Sabtu, 31 Oktober 2020

What Should I Do In Everydays?

1. Wake Up (Bangunlah) – ambil keputusan untuk menyambut setiap hari baru dengan penuh sukacita.

~ “Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya.” (Mazmur 118:24)

2. Dress Up (Berdandanlah) – cara yang paling baik untuk berdandan adalah dengan tersenyum. Anda tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal untuk membuat penampilan Anda menjadi lebih baik, yang perlu Anda lakukan hanyalah TERSENYUM.

~ “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.” (1 Samuel 16:7)

3. Shut Up (Berdiamlah) – ucapkanlah hal-hal yang baik dan belajarlah untuk mendengar. Tuhan memberikan kepada kita dua telinga dan satu mulut dengan maksud agar kita mendengarkan dua kali lebih banyak daripada berbicara.

~ “Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya.” (Amsal 13:3)
~ “Siapa mengumpat, membuka rahasia, sebab itu janganlah engkau bergaul dengan orang yang bocor mulut.” (Amsal 20:19)
~ “Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.” (Amsal 19:20)

4. Stand Up (Berdirilah) – dan pegang teguh apa yang Anda percayai. Jika Anda tidak berpegang teguh pada sesuatu, maka Anda akan mudah jatuh dalam hal apa pun.

~ “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.” ( Galatia 6:9-10)

5. Look Up (Pandanglah) – kepada Tuhan.

~ “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4:13)

6. Reach Up (Raihlah) – atau kejarlah sesuatu yang lebih tinggi. Berusahalah selalu untuk membuat diri Anda menjadi lebih baik.


7. Lift Up (Angkatlah) – Doa-doa Anda.

~ “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” (Filipi 4:6)
 
Gbu all....

Jumat, 30 Oktober 2020

Cepatlah bertumbuh "dewasa"

Saat saya masih kecil saya ingat orang tua saya selalu mengingatkan saya untuk pergi mandi, tetapi saya selalu membantah dengan berbagagai alasan, mengulur - ulur waktu hingga malam tiba dengan tujuan jika sudah malam pasti orang tua saya tidak tega untuk membiarkan saya mandi. Waktu itu saya memang belum tahu apa yg ada didalam pikiran orang tua saya, saya pikir semua ini adalah hal kecil, hanya masalah mandi. tapi entah mengapa mereka kadang sangat begitu marah memaksa saya untuk melakukannya. Jujur pada waktu itu semuanya terjadi karena keterpaksaan.


Ketika usia saya mencapai belasan tahun kebiasaan itu berubah, setiap harinya saya mandi tanpa paksaan, bahkan tanpa disuruh orang tua sekalipun, waktu berlalu sayapun meningkatkan kualitas mandi saya yg awalnya saya hanya mengenal sabun mandi sekarang telah mengenal sabun khusus kulit muka, yang saya beli dari uang pribadi saya sendiri. Bahkan masih belum cukup sehabis mandi saya masih menggunakan deodoran.


Memang sekarang semuanya berubah, awalnya sesuatu yang saya tidak suka bahkan saya menghindarinya, sekarang menjadi bagian hidup saya. Malahan saya merasa kurang jika hanya melakukan itu saja dan saya menambahkan porsinya, padahal tidak seorangpun menyuruh apalagi memaksa saya. Dan akhirnya saya menyadari hal ini terjadi karena saya telah DEWASA sehingga kebutuhan saya berubah.


Begitu halnya dengan kehidupan rohani kita pada saat masih kecil rohani, mungkin harus ada orang yang mendorong kita untuk melakukan saat teduh, persekutuan dan sebagainya. Kadang kita juga belum tahu maksud sebenarnya dari semua ini.


Tapi percayalah jikalau kamu setia dalam melakukan itu semua hal ini akan membuat kamu menjadi DEWASA rohani dan kamu akan menemukan kebutuhan baru yaitu kebutuhan untuk selalu dekat dengan Bapa kita, dan semuanya itu sangat menarik. Dan perlu diingat kedewasaan rohani tidak tergantung pada waktu tapi pada kesetiaanmu dalam menjalani disiplin rohani, jadi anda bisa mempercepat dan memperlambat.

Gbu all....

Kamis, 29 Oktober 2020

Humor : TIGA ORANG MISIONARIS

Beberapa puluh tahun yang lalu tiga orang misionaris dari Eropah telah memasuki pedalaman pulau Kalimantan. Mereka ditangkap oleh salah satu suku terasing yang menolak mentah-mentah Injil Tuhan Yesus Kristus yang mereka beritakan. Bertiga mereka digiring untuk menemui rajanya. Seketika itu juga sesuai undang-undang yang berlaku di sana mereka diadili dan dijatuhi hukuman mati.

Tetapi oleh karena sepanjang hari itu Sang Raja merasa mujur dan terus-menerus mengalami hal-hal yang menyenangkan hatinya, ia ingin bermurah hati dengan memberikan kesempatan kepada ketiga misionaris tersebut untuk menerima amnesti. Tetapi ... amnesti yang bersyarat.


Pengampunan itu hanya akan dikaruniakan, jika mereka bertiga bisa memenangkan sebuah pertandingan aneh yang ditentukan oleh Sang Raja khusus untuk mereka. Raja itu menyuruh mereka pergi memasuki hutan belantara di pedalaman kerajaannya untuk menemukan sejenis pohon dan memetik buahnya yang paling ranum untuk dibawa kembali menghadap kepadanya. Setiap orang diperintahkan untuk membawa sepuluh buah yang sejenis


“Untuk apa buah-buah tersebut?” tanya misionaris yang ketiga ingin tahu.


“Nanti akan kujelaskan jika waktunya telah tiba. Bawalah mereka kepadaku terlebih dahulu. Dan ingatlah, jangan ada seorangpun di antara kalian yang mencoba untuk melarikan diri, karena hutan itu selalu berada di bawah pengawasanku!” sabda Sang Raja sebelum mengizinkan mereka untuk mengundurkan diri dari hadapannya. Bersama-sama mereka bergegas pergi memasuki hutan untuk secepatnya melaksanakan tugas yang diperintahkan olehnya.


Tidak memakan waktu terlampau lama muncullah kembali dua orang dari ketiga misionaris tersebut. Yang seorang membawa sepuluh mangga, sedangkan yang lain membawa sepuluh jambu air. Tetapi anehnya, misionaris yang ketiga tidak kunjung tiba, meskipun sudah ditunggu sekian lamanya. Entah ia sedang berada di mana?


Karena tidak ingin membuang waktu lagi, Sang Raja memerintahkan mereka untuk segera memulai pertandingan tersebut. Sebuah pertandingan yang ternyata mudah dan sederhana sekali. Mereka diharuskan untuk berdiri tegak dan tidak diperkenankan bergerak, selama … dilempari dengan kesepuluh buah hasil petikan tangan-tangan mereka sendiri. Apabila mereka bisa menahan rasa sakit tanpa mengeluarkan suara apa-apa, mereka akan dinyatakan menang dan dibebaskan dari hukuman mati! Itulah syarat yang harus mereka lakukan!


Misionaris yang pertama mulai dilempari dengan mangga-mangga ranum yang sudah dibawa olehnya sendiri. Lemparan demi lemparan menggebuki bagian-bagian tubuhnya. Sebenarnya oleh karena hantaman buah-buah yang besar dan keras tersebut, ia sudah ingin berteriak. Namun ia bertekad untuk menahan rasa sakitnya, mengingat hukuman fatal yang harus dilalui, jika ia gagal memenangkan pertandingan itu.


Tetapi pada saat ia menerima lemparan yang terakhir, buah mangga yang besar dan paling ranum tersebut menghantam keningnya lalu pecah, sehingga getah tercampur air sarinya mengalir turun masuk dan menggenangi kedua bola matanya, menimbulkan rasa nyeri yang tak tertahankan lagi. Secara refleks … ia berteriak nyaring kesakitan! Konsekuesinya, … misionaris yang pertama dinyatakan gagal! Pada saat itu juga ia dihukum mati!


Tibalah giliran misionaris yang kedua, yang sudah membawa kembali sepuluh jambu air. Sang Raja memerintahkan, agar ia segera dilempari dengan buah-buah tersebut.


“Oh, ini mah sip banget! Jambu-jambu air yang kecil dan enteng macam beginian engga bakalan nyakitin aku. Untung aku milih jenis buah yang ini.” Pikirnya sambil menenangkan diri mengingat nasib rekannya. Ternyata lemparan-lemparan keras jambu-jambu air yang menimpa tubuhnya benar-benar tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali. Bahkan ia memandang orang yang melempari dirinya dengan wajah tersenyum-simpul penuh kepastian, bahwa ia akan memenangkan pertandingan itu!


Tetapi pada saat jambu yang terakhir dilemparkan, ... tiba-tiba terdengarlah ledakan suaranya, tertawa terpingkal-pingkal tanpa bisa dikendalikan lagi! Konsekuesinya, … misionaris itu pun dinyatakan gagal, oleh karena ia telah melanggar peraturan yang ditetapkan oleh Sang Raja! Seperti yang sudah terjadi pada misionaris yang sebelumnya, ia juga langsung dijatuhi hukuman mati.


Tentu saja, sesuai perkiraan semua orang, … kedua misionaris tersebut akhirnya masuk sorga.


Ketika mereka bertemu muka di sana, bertanyalah misionaris yang pertama: “Eh, ‘ngapain lu ‘ngikutin gue? Jambu-jambu air khan engga bakalan nyakitin tubuh ‘lu.”


Misionaris yang kedua menjawab: “Engga sih, ... gue kalah bukan gara-gara ‘njerit kesakitan, tapi gara-gara ketawa terpingkel-pingkel, karena ‘ga bisa tahan!”


Penuh keheranan misionaris yang pertama bertanya lagi: “Emangnya elu tergelitik oleh timpukan jambu-jambu air ‘lu sendiri?”


Mengenang kembali peristiwa yang baru terjadi itu, tanpa bisa menahan rasa gelinya lagi, misionaris yang kedua tertawa terbahak-bahak sambil menjawab: “Engga, bukan sebab itu, tapi karena gue jadi geli banget ‘ngeliatin teman kita tuh, yang tahu-tahu muncul dari dalam ‘utan, jalan sempoyongan sambil ‘ngangkatin sepuluh buah duren, … gede-gede banget! Mana dia ... bangga lagi!”

Gbu all.....

Rabu, 28 Oktober 2020

RAHMAT TUHAN

Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depan ruang kerja pertama dan berkata, " Ini adalah Seksi Penerimaan. Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah diterima".

Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.

Kemudian aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua. Malaikat-ku berkata, "Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman. Disini kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya".

Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras
karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.

Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk disana, hampir tidak melakukan apapun.

"Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikatku pelan. Dia tampak malu.

"Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini?", tanyaku.

"Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas. "Setelah manusia menerima rahmat yang mereka minta,
sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan "terima kasih".

"Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas rahmat Tuhan?", tanyaku.

"Sederhana sekali", jawab Malaikat. "Cukup
berkata : Terima kasih, Tuhan. Dan berbuatlah kebajikan bagi sesamamu serta jauhilah kejahatan".

Nikmatilah hari-harimu, hitunglah rahmat yang telah Allah anugerahkan kepadamu. "Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak hikmat kepadamu' ".

Selamat menjalani hidup dengan penuh Rahmat Tuhan......!

Gbu all...

Selasa, 27 Oktober 2020

BERSERAH

Didepan gerbang suatu jembatan di salah satu kota Eropa, duduklah seorang peminta-minta yang buta. Untuk mencari nafkahnya, ia setiap hari duduk disitu sambil memainkan biola nya yang sudah usang. Didepannya terletak kaleng kosong yang diharapkannya orang-orang yang lalu lalang merasa iba terhadapnya, dan melalui musik biola-nya, orang-orang akan memberinya sedikit uang. Begitulah pengemis miskin ini melakukan kebiasaannya setiap harinya.

Pada suatu hari, seseorang yang berpakaian sedikit rapih, berjubah panjang, datang menghampiri pengemis tadi dan meminta agar pengemis itu meminjamkan biola usangnya. Tentu saja dengan sigap pengemis itu menolak, dan berkata "tidak!! Ini adalah hartaku yang paling mahal!".


Pendatang ini tidak putus asa, dan terus membujuk si pengemis agar mau meminjamkannya biola tersebut hanya untuk sebuah lagu. Sepertinya ada rasa kepercayaan pada pengemis buta itu, dan dengan perlahan ia memberikan biola tuanya kepada pendatang tersebut.


Pendatang tersebut mengambil biola tersebut, dan mulai memainkan sebuah lagu dengan begitu merdu. Suara biola yang begitu halus ditangan si pendatang membuat orang yang lalu lalang berhenti dan mereka mulai berkeliling mengelilingi si pendatang dan pengemis tersebut.


Begitu merdunya lagu dan bagusnya permaina biola si pendatang tersebut membuat semua orang terdiam, dan si pengemis buta ternganga tanpa dapat berkata-kata. Kaleng yang tadinya kosong kini telah penuh dengan uang, dan lagu demi lagu telah dimainkan oleh si pendatang tersebut.


Akhirnya iapun harus menyelesaikan permainannya, dan sambil mengucapkan terimakasih, ia mengembalikan biola tersebut kepada si pengemis. Si pengemis sambil berurai air mata, dan dengan gemetar bertanya: "Siapakah anda orang budiman?". Si pendatang tersenyum dan dengan perlahan menyebutkan namanya "Paganini".


Semua orang terdiam, seorang maestro biola yang bernama Paganini, telah memberikan banyak berkat kepada sang pengemis yang telah memberikan harta kesayangannya untuk dipergunakan oleh sang maestro, betapa menakjubkan!


Ada sebuah jaminan berkat bagi siapa saja yang mau menyerahkan tenaganya, hartanya, talentanya, kepada sang 'Maestro' kita yaitu Kristus.


~ Elia Stories

Gbu all.... 

Senin, 26 Oktober 2020

Menikmati Kebosanan

Ini sebuah cerita ringan tentang kebosanan.

Seorang tua yang bijak ditanya oleh tamunya.
Tamu : “Sebenarnya apa itu perasaan ‘bosan’, pak tua?”
Pak Tua : “Bosan adalah keadaan dimana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan keadaan yang monoton dari waktu ke waktu.”
Tamu : “Kenapa kita merasa bosan?”
Pak Tua : “Karena kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita miliki.”
Tamu : “Bagaimana menghilangkan kebosanan?”
Pak Tua : “Hanya ada satu cara, nikmatilah kebosanan itu, maka kita pun akan terbebas darinya.”
Tamu : “Bagaimana mungkin bisa menikmati kebosanan?”
Pak Tua: “Bertanyalah pada dirimu sendiri: mengapa kamu tidak pernah bosan makan nasi yang sama rasanya setiap hari?”
Tamu : “Karena kita makan nasi dengan lauk dan sayur yang berbeda, Pak Tua.”
Pak Tua : “Benar sekali, anakku, tambahkan sesuatu yang baru dalam rutinitasmu maka kebosanan pun akan hilang.”
Tamu: “Bagaimana menambahkan hal baru dalam rutinitas?”
Pak Tua : “Ubahlah caramu melakukan rutinitas itu. Kalau biasanya menulis sambil duduk, cobalah menulis sambil jongkok atau berbaring. Kalau biasanya membaca di kursi, cobalah membaca sambil berjalan-jalan atau meloncat-loncat. Kalau biasanya menelpon dengan tangan kanan, cobalah dengan tangan kiri atau dengan kaki kalau bisa. Dan seterusnya.”
Lalu Tamu itu pun pergi. Beberapa hari kemudian Tamu itu mengunjungi Pak Tua lagi.
Tamu : “Pak tua, saya sudah melakukan apa yang Anda sarankan, kenapa saya masih merasa bosan juga?”
Pak Tua : “Coba lakukan sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan.”
Tamu : “Contohnya?”
Pak Tua : “Mainkan permainan yang paling kamu senangi di waktu kecil dulu.”
Lalu Tamu itu pun pergi. Beberapa minggu kemudian, Tamu itu datang lagi ke rumah Pak Tua.
Tamu : “Pak tua, saya melakukan apa yang Anda sarankan. Di setiap waktu senggang saya bermain sepuas-puasnya semua permainan anak-anak yang saya senangi dulu. Dan keajaiban pun terjadi. Sampai sekarang saya tidak pernah merasa bosan lagi, meskipun di saat saya melakukan hal-hal yang dulu pernah saya anggap membosankan. Kenapa bisa demikian, Pak Tua?”
Sambil tersenyum Pak Tua berkata: “Karena segala sesuatu sebenarnya berasal dari pikiranmu sendiri, anakku. Kebosanan itu pun berasal dari pikiranmu yang berpikir tentang kebosanan. Saya menyuruhmu bermain seperti anak kecil agar pikiranmu menjadi ceria. Sekarang kamu tidak merasa bosan lagi karena pikiranmu tentang keceriaan berhasil mengalahkan pikiranmu tentang kebosanan. Segala sesuatu berasal dari pikiran. Berpikir bosan menyebabkan kau bosan. Berpikir ceria menjadikan kamu ceria.”
 
Gbu all....

Minggu, 25 Oktober 2020

APAKAH DOA MENGUBAH SESUATU ?

APAKAH DOA MENGUBAH SESUATU ?

Mereka mengatakan bahwa doa mengubah sesuatu, tetapi apakah doa SUNGGUH dapat mengubah segala sesuatu ?
Ya! DOA SUNGGUH DAPAT MENGUBAH SEGALA SESUATU!

Apakah doa dapat mengubah suatu keadaan secara tiba-tiba ?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah caramu memandang situasi tersebut!

Apakah doa mengubah kondisi keuanganmu dimasa depan?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah kepada siapa engkau berharap untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari!

Apakah doa mengubah hati yang hancur atau tubuh yang rusak ?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah sumber kekuatan dan sumber penghiburanmu!

Apakah doa mengubah apa yang kau butuhkan dan inginkan ?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah kebutuhanmu menjadi sesuai dengan keinginan Tuhan!

Apakah doa mengubah caramu melihat dunia?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah dengan mata siapa kau akan melihat dunia!

Apakah doa mengubah penyesalanmu di masa lalu?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah harapanmu di masa depan!

Apakah doa mengubah orang-orang disekitarmu ?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubahmu-masalah tidak selalu terletak dalam diri orang-orang disekitarmu!

Apakah doa mengubah hidupmu dengan cara yang tidak dapat kau jelaskan?
Oh, ya, selalu! dan Doa akan benar- benar mengubah seluruh dirimu!

Apakah doa sungguh mengubah segala sesuatu ?
YA, doa sungguh mengubah segala sesuatu.
 
Gbu all...

Sabtu, 24 Oktober 2020

JANGAN PERNAH MENUKAR KEBAHAGIAAN DENGAN KEMEWAHAN

Zaman dahulu kala, hiduplah seorang Raja. Raja ini seharusnya puas dengan kehidupannya, dengan segala harta benda dan kemewahan yang ia miliki. Tapi Raja ini tidak seperti itu. Sang Raja selalu bertanya-tanya mengapa ia tidak pernah puas dengan kehidupannya. Tentu saja, ia memiliki perhatian semua orang kemana pun ia pergi, menghadiri jamuan makan malam dan pesta yang mewah, tetapi, ia tetapi merasa ada sesuatu yang ku rang dan ia tidak tahu apa sebabnya.


Suatu hari, sang Raja bangun lebih pagi dari biasanya dan memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar istananya. Sang Raja masuk ke dalam ruang tamunya yang luas dan berhenti ketika ia mendengarkan seseorang bernyanyi dengan riang... dan perhatiannya tertuju kepada salah satu pembantunya. .. yang bersenandung gembira dan wajahnya memancarkan sukacita serta kepuasan. Hal ini menarik perhatian sang Raja dan ia pun memanggil si hamba masuk ke dalam ruangannya.

Pria ini, si hamba, masuk ke dalam ruangan sang Raja seperti yang telah diperintahkan. Lalu sang Raja bertanya mengapa si hamba begitu riang gembira. Kemudian, si hamba menjawab, "Yang Mulia, diri saya tidaklah lebih dari seorang hamba, namun apa yang saya peroleh cukup untuk menyenangkan istri dan anak-anak saya. Kami tidak memerlukan banyak, sebuah atap di atas kepala kami dan makanan yang hangat untuk mengisi perut kami. Istri dan anak-anak saya adalah sumber inspirasi saya, mereka puas dengan apa yang bisa saya sediakan walaupun sedikit. Saya bersukacita karena mereka bersukacita. "


Mendengar hal tersebut, sang Raja menyuruh si hamba keluar dan kemudian memanggil asisten pribadinya masuk ke dalam ruangan.Sang Raja berusaha mengkaji perasaan pribadinya dan mengkaitkan dengan kisah yang baru saja didengarnya, berharap dirinya dapat menemukan suatu alasan mengapa ia seharusnya dapat merasa puas dengan apa yang dapat diperoleh dengan sekejap tetapi tidak, sedangkan hambanya hanya memperoleh sedikit harta tetapi memiliki rasa kepuasan yang besar. Dengan penuh perhatian, sang asisten pribadi mendengarkan ucapan sang Raja dan kemudian menarik kesimpulan. Ujarnya, "Yang Mulia, saya percaya si hamba itu belum menjadi bagian dari kelompok 99." "Kelompok 99? Apakah itu?" tanya sang Raja. Kemudian, sang asisten pribadi menjawab, "Yang Mulia, untuk mengetahui apa itu Kelompok 99, Yang Mulia harus melakukan hal ini... letakkan 99 koin emas dalam sebuah kantung dan tinggalkan kantung tersebut di depan rumah si hamba, setelah itu Yang Mulia akan mengerti apa itu Kelompok 99."


Sore harinya, sang Raja mengatur agar si hamba memperoleh kantung yang berisi 99 koin emas di depan rumahnya. Walaupun ada sedikit keraguan mucul, dan sang Raja ingin memberikan 100 koin emas, namun ia menuruti nasihat si asisten pribadi dan tetapi meletakkan 99 koin emas.


Esok harinya, ketika si hamba baru saja hendak melangkahkan kakinya keluar rumah, mat anya melihat sebuah kantung. Bertanya-tanya dalam hatinya, ia membawa kantung itu masuk ke dalam dan membukanya. Ketika melihat begitu banyak koin emas di dalamnya, ia langsung berteriak girang. Koin emas... begitu banyak! Hampir ia tidak percaya. Kemudian ia memanggil istri dan anak-anaknya keluar memperlihatkan temuannya. Si hamba meletakkan kantung tersebut di atas meja, mengeluarkan seluruh isinya dan mulai menghitung. Hanya 99 koin emas, dan ia pun merasa aneh. Dihitungnya kembali, terus menerus dan tetap saja, hanya 99 koin emas. Si hamba mulai bertanya-tanya, kemanakah koin yang satu lagi? Tidak mungkin seseorang hanya meninggalkan 99 koin emas. Ia pun mulai menggeledah seluruh rumahnya, mencari koin yang terakhir. Setelah ia merasa letih dan putus asa, ia memutuskan untuk bekerja lebih keras lagi untuk menggantikan 1 koin itu agar jumlahnya genap 100 koin emas.


Keesokan harinya, ia bangun dengan suasana hati yang benar-benar tidak enak, berteriak-teriak kepada istri dan anak-anaknya, tidak menyadari bahwa ia telah menghabiskan malam sebelumnya dengan bekerja keras agar ia mampu membeli 1 koin emas. Si hamba bekerja seperti biasa, tetapi tidak dengan suasana hati yang riang, bersiul-siul seperti biasanya. Dan si hamba pun tidak menyadari bahwa sang Raja memperhatikan dirinya ketika ia melakukan pekerjaan hariannya dengan bersungut-sungut.


Sang Raja bingung melihat sikap si hamba yang berubah begitu drastis, lalu memanggil asisten pribadinya masuk ke dalam ruangan. Diceritakan apa yang telah dilihatnya dan si asisten pribadinya tetap mendengarkan dengan penuh perhatian. Sang Raja bertanya, bukankah seharusnya si hamba itu lebih riang karena ia telah memiliki koin emas.


Jawab si asisten,"Ah. . tetapi, Yang Mulia, sekarang hamba itu secara resmi telah masuk ke dalam Kelompok 99." Lanjutnya, "Kelompok 99 itu hanyalah sebuah nama yang diberikan kepada orang-orang yang telah memiliki semuanya tetapi tidak pernah merasa puas, dan mereka terus bekerja keras mencoba mencari 1 koin emas yang terakhir agar genap 100 koin emas. Kita harusnya merasa bersyukur dengan apa yang ada, dan kita bisa hidup dengan sedikit yang kita miliki. Tetapi ketika kita diberikan yang lebih baik dan lebih banyak, kita menghendaki lebih! Tidak menjadi orang yang sama lagi, yang puas dengan apa yang ada, tetapi kita terus menghendaki lebih dan lebih dan memiliki keinginan seperti itu kita membayar harga yang tidak kita pun sadari. Kehilangan waktu tidur, kebahagiaan, dan menyakiti orang-orang yang berada di sekitar kita hanya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kita sendiri. Orang-orang seperti itulah yang tergabung dalam Kelompok 99!"


Mendengar hal itu, sang Raja memutuskan bahwa untuk selanjutnya, ia akan mulai menghargai hal-hal yang kecil dalam hidup.


Sahabat, berusaha untuk memiliki lebih itu bagus, tetapi jangan berusaha terlalu keras sehingga kita kehilangan orang-orang yang dekat dengan kita, jangan pernah menukar kebahagiaan dengan kemewahan!
 
Gbu all....

Jumat, 23 Oktober 2020

Fokus

Filipi 3:13
Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 81; Lukas 2; Yeremia 7-8

Tidak dapat disangkal bahwa fokus adalah salah satu elemen penting bagi seseorang untuk mencapai tujuan. Ada kekuatan yang luar biasa di balik sebuah tujuan yang terarah dengan tajam. Bayangkan betapa hebatnya tenaga sinar matahari yang diarahkan dengan fokus kepada sebuah titik melalui kaca pembesar. Titik kecil yang terarah itu dapat membakar habis sebuah kertas, bahkan sebuah hutan.

Sedemikian berbahayanya kekuatan hidup yang terfokus sehingga iblis senantiasa berusaha membuat anak-anak Tuhan sibuk dan bahkan buta akan tujuan hidup mereka yang sesungguhnya. Kadang ada begitu banyak pintu peluang yang terbuka dan membuat kita bimbang untuk melangkah karena seolah semua peluang itu tampak begitu sempurna. Tidak jarang terbersit keraguan apakah pilihan yang akan diambil merupakan keputusan yang tepat dan sesuai dengan kehendak Tuhan.

Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bagaimana kerinduan rasul Paulus yang terutama adalah untuk mengenal Tuhan dan bersekutu denganNya. Fokus kehidupan Paulus hingga akhir hidupnya adalah senantiasa melekat kepada Tuhan. Itulah yang membuat ia bertahan dalam pelayanannya dan menjadi salah satu rasul terbesar dalam sejarah.

Ketika kita mulai menempatkan kembali Tuhan sebagai prioritas utama kita, percayalah bahwa kekuatan kuasaNya akan bekerja dengan dahsyat melalui hidup kita. Mari awali hari ini dengan mencari Tuhan telebih dahulu, maka semuanya akan ditambahkan kepada kita.

Gbu all....

Kamis, 22 Oktober 2020

Mengakui Kesalahan

Amsal 28:13, NIV
Dia yang menyembunyikan pelanggarannya tidak akan makmur, namun mereka yang mengakui dan meninggalkannya mendapatkan belas kasihan.

Saya yakin bahwa tidak ada seorangpun yang luput dari kesalahan. Entah itu disengaja atau tidak, bukan merupakan keinginan atau kelalaian kita. Bahkan dalam level pemimpin sekalipun kita masih rentan terhadap kesalahan.

Biasanya reaksi pertama yang ingin kita lakukan adalah sedapat mungkin menutupinya. Bahkan tidak sedikit godaan untuk memanipulasinya sehingga kita benar-benar dapat terluput dari aib.

Firman renungan hari ini menyatakan, adalah berhikmat jika kita tidak menyembunyikan pelanggaran, tapi kita perlu mengakui dan meninggalkannya. Seringkali kegagalan untuk mengakuinya adalah karena kita telah dilumpuhkan oleh rasa takut terhadap pendapat orang lain. Mungkin kita juga khawatir atau takut akan kemarahan atasan atau konsekuensi dari kesalahan tersebut.

Tetapi bagi Tuhan tidak ada perkara yang tersembunyi. Dengan belajar untuk mengakui kesalahan, maka sesungguhnya kita berjiwa besar. Pemimpin yang besar adalah mereka yang berani mengakui kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut.

Sekalipun kita merasa malu, mendapat makian, menanggung konsekuensi yang cukup berat, percayalah di balik semuanya itu, Allah sendiri yang akan menghormati iman dan ketaatan kita pada firman-Nya. Dan Ia tidak akan membiarkan hambanya dipermalukan. Orang yang rendah hati bahkan akan ditinggikan-Nya.

Mereka yang berjiwa besar mau mengakui kesalahannya, apakah itu Anda?

Gbu all....

Rabu, 21 Oktober 2020

Kebenaran Tentang Ujian

Roma 5:4

Dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.

Meski kadang terasa tidak mengenakkan, kita semua pasti mengalami ujian di setiap taraf pertumbuhan di sepanjang kehidupan. Misalnya, untuk bisa naik kelas dan lulus sekolah dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi, harus ada ujian yang dihadapi. Untuk masuk sebuah perusahaan yang diidamkan, Anda harus melewati ujian psikotes, wawancara, tes kesehatan, dan lain-lain. Demikian juga dalam kehidupan. Ada berbagai macam tes yang harus dihadapi dan diselesaikan agar level kedewasaan rohani kita naik. Pendeknya, ujian biasanya mendahului peningkatan jenjang.

Sasaran kita adalah harus lulus dalam setiap ujian itu. Dalam Roma 5:4 dikatakan saat kita bertahan melewati semua ujian yang diwajibkan bagi kita, pada akhirnya kita akan mendapatkan pengharapan yang tidak akan pernah mengecewakan. Mengapa? Karena pengharapan itu ada di dalam Kristus.

Karena sebagaimana sebuah produk tidak akan pernah dipakai sebelum diuji coba, demikianlah juga dengan kita. Jadi, mari kita hadapi ujian apapun yang Tuhan ijinkan terjadi pada kita saat ini. Ingatlah, bahwa hal tersebut dibutuhkan agar kita siap dipakainya pada saat yang tepat. Setelah kita tahan uji, kita akan memperoleh kemenangan yang pasti dan pengharapan dalam Kristus yang tidak akan pernah mengecewakan.

Ujian akan membawa Anda kepada kaki-Nya. Tetaplah di sana, maka pengharapan itu sungguh ada.
 
Gbu all.....

Selasa, 20 Oktober 2020

Temukan Potensi Anda

Yohanes 14:12

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;

Apa yang terlintas di dalam pikiran Anda apabila Anda melihat seseorang yang memiliki handphone Nokia E90 Communicator hanya memakai handphone itu untuk menelepon dan mengirim SMS karena ia tidak pernah tahu bahwa handphone itu juga memiliki feature MP3 player, games, video, internet, foto dan lain-lain? Bagaimana seandainya ia nanti mati tanpa pernah tahu kelebihan-kelebihan dari handphone tersebut?

Terkadang banyak di antara kita yang hidupnya sama seperti si pemilik handphone tadi. Kita menjalani rutinitas hidup sehari-hari tanpa pernah menyadari bahwa ada potensi besar yang terpendam di dalam diri kita masing-masing. Bahkan sampai saat ini. Kita berpikir segala sesuatunya sudah berjalan dengan baik, padahal ada sesuatu yang jauh lebih baik yang seharusnya bisa kita dapati dan jalani.

Potensi sama seperti sebuah benih. Sebelum benih itu menjadi sebuah pohon berbuah lebat, membuahkan sebuah prestasi besar, langkah pertama yang harus ditempuh adalah menemukan benihnya terlebih dahulu. Mengenali potensi yang kita miliki bertujuan agar kita tidak salah bertindak. Bergaullah dengan orang-orang yang bisa membantu mengasah potensi Anda menjadi semakin tajam dan bawa diri kita hanya ke tempat-tempat yang positif dan membangun. Saat kita berhasil menjalani proses itu sampai kita berprestasi, kehidupan kita pasti akan jauh lebih baik daripada sebelumnya.

Setiap orang pasti memiliki potensi yang luar biasa. Cobalah temukan di dalam diri Anda.
 
Gbu all....

Senin, 19 Oktober 2020

Menghormati Pemimpin

1 Tesalonika 5:12
Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu.

Hampir semua orang senantiasa ingin menjadi pemimpin. Kita diajari banyak hal, melalui banyak buku dan seminar dan wacana untuk menjadi pemimpin yang baik. Tetapi, perhatikanlah hal ini baik-baik: kepemimpinan yang paling baik berasal dari anugerah TUHAN, yang menjadikan diri seorang pemimpin dalam orang yang dipilih-Nya.

Tentu saja, kita dapat belajar jadi pemimpin, berharap menjadi pemimpin, tapi tidak bisa memaksa Tuhan untuk meletakkan kepemimpinan di atas pundak kita. Sebaliknya, semua orang diminta untuk menjadi pengikut, di mana semua orang ada dalam posisinya masing-masing. Sebelum seseorang dapat berpikir menjadi pemimpin yang baik, ia harus mengerti tentang menjadi pengikut yang baik.

Tuhan menetapkan semua pemimpin harus bekerja keras. Yang dituntut dari kita adalah menghormatinya. Renungkanlah: seberapa jauh kita menghargai orang yang memimpin kita dalam Tuhan? Apakah kita masih menghormati dalam segala keadaan dan perilaku mereka? Apakah kita masih menghormati mereka, ketika suatu hari pemimpin datang dan menegur kita? Dia mungkin merupakan figur di gereja. Tapi mungkin dia adalah figur di kantor, yang menjadi atasan kita. Jika kita menghormati pemimpin, itu bukanlah pilihan ataupun permintaan melainkan sebuah tuntutan. Sebagai anak-anak Allah, kita harus memenuhi tuntutan itu.

Sebelum berpikir menjadi pemimpin yang baik, pikirkan terlebih dulu bagaimana menjadi pengikut yang baik.

Gbu all...

Minggu, 18 Oktober 2020

Kunci Pemulihan Rohani

2 Korintus 7:1
Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.

Ibarat sebuah perjalanan, kehidupan rohani kita kadang-kadang mengalami ‘kelelahan' juga. Pada saat-saat seperti itu, tidak jarang kita mengalami stagnasi, atau bahkan kemunduran rohani. Kita merasa seolah-olah Tuhan jauh dan tidak menolong. Pekerjaan yang kita lakukan mendadak tak terkendali. Doa-doa kita seperti menghantam tembok. Tiba-tiba saja saudara-saudara seiman juga bersembunyi entah di mana. Lalu kita jatuh ke dalam dosa dan kerohanian kita dicemari dosa itu.

Dalam Perjanjian Lama orang mentahirkan diri dengan perbuatan-perbuatan lahiriah. Misalnya menghindari bersentuhan dengan orang lain, melaksanakan pantangan untuk tidak makan makanan tertentu, dan berbagai kegiatan ritual lainnya.

Menurut nats yang kita baca di atas, keterlibatan kita dalam mengambil keputusan sangat berperan dalam pemulihan rohani kita. Selama ini kita sering menyalahkan orang lain, bahkan Tuhan, jika kita berada di dalam keterpurukan rohani. Rekan-rekan kerja kita sering menjadi tumpuan kekesalan ketika kekeringan rohani itu datang.

Seorang hamba Tuhan berkata bahwa kunci pemulihan dan kebangunan rohani adalah ketika kita masuk kamar, mengunci pintu dan mulai berdoa secara pribadi. Tanpa bermaksud mengabaikan peran orang lain, selama ini kita mungkin selalu bergantung pada orang lain agar ‘mengeluarkan' kita dari krisis rohani. Tetapi tanpa didasari oleh komitmen dan keputusan pribadi, rasanya mustahil jika pemulihan rohani akan terjadi.

Tanpa komitmen dan keputusan pribadi, maka mustahil pemulihan rohani akan terjadi.

Gbu all.... 

Sabtu, 17 Oktober 2020

Kesetiaan Browny

Ratapan 3:22-23
Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!

Selama 2,5 tahun melayani di sebuah gereja kecil di Wonogiri, Jawa Tengah, saya acap kali mengamati gerak-gerik Browny, anjing kesayangan anak pendeta kami. Bukan hanya karena tubuhnya yang lumayan besar melebihi anjing yang lain, tetapi karena ‘keteladanannya' dalam hal kesetiaan. Tak sekalipun anjing berbulu coklat itu absen ketika kebaktian berlangsung. Ia selalu duduk di lantai tanah gereja, di antara bangku-bangku depan. Ketika semua jemaat menyanyi, iapun seakan menyanyi dengan raungannya. Browny tak pernah tertidur saat khotbah disampaikan. Ia ‘duduk manis' sambil sesekali menggerak-gerakkan kupingnya.

Seringkali, sebagai makhluk ciptaan termulia, kita diberi pelajaran oleh binatang. Tuhan bisa memakai apa saja untuk mengingatkan dan menegur kita pada saatnya. Kesetiaan kita bisa saja kendor seiring waktu yang bergulir. Di tengah jalan, kadang ada ‘pilihan' lain yang hadir untuk menggeser posisi Tuhan. Dalam kesempatan itulah kesetiaan itu kemudian diuji: apakah kita akan berpaling atau tetap berpegang teguh padanya.

Dalam segala aspek kehidupan, marilah kita belajar untuk setia, seperti Allah telah menunjukkan kasih setia-Nya. Bagaimanapun kesetiaan adalah sebuah tanda kedewasaan. Kesetiaan berarti bertanggung jawab atas apa yang telah menjadi pilihan dengan segala konsekuensinya. Bukankah kita memang dipanggil untuk itu?

Kesetiaan merupakan wujud tanggung jawab Anda kepada Tuhan, mulailah belajar untuk setia.

Gbu all....

Jumat, 16 Oktober 2020

Creating Patience

Amsal 16:32
Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.

Kualitas kesabaran kita diuji sepanjang waktu. Tanpa kesabaran atau dengan kesabaran yang terbatas, kita mudah frustasi. Mengapa? Banyak hal tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Dengan semakin bersabar, kita bisa menerima apa adanya hal-hal yang tidak bisa diubahkan. Seorang penulis pernah membagikan pengalamannya. Ia terbiasa dengan ketenangan saat harus menulis. Tapi suatu kali saat berusaha berkonsentrasi, ia malah mendapatkan orang-orang yang mengganggunya dengan pertanyaan ini dan itu, yang dengan cepat membuyarkan pikirannya pada pokok yang akan ditulisnya.

Seorang penulis yag lain pernah diuji kesabarannya saat mendapati bengkel tempat ia memperbaiki mobilnya tidak dapat menyelesaikan perbaikannya dengan on time. Daripada marah dan mengomel, ia meresponinya dengan sabar. Ia duduk-duduk dan mulai beristirahat santai - sesuatu yang jarang dapat dilakukannya - sambil menunggu mobilnya selesai.

Hidup menyediakan banyak kesempatan praktik kesabaran tanpa perlu disengaja dibuat. Tapi seseorang pernah menawarkan cara memperbesar kesabaran dengan sengaja, dengan menjadwalkan waktu-waktu khusus ‘latihan kesabaran', dengan tujuan akhir menjadi sabar di kebanyakan waktu. Misalnya, "Hari ini saya tidak akan membiarkan diri terganggu dengan apapun. Saya akan sabar." Menyadari bahwa kesabaran adalah sifat istimewa bagi Tuhan akan menolong kita untuk membulatkan tekad melatihnya. Selain itu kesabaran terbukti sebagai salah satu faktor penentu kesuksesan atau malah salah satu bentuk kesuksesan itu sendiri.

Cara memperbesar kesabaran Anda adalah dengan melatih diri Anda hari demi hari.

Gbu all...

Kamis, 15 Oktober 2020

Bumper Tambahan

1 Korintus 2:5
Supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.

Seringkali saya menjumpai mobil angkutan kota yang dipasangi bumper tambahan, berupa batangan besi untuk menghindari kerusakan pada saat terjadi benturan. Batang besi tersebut dipasang pada mobil yang notabene telah ada bempernya. Apa yang menjadi perhatian saya adalah dengan menambah pelindung yang lebih murah dan lebih kuat pada mobilnya, saya yakin jika terjadi benturan dengan mobil lain, mobil mereka akan mengalami kerusakan yang lebih sedikit. Tapi kecerdikan ini akan mengakibatkan orang lain menderita kerusakan yang lebih parah. Pelindung tambahan ini seringkali membuat supir ini tetap memiliki perilaku berkendaraan yang tidak disiplin. Mereka tidak menghadapi resiko yang akan membuat jera perilaku berkendaraan ugal-ugalan.

Demikian juga di tempat kerja kita. Seringkali kita memasang berbagai pelindung tambahan yang sebenarnya membuat kita tidak maksimal dalam mengembangkan potensi. Mungkin karena kita dekat dengan pimpinan, merupakan relasi dari owner, mengetahui rahasia perusahaan yang kita gunakan untuk menjaga posisi. Seperti sopir tadi bukannya memperbaiki cara menyetir, tapi menggunakan besi sebagai pelindung. Bukannya mengembangkan talenta dan bekerja lebih giat, tapi menggunakan hal-hal lain untuk menunjang karir kita. Siapa tahu orang lain telah dirugikan oleh pelindung yang Anda pasang.

Seringkali zona nyaman Anda tidak dapat memperbesar kapasitas Anda, beranjaklah dari sana.

Gbu all.....

Rabu, 14 Oktober 2020

The Greatest Come Back

Yohanes 21:15
Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-dombaku."

Kisah Petrus menyangkal Yesus tiga kali sebelum ayam berkokok adalah salah satu kisah paling popular di Alkitab. Petrus, dengan gagah berani dan penuh semangat dan emosi yang meluap-luap mengumumkan janji dan tekadnya. Petrus bahkan dengan tegas menyahuti Yesus ketika diingatkan bahwa dia akan menyangkal Yesus, "Aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!" Namun sejarah mencatat bahwa Petrus kemudian menyangkal Yesus, sampai tiga kali.

Setelah kebangkitan-Nya, Yesus menguatkan dan menghibur Petrus. Apakah Dia mencerca Petrus akan kegagalannya? Akan janji-janjinya? Apakah Dia menuntut akan hasil dan pencapaian Petrus?

Tidak! Karena yang Dia rindukan adalah hatinya. Yang Dia tanyakan sederhana, "Simon, apakah engaku mengasihi Aku?" Dua kali Dia bertanya menggunakan kata ‘Agape' untuk ‘mengasihi' dan Petrus kini menjawab dengan ‘Phileo', saat ia menjawab, "...aku mengasihi Engkau..."

Berapa kali kita tidak setia pada Tuhan? berapa kali kita lupa dan lalai pada janji-janji kita pada-Nya? Kita bisa tenggelam dalam kegagalan atau dapat berpaling pada kasih karunia Allah yang meneguhkan kita. Kita dapat percaya dalam segala kelemahan, ketekunan Allahlah yang menjaga kita, yang terus-menerus mencari, sampai kita semua yang gagal berhasil membuat ‘the greatest come back'. Ingatlah, kasih karunia-Nya menanti kita.

Jangan biarkan Ia menunggu Ada, sebaliknya berlarilah kembali kepada-Nya.

Gbu all....

Selasa, 13 Oktober 2020

Kepastian

Yeremia 17:5
Beginilah firman Tuhan: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!"

Sejak dulu sampai sekarang salah satu misteri bagi manusia adalah ketidakpastian akan masa depan. Dalam kegelisahannya manusia berusaha mereka-reka kalau-kalau nasib masa depan mereka bisa ditentukan oleh bintang-bintang di langit, atau hari, bulan, dan tahun saat mereka lahir. Atau lewat bola kristal. Singkatnya manusia cenderung mengandalkan dirinya sendiri.

Kepastian apa bagi Musa selama 40 tahun di padang pasir? Setiap hari hanya memandang hamparan pasir hampa, tanpa tahu kapan ini akan berakhir. Kepastian apa bagi Daud ketika hidup sebagai seorang pelarian, yang hidup sehari-hari pun tanpa jaminan, sampai-sampai harus minta roti ke Bait Allah? Kepastian apa bagi Yusuf di penjara bawah tanah di bawah segel Firaun, penguasa negara adikuasa? Secara logika mustahil baginya untuk dapat melihat alam bebas lagi.

Para pahlawan iman di atas telah membuktikan bahwa Tuhan sepenuhnya, di atas segala kekuatan dan kelemahan kita, di atas segala mudah dan sukarnya keadaan. Kepastian pada akhirnya ada dalam genggaman tangan Tuhan, dan jalan ke sana adalah mengandalkan Tuhan sepenuhnya. Jalan ke sana adalah sepotong iman percaya, bahwa tangan kita sungguh tidak sanggup menggenggam masa depan, hanya tangan-Nya yang sanggup.

Kepastian masa depan Anda sungguh ada, ketika Anda mengandalkan Tuhan sepenuhnya.

Gbu all....

Senin, 12 Oktober 2020

The Purpose Driven Career Life

Mazmur 139:16
Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.

Satu kali dalam kelas sekolah Minggu, sang guru menyuruh anak-anak untuk membuat bentuk apa saja sekehendak mereka dengan bahan yang diberikan. Setelah selesai, sang guru berusaha menebak bentuk apa yang mereka buat.
"Joel, bikin tongkat ya?" tebak sang guru.
"Lho bukan, ini kan pedang!" protes sang anak.

Inilah masalahnya, hanya yang membuat tahu apa tujuan dari buatannya. Dan seperti halnya tiap-tiap bahan jadi bentuk yang berbeda-beda di tangan anak-anak, Allah telah menciptakan kita masing-masing dengan tujuan spesial dan unik. "Masing-masing kita ini ‘costum made'," kata Rick Warren.

Alkitab menuliskan dengan indah, "Engkau melihat aku sebelum aku dilahirkan dan telah menjadwalkan hari-hari hidupku sebelum aku mulai bernafas. Setiap hari-hariku sudah tercatat dalam bukuMu!" (terj. Bebas Mzm 138:16). Dia telah menetapkan sebuah destiny untuk masing-masing kita, dan tujuan hidup kita adalah untuk memenuhi destiny tersebut. Bagaimana kita tahu destiny apa yang harus kita penuhi? Allah akan menuntun kita! Mungkin tidak selalu dalam bentuk ramalan masa depan seperti "Tahun depan kamu akan jadi manajer", atau "Kamu akan jadi insinyur". Tapi, asal kita sungguh-sungguh menyerahkan hidup kita bagi tujuan-Nya, adakan mimpi-Nya, Allah akan menuntun kita untuk memenuhi destiny-Nya.

Tuhan menenun Anda dengan satu tujuan, menjadi pribadi yang berharga, unik, dan spesial.

Gbu all.....

Minggu, 11 Oktober 2020

Berhenti Sejenak

Kejadian 2:2 (NIV)
Pada hari ketujuh Allah telah menyelesaikan pekerjaannya; dan pada hari ketujuh Ia berhenti dari segala pekerjaan-Nya.

Dalam renungan hari ini, Allah memberikan teladan bahwa Ia menjadikan hari ketujuh hari di mana Ia berhenti dari segala pekerjaannya. Dan Ia juga mengingatkan kita untuk tidak melalaikan hari sabat untuk kita dapat beristirahat.

Bagi kaum profesi, seringkali pekerjaan kita menuntut kita untuk dapat terus beraktivitas dalam jam kerja yang sangat padat dan panjang. Namun jika kita tidak berhati-hati, kita dapat terjerumus dalam pola hidup yang merusak. Tuhan mendesain kita untuk bertumbuh dan berkembang. Namun Ia juga telah menetapkan bahwa kita memerlukan pemulihan dan masa untuk beristirahat.

Ambillah contoh praktis, mata. Jika kita bekerja di depan komputer dengan jangka waktu lama dan berkonsentrasi penuh pada apa yang sedang kita kerjakan, maka lambat laun otot-otot mata kita akan makin lemah dan dalam jangka panjang akan menimbulkan gangguan mata permanent yang sulit dipulihkan. Apa yang seringkali kita lupakan adalah mata perlu untuk berkedip secara berkala. Demikian juga roh dan jiwa kita.

Ambillah waktu jeda di sela-sela kesibukan kita untuk menaikkan doa atau pujian singkat ke hadapan Allah. Ambillah waktu untuk menyapa atau bergurau dengan rekan kerja kita. Ambillah waktu untuk menggeliat dan menguap. Ambil waktu untuk mengalihkan mata dari komputer. Dengan demikian kita telah memelihara kesehatan dan kekuatan hidup kita baik jasmani dan rohani.

Di sela-sela kesibukan Anda, cobalah mengijinkan diri Anda untuk beristirahat sejenak.

Gbu all...

Sabtu, 10 Oktober 2020

Menjaga Hati

Amsal 4:23
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancarlah kehidupan.

Perjalanan hidup kita dipenuhi dengan pergumulan hati. Dari hati kita itulah keputusan-keputusan diambil. Sesungguhnya mengikuti Tuhan tidak berhenti pada momen pertama di mana kita mengambil keputusan untuk menyerahkan hidup kita pada-Nya. Entah dulu keputusan itu diambil dengan linangan air mata, dengan emosi bergolak, atau dengan kepala dingin dan tenang - sama saja - semua harus menghadapi kenyataan. Bahwa perjalanan kita semua kemudian akan dipenuhi dengan tantangan sepanjang jalan untuk menjaga hati.

Salah seorang nabi yang penuh dengan pergumulan hati adalah Yeremia. Isi bukunya benar-benar ‘melelahkan'. Lelah Yeremia, menelan segala amarah Tuhan untuk disampaikan kepada bangsa Israel yang telah meninggalkan-Nya. Sampai-sampai Yeremia menulis, "Betapa liciknya hati, lebih licik dari segala sesuatu..." untuk menggambarkan kekejian hati manusia yang melawan Allah dengan sengaja.

Menjaga hati, itulah tantangan kita senantiasa, sepanjang jalan dalam segala keadaan. Entah kita merasa sudah dewasa, merasa sedang kuat atau apapun. Apakah hati kita dapat merasakan pergumulan hati Allah seperti Yeremia merasakan hati-Nya? Atau sudah mengeras seperti bangsa Israel yang tanpa malu berzinah rohani dengan tidak memperdulikan sakit hati Allah? Biarlah hati kita senantiasa melekat pada hati Allah, mendengar dan merasakan apa yang Ia gumulkan.

Menjaga hati merupakan tantangan Anda setiap waktu. Berjaga jagalah senantiasa!

Gbu all....

Jumat, 09 Oktober 2020

No Compromise

Galatia 5:13

Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

Bulan Juni lalu, di keluarga besar saya sedang heboh-hebohnya pemeriksaan kesehatan. Awalnya karena salah satu anggota keluarga ternyata divonis hampir terkena jantung koroner sehingga seluruh keluarga dimaklumkan untuk periksa darah. Dan hasilnya sungguh mengagumkan, hampir semua orang memiliki penyakit sama yaitu kolesterol tinggi dan asam urat.

Sejak hari itu, dimulailah hari-hari diet. Banyak sekali makanan yang diharamkan di rumah, dibuat jadwal berolahraga dengan bantuan treadmill dan terapi air putih. Masalahnya saya dan suami sering sekali melanggar diet itu karena kami lebih sering makan di luar ketimbang di rumah karena harus pergi ke kantor, sehingga diet kamipun berantakan. Jika kami memakan makanan haram, sering sekali kami berkata ‘sekali-kali tidak apa-apalah'. Dan ketika merenung justru lebih sering kami makan makanan haram ketimbang makanan sehat.

Menjalani kehidupan sehat dan berdiet boleh saja berantakan. Tapi, tidak boleh demikian dengan kehidupan rohani. Tidak boleh ada kompromi dalam kehidupan rohani kita karena Tuhan sama sekali tidak menyukai dosa. Kita semua tahu bahwa tidak mudah menjaga roh kita supaya tetap menyala-nyala. Tapi kita harus berjuang dengan keras menjaga hidup tetap kudus dan tidak bercacat cela di hadapan-Nya. Syukurlah kita punya Roh Kudus yang akan selalu mendampingi dan menolong kita.

Manakah yang lebih sering Anda lakukan, setia kepada-Nya atau berkompromi dengan dosa?
 
Gbu all....

Kamis, 08 Oktober 2020

Citra Diri Plus

2 Korintus 3:18
Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

Tyra Banks, seorang model internasional dan juri pada acara America's Next Top Model pernah bercerita, "Di sebuah bar, saya melihat seorang wanita dengan wajah tidak secantik wanita-wanita lain yang ada di situ, namun dia satu-satunya wanita yang paling banyak dihampiri dan dikagumi pria-pria yang datang. Saya lalu mencari tahu kenapa dia bisa seperti itu. Dan wanita itu menjelaskan pada saya bahwa dia berpikir dirinya wanita yang paling menarik serta tercantik di bar itu."

Orang yang berpikir dirinya buruk, lepas dari kualifikasi yang sebenarnya akan menjadikan dirinya buruk. Karena cara kita berpikir menentukan bagaimana kita bertindak. Nilai yang diberikan dunia atas diri kita ditentukan oleh harga yang kita berikan pada diri kita sendiri.

Penampilan sama pentingnya dengan pikiran. Self-confidence comes naturally when your inner life and your outer life are in harmony. Bagaimana kita tampak dari luar akan mempengaruhi cara kita berpikir dan merasa di dalam. Tampillah dengan penampilan yang terbaik dan kita pun akan berpikir dan bertindak dengan cara yang terbaik. Tapi ingatlah bahwa dasar citra diri yang baik bukanlah menanggapi setiap kata-kata negatif dari orang lain maupun diri sendiri, melainkan mendengarkan apa kata Tuhan mengenai siapa kita sesungguhnya, yang diciptakan serupa gambaran-Nya.

Mulailah berpikir tentang siapa Anda, seperti bagaimana Tuhan berpikir tentang Anda!
 
Gbu all....

Rabu, 07 Oktober 2020

Bukan Superman

1 Korintus 13:3

Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.

Banyak orang kadang kagum akan kemampuan atau ketrampilan yang dimiliki seorang rekan kerja yang serba bisa. Mengerjakan sistem, managing produksi, ketrampilan berbahasa asing dan melobi, dikuasai dengan sangat baik. Hampir tiap pekerjaan yang ada di tempat kerja dapat ia kerjakan. Sepertinya ia tidak membutuhkan orang lain. Hasil pekerjaannya sering dibilang orang almost perfect. Tapi suatu ketika beban pekerjaannya menumpuk, ia kelelahan, rekan kerja juga enggan membantu karena biasanya ia lebih suka bekerja sendiri. Akhirnya alur pekerjaan terhambat di bagiannya, antri untuk dikerjakan. Ketrampilannya bagai superman yang segala bisa kali itu menciut dan tidak lagi mengundang kagum.

Memiliki berbagai kemampuan itu pasti berkat Tuhan, namun IA memberikannya bukan supaya kita menjadi seorang superman, tapi untuk saling bekerja sama. Bukan juga untuk saling mengunggulkan diri atau merendahkan orang lain, tapi untuk menggunakannya dalam kasih. Seorang yang memiliki keyakinan diri tidak akan takut untuk mengajari orang lain atau merasa tersaingi. Dengan membangun rekan kerja yang lain, kita sedang membagi diri dan berbagi kasih bahkan mengasah karakter kita. Selain itu, kita akan memiliki bantuan saat diperlukan dan pekerjaan menjadi lebih ringan.

Jadikanlah kemampuan dan ketrampilan kita sebagai sarana untuk menjadi berkat bagi orang lain.

Apakah kemampuan yang Anda miliki dapat terealisasi, jika hanya menyimpannya untuk diri Anda sendiri?
 
Gbu all....

Selasa, 06 Oktober 2020

Control Your Anger

Amsal 29:11
Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya.

Apakah Anda pernah berada dalam suasana yang mengarah pada pertengkaran dengan rekan, pasangan atau siapa pun? Anda bicara cukup keras, dia juga begitu dan suasana semakin memanas. Kata-kata yang tidak mengenakkan diluncurkan kepada satu sama lain, dan tiba-tiba suara telepon berbunyi. Sesungguhnya Anda sedang benar-benar marah saat itu, tapi tiba-tiba Anda menjawab telepon dengan suara normal, "Halo?" Saat itu Anda memilih untuk mengontrol amarah. Mengapa? Karena Anda pikir itu saat yang tepat untuk tidak menunjukkan amarah.

Apa maksud ilustrasi di atas? Kita memiliki banyak kontrol atas kemarahan daripada yang kita pikir dapat dilakukan. Itulah sebabnya Alkitab mengatakan kita dapat mencari cara untuk mengontrolnya. Alkitab mengatakan, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." Artinya, kita dapat mengontrol amarah dengan pertolongan Allah. Jadi kita bisa berhenti mencari alasan dan mulai menerima tanggung jawab atas reaksi Anda sendiri. Amsal 29:11, "Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya." Daripada melampiaskannya, kita diminta untuk meredakannya. Hal ini menunjuk kepada kemauan, sesuatu yang kita pilih untuk dilakukan. Jika masih tidak mengerti, pahami ini: Menjadi marah adalah sebuah pilihan, seperti setiap emosi lainnya.

Anda dapat mengontrol amarah dengan pertolongan Allah, jangan hanya mengandalkan kekuatan Anda.
 
Gbu all...

Senin, 05 Oktober 2020

Work For Love

Kolose 3:23

Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Ketika berada di Amerika beberapa tahun yang lalu, saya melihat seorang pria berdiri di tepi jalan sambil menanti respon dari orang-orang yang lalu lalang di sekitarnya. Pada leher orang tersebut tergantung seutas tali dengan selembar karton besar bertuliskan "Will Work For Money". Waktu terus berlalu dan ia tetap setia berdiri menunggu untuk mendapatkan sebuah pekerjaan.

Pemandangan di atas mengingatkan saya akan perjalanan cinta Yakub dalam memperoleh Rahel, kekasih hatinya. Yakub rela menanti dan bekerja keras selama 14 tahun untuk mendapatkan Rahel. Cintanya kepada Rahel telah menjadi sebuah kekuatan dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari.

Yakub dapat memilih untuk marah dan malas bekerja karena ia tidak memperoleh apa yang menjadi upahnya. Namun demikian, ternyata cinta menjadi sebuah daya dorong yang luar biasa bagi Yakub dalam berkarya dan memperoleh pujaannya. Waktu kerja tidak terasa karena hari-hari kerjanya dipenuhinya dengan cinta.

Saya percaya ketika hati kita dipenuhi dengan kasih akan Tuhan, pekerjaan kita akan menjadi yang paling produktif. Sebagaimana Yesus bekerja sekuat tenaga karena kasih-Nya kepada kita, mari kita mulai hari ini untuk bekerja dengan kekuatan kasih-Nya.

Jadikan kasih Tuhan untuk memotivasi diri Anda dalam melakukan setiap pekerjaan yang Anda miliki.
 
Gbu all...

Minggu, 04 Oktober 2020

Lakukan Lebih Banyak

 “Jika anda hanya punya satu anak panah untuk dilempar ke sebuah dartboard, berapa kesempatan anda untuk mencapai sasaran utama? Sangat kecil, bukan? Jika anda mendapatkan 100 anak panah untuk dilemparkan ke dartboard tersebut, meski anda seorang yang bodoh sekalipun, maka dapat dipastikan paling tidak, lebih dari satu anak panah yang mengenai sasaran tersebut.

Sukses memang sesederhana itu. Lakukan lebih banyak maka anda akan sukses! Itu sebabnya ciri-ciri orang sukses adalah mengalami kegagalan lebih banyak dibandingkan dengan orang biasa. Masuk akal, karena orang sukses juga mencoba dan melakukan jauh lebih banyak dari orang biasa. Jika anda melakukan semakin banyak, maka semakin besar juga peluang anda untuk meraih kesuksesan.

Sebagai contoh, orang asuransi sangat akrab dengan istilah 10:3:1 yang artinya jika agen asuransi tersebut bertemu dengan 10 orang, maka 3 orang akan tertarik mendengar presentasinya dan 1 orang bakal beli asuransi. Apa yang harus dilakukan supaya bisa mendapatkan 5 nasbah? Tawarkan saja kepada 50 orang, maka menurut hokum rata-rata kita pasti mendapat 5 nasabah.

Masalahnya, banyak orang tidak mau melakukan lebih banyak. Tidak mau mencoba lebih sering. Atau, jika anda seorang sales, tidak mau menawarkan ke lebih banyak orang. Semakin sedikit tindakan yang dilakukan, tentu semakin kecil juga kemungkinan untuk berhasil. Inilah yang membedakan orang biasa dan orang sukses. Amatilah bagaimana orang-orang sukses bekerja, anda akan tahu bahwa mereka selalu lebih rajin dari orang biasa. Mereka tidak bermalas-malasan , tapi do it, do it, and do it again.

Lemparkan anak panah lebih banyak maka semakin besar juga peluang anda mengenai sasaran.

Semakin sering anda mencoba, maka semakin besar juga kemungkinan anda untuk berhasil.

Tuhan Yesus Memberkati..

" Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah " ( Galatia 6 : 9 )

Gbu all....

Sabtu, 03 Oktober 2020

TENTANG HAMBA TUHAN

“Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.” 1 Korintus 4:1.

Istilah hamba Tuhan kian marak dalarn pelayanan kekristenan masa kini di mana banyak orang bangga bila gelar hamba Tuhan tersebut melekat kepadanya, tanpa memahami makna sesungguhnya kata hamba tersebut.
Seiring berjalannya waktu, pengertian kata hamba Tuhan secara perlahan mengalami pergeseran. Sering ada anggapan bahwa menjadi hamba Tuhan berarti harus mendapatkan perlakuan khusus atau service plus, beroleh pengormatan di mana pun melayani dengan segala fasilitas yang memadai. Hal ini tidak seratus persen keliru! Itu adalah bonus atau berkat yang mengikuti pelayanan hamba Tuhan. Namun jangan sampai hal ini mengalihkan motivasi kita sehingga tidak murni lagi untuk mencerminkan jiwa pengabdian, melainkan hanya tuntutan profesi yang menyebabkan kita ke luar dari jalur Tuhan.

Di awal suratnya yang ia tulis kepada jemaat di Roma rasul Paulus menyebut dirinya hamba Yesus Kristus: “Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah.” (Roma 1:1), begitu juga di hadapan jemaat Korintus. Paulus menyadari benar makna kata hamba yang melekat pada dirinya, yaitu tidak lebih dari seorang budak. Sebagai budak ia harus mengabdikan diri dengan segenap jiwa dan raga untuk Tuannya. Jadi hamba Tuhan juga bisa diartikan orang-orang yang membaktikan setiap nafas hidupnya untuk Tuhan, melepaskan segala kenyamanan duniawi, tunduk kepada pemerintahan sorgawi dan tidak punya hak untuk menuntut, serta bukan seorang bos. Paulus mengakui dirinya adalah hamba Yesus Kristus. Ada pun jabatan sebagai rasul diberikan oleh Kristus kepadanya, bukan ia sendiri yang mengangkat dirinya sebagai rasul. Tetapi Paulus tetap mengedepankan status dirinya yang tidak lebih dari seorang hamba. Dalam perjalanannya sebagai seorang hamba Tuhan Paulus melayani dengan tulus, tidak bersikap menuntut, tidak mencari keuntungan diri sendiri di balik pelayanan, melainkan mengabdi dengan sungguh-sungguh demi kemajuan Injil di muka bumi ini.

Mari kita melayani Tuhan dengan penuh pengabdian, “sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani,..” (Matius 20:28).  

Gbu all....

Jumat, 02 Oktober 2020

Menang Terhadap Sisi Tersembunyi Hidup Anda

Kejadian 3:9-10

Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?; Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.

Bagaimana kita bisa sungguh-sungguh membiarkan seseorang mengenal diri kita ketika kita sendiri bahkan tidak mengenal siapa kita? Coba pikirkan apa yang seseorang pernah katakan berikut ini, "Ketika dua orang bertemu, sesungguhnya ada enam pribadi yang hadir: dua dari cara mereka melihat diri mereka sendiri, dua dari cara mereka melihat orang lain, dan dua dari kenyataan diri mereka sesungguhnya. "

Dalam setiap diri manusia pasti memiliki sisi yang dinamakan sisi yang tersembunyi. Sisi tersembunyi manusia ini biasanya adalah bagian yang diketahui oleh orang tersebut, tetapi dijaga agar orang lain tidak mengetahuinya.

Sisi tersembunyi yang dimiliki manusia, baik itu Anda maupun saya adalah sisi yang diberikan Allah dalam kehidupan kita. Sisi ini menunggu untuk diakui dan dibongkar keluar. Sisi ini merupakan harta terpendam yang ditanam oleh Tuhan sendiri, menunggu untuk diungkapkan dalam hidup kita. Begitu pun dengan apa yang dilakukan oleh Adam ketika jatuh dalam dosa.

Adam menyembunyikan diri dari Allah ketika dia melanggar aturan Taman Eden dan ikut memakan buah terlarang. Pada saat memakan buah tersebut, ia semakin menyadari hal yang memalukan dari dirinya dibandingkan dengan sebelum ia tidak taat. Rasa malu adalah satu kekuatan yang sangat kuat dan menyakitkan, yang mendorong kita untuk bersembunyi. Rasa malu ini perlu disembuhkan. Tetapi, di balik rasa malu sering kali ditemukan hal-hal terlarang yang telah kita perbuat.

Identitas kita begitu terikat dengan keakraban dengan Tuhan, ketika kita gagal untuk tetap berada dalam kebebasan yang telah Dia berikan bagi kita, kita tidak dapat menikmati berjalan bersama-Nya di dalam "hari yang sejuk" (yang dalam bahasa Ibrani berarti hari kemuliaan Tuhan). Kita menyembunyikan diri kita di balik pepohonan ketika Tuhan hadir mendekati kita, sama seperti yang diperbuat oleh Adam.

Kejatuhan Adam sebenarnya bukanlah dikarenakan oleh pihak luar yang membuat dirinya kehilangan kemuliaan Allah, melainkan karena pilihan-pilihan yang telah diambil sebelumnya. Adam memilih untuk mempercepat pengenalannya terhadap Allah dengan cara yang tidak benar, yakni melanggar larangan yang Allah berikan.

Akhir dari pelanggaran yang Adam lakukan adalah hubungannya dengan Allah menjadi semakin menjauh dan kebenaran yang dia miliki sebelumnya telah tercemari dengan dosa. Pada saat Allah mencari Adam,yang diinginkan oleh Allah ketika itu bukanlah posisi adam yang berada di balik pohon melainkan keberadaan dirinya. Namun, Adam tidak mengerti pertanyaan oleh Penciptanya sehingga jawaban yang keluar pun tidak seperti yang diharapkan oleh Allah. Adam mulai mencari alasan. Dia sudah tidak murni lagi dihadapan Tuhan.

Adam mulai mempersalahkan Tuhan dan istrinya yang kemudian pada gilirannya menyalahkan si ular. Ketidakmampuannya untuk mengakui pilihan, posisi, dan kenyataannya yang ada sekarang telah mendorongnya untuk menekan kebenaran dalam jiwanya. Dengan memakan buah terlarang itu jiwa Adam terbelah. Kematian dialami jiwanya dan ia sekarang tidak menikmati kebersamaanya dengan Tuhan.

Sisi tersembunyi ini merupakan tempat putusnya hubungan yang nyata, dan menghalangi keintiman serta pengungkapan diri yang murni. Sisi tersembunyi ini lebih berpotensi merusak daripada sisi tak terlihat karena sisi tersembunyi tersebut menekan hal-hal begitu dalam pada alam "bersentuhan" dengan alasan mengapa kita melakukan dan mengatakan hal-hal tertentu. Oleh karena itu diperlukan adanya pemulihan dan penyembuhan terhadap hal-hal tersembunyi ini.

Sebelum mengetahui bagaimana memulihkan dan menyembuhkan sisi tersembunyi dalam hidup kita, ada baiknya mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi penghalang kita memasuki sisi tersembunyi tersebut.

Yang menjadi penghalang kita dapat memasuki sisi tersembunyi kita adalah perasaan, penilaian, dan keyakinan yang kita miliki. Mereka setiap kali menampakkan diri, seperti katak di lumpur, ketika seseorang terlalu mendekati daerah terlarang dari hidup kita. Kita "bersuara parau" di dalam ketakutan dan rasa sakit ketika seseorang menginjak sisi tersembunyi kita. Kata-kata orang lain dan berbagai kejadian membuat reaksi bawah sadar kita bergolak dalam diri kita hampir secara "spontan". Seseorang bisa mengatakan sesuatu tanpa bermaksud apa-apa, tetapi reaksi kita terhadap perkataannya bisa mengagetkannya dan mengagetkan diri kita sendiri.

Kita mungkin berusaha memperbaiki keadaan dengan mengatakan sesuatu seperti, "Saya tidak bermaksud demikian". Namun, sebenarnya dengan berkata tersebut sebenarnya diri kita sedang berusaha untuk bersembunyi dari orang lain, Tuhan, dan terutam dari persoalan-persoalan yang belum terselesaikan serta dari diri kita sendiri.

Jika kita gagal menghadapi ketiga hal penghalang tersebut, kita tidak akan bisa menghapus dampak ketiganya terhadap realitas kita yang sekarang. Kita mendapati bahwa kita berkali-kali melakukan apa yang coba kita hindari. Akibatnya, sisi tersembunyi kita akan semakin besar dan besar.

Ada empat langkah yang dapat Anda lakukan agar lepas dari sisi terdalam Anda yang telah rusak yang sebenarnya telah dibawa oleh nenek moyang manusia, yakni Adam.

Langkah 1: Berdamai dengan sejarah hidup kita. Sejarah hidup kita yang kelam mungkin tidak akan pernah bisa ubah, tetapi Tuhan memberikan kuasa-Nya agar kita dapat terbebas dari semua masa lalu kita tersebut. Dengan kuasa-Nya, kita bisa mendapatkan pengertian dan kebebasan dari kepahitan penilaian-penilaian kita, berbagai penilaian kita yang lain, dan keyakinan kita yang tidak tepat tentang diri sendiri, orang lain, keadaan kita, dan Tuhan.

Langkah 2: Meminta Roh Kudus untuk meneliti dan menunjukkan kepada kita. Sebuah krisis adalah suatu momen penentuan dalam hidup kita. Dengan pertolongan Roh Kudus, krisis yang kita hadapi dapat mengantarkan kita memasuki suatu proses yang akan membebaskan kita dari keterbatasan yang telah membelenggu kita. Kita semua membutuhkan pertolongan Tuhan, Seseorang yang Paling Penting, dan orang lain yang peduli menolong kita untuk melakukan pemilahan melalui sisi tersembunyi yang ada dalam hidup kita.

Langkah 3: Memahami sejarah hidup kita. Jika gagal memahami sejarah hidup kita, kita dengan mudah bisa menggagalkan tujuan kita. Adalah maksud Bapa untuk membawa kita dari krisis, melewati proses penyempurnaan, dan mencapai kemuliaan.

Langkah 4: Menyiapkan diri kita - prosesnya akan menyakitkan. Melibatkan Tuhan dan sejarah hidup kita serta menghadapi hal-hal yang ada di dalam lumpur sisi tersembunyi hidup membantu kita untuk melangkah menuju kemuliaan. Walaupun prosesnya sakit, tetapi nantinya kita akan bisa menikmati hasilnya dalam jangka panjang.

Keputusan adalah hal yang penting yang perlu Anda lakukan agar keluar menjadi orang yang jujur kepada Tuhan dan orang sekeliling Anda. Saat Anda mau untuk masuk ke dalam sisi tersembunyi hidup Anda dan menanganinya maka sebenarnya Anda sedang sedang melangkah ke dalam kemuliaan yang telah ia janjikan.

Gbu all....

Kamis, 01 Oktober 2020

Firman Tuhan yang Hidup

Baca: Yohanes 5:31-40

Kalian mempelajari Alkitab sebab menyangka bahwa dengan cara itu kalian mempunyai hidup sejati dan kekal. Dan Alkitab itu sendiri memberi kesaksian tentang Aku. -Yohanes 5:39 (BIS)
Bacaan Untuk Setahun:

Mazmur 135-136 * 1 Korintus 12

Dalam suatu konferensi para pemimpin gereja di Seattle Pacific University, seorang pendeta berpengalaman, Earl Palmer, teringat akan suatu pengalaman yang telah membentuk pengajaran dan khotbahnya selama setengah abad.

Sebagai seorang mahasiswa seminari, ia memimpin satu kelompok pendalaman Alkitab di mana ia mendorong para anggota kelompoknya untuk merenungkan dengan sungguh firman Allah yang ada di dalam Kitab Suci. "Saya menjadi yakin," kata Palmer, "bila saya dapat membuat seseorang membaca ayat- ayat itu, cepat atau lambat mereka akan menghargainya, dan ayat-ayat itu selalu akan menuntun mereka kepada pusatnya yang hidup: Yesus Kristus. Ketika Anda mulai menghormati Yesus Kristus, Anda mulai pula beriman kepada-Nya."

Kepada sekelompok pemimpin agama yang sangat memahami Perjanjian Lama, tetapi yang mati-matian menentang-Nya, Yesus berkata, "Kalian mempelajari Alkitab sebab menyangka bahwa dengan cara itu kalian mempunyai hidup sejati dan kekal. Dan Alkitab itu sendiri memberi kesaksian tentang Aku. Tetapi kalian tidak mau datang kepada-Ku untuk mendapat hidup kekal" (Yoh. 5:39-40 BIS).

Dibutuhkan hati yang terbuka dan sekaligus pikiran yang ingin tahu dalam mempelajari Alkitab. Ketika kita menemukan Yesus sebagai Pribadi yang menjadi pusat utama dari keseluruhan isi Alkitab, kita harus memutuskan apa tanggapan kita terhadap diri-Nya.

Tersedia sukacita besar bagi siapa pun yang membuka hati bagi Kristus dan menemukan hidup di dalam Dia. -DCM

Firman Tuhan bagaikan hujan yang menyegarkan
Yang menyirami panenan dan benih;
Membawa hidup baru bagi hati yang terbuka,
Dan memenuhi apa yang menjadi kebutuhan kita. -Sper
Firman yang tertulis menuntun kita kepada Kristus, sang Firman Hidup.  

Gbu all...