harus menghadapi penderitaan menuju kayu salib.

Hari ini, mari berhenti melihat pada masalah dan penderitaan kita. Mari kita arahkan pandangan kita pada Yesus yang telah menanggung semua penderitaan kita. Ijinkan Dia menjamah hidup Anda, dan memberikan kekuatan pada Anda melalui masa-masa sulit Anda. Percayalah bahwa semua yang Allah ijinkan terjadi dalam hidup Anda, tujuannya untuk membawa Anda menjadi pribadi yang lebih baik. Semua itu tidak hanya membuat Anda menjadi semakin serupa dengan Kristus namun juga memuliakan nama Yesus Kristus dan menjadi kesaksian bagi dunia ini.

Penderitaan bukanlah sebuah hukuman, terkadang itu adalah anugrah yang tersembunyi yang membawa Anda pada mukjizat Allah.


Gbu ALL...

Rabu, 02 Januari 2019

Koleksi Yang Bernilai Kekal

Matius 6:19-20
Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 2; Wahyu 8; Ester 7-8

Banyak orang suka mengkoleksi sesuatu – mulai dari koleksi perangko, uang bahkan hingga barang antik. Sementara mereka mengkoleksi sebagai sebuah hobi yang menyenangkan, sangat menyedihkan jika mengingat ketika kita meninggalkan bumi ini, koleksi tersebut akan menjadi koleksi orang lain. Apa yang kita koleksi dan berharga di dunia ini, tidak ada artinya dalam kekekalan.

Yesus berkata seperti ini, “Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.” (Matius 6:20).

Harta sorgawi tidak akan termakan ngengat dan karat, dan tidak akan turun nilainya. Harta itu juga tidak mungkin hilang ataupun dicuri. Namun bagaimana cara mengumpulkannya? Caranya yaitu dengan menaruh belas kasihan kepada mereka yang membutuhkan. Dengan hidup sebagaimana Yesus hidup, demikianlah kita mengumpulkan harta di sorga.

Dalam Injil Markus, kita membaca kisah bagaimana seorang anak muda yang kaya diminta untuk menjual semua hartanya dan membagikannya kepada orang miskin lalu mengikut Yesus. Namun anak muda yang kaya itu malah pergi dengan sedih hati dan meninggalkan Yesus (Markus 10:21-22). Manusia yang hidup di dunia ini seringkali silau dengan tawaran kekayaan dunia ini, tetapi jika dia sudah memutuskan untuk mengikut Yesus, maka Tuhan akan menunjukkan cara-Nya untuk mengumpulkan harta di sorga, bukannya di dunia ini. Harta yang Anda kumpulkan di sorga tidak bisa dibandingkan dengan harta apapun di dunia ini.

Hari ini, mari kita bertanya pada diri sendiri, apakah kita seperti anak muda yang kaya yang masih ingin mempertahankan hartanya di dunia ini atau menjadi seorang yang taat kepada Yesus dan mengumpulkan harta di sorga? Pilihan itu ada di tangan Anda.

Harta yang Anda investasikan di sorga, nilainya tidak dapat dibandingkan dengan harta yang bisa Anda kumpulkan di dunia ini.


Gbu all....

Selasa, 01 Januari 2019

Selaras Dengan Allah

Mazmur 32:7
"Engkaulah persembunyian bagiku, terhadap kesesakan Engkau menjaga aku, Engkau mengelilingi aku, sehingga aku luput dan bersorak."

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 1; Matius 1; Kejadian 1-2

Di suatu negara di Barat hiduplah seorang gembala yang memiliki sebuah biola. Karena ia bukanlah seorang pemusik maka setiap kali memainkannya, nada-nada itu terasa sumbang terdengar. Ia tidak tahu bagaimana cara menyelaraskan nadanya sampai pada akhirnya ia pun menuliskan sebuah surat ke salah satu stasiun radio. Di dalam isi suratnya, ia meminta orang radio untuk tersebut untuk memperdengarkan kunci nada "A" pada hari dan jam yang telah ditentukan.

Pengelola radio ini merasa begitu tersentuh dengan kata-kata yang ditulis oleh sang gembala dan memutuskan untuk mewujudkan harapan orang tersebut. Pada hari yang ditetapkan, diperdengarkanlah kunci nada dasar "A" lewat siaran radio. Dan benar setelah diputar, gembala itu bisa menyelaraskan dawai biolanya. Rumah yang ia diami bersama keluarga pun akhirnya dapat dipenuhi dengan musik yang riang gembira.

Ketika kita hidup terpisah dari Allah, kehidupan kita menjadi sumbang; tidak selaras dengan sesama dan juga Allah. Namun, jika kita hidup dengan-Nya maka kita pun akan mendapati diri kita dilingkupi oleh musik-Nya yang indah.

Di awal tahun yang baru ini, minta Allah menyelaraskan kehidupan Anda setiap hari dengan firman-Nya, sehingga Anda dapat membawa keharmonisan dan sukacita bagi mereka yang ada di sekitar Anda.

Ketika langkah kita sudah seirama dengan kehendak Allah maka lingkungan sekitar kita pun akan mengikuti irama tersebut. 


Gbu all....