Senin, 31 Januari 2022

KETEKUNAN YANG MENGAGUMKAN

Baca: Matius 15:21-28

Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki”. —Matius 15:28

Pada tahun 1953, sebuah perusahaan yang belum berpengalaman, Rocket Chemical Company, dengan tiga pekerjanya mulai membuat bahan pelarut dan minyak pelumas pencegah karat yang bisa digunakan dalam industri pesawat luar angkasa. Dibutuhkan 40 kali percobaan untuk menyempurnakan ramuannya. Ramuan rahasia yang asli untuk WD-40—singkatan dari Water Displacement, 40th attempt—masih digunakan sampai sekarang. Sungguh suatu ketekunan yang mengagumkan!

Injil Matius mencatat cerita lain tentang ketekunan yang mengagumkan. Seorang perempuan Kanaan mempunyai seorang anak perempuan yang dirasuk setan. Ia tidak mempunyai harapan untuk anak perempuannya itu—sampai ia mendengar bahwa Yesus berada di daerahnya. Perempuan yang putus asa ini datang kepada Yesus dengan permasalahannya karena ia percaya bahwa Yesus dapat membantunya. Ia memohon kepada Yesus walaupun banyak hal dan orang tampaknya tidak memihak kepadanya—ras, latar belakang agama, jenis kelamin, para murid, Setan, dan bahkan Yesus tampaknya tidak memerhatikannya (Mat. 15:22 27). Walaupun ada banyak hambatan, perempuan itu tidak menyerah. Dengan ketekunan yang mengagumkan, ia memaksakan dirinya melalui lorong-lorong gelap dari kesulitan, keputusasaan, dan penolakan. Hasilnya? Yesus memuji imannya dan menyembuhkan anak perempuannya (ay.28).

Kita juga diajak untuk datang kepada Yesus dengan tekun. Ketika kita terus bertanya, mencari, dan mengetuk, kita akan menemukan anugerah dan belas kasih pada saat yang dibutuhkan.

Sesuatu terjadi ketika kita berdoa,
Sediakan tempat dan berdiamlah,
Bergumullah hingga fajar menjelang;
Marilah kita tekun berdoa. —NN.

Ketekunan dalam doa adalah hal yang menyenangkan Allah.

Gbu all...

Minggu, 30 Januari 2022

Kekuatan Kata-Kata

Sekelompok katak berjalan melewati hutan, dan dua di antaranya terperosok ke dalam sebuah sumur yang dalam. Katak yang lain berkumpul di sekitar sumur itu. Ketika mereka melihat betapa dalamnya sumur itu, mereka berkata pada kedua katak itu sebaiknya mereka mati saja.


Kedua katak itu tidak menghiraukan komentar kawan-kawannya itu dan berusaha melompat keluar dari sumur dengan segenap kekuatan mereka. Katak-katak yang lain berteriak agar mereka menyerah, sebaiknya mereka mati saja. Akhirnya salah satu katak mengikuti yang diteriakkan teman-temannya dan menyerah. Ia jatuh dan mati.

Katak yang lain terus meloncat sekuat ia bisa. Sekali lagi, kawan-kawannya berteriak agar katak itu menghentikan usahanya yang sia-sia dan mati saja. Tetapi katak itu berusaha makin kuat dan akhirnya berhasil keluar. Setelah berada di luar, katak-katak yang lain bertanya, “Kau dengarkah teriakan kami?” Katak itu menjelaskan pada kawan-kawannya bahwa ia tuli. Ia mengira bahwa kawan-kawannya itu menyemangati dia terus menerus.

Cerita ini mengajarkan kita dua hal:
1. Lidah kita memiliki kekuatan mati dan hidup. Kata-kata yang membangkitkan semangat pada seseorang yang sedang dalam kesulitan dapat mengangkat dia dan menolong dia melewati hari-harinya.
2. Kata-kata yang meruntuhkan semangat dapat membunuh orang itu. Hati-hatilah pada apa yang Anda ucapkan. Berbicaralah positif pada orang-orang yang Anda jumpai

Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi. (Yakobus 3:9-10)

Gbu all...

Sabtu, 29 Januari 2022

Kebahagiaan Diperoleh dari Memberi

Kisah ini bercerita tentang seorang wanita cantik bergaun mahal yang mengeluh kepada psikiaternya bahwa dia merasa seluruh hidupnya hampa tak berarti.


Maka si psikiater memanggil seorang wanita tua penyapu lantai dan berkata kepada si wanita kaya," Saya akan menyuruh Mary di sini untuk menceritakan kepada anda bagaimana dia menemukan kebahagiaan. Saya ingin anda mendengarnya."

Si wanita tua meletakkan gagang sapunya dan duduk di kursi dan menceritakan kisahnya: "OK, suamiku meninggal akibat malaria dan tiga bulan kemudian anak tunggalku tewas akibat kecelakaan. Aku tidak punya siapa-siapa. aku kehilangan segalanya. Aku tidak bisa tidur, tidak bisa makan, aku tidak pernah tersenyum kepada siapapun, bahkan aku berpikir untuk mengakhiri hidupku. Sampai suatu sore seekor anak kucing mengikutiku pulang. Sejenak aku merasa kasihan melihatnya.

Cuaca dingin di luar, jadi aku memutuskan membiarkan anak kucing itu masuk ke rumah. Aku memberikannya susu dan dia minum sampai habis. Lalu si anak kucing itu bermanja-manja di kakiku dan untuk pertama kalinya aku tersenyum.

Sesaat kemudian aku berpikir jikalau membantu seekor anak kucing saja bisa membuat aku tersenyum, maka mungkin melakukan sesuatu bagi orang lain akan membuatku bahagia. Maka di kemudian hari aku membawa beberapa biskuit untuk diberikan kepada tetangga yang terbaring sakit di tempat tidur. Tiap hari aku mencoba melakukan sesuatu yang baik kepada setiap orang. Hal itu membuat aku bahagia tatkala melihat orang lain bahagia. Hari ini, aku tak tahu apa ada orang yang bisa tidur dan makan lebih baik dariku. Aku telah menemukan kebahagiaan dengan memberi."

Ketika si wanita kaya mendengarkan hal itu, menangislah dia. Dia memiliki segala sesuatu yang bisa dibeli dengan uang namun dia kehilangan sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan uang.

Gbu all...

Jumat, 28 Januari 2022

Mengapa Kita Tidak Bahagia?

Roma 14:17

Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 89; Lukas 10; 2 Raja-raja 22-23

Ketika merayakan ulang tahunnya yang ke-75, majalah Forbes mengundang para ilmuwan dari berbagai bidang dan dari berbagai penjuru dunia untuk menjawab satu pertanyaan utama: "Mengapa kita begitu tidak bahagia?" Menarik sekali karena para ilmuwan ini semuanya setuju pada satu alasan utama: "Kita menjadi orang-orang yang bermasalah karena kita tidak punya pegangan dalam bidang moral dan spiritual."

Dalam bukunya "Can Man Live Without God?" apologet Ravi Zacharia mengatakan bahwa isu tentang rasa sakit dan penderitan menjadi sangat populer dan menjadi hal besar karena orang-orang telah kehilangan pegangan moral dan spiritual. Rasa sakit kita diperkuat oleh harapan naif bahwa semuanya itu akan bisa dihilangkan atau dibereskan oleh kemajuan ilmu pengetahuan.

Ahli matematika Blaise Pascal mengatakan di dalam hidup manusia ada satu lubang yang hanya bisa diisi oleh ukuran Allah saja. Tidak ada hal lain yang bisa mengisinya, termasuk ilmu pengetahuan, materi yang berlimpah, kesempatan karir, atau keluarga yang luar biasa. Manusia memang diciptakan untuk sebuah hubungan dengan Allah. Ketika relasi dengan Allah menjadi yang terutama dalam hidup kita, maka segala penderitaan akan menjadi tertanggungkan karena ada makna dan harapan di baliknya.

Apakah beban dan penderitaan Anda hari-hari ini? Berfokuslah pada Allah, maka Anda akan mengalami kebahagiaan (sukacita) yang sejati dan seperti janjiNya, "...semuanya itu (yang Anda butuhkan) akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33)

Bersediakah menjadikan Allah sebagai fokus utama kita pada hari ini?

Gbu all...

Kamis, 27 Januari 2022

Berhenti bermain-main dengan dosa

Galatia 5:13

Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 88; Lukas 9; Yeremia 23-24

Bull riding atau mengendarai banteng merupakan salah satu dari tujuh pertandingan utama dalam acara rodeo profesional. Bull riding adalah cabang yang paling terkenal dan berbahaya dalam pertandingan rodeo.

Tujuan dari pertandingan bull riding adalah bertahan menunggangi seekor banteng liar selama 8 detik dengan satu tangan untuk mencapai kemenangan. Para cowboy yang menunggang banteng hanya diperbolehkan menggunakan satu tangan untuk memegang tali yang melingkari banteng. Gagal bertahan selama 8 detik ataupun menggunakan tangan yang bebas untuk memegang banteng maupun anggota tubuh sendiri berakibat diskualifikasi.

Namun demikian, usaha 8 detik menunggangi banteng seberat 2000 pon ini merupakan usaha yang sangat berbahaya. Tidak sedikit cowboy yang terjatuh dan terluka karena ditanduk banteng. Sebuah perkataan yang sering dikutip mengenai bull riding adalah, "It is not if you get hurt, it is when!"

Dalam diri manusia terdapat sifat dosa yang sulit dikendalikan bagaikan banteng liar. Bermain-main dengan dosa merupakan sesuatu hal yang berbahaya. Bukan soal apakah kita akan terluka karena bermain-main "mengendarai" dosa, tapi soal kapan waktunya!

Seringkali hanya dibutuhkan waktu kurang dari 8 detik bagi iblis untuk membuat kita terpelanting dan tertanduk hingga binasa. Mari berhenti bermain dengan dosa! Ijinkan tangan Yesus yang berlubang mengambil alih tali yang melingkari banteng itu. Hanya kasih karunia yang membuat kita bertahan hingga keluar sebagai pemenang.

Berhentilah bermain-main dengan dosa.

Gbu all...

Rabu, 26 Januari 2022

Dear Mom and Dad

Amsal 17:6

Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 86; Lukas 7; Yeremia 35-36

Seorang anak pernah mengomentari ayahnya seperti ini, "Ayahku memang tidak sempurna, tapi aku juga tidak sempurna. Kalau main basket, tembakannya yang bergaya khas itu jarang sekali membuat bolanya masuk. Tetapi yang penting ia main basket bersamaku. Banyak anak-anak lain yang tidak pernah main basket bersama ayahnya."

Fenomena "keluarga tanpa ayah" menjadi suatu pemandangan umum di keluarga modern, bahkan kadang "tanpa ayah dan ibu", keluarga yang anak-anaknya menghabiskan sebagian besar waktu mereka hanya bersama baby sitter atau pembantu. Padahal riset para ahli telah membuktikan, jika tidak ada pemimpin dalam keluarga, maka anak-anaknya cenderung akan:
• 5 kali lebih mungkin bunuh diri
• 32 kali lebih mungkin minggat dari rumah
• 20 kali lebih mungkin menderita kelainan perilaku (homo, waria, antisosial)
• 14 kali lebih mungkin melakukan tindakan pemerkosaan (aktif lebih dini secara seksual dan yang wanita lebih mungkin terjerat seks bebas)
• 9 kali lebih mungkin putus sekolah dan hidup dalam kemiskinan
• 10 kali lebih mungkin terjerat narkoba atau obat-obatan
• 10 kali lebih mungkin dipenjara (70% anak yang dipenjara adalah anak yang ayahnya absen)
• 9 kali lebih mungkin mengalami gangguan kejiwaan.

Bukan tanpa alasan mengapa Allah menciptakan bentuk keluarga dengan ayah dan ibu. Anak-anak membutuhkan kedua orang tuanya untuk bisa berkembang dengan baik.

Akan tetapi sejarah masih terus berulang, fakta bahwa tidak hadirnya dan tidak berfungsinya orang tua dalam keluarga masih terus bergulir di seputar kita. Saya kira kini saatnya para orang tua untuk lebih banyak hadir dan kembali kepada keluarga. Dengarlah suara lirih anak-anak yang berkata, "Papa (atau mama)... pulanglah ke rumah..."

Anak-anak membutuhkan kedua orang tuanya untuk bisa berkembang dengan baik.

Gbu all...

Selasa, 25 Januari 2022

Mintalah, Mintalah, dan Mintalah

Lukas 11:9

Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 84; Lukas 5; Yeremia 16-17

Katakanlah ada seorang teman yang tengah malam datang mau meminjam beberapa bungkus mie instant. Sudah jelas kita punya 1000 alasan untuk menendang dia keluar.

Ya ampunnn, besok aku harus kerja, dan dia membangunkan aku malam-malam?
Cuma soal mie instant? Salah sendiri dia tidak menyimpan sedikit makanan!
Ngomong-ngomong, apa kita kenal dekat yah?
...dan sejuta alasan lainnya.

Mungkin kita akan mencoba pura-pura tidur dan berharap dia akan segera angkat kaki. Tapi ketika kita mendapati bahwa orang tebal muka ini tetap mengetuk pintu, mau tidak mau kita pun bangun dan memberikan apa yang dia minta. Bukan karena kita baik, tapi agar dia segera angkat kaki sebelum seisi rumah kita dan tetangga terbangun.

Jelas-jelas Allah Bapa kita tidak seperti itu. Dia bukan pemalas, Dia bukan orang lain, melainkan Bapa kita sendiri, Dia tidak kekurangan makanan dan segala harta lainnya. Jadi jika orang pelit di ataspun terpaksa bangun, betapa lebih lagi Bapa kita di Surga memberikan apa yang kita perlukan.

Terkadang kebenaran yang sederhana terlupakan di dalam hidup setelah kita dewasa, sementara kita semakin mandiri dan dunia semakin keras. Kitapun jarang meminta tolong kepada Tuhan. Tetapi biarlah hari ini kita ingat satu hal: mintalah pada Bapa. Mintalah dan mintalah, dengan iman...

Mintalah kepada Tuhan. Mungkin itulah sikap paling sederhana yang kita lupakan saat kita tumbuh dewasa.

Gbu all...

Senin, 24 Januari 2022

Pikiran positif

Filipi 4:6

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 83; Lukas 4; Yeremia 14-15

Katakan Anda akan melakukan blind-date. Anda mendengar hal-hal yang baik tentang orang yang hendak Anda temui. Ketika Anda mendekatinya, Anda tersenyum karena Anda berharap kalian dapat saling menyukai. Senyuman And membuat dia merasa tenteram, dan sekarang ia pun memiliki harapan yang sama. Ia balas tersenyum, lalu kencan Anda berjalan lancar.

Bayangkan jika dari awal Anda memiliki ekspektasi kurang baik, dan Anda mendmui dia dengan menampakkan kerutan di dahi dan tatapan tidak tertarik. Kalau sudah begitu, tidak heran jika blind date Anda akan berantakan, walaupun sebenarnya Anda berdua bisa saja cocok. Nampaknya, ini seperti hal biasa saja, hanya senyuman, tapi itulah keindahannya. Pikiran positif cenderung mengarah pada hasil positif. Itulah yang disebut dengan self-fulfilling prophecy, yang berarti terjadilah seperti yang Anda imani.

Kalau Anda takut mengalami sesuatu, kekhawatiran akan sesuatu, justru itu yang akan terjadi. Karena sadar atau tidak, Anda akan melakukan tindakan yang negatif, manifestasi dari pola pikir dan perasaan negatif itu. Tindakan yang negatif sudah tentu akan membawa hasil yang negatif. Hasil negatif akan direspons negatif oleh orang lain. Hal itu hanya akan merugikan diri Anda sendiri. Semoga pelajaran yang saya dapat dari sebuah situs ini bisa mengingatkan kita untuk lebih waspada terhadap apa yang kita pikirkan. Terutama di saat kita mulai merasa kuatir.

Anda adalah apa yang Anda pikir!

Gbu all...

Minggu, 23 Januari 2022

Dikuatkan Untuk Menguatkan

Mazmur 91:7-9

Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu... Sebab Tuhan ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kau buat tempat perteduhanmu.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 82; Lukas 3; Yeremia 9-10

Membaca surat kabar akhir-akhir ini bisa berubah menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan. Ada setumpuk bencana alam, ketidakstabilan politik dan ekonomi yang bisa membuat kuatir. Belum lagi beberapa waktu yang lalu ada kabar seorang ibu yang saking pesimisnya dengan hidup sampai-sampai ia menghabisi nyawa anak-anaknya yang masih kecil sebelum ia sendiri bunuh diri.

Seorang peneliti R. Garrett dalam tulisannya di Contemporary Issue in Behavior Therapy, New York menyatakan bahwa memang ada banyak hal menyedihkan di dunia ini. Tapi jangan fokuskan hidup kita pada hal tersebut. Pikirkanlah ada hal-hal potensial yang lebih baik akan muncul dari berbagai masalah. Misalnya pengobatan penyakit yang lebih canggih, makin bermunculan orang yang peduli akan kehidupan sosial dan memperjuangkannya, seperti para aktivis yang peduli akan pemanasan global.

Sembilan dari sepuluh orang Amerika yang disurvei Garrett kuatir akan hidup mereka. Tapi ada 2 perbedaan besar bagaimana mereka menghadapi kekuatiran mereka. Yang satu. Mereka membiarkan masalah berkubang dalam kehidupan mereka, tapi yang satunya lagi memfokuskan diri untuk melakukan suatu perubahan yang mereka bisa untuk masyarakat. Dan orang-orang yang terakhir inilah yang merasa bahagia dengan kehidupan.

Buat kita anak-anak Tuhan, ada hal yang seharusnya sangat menghibur. Tuhan memberikan janji-janji Firman tentang perlindungan dan jaminan penyertaanNya, tapi hidup akan lebih berarti bila kita bisa mendistribusikan apa yang kita punya untuk orang-orang di sekitar kita. Bagaimana caranya? Ibu Teresa pernah berkata, "jangan tunggu seorang pemimpin, tapi lakukanlah sendiri dulu... satu demi satu."

Apakah Anda masih suka kuatir? Berhenti kuatir dan mulailah bertindak!

Gbu all...

Sabtu, 22 Januari 2022

Yang Sakit Siapa?

1 Petrus 5:7

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 28; Matius 28; Keluaran 5-6

Suatu saat seorang kawan mengajak saya untuk menjenguk seorang bapak yang sedang dirawat dalam kondisi kritis. Kami berjanji bertemu di lobi rumah sakit. Ketika kami bertemu, dia bercerita bahwa bapak itu mempunyai penyakit di pencernaan dan menurut tim dokter, kondisinya sudah tidak ada harapan. Ia masih bertemu dengan bapak tersebut dua minggu yang lalu dalam keadaan sehat, sehingga ia sangat terkejut ketika mendengar kabar bapak tersebut sakit parah. Ketika kami bertemu bapak yang dirawat, saya mendapatinya dalam kondisi tubuh yang kritis, tapi kondisi hati yang tenang. Ketika kami akan pulang, ia berbicara dengan perlahan, "Hati-hati di jalan!" Berbeda dengan kawan saya yang mengkhawatirkan kondisinya dan merasa ada gangguan dalam tubuhnya sendiri. Sungguh suatu keadaan yang ironis, orang sakit dalam kondisi yang tenang, sementara yang sehat dalam kondisi ‘sakit'.

Sebagai seorang pengikut Kristus, kita harus sadar dengan kondisi kita sendiri. Jangan melihat kondisi diri yang baik-baik saja di dalam kondisi yang buruk, tapi menilai orang lain lebih buruk dari keadaan yang sebenarnya. Hendaklah kita bercermin kepada Kristus dan mengetahui kondisi yang sebenarnya.

Lakukan cek kesehatan rohani secara teratur agar Anda tidak mengalami sakit parah!

Gbu all...

Jumat, 21 Januari 2022

Siapakah Aku?

Matius 16:15

Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 27; Matius 27; Keluaran 3-4

Biasanya, ketika ditanya siapa kita, jawaban yang diberikan berkisar sekitar tempat lahir, pekerjaan, pendidikan dan prestasi hidup. Identitas kita seakan-akan tidak dapat terlepas dari prestasi atau status sosial. Apalagi budaya kita sering mengaitkan prestasi seseorang dengan materi: mobil yang dipakai, status lajang/menikah atau bahkan prestasi anak di sekolah. Ketika kita tidak "mempunyai apa-apa", kita seakan-akan menjadi nobody.

Sepanjang sejarah pelayanan Tuhan Yesus, beberapa kali Dia ditanya mengenai identitas-Nya. Di lain kesempatan, orang saling bertanya dan memperbincangkan siapa Kristus. Mereka juga meragukan ke-Tuhanan-Nya hanya karena Dia sekedar anak tukang kayu dari Nazaret. Pertanyaan, perdebatan, pengakuan maupun penolakan mengenai siapa Kristus tidak pernah habis sejak dua ribu tahun lalu.

Bila pertanyaan siapa Kristus dan mengapa mempercayai-Nya diajukan kepada kita, apa jawaban kita? Apakah Dia betul-betul tak tergantikan? Bila Dia memberikan kesembuhan, bukankah dokter modern atau ahli penyembuhan alternatif pun bisa melakukannya? Bila Dia mampu memberikan materi, mengapa dengan bekerja keras, pendidikan tinggi atau warisan lebih kita rasakan sebagai jaminan yang menjanjikan? Seandainya Tuhan Yesus tidak memberikan pekerjaan, materi, kesehatan, penampilan fisik yang baik, pasangan hidup atau anak pada kita, siapakah Kritus bagi kita?

Temukan identitas Kristus dalam hidup Anda, seberapa pentingkah Ia untuk Anda?

Gbu all....

Kamis, 20 Januari 2022

Melihat Dengan Iman

Ibrani 11:1

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 26; Matius 26; Keluaran 1-2

Tantangan hidup yang terjadi di sekitar kita sering tanpa sadar mempengaruhi dan membentuk kehidupan rohani kita. Apa yang terlihat oleh mata kita, terdengar oleh telinga kita, menyita begitu banyak perhatian sehingga energi kita habis hanya untuk berkutat memikirkan masalah yang tidak ada habisnya. Sebagian orang memutuskan untuk menghadapi tantangan itu meski tidak tahu tujuan akhirnya. Sebagian lagi memilih untuk menyerah, frustasi, marah, kecewa dan masih banyak lagi reaksi negatif lainnya.

Di antara kita mungkin pernah mengalami situasi seperti itu. Anda lelah dengan pergumulan yang bertubi-tubi menggempur kehidupan Anda. Mungkin ekonomi Anda yang mulai terpuruk, keluarga yang tidak lagi harmonis maupun sakit penyakit yang menggerogoti tubuh. Ingatlah, Alkitab mengingatkan kita agar menghadapi kehidupan ini dengan pendekatan iman dan bukan dengan kalkulasi matematis. Ibrani 11:1 menjelaskan iman kekristenan mengandung unsur harapan dan bukti akan segala sesuatu yang tidak terlihat oleh mata kita. Pandangan mata seringkali menipu dan membuat kita lupa kuasa Allah yang besar, padahal yang dilihat tidak seperti yang tampak. Jadi mulailah belajar melihat dangan kacamata iman, Anda akan dibawa kepada kebenaran yang sejati.

Gunakan iman Anda, maka kuasa-Nya akan nyata dalam hidup Anda!

Gbu all...

Rabu, 19 Januari 2022

Insomnia

Mazmur 127:2

Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 20; Matius 20; Kejadian 39-40

Menurut pakar kesehatan Kristen, Don Colbert, M.D., salah satu rahasia hidup sehat dalam Alkitab adalah tidur. Tidur nyenyak yang cukup (tujuh sampai sembilan jam sehari) akan memulihkan tubuh, meningkatkan sistem kekebalan dan mengembangkan fungsi otak. Sebaliknya kurang tidur akan memicu hormon kortisol yang membuat orang gampang stress, depresi dan gelisah. Tidak heran, di tengah-tengah rasa frustasi Elia ketika dikejar oleh Izebel, Tuhan pertama-tama memberikannya kesempatan untuk "berbaring dan tidur" (I Raja-Raja 19:5) sebelum menyuruhnya berjalan ke Gunung Allah.

Tapi di tengah-tengah kompetisi dunia kerja yang kian mengila, Anda mungkin beranggapan bahwa tidur nyenyak sudah menjadi barang mewah yang sulit didapat. Insomnia (penyakit sulit tidur) terbukti kerap menyerang mereka yang jadwal kerja hariannya terpapar stress tingkat tinggi. Ini akan menjadi awal lingkaran setan di mana stress menyebabkan insomnia dan insomnia menyebabkan stress menjadi lebih akut sehingga akhirnya berujung pada penyakit fisik dan mental (tekanan jiwa, diabetes, tekanan darah tinggi, dll).

Rahasia tidur nyenyak sebetulnya sederhana. Bukan obat tidur, bukan aromaterapi atau hipnoterapi, tapi penyerahan diri total kepada Tuhan. Di tengah-tengah kekalutan dan bahaya yang mengancam, Daud bisa berkata, "Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu tidur, sebab hanya Engkaulah, ya Tuhan, yang membiarkan aku diam dengan aman" (Mazmur 4:9). Anda juga bisa meniru Daud.

Tinggallah di dalam TUHAN, di sana ada kedamaian.

Gbu all....

Selasa, 18 Januari 2022

Status Quo

Matius 7:11

Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 17; Matius 17; Kejadian 33-34

Dalam film High School Musical produksi Disney dikisahkan seorang kapten basket yang ingin mencoba ikut audisi drama musikal di sekolahnya. Semua temannya tidak setuju, "Buat apa mencoba sesuatu yang baru? Sudahlah, kamu main basket saja. Stick to the status quo." Celakanya prinsip ini bukan hanya dianut siswa SMA dalam film, tapi juga oleh para profesional Kristen yang malas keluar dari zona nyaman.

Namun hal ini tidak berlaku pada Akhsa, anak perempuan Kaleb, pahlawan iman Israel. Ketika ayahnya memberikan hadiah sebidang tanah gersang pada Otniel, suaminya, Akhsa tidak lantas menjadi puas. Tanah gersang baru bisa diolah dan menghasilkan jika ada air. Maka Akhsa meminta hadiah ganda pada ayahnya: "Telah kau berikan kepadaku tanah yang gersang, berikanlah juga kepadaku mata air" (Yosua 15:19). Ingat, ini terjadi pada jaman di mana perempuan Israel sama sekali tidak mempunyai hak untuk memiliki tanah, tapi Akhsa berani mengambil resiko dan ia akhirnya memperoleh dua mata air sekaligus.

Jika pekerjaan Anda terasa bagaikan "tanah gersang", sekarang saatnya Anda minta "mata air" dari Tuhan. Hal ini pasti menuntut Anda keluar dari status quo. Mungkin Anda terpaksa mengubah perspektif, sikap atau malah tempat kerja Anda. Tapi hanya dengan begitu maka Anda dapat mengubah pekerjaan Anda yang "gersang" menjadi "ladang subur" yang penuh berkat.

Stop berkubang dalam status quo!

Gbu all....

Senin, 17 Januari 2022

Berkat Tuhan

Mazmur 133:1

Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 16; Matius 16; Kejadian 31-32

Mazmur 133 adalah mazmur yang indah dan berisi banyak hikmat. Mazmur ini berkata bahwa Tuhan akan mencurahkan berkat-Nya bilamana kita hidup rukun bersama. Tuhan Yesus, pada akhir hidupnya, berdoa agar kita - semua orang yang percaya - dapat bersatu. Hidup dalam kerukunan atau kedamaian merupakan syarat yang penting untuk menerima dan menikmati berkat Tuhan. Mengapa?

Orang yang tidak dapat hidup rukun dengan sesamanya tidak mugkin dapat hidup rukun dengan Tuhan. Bila hidup kita dengan sesama dipenuhi dengan konflik, maka hati kita akan penuh dengan luka dan kepahitan yang menghalangi hubungan kita dengan Tuhan. Surat Petrus berkata bahwa ketidakrukunan antara suami dan istri dapat menjadi penghalang doa. Tuhan Yesus juga memerintahkan agar kita terlebih dahulu membereskan hubungan kita dengan sesama sebelum kita datang kepada-Nya untuk memberikan persembahan kita.

Kerukunan menghasilkan kebahagiaan. Ini adalah berkat Tuhan yang terbesar dalam hidup sebab setiap orang ingin berbahagia. Bila kita ingin berbahagia, kita harus belajar untuk hidup rukun dengan sesama. Yesus, Raja Damai itu, ingin bersemayam di dalam hati yang dipenuhi dengan kedamaian.

Pintu berkat Tuhan akan terbuka ketika Anda hidup dalam kerukunan.

Sumber : 365 Perjalanan Bersama Tuhan, Jeanne Handojo

Gbu all....

Minggu, 16 Januari 2022

Sejauh Timur Dari Barat

Mazmur 103:10

Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 15; Matius 15; Kejadian 29-30

Pengarang lagu Jonathan Pawira meramu ayat renungan kita hari ini dalam sebuah lagu lama yang sangat terkenal: Sejauh Timur dari Barat. Lagu ini menguatkan banyak orang, terutama ketika seseorang bertobat dari cara hidupnya yang lama. Walaupun banyak orang tidak mengetahui apa yang telah dilakukan, namun kita menyadari bahwa Allah mengetahui segala sesuatu. Perasaan bersalah, malu, takut, cemas, hingga tidak layak, memenuhi rongga hati, setiap kali kita memutuskan memasuki hidup yang baru.

Daud mengalami hal yang sama. Ketika ia jatuh dalam dosa perzinahan dengan Betsyeba, perasaan itu jugalah yang menghantuinya. Alkitab mencatat, Daud mengalami sebuah peperangan batin yang sangat hebat dan memasuki masa perkabungan yang panjang. Mazmur ini ditulis Daud sesaat ketika ia menyadari, bahwa Allah sangat mengasihi anak-anak-Nya sehingga "tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam". Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita".

Yang lebih ajaib lagi adalah Allah sanggup masuk dalam setiap keburukan akibat dosa, dan mengubahnya menjadi kebaikan. Dari Betsyebalah, Daud justru mendapatkan Salomo, yang kelak menggantikannya menjadi raja atas Israel, dan membawa mereka masuk ke dalam zaman keemasan. Bahkan, dari garis keturunan inilah Mesias dilahirkan. Jadi, jangan pernah ragu melangkah dalam hidup baru, karena "Sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya kita daripada pelanggaran kita."

Mengucap syukurlah atas kebaikan yang diberikan Tuhan kepada kita.

Gbu all....

Sabtu, 15 Januari 2022

Kuberikan Semuanya

Roma 12:1

Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 14; Matius 14; Kejadian 27-28

Suatu ketika ada seorang pengusaha susu hendak membeli seekor sapi dari peternak. Lalu pengusaha ini setelah melihat-lihat bentuk dan perawakan sapi yang ada tertarik dengan salah seekor sapi betina yang dirasanya cukup baik. Lalu ia menanyakan mengenai tingkat kesuburan sapi betina ini. Peternak tua itu menjawab tidak tahu karena ia tidak pernah mengetahui cara mengukur kesuburan sapi itu. Lalu pengusaha ini melanjutkan pertanyaannya mengenai kandungan lemak dalam susu yang dihasilkan. Lagi-lagi peternak ini tidak bisa menjawabnya.

Akhirnya pengusaha ini menanyakan jumlah susu yang dihasilkan sapi ini dalam satu tahun, dan lagi-lagi peternak tua ini tidak dapat menjawabnya. "Saya tidak penah menghitung jumlah susu yang dihasilkan sapi betina ini, yang saya tahu sapi betina ini sangat jujur, ia memberikan semua susu yang dihasilkannya dan tidak pernah ia mencurangiku dan menyimpannya sendiri." Terkesan oleh jawaban peternak, sapi betina itu pun jadi dibeli oleh pengusaha ini.

Kita mungkin tertawa oleh jawaban si peternak di atas, tapi seringkali kehidupan kita dinilai oleh Tuhan seperti yang peternak itu lakukan. Sudahkah kita memberikan maksimal dari apa yang kita miliki (potensi)? Seringkali dalam pekerjaan kita, sikap bekerja sekenanya dan asal-asalan kita lakukan. Kita masih menyimpan untuk keuntungan diri sendiri. Tidak seperti sapi betina tadi, ia memberikan semuanya dan tidak mencurangi pemiliknya.

Tuhan memberikan Anda potensi untuk dimaksimalkan dan dipakai dalam pelayanan yang sejati.

Gbu all....

Jumat, 14 Januari 2022

Waiting For Second Chance

Ibrani 12:17

Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 9; Matius 9; Kejadian 17-18

Sebuah pepatah China kuno berbunyi, "You cannot jump into the same water". Ini berbicara mengenai waktu yang terus berjalan sebagaimana aliran sungai, jadi ketika kita meloncat ke dalamnya tidak mungkin diulangi lagi dengan air sungai yang sama, meskipun tampaknya sama tetapi air yang melaluinya telah berbeda, air yang sebelumnya telah mengalir jauh ketika kita melakukan lompatan kedua. Demikian juga dengan waktu dan kesempatan dalam kehidupan kita. Ketika kita melewatkan satu kesempatan, yang satu itu tidak akan pernah kembali. Waktu atau kesempatan yang telah lewat tidak mungkin kembali, yang ada adalah waktu dan kesempatan yang baru dan berbeda. Tetapi apakah ada suatu jaminan jika kesempatan yang baru itu (beberapa orang senang menyebutnya sebagai Second Chance) pasti akan ada lagi?

Sebagai orang yang bergerak di market place tentulah mengerti prinsip ini, tidak semua hal ada babak duanya, apa yang sudah terjadi tidak mungkin diulang. Pilihan yang sudah diambil menyisakan dampak atau implikasinya, tanpa kepastian adanya kesempatan lain untuk memperbaiki kesalahan atau kecerobohan dari apa yang telah dibuat, ataupun untuk melakukan sesuatu yang terlewatkan sebelumnya.

Jadi bagaimana dengan kinerja kita sekarang setelah menyadari prinsip ini? Masihkah kita membuang-buang waktu dan menggunakannya secara asal-asalan? Ataukah ingin berkarya maksimal? Tapi ingatlah, apapun yang kita lakukan dengan waktu ini akan kita pertanggungjawabkan pada Tuhan.

Lebih baik lakukan yang benar pada kali pertama daripada berharap memperbaikinya di lain hari.

Gbu all...

Kamis, 13 Januari 2022

Peace Maker

Matius 5:9

Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 7; Matius 7; Kejadian 13-14

Konflik tentu sudah tidak asing lagi dalam dunia kerja. Keberadaan konflik ini memang akan sangat mengganggu terutama dalam bagian yang membutuhkan kerjasama di antara para karyawannya. Seringkali konflik timbul karena di tempat kita bekerja terdapat orang yang cenderung sebagai pembawa masalah. "Trouble Maker" ini tidak berarti orang tersebut yang membuat masalah dengan orang lain ataupun mencari gara-gara, tetapi lebih menjurus pada pribadi yang mendorong terjadinya kondisi konflik.

"Pengadu" inilah istilah yang lazim digunakan bagi mereka. Selain memiliki kecenderungan untuk menceritakan semua masalah pada setiap orang, dan apa yang dikatakannya itu seringkali mendatangkan konflik di antara orang-orang di sekitarnya. Mungkin apa yang diceritakan bukanlah dusta dan benar adanya, tetapi "Pengadu" ini memanfaatkan hal ini untuk menunjukkan keburukan atau kesalahan orang lain dan menempatkan dirinya di posisi yang lebih baik dan atau meninggalkan kesan baik tentang dirinya.

Tanpa sadar seringkali orang percaya yang katanya memiliki nilai-nilai yang lebih baik, terjerumus dalam perkara seperti ini. Kita sering menceritakan mengenai keburukan-keburukan orang lain, bahkan membocorkan rahasia dan kesalahan rekan kerja kita. Bukan berarti kita harus selalu tutup mulut, tetapi kita harus menguji alasan kita melakukan "pengaduan" ini. Untuk meninggikan diri? Untuk menjelekkan posisi orang lain? Atau memang untuk alasan yang benar dan sangat perlu untuk dilakukan. Profesional, bukankah kita dipanggil menjadi pembawa damai?

Kasih menutupi banyak pelanggaran.

Gbu all....

Rabu, 12 Januari 2022

Karunia Berpikir

Filipi 4:8

Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 6; Matius 6; Kejadian 11-12

Dalam beberapa hal manusia tidak lebih unggul daripada binatang. Saya telah menyaksikan pria-pria yang luar biasa kuatnya, tapi belum pernah ada manusia yang "sekuat lembu jantan". Manusia mampu berlari 100 meter dalam waktu kurang dari 10 detik, tapi itu tidak ada artinya dibandingkan kecepatan lari seekor cheetah. Ada orang-orang yang sangat pandai untuk menentukan arah, meskipun begitu mereka tidak mampu menjelaskan bagaimana burung layang-layang yang bermigrasi selalu dapat kembali ke tempat yang sama setiap tahunnya.

Memang beberapa jenis binatang benar-benar pandai. Namun, tak satu pun dari mereka dapat berpikir seperti kita. Tak satu binatang pun dapat mengembangkan masyarakat yang menakjubkan, dengan segenap kemajuan di bidang medis dan teknologi.

Kemampuan unik manusia untuk berpikir memungkinkan mereka untuk berpikir tentang Allah dan kekekalan. Seorang penyair Amerika terkenal, Walt Whitman, merasa terganggu dengan hal itu. Ia mengaku sering kali merasa iri pada ternak yang merumput sepuasnya di padang rumput, sebab mereka tak pernah khawatir dan memikirkan hal-hal yang menyusahkan.

Sebagai orang kristiani, kita tahu bahwa kemampuan berpikir merupakan karunia Allah. Namun sayang, kita dapat menyalahgunakannya dengan cara mengisi pikiran kita dengan hal-hal yang cabul, kotor, dan buruk. Itu sebabnya Paulus meminta kita untuk merenungkan semua yang benar, mulia, adil, suci, manis, bijak, patut dipuji, dan sedap didengar (Filipi 4:8).

Tuhan, bantulah kami untuk mendisiplin pikiran - Herb Vander Lugt

Karakter yang saleh dibentuk oleh pikiran yang kudus.

Gbu all...

Selasa, 11 Januari 2022

Polusi Suara

Kolose 3:8

Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 5; Matius 5; Kejadian 9-10

Kata-kata tak senonoh dan ungkapan yang kasar kini semakin biasa diucapkan dalam acara-acara utama televisi. Banyak penulis dan produser tampaknya semakin sering melanggar batas ketentuan yang diizinkan masyarakat tentang penggunaan kata-kata yang tidak bermoral dan bersifat menyerang.

Perkataan yang tak senonoh dan kasar adalah jenis polusi suara yang paling buruk. Selain menghujat Allah, kata-kata kotor juga merendahkan manusia. Percakapan yang diakhiri dengan kutukan, sumpah serapah, dan ungkapan-ungkapan kotor serta kasar, mengaburkan keindahan ide-ide yang luhur. Kata-kata yang bersifat mengutuk dapat membangkitkan amarah dan merusak hubungan kita dengan sesama. Kata- kata tersebut dapat menimbulkan sakit hati yang berkepanjangan dalam diri orang-orang yang peka terhadap perlakuan kasar secara lisan.

Perkataan yang tidak baik membuat keadaan di sekitar menjadi tak bermoral dan tidak rohani, sehingga merusak pikiran dan cara hidup yang kudus. Suara yang memekakkan telinga dapat meredam suara Roh Allah. Itulah sebabnya firman Allah menyatakan dengan jelas jenis perkataan yang tidak boleh keluar dari bibir para pengikut Yesus (Kolose 3:8), dan sekaligus jenis perkataan yang seharusnya menjadi ciri khas kita (Kolose 4:6).

Berabad-abad yang lalu pemazmur mempersembahkan sebuah doa yang akan membuat kita lebih bijaksana: "Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku" (Mazmur 141:3). Doa semacam itu sangat kita butuhkan pada masa-masa sekarang ini - Dennis De Haan.

Perkataan yang tidak senonoh memalukan si pengucap serta merendahkan si pendengar.

Gbu all...

Senin, 10 Januari 2022

Mengisi Kehampaan

Mazmur 62:11

Janganlah percaya kepada pemerasan, janganlah menaruh harap yang sia-sia kepada perampasan; apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu melekat kepadanya.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 3; Matius 3; Kejadian 5-6

"Tak ada sesuatu pun yang dapat diambil dari rumah ini," kata seorang pencuri yang merasa membuang waktu di suatu tempat yang dimasukinya. Laporan berita menyatakan bahwa pencuri itu menyusup ke sebuah rumah dan mengancam penghuninya dengan pisau sambil mencari-cari uang. Ia menggeledah rumah itu, tetapi ia hanya menemukan uang 3 dolar di suatu tempat, 5 dolar di dompet, dan perhiasan murahan.

Pencuri itu menyimpulkan bahwa pemilik rumah itu ternyata tidak lebih dari dirinya, lalu ia mengembalikan uang 8 dolar yang tadi akan diambilnya. "Saya pikir ia merasa jijik," kata korban yang berusia 32 tahun itu. "Ia tidak percaya bahwa hanya itu uang yang saya miliki." Mungkin kita akan tersenyum geli mendengar kisah pencuri yang malang itu. Namun ternyata kita sering mengalami hal serupa, ketika kita mencoba mengambil sesuatu yang tak pernah diberikan Allah kepada kita. Menuruti dorongan untuk iri hati, berzinah, mencuri (Mazmur 62:11), atau hanya sekadar bersikap keras kepala, akan lebih banyak mendatangkan masalah ketimbang keuntungan.

Daud, sang pemazmur, banyak belajar dari pengalamannya yang berat mengenai hal ini. Ketika ia berzinah dengan istri Uria, ia mendapatkan lebih banyak masalah dari-pada kesenangan yang didambakannya (2 Samuel 11-12). Bapa, tolong kami untuk melihat bahwa tak ada gunanya mengambil sesuatu yang tidak Engkau berikan kepada kami. Tolong kami untuk tidak menyia-nyiakan hidup kami dengan mengejar hal-hal yang membuat kami jauh dari Engkau dan menjadikan hidup ini hampa.

Dosa selalu mendatangkan masalah.

Gbu all...

Minggu, 09 Januari 2022

Bertumbuh Menjadi Serupa Dengan Kristus

2 Korintus 4:17

Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 3; Wahyu 89; Ester 9-10

Lukas menuliskan bahwa, “…Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.” (Lukas 2:52). Pengetahuan kita tentang kehidupan Yesus sebagai manusia sangat sedikit sekali, namun kita bisa simpulkan dari pernyataan Lukas bahwa Yesus bertumbuh secara emosional, mental dan fisik dengan dengan sangat baik.

Sama seperti kita, Yesus harus bertumbuh sebagai manusia. Dia yang tanpa dosa itu belajar berjalan seperti bayi-bayi lainnya, di didik oleh orangtuanya dan juga menjalani pekerjaan yang dilakukan Yusuf ayah-Nya sebagai tukang kayu.

Banyak orang yang saat ini menderita – bukan karena mereka berdosa atau menolak Allah – tetapi karena Allah sedang memproses hidup mereka. Dalam 2 Korintus pasal 1, Paulus tidak memoles bagaimana dirinya mengalami penderitaan. Bahkan di satu titik, ia mungkin saja mengalami kematian. Namun Tuhan tetap menjaganya, dan Paulus menuliskan masa-masa sulit yang ia lalui dengan menaruh harapan kepada Yesus Kristus.

Tuhan tidak dapat membentuk hidup kita jika diri kita tidak mau berserah dan menjadi transparan di hadapan-Nya. Kita mungkin tidak bisa membayangkan Yesus mengalami kesulitan ketika ia menjalani masa anak-anak, masa remaja atau saat ia bertumbuh menjadi pria dewasa, namun percayalah jika Dia tidak belajar untuk berserah sejak Ia muda, maka Yesus pasti mengalami kesulitan ketika harus menghadapi penderitaan menuju kayu salib.

Hari ini, mari berhenti melihat pada masalah dan penderitaan kita. Mari kita arahkan pandangan kita pada Yesus yang telah menanggung semua penderitaan kita. Ijinkan Dia menjamah hidup Anda, dan memberikan kekuatan pada Anda melalui masa-masa sulit Anda. Percayalah bahwa semua yang Allah ijinkan terjadi dalam hidup Anda, tujuannya untuk membawa Anda menjadi pribadi yang lebih baik. Semua itu tidak hanya membuat Anda menjadi semakin serupa dengan Kristus namun juga memuliakan nama Yesus Kristus dan menjadi kesaksian bagi dunia ini.

Penderitaan bukanlah sebuah hukuman, terkadang itu adalah anugrah yang tersembunyi yang membawa Anda pada mukjizat Allah.

Gbu all...