Jumat, 28 Februari 2014

Jangan Bersandar Pada Pengertian Sendiri

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Amsal 3:5

Suatu hari, ada seorang pelukis terkenal sedang menyelesaikan lukisannya. Lukisannya sangat bagus dan akan diperlihatkan pada saat pernikahan Putri Diana. Sang pelukis sangat senang ketika menyelesaikan lukisannya dan memandangi lukisannya yang berukuran 2x8 m dengan kagum. Sambil memandangi lukisan tersebut tanpa disadari, ia telah berjalan mundur dan tidak melihat ke belakang. Dia terus berjalan mundur hingga di belakangnya adalah ujung dari gedung tersebut yang tinggi sekali. Tinggal satu langkah lagi dia akan terjatuh dan mengakhiri hidupnya.

Salah seorang melihat pelukis tersebut dan hendak berteriak untuk memperingatkannya, tapi tidak jadi karena dia berpikir mungkin ketika mendengar teriakannya, pelukis itu akan kaget dan malah jatuh ke belakang. Kemudian orang tersebut mengambil kuas dan cat yang ada di depan lukisan, lalu mencoret-coret lukisan tersebut sampai rusak. Pelukis tersebut sangatlah marah dan maju hendak memukul orang tersebut, tapi beberapa orang yang ada di situ menghadang dan memperlihatkan posisi pelukis tadi yang nyaris jatuh.
Sahabat... Kadang-kadang kita telah melukiskan masa depan kita dengan sangat bagus dan memimpikan suatu hari yang indah. Tetapi lukisan itu 'kelihatannya' dirusak oleh TUHAN, karena TUHAN melihat bahaya yang ada pada kita kalau kita terus melangkah. Kadang-kadang kita marah, jengkel dan kecewa terhadap TUHAN. Tapi perlu kita ketahui, TUHAN selalu menyediakan yang terbaik untuk kita, anak-anak-Nya. Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri!(do)
Doa: Tuhan pegang hidupku dan tuntun setiap langkahku. Amin.

Gbu all..

Kamis, 27 Februari 2014

Benih-benih Dan Buah

Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. (Galatia 6:7)
Suatu fable (dongeng perumpamaan) tentang seorang laki-laki yang tengah melihat-lihat di sana-sini dalam sebuah store, membuat penemuan yang mengejutkan bahwa Allah sedang berdiri di belakang sebuah counter penjualan. Begitulah laki-laki ini berjalan menghampiri dan bertanya, “Apa yang Engkau jual?” Allah balas bertanya, “Apa yang hatimu inginkan?” Laki-laki itu berkata, “Aku ingin kebahagiaan, damai sejahtera dalam pikiran, dan kebebasan dari rasa takut … untukku dan seluruh dunia.” Allah tersenyum dan menyahut, “AKU tidak menjual buah di sini. Hanya benih-benih.”
Dalam Galatia 6, Paulus menitikberatkan kepentingan dari menabur benih-benih perilaku atau perangai memberi/dihormati Allah (God-honoring behavior), “karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” (ayat 7). Apa kaitannya dengan pembentukan karakter kita? Karakter, ialah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti; tabiat; watak. Berkarakter, artinya memiliki kepribadian! Kita tidak mungkin dapat mengharapkan dan mengalami buah dari berkat-berkat Allah, bila kita tidak menyadari dan mengakui keperluan dari melakukan bagian kita.
Apakah Anda letih, bosan dan jemu dengan jalan yang Anda tempuh? Mintalah Allah untuk pertolongan-Nya, dan mulailah menabur benih-benih dari aksi-aksi/tindakan-tindakan yang baru dan responsif hari ini. Pada masanya, Roh Kudus akan memberi penambahan dan peningkatan. Benih-benih yang kita tabur hari ini menentukan jenis buah yang kita akan tuai esok!(nvdk)
Doa: Tuhan Yesus, aku mau setia menabur kebaikan, kesetiaan dan iman. Aku percaya kelak akan menuainya. Amin.  

Gbu all... 

Rabu, 26 Februari 2014

Ukuran kesuksesan

"Sukses tidak diukur dari posisi yang dicapai seseorang dalam hidup, tapi dari kesulitan- kesulitan yang berhasil diatasi ketika berusaha meraih sukses"

"Bila Kamu mengisi hati kamu,
dengan penyesalan untuk masa lalu,
dan kekhawatiran untuk masa depan,
Kamu tak memiliki hari ini untuk kamu syukuri.

Jika kamu berpikir tentang hari kemarin,
tanpa rasa penyesalan,
dan hari esok tanpa rasa takut,
berarti kamu sudah berada dijalan yang benar menuju sukses"

Umur itu seperti batu es, dipakai atau tidak dipakai akan tetap mencair, begitu juga dengan sisa umur, digunakan atau tidak digunakan sisa umur kita akan tetap berkurang..
Intinya: selagi kita masih hidup, lakukanlah kebaikan sebanyak mungkin, karena akan ada kehidupan yg lebih abadi sesudah kehidupan dunia ini...

"Impian adalah titik awal keberhasilan. Tapi, hanya titik awal. Bermimpi saja tidak cukup untuk bisa berhasil. Kerja keras tetap diperlukan."

"Hujan Besar itu seperti Tantangan Hidup. Tidak perlu memohon supaya Hujan berhenti, tetapi cukup memohon supaya Payung kita bertambah Kuat."

"Hubungan tanpa saling percaya adalah seperti mobil tanpa bensin; hanya bisa berada di dalamnya, tanpa bergerak ke mana-mana."

"Ingat, Rezeki tidak selalu datang dibungkus dengan Kain Sutra. Terkadang, Rezeki itu datang dibungkus dengan Koran Bekas."


Gbu all....

Selasa, 25 Februari 2014

Jadikan Hidup menjadi bermakna

Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita
Roma 8;18

Ada sebuah doa kuno yang berbunyi: "Tuhan, karuniakanlah kepadaku ketenangan untuk menerima hal-hal yang tidak dapat kuubah, keberanian untuk mengubah hal-hal yang bisa diubah dan kebijaksanaan untuk mengenali perbedaannya"

Penderitaan dan kemenangan adalah bagian dari hidup manusia, dalam hidup ini selalu ada senang dan susah, suka dan duka, tawa dan tangis, sukses dan gagal

Dalam buku "Spiritualitas siap juang" dikatakan bahwa hidup ini terdiri dari keduanya, tidak bisa dielakkan, tidak bisa ditawar, oleh karena itu jauh lebih arif kalau kita dengan sadar menerimanya dan mengusahakan yang terbaik darinya, seperti doa yang di atas

Jangan ngotot kepingin mengubah apa yang tidak bisa berubah dan sebaliknya jangan ngotot mempertahankan apa yang semestinya harus diubah

Dibutuhkan kearifan, hikmat, kebijaksanaan, tetapi kearifan itu hanya ada kalau kita memahami dengan betul bagaimana sebenarnya keterkaitan antara keduanya, yaitu penderitaan dan kemenangan

Hidup ini singkat, hidup ini hanya sekali, namun kita dapat menjadikannya sebagai hidup yang bermakna, berguna dan mempunyai tujuan, namun makna tujuan hidup itu tidak dapat kita gali dari diri kita sendiri, ia mesti datang, bersumber dan berasal dari luar, darimana? Tidak lain dari Sang Pencipta, Sang Pemilik hidup itu sendiri, dari Allah!

Kalau kita mau menjadikan hidup ini bermakna, mempunyai tujuan yang jelas dan pasti? Kita harus melihat kehidupan ini dari sudut pandang, kacamata yang lain, kita harus memahami kehidupan dengan, sudut pandang Allah, kacamata Allah

Inti dari kehidupan kristiani, kata Paulus: "Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang mengasihi kita"
Menang bukan karena tidak pernah kalah dalam hidup ini, tetapi menang oleh Dia yang mengasihi kita

Tuhan Yesus memberkati

Senin, 24 Februari 2014

TIDAK PERLU TERLALU BER-ANDAI²

Suatu hari Tarra seorang gadis desa yang cantik menuju kota dengan membawa SEEMBER SUSU SAPI di atas kepalanya.

Selama perjalanannya ia BER-ANDAI² tentang dirinya sendiri.

Begini katanya, " Pemuda² di kampung ini MENAKSIRKU. Sekarang aku akan MENJUAL susu ini ke kota. Pasti CEPAT LAKU.

UANG HASIL PENJUALAN susu ini akan kubelikan banyak TELUR.

Ketika TELUR² itu MENETAS, maka aku akan mempunyai BANYAK AYAM.

Selang beberapa bulan, ayam² itu akan KUJUAL.

UANGNYA akan kugunakan untuk membeli pakaian yang BAGUS.

Pasti banyak orang yang akan berkata, "Tarra, kamu sangat CANTIK, maukah kau pergi ber-jalan² dengan-ku?"

Oh, aku akan bersikap sedikit JUAL MAHAL.
Aku akan MENG-GELENG²-KAN KEPALA seperti ini...."

Ia tidak menyadari bahwa jika ia MENG-GELENG²-KAN KEPALANYA, maka ember susu yang ada di kepalanya akan JATUH, dan semua SUSUNYA akan TUMPAH.

Ia pun KECEWA dan MENANGIS, "Betapa BODOHNYA aku!
Aku MENGHITUNG susu yang belum TERJUAL, dan anak² ayam yang BELUM MENETAS."


Dalam KEHIDUPAN KITA pun pasti memiliki MIMPI, ANGAN², CITA² dan RENCANA² untuk MASA DEPAN kita.

Namun demikian kita TIDAK PERLU TERLALU BER-ANDAI² membayangkan hal² yang MASIH JAUH di depan itu, hingga kita melupakan apa yang harus DILAKUKAN SEKARANG.

BIARKAN CITA² Anda itu menjadi PENYEMANGAT Anda dalam menjalani HIDUP Anda, namun FOKUSLAH pada hal² yang harus DIKERJAKAN SEKARANG.

Sebab dari hal² KECIL yang kita BANGUN SEKARANG itulah, kita akan sampai pada apa yang kita INGINKAN.

Dan JANGAN LUPA SERAHKAN segala perbuatan yang telah dan akan kita lakukan di dalam HADIRAT ALLAH, sehingga apa yang kita HARAPKAN dapat TERWUJUD sesuai dengan RENCANA-NYA.


Gbu all...

Minggu, 23 Februari 2014

Hargai setiap waktu yang Anda miliki.

Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat." Efesus 6:15-16

Bayangkan, ada sebuah bank yang memberi Anda uang sejumlah Rp 86.400 setiap paginya. Semua uang itu dapat Anda gunakan (tidak lebih).
Pada malam hari, bank akan menghapus sisa uang yang tidak Anda gunakan selama sehari. Coba tebak, apa yang akan Anda lakukan? Tentu saja, menghabiskan semua uang pinjaman itu.

Siapapun dari kita, memiliki bank semacam itu, bernama WAKTU. Setiap pagi, Dia akan memberi Anda 86.400 detik. Dan pada malam harinya, Dia akan menghapus sisa waktu yang tidak Anda gunakan untuk tujuan baik. Karena Dia tidak memberikan sisa waktunya pada Anda. Dia juga tidak memberikan waktu tambahan.

Setiap hari, Dia akan membuka satu rekening baru untuk Anda. Setiap malam, Dia akan menghanguskan yang tersisa. Jika Anda tidak menggunakannya, maka kerugian akan menimpa Anda. Anda tidak bisa menariknya kembali. Juga, Anda tidak bisa meminta "uang muka" untuk keesokan hari. Anda harus hidup di dalam simpanan hari ini!

Maka dari itu, investasikanlah untuk kesehatan, kebahagiaan, dan kesuksesan Anda. Jam terus berdetak. Gunakan waktu Anda sebaik-baiknya.

Agar tahu pentingnya waktu SETAHUN, tanyakan pada murid yang gagal naik kelas.

Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi prematur.

Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan.

Agar tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan pada kekasih yang menunggu untuk bertemu.

Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT, tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat terbang.

Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK, tanyakan pada orang yang baru saja terhindar dari kecelakaan.

Agar tahu pentingnya waktu SEMILIDETIK, tanyakan pada peraih medali perak Olimpiade.

Hargai setiap waktu yang Anda miliki.


Dan ingatlah, waktu tidak menunggu siapa-siapa.


Gbu all...

Sabtu, 22 Februari 2014

From Zero to HERO

Pesan Moral: Jangan bandingkan diri anda dgn org lain tapi Lepaskan & Merdekakan diri Anda dari rasa iri,dengki & benci kepada orang lain.

Bangkitlah, berjuang dari keterpurukan utk saling PEDULI terhadap sesama. Maka HIDUP kita akan jadi lebih BERMAKNA, sehingga menjadi SALURAN BERKAT Tuhan buat sesama.
Everyone is no:1 !!
 

Tidak ada pilihan lain.
Suatu Hari di hutan si kelinci sedang mencari makan utk Anaknya, dgn salah satu Kaki Patahnya. Tampak dari jauh terlihat seorg majikan dgn Anjing Pemburu.Sang majikan menyuruh anjing pemburunya utk menangkap si kelinci cacat itu & memberinya makanan favoritnya jika si anjing berhasil menangkapnya, lalu si Anjing mengejar si kelinci cacat itu, dgn rasa terkejut si kelinci berLari terbata - bata, lalu si kelinci mengeluarkan segenap kekuatannya & diluar kenyataan si kelinci berlari sangat cepat dgn kaki bedarah2 & akhirnya si anjing pemburu itu gagal menangkapnya.

Kenapa si anjing pemburu itu gagal padahal dlm segi fisik dia pasti bisa menangkapnya ? Krn si anjing pemburu berlari " HANYA untuk keinginan mendapatkan Makanan Favoritnya dan jika dia gagalpun, dia tahu dia tidak akan dimarahin/dibunuh majikannya "

Lalu kenapa si Kelinci Cacat itu bisa berlari sekencang di Luar Batas kemampuannya ? si kelinci cacat itu berlari krn ia tahu bahwa TIDAK ADA PILIHAN, jika dia tertangkap maka ia akan MATI & dia tahu anaknya akan MENDERITA ketika ia mati, krn anaknya belum bisa mencari makan Sendiri.

Banyak orang menjalani hidup/tugas/bisnis hanya sebagai Tuntutan atau Rutinitas.
                                                            

Ada beberapa orang menjalaninya dgn sepenuh Hati, mungkin krn mereka tidak ada Pilihan lagi atau mereka tahu bhw orang yg mereka Cintai sedang menunggu kesuksesan mereka.

" Manusia bergerak maju krn Keadaan atau Tujuan "
Jika beberapa org banyak yg menertawakan & menjatuhkan Anda, maka ingatlah bahwa ada orang2 yang anda cintai yg mencintai anda, sedang menunggu anda untuk Sukses .


Have a Blessed Day..GBU All....

Jumat, 21 Februari 2014

Nilai Sebuah Pengorbanan

Filipi 2:30
Sebab oleh karena pekerjaan Kristus ia nyaris mati dan ia mempertaruhkan jiwanya untuk memenuhi apa yang masih kurang dalam pelayananmu kepadaku.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 149; Wahyu 5; Ester 1-2

Pada tanggal 4 Desember 2006, seorang prajurit berumur 16 tahun melihat sebuah granat dilemparkan ke atas dan jatuh ke dalam mobil perang yang diawakinya bersama 4 orang temannya. Dia berada di atas kendaraan memegang senapan mesin dan masih memiliki waktu untuk melompat keluar untuk menyelamatkan diri. Namun sebaliknya, ia melompat ke dalam tepat di atas granat. Sebuah tindakan pengorbanan demi menyelamatkan empat rekan prajurit lainnya.

Tindakan pengorbanan yang tidak terjelaskan ini membuat kita mengerti mengapa Alkitab bahwa kasih jenis ini lebih berharga daripada kepandaian atau iman (1 Korintus 13:1-3).

Kasih seperti ini sulit ditemukan – membuat Rasul Paulus mengeluh bahwa lebih banyak orang peduli pada dirinya sendiri dari pada kepada Kristus (Filipi 2: 21). Itu sebabnya Paulus juga sangat bersyukur atas keberadaan Epafroditus, seorang rekan sekerja dalam ladang Allah yang rela berkorban bahkan tidak memperdulikan hidupnya untuk melayani orang lain (ayat 30).

Jika kita tidak pernah menempatkan diri kita dalam posisi orang lain, mari kita teladani Epafroditus. Dia telah menunjukkan langkah pertama dengan teladan hidupnya. Kasih yang rela berkorban seperti ini bukanlah sesuatu yang normal atau alami, dan tidak juga berasal dari diri kita sendiri. Hal ini lahir dari Roh Kudus, yang memberikan kita keinginan dna kemampuan untuk merasakan apa yang orang lain rasakan, sebuah belas kasihan dari Tuhan.

Pengorbanan adalah sinonim dari kata kasih, jika Anda berkata mengasihi tanpa pernah berkorban bagi orang tersebut, maka Anda sedang membual.


GBU ALL...

Kamis, 20 Februari 2014

Takabur

Mazmur 138:6
TUHAN itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh.

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 1; Wahyu 7; Ester 5-6

Aktor Christopher Reeve mengalami kelumpuhan karena mengalami kelumpuhan saat mengendarai kuda di tahun 1995. Sebelum tragedi ini terjadi, dia pernah memainkan peran sebagai seorang yang lumpuh di sebuah film. Dalam persiapannya, Reeve mengunjungi sebuah fasilitas rehabilitasi bagi mereka yang mengalami kelumpuhan. Dia mengingat pernah berkata: “Setiap kali saya meninggalkan pusat rehabilitasi itu, saya berkata, 'Terima kasih Tuhan, itu bukan saya.'” Setelah kecelakaan di tahun 1995 itu, Reeve menyesali perkataannya: “Saya sangat menjaga jarak dari orang-orang yang menderita kelumpuhan itu tanpa pernah menyadari bahwa dalam satu detik bisa saja saya mengalaminya.” Dan sayangnya, hal itu benar-benar ia alami.

Tanpa kita sadari, mungkin kita sering bersikap seperti Reeve ketika melihat penderitaan yang dialami oleh orang lain. Tidak pernah terpikir bahwa diri kita bisa saja mengalami hal yang sama. Apa lagi jika hidup kita sedang berada dalam puncak sukses, mengalami keuangan yang mapan dan keluarga yang harmonis.

Hal ini pernah dialami Raja Daud ketika ia mengalami masa jayanya dan berkata: “Dalam kesenanganku aku berkata: “Aku takkan goyah untuk selama-lamanya!” (Mazmur 30:7). Namun keadaan itu berubah dalam sekejab saat Tuhan memalingkan wajah-Nya dari Daud, “ketika Engkau menyembunyikan wajah-Mu, aku terkejut.” (Ayat 8b). Saat itulah dirinya menyadari bahwa tanpa Tuhan, dia bukanlah apa-apa. Semua yang dinikmatinya, semua itu karena Tuhan. Dengan kerendahan hati Daud kembali mengarahkan wajahnya kepada Tuhan dan berkata, “Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku, Tuhan, jadilah penolongku!” (Ayat 11).

Hari ini, mari kita memiliki hati Yesus ketika melihat sesama kita. Hati Yesus selalu berbelas kasihan ketika melihat orang yang menderita. Bahkan Yesus tidak berhenti pada rasa belas kasihan saja, Dia mengulurkan tangan untuk menolong mereka. Jika Anda melakukan apa yang Yesus lakukan ini, maka jika Anda mengalami kesulitan, tangan Tuhan akan bergerak cepat untuk menolong Anda.

Jangan ijinkan penyakit kesombongan menjangkiti Anda, imunisasi diri Anda dengan kasih Tuhan sehingga Anda peka akan terhadap penderitaan orang lain. 


GBU ALL...

Rabu, 19 Februari 2014

Dampak Ucapan Syukur

Mazmur 86:12-13
Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allahku, dengan segenap hatiku, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya;sebab kasih setia-Mu besar atas aku, dan Engkau telah melepaskan nyawaku dari dunia orang mati yang paling bawah.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 148; Wahyu 4; Ezra 5-6

Penelitian menunjukkan bahwa bersyukur dapat meningkatkan kesehatan fisik dan emosional. Memiliki gaya hidup penuh rasa syukur dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan suplai darah ke hati kita. Jika kita melakukan dengan rutin hal ini, maka dapat meningkatkan kewaspadaan kita, antusiasme, energi dan juga meningkatkan kualitas tidur kita. Mereka yang menggambarkan dirinya sebagai orang yang penuh rasa syukur cenderung jarang stres dan depresi.

Untuk mendapatkan semua manfaat diatas, tidak terjadi dengan tiba-tiba. Contohnya waktu Tuhan Yesus menyembuhkan sepuluh orang yang sakit kusta. Saat itu Yesus sedang lewas, dan mereka berteriak, “Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Namun Yesus tidak langsung menyembuhkan mereka, tetapi memberi mereka perintah untuk menghadap imam-imam. Ketika sepuluh orang yang berpenyakit kusta ini taat, mereka sembuh. Tetapi dari kesepuluh orang kusta yang mengalami kesembuhan itu, hanya satu yang kembali dan menyatakan terima kasihnya kepada Yesus. Hal ini membuat Yesus tertegun, "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?”

Bagi kita, sebagai pengikut Yesus, mengucap syukur bukanlah sebuah saran, tetapi perintah. Anda akan menemukan banyak ayat di Alkitab yang memerintahkan umat Tuhan untuk bersyukur. Daud adalah salah satu contoh pribadi yang penuh syukur. Dia bahkan menyatakan syukurnya saat menghadapi masa-masa paling kelam dalam hidupnya.

Pagi ini, mari tanyakan pada diri sendiri seberapa sering kita menunjukkan rasa syukur kita kepada Tuhan dan sesama.

Ucapan syukur bukan hanya sebuah ungkapan terima kasih, tapi hal itu adalah sebuah penyembahan yang akan membawa mukjizat dalam hidup Anda.


GBU ALL..

Selasa, 18 Februari 2014

Hidup adalah Pilihan..

Di sebuah konferensi mahasiswa pada sebuah Universitas terkenal di AS, ada seorang Wanita yg didaulat utk memperkenalkan diri.

"Saya adalah seorang Anak HARAM, ibuku bisu tuli dan sangat miskin."
"Suatu hari, ibu diperkosa hingga hamil. Saya lahir tanpa pernah kenal siapa ayah saya."

Lanjutnya berkaca-kaca. "Kami hidup sangat miskin, hingga dalam umur yg masih sangat muda,saya terpaksa bekerja dgn ibu utk hidup." Hadirin pun terdiam.

"Saya bekerja sebagai buruh kasar di sebuah perkebunan kapas. Saya BENCI keadaan saat itu."

"Saya PERNAH KECEWA pada TUHAN. Karena DIA tidak ADIL atas hidup saya. Disaat kebanyakan anak-anak nikmati hidup layak, Saya harus bergumul dalam penderitaan. Sungguh, saya tidak paham kenapa dilahirkan & tidak melihat kehidupan yang baik di MASA DEPAN." Suaranya bergetar...

"Suatu hari saya berbicara dgn hati nurani saya: "Azie, tahukah kamu.. bahwa hidup ini adalah PILIHAN ?
Mau tetap seperti ini atau keluar dari ketidak-bergunaan ini,
PILIHAN itu ada di TANGANMU!"

Perlu kamu tahu, RENCANA TUHAN atasmu bukan rencana KECELAKAAN, melainkan hari depan yg penuh HARAPAN.

Selama bisa memilih, pilihlah yg TERBAIK !" Nadanya lirih penuh makna.

"Akhirnya Saya Pilih KELUAR dari rasa Kecewa & tak berguna ini." Nadanya mengelegar memecah keheningan.

Singkat cerita, sang wanita mulai bekerja dgn GIAT utk biayai sekolah & kehidupan ibunya. Dia bekerja keras &ulet, hingga akhirnya meraih KESUKSESAN.

TAHUKAH siapa Dia..?

Dia adalah: Azie Taylor Morton Menteri Keuangan AS pada zaman Presiden Jimmy Carter.


Selamat Pagi...Gbu all...

Senin, 17 Februari 2014

Berkat Sebuah Ucapan Syukur

Kolose 2:7
Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 146; Wahyu 2; Zakharia 11-12

Sebelum tidur, saat kami mengantarkan anak kami yang paling kecil ke tempat tidur, dia memanjatkan sebuah doa yang sangat indah, padahal biasanya dia paling sulit untuk di suruh berdoa.

“Terima kasih Yesus,” dia memulai. “Untuk kakak saya, ibu saya, ayah saya, rumah saya, teman-teman saya… dan terutama untuk tempat tidur ku.”

Dia menyampaiak doa syukurnya atas banyak hal yang ia miliki malam itu selama 10 menit. Setelah ia selesai berdoa, kami menciumnya dan juga kakak laki-lakinya, lalu mengucapkan selamat malam kepada mereka.

Sekitar tiga menit kemudia, kami seperti mendengar mereka memanggil, jadi suami saya melongok ke kamar anak-anak. Namun semuanya baik-baik saja, bahkan yang mengejutkan anak laki-laki saya yang paling kecil telah tertidur dengan lelapnya.

Ketika saya merenungkan peristiwa itu, saya diingatkan pada Mazmur 55:22, “Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau!” Anak saya memiliki iman yang begitu polos dan mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan dengan ucapan syukurnya, bahkan untuk hal-hal kecil, dan kini ia bisa tertidur dengan pulas dalam lingkupan kasih Bapa Sorgawi. Saya mengingat bahwa seringkali kita sebagai orang dewasa gagal untuk melakukan hal ini.

Jangan ijinkan ketakutan, kekuatiran dan juga keegoisan mencuri berkat Tuhan. Curahkanlah isi hati Anda kepada Tuhan dengan ucapan syukur, dan nikmatilah istirahat dalam pengayoman Bapa Sorgawi. Percayalah bahwa Tuhan tahu yang Anda butuhkan dan Dia pasti memelihara kehidupan Anda.(Mariel Davenport)

Jangan ijinkan kekuatiran mencuri berkat Allah, sebaliknya sampaikan segala keinginan Anda dalam doa dengan ucapan syukur. 


GBU ALL...

Minggu, 16 Februari 2014

Pertahankan Medali Anda

1 Timotius 6:10
Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 147; Wahyu 3; Zakharia 13-14

Tahun lalu, pemenang medali emas lari 1500 meter di Olimpiade dari Bahrain, Rashid Ramsi dicopot medalinya karena melakukan doping. Ramzi belajar dengan cara keras bahwa dia tidak bisa melakukan kecurangan dan tetap menang.

Saya pikir, konsep inilah yang Paulus tulis kepada jemaat di Korintus. Ketakutan terbesar Paulus adalah Tuhan akan mengeluarkan dia dari pertandingan sorgawi yang telah Tuhan tetapkan baginya ketika ia berkata seperti ini, “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” (1 Korintus 9:10). Dan tahukah Anda, apa yang bisa membuat kita di diskualifikasi dari pertandingan tersebut? Dosa.

Dosa membuat kita tidak dapat efektif dalam pertandingan iman kita. Dosa adalah seperti beban berat yang membuat Anda sulit untuk berlari meraih janji-janji Allah. Untuk itu kita harus melakukan pertobatan yang terus menerus setiap harinya, seperti membuang sampah dalam kehidupan ini. Jangan biarkan dosa mengotori kehidupan Anda dan membuat Anda gagal dalam meraih janji Tuhan.

Pertandingan iman Anda masih panjang, jangan biarkan dosa membuat Anda tersandung dan kehilangan janji-janji Allah.


GBU ALL...

Sabtu, 15 Februari 2014

KETULUSAN & KEBAIKAN HATI

Pada th.1867 disebuah perkebunan di Afsel, Erasmus Jacob 15 tahun melihat sebuah Batu yang begitu berkemilauan di tempa cahaya matahari.Batu itu lalu dibawanya pulang.Tidak berapa lama ketika tetangga Erasmus datang berkunjung. Dia sangat tertarik dengan batu itu & bermaksud membelinya.              
Ibu Erasmus yang mempunyai hati yang sangat Baik mengatakan: "Jika kamu memang suka, ambillah untuk kamu.Itu Gratis"

Tetangganya pun mengambilnya kemudian membawa batu itu ke seorang Mineralogist & mendapati ternyata batu tersebut adalah sebuah Berlian (Diamond) 21.25 karat.

Batu inipun di namakan"Eureka"(I Found It) hal ini merupakan salah 1 penemuan terpenting sejarah Penambangan Berlian di Afsel.

Singkat cerita, tetangganya kembali ke rumah Erasmus memberitahu penemuannya & sejak saat itu tanah perkebunan yg Sunyi sepi & Miskin berubah menjadi ramai & menjadi sebuah Pertambangan berlian Terbesar di dunia.
Dari tanah disekitar perkebunan itu berhasil ditemukan sekitar 3 Ton Berlian.
Ketulusan & kebaikan hati mama Erasmus Jakobs membuahkan hasil kekayaan yg berlimpah.

Bila berlian itu tidak diberikan pada tetangga yang baik hati,ada kemungkinan Erasmus akan kehilangan harta mereka sebab:

1.Batu itu akan jadi benda Pajangan yang tidak memiliki nilai apa pun.
2.Karena kehidupan yang Sulit di perkebunan, keluarga Erasmus sesungguhnya bermaksud Menjual perkebunannya untuk mencari nasib yang lebih Baik di kota.
Ini bisa jadi Penyesalan seumur hidup jika dilakukannya.

Demikian juga halnya dengan kita... .
Memberi dengan Tulus pada orang lain tanpa mengharapkan apapun Imbalannya...
Hal ini penting dalam hidup kita...
Niscaya kita akan terkejut dengan bagaimana orang merespon kebaikan kita.

"Sebuah pikiran Kecil & sedikit keBaikan sering kali jauh Lebih berNilai dari banyak uang".  ~John Ruskin~                                            

Memberi dengan Tulus hati & tanpa Pamrih  akan mendapat balasan yang tidak disangka & jauh lebih baik .

GBU ALL...

Jumat, 14 Februari 2014

Mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan

Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran
1 Yohanes 3:18

Dalam buku "Iman dalam kehidupan" dikatakan bahwa kasih itu memang rohani dan kasih yang sejati itu hanya dapat datang dari Allah, sebab kasih itu berasal dari Allah

Yohanes berpesan, supaya kasih itu jangan terlalu dirohanikan, dia menekankan perlunya mengasihi dengan perbuatan
Kasih itu bukan hanya untuk direncanakan, bukan hanya untuk dikhotbahkan, bukan cuma untuk dislogankan atau diposterkan, tetapi untuk diwujudkan, untuk dilaksanakan, untuk dinyatakan dalam tindakan, untuk diamalkan, bukan hanya pada hari tertentu, melainkan setiap hari, setiap saat

Mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan! Love in action, love through action

Tapi Yohanes juga berpesan agar kita tidak hanya mengasihi dengan perbuatan, tetapi juga mengasihi dalam kebenaran
Artinya kita tidak boleh mengukur kasih berdasarkan materialisme dan juga tidak hanya sekedar aktif tanpa peduli apa maksud dan tujuannya

Mengasihi dalam kebenaran berarti kita melakukan sesuatu karena kita tahu bahwa yang kita lakukan itu benar. Kita tahu persis mengapa kita lakukan itu, apa yang dilakukan dan bagaimana melakukannya

Lalu pertanyaannya, apa, mengapa dan bagaimana mengasihi dalam kebenaran ?
Yohanes mengatakan; "Inilah kasih itu; bukan kita yang mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamai dosa-dosa kita, saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi"
Mengapa kita mengasihi ? Karena Allah telah mengasihi kita
Bagaimana kita mengasihi ? Dengan hidup saling mengasihi

Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita dan kasih-Nya sempurna di dalam kita

Happy Valentine

Tuhan Yesus memberkati

Kamis, 13 Februari 2014

Menukar yang Berharga

Untuk memperingati ulang tahun pernikahan mereka, sepasang suami istri makan malam di sebuah restoran.Semua berjalan dengan lancar, makanan enak, suasana romantis, mereka bicara tentang hal2 menyenangkan & bernostalgia. 

Ketika hendak membayar tagihan, sang istri terkejut melihat ada kesalahan sebesar 10ribu rupiah. Ia menanyakan hal tersebut & mendapat jawaban yang tidak memuaskan dari si pelayan. Sang suami memilih untuk mengajak istrinya pulang saja, tidak usah diperdebatkan. Namun, di dalam mobil, sang istri tetap mengomel, termasuk kepada suaminya yang menurutnya tidak membela dirinya.

Malam yang sedianya indah itu mendadak jadi tegang. Saat itulah, suaminya berkata, "Sayang, sadarkah bahwa kamu sudah menukar sukacita & keindahan malam ini hanya dengan 10 ribu rupiah?" Berapa banyak dari kita sering bersikap demikian. Sukacita kita "tukar" dengan ucapan seseorang. 

Sepuluh tahun persahabatan di hapus hanya oleh sepuluh menit perselisihan.Sepuluh tahun kerjasama yang baik hancur oleh masalah uang sekian juta.Hubungan keluarga putus oleh masalah rupiah. Banyak hal besar & penting tanpa sadar kita tukar begitu saja dengan hal2 yang nilainya sebenarnya sama sekali tak sebanding.

Sahabatku,Tanpa sadar pada akhirnya hanya bisa menyesal karena telah menyia-nyiakan hal penting karena hal kecil, banyak orang juga pada akhirnya hanya bisa menyesal saat perselisihan telah terjadi, hubungan telah rusak & sukacita menjadi hilang. 

Berapa banyak konflik & kemarahan yang kita rasakan sebenarnya hanya terjadi karena hal yang tak layak & tak penting seperti itu.

Sesungguhnya saat kita marah karena hal2 seperti kebiasaan, sikap atau ucapan seseorang sampai membuat hubungan kita dengannya menjadi rusak, maka kita sudah menukar posisi orang itu dengan hal2 tadi. Layak kah? 

Biasanya ketika nanti usia kita semua makin tua kita baru sadari bahwa HUBUNGAN YANG BAIK. ADALAH YANG PALING UTAMA.

Gbu all...

Rabu, 12 Februari 2014

Menghasilkan Kualitas Kehidupan

Kolose 1:23
Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 150; Wahyu 6; Ester 3-4

Seorang pemain biola yang diakui oleh dunia internasional, percaya bahwa fokus dan latihan dengan disiplin adalah kunci kualitas penampilannya. Sekalipun dalam padatnya jadwal bermain untuk 90 konser per tahun, dirinya masih sempat latihan rata-rata 5 sampai 6 jam perharinya. Jane Ammeson, dalam majalah NWA WorldTraveler menuliskan pernyataan Midori sebagai berikut: “Saya latihan untuk pekerjaan saya dan saya latihan setiap hari...”

Prinsip yang sama juga seharusnya kita terapkan pada iman kita. Paulus menulis kepada Timotius, “Usahakanlah supaya dirimu layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.” (2 Timotius 2:15). Kata “usahakanlah” menyiratkan sebuah upaya yang konstan dan disiplin. Hal ini menuntut Anda untuk membangun disiplin dalam semua bidang kehidupan Anda dalam membangun hubungan dengan Tuhan.

Sama seperti seorang musisi yang mengejar kesempurnaan dalam permainan musik mereka, kita seharusnya melakukan hal yang sama dalam melayani Tuhan, mengusahakan agar diri kita layak di hadapan Tuhan, dan memperlengkapi diri dengan mengasah kemampuan yang kita miliki. Hal ini menuntuk waktu dan juga kerja keras, contohnya jika musisi berlatih dengan alat musiknya selama berjam-jam, maka seharusnya kita juga memiliki waktu untuk bersama Tuhan, merenungkan firman-Nya dan menyembah Dia. Seberapa disiplinkah kita dalam mempelajari firman Tuhan, berdoa dan mendengar suara Tuhan?

Kualitas selalu berhubungan dengan ketekunan dan disiplin. Tidak ada sesuatu yang berkualitas di hasilkan dengan cara instant.


GBU ALL..

Selasa, 11 Februari 2014

Koleksi Yang Bernilai Kekal

Matius 6:19-20
Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 2; Wahyu 8; Ester 7-8

Banyak orang suka mengkoleksi sesuatu – mulai dari koleksi perangko, uang bahkan hingga barang antik. Sementara mereka mengkoleksi sebagai sebuah hobi yang menyenangkan, sangat menyedihkan jika mengingat ketika kita meninggalkan bumi ini, koleksi tersebut akan menjadi koleksi orang lain. Apa yang kita koleksi dan berharga di dunia ini, tidak ada artinya dalam kekekalan.

Yesus berkata seperti ini, “Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.” (Matius 6:20).

Harta sorgawi tidak akan termakan ngengat dan karat, dan tidak akan turun nilainya. Harta itu juga tidak mungkin hilang ataupun dicuri. Namun bagaimana cara mengumpulkannya? Caranya yaitu dengan menaruh belas kasihan kepada mereka yang membutuhkan. Dengan hidup sebagaimana Yesus hidup, demikianlah kita mengumpulkan harta di sorga.

Dalam Injil Markus, kita membaca kisah bagaimana seorang anak muda yang kaya diminta untuk menjual semua hartanya dan membagikannya kepada orang miskin lalu mengikut Yesus. Namun anak muda yang kaya itu malah pergi dengan sedih hati dan meninggalkan Yesus (Markus 10:21-22). Manusia yang hidup di dunia ini seringkali silau dengan tawaran kekayaan dunia ini, tetapi jika dia sudah memutuskan untuk mengikut Yesus, maka Tuhan akan menunjukkan cara-Nya untuk mengumpulkan harta di sorga, bukannya di dunia ini. Harta yang Anda kumpulkan di sorga tidak bisa dibandingkan dengan harta apapun di dunia ini.

Hari ini, mari kita bertanya pada diri sendiri, apakah kita seperti anak muda yang kaya yang masih ingin mempertahankan hartanya di dunia ini atau menjadi seorang yang taat kepada Yesus dan mengumpulkan harta di sorga? Pilihan itu ada di tangan Anda.

Harta yang Anda investasikan di sorga, nilainya tidak dapat dibandingkan dengan harta yang bisa Anda kumpulkan di dunia ini.


GBU ALL...

Senin, 10 Februari 2014

Bertumbuh Menjadi Serupa Dengan Kristus

2 Korintus 4:17
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 3; Wahyu 89; Ester 9-10

Lukas menuliskan bahwa, “…Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.” (Lukas 2:52). Pengetahuan kita tentang kehidupan Yesus sebagai manusia sangat sedikit sekali, namun kita bisa simpulkan dari pernyataan Lukas bahwa Yesus bertumbuh secara emosional, mental dan fisik dengan dengan sangat baik.

Sama seperti kita, Yesus harus bertumbuh sebagai manusia. Dia yang tanpa dosa itu belajar berjalan seperti bayi-bayi lainnya, di didik oleh orangtuanya dan juga menjalani pekerjaan yang dilakukan Yusuf ayah-Nya sebagai tukang kayu.

Banyak orang yang saat ini menderita – bukan karena mereka berdosa atau menolak Allah – tetapi karena Allah sedang memproses hidup mereka. Dalam 2 Korintus pasal 1, Paulus tidak memoles bagaimana dirinya mengalami penderitaan. Bahkan di satu titik, ia mungkin saja mengalami kematian. Namun Tuhan tetap menjaganya, dan Paulus menuliskan masa-masa sulit yang ia lalui dengan menaruh harapan kepada Yesus Kristus.

Tuhan tidak dapat membentuk hidup kita jika diri kita tidak mau berserah dan menjadi transparan di hadapan-Nya. Kita mungkin tidak bisa membayangkan Yesus mengalami kesulitan ketika ia menjalani masa anak-anak, masa remaja atau saat ia bertumbuh menjadi pria dewasa, namun percayalah jika Dia tidak belajar untuk berserah sejak Ia muda, maka Yesus pasti mengalami kesulitan ketika harus menghadapi penderitaan menuju kayu salib.

Hari ini, mari berhenti melihat pada masalah dan penderitaan kita. Mari kita arahkan pandangan kita pada Yesus yang telah menanggung semua penderitaan kita. Ijinkan Dia menjamah hidup Anda, dan memberikan kekuatan pada Anda melalui masa-masa sulit Anda. Percayalah bahwa semua yang Allah ijinkan terjadi dalam hidup Anda, tujuannya untuk membawa Anda menjadi pribadi yang lebih baik. Semua itu tidak hanya membuat Anda menjadi semakin serupa dengan Kristus namun juga memuliakan nama Yesus Kristus dan menjadi kesaksian bagi dunia ini.

Penderitaan bukanlah sebuah hukuman, terkadang itu adalah anugrah yang tersembunyi yang membawa Anda pada mukjizat Allah.


GBU ALL...

Minggu, 09 Februari 2014

Semua Karena Tuhan

Mazmur 94:17-18
Jika bukan TUHAN yang menolong aku, nyaris aku diam di tempat sunyi. Ketika aku berpikir: "Kakiku goyang," maka kasih setia-Mu, ya TUHAN, menyokong aku.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 4; Wahyu 10; Ezra 7-8

Terry M. Crist menuliskan seperti ini dalam bukunya “Dibangunkan Terhadap Takdir” : Jauh sebelum internet menjadi trend di akhir abad ke dua puluh, dan jauh sebelum satelit menjadi tehnologi yang menghubungkan seluruh dunia melalui sebuah tehnologi, telephone menjadi standar komunikasi, lokal, nasional dan global. Ketika Samuel Morris menemukan telephone, ia mengakui bahwa ia hanyalah alat Allah. Perkataan pertama yang muncul saat penemuan itu terjadi adalah, “Lihat apa yang telah Allah lakukan.”

Menyadari bahwa diri kita hanyalah alat Tuhan adalah sebuah pengakuan pada kedaulatan Tuhan dalam hidup kita. Ketika kita melupakan hal ini, maka kemanusiaan kita yang mengambil alih kehidupan. Pada saat itulah manusia merasa terpojok dan ditinggalkan oleh Tuhan, pada hal kita yang mengambil alih kendali Tuhan dalam hidup kita.

Kita adalah rekan sekerja Allah, namun tanpa kerendahan hati untuk mengakui bahwa Dialah yang berdaulat atas hidup kita, maka kita tidak bisa bekerja sama dengan-Nya. Kita mengabaikan Dia dengan kesombongan kita.

Hari ini, mari kita merendahkan hati di hadapan Tuhan dengan mengakui bahwa Dia yang berdaulat atas hidup kita. Bahkan Tuhan berdaulat atas hidup kita bukan hanya di hari ini, namun juga atas masa depan kita. Percayalah bahwa dengan mempercayakan hidup kita kepada-Nya, maka kita akan melakukan perkara-perkara besar bersama-Nya.

Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku ~ Tuhan Semesta Alam


GBU ALL....

Sabtu, 08 Februari 2014

DALAM SEGALA PERKARA TUHAN BEKERJA

Mazmur 34:16-23
“Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar dan melepaskan mereka dari segala kesesakan.” Mazmur 34:18

Selama kita masih berada di dunia ini kehidupan kita tak luput dari masalah. Kita tak pernah luput dari masalah atau penderitaan.

Mengapa dunia dipenuhi masalah? Masalah dan penderitaan timbul karena dunia sudah jatuh dalam dosa. Dalam 1 Yohanes 5: 19 dikatakan bahwa “…seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.” Namun sebagai orang percaya kita tidak usah akut dan cemas karena Tuhan bisa memakai semua masalah atau penderitaan yang terjadi untuk menarik kita untuk lebih dekat kepada Dia. Seringkali situasi sulit atau masa-masa gelap di dalam kehidupan kita memaksa kita untuk datang kepada Tuhan dengan kesungguhan hati. Kala kita terkulai tidak berdaya karena sakit, tidak punya uang untuk bayar kos atau kontrakan, anak sakit, gagal dalam rumah tangga atau studi, usaha bangkrut, ditinggalkan oleh orang yang kita kasihi dan sebagainya, kita menangis dan berteriak kepada Tuhan. Pujian dan penyembahan kita naikkan kepada Tuhan dengan hati hancur dan mendalam. Seperti Hana. Dalam pergumulan berat, “…dengan hati pedih ia berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu-sedu.” (1 Samuel 1;10). Daud berkata, “Tuhan itu dekat dengan orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.” (Mazmur 34:19).

Belajarlah untuk bersabar dan tetap menaruh iman pengharapan kepada Tuhan sebab “…Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28). Tuhan adalah pemegang kendali seluruh kehidupan yang ada di muka bumi ini, termasuk masalah-masalah yang terjadi dan kita alami. Oleh karenanya serahkanlah beban itu kepada Tuhan, maka Dia akan turut bekerja. Allah turut bekerja yaitu ‘mengolah’ masalah tersebut sehingga mendatangkan kebaikan bagi kita. Tuhan sanggup mengubah yang buruk menjadi baik karena ada pengorbanan yang sempurna yang sudah Tuhan Yesus kerjakan di atas kayu salib. Kita harus ingat bahwa kita memiliki Tuhan yang jauh lebih besar dari masalah apa pun yang ada di dunia ini. Allah mengatakan: “…semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.” (1 Yohanes 5:4)

Asal kita percaya penuh kepada Tuhan, setiap masalah selalu ada jalan keluarnya karena Dia turut bekerja!


GBU ALL..

Jumat, 07 Februari 2014

TUJUAN TUHAN MEMBERKATI KITA

“ Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya,” Mazmur 67:2

Perihal berkat selalu menjadi menu perbincangan yang menarik di antara anak-anak Tuhan. Siapa yang tidak mau berkat ? Mungkin ada yang berkata, “ Sudah lama aku mengikut Tuhan, kok hidupku belum juga diberkati ?” Nah, apakah kita sudah menyadari sepenuhnya untuk apakah Tuhan melimpahkan berkat-berkatNya kepada umatNya ? Tuhan memberikan berkat kepada kita dengan suatu maksud atau tujuan yang mulia.

1. Supaya kita memiliki rasa takut akan Tuhan. Di dalam 'takut akan Tuhan' tercakup rasa hormat kepadaNya. Juga dengan berkat yang kita terima kita dapat memuliakan nama Tuhan, menaikkan pujian syukur, serta mengasihi Dia lebih lagi. Bukankah hanya karena anugerah dan rahmatNya berkat turun atas kita ?

2. Supaya kita menjadi berkat bagi orang lain sebagaimana Tuhan memberkati Abraham. “ Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.” ( Kejadian 12:2 ). Melalui penebusan Kristus di atas kayu salib setiap orang percaya “...adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.” ( Galatia 3:29 ). Berkat yang kita terima bukan seharusnya 'dikonsumsi' diri sendiri, melainkan harus dibagikan kepada saudara-saudara kita yang sangat membutuhkan uluran tangan kita; untuk itu hati kita perlu dijamah Roh Kudus supaya dari dalamnya memancar kasih Kristus. Tapi di sisi lain, janganlah ada orang yang menggantungkan harapannya kepada manusia, tetapi tetap bersandar dan berharap hanya kepada Tuhan.

3. Supaya Kerajaan Allah diperluas di muka bumi. Pemberitaan Injil ke seluruh dunia sangat membutuhkan banyak dana/biaya. Bahkan di zaman para rasul dulu jemaat Tuhan sudah ikut terlibat dalam pembiayaan perjalanan para hamba Tuhan dalam memberitakan Injil. Contohnya jemaat di Makedonia. Walaupun keadaannya pas-pasan, mereka kaya dalam kemurahan dan turut mengambil bagian dalam pelayanan orang-orang kudus.. Paulus berkata, “ Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan.” ( 2 Korintus 8:5a ).

Berkat dari Tuhan adalah untuk kebesaran dan kemuliaan namaNya saja !


GBU ALL...

Kamis, 06 Februari 2014

Hadirat-Nya Atau Hadiah-Nya

Mazmur 61:5
Biarlah aku menumpang di dalam kemah-Mu untuk selama-lamanya, biarlah aku berlindung dalam naungan sayap-Mu! S e l a

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 7; Wahyu 13; Nehemia 4-5

Oswald Chambers pernah menulis: “Bukan janji Tuhan yang kita butuhkan, Tuhan sendirilah yang kita butuhkan.”

Pada hari Natal biasanya kita berkata, “Kehadiran Tuhan lebih penting daripada hadiah.” Tetapi sebagian besar waktu dan tenaga kita habiskan untuk berbelanja hadiah dan mempersiapkan perayaan natal. Bukankah hal ini menunjukkan sesuatu yang kontradiktif?

Dibeberapa tempat, mereka memiliki kebiasaan untuk bertukar hadiah di awal bulan Desember, sehingga mereka bisa memfokuskan sisa hari mereka di bulan itu untuk fokus kepada Yesus dan keajaiban kelahiran-Nya, hadiah sempurna dari Tuhan bagi kita.

Ketika kita katakan ingin hadirat Tuhan lebih dari apapun, mari kita nyatakan dengan sungguh-sungguh. Seringkali kita lebih menginginkan berkat jasmani dari-Nya daripada kehadiran-Nya. Kita lebih terfokus pada tangan-Nya daripada wajah-Nya.

Jadi, mari mengisi hari-hari kita untuk berada dalam hadirat Tuhan. Menikmati kehadiran-Nya dimanapun kita berada, sama seperti kerinduan Raja Daud, “Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain;” (Mazmur 84:11a)

Mari arahkah hati kita pada Tuhan, karena kehadiran-Nya lebih penting daripada hadiah-Nya. 


GBU ALL...

Rabu, 05 Februari 2014

Ganjaran Kerendahan Hati

Amsal 22:4
Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 5; Wahyu 11; Ezra 9-10

Saya adalah orang yang menyukai dunia sepakbola. Selain dapat melihat keterampilan pemain-pemain mengolah bola di lapangan hijau, dari situ saya dapat belajar banyak hal. Terkait dengan renungan yang saya tulis hari ini, saya belajar mengenai apa itu ‘ganjaran’ dari bidang olahraga terpopuler di Indonesia ini.

Di dunia sepakbola, setiap pemain tidak jarang melakukan pelanggaran-pelanggaran saat berada di lapangan hijau. Atas tindakannya tersebut, pasti mereka akan mendapatkan yang namanya ganjaran dari wasit baik itu kartu kuning ataupun kartu merah. Jika pelanggaran yang dilakukan pemain sangatlah berat, maka organisasi sepakbola dimana ia berada biasanya yang akan memberikan ganjaran.

Kata ‘ganjaran’ tidak harus selalu dikaitkan dengan hal-hal yang negatif, hal yang positif pun dapat memakai kata ini. Amsal 22:4 menggunakan kata ini untuk menyatakan upah di dunia bagi seseorang apabila berlaku rendah hati. Berdasarkan ayat firman Tuhan tersebut, ada 3 ganjaran jika manusia rendah hati: 1) ia memperoleh kekayaan; 2) ia memperoleh kehormatan; 3) ia memperoleh kehidupan.

Berlaku rendah hati bukanlah perkara yang mudah bagi manusia dan sikap pamrih-dari manusia-lah alasannya. Kita pasti sering mendengar orang-orang yang menurut kita hebat berkata, “Karena saya perusahaan ini menjadi besar seperti sekarang” atau “Karena saya pelayanan ini berkembang pesat”. Disukai atau tidak, inilah yang sering kali menjerat orang-orang besar dunia maupun hamba-hamba Tuhan luar biasa akhirnya hancur.

Hanya di dalam Allah lah kita dapat menjadi orang-orang yang rendah hati. Dengan terus membangun hubungan tiap-tiap hari dengan-Nya, ‘keakuan’ diri kita akan terkikis habis. Saat kita telah menjadi orang-orang yang rendah hati seperti yang diinginkan-Nya maka tak perlu tunggu lama Dia akan mengganjar hidup kita dengan berkat-berkat seperti yang telah ditulis oleh penulis kitab Amsal di Amsal 22:4.

Ada berkat-berkat besar yang disediakan Allah bagi orang-orang percaya yang rendah hati.


GBU ALL..

Selasa, 04 Februari 2014

Tuhan Itu Begitu Dekat Dengan Anda

Lukas 2:11
Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 26; Lukas 2; Ayub 29-31

Jika Anda pikir bahwa Tuhan tidak pernah bisa mengerti keadaan Anda, maka Anda salah besar. Tuhan sangat mengerti kehidupan Anda. Bagaimana saya bisa katakan dengan yakin tentang hal ini? Tuhan kita bukanlah Tuhan yang hanya duduk-duduk di sorga dan memperhatikan kehidupan umat-Nya. Pada dua ribu tahun lalu, Allah Sang Pencipta Alam Semesta itu menjelma menjadi seorang bayi, berada di rahim seorang wanita dan lahir sebagaimana seorang bayi lahir dari rahim ibunya.

Tidak berhenti disana, Yesus bertumbuh dari seorang bayi, anak-anak, remaja dan menjadi pemuda dewasa dalam asuhan keluarganya. Ia sangat mengerti permasalahan kehidupan ini, karena Ia pernah mengalaminya. Dia bukan Tuhan yang jauh dan tidak tersentuh. Dia adalah Tuhan yang sangat dekat dan mengerti permasalahan kehidupan ini. Bahkan hingga saat ini, Yesus yang telah naik ke sorga dapat kita temui kapan saja.

Jika Anda hari ini berpikir bahwa Natal adalah sebuah perayaan kelahiran-Nya saja, maka saat ini ada sebuah berita gembira untuk Anda. Natal adalah tentang sebuah berita bahwa Tuhan yang telah menjadi manusia itu datang untuk menyelamatkan seluruh umat manusia, Ia tidak jauh, bahkan sangat dekat dengan kita. Yesus Sang Mesias itu ada di tengah-tengah kita. Ia hidup di dalam Anda dan saya. Bagikan pesan Natal ini kepada setiap orang yang Anda temui, karena pesan ini sangat penting.

Tuhan kita bukanlah Tuhan yang jauh dan tak tersentuh, Ia ada ditengah-tengah kita.


GBU ALL...

Senin, 03 Februari 2014

Menunggu Dengan Antusias

Yakobus 5:7-8

Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi. Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 8; Wahyu 14; Nehemia 6-7

“Selamat datang..” penyambutan seperti ini tentu dinantikan oleh setiap orang ketika sampai di suatu tempat. Setiap orang ingin disambut dengan baik, apa lagi ketika pulang ke rumahnya. Tentu tidak menyenangkan jika Anda pulang kerumah disambut oleh keluarga dengan muka yang masam, pasti Anda ingin disambut dengan senyuman atau pelukan yang menandakan mereka menantikan Anda dan bersukacita dengan kedatangan Anda.

Tuhan menginginkan sikap yang sama dari umat-Nya. Ia ingin umat Tuhan atau gereja-Nya sebagai mempelai Kristus menantikan kedatangan-Nya. Ia ingin disambut dengan sukacita. Ia ingin kita sebagai mempelai-Nya menantikan kedatangan-Nya yang kedua kalinya.

Pasti Yesus sedih jika kita sebagai gereja-Nya tidak mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan-Nya kembali. Kita seharusnya antusias menantikan Dia, seperti seseorang yang menantikan kekasihnya.

Bulan Desember dimana umat Kristiani merayakan Natal bukan hanya mengingatkan kita bahwa Yesus telah lahir, tapi juga bahwa Yesus akan datang kembali untuk menjemput mempelai-Nya, yaitu kita, gereja-Nya. Untuk itu, mari pada hari ini kita mengingatkan diri sendiri bahwa kita harus mempersiapkan diri dan terus menanti-nantikan Dia. Jangan sampai kita lupa mengisi buli-buli kita dengan minyak, namun hendaknya buli-buli kita terisi penuh sehingga kita tidak menjadi seperti gadis-gadis yang bodoh yang sibuk mencari minyak dan melewatkan kedatangan Sang Mempelai Pria dan ditolak. Namun mari kita meneladani apa yang dilakukan lima gadis bijaksana yang mempersiapkan dengan baik untuk menyambut kedatangan Yesus yang kedua kalinya (Matius 25:1-13).

Ketekunan Anda menantikan Yesus tidak akan sia-sia, Dia pasti datang kembali untuk Anda, itu janji-Nya!

GBU ALL...

Minggu, 02 Februari 2014

Jangan Termenung

Efesus 5:17
"Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 29; Filipi 1; Ayub 38-39

Sebagai orang-orang yang percaya, kita tahu bahwa doa adalah saluran komunikasi manusia dengan Allah. Namun, tidak semua orang yang berdoa meyakini apa yang mereka panjatkan. Mereka terlalu banyak membingungkan apakah doa saya sudah sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak. Mereka berkata, "Wah, aku pasti tidak dapat berharap Tuhan akan berbuat sesuatu untukku jika itu diluar kehendak-Nya." Dan mereka benar sendiri.

Seharusnya kita tidak usah membuang waktu berdiri dalam kebingungan. Allah telah memberikan firman-Nya kepada manusia dan kita semua bisa membacanya setiap hari bila kita mau melakukannya. Dari sinilah kita dapat menemukan apa kehendak Tuhan bagi kita.

Tuhan telah membuat beberapa perjanjian khusus dalam firman-Nya dan Dia berkehendak untuk memenuhi setiap janji itu dalam hidup Anda. Malah sebenarnya, janji-janji itu dijamin oleh suatu kontrak yang telah ditandatangi dalam darah Yesus.

Alkitab adalah warisan terakhir dari Yesus Kristus. Itu adalah catatan dari apa yang Anda dapatkan di bumi ini dan di kehidupan mendatang dan tindakan paling cerdas yang dapat Anda lakukan ialah memahami isinya. Jangan biarkan Alkitab tergeletak di meja Anda lalu menangis di lantai sambil berseru, "Tuhan, Tuhan, aku sedang mencari kebenaran."

Ambillah Alkitab dari meja itu lalu selidikilah hal-hal yang menjadi milik Anda! Berubahlah jika memang firman-Nya berkata seperti itu. Dengan melakukannya, Anda sedang menyesuaikan diri dengan kehendak Tuhan.

Dia tidak pernah berubah. Alkitab menyatakan Allah tetap sama kemarin, hari ini dan sampai selama-lamanya. Kehendak-Nya juga demikian. Jadi, janganlah membuang waktu Anda untuk termenung memikirkan apakah doa-doa Anda sesuai dengan kehendak-Nya. Bacalah firman Tuhan dan jadikan itu sebagai landasan doa karena dengan begitu, Anda dapat memastikan jawaban doa-doa yang dipanjatkan yang akan datang.

Orang yang tinggal dalam Firman Tuhan selalu hidup dalam kepastian. 


GBU ALL...

Sabtu, 01 Februari 2014

Kehidupan yang Tentram

Matius 25:23
"Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 30; Filipi 2; Ayub 40-41

Siapa di dunia ini yang tidak menginginkan kehidupan yang aman dan tentram? Bila itu ditanyakan kepada masing-masing pribadi, setiap orang berkata pasti menginginkan keadaan itu. Namun, apakah hal tersebut dapat ditemukan di dalam dunia yang sudah semakin jahat? Jawabannya tentu bisa, tetapi bila Anda tinggal di dalam Allah.

Dia memberikan ketenangan bagi Anda melalui setiap perkataan-perkataan yang disampaikan-Nya bagi Anda. Suara-Nya yang lembut namun memiliki kuasa memberikan rasa tentram di kala kita sedang dalam kesusahan, frustasi, dan kebimbangan. Bahkan dalam keadaan yang "biasa-biasa" saja dalam ukuran kita, penyertaan-Nya tetaplah nyata dan sempurna.

Bersama dengan Allah, tidak perlu ada lagi kekuatiran-kekuatiran. Kasih dan sukacita yang dicurahkan kepada setiap kita membuat hidup yang kita jalani pun terasa ringan. Ketentraman bukanlah menjadi sebuah angan-angan ketika Yesus tinggal di dalam hati kita. Apakah Anda hari-hari ini sudah melekat dengan-Nya?

Jika Anda hidup dalam penyertaan Allah maka ketentraman akan Anda nikmati hari demi hari.

GBU ALL...