Jumat, 30 November 2018

Apakah Anda Punya Waktu Sebentar?

Yesaya 40:31
Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 132; Yohanes 9; Yeremia 39, 52

Penantian kita akan Tuhan tergantung dari iman kita tentang siapa Dia. Kita tahu melalui firman Tuhan bahwa Dia adalah Tuhan yang kekal dan berkuasa. Jika pewahyuan ini masuk dalam jiwa kita, maka penantian kita tidak akan membosankan karena kita akan menantikan kehadirannya dengan penuh semangat.

Dengarlah apa kata-Nya:

Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?" Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.” ~ Yesaya 40:27-28. Kemudian dia melanjutkan, “Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,” (ayat 29-30).

Apa yang manusia anggap kuat, tidak ada apa-apanya dihadapan TUhan, tetapi mereka yang menanti-nantikan Tuhan, tidak akan merasa letih dan lesu namun akan diperbaharui kekuatannya. Dengarkanlah, bahwa mereka yang menantikan Tuhan akan mendapatkan kekuatan dari-Nya. Mereka akan berjalan tidak menjadi lelah bahkan tidak akan dibiarkan terjatuh.

Mereka yang menanti-nantikan Tuhan, kekuatannya akan diperbaharui seperti pada burung rajawali. Anda akan naik terbang mengatasi badai kehidupan. Didalam hadirat Tuhan, Anda akan mengalami kasih dan sukacita yang tidak akan pernah ada akhirnya.

Hari ini, sadarilah bahwa Anda yang telah di lahirkan kembali, Anda memiliki DNA-nya Allah. Anda tidak bisa lagi hidup dengan cara dunia ini. Anda perlu menantikan Tuhan, meminta petunjuk-Nya dan berjalan dalam ketaatan untuk menggenapi kehendak Tuhan.

Jika Anda hari ini merasa lelah dan tak berdaya, ambillah waktu untuk berdoa dan nantikanlah Tuhan. Angkatlah wajah Anda dan pandanglah Yesus. Dia ingin berbincang dengan Anda. Dia menanti-nantikan waktunya untuk melimpahkan kekuatan kepada Anda. Apakah Anda punya waktu untuk Tuhan?

Apakah Anda punya waktu sebentar? Tuhan pencipta dunia ini ingin bertemu Anda. 


Gbu all...

Kamis, 29 November 2018

Tidak Menyerah Hadapi Tragedi

Ibrani 10:36
Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 131; Yohanes 8; Yeremia 37-38

Pada tanggal 2 bulan Juli, 1932, di Atlantic City, seorang bayi laki-laki lahir. Enam minggu kemudian, sepasang suami istri mengadopsinya, tetapi pada saat usianya 5 tahun, ibu angkatnya meninggal dunia. Ayahnya membawanya dari satu kota ke kota lain untuk mencari pekerjaan, hingga saat usianya 12 tahun, anak laki-laki itu mendapatkan pekerjaan pertamanya di sebuah restoran – dan dia menyukainya. Ketika dia berumur 15 tahun, ayahnya ingin pindah lagi, tetapi anak muda ini menyukai pekerjaannya di Hobby House restoran. Akhirnya dia membuat keputusan, dia berhenti sekolah dan pindah ke YMCA dan bekerja sepenuh waktu di restoran itu.

Beberapa tahun kemudian, bos dari Hobby House menawarkan anak muda itu kesempatan. Bosnya memiliki empat restoran KFC yang merugi, dan memintanya untuk membuat restoran itu berhasil. Dengan kerja keras dan tujuan yang kuat, selama empat tahun usaha itu sukses. Akhirnya restoran itu di jual kembali ke KFC, dan dia menjadi jutawan dalam usia 35 tahun. Siapa anak muda ini? Namanya Dave Thomas, pendiri Wendy’s. 45 tahun setelah ia drop out dari sekolah-nya, Dave akhirnya berhasil mendapatkan ijasahnya.

Dunia penuh dengan orang seperti Dave, mereka menghadapi tragedy, penyakit, terluka, kemiskinan dan kesulitan di berbagai area, dan mereka tidak menyerah dengan keadaan serta menjadi orang yang dikagumi oleh banyak orang.

Orang-orang tersebut adalah orang yang mau berjuang dan bekerja keras. Tuhan ingin kita menjadi orang jenis ini. Pribadi yang tidak takut atau dilemahkan oleh kesulitan. Rasul paulus menulis kepada Timotius bahwa Tuhan tidak memberi kita roh ketakutan tapi roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban (II Timotius 1:7). Ketakutan hanya akan membuat Anda kehabisan tenaga dan mematahkan semangat Anda. Namun bersama dengan Kristus, Anda akan mendapatkan kekuatan untuk menanggung segala perkara. Jangat takut saat kesulitan datang, tetapi lihatlah kedepan dan jalani dengan penuh antusias, semangat dan kasih.

Orang yang sukses dan gagal sama-sama berjuang, namun yang membedakan mereka adalah seorang sukses tidak menyerah dengan kegagalan. 


Gbu all...

Rabu, 28 November 2018

Glowing In The Dark

Efesus 5:8
Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 128; Yohanes 5; Yeremia 30-31

Sepulang dari sebuah perjalan ke luar negeri, seorang pria membelikan oleh-oleh bagi istrinya berupa sebuah kotak korek api yang bercahaya dalam gelap. Saat ia memberikan kepada istrinya, ia ingin memperlihatkan pada istrinya bahwa kotak itu bisa bercahaya, namun sewaktu lampu di nyalakan kotak itu tidak mengeluarkan Cahaya.

“Dagelan yang tidak lucu,” demikian seru istrinya.

Dengan kecewa pria itu berkata, “Aku telah tertipu.”

Tapi saat istrinya membolak balik kotak korek api itu, dia melihat sederet kalimat dalam bahasa Perancis. Setelah bertanya pada seorang teman, ternyata kalimat itu berbunyi, “Jika Anda ingin saya bersinar pada malam hari, jemurlah saya di bawah terik matahari.” Karena itu si istri menempatkan kotak itu di jendela. Sorenya saat sang suami pulang, ia memadamkan lampu dan memperlihatkan pada suaminya bagaimana kotak itu sekarang bisa bercahaya.

Suaminya heran dan bertanya, “Apa yang kau lakukan?”

Istrinya menjawab, “Aku sudah tahu rahasianya. Kotak itu harus di jemur di bawah terang supaya dapat bercahaya.”

Sama halnya dengan orang percaya, jika kita ingin bersaksi di tengah gelapan dunia ini, kita harus berada di dalam terang Tuhan dulu. Berjemurlah dalam terang firman Tuhan, penuhilah hidup Anda dengan hadirat Tuhan, dan ijinkan Roh Kudus memakai hidup Anda untuk bercahaya dalam kegelapan.

Rasul Paulus menuliskan kepada orang percaya di Filipi seperti ini, “Supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.” Filipi 2:15-16.

Anda tidak bisa bersinar dengan kekuatan Anda sendiri. Anda hanya bisa bersinar jika Anda berada dibawah terang Kristus Yesus.


Gbu all...

Selasa, 27 November 2018

Apapun Jawaban-Nya, Percayalah!

I Yohanes 5:14
Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 129; Yohanes 6; Yeremia 32-33

Seringkali kita berdoa dan mengharapkan jawaban doa yang cepat. Kenyataannya - Tuhan selalu menjawab doa! Ya, selalu. Dan inilah sesuatu yang Anda tidak ingin dengar – jawaban-Nya tidak selalu "Ya". Kadang - sebenarnya sering kali – Tuhan menjawab “tidak.”
Mengapa? Tuhan ingin kita bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, bukan hanya upaya saat putus asa, datang kepada Tuhan hanya saat Anda membutuhkan-Nya. Dia ingin sebuah "hubungan" dengan kita.

Tuhan tahu Dia bisa memperbaiki keadaan dalam sekejab. Namun kita cenderung melihat apa yang terjadi dengan cara pandang kita yang terbatas. Ketika seseorang yang kita kasihi sakit - apa yang bisa kita lakukan? Kita tidak bisa membayar tagihan kita dan mereka memutus aliran listrik - apa yang akan kita lakukan? Tuhan tahu. Anak-anak bertindak diluar batas - Tuhan tahu. Pekerjaan tak tertahankan - Tuhan tahu. Pasangan Anda terjebak dalam dosa - Tuhan tahu. Anda berada di batas akhir kekuatan Anda - Tuhan sangat tahu!

Lalu mengapa Tuhan mengijinkan semua itu terjadi dalam kehidupan kita? Agar kita terus berharap kepada-Nya. Sebagai manusia, kecenderungan alami kita adalah bersikap sombong dan merasa bisa menjalani kehidupan ini tanpa bantuan siapapun, termasuk Allah. Jika kesulitan menghampiri kita, Allah hanya ingin mengingatkan kita bahwa kita tidak bisa hidup tanpa Dia.

Dalam kondisi tak berdaya itu, kita sering bertanya, “bagaimana caranya mengubah situasi ini?” Jawabannya sangat mudah, “doa berkuasa mengubah banyak hal,” dan itu adalah sebuah kebenaran. Doa membuat kita mendekat pada Allah, dimana kita bisa meminta bantuan-Nya atas hal apapun. Ketika Anda mendekat kepada Allah, dan melihat situasi yang ada dengan cara pandang-Nya, maka Anda akan melihat bahwa yang sebelumnya adalah sebuah jalan buntu, ternyata dibaliknya ada sebuah jalan yang telah Allah siapkan.

Ketika Anda berdoa, siapkan diri Anda untuk segala kemungkinan jawaban yang akan Allah berikan. Jangan membatasi diri Anda dengan sebuah skenario. Allah selalu menjawab setiap doa kita dengan cara-Nya yang unik, tapi percayalah bahwa apapun jawaban yang Dia berikan, itu yang terbaik bagi Anda.

Jika jawaban doa yang Allah berikan sepertinya tidak sesuai dengan keinginan Anda, jangan kecewa. Dia tahu yang terbaik bagi Anda.


Gbu all...

Senin, 26 November 2018

Memberi Dengan Sukacita

2 Korintus 9:7
Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 112; 1 Petrus 4; Yehezkiel 26-27
Mengapa Allah ingin kita memberi dengan sukacita dan tanpa paksaan bukannya sebuah kewajiban? Jawabannya sangat sederhana, karena Allah tidak butuh pemberian Anda. Allah adalah pemilik seluruh alam semesta ini, Dia tidak membutuhkan derma dari kita. Lagi pula, memberi kepada Tuhan bukan sebuah syarat agar kita dapat menerima sesuatu dari-Nya. Kita memberi karena kita telah menerima berkat dari Tuhan.
Ketika kita memberikan sebagian kecil dari harta yang kita telah terima, itu adalah bentuk ungkapan syukur. Seperti seorang anak kecil yang menerima hadiah dari orangtuanya, dia pasti akan mengungkapkan rasa terima kasihnya.
Memberi mengajarkan kita untuk bermurah hati dan tidak tamak yang merupakan karakter Ilahi. Tuhan ingin anak-anak-Nya bertumbuh menjadi serupa dengan-Nya. Memiliki karakter-karakter-Nya. Sama seperti Tuhan bersukacita saat Ia memberkati kita, demikian juga seharusnya kita ketika memberkati sesama kita.
Mari bersukacita bukan karena berkat yang akan Anda terima ketika memberi, namun bersukacitalah karena bisa menjadi berkat dengan memberi apa yang telah Anda terima.


Gbu all...

Minggu, 25 November 2018

Mempertontonkan Iman

Matius 5:16
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 110; 1 Petrus 2; Yehezkiel 23-24

Bukan sikap kita di hari Minggu pagi yang menggambarkan dalamnya iman kita kepada Kristus, tetapi sikap kita dalam keseharian kita di dalam pekerjaan dan di rumah. Bagaimana Anda bekerjsama dengan rekan kerja Anda, bagaimana Anda bersikap kepada pemimpin Anda, bagaimana Anda melayani klien, semua hal itulah yang akan memperlihatkan iman Anda yang sesungguhnya.

Kehidupan adalah arena dimana Anda mempertontonkan iman dan karakter Anda yang sesungguhnya. Sebagian besar waktu Anda di habiskan dimana? Pekerjaan? Disanalah Anda akan menemukan orang-orang yang mengenal pribadi Anda yang sesungguhnya. Pekerjaan dan hubungan dengan sesama memberikan tekanan dan gesekan setiap harinya, saat itulah Anda memperlihatkan karakter Anda yang sesungguhnya, dan iman Anda ditunjukkan secara terbuka kepada orang di sekeliling Anda.

Yusuf adalah sebuah teladan bagaimana ia dapat mempertontonkan iman dan karakter Ilahi dalam kehidupan kesehariannya. Di rumah Potifar, di dalam penjara ataupun di bangku perdana menteri Mesir, Yusuf tetap menunjukkan integritas dan iman yang benar kepada Allah.

Bahkan ketika Yusuf menghadapi saudara-saudaranya yang telah menjualnya sebagai budak, Yusuf bukannya membalas dendam atas apa yang telah mereka lakukan, namun dengan besar hati ia mengampuni mereka bahkan memelihara kehidupan mereka. Yusuf mempertontonkan karakter yang mulia yang terbentuk dari hubungan yang intim dengan Allah.

Iman kepada Allah bukan sekedar penampilan sesaat di hari Minggu. Iman kita yang sesungguhnya dipertontonkan dalam keseharian. 
 
Gbu all...

Sabtu, 24 November 2018

Kristen Make-Up

Amsal 31:30
“Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 122; 3 Yohanes 1; Yehezkiel 42, 25

Seorang wanita agar terlihat cantik di depan orang banyak maka ia akan berdandan. Ia akan me-make-up wajahnya dengan alat-alat kecantikan yang ia telah beli dari toko kecantikan tertentu. Pada satu sisi tujuan dari wanita merias wajah adalah baik, tetapi di satu sisi yang lain ada hal kurang baiknya.

Bagi yang terbiasa berdandan, ia tidak akan percaya diri dengan wajahnya yang tanpa make-up sehingga begitu keluar dari rumah maka wajahnya akan penuh dengan warna. Tidak jarang, untuk menipu wajah mereka yang sedang ditumbuhi jerawat maka mereka akan menebalkan riasan wajah agar tidak terlalu kentara dilihat orang.

Orang-orang Kristen sekarang ini cukup banyak yang berlaku layaknya seperti wanita yang me-make-up wajahnya. Agar terlihat orang lain sebagai pengikut Kristus yang taat dan baik, ia memoles habis-habisan sisi penampilan luarnya. Berpakaian rapi dan sopan, wangi, selalu melemparkan senyum kepada orang lain, dan hal-hal baik lainnya.

Jika boleh jujur, Allah tidak terlalu mementingkan semua itu. Dari Alkitab perjanjian lama sampai perjanjian baru diketahui bahwa Allah hanya concern dengan apa yang ada di dalam diri manusia. Bahkan saat Tuhan Yesus datang ke dunia dan melihat hidup ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang sepertinya saleh ketika itu, Dia justru memberikan kecaman kepada mereka.

Berpenampilan menarik dan simpatik di depan orang yang kita temui sebenarnya tidak salah, tetapi alangkah lebih baik jika kita lebih memfokuskan diri kepada apa yang dalam diri kita. Implikasinya, ketika kita melakukan apapun di depan orang lain maka apa yang kita lakukan itu benar-benar jujur, apa adanya.

Saat kita tersenyum kepada orang lain maka senyum yang kita lemparkan kepada orang lain itu adalah senyum yang berasal dari dalam hati kita. Saat kita memberikan semangat kepada orang yang sedang dalam putus asa, kata-kata yang kita keluarkan adalah kata-kata yang benar tulus dari dalam diri kita.

Jika ada diantara Anda saat ini yang masih menjadi Kristen make-up, berhentilah sekarang juga! Jadilah pribadi yang jujur kepada Allah dan sesama manusia karena sesungguhnya inilah kerinduan hati-Nya kepada setiap kita, anak-anak yang dikasihi-Nya.

Dari segala yang Allah lihat pada manusia, Dia lebih tertarik dengan hatinya, bukan yang lain. 


Gbu all...

Jumat, 23 November 2018

I Need Jesus

Yohanes 15:5b
“sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 121; 2 Yohanes 1; Yehezkiel 29:17 - 30:19

Delapan tahun yang lalu, saya melakukan sebuah kesalahan yang cukup fatal yakni saya sombong ke Tuhan. Saat itu saya bilang dalam hati saya bahwa saya bisa melakukan apa pun seorang diri, tanpa bantuan-Nya sekalipun. Dalam argumen saya, saya berkata bahwa saya memiliki otak yang cukup cerdas sehingga saya tidak terlalu membutuhkan pertolongan dari-Nya atau dari siapapun.

Keangkuhan saya runtuh seketika ketika saya melihat apa yang saya lakukan tidak ada yang benar. Mata pelajaran-mata pelajaran yang sewaktu SMP dulu saya kuasai, di SMA justru saya mendapatkan nilai yang jelek. Saya frustasi dengan keadaan itu sampai satu titik akhirnya saya menyerah juga kepada Tuhan. Saya berdoa kepada-Nya, memohon agar Dia kembali menuntun kehidupan saya. Ketika saya melakukan ini ternyata membuahkan hasil.

Nilai-nilai rapor caturwulan I saya di sekolah yang dulunya anjlok justru kembali naik. Tingkat kerohanian saya yang sempat down karena berbulan-bulan tidak melayani dan membangun hubungan dengan-Nya secara pribadi akhirnya kembali menyala-nyala.

Di luar Tuhan, Anda tidak dapat akan berbuat apa-apa. Anda akan menjadi orang-orang yang kerap menemui kegagalan demi kegagalan dalam kehidupan Anda. Oleh karenanya, jangan sekali-kali mencoba untuk menjauh dari-Nya. Bangun terus hubungan pribadi yang intim dengan-Nya setiap hari karena itu akan membuat Anda semakin mengenal-Nya dan mengetahui siapakah Anda di hadapanNya.

Orang-orang yang tidak membutuhkan Yesus pada dasarnya adalah orang-orang yang tidak sadar bahwa dirinya lemah.


Gbu all...

Kamis, 22 November 2018

PeDe Aja Lagi

Yosua 1:7
“Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 120; Yehezkiel 48; Yehezkiel 46-47

Beberapa tahun yang lalu, seorang alumni dari kampus dimana saya berada pernah berkata kepada saya, “Jika kamu sudah memasuki dunia kerja maka kamu tidak akan bisa seperti sekarang. Kamu tidak akan bisa menjadi orang yang 100% Kristen”. Mendengar hal itu, saya pun bertanya, “Kok bisa?” Kakak Alumni saya pun memberikan jawabannya, “Karena sekali kamu menunjukkan kekristenan kamu, maka perusahaan-perusahaan akan memusuhi kamu”.

Sejujurnya, saya tidak pernah mempercayai ucapan senior saya tersebut. Hal ini bukanlah karena saya merasa bahwa tingkat rohani saya sudah tinggi atau sangatlah baik, tetapi karena saya beriman bahwa Allah ada bersama dengan hidup saya sehingga saya tidak perlu takut untuk menujukkan siapakah diri saya sebenarnya. Terbukti, ketika saya sudah lulus dari bangku kuliah dan tetap memegang apa yang saya imani, saya tetap bisa bekerja dan bahkan mendapatkan penghasilan yang bagus.

Menjadi pengikut Kristus di tengah-tengah dunia memang bukan perkara yang mudah, tetapi jangan jadikan hal ini sebagai alasan untuk mengambil sikap “abu-abu”. Jadilah orang Kristen yang sejati ! Hiduplah seperti yang dikatakan Allah kepada Anda. Janganlah takut dengan omongan miring orang lain terhadap Anda, percaya dirilah dengan nilai-nilai kebenaran yang Anda pegang karena sesungguhnya ketika Anda melakukan ini Bapa di Surga sedang tersenyum kepada Anda.

Pengikut Kristus sejati tidak perlu malu untuk menunjukkan iman-Nya kepada dunia. 


Gbu all...

Rabu, 21 November 2018

Waspadai Isi Dompet Anda

Lukas 12:15

Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 119:89-150; 1 Yohanes 4; Yehezkiel 44-45

Cinta akan uang seringkali menguasi hati manusia sehingga mengorbankan hati nuraninya dan mengabaikan nilai-nilai kebenaran. Allah memberi peringatan keras tentang hal ini, karena mamon atau harta seringkali menggeser posisi Allah dalam kehidupan kita, padahal semua itu sifatnya sementara.

Dalam sebuah renungan harian, saya membaca sebuah kisah yang sangat mengesankan. Suatu saat dua orang pemain bola professional terjebak oleh badai salju di Rocky Mountain. Mereka terpaksa meninggalkan kendaraan yang mereka pakai untuk mencari tempat perlindungan. Setelah bersusah payah, mereka menemukan sebuah tempat dan untungnya disana ada beberapa potong kayu dimana bisa menghangatkan tubuh mereka. Namun sayangnya mereka tidak memiliki apapun untuk menyalakan api. Mereka hampir saja putus asa, untung salah satu dari mereka menemukan sebuah ide, mereka masih memiliki uang kertas di dompet mereka.

Segera saja lembaran-lembaran uang kertas itu dibakar diantara potongan-potongan kayu itu. Akhirnya api bisa menyala dan mereka bisa menghangatkan tubuh, hal ini menolong mereka bertahan melawan suhu yang membeku hingga pertolongan datang.

Terkadang Tuhan mengijinkan keadaan yang membuat kita bisa menempatkan harta kita sebagaimana seharusnya, sama seperti dua orang pemain sepak bola itu. Mereka sadar bahwa uang ribuan dolar yang ada dikantong mereka tidak sepadan dengan kehilangan nyawa. Demikian juga seharusnya kita sebagai orang percaya, harta dan uang yang kita bisa miliki di dunia ini, sebanyak apapun tidak sebanding dengan kehidupan kekal di dalam Yesus Kristus. Jadi jangan Anda tukarkan harta yang kekal itu dengan sesuatu yang fana. Tentukan prioritas Anda.

Uang adalah fasilitas yang Tuhan beri agar Anda bisa efektif melayani Dia. Jangan sampai Anda menjadikan uang Tuhan atas hidup Anda.


Gbu all...

Selasa, 20 November 2018

Istana Pasir

Matius 7:24
Setiap orang yag mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orangnyang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 117; 1 Yohanes 1; Yehezkiel 38-39

Dalam sebuah kamp pemuda, mereka membuat permainan membangun istana pasir di pantai. Beberapa kelompok di buat dan mereka ditantang untuk membuat istana pasir setinggi mungkin. Ketika mereka sedang membangun istana-istana pasir itu, deburan ombak yang menyapu pantai terus saja menggempur bangunan yang mereka buat. Dengan menggunakan apapun yang mereka temukan, anak-anak muda itu berusaha membangun istana pasir mereka setinggi dan sekuat mungkin sehingga dapat bertahan dari gempuran air laut. Setelah istana itu terbangun mereka menaruh sebuah bendera kecil diatasnya. Air pasang naik, dan anak-anak muda itu kembali ke villa mereka.

Ketika air pasang itu telah surut, beberapa anak muda itu kembali ke pantai dan mendapati beberapa istana pasir mereka telah hilang, dan yang masih bertahan pun bentuknya sudah tidak karuan. Hasil kerja keras yang mereka banggakan kini sudah lenyap.

Kehidupan ini layaknya istana pasir tadi, Yesus berkata, jika kita membangun kehidupan kita di atas pasir, unsur-unsur dunia akan dengan mudah menghancurkan bangunan kehidupan kita. Namun jika kita membangun kehidupan kita di atas dasar yang kuat dan baik, yaitu batu karang yang teguh, maka bangunan kehidupan kita tahan terhadap segala yang melanda kehidupan kita.

Yesus meminta kita agar membangun kehidupan kita di atas firman-Nya dan menjadi pelaku-pelaku atas apa yang Ia telah ajarkan. Dasar kehidupan yang dibangun diatas kebenaran firman Tuhan inilah yang akan membuat bangunan kehidupan kita menjadi kuat, sehingga kita dapat tetap teguh berdiri ketika badai melanda.

Krisis hanyalah sebuah ujian atas bangunan kehidupan yang telah Anda bangun. Jika Anda membangun dasarnya dengan benar, maka Anda tidak perlu kuatir ketika badai melanda. 


Gbu all...

Senin, 19 November 2018

Menikmati Proses

Yakobus 1:2-3

Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 119:1-88; 1 Yohanes 3; Yehezkiel 42-43

Kita saat ini hidup dalam sebuah budaya instant. Mulai dari makanan hingga keberhasilan atau kesuksesan, kita inginkan yang instant, itu sebabnya tayangan-tayangan pencarian bakat banyak diminati.

Namun Allah tidak bekerja dengan cara instant ini. Dia membuat kita mencapai keberhasilan dengan menjalani proses. Tuhan ingin kita memiliki kesabaran dan stabilitas dalam diri kita sehingga kita “menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.” (Yakobus 1:4).

F.B Mayer seorang pendeta Babtis asal Inggris pernah memberikan sebuah ilustrasi tentang proses yang menghasilkan kualitas ini seperti berikut: Sepotong besi seharga $2.50, kalau di tempa menjadi tapal kuda akan menjadi seharga $5. Jika ditempa menjadi jarum, harganya naik menjadi $175. Kalau ditempa dan dibentuk menjadi pisau silat harganya akan berlipatganda menjadi $1.625. Kalau dibentuk menjadi jarum penunjuk arloji, harganya melonjak lagi menjadi $125.000.

Setiap tempan dan pembentukan terhadap besi tersebut akan meningkatkan nilai jualnya. Lebih banyak di tempa, dipukul, dibakar, maka nilainya semakin tinggi. Demikian juga dengan manusia. Jika Anda mengalami banyak pembentukan, tempan, dan ujian, maka karakter mulia yang ada di dalam diri Anda semakin terbentuk.

Ingatlah bahwa Anda tidak perlu menjalani kehidupan ini dengan tergesa-gesa, nikmatilah prosesnya dan “Biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang,”


Gbu all...

Minggu, 18 November 2018

Hati-Hati Bahaya Mengancam Anda

Yesaya 40:11
Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 118; 1 Yohanes 2; Yehezkiel 40-41

Jika Anda tinggal di daerah pedesaan, mungkin Anda pernah mendengar tentang hewan ternak yang diganggu oleh hewan liar. Musang adalah salah satu contoh predator yang sering kali membunuh hewan ternak para petani. Musang dikenal licik dan buas, bahkan kandang yang telah dibuat para petani pun seringkali tidak dapat menghalangi mereka.

Dalam kehidupan ini, tanpa sadar kehidupan kita juga terancam oleh pemangsa yang siap mencuri, merampok dan membunuh kehidupan spiritual kita. Yohanes 10:10a berkata, “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan;.” Pencuri itu adalah iblis yang berkeliling mencari kesempatan di mana kita lengah dan siap diterkamnya. Dia dapat menyelinap kapan saja saat kewaspadaan kita turun dan siap membinasakan kehidupan kita. Ancaman ini serius, namun sedikit dari kita yang menyadarinya.

Jalan keluarnya untuk masalah ini sangat mudah, datanglah pada Yesus, Gembala Agung kita yang siap untuk membela dan melindungi kita dari bahaya. Yesus berkata, “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;” (Yohanes 10:11). Pastikan Anda terhubung terus dengan Yesus. Jadilah seperti seekor domba yang mengenal suara gembalanya. Karena selama Anda berada di dekat dengan gembala itu, maka bahaya seperti apapun yang mengancam Anda dipastikan aman karena gada-Nya dan tongkat-Nya itu akan melindungi Anda.

Tanpa Yesus, hidup Anda dalam bahaya. Namun di dalam Yesus, Anda dijamin aman hingga ke kekalan.


Gbu all...

Sabtu, 17 November 2018

Doa Yang Ampuh

Matius 6:9-10
Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 116; 2 Petrus 3; Yehezkiel 36-37

Saat itu aku pulang dari wawancara kerja, jaraknya beberapa ratus kilometer dari rumahku. Lewat tengah malam, mobil tua yang kukemudikan mogok. Aku baru sampai di sebuah kota kecil. Sendirian, mencium uap oli panas yang keluar dari kap mobil, aku bingung harus berbuat apa. Tindakan pertamaku adalah berdoa, “Bapa Kami.” Kata-kata dalam doa yang diajarkan waktu aku kecil itu, masih ku ingat dengan baik. Aku pun tahu bahwa aku ada ditangan Allah.

Saat menunggu dalam gelap di tepi jalan, datang polisi yang menolongku. Kami dapat menstater mobilku dan ia mengantarku ke motel sehingga aku dapat bermalam. Keesokannya, pemilik motel menunjukkan arah apotek tempat saudara perempuanku dapat mengirim uang. Aku berjalan kaki lebih dari satu kilometer. Saat uangnya tiba, pemilik apotek menutup apoterknya dan mengantarkanku kembali ke bengkel.

Ketika kita berjuang untuk menemukan kalimat yang tepat dalam doa, kita dapat menggunakan kalimat Yesus dalam Doa Bapa Kami, “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.” (Matius 6:11). Dengan doa ini, Roh Kudus bekerja dalam setiap orang yang ku temui untuk menyediakan segala keperluanku.

Tuhan mengetahui dengan jelas kebutuhan Anda, bahkan ketika Anda tak dapat mengungkapkannya dengan kata-kata yang tepat. 


Gbu all...

Jumat, 16 November 2018

Selalu Bersyukur

1 Tawarikh 16:34 – Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Mazmur 9:2 - Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib.

Tidak semua orang mampu mensyukuri apa yang mereka miliki. Betapa sering kita bersungut-sungut dan mempersalahkan Tuhan ketika doa-doa kita belum dikabulkan atau ketika kita tidak menerima sesuai yang kita minta. Bagaimanapun keadaannya, Tuhan mengingatkan kita untuk mengucap syukur senantiasa didalam segala perkara karena itulah yang dikehendaki Tuhan. Mengucap syukur dalam segala perkara berarti tidak hanya mengucap syukur dalam situasi-situasi yang menyenangkan saja, melainkan dalam setiap situasi, baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah. Mengapa? Seperti yang Tuhan janjikan bahwa Ia tidak akan pernah meninggalkan kita dan Ia turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.

Ada kalanya Tuhan mengizinkan kita untuk mengalami situasi-situasi yang sangat tidak memungkinkan untuk mengucap syukur, tetapi sebenarnya kita akan selalu menemukan alasan untuk tetap mengucap syukur kepada Allah. Saya pernah membaca kalimat, “Jika engkau tidak memiliki apa yang engkau inginkan, mengucap syukurlah untuk sesuatu yang tidak engkau inginkan namun engkau memilikinya.” Lihatlah betapa banyak pemberian didalam hidup kita yang mungkin tidak pernah kita minta atau bahkan tidak kita inginkan, tetapi Tuhan mengaruniakannya. Kalau kita selalu membandingkan diri dengan orang lain, maka kita tidak akan sanggup bersyukur bahkan untuk perkara-perkara besar sekalipun.

Orang-orang yang menyadari bahwa mereka telah menerima banyak yang baik dari Tuhan dan meyakini bahwa kasih setia Tuhan tidak pernah berubah sekalipun sekeliling mereka berubah, merekalah yang dapat senantiasa mengucap syukur. Daripada bersungut-sungut dan menyesali diri, lebih baik bersyukur karena ada kekuatan didalam pengucapan syukur. Pernahkah kita merasakan bahwa semakin kita mengucap syukur, semakin kita merasa lega dan semakin kita bersungut-sungut semakin terasa berat beban kita?

Hari ini bagaimanapun keadaan Anda, kuatkanlah hati Anda untuk mengucap syukur kepada Tuhan dan percayalah kepadaNya dengan segenap hati. Kita mengucap syukur bukan agar hati Tuhan senang lalu Ia memberkati dan memberikan jalan keluar bagi kita, tetapi karena sudah sepatutnya kita mengucap syukur kepadaNya karena Ia setia dan baik.

Untuk membawa kita pada rencana agungNya, mungkin saja Allah memakai cara-cara yang tidak kita inginkan. Ketika kita menilai itu dari sudut pandang kita yang penuh keterbatasan, kita akan bersungut-sungtu dan tidak bersyukur. Tetapi cobalah memandang segala sesuatunya dari sudut pandang Allah, maka kita akan dimampukan untuk mengucap syukur dalam segala perkara.

DOA: Tuhan, mampukan aku untuk bersyukur senantiasa sekalipun aku menghadapi masa-masa yang sulit karena aku percaya bahwa ada kekuatan didalam pengucapan syukur. Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus aku bersyukur. Amin.

KATA-KATA BIJAK: Ucapan syukur memampukan kita bertahan menghadapi suatu keadaan. 
 
Gbu all... 

Kamis, 15 November 2018

Jangan pernah berhenti bermain karena Tua

Jangan pernah berhenti bermain karena Tua, justru akan menjadi tua karena berhenti bermain. Rahasia agar tetap awet muda adalah tetap menemukan humor setiap hari dan mempunyai mimpi. jika kehilangan mimpi, kamu akan mati.
Ada banyak sekali orang yang berjalan disekitar kita yang mati namun mereka tak menyadarinya.

Sungguh jauh berbeda antara menjadi tua dan menjadi dewasa. Seseorang berumur sembilan belas tahundan berbaring ditempat tidur selama satu tahun penuh, tidak melakukan apa-apa, orang tersebut tetap akan akan berubah menjadi dua puluh tahun. Bila anda berusia delapan puluh lima tahun dan tinggal ditempat tidur selama satu tahun, tidak melakukan apa-apa, anda tetap akan menjadi delapan puluh enam tahun.
Setiap orang pasti menjadi tua, hal itu tidak membutuhkan suatu keahlian atau bakat. Tumbuhlah dewasa dengan selalu mencari kesempatan dalam perubahan dan jangan pernah menyesal, karena orang yang sudah tua usianya biasanya tidak menyesali apa yang telah diperbuatnya, tetapi lebih menyesali apa yang tidak diperbuatnya. Dan orang yang takut mati adalah mereka yang hidup dengan penyesalan.

Sadarilah….
Tidak ada yang terlambat untuk apapun yang bisa kita lakukan.

Ingatlah ….
Menjadi tua adalah kepastian, tetapi menjadi dewasa adalah pilihan.

Sediakanlah waktu untuk….
Berpikir, karena itulah sumber kekuatan
Bermain, itulah rahasia awet muda
Membaca, menjadi landasan kebijaksanaan
Berteman, jalan menuju kebahagiaan
Bermimpi, itulah yang akan membawa anda ke bintang
Mencintai dan dicintai, itulah hak istimewa Tuhan
Lihat sekeliling anda, hari anda terlalu singkat untuk mementingkan diri sendiri.
Dan sediakan waktu untuk tertawa, karena itulah musik jiwa.

Gbu all...

Rabu, 14 November 2018

CERMIN YANG TERLUPAKAN

Pada suatu ketika, sepasang suami istri, katakanlah nama mereka Smith, mengadakan 'garage sale' untuk menjual barang-barang bekas yang tidak mereka butuhkan lagi. Suami istri ini sudah setengah baya, dan anak-anak mereka telah meninggalkan rumah untuk hidup mandiri.

Sekarang waktunya untuk membenahi rumah, dan menjual barang-barang yang tidak dibutuhkan lagi.

Saat mengumpulkan barang-barang yang akan dijual, mereka menemukan benda-benda yang sudah sedemikian lama tersimpan di gudang. Salah satu di antaranya adalah sebuah cermin yang mereka dapatkan sebagai hadiah pernikahan mereka, dua puluh tahun yang lampau.

Sejak pertama kali diperoleh, cermin itu sama sekali tidak pernah digunakan. Bingkainya yang berwarna biru aqua membuat cermin itu tampak buruk, dan tidak cocok untuk diletakkan di ruangan mana pun di rumah mereka. Namun karena tidak ingin menyakiti orang yang menghadiahkannya, cermin itu tidak mereka kembalikan.

Demikianlah, cermin itu teronggok di loteng. Setelah dua puluh tahun berlalu, mereka berpikir orang yang memberikannya tentu sudah lupa dengan cermin itu. Maka mereka mengeluarkannya dari gudang, dan meletakkannya bersama dengan barang lain untuk dijual keesokan hari.

Garage sale mereka ternyata mendapat banyak peminat. Halaman rumah mereka penuh oleh orang-orang yang datang untuk melihat barang bekas yang mereka jual. Satu per satu barang bekas itu mulai terjual. Perabot rumah tangga, buku-buku, pakaian, alat berkebun, mainan anak-anak, bahkan radio tua yang sudah tidak berfungsi pun masih ada yang membeli.

Seorang lelaki menghampiri Mrs. Smith. "Berapa harga cermin itu?" katanya sambil menunjuk cermin tak terpakai tadi. Mrs. Smith tercengang. "Wah, saya sendiri tidak berharap akan menjual cermin itu. Apakah Anda sungguh ingin membelinya?" katanya.
"Ya, tentu saja. Kondisinya masih sangat bagus." jawab pria itu. Mrs. Smith tidak tahu berapa harga yang pantas untuk cermin jelek itu. Meskipun sangat mulus, namun baginya cermin itu tetaplah jelek dan tidak berharga.

Setelah berpikir sejenak, Mrs. Smith berkata, "Hmm ... anda bisa membeli cermin itu untuk satu dolar."
Dengan wajah berseri-seri, pria tadi mengeluarkan dompetnya, menarik selembar uang satu dolar dan memberikannya kepada Mrs. Smith.

"Terima kasih," kata Mrs. Smith, "Sekarang cermin itu jadi milik Anda. Apakah perlu dibungkus?"
"Oh, jika boleh, saya ingin memeriksanya sebelum saya bawa pulang." jawab si pembeli..

Mrs. Smith memberikan ijinnya, dan pria itu bergegas mengambil cerminnya dan meletakkannya di atas meja di depan Mrs. Smith. Dia mulai mengupas pinggiran bingkai cermin itu. Dengan satu tarikan dia melepaskan lapisan pelindungnya dan muncullah warna keemasan dari baliknya.

Bingkai cermin itu ternyata bercat emas yang sangat indah, dan warna biru aqua yang selama ini menutupinya hanyalah warna dari lapisan pelindung bingkai itu!

"Ya, tepat seperti yang saya duga! Terima kasih!" sorak pria itu dengan gembira. Mrs. Smith tidak bisa
berkata-kata menyaksikan cermin indah itu dibawa pergi oleh pemilik barunya, untuk mendapatkan tempat yang lebih pantas daripada loteng rumah yang sempit dan berdebu.

Kisah ini menggambarkan bagaimana kita melihat hidup kita. Terkadang kita merasa hidup kita membosankan, tidak seindah yang kita inginkan. Kita melihat hidup kita berupa rangkaian rutinitas yang harus kita jalani. Bangun pagi, pergi bekerja, pulang sore, tidur, bangun pagi, pergi bekerja, pulang sore, tidur. Itu saja yang kita jalani setiap hari.

Sama halnya dengan Mr. dan Mrs. Smith yang hanya melihat plastik pelapis dari bingkai cermin mereka, sehingga mereka merasa cermin itu jelek dan tidak cocok digantung di dinding. Padahal dibalik lapisan itu, ada warna emas yang indah.

Padahal di balik rutinitas hidup kita, ada banyak hal yang dapat memperkaya hidup kita.

Setiap saat yang kita lewati, hanya bisa kita alami satu kali seumur hidup kita. Setiap detik yang kita jalani, hanya berlaku satu kali dalam hidup kita. Setiap detik adalah pemberian baru dari Tuhan untuk kita.

Akankah kita menyia-nyiakannya dengan terpaku pada rutinitas?

Akankah kita membiarkan waktu berlalu dengan merasa hidup kita tidak seperti yang kita inginkan?

Setelah dua puluh tahun, dan setelah terlambat, barulah Mrs. Smith menyadari nilai sesungguhnya dari cermin tersebut. Inginkah kita menyadari keindahan hidup kita setelah segalanya terlambat? Tentu tidak.

Sebab itu, marilah kita mulai mengikis pandangan kita bahwa hidup hanyalah rutinitas belaka. Mari kita mulai mengelupas rutinitas tersebut dan menemukan nilai sesungguhnya dari hidup kita.

Marilah kita mulai menjelajah hidup kita, menemukan hal-hal baru, belajar lebih banyak, mengenal orang lebih baik.

Mari kita melakukan sesuatu yang baru.

Mari kita membuat perbedaan!

Gbu all...

Selasa, 13 November 2018

Kesombongan Tersembunyi

Amsal 16:18 – Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.

Yesaya 5:15 - Maka manusia akan ditundukkan, dan orang akan direndahkan, ya, orang-orang sombong akan direndahkan.

Ketika bertemu dengan orang yang kita kenal dan ia tidak menegor atau pura-pura tidak kenal, maka kita menyebutnya orang yang sombong. Ketika ada orang yang suka berbicara besar serta memamerkan keberhasilan- keberhasilan yang diraihnya, maka kita menyebutnya orang yang sombong. Orang kaya yang tidak mau bergaul dengan orang miskin juga biasanya disebut sebagai orang yang sombong. Kesombongan- kesombongan seperti ini memang sangat mudah kita ketahui, tetapi sesungguhnya sifat sombong bisa bersembunyi jauh didalam hati dah tidak langsung kelihatan. Berikut ini adalah perwujudan dari kesombongan yang ada didalam hati kita:

Selalu merasa lebih baik dari orang lain. Sikap ini biasanya diwujudkan melalui tindakan dimana kita tidak bisa memberikan kepercayaan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Kita beranggapan bahwa mereka tidak akan bisa melakukan sesempurna apa yang kita lakukan. Sungguh berbahaya kebiasaan seperti ini, karena akhirnya kita menjadi “buta” terhadap kelebihan atau kemampuan orang lain yang mungin saja jauh melebihi kemampuan kita. Kita tidak lagi bisa menilai sesuatu secara obyektif, kita menilai diri kita lebih baik dan lebih mampu, padahal mungkin saja kemampuan kita berada jauh dibawah kemampuan orang lain. Buanglah kesombongan seperti ini dan akuilah bahwa kita adalah manusia yang terbatas.

Merasa memiliki jawaban untuk semua pertanyaan. Orang yang sombong merasa malu dan rendah jika harus bertanya kepada orang lain. Akibatnya orang seperti ini akan mengerjakan segala sesuatunya seorang diri tanpa melibatkan orang lain. Ia akan berusaha membuktikan bahwa ia mampu melakukan sendiri sekalipun ia tahu bahwa ada orang yang lebih mampu darinya dan bisa diajak kerja sama. Sebagai akibat dari rasa tidak membutuhkan orang lain, maka ia akan dijauhi orang lain.

Merasa direndahkan ketika orang lain melakukan sesuatu lebih baik dari apa yang ia lakukan. Ada rasa sakit didalam hati orang yang sombong ketika apa yang orang lain lakukan jauh lebih baik dari apa yang telah ia lakukan. Ia berpikir bahwa sanjungan dan pujian hanya pantas diberikan kepadanya dan ia tidak rela jika orang lain yang menerima itu.


Jika masih terselip kesombongan didalam hati kita, mintalah agar kuasa Tuhan memampukan kita untuk terbebas dari kesombongan yang hanya akan menghancurkan hidup kita. Sebaliknya marilah kita mengejar kerendahan hati dengan cara melatih diri setiap hari.

DOA: Bapa, aku mengakui bahwa masih banyak kesombongan didalam hidupku. Mampukan aku untuk membuang kesombongan itu. Dalam Nama Tuhan Yesus aku minta. Amin.

KATA-KATA BIJAK: Orang yang sombong tidak dapat melihat siapa dirinya yang sesungguhnya.
 
Gbu all...

Senin, 12 November 2018

DIKHIANATI ORANG TERDEKAT

“Kalau musuhku yang mencela aku, aku masih dapat menanggungnya; kalau pembenciku yang membesarkan diri terhadap aku, aku masih dapat menyembunyikan diri terhadap dia.” Mazmur 55:13

Bila memperhatikan liku-liku perjalanan hidup Daud, yang melakukan pengkhianatan dan berbuat jahat terhadapnya bukan orang jauh atau musuh yang sesungguhnya, melainkan orang-orang terdekat yang makan sehidangan dengan dia.

Bukankah hal ini seringkali terjadi dalam kehidupan kita? Bukankah pengkhianatan, gosip, fitnahan, iri hati atau umpatan datangnya bukan dari musuh, melainkan dari orang-orang yang kita anggap sebagai teman, sahabat dan orang yang kita kasihi? Daud mengatakan, “Kalau musuhku yang mencela aku, aku masih dapat menanggungnya; kalau pembenciku yang membesarkan diri terhadap aku, aku masih dapat menyembunyikan diri terhadap dia. Tetapi engkau orang yang dekat dengan aku, temanku dan orang kepercayaanku: kami yang bersama-sama bergaul dengan baik, dan masuk rumah Allah di tengah-tengah keramaian.” (ayat 13-15). Ini adalah fakta dan mungkin kita pernah mengalaminya juga. Rekan kerja di kantor, teman satu sekolah, keluarga terdekat, suami atau isteri yang kita kasihi, bahkan saudara seiman satu gereja, di mana kita bersekutu dan beribadah bersama-sama, di luar dugaan malah menyakiti dan mengkhianati kita seperti musuh. Para pelayan Tuhan yang tampaknya dari luar begitu kompak dalam pelayanan, satu sama lain saling menjatuhkan. “Orang itu mengacungkan tangannya kepada mereka yang hidup damai dengan dia, janjinya dilanggarnya; mulutnya lebih licin dari mentega, tetapi ia berniat menyerang; perkataannya lebih lembut dari minyak, tetapi semuanya adalah pedang terhunus.” (ayat 21-22).

Jangankan Daud, Yesus pun mengalami hal yang sangat menyakitkan. Ia dikhianati oleh salah satu muridNya sendiri yaitu Yudas Iskariot, yang setiap hari makan semeja dengan Dia. Ketika Yesus ditangkap musuh-musuhNya, murid-muridNya justru meninggalkan Dia sendirian. “Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.” (Matius 26:56b). Betapa pedih dan sakitnya dikhianati orang-orang terdekat!

Jangan bersedih hati, ada satu Pribadi yaitu Yesus yang senantiasa mengasihi kita dan tidak akan pernah meninggalkan kita sendiri.


Gbu all...

Minggu, 11 November 2018

Kata-Kata Bijak Mengatasi Kekhawatiran

Apakah anda pernah/sedang khawatir ??, saya rasa setiap orang pernah mengalaminya, mungkin sebagian dari kata kata bijak ini bisa membantu menenangkan pikiran anda :

"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?"
Matius 6:25

Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
Matius 6:27

Jadi, jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling kecil, mengapa kamu kuatir akan hal-hal lain?
Lukas 12:26

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Matius 6:33

Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.
Matius 6:34

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
Filipi 4:6

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
1 Petrus 5:7

Biasanya, orang lebih kuatir tentang hal yang tak dapat dilihatnya daripada yang dapat dilihatnya.
Julius Caesar

Kekuatiran tak akan melenyapkan kesedihan esok, tetapi akan menghilangkan kegembiraan hari ini.
Leo Buscaglia

Kita lebih banyak menderita oleh khayalan daripada oleh kenyataan.
Seneca

Bodoh. Itulah kekuatiran. Buang-buang energi mental secara bodoh. Telah dihitung bahwa kira-kira sembilan puluh dua persen dari kekuatiran tidak pernah terjadi. Anda bisa menangani sisa 8 persennya.
Norman Vincent Peale

Mereka yang kuatir sudah menderita akan hal yang mereka kuatirkan.
Montaigne, Essays, 1588

Saya banyak mengalami kekuatiran, tetapi kebanyakan tak pernah terjadi.
Mark Twain

Kuatir sama seperti membayar bunga untuk uang yang mungkin tak pernah Anda pinjam.
William Ralph Inge

Tak ada gunanya membuka payung sebelum hujan.
Alice Caldwell Rice

Pegangan hidup saya adalah: Berjagalah untuk hal yang terburuk, berharaplah akan hal yang terbaik dan terimalah apapun yang datang.
Robert E. Speer

Bila Anda percaya bahwa merasa sedih atau kuatir dalam waktu cukup lama dapat mengubah masa lalu dan masa depan, maka Anda berada di planet dengan realitas yang beda.
William James

Mari kita tingkatkan rasa kuatir menjadi pemikiran sehat dan perencanaan.
Winston Churchill

Tak ada yang menguras tubuh seperti kekuatiran, dan orang yang mempunyai iman pada Tuhan harus malu untuk kuatir tentang apapun.
Mahatma Gandhi

Tak ada orang akan tenggelam oleh beban suatu hari. Tetapi bila beban esok ditambah ke beban hari ini, tak ada orang yang sanggup menanggungnya.
George Macdonald

Kuatir adalah siklus pikir yang tidak efisien yang berputar disekeliling suatu pusat ketakutan.
Corrie Ten Boom


Bila saya menoleh ke belakang menengok segala kekuatiran saya, saya ingat cerita seorang tua di ranjang kematiannya bahwa ia mengalami berbagai kekuatiran dalam hidup, yang sebagian besar tak pernah terjadi.
Winston Churchill

Mengatasi kuatir dapat dilakukan dengan hidup satu hari setiap kali bahkan sesaat setiap kali. Kekuatiran Anda akan tumbang tak ada artinya.
Robert Anthony

Bila orang yang kuatir akan kekurangannya mau mensyukuri kekayaan yang mereka miliki, mereka akan berhenti kuatir.
Dale Carnegie


Kekuatiran mirip orang – akan tumbuh menjadi besar bila Anda memeliharanya.
Penulis tak dikenal


Bila Anda ingin mengetes ingatan Anda, cobalah untuk mengingat kembali yang Anda kuatirkan setahun yang lalu pada hari ini.
E. Joseph Cossman

Banyak orang mengumpulkan berkas kayu untuk membangun jembatan yang tak pernah mereka seberangi.
Penulis tak dikenal

Kuatir seperti kursi goyang, yang memberikan sesuatu untuk Anda lakukan namun Anda tak pernah sampai kemanapun.
Glenn Turner

Kekuatiran sering memberikan bayangan yang besar untuk sesuatu yang kecil.
Pepatah Swedia

Kita dapat dengan mudah mengatasi bila kita mau mengambil hanya beban hari ini. Tetapi beban menjadi terlalu berat bagi kita bila kita harus memikul beban hari kemarin pada beban hari ini ditambah beban hari esok sebelum kita perlu menanggungnya.
John Newton

Jangan membawa hari esok ke tempat tidur bersama Anda.
Norman Vincent Peale

Sehari kuatir lebih melelahkan daripada seminggu kerja.
John Lubbock

Betapa besar kepedihan yang harus kita bayar, untuk keburukan yang tak pernah terjadi.
Thomas Jefferson

Kesedihan mempunyai batas, sedang kecemasan tidak ada batasnya. Kita sedih hanya untuk hal yang telah terjadi, tetapi cemas untuk semua hal yang mungkin terjadi.
Pliny the Younger

Kesulitan yang nyata dapat diatasi, tetapi yang kita bayangkan tak dapat ditaklukkan.
Theodore N. Vail

Kesedihan melihat ke belakang. Kekuatiran melihat ke sekeliling. Iman melihat ke atas.
Anonim (Guidepost)



Saya juga punya ilustrasi singkat mengenai Kekhawatiran yang sudah terlalu jauh....ceritanya begini :

Pada suatu malam seorang pendeta menerima telepon dari seorang ibu.
"Ada apa bu?" Tanya pendeta itu.
"Begini pak, saya ini selalu kuatir," jawab ibu itu.
"Kuatir apa bu?"
"Saya ini seorang janda pak, anak saya dua, laki-laki."
"Apa yang ibu kuatirkan?"
"Saya kuatir kalau nanti anak saya sudah menikah dan menantu saya tidak sayang pada saya, sedang saya sakit-sakitan, saya akan ikut siapa?"
"Apakah ibu sekarang sakit?"
"Tidak."
"Jadi ibu sehat. Apakah anak ibu sudah punya pacar?"
"Belum pak,"
"Sudah berapa tahunkah umur mereka, dan dimanakan mereka sekarang bekerja ??"
"Mereka masih kecil kecil pak, Ini mereka tidur di sebelah saya."
"Astaga!" kata pendeta itu.

Memang kekuatiran sering menyakitkan, menyusahkan, menghilangkan sukacita yang seharusnya ada. Kalau Anda sering diliputi kekuatiran, barangkali kata-kata bijak di atas tadi ini bisa membantu Anda melenyapkan kekuatiran Anda.
Gbu all....

Sabtu, 10 November 2018

BERKOMITMEN KEPADA TUHAN YESUS

“Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.” 1 Korintus 2:2

Sebagai orang percaya, kita tidak bisa seenaknya menjalani kehidupan keKristenan kita. Menjadi seorang Kristen berarti pula menjadi pengikut Kristus dan “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” (1 Yohanes 2:6). Dituntut sebuah komitmen dalam mengiring Kristus!

Akhir-akhir ini banyak orang Kristen tidak mengerti apa arti komitmen yang benar. Komitmen yang benar bukanlah berdasarkan apa yang manusia kehendaki dari kita, melainkan apa yang Tuhan kehendaki. Tuhan Yesus berkata, ”Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memilul salibnya dan mengikut Aku.” (Matius 16:24). Jadi, komitmen utama kita bukanlah pada diri sendiri, kepada pendeta, atau kepada suatu organisasi, melainkan kepada Tuhan Yesus Kristus. Orang yang memiliki komitmen kepada Tuhan Yesus akan berusaha melakukan yang terbaik bagi Dia dalam keadaan apa pun. Paulus adalah contoh orang yang memiliki komitmen luar biasa kepada Kristus; dia memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa selain tentang Kristus. Bahkan dengan tegas dia berkata, “....segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,” (Filipi 3:8).

Kalau kita berkata bahwa Yesus adalah segala-galanya bagi kita, apakah benar-benar sudah terefleksi di dalam kehidupan kita sehari-hari? Ataukah hanya sekedar lips service? Kita mengaku berkomitmen penuh pada Tuhan Yesus, tetapi masih mencintai dunia ini dengan segala keinginannya; kita masih 'menggenggam' kuat-kuat harta kita dan tidak tergerak hati untuk memberi atau terbeban bagi pekerjaan Tuhan; kita melakukan segala sesuatu menurut keinginan kita sendiri dan ambisi pribadi lebih dari pada apa yang menjadi keinginan Tuhan. Berkomitmen pada Tuhan berarti harus menyerahkan segala sesuatu yang kita miliki dan seluruh hidup kita kepada kehendak dan rencana Tuhan.

Hendaklah kita melayani Tuhan dengan sepenuh hati, karena “...kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar.” 1 Korintus 6:20a 


Gbu all...

Jumat, 09 November 2018

Pintu Yang Sama

Seorang pria yang sedang mengalami masalah dengan keadaan keuangannya memutuskan untuk menghubungi seorang ahli keuangan terkenal. Mereka membuat janji untuk bertemu. Pada hari yang ditentukan, pria tersebut memasuki ruang tunggu kantor sang penasihat keuangan. Anehnya, ia tidak disambut oleh seorang resepsionis pada umumnya. Justru di hadapannya ada dua pintu. Pintu pertama tertulis: merasa payah dalam pekerjaan, sedangkan di pintu kedua tertulis: enjoy dalam pekerjaan.

Karena ia merasa payah, maka ia masuk ke pintu yang bertuliskan: merasa payah dalam pekerjaan. Namun ketika ia masuk ke ruangan tersebut, ia dihadapkan dua pintu lagi. Pintu yang satu bertuliskan: berpenghasilan kurang dari 30 juta per tahun, dan pintu yang kedua bertuliskan; berpenghasilan diatas 30 juta per tahun. Masuk pintu tersebut, ia kembali dihadapkan dua pintu lain; menabung lebih dari 5 juta per tahun, dan pintu yang satunya bertuliskan: menabung kurang dari 5 juta per tahun. Tetapi ketika ia memauki pintu tersebut ternyata ia malah kembali lagi di ruang tunggu yang sebelumnya ia sudah masuki.

Pintu yang sama akan membawa kita kepada hasil yang sama pula. Pria dalam cerita di atas tidak akan pernah bisa keluar dari masalah keuangan, selama ia tidak mau mencoba masuk melalui pintu yang lain. Hidupnya ingin berubah, tapi sayang hal tersebut tidak diimbangi dengan tindakan yang juga berubah. Jika kita terus saja melakukan hal-hal yang sama seperti yang biasa kita lakukan, maka kita juga akan terus mendapatkan hasil yang sama dengan yang selama ini kita dapatkan. Jika ingin hidup kita berubah, tidak ada pilihan lain kecuali kita juga mau mengubah sikap, cara berpikir, dan tindakan kita.

Adalah hal yang mustahil jika kita ingin mendapat hasil berbeda padahal kita selalu melakukan cara yang sama.

"namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," Demikianlah Firman Tuhan
( Amos 4 : 6 )
 
Gbu all...

Kamis, 08 November 2018

Upah Kesetiaan

Seekor anjing bernama Dasher dengan setia menemani bocah cilik berusia 4 tahun bernama Millie Kwast yang tinggal di GlenRock, sebuah stasiun di kawasan penghasil anggur, Hunter Valley di utara Sidney. Suatu ketika Millie tersesat saat ia berjalan bersam anjingnya itu, ia lantas berlindung di balik semak dan memeluk anjingnya agar tetap hangat di malam hari. Millie ditemukan seorang teman keluarganya, tengah duduk dalam parit yang berjarak 2 km dai rumahnya. Sepanjang bertahan 24 jam, Millie mengaku melihat beberapa kangguru dan helikopter kuning, dan ia juga mendengar namanya dipanggil-panggil. Hal yang mengagumkan adalah, Millie selamat tanpa luka sedikitpun. Begitu setianya sang anjing menemani tuannya, bahkan sampai saat yang tidak mengenakkan.

Bagaimanakah kesetiaan kita terhadap Tuhan dan sesama? Kalau anjing saja bisa setia kepada tuannya, masakan kita tidak bisa setia? Kesetiaan merupakan sifat ilahi di dalam diri orang percaya dan merupakan buah dari pekerjaan Roh dalam diri orang percaya. Jika kita mencerminkan sifat-sifat kesetiaan dalam hidup kita, maka itu berarti kita hidup di dalam Roh Kudus.Jika kita setia, maka kesetiaan akan memimpin kita dalam mengiring dan melayani-Nya, kendatipun kesulitan dan kesukaran mewarnai hidup.

Tuhan mencari orang-orang yang berlaku setia. Tidak sekadar setia kepada sesama, tetapi terlebih kepada Tuhan. Berlakulah setia kepada sesama juga pada Dia sampai kapanpun.

Kesetiaan sejati adalah kesetiaan yang mampu bertahan sekalipun di dalam pelaksanaannya banyak mengalami rintangan dan tantangan.
Tuhan berjanji bahwa bagi orang-orang yang setia, Dia akan memberikan upah atas kesetiaan kita dan akan membrikan kita Mahkota Kehidupan.

Kesetiaan harus diwujudkan dalam tindakan dan ketulusan bukan sekadar teori belaka.

" Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya."
( Amsal 19 : 22 )
 
Gbu all....

Rabu, 07 November 2018

MENGAMPUNI DAN MELUPAKAN

“Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Matius 18:21

Jika disuruh memilih antara mengampuni atau membalas kejahatan seseorang, banyak orang pasti akan lebih memilih melakukan pembalasan terhadap kejahatan yang dilakukan orang lain. Jika ini dilakukan orang yang dunia, kita maklum. Namun bagi orang Kristen mengampuni adalah sebuah keharusan (wajib), bukan pilihan.

Mengapa demikian? Sesungguhnya oleh karena pengampunan Tuhan bagi kitalah yang memungkinkan kita dapat mengampuni orang lain. Tertulis demikian: “...dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya,.. . Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.” (Yesaya 53:5-6). Hukuman dosa yang seharusnya kita tanggung telah dibayar penuh oleh Yesus Kristus di kayu salib. Murka Allah ditimpakan kepadaNya, Dialah yang menggantikan tempat kita. Darah Yesus membasuh dan menyucikan kita dari dosa.

Ketika ada kesalahan atau kejahatan dilakukan oleh pihak lain, kitalah yang harus berinisiatif terlebih dulu untuk mengampuni mereka. Sebagaimana Allah di dalam Kristus Yesus telah mengampuni kita, hendaklah kita juga punya hati yang mau mengampuni kesalahan orang lain. “Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni,” (Efesus 4:31-32a). Bagaimana kita bisa melakukannya? Pertama, kita harus memusatkan pikiran kita sepenuhnya kepada pengampunan yang telah Tuhan kerjakan bagi kita. Renungkan betapa besar rahmat yang sudah dilimpahkan Tuhan kepada kita seperti kata Daud, “Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikanNya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu,” (Mazmur 103:2-3a). Kedua, selesaikan dengan jujur semua kemarahan yang kita rasakan terhadap orang lain, lalu melupakannya. Memang tidak mudah! Namun Tuhan akan tolong.

Mengampuni tanpa melupakan itu seumpama kasih yang bersyarat, namanya bukan pengampunan !
 
Gbu all...

Selasa, 06 November 2018

Gagal

Sejarah mencatat bahwa Wright bersaudara adalah orang yang pertama sekali berhasil menerbangkan pesawat. Meski demikian, mereka berdua sebenarnya bukanlah pelopor penelitian pesawat terbang. Pelopor pesawat terbang yang sebenarnya adalah Dr Samuel Langley yang sudah meneliti kemungkinan manusia terbang sejak tahun 1890 ( 13 tahun sebelum Wright menerbangkan pesawat ).

Mengapa Dr. Samuel Langley justru tidak dikenal orang? Ternyata, setelah melakukan penelitian dan berulang kali mengalami kegagalan selama 13 tahun, akhirnya Langley menghentikan penelitiannya. Keputusan itu diambil Langley ketika tgl 8 Oktober 1903 setelah untuk kesekian kalinya percobaannya gagal. Tahukah kita, bahwa hanya selang dua bulan dari sikap putus asa Langley tersebut, pada tanggal 17 Desember 1903, Wright bersaudara berhasil menerbangkan pesawatnya!

Patut disayangkan, bukan? Sedikit lagi Dr. Langley meraih kesuksesan, tapi sayang ia buru-buru berhenti karena tidak tahan menghadapi kegagalan.

Jatuh bukan berarti gagal. Jatuh dan tidak berani bangkit, itulah gagal yang sebenarnya! Jangan pernah putus asa dan menyerah kalah. Kita tidak pernah tahu bahwa sebenarnya tinggal selangkah lagi kita meraih keberhasilan, jangan sampai hal tersebut urung terjadi hanya gara-gara kita memutuskan untuk berhenti lebih awal. Seorang juara bukanlah mereka yang tidak pernah jatuh, melainkan dia yang selalu bangkit setiap kali gagal.

Kita semua pernah jatuh, yang membedakan hanyalah beberapa diantaranya menyerah kalah sementara yang lainnya berani bangkit kembali.

Banyak orang gagal karena mereka tidak tahu betapa dekatnya mereka dengan kesuksesan -- Thomas Alfa Edison

" Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana."
( Amsal 24 : 16 ) 


Gbu all...

Senin, 05 November 2018

EMPAT PRINSIP BERKAT

Kejadian 12:2

Alkitab mengajarkan bahwa kita seharusnya menggunakan "berkat-berkat kita" untuk memberkati orang lain:

1. Berkat-berkat yang diberikan Tuhan kepada kita harus mengalir ke orang lain

Alkitab mengajarkan bahwa kita diberkati bukan cuma sekedar agar kita merasa lebih baik, bukan cuma sekedar agar kita lebih bahagia dan lebih nyaman, tetapi supaya kita bisa memberkati atau menolong orang-orang lain.

Allah berkata kepada Abraham: "Aku akan membuat engkau menjadi bangsa besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur, dan engkau akan MENJADI BERKAT." (Kejadian 12:2)

Allah memberkati Abraham supaya Abraham mengalirkan berkata itu kepada orang lain ...

Itulah yang disebut: "Masterpiece for Masterplan"
Anda dijadikan sebagai Maha Karya ciptaan-Nya untuk tujuan mewujudkan Rencana-Nya menjadi berkat bagi bangsa-bangsa; menolong orang lain mewujudkan impian mereka; menjadikan semua bangsa murid Kristus ...

Prinsip pertama dari berkat Tuhan adalah berkat itu harus mengalir keluar ...

2. Ketika kita memberkati orang lain, Tuhan akan memelihara hidup kita

Prinsip kedua dari berkat Tuhan adalah apabila kita menaruh perhatian penuh untuk memberkati atau menolong orang lain, maka Tuhan akan mencukupi semua kebutuhan kita.

Tuhan Yesus berkata, "Sesungguhnya setiap orang yang karena Kerajaan Allah meninggalkan rumahnya, istrinya atau saudaranya, orang tuanya atau anak-anaknya, akan menerima kembali lipat ganda pada masa itu juga dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal." (Lukas 18:29-30)

Ketika kita memperhatikan kebutuhan orang lain, Tuhan akan mengambilalih semua masalah dan kesulitan hidup kita. Dia mengatasi masalah dan kesulitan kita jauh lebih baik dibanding kita sendiri yang mengatasinya.

Ketika kita menaruh perhatian untuk memberkati hidup orang lain, maka Tuhan akan memberikan imbalannya sekarang ini juga dan kita akan menerima hidup yang kekal. Itulah yang berkat sejati.

Alkitab berkata, "Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri ..." (Amsal 11:17)

3. Ketika kita memberkati orang lain maka kita diberkati kembali

Semakin banyak kita memberkati orang lain; semakin banyak kita menolong orang lain; semakin banyak pula Tuhan akan memberkati hidup kita.

Di dalam Lukas 6:38 Tuhan Yesus berkata, "Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncangkan dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

Prinsip berkat yang ketiga adalah Semakin banyak kita mencoba untuk memberkati orang lain di sekitar kita, maka semakin Tuhan akan berkata: "Aku akan mencurahkan berkat ke atas hidupmu dengan berlimpah-limpah."

4. Semakin banyak kita diberkati Tuhan, Dia mengharapkan kita menolong lebih banyak lagi orang lain

Yesus berkata, "... Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut." (Lukas 12:48)

Prinsip berkat Tuhan keempat adalah semakin banyak kita diberikan, semakin banyak kita dipercayakan maka sesungguhnya semakin besar tanggung jawab yang dituntut oleh Tuhan.

Kita harus mempertanggungjawab kan semua pemberian Tuhan, kita harus mengerti bahwa jika kita telah diberkati lebih banyak dari pada orang lain di sekitar kita, hal itu berarti bahwa Tuhan punya tujuan agar kita peduli dan memperhatikan orang lain ...

"Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat." (2 Korintus 5:10).
 
Gbu all...

Minggu, 04 November 2018

Menikmati Proses

Yakobus 1:2-3

Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 119:1-88; 1 Yohanes 3; Yehezkiel 42-43

Kita saat ini hidup dalam sebuah budaya instant. Mulai dari makanan hingga keberhasilan atau kesuksesan, kita inginkan yang instant, itu sebabnya tayangan-tayangan pencarian bakat banyak diminati.

Namun Allah tidak bekerja dengan cara instant ini. Dia membuat kita mencapai keberhasilan dengan menjalani proses. Tuhan ingin kita memiliki kesabaran dan stabilitas dalam diri kita sehingga kita “menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.” (Yakobus 1:4).

F.B Mayer seorang pendeta Babtis asal Inggris pernah memberikan sebuah ilustrasi tentang proses yang menghasilkan kualitas ini seperti berikut: Sepotong besi seharga $2.50, kalau di tempa menjadi tapal kuda akan menjadi seharga $5. Jika ditempa menjadi jarum, harganya naik menjadi $175. Kalau ditempa dan dibentuk menjadi pisau silat harganya akan berlipatganda menjadi $1.625. Kalau dibentuk menjadi jarum penunjuk arloji, harganya melonjak lagi menjadi $125.000.

Setiap tempan dan pembentukan terhadap besi tersebut akan meningkatkan nilai jualnya. Lebih banyak di tempa, dipukul, dibakar, maka nilainya semakin tinggi. Demikian juga dengan manusia. Jika Anda mengalami banyak pembentukan, tempan, dan ujian, maka karakter mulia yang ada di dalam diri Anda semakin terbentuk.

Ingatlah bahwa Anda tidak perlu menjalani kehidupan ini dengan tergesa-gesa, nikmatilah prosesnya dan “Biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang,”


Gbu all...