Senin, 30 Juni 2014

BUAH ROH: KESABARAN

“...Kalau kami (Paulus dan rekan-rekan) dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar;” 1 Korintus 4:12

Kesabaran berasal dari kata Yunani MACROTHUMIA yang merupakan gabungan dari dua kata: macro yang berarti panjang, dan thumos yang artinya temperamen. Jadi kesabaran itu menunjuk pada pengertian tentang kemarahan yang memerlukan waktu yang sangat panjang untuk membangkitkannya sebelum kemarahan itu dinyatakan; amarah yang terkendali. Tidak sedikit dari kita yang memiliki temperamen pendek, artinya mudah sekali kehilangan kesabaran dan menjadi marah; tersinggung dengan kata-kata yang kurang mengenakkan saja amarah kita langsung meledak dan tak terkendali. Pemazmur mengingatkan, “Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.” (Mazmur 37:8). Namun ada juga orang-orang yang mampu mengendalikan amarah dan bisa sabar terhadap orang lain.

Kesabaran adalah lawan dari kemarahan yang tidak pada tempatnya, kemampuan untuk menahan diri dalam menghadapi situasi-situasi sulit. Musa, sebagai seorang pemimpin yang juga manusia biasa, terkadang tidak bisa menahan amarahnya terhadap orang-orang Israel karena ketidaktaatan mereka kepada Tuhan. Ketika Tuhan menyuruh Musa untuk berbicara kepada batu agar batu itu mengeluarkan air, Musa malah memukul batu itu. Ketidaksabarannya menyebabkan Musa tidak diijinkan Tuhan untuk memasuki Tanah Perjanjian. Bisa disimpulkan bahwa orang yang sabar sekali pun ada batasnya. Maka kita sangat membutuhkan Roh Kudus agar kita memiliki kesabaran di segala situasi, karena cepat atau lambat kita akan sampai pada batas kesabaran kita.

Begitu pentingnya kesabaran dalam hidup orang percaya sehingga firman Tuhan menempatkannya pada urutan tertentu. Bila kita sudah memiliki kasih, sukacita dan damai sejahtera, kesabaran akan hadir. Tuhan Yesus sendiri telah memberi teladan hidup kepada kita, bagaimana Ia tetap sabar terhadap orang-orang yang menganiaya dan menyalibkan Dia di kayu salib, tidak ada amarah sama sekali. Dan sabar adalah sifat Allah; Dia sabar terhadap setiap orang. Sebagai anak-anakNya, sudah seharusnya kita mewarisi sifat-sifat Bapa kita. Jika tidak, lalu kita ini anak siapa?

Milikilah kesabaran, karena “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan,...” Amsal 16:32
 
Gbu all...

Minggu, 29 Juni 2014

BAHAGIA

John C. Maxwell suatu ketika pernah menjadi seorang pembicara di sebuah seminar bersama istrinya. Ia dan istrinya, Margaret, di minta menjadi pembicara pada beberapa sesi secara terpisah. Ketika Maxwell sedang menjadi pembicara, istrinya selalu duduk di barisan terdepan dan mendengarkan seminar suaminya.

Sebaliknya, ketika Margaret sedang menjadi pembicara di salah satu sesi, suaminya selalu menemaninya dari bangku paling depan. Suatu ketika sang istri Margaret, sedang menjadi pembicara di salah satu sesi seminar tentang kebahagiaan. Seperti biasa, Maxwell duduk di bangku paling depan dan mendengarkan. Dan akhir sesi, semua pengunjung bertepuk tangan.

Di sesi tanya jawab itu, setelah beberapa pertanyaan, seorang ibu mengacungkan tangannya untuk bertanya. Ketika diberikan kesempatan, pertanyaan ibu itu seperti ini " Miss Margaret, apakah suami Anda mebuat Anda bahagia?"

Seluruh ruangan langsung terdiam. Satu pertanyaan yang bagus. Dan semua peserta penasaran menunggu jawaban Margaret. Margaret tampak berpikir beberapa saat dan kemudian menjawab, "Tidak."

Seluruh rungan langsung terkejut. "Tidak," katanya sekali lagi, "John Maxwell tidak bisa membuatku bahagia." Seisi ruangan langsung menoleh ke arah Maxwell (terbayang malunya Maxwell saat itu).

Kemudian, lanjut Margaret, "John Maxwell adalah suami yang sangat baik. Ia tidak pernah berjudi, mabuk-mabukan, atau main serong. Ia setia, selalu memenuhi kebutuhan saya, baik jasmani maupun rohani. Tapi, tetap dia tidak bisa mebuat saya bahagia."

Tiba-tiba ada suara bertanya, "Mengapa?"

"Karena," Jawabnya, "Tidak ada seorang pun di dunia ini yang bertanggung jawab atas kebahagiaanku selain diriku sendiri."

Dengan kata lain, maksud dari Margaret, adalah tidak ada orang lain yang bisa membuat Anda bahagia. Baik itu pasangan Anda, sahabat Anda, uang Anda, atau bahkan hobi Anda. Semua itu tidak bisa membuat Anda bahagia. Karena yang bisa membuat Anda bahagia adalah Tuhan dan pilihan diri Anda sendiri.

Kalau Anda sering merasa berkecukupan, tidak mempunyai perasaan minder, selalu percaya diri, maka Anda tidak akan merasa sedih. Sesungguhnya pola pikir kita yang menentukan apakah kita bahagia atau tidak, bukan faktor luar. Contohnya rasul Paulus. Ketika itu rasul Paulus sedang dihimpit oleh keadaan. Ia disiksa dan dipenjara, ditolak kanan kiri. Tapi coba lihat surat-suratnya. Apakah berisi keluh kesah? Justru sebaliknya!

Sebagian besar surat-surat Paulus justru berisikan motivasi, berita gembira dan inspirasi. Rasul Paulus bahagia. Meskipun keadaan sekelilingnya bisa membuatnya tidak bahagia, namun ia memilih untuk berbahagia.

Bahagia atau tidaknya hidup ANda tidak ditentukan oleh seberapa kaya Anda, seberapa cantik istri Anda, atau sesukses apa hidup Anda. Ini masalah pilihan: apakah Anda memilih untuk bahagia atau tidak. Kita bisa mengendalikan diri kita sendiri dalam memilih respon yang akan kita berikan terhadap kondisi luar.
 
Gbu all...

Sabtu, 28 Juni 2014

Kesedihan

Menikah adalah saat indah yang ditunggu-tunggu oleh sebagian orang. Apalagi jika menikah dengan orang yang tepat, kebahagiaan terasa lengkap. Beberapa waktu lalu, kita membaca berita dari media massa tentang seorang mantan model yang melarikan diri dari suaminya, yang notabene seorang bangsawan kerajaan. Hal ini menjadi berita yang menghebohkan.

Banyak orang ingin menikah dengan orang yang sukses, kaya dan berdarah biru dengan harapan memiliki masa depan yang mapan, terjamin dan nyaman. Tetapi tidak semua keinginan kita bisa terpenuhi. Apa yang menurut kita terbaik belum tentu benar-benar yang terbaik. Kenyataan bisa tidak sesuai dengan harapan. Alih-alih kenyamanan, mantan model tersebut justru diperlakukan layaknya "properti" sang suami. Bahkan menurut penuturannya, ia kerap disiksa secara mental dan fisik. Hal-hal itulah yang membuatnya melarikan diri dari suaminya. Orang yang dikira kekasihnya justru menyakitinya. Sangat pedih dan menyayat hati. Apa akibat sedih berkepanjangan? Bagaimana mengatasi kesedihan.

Hadapi kenyataan
Dalam kitab Samuel kita membaca kisah Daud mengalami pengkhianatan yang paling menyakitkan dalam hidupnya. Absalom, anak dan darah dagingnya sendiri, merebut tahtanya. Saat tentara Daud berperang melawan tentara Absalom, Absalom mati ditangan Yoab, panglima Daud. Daud sangat sedih mendengar kematian anaknya. Lalu Yoab mencoba untuk mendekati dan menenangkan Daud.

Kendati Daud meratapi kesedihannya, ia perlu mendengarkan nasihat Yoab. Paling tidak ada tiga hal yang disampaikan Yoab kepada Daud. Pertama hadapi kenyataan. "Jangan biarkan kesedihan atas kematian itu menutupi kebenaran." Kenyataan kadang sangat menyedihkan dan mengecewakan, tetapi kita tidak bisa membiarkan kenyataan itu mengendalikan seluruh hidup dan masa depan kita. Kenyataan tidak bisa dihindari dan harus dihadapi.

Kedua, jangan mengasihani diri sendiri. "Semua pikiran tertuju pada dirimu sendiri, kehilanganmu, anakmu. Rasa kasihan pada diri sendiri yang disebabkan oleh rasa bersalah tidak bisa menghapuskan kenyataan bahwa engkau tidak pernah memiliki hubungan yang baik dengan anakmu." Sikap mengasihani diri sendiri sering kali membuat seseorang tidak menghargai dirinya sebagai ciptaan Tuhan yang berharga. Jika kita terus mengasihani diri sendiri maka kita tidak punya waktu untuk mengasihani orang lain.

Ketiga, teguhkanlah mereka yang dekat denganmu. "Para pejuang yang berperang melawan Israel lebih dekat denganmu dari pada anakmu sendiri. Kesedihanmua atas kehilangan Absalom tidak adil bagi keluarga mereka yang sedang bersedih. Beberapa diantaranya bahkan mati membela Daud." (2 Samuel 19:5-7). Kesedihan bisa menular dan menurunkan semangat orang lain, apalagi jika yang sedih itu adalah pemimpin. Kita tidak bisa memungkiri bahwa respon kita terhadap kesedihan mempengaruhi orang lain, apakah itu akan melemahkan atau membangkitkan semangat orang lain.

Bisa dipikul
Beban berat itu bisa dipikul. Bagaimana caranya? Pertama, kita membutuhkan teman yang benar-benar jujur dan bisa mendorong kita untuk berjalan maju dalam hidup ini. Teman-teman seperti ini perlu waktu untuk ditemukan, dan jika sudah ada, hubungan itu harus dipelihara. Apakah Anda sudah mempunya teman seperti itu?

Kedua, kita membutuhkan sang Penyelamat yang bisa diandalkan. Setiap orang tidak mungkin bisa memahami dan menjalani beban yang berat tanpa bantuan Tuhan. Ketiga. kita membutuhkan keyakinan yang tidak bisa digoyahkan apapun. Penekanan adalah pada kata "TIDAK BISA". Bahkan ketika kita tidak mengetahui mengapa, kita bisa menjalaninya dengan keyakinan seperti itu.

Helen Rosevere adalah seorang misionaris medis Inggris selama bertahun-tahun. Ia terperangkap dalam pemberontakan yang terjadi di Kongo. Ketika para revolusioner Mau-Mau diserbu, dia menjadi korban. Wanita saleh yang tidak berdosa ini kemudian diserang, diperkosa dan dilecehkan.

Kehidupannya bertahan pada keyakinannya yang tidak tergoyahkan. Sementara memulihkan diri dari peristiwa yang sungguh berat itu, Helen dengan Tuhannya menjadi semakin dekat dibandingkan sebelumnya. Ia menulis pernyataan dalam bentuk sebuah pertanyaan yang harus dibaca oleh setiap orang dan dirinya sendiri: "Helen, bisakah engkau berterima kasih kepadaKu karena mempercayaimu untuk mengalami peristiwa itu, kendati Aku tidak pernah mengatakan kepadamu mengapa?"

Kesedihan akibat kenyataan yang tidak sesuai harapan bisa muncul sewaktu-waktu, bahkan kesedihan yang disebabkan oleh orang yang dikasihi. Tetapi yang menentukan masa depan kita bukanlah kesedihan itu tetapi respon kita terhadapnya. Hal itu tidak akan berdampak bagi kita yang mengalaminya saja, tetapi juga orang lain disekita kita. Selamat berpulih dari kesedihan. Tuhan Yesus memberkati.


Gbu all...

Jumat, 27 Juni 2014

Dosis kasih yang Sehat

“ Kasih …tidak mudah tersinggung atau jengkel atau marah; tidak memperhitungkan kejahatan yang diterima – tidak menaruh perhatian atas kesalahan yang dideritanya “ ( 1 Korintus 13:5 terjemahan Amplifie Bible)

Berjalan dalam kasih itu baik untuk kesehatan Anda, tahukan Anda akan hal itu?.

Itu benar!, Ilmu kedokteran telah membuktikannya, para peneliti telah menemukan bahwa permusuhan menghasilkan strees yang menghasilakan Tukak lambung, sakit kepala yang menegangkan dan sejumlah sakit lainnya.

Bila anda berfikir tentang permusuhan, anda mungkin berfikir tentang jenis kemarahan yang anda rasakan tentang sesuatu yang serius terjadi. Tetapi menurut para pakar, jenis itu bukanlah penyebab masalah yang terburuk, Justru hal hal kecil : Bila Pembatu merusakkan busana anda ketika mencuci atau bila pramusaji mencampur sambal pada makanan anda padahal anda tidak suka pedas, hal itu lazim bukan..??

Pikirkanlah berapa banyak ketegangan yang dapat anda hindari dengan bersikap lekas memaafkan , dengan menghayati hidup anda menurut 1Korintus 13 dan tidak memperhitungkan kejahatan yang dilakukan terhadap anda. Bayangkan manfaaat fisik dan emosi dari kehidupan seperti itu!

Jika anda membiarkan diri terbiasa dibelenggu oleh permusuhan, itu mungkin terdengar seperti impian yang mustahil, tetapi sebenarnya tidak!, Karena sebagai orang yang percaya yang dilahirkan baru, anda memiliki kasih Tuhan dalam diri anda.

Jika anda pasrah pada kasih itu, maka itu akan memerdekakan anda, ingatlak ketika Tuhan Yesus membangkitkan Lazarus dari kuburnya?, Lazarus hidup tetapi masih terikat dengan kain kafan. Tuhan Yesus memerintahkan agar ikatannya dilepas sehingga dia dapat bebas berjalan.

Yesus menginginkan kebebasan yang sama bagi anda. Jadi, bersepakatlah dengan Dia. Katakanlah pada kebiasaan maut yang mengikat anda , “ Dalam nama Yesus lepaskan aku dan biarkan aku pergi! Aku menaruh sikap permusuhan, sikap tidak memaafkan dan keserakahan di belakangku. Aku akan menghayati Kehidupan Kasih!”.

Ingatlah : Tidak diperlukan suatu mujizat pengobatan untuk mengubah kehidupan anda. Yang diperlukan hanyalah sebuah keputusan untuk pasrah pada kekuatan Kasih. Lakukan hal itu hari ini !, Amin
 
Gbu all..

Kamis, 26 Juni 2014

JANGAN BERHENTI BERDOA

“mereka (semua yang taat pada Tuhan) akan Kubawa ke gunungKu yang kudus dan akan Kuberi kusukaan di rumah doaKu. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbahKu, sebab rumahKu akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.” Yesaya 56:7

Doa adalah nafas hidup orang Kristen. Kita tidak akan mampu menjalani hidup tanpa doa karena doa adalah kekuatan bagi orang percaya. Apakah yang bisa kita andalkan di dunia ini? Uang, kekayaan atau jabatan? Bisakah semuanya itu memberikan kebahagiaan, rasa aman dan damai sejatera sejati, apalagi jaminan keselamatan? Maka kekristenan dan doa merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Berdoa adalah pernyataan ketergantungan kita kepada Tuhan dalam segala hal. Bukan saja waktu berada di situasi sulit dan menghadapi masalah yang berat baru kita mencari Tuhan, namun yang Dia kehendaki adalah di dalam segala keadaan kita melibatkan dan bergantung padaNya secara penuh.

Berdoa bukan sekedar memberikan laporan tentang kebutuhan kita secara terperinci. Sesungguhnya berdoa ialah mencari wajah Tuhan. FirmanNya mengingatkan, “Carilah Tuhan selagi Ia berkenan ditemui; berserulah kepadaNya selama Ia dekat!” (Yesaya 55:6). Seringkali kita berdoa namun tidak beroleh jawaban karena kita tidak merindukan PribadiNya, kita hanya menyampaikan keluh kesah yang disertai seabrek permintaan. Berdoa itu berkenaan dengan hubungan (relationship). Tuhan ingin bersekutu dengan anak-anakNya untuk menyatakan kasihNya supaya terjalin suatu hubungan yang karib, Dia ada di dalam kita dan kita di dalam Dia seperti tertulis: “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.” (Yohanes 15:4a). Jadi, selagi Tuhan masih berkenan untuk kita ditemui jangan pernah berhenti untuk berdoa. Itulah sebabnya Daud senantiasa rindu berada dekat dengan Tuhan, “Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati baitNya.” (Mazmur 27:4).

Ada berkat-berkat yang disediakan Tuhan bagi orang-orang yang senantiasa dekat denganNya, seperti: menikmati kemurahanNya dan mendapatkan perlindungan pada saat yang tepat (baca Mazmur 27:5). Kita pun memiliki keberanian untuk menghadapi musuh dengan kepala tegak oleh karena iman kita kepadaNya (baca Efesus 3:12).

Sungguh! Doa orang yang benar itu sangat besar kuasaya! Baca Yakobus 5:16b


Gbu all...

Rabu, 25 Juni 2014

Kristen NATO

"Jadi bagaimanakah engkau yang mengajar orang lain, tidakkah engkau mengajar dirimu sendiri? Engkau yang mengajar :"Jangan mencuri", mengapa engkau sendiri mencuri?Engkau yang berkata : "Jangan berzinah", mengapa engkau sendiri berzinah? Engkau yang jijik akan segala berhala, mengapa engkau sendiri merampok rumah berhala?Engkau bermegah atas hukum Taurat, mengapa engkau sendiri menghina Allah dengan melanggar hukum Taurat itu?" Roma 2 : 21-23

Kecaman rasul Paulus ini ditujukan kepada orang-orang yang menyebut dirinya orang Yahudi, bersandar pada hukum Taurat, bermegah dalam Allah, tahu kehendak Tuhan : yang baik dan tidak, bahkan yakin telah menuntun orang buta dan menjadi terang, pendidik orang bodoh dan pengajar orang yang belum dewasa dan (bahkan) memiliki segala kepandaian dan kebenaran, namun tidak melakukan apa yang mereka ajarkan dan yakini sebagai kebenaran. Mereka mengajarkan orang lain untuk tidak mencuri, tidak berzinah, dan benci kepada berhala, tetapi justru menjadi pelaku utamanya. Orang-orang seperti itu mengikat beban-beban berat lalu meletakkannya di bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Kristen NATO = No Action Talk Only.

Dalam persekutuan pendoa syafaat di gereja semalam ( Jumat,12/06/ 09 ), salah seorang tim penggembalaan mengingatkan kami para pendoa untuk tidak memakai topeng dimanapun kami berada, karena Allah maha tahu. Beliau mengatakan seringkali para hamba Tuhan mengenakan topeng ketika berada di gereja atau persekutuan orang percaya. Di gereja atau persekutuan terlihat begitu rohani, begitu suci, begitu manis-tutur katanya, namun begitu kembali ke rumah, kantor atau tempat lain, mulai kelihatan lagi wajah aslinya, yang bertolak-belakang dengan apa yang ia tampilkan di gereja. Tetap korupsi, tetap selingkuh, free sex, menipu, menggelapkan data pajak, menjalankan bisnis dengan kotor dan bahkan menggunakan kuasa gelap, serta berkarakter dan berkelakuan seperti orang dunia.

Dalam Matius 23 : 1-36 Yesus mengecam orang-orang demikian dengan mengucapkan 8 kali kata "Celakalah kamu" dan menyebut mereka sebagai orang munafik dan pemimpin buta; yang merintangi orang untuk masuk kerajaan Sorga (13) ; mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang (14); menobatkan orang untuk menjadikannya dua kali lebih jahat alias orang neraka (15); memberi perpuluhan namun mengabaikan keadilan, belas kasihan dan kesetiaan (23), bersih di luar namun kotor di dalam (25), tampak benar dari luar namun di dalam penuh kemunafikan dan kedurjanaan (26).

Tuhan tahu semua kelakuan kita. Kalau manusia melihat apa yang kita lakukan, tetapi Tuhan melihat mengapa kita melakukannya. Apakah itu tulus atau bulus? Untuk kemuliaan Allah atau untuk penghormatan diri? Sebab Tuhan Allah maha tahu. Dia tahu dan mengenal kita lebih daripada kita mengenal diri kita sendiri. Tidak ada suatupun yang tersembunyi di hadapanNya.

"Celakalah orang yang menyembunyikan dalam-dalam rancangannya terhadap TUHAN, yang pekerjaan-pekerjaan nya terjadi dalam gelap sambil berkata: Siapakah yang melihat kita dan siapakah yang mengenal kita?" Yesaya 29 : 15

Tuhan tahu sedalam atau serapat apapun kita menyembunyikannya. Dia tahu karena Dia Allah. Setiap kita pasti pernah jatuh, namun sedalam apapun kita telah jatuh, segeralah bangkit. Datanglah kepada Yesus. Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui, berserulah kepadaNya selama ia dekat ( Yesaya 55:6 ), Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu (Amsal 3:6-8 ).

Bersyukurlah kepada Tuhan karena Firman Tuhan ini mengingatkan kita semua untuk berhati-hati pada setiap tindakan dan perkataan yang kita ambil, karena kita ini hamba Tuhan. Apabila kita melakukan kesalahan, segeralah berbalik dari jalan kita yang jahat dan minta ampun kepadaNya. Karena ngeri benar jatuh di tangan Yang Maha Kuasa dan jangan sampai karena perbuatan kita yang tidak baik nama Allah dihujat ( Roma 2 : 24 ). Mari menjadi pelaku jangan hanya menjadi pendengar atau pembicara saja. 
Tuhan Yesus memberkati
Written by : Triana Eva Christine

Selasa, 24 Juni 2014

IMAN YANG TULUS IKHLAS

“Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.” 2 Timotius 1:5

Dengan latar belakang keluarga yang cinta Tuhan, kehidupan rohani Timotius terbentuk. Melalui didikan nenek dan juga kedua orangtuanya Timotius tumbuh menjadi pemuda yang takut akan Tuhan dan punya hati melayani. Sungguh, peranan orangtua terhadap perkembangan anak sangat menentukan masa depan anak tersebut. Penulis Amsal mengatakan, “Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,” (Amsal 6:23), oleh sebab itu “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” (Amsal 22:6).

Rasul Paulus mengucap syukur kepada Tuhan melihat iman Timotius yang begitu tulus ikhlas. Itulah sebabnya dalam kisah itu Paulus selalu ingat padanya dan ingin segera bertemu dengannya. Tidak mudah menemukan iman yang tulus ikhlas seperti yang ada dalam diri Timotius ini. Iman yang tulus ikhlas adalah iman yang murni, tidak bercampur dengan kekecewaan, kekuatiran atau ketidakpercayaan kepada Tuhan. Iman semacam ini tidak munafik! Artinya iman terlibat dalam setiap aspek kehidupan seseorang, yang lahir dari ketaatan dan kedekatannya dengan Tuhan, bukan hanya untuk diperlihatkan kepada orang lain atau untuk membuat orang lain terkesan dan kagum. Iman akan terlihat saat seseorang mengalami tantangan terhadap iman, ketekunan atau pelayanannya. Dalam pelayanannya Timotius harus menghadapi berbagai karakter orang; ada yang tidak suka, iri hati dan juga tidak mendukung karena kemudaannya, tapi hal ini tidak membuatnya lemah dan kecewa. Bila seseorang tidak memiliki iman yang tulus ikhlas, bukan tidak mungkin ia akan mundur dari pelayanan karena merasa diragukan kemampuannya.

Sekarang ini banyak orang Kristen yang juga mudah kecewa dan imannya tidak lagi murni kepada Tuhan hanya karena menghadapi masalah dan kesulitan hidup. Ada yang ingin terlibat dalam pelayanan karena berharap ingin dihormati dan dihargai orang lain, atau mengharapkan Tuhan membalas dengan kenyamanan hidup.

Iman yang tulus ikhlas membuat seseorang tetap fokus mengasihi dan melayani Tuhan di segala keadaan!

Gbu all..

Senin, 23 Juni 2014

Pekerjaan atau Pengabdian

Bacaan hari ini: 1 Korintus 9:16-23
Ayat mas hari ini: 1 Korintus 9:18
Bacaan Alkitab Setahun: 1
Raja-raja 5-7

Tiap minggu, seorang perangkai bunga menyiapkan rangkaian bunga untuk dipajang di altar. Gereja hanya memberinya dana sedikit. Tidak jarang ia harus menombok demi mendapat bunga terbaik. Tak heran, rangkaian bunganya selalu tampak elegan dan berselera tinggi. Dari sudut bisnis, ia rugi. Dengan dana minim, buat apa bersusah payah? Namun, baginya ini merupakan pengabdian, bukan pekerjaan. Rangkaian bunganya adalah persembahan, bukan sekadar barang jualan.

Dalam bekerja, umumnya orang mementingkan hak. Kerja keras harus dibayar dengan upah pantas dan aneka fasilitas. Pengabdian lebih dari itu. Melibatkan loyalitas dan pengorbanan. Rasul Paulus, contohnya. Ketika memberitakan Injil, ia tidak mau bergantung pada orang lain, meski biasanya jemaat memang mendukung penghidupan para rasul. Uang yang menjadi haknya tidak diambil karena ia tidak mau membebani jemaat. Akibatnya, ia harus berjualan tenda sebagai usaha sampingan. Repot! Namun, semua itu ia jalani dengan sukacita. Sedikit pun tidak merasa terpaksa. Paulus tidak hitung-hitungan karena ia memandang pekerjaannya sebagai pengabdian..

Pada zaman modern ini, kata “mengabdi” kian menjadi usang. Para pebisnis berusaha mendapat untung maksimal dengan upaya minimal. Karyawan kerap menuntut kenaikan upah dan fasilitas, tetapi bekerja tanpa loyalitas. Pelayanan di gereja pun kerap dilakukan orang ala kadarnya, tanpa pengorbanan. Andai kita memandang pekerjaan sebagai kesempatan dan berkat, seperti Paulus, pasti cara kita bekerja akan berbeda. Dengan sepenuh hati. Seperti untuk Tuhan, bukan untuk manusia.

PEKERJAAN YANG DILAKUKAN DENGAN SEPENUH HATI MEMBERI KEPUASAN LEBIH DARI SEKADAR MENERIMA GAJI


Gbu all...

Minggu, 22 Juni 2014

FROM NOTHING BECOME SOMETHING

Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia. (Lukas 2:52)

Serombongan turis mancanegara sedang mengunjungi sebuah desa wisata. Desa itu tampak terpencil dan masih sangat tradisional dan sederhana. Ketika melihat seorang Bapak sedang bersantai di depan rumahnya, seorang turis mendatanginya dan langsung bertanya, "Adakah orang-orang besar yang dilahirkan di sini?" dengan tersemyum bijak, kakek itu menjawab, "Tentu saja tidak ada, Tuan. Orang-orang di sini dilahirkan dalam bentuk bayi kok!"Para Sahabat Seiman boleh tertawa geli. Namun, bukankah kita sering menganggap bahwa Orang-orang besar itu dilahirkan secara takdir menjadi Berhasil sebagai orang berprestasi ketimbang dibentuk? Tak terkecuali Yesus. Karena sangat mengasihi kita, maka Yesus tidak turun dari langit dalam kondisi dewasa, tetapi berupa bayi mungil tak berdaya. Dia membutuhkan Proses untuk menjadi besar. Yang luar biasa, Dia tidak hanya dikasihi Allah, tetapi juga manusia. Saat ini siapa orang di kolong langit yang tidak mengenal nama Yesus? Dia dikasihi orang yang yang mengenal-Nya dan disegani oleh orang-orang yang belum mau menerima-Nya.Para Sahabat Seiman, dengan belajar dari keteladanan Yesus, kita bisa memproses dan memoles diri kita untuk menjadi orang-orang besar yang berhati hamba. Yesus dilahirkan di kandang domba, bukan rumah sakit bersalin berskala internasional. Dia pun dibungkus kain lampin dan bukan kain satin. Dia Mahatinggi rela menghampakan Diri-Nya agar sama dengan orang yang dipimpin-Nya. Jadi, jika lain kali ada orang yang bertanya, "Adakah orang-orang besar yang dilahirkan di sini?", jawab saja dengan: "Di sini hanya ada orang-orang kecil yang diberi anugerah besar oleh Tuhan Yesus Kristus!" 


Gbu all...

Sabtu, 21 Juni 2014

Tuhan Membebaskan Anda

“ Walau seribu orang rebah disisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu “ ( Mazmur 91: 7, 10).

Berbicara secara wajar, inilah dunia mengerika tempat kita tinggal kini. Sebuah dunia yang sempoyongan karena pengaruh dari satu bencana ke bencana lain. Hampir setiap hari kita mendengar tentang peperangan, bahaya senjata nuklir dan perang senjata kimia, tumpahan minyak, dan gempa serta banjir, penyakit yang mewabah dan kejahatan yang melanda kota-kota kita.

Tetapi ditengah itu semua, Tuhan sedang berjanji menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahanan kepada orang – orang yang mau percaya dan tinggal didalam DIA.

Anda mungkin berkata, “ DIA membuat janji ribuan tahun yang lalu ketika keadaannya tidak separah sekarang!”. Itu mungkin demikian, tetapi tahukan anda? Janji itu justru berlaku sekarang, itu dibuat untuk generasi kita. Renungkanlah, ketika Mazmur 91 ditulis, manusia belum menemukan senjata yang dapat membinasakan sepuluh ribu orang sekaligus. Kitalah generasi yang dapat melakukan hal itu. Jadi, bila Dia berkata “ Malapetaka tidak akan menimpamu,” Dia mencantumkan kita juga.

Malapetakan tidak akan menimpamu, Alangkah indahnya pernyataan itu!.Anda perlu memahaminya dan mempercayainya hari ini. Percayalah bahwa Tuhan mau menjadi Tuhan dalam hidup anda. Dia mau menjadi perlindungan anda, Dia mau menjadi keamanan anda. Dia mau menjadi Nama Pertama yang anda panggil bila kesukaran menimpa anda. Dia mau menjadi Pribadi yang anda percayai dan harapkan untuk mengamankan anda, Dia mau menjadi Andalan dalam setiap pergumulan hidup anda.

Dan jika anda melakukan hal itu, Dia tidak akan mengecewakan anda, Dia sanggup menangani semua bahaya yang mengelilingi anda. Betapa pun gawatnya bahaya itu, Dia dapat menanganinya! Dia telah membuktikan itu pada Sadrakh, Mesakh dan Abednego.Mereka diikat dan dilemparkan di tanur yang membara sedemikian panasnya sehingga orang – orang yang melemparkan ketiga pemuda itu ikut binasa oleh panasnya. Tetapi Tuhan menyelamatkan mereka dan ketika mereka keluar dari perapian itu, tiada bau sangit atau hangus tercium pada mereka.

Jadi betapapun dahsyatnya keadaan sekitar anda, Percayalah kepada TUHAN, Dia selalu setia. Dia takkan pernah melakukan hal lain ketika anda membutuhkan bantuan. Dia akan hadir tepat di tempat anda untuk membebaskan anda dari masalah, malapetaka, atau kehancuran apapun.

Izinkanlah Dia membuktikan dalam hidup anda, kebenaran yang telah dibuktikanNYA dalam hidup Sadrakh, Mesakh, dan Abednego : Tiada pribadi yang dapat membebaskan, melindungi, memberkati dan menyelamatkan anda seperti Dia ( TUHAN YESUS KRISTUS ), Amin.


Gbu all...

Jumat, 20 Juni 2014

P E R C A Y A

(Matius 6:25-34)
Jangan kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. (Matius 6-25)

Masa pension suami saya bukan lagi jauh dimasa depan tapi hanya tiga minggu lagi. Mulanya reaksi saya terhadap perubahan penting dalam hidup kami ini positif semuanya. Kemudian rasa kuatir mulai bercampur dengan rasa sukacita saya. Diantara banyak ketidak pastian yang meresahkan mengenai masa pensiun, yang paling menjadi bayangan yang menakutkan adalah ketidakpastian mengenai keuangan .

Saya membawa kekuatiran ini kepada Allah. Dan Allah menjawab saya antara lain melalui ayat Alkitab diatas. Seperti minyak gosok yang nyaman firman itu meresapi roh saya yang dipenuhi rasa kuatir, dan saya terhibur. Saya tidak tahu apakah ada orang2 yang tua diantara orang banyak yang berkerumun di bukit itu waktu Yesus mengucapkan kata2 itu. Sekiranya ada, apakah mereka pulang dengan besar hati dan dikuatkan dengan harapan baru seperti yang saya rasakan sekarang?

Saya tahu kata2 Tuhan ini berlaku untuk setiap orang. Tetapi untuk orang2 yang memasuki masa pensiun, kata2 ini mempunyai arti yang baru dan khusus.

DOA: Allah pengasih, berkat dan pemeliharaanMu berlaku sepanjang hiidup kami, juga akan terus berlangsung pada masa tua kami. Kiranya saya tidak menyingkirkan dari hidup yang aktif, karena takut kepada ketidakpastian. Tapi sebaliknya, tolonglah saya mempercayai Engkau. Amin

Pemeliharaan Allah kepada kita tak pernah goyah, tetap sama setiap hari sepanjang hidup kita.

Tetaplah berusaha semampu sesuai kemampuan yg ada, Tuhan tdk akan biarkan pintu pintu berkatnya tertutup buat anda!


Gbu all..

Kamis, 19 Juni 2014

RAHMAT PENGAMPUNAN BAGI LUKA BATIN

Allah itu penjunan yang rancangan-Nya indah dan tak terselidiki. Namun bagaimana dengan mereka yang merasa terlantar atau abuse? Mereka yang batinnya tidak tenang dan bahkan memendam suatu bahaya yang berdaya ledak tinggi, pastilah tergolong dalam jiwa yang terluka. Endapan emosinya sewaktu-waktu akan mengganggu irama hidupnya. Bagai luka yang menganga, penuh nanah bahkan menuju pada proses amputasi, karena kepahitan, rasa sakit dan kepedihan yang disimpan dalam waktu lama akan menjadi monster hidupnya.

Putri anak bungsu dari sebuah keluarga, sangat dimanja ibunya. Intensitas relasi itu berdampak, ketika ibunya menghadap Tuhan, putri mengalami shock tanda lara yang tak terkira. Benih yang berbulir pun menyebar ke seluruh tubuhnya. Sayangnya sebaran rasa sakit dan perasaan tak berharga menyayat tiap tunasnya. Daya menyimpan duka ke dalam tak mampu diemban. Sehingga perhatian dan kasih yang mengalir dari para sanaknya pun tak mampu mengobati luka batinnya. Padahal Yakobus 1:21 berkata, Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

Secara pribadi putri tak mampu menanggung secara imbang; rasa kegagalan, rasa menilai diri ditolak dan itu masuk lekat sampai ke alam bawah sadarnya yang berpengaruh buruk pada pola lakunya. Saat ia rindu akan indahnya warna netral, putri hanya dapat memandangi langit tanpa bintang, menatap kebiruan cakrawala yang tak terjangkau. Kesanalah hati yang murni pergi untuk menemukan Jamahan Allah, dan berharap dibebaskan dari belenggu konflik diri.

Tuhan, El Shadai bekerja dan menuntun para sanak terdekat untuk bertindak dalam kasih. Proses kejutan yang satu mewarnai aliran deras terangkatnya beban masa lalu dan terbukanya gerbang jalan baru. Suasana yang dikondisikan pun kadang melalui bisikan, arahan dan tuntunan agar cakrawala pandang tentang hidupnya menjadi cerah. Seperti madah Santo Paulus kepada umat di Roma: 8:22-25 Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.

Sehingga pada suatu saat Putri mendengarkan sapaan Tuhan yang lembut sayup-sayup. ”Aku ingin memberikan diri-Ku kepada jiwa-jiwa dan memenuhi mereka dengan kasih-Ku, tetapi hanya sedikit jiwa yang mau menerima semua rahmat yang telah dikhususkan kasih-Ku bagi mereka. Rahmat-Ku lenyap, kalau jiwa yang seharusnya menerimanya, tidak menerimanya; rahmat itu diambil oleh jiwa lain.” Dengan rendah hati Putri pun mendengar bisikan Tuhan. Bagai mekarnya bunga, kesadaran akan perhatian keluarganya pun menjadi tampak nyata di matanya. Sinar dan pancar kegembiraan hatinya pun muncul seketika tatkala Putri berada di tengah mereka. Kasih Ilahi telah melakukan karyanya dikedalaman jiwa Putri.

Ya Yesus, Engkau telah memulihkan luka batin Putri, berilah dia kekuatan untuk berjuang, sebab tanpa-Mu dia tak mampu berbuat apapun. Sebab Engkau mampu melakukan segalanya, dan Engkau akan memberi dia semuanya yang diperlukan oleh anak-Mu yang lemah ini. Persis seperti kata Paulus dalam II Kor 5:17 “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”

Pesan moral orang yang merasa bisa adalah orang yang jiwanya kerdil, namun orang yang bisa merasa, adalah orang yang jiwanya matang. Mazmur 34:19 Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Ampunilah maka kamu akan diampuni juga

Semoga Roh Kudus mengurapi kita semua.
 
Gbu all..

Rabu, 18 Juni 2014

Pasanganku Mendengkur!

Bacaan hari ini: Bilangan 11:4-9
Ayat mas hari ini: 1Korintus 10:10
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-raja 14-16

Sebuah surat pembaca di koran berisi keluhan seorang istri yang tak dapat tidur karena suaminya mendengkur saat tidur. Lalu, muncul banyak surat tanggapan. Ada yang memberi tips supaya tidak mendengkur. Ada yang bersimpati. Ada juga yang ikut mengeluh. Sampai suatu hari, sebuah surat tanggapan berbunyi, “Mendengkur adalah musik terindah di dunia. Jika tak percaya, bertanyalah kepada para janda.” Sejak itu, tidak ada lagi surat berisi keluhan tentang pasangan mendengkur. Ya, para istri tetap lebih senang mendengar dengkuran suaminya daripada tidur sendiri dengan hati sunyi.

Mengeluh bukan hal asing bagi bangsa Israel. Dalam perjalanan ke Kanaan, mereka mengeluh tentang apa yang mereka makan. Mereka mengeluh tidak bisa makan daging, ikan, mentimun, semangka, bawang prei! Mereka tidak bersyukur bahwa setiap pagi, Tuhan memberi mereka manna dari surga, roti malaikat (Mazmur 78:25). Mereka malah menganggap bawang merah lebih berharga. Sepintas mengeluh, bersungut-sungut, itu biasa. Namun, sadarkah kita bahwa sikap itu sangat merugikan bahkan menghancurkan kita? Mengeluh membuat kita tidak bisa merasakan damai sejahtera. Mengeluh membuat kita tidak mampu menghitung berkat Tuhan. Sibuk mengeluhkan hal-hal kecil, bisa membuat kita tidak bersyukur atas hal-hal besar yang Tuhan sediakan.

Demikian juga dalam pernikahan dan keluarga. Daripada berfokus pada kelemahan pasangan, mengapa kita tidak bersyukur untuk kelebihannya? Bersyukurlah untuk pasangan yang mendengkur, cerewet, suka lupa, tidak rapi. Bersyukurlah karena ia adalah salah satu berkat terbesar yang Tuhan berikan!


HATI YANG BERSYUKUR MELIHAT MAWAR YANG INDAH DI TENGAH DURI-DURI 


Gbu all...

Selasa, 17 Juni 2014

Andaikan engkau cepat bangga....

Andaikan engkau cepat bangga, karena engka memiliki kesempatan luas untuk berbicara dalam berbagai kesempatan di lingkungan kerjamu atau di masyarakat, namun janganlah engkau terlambat untuk membiarkan dirimu dikritik dan dinilai oleh banyak orang!

Andaikan engkau cepat merasa puas karena engkau sudah berbuat baik banyak sekalipun, janganlah terlambat untuk mencari kepuasan, karena perbuatan baik itu tidak menentukan harga dirimu. Hanyalah sikap batin yang tulus, itulah yang mendewasakan dirimu!

Andaikan engkau cepat merasa bahagia karena engkau bisa mengerjakan hampir semua pekerjaan tanpa bantuan orang lain, janganlah terlambat berpikir juga bahwa engkau bukanlah "tuhan baru", melainkan hanya manusia, yang masih membutuhkan orang lain dan juga Tuhan!

Andaikan jantungmu berdebar cepat karena ada banyak orang menaruh simpati padamu, janganlah terlambat untuk melihat bahwa engkau masih ada orang yang belum diperhitungkan dalam hatimu.

Andaikan hatimu terasa berbunga bunga karena orang begitu memuja kepribadianmu, janganlah engkau terlambat berpikir juga, bisa jadi orang itu memujamu karena ia membutuhkan engkau sebagai penghibur.

Andaikan engkau merasa berbahagia karena banyak orang menyediakan berbagai fasilitas yang serba lengkap, cepatlah engkau bertanya pada dirimu, masihkah aku bisa hidup, juga kalau tidak ada fasilitas yang serba lengkap dan mewah itu?

Andaikan engkau tergoda untuk memiliki segala sesuatu yang kelihatannya bagus, apakah engkau pernah berpikir, bahwa segala sesuatu yang bagus dan indah itu dapat menjadi "topeng-topeng" baru, sehingga kita tidak mampu menjadi "ORANG BIASA".

Andaikan engkau mau melepaskan apapun yang menyenangkan dan memuaskan hatimu, di situlah engkau mulai berusaha keras untuk HIDUP BIASA.

Semoga ada banyak kesempatan yang kita temukan untuk hidup "SERBA BIASA" karena HIDUP YANG BIASA itulah yang menantang kita untuk hidup tanpa topeng, tanpa sandiwara, namun ada banyak "mutiara mutiara" kehidupan.

Mutiara hidup itulah Roh Kudus yang dapat kita alami kehadiran-Nya kalau kita mempersiapkan diri dengan melepaskan segala "topeng" dan "hiasan diri" yang menghambat relasi kita dengan-Nya. Karena itu, utuslah Roh-Mu ya Tuhan, maka semuanya akan menjadi baru!
Gbu all...

Senin, 16 Juni 2014

Dua Buah Kutub

Saat kembali ke kota kelahiran, saya menyempatkan diri untuk berjumpa dengan beberapa kawan lama diantaranya adalah dua bersaudara yang salah satunya berada di panti rehabilitasi narkoba sedangkan saudara lainnya adalah seorang pengusaha otomotif yang terbilang sukses.

Diantara kawan-kawan seumur, hal ini sering menjadi bahan pergunjingan mengapa dua bersaudara yang berasal dari orang tua yang sama, dibesarkan dalam lingkungan yang sama, dapat menjadi sangat berbeda.

Kunjungan saya ke panti rehabilitasi dimana kawan saya itu berada cukup membuat dia terhibur. Dalam salah satu perbincangan dia menjawab pertanyaan klise saya "Ya, semua ini gara-gara Ayah saya"

Dengan lirih dia meneruskan ucapannya "Ayah saya seorang pemabuk dan penjudi, keluarga saya bangkrut dan berantakan, dia hanya memikirkan dirinya sendiri, sama sekali tak pernah memikirkan saya"

Masih tertunduk lesu dan katanya lagi "Apa yang bisa diharapkan dari saya hasil dari sebuah keluarga yang berantakan ini?"

Sehari sebelum kembali ke Jakarta , saya masih sempat menemui saudaranya yang siang itu berada di show-room-nya yang cukup besar dengan aneka mobil terpajang.

Ditengah kegembiraan karena lama tidak berjumpa, salah satu pembicaraan kami adalah tentang saudaranya yang ada di panti rehabilitasi narkoba.

Pertanyaan spontan pun mengalir dari bibir saya "Apa yang membuat kamu berbeda dengan saudaramu dan bisa sukses seperti sekarang ini?"

Nampak dia menghela nafas kemudian dia berkata "Sudah terlalu banyak penderitaan dalam kehidupan saya dan keluarga kami, saya hanya bertekad untuk mengakhirinya"

"Saya benar-benar tidak ingin bernasib seperti Ayah saya dan ingin membahagiakan Ibuku, itulah tekad saya selama ini"

Keduanya mendapatkan kekuatan dan motivasi dari sumber yang sama, bedanya adalah yang seorang memanfaatkannya secara positif, dan seorang lainnya menggunakannya secara negatif.

"Mereka yang positif tak peduli segelap apapun keadaannya, kepalanya selalu tegak serta menengadah melihat semua kemungkinan dan semua itu ada dihadapannya."
 
Gbu all...

Minggu, 15 Juni 2014

ESENSI DIRI

Alkisah di suatu desa, ada kabar yang menggembirakan. Orang-orang di desa itu gembira mendengar bahwa putra sulung sang kepala desa akhirnya akan pulang ke desanya setelah meraih gelar sebagai seorang dokter. Rencananya, ia pulang untuk mencari istri alias pendamping hidupnya.

Mendengar si putra sulung kepala desa akan mencari seorang calon istri, Orang-orang di desa sibuk memikirkan putri siapa yang pantas disandingkan dengan putra sulung kepala desa. Ketika berkumpul di aula desa, diputuskanlah bahwa ada 3 orang gadis yang menurut mereka paling sesuai disandingkan dengan putra sulung kepala desa.

Yang pertama adalah putri seorang juragan beras yang kaya di desa. Selain kaya, putri juragan ini sangat cantik dan molek. Perawakannya bak peragawati. Ramping, langsing dan singset. Menurut mereka, inilah pasangan yang cocok bagi putra sulung kepala desa. Yang satu cantik, dan yang lainnya ganteng.

Yang kedua adalah putri bendahara desa. Bendahara desa adalah seorang yang terpelajar, semua anaknya terpelajar. Putri sulung bendahara adalah seorang yang sangat pintar. Ia sangat jeli dan banyak membantu ayahnya. Nantinya ia diharapkan bisa menjadi pengganti ayahnya sebagai bendahara desa. Lagi-lagi, menurut orang-orang desa, inilah pasangan yang ideal. Sama-sama pintar, bendahara pintar dan dokter hebat.

Yang ketiga adalah putri seorang dokter desa. Menurut orang-orang desa, pasangan ini ideal ‘wong sama-sama dokter. Apalagi yang kurang?

Lalu, tibalah saat yang mendebarkan bagi seluruh isi desa. Putra sulung kepala desa akhirnya tiba di desa. Untuk membuktikan pilihan siapa yang paling tepat. Maka bergiliranlah putri si juragan, putri bendahara desa, dan putri dokter desa bertandang ke rumah Pak kepala desa untuk berkenalan dengan putra sulung pak kepala desa. Tiga hari berturut-turut mereka berdatangan. Tetapi, tidak ada satupun dari mereka yang dipilih oleh putra sulung kepala desa menjadi istrinya. Orang-orang di desa terheran-heran akan kenyataan ini.

Satu bulan kemudian, putra sulung kepala desa meminang putri seorang tukang kayu. Setelah melangsungkan pernikahan, mereka langsung meninggalkan desa, menuju ke kota tempat praktek si putra sulung sebagai dokter.

Setelah kepergian mereka, orang-orang desa yang penasaran bertanya kepada Pak kepala desa. “Bapak, kenapa anak bapak malah memilih anak seorang tukang kayu menjadi istrinya?” Dengan tersenyum pak kepala desa menjawab,”Ia sudah memilih yang terbaik. Ia memilih apa yang ada di dalam, bukan apa yang tampak di luar.”

“Maksud bapak?” Tanya orang-orang desa yang penasaran.

Lalu pak kepala desa menjelaskan dengan bijaksana “Benar, bukan putri juragan yang cantik, molek, dan langsing yang dipilih anakku. Karena, ia tidak melihat fisik seseorang. Wajah yang cantik, tubuh yang langsing tidak akan bertahan lama. Ia akan pudar seiring waktu. Bukan juga, putri bendahara desa yang pintar. Karena, kepintaran tidak menjamin apapun. Ia juga tidak memilih putri dokter desa. Karena, profesi hanyalah bagian dari pekerjaan seseorang. Bukan menentukan bagaimana sebenarnya orang itu”

“Kalau akhirnya anakku memilih putri si tukang kayu, itu lebih karena esensi diri yang baik. Putri si tukang kayu setiap sore selalu menyempatkan diri memberi minum pada beberapa kelinci yang tidak ia pelihara. Meskipun ia telah lelah membantu ayahnya bekerja. Esensi dirinya yang sederhana, tulus, dan rela melakukan pekerjaan yang sekecil apapun membuat anakku memilihnya sebagai pendamping hidupnya. Itu adalah hal yang terpenting bagi anakku.”

Tuhan tidak memerlukan seorang worship leader yang cantik luar biasa atau langsing luar biasa di dalam pelayanan-Nya. Tuhan juga tidak memerlukan seorang yang luar biasa pintar mengatur di dalam pelayanan-Nya. Bahkan, Tuhan juga tidak memerlukan seseorang yang punya jabatan luar biasa tinggi di perusahaannya untuk pelayanan-Nya.

Ia hanya melihat esensi diri kita. Hati kita yang tulus, rela dalam melakukan pelayanan-Nya. Itu saja.

Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan apa yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.” ( 1 Samuel 16:7)


Gbu all...

Sabtu, 14 Juni 2014

Setiap Langkah adalah Anugerah

Seorang professor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer. Di sana , ia berjumpa dengan seorang prajurit yang tak mungkin dilupakannya, Ralph, penjemputnya di bandara. Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju tempat pengambi lan bagasi.

Ketika berjalan keluar, Ralph sering menghilang. Banyak hal dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka, kemudian mengangkat dua anak kecil agar mereka dapat melihat sinterklas.

Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar. Setiap kali, ia kembali ke sisi sang professor dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.

Dari mana Anda belajar melakukan semua hal itu ? tanya sang professor.

Melakukan apa ? tanya Ralph.

Dari mana Anda belajar untuk hidup seperti itu ? desak sang professor.

Oh, kata Ralph, selama perang ..... Saya kira, perang telah mengajari saya banyak hal.

Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam. Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus menyaksikan satu persatu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.

Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah. katanya ......

Saya tidak pernah tahu, apakah langkah berikutnya adalah pijakan terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki serta mensyukuri langkah sebelumnya.

Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini. Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang bermakna bagi orang lain.

Nilai manusia ......
tidak ditentukan dengan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia hidup.
Kekayaan manusia bukan apa yang ia peroleh, melainkan apa yang telah ia berikan.
Selamat menikmati setiap langkah hidup Anda dan BERSYUKURLAH SETIAP SAAT .......
Banyak orang berpikir bagaimana mengubah dunia ini.
Hanya sedikit yang memikirkan bagaimana mengubah dirinya sendiri..


Gbu all...

Jumat, 13 Juni 2014

Berhasil dan Gagal

Rani sangat tidak puas ketika bulan ini Andi kembali menjadi juarapertama lagi. Masalahnya dulu mereka diterima bekerja di bagian penjualan bersama-sama. Mereka telah bekerja selama tujuh bulan. Tapi sejak empat bulan yang lalu prestasi Andi tiba-tiba meningkat. Kini Andi telah empat bulan berturut-turut menjadi juara karena hasil penjualannya paling tinggi.
Sungguh, Rani sangat kesal. Motivasinya menurun karena merasa tak mungkin mengalahkan Andi. Untuk apa bersusah payah menjual kalau selalu Andi yang menang? Ia kehilangan harapan. Ia merasa apapun yang dilakukannya pasti gagal.

Iman juga merasa kesal melihat Andi menang terus. Ia merasa gagal. Iman lalu mencari apa penyebab keberhasilan Andi. Ia ingin
mempelajarinya. Ternyata Andi bisa menelepon minimal dua puluh tujuh orang perhari, sedangkan Iman hanya sempat menelepon dua belas orang. Catatan data pelanggan yang dimiliki Andi sangat lengkap. Andi tahu kapan si A pulang dari luar negeri, kapan si B tiba dikantor, dan sebagainya. Andi selalu siap membantu setiap calon pelanggan meskipun mereka terkadang merepotkan. Rupanya Andi sangat serius dalam bekerja. Ia tidak pernah menyia-nyiakan waktu. Dari hasil analisanya, Iman mencoba memperbaiki dirinya dalam bekerja.


Pelan tapi pasti, prestasi Iman mulai menunjukkan peningkatan. Iman memperoleh hasil dari usahanya.

Deffi yang bekerja di perusahaan lain juga memiliki prestasi penjualan yang bagus. Ia hampir selalu mencapai hasil tertinggi
setiap bulan. Anehnya rekan-rekan kerjanya kurang menyukainya. Selidik punya selidik, rupanya mereka melihat atasannya sangat menyukai Deffi. Jelas dong, hasil penjualannya paling tinggi. Tapi semua rekan kerjanya menjadi iri hati. Ketika Deffi akan

diangkat menjadi supervisor, hampir semua orang menentang. Alasannya karena mereka tidak menyukai Deffi. Tapi untunglah atasannya cukup bijaksana, ia tetap mempromosikan Deffi, tapi ia juga menasehati Deffi untuk membagikan ilmunya pada yang lain. Deffi dengan senang hati membagikan semua yang diketahuinya.

Hasil perjuangan Setahun kemudian, Deffi dan rekan-rekannya menjadi tim penjualan yang paling berprestasi di perusahaan.

Sayangnya Rani tidak dapat memetik manfaat dari keberhasilan Andi. Ia lupa bahwa keberhasilan Andi yang gemilang dibangun dari perjuangannya tiap hari yang tidak selalu mulus. Kadang-kadang gagal, kadang-kadang berhasil, kadang-kadang kesal, kadang-kadang gembira. Bagi Andi, itulah hidup. Yang penting baginya adalah tidak pernah berhenti belajar, baik dari keberhasilan maupun dari kegagalan.

Paul Galvin, pendiri Motorola, pernah mengatakan: " Jangan takut terhadap kesalahan. Kebijaksanaan biasanya lahir dari kesalahan". Rani lupa bahwa semua manusia pasti pernah melakukan kesalahan dan mengalami kegagalan. Begitu juga Andi dan Iman. Bedanya hanyalah, Andi dan Iman memanfaatkan kesalahan dan kegagalan itu untuk belajar menjadi lebih baik, sedangkan Rani malah iri, kesal pada diri sendiri dan berhenti berusaha.

Ketika Elvis Presley mengadakan show Opry pertamanya pada 1954, Jim Denny, manajer Grand Ole Opry berkata padanya:

"Kamu takkan berhasil menjadi penyanyi...Kamu harus kembali menjadi sopir truk!" Apa yang sebenarnya terjadi pada waktu itu? Jim Denny bukan orang bodoh. Ia manajer Grand Ole Opry. Ia berpengalaman. Ia ahli di bidang musik. Tak mungkin ia salah menilai orang hingga separah itu. Kemungkinan besar yang terjadi adalah penampilan Elvis Presley memang buruk pada waktu itu. Untunglah Elvis tidak putus asa. Ia terus berusaha untuk maju. Ia mencapai sukses bukan karena kebetulan, tapi karena ia terus berusaha menjadi lebih baik.

Harris ingin menjadi pemain tenis yang hebat seperti para idolanya. Setiap kali melakukan kesalahan, ia mengatakan pada dirinya bahwa hal yang sama pasti telah dialami juga oleh para bintang pemain tenis. Tak ada manusia yang sempurna. Tidak ada

orang yang tidak pernah gagal. Dari setiap kesalahan pukulan, kesalahan langkah, dan sebagainya, lahirlah pengalaman yang sangat berharga. Mereka belajar dari kesalahan. Dari bulan ke bulan permainan Harris makin sempurna. Tak lama lagi ia akan maju ke tingkat Kabupaten.

Noni berjualan aksesoris rambut di sebuah plaza. Ketika ia mulai berjualan, ia memasang tulisan "Jepit Rambut. Rp10.000 dapat 7". Selama beberapa hari tulisan itu dipasang tapi tak ada orang yang tertarik untuk membelinya. Memasuki minggu ketiga ia mulai menganalisa apa yang harus dilakukannya. Ia kemudian mengganti tulisan itu menjadi "Jepit Rambut. Rp10.000 dapat 3". Betul! Segera ia memperoleh banyak pembeli. Rupanya orang kurang tertarik mendapat tujuh jepit rambut karena terasa terlalu banyak. Untuk apa membeli tujuh buah jepit rambut? Tapi untuk membeli tiga buah jepit rambut, rupanya banyak orang merasa masih mau. Noni belajar dari kesalahan dan kegagalannya sendiri.

Iman belajar dari kegagalannya sendiri dan keberhasilan orang lain. Keduanya memanfaatkan kesalahan dan kegagalan untuk

mencapai keberhasilan.

Never stop learning! You will succeed!


Gbu all..

Kamis, 12 Juni 2014

Hikmah Dari Setiap Kejadian

Di sebuah hutan, tinggallah seekor serigala pincang. Hewan itu hidup bersama seekor harimau besar berbulu coklat keemasan. Luka yang diderita serigala, terjadi ketika ia berusaha menolong harimau yang dikejar pemburu. Sang serigala berusaha menyelamatkan kawannya. Namun sayang, sebuah panah yang telah terbidik mengenai kaki belakangnya. Kini, hewan bermata liar itu tak bisa lagi berburu. Ia tinggal di sebuah gua, jauh dari perkampungan penduduk.Sang harimau pun tahu bagaimana balas budi. Setiap selesai berburu, di mulutnya selalu tersisa sepotong daging untuk dibawa pulang. Walau sedikit, sang serigala selalu dapat bagian. Sang harimau paham bahwa tanpa bantuan sang kawan, ia pasti sudah mati terpanah. Sebagai balasannya, sang serigala selalu berusaha menjaga keluarga sang harimau dari gangguan hewan-hewan lain. Walaupun sebenarnya ia tak bisa berjalan dan hanya duduk teronggok di pojok gua.Rupanya, peristiwa itu telah sampai ke telinga seorang pertapa. Ia dan beberapa muridnya ingin melihat dan mengambil pelajaran. Di pagi hari, berangkatlah mereka. Setelah seharian berjalan, sampailah mereka di mulut gua, tempat sang harimau dan serigala itu menetap. Kebetulan, sang harimau baru saja pulang dari berburu, dan sedang memberikan sepotong daging kepada serigala. "Pelajaran apa yang dapat kalian lihat dari sana?" tanya pertapa ke murid-muridnya. Seorang murid menjawab, "Guru, aku melihat kekuasaan dan kebaikan Tuhan. Tuhan pasti akan memenuhi kebutuhan setiap hamba-Nya lewat berbagai cara."Sang pertapa tersenyum. Sang murid melanjutkan ucapannya, "Lihatlah serigala itu. Tanpa bersusah payah, dia bisa tetap hidup, dan mendapat makanan." Ia menanti jawaban dari gurunya. "Ya, kamu tidak salah. Kamu memang memperhatikan, tapi sesungguhnya kamu buta. Walaupun mata lahirmu bisa melihat, tapi mata batinmu lumpuh. Berhentilah berharap menjadi serigala, dan mulailah berlaku seperti harimau."

Adalah benar bahwa Tuhan menciptakan ikan buat umat manusia. Adalah benar pula, Tuhan menghamparkan gandum di tanah-tanah petani. Tapi apakah Tuhan ciptakan ikan-ikan itu dalam kaleng-kaleng sardin? Atau, gandum-gandum yang hadir dalam bentuk seplastik roti manis? Saya percaya, ikan-ikan itu dihadirkan kepada kita lewat peluh dan kerja keras dari nelayan. Saya
juga pun percaya, bahwa gandum-gandum terhidang di meja makan kita, lewat usaha dari para petani, dan kepandaian mereka mengolah alat panggang roti.

Begitulah, acapkali memang dalam kehidupan kita, ada fragmen tentang serigala yang lumpuh dan harimau yang ingin membalas budi. Memang tak salah jika di sana kita akan dapat menyaksikan kebesaran dan kasih sayang Tuhan. Dari sana pula kita akan mendapatkan pelajaran tentang persahabatan dan kerjasama. Namun, ada satu hal kecil yang patut diingat bahwa: berbagi, menolong, membantu sudah selayaknya menjadi prioritas dalam kehidupan kita. Bukan karena hal itu suatu keterpaksaan, bukan pula karena didorong rasa kasihan dan ingin balas budi. Berbagi dan menolong, memang sepatutnya mengalir dalam darah kita. Di sana akan ditemukan nilai-nilai dan percikan cahaya Tuhan. Sebab di sana, akan terpantul bahwa kebesaran Tuhan hadir dalam tindak dan perilaku yang kita lakukan. Di dalam berbagi akan bersemayam keluhuran budi, keindahan hati dan keagungan kalbu.
Teman, jika kita bisa memilih, berhentilah berharap menjadi serigala lumpuh, dan mulailah meniru teladan harimau.

Gbu all...

Rabu, 11 Juni 2014

Di balik lagu "sentuh hatiku"

Mungkin banyak yang dengar lagu sentuh hatiku, yang dinyanyikan oleh maria Shandy. Akan tetapi dibalik lagu itu ternyata ada sebuah kisah yang luar biasa.

Pencipta lagu ini adalah seorang anak Tuhan, Kisah didalam lagu itu adalah milik teman sekolahnya. Temannya itu diperkosa oleh ayahnya sendiri dan menjadi gila, sehingga harus dipasung(dirantai) dirumahnya. Ia suka datang dan mendoakan anak itu sambil sesekali menulis lirik lagu..

waktu pun berlalu...

Diapun pindah kota dan mulai sibuk dengan kegiatannya sendiri. Suatu ketika anak perempuan itu menelpon dia. Tentu saja kaget bukan main, krn anak itu kan gila. dipasung pula? kok skrg bisa lepas? telp pula?

Akhirnya anak perempuan itu cerita, suatu hari entah karena karat atau bagaimana rantainya lepas. Satu hal yang langsung dia ingat, dia mau bunuh bapaknya!

Tetapi saat dia bangun, ia melihat Tuhan Yesus dengan jubah putihnya, berkata :
"Kamu harus maafin papa kamu."

Tetapi anak itu ga bisa dan dia terus menangis, memukul, dan berteriak..

Sampai akhirnya Tuhan memeluk dia dan berkata : "Aku mengasihimu"

Walaupun bergumul akhirnya anak itupun memaafkan papanya, mereka sekeluarga menangis dan boleh kembali hidup normal.

Dari situ lah lagu sentuh hatiku ditulis,

Betapa ku mencintai, segala yang telah terjadi
tak pernah sendiri, selalu menyertai
Betapa kumenyadari, didalam hidupku ini..
kau selalu memberi, rancangan terbaik oleh karena kasih

Bapa sentuh hatiku,
ubah hidupku, menjadi yang baru
Bagai Emas yang murni
Kau membentuk bejana hatiku

Bapa Ajarku mengerti
sebuah kasih yang selalu memberi..
Bagai air mengalir
yang tiada pernah berhenti

KasihMu ya Tuhan tak pernah berhenti..

Kisah diatas sungguh2 terjadi, semoga bisa menginspirasi kita agar bisa merasakan kasih Tuhan yang luar biasa.


Gbu all...

Selasa, 10 Juni 2014

Sang Dadu

Ketika saya pulang di sebuah senja, saya masih melihatnya duduk disana. Seorang wanita empat puluhan duduk dalam kiosnya di tepi seruas jalan di kotaku yang telah ribuan kali kulewati.

Puluhan tahun yang lalu ketika usia saya masih belum genap sembilan tahun, kios itu sudah ada disana. Menjajakan majalah, koran, dan sejumlah barang kelontong. Ketika itu mobil kami berhenti di depan kiosnya dan wanita itu datang menghampiri membawa apa yang biasanya kami inginkan, majalah Ananda dan Bobo buat saya serta majalah Tempo dan Intisari untuk ayah. Demikian terjadi sepekan sekali sepulang sekolah selama bertahun-tahun hingga tiba saatnya saya beranjak remaja dan berganti selera baca, saya tak lagi menemui wanita itu.

Sekonyong-konyong di senja itu, tatapan mata saya ke luar angkot yang tengah membawa saya pulang ke rumah, menyapu kios itu dan wanita yang sama di dalamnya. Bedanya, kali ini ia tak lagi menjajakan koran dan majalah. Hanya rokok, minuman cola, air mineral, dan sejumlah barang lain. Apakah itu semacam kemunduran perniagaan, saya tak tahu persis. Yang tampak jelas bagi sel-sel kelabu saya adalah kenyataan bahwa ia, untuk menafkahi hidupnya, masih saja duduk di tempat yang sama, setelah lewat bertahun-tahun.

Suatu sore lain dalam sebuah gerbong kereta yang saya tumpangi, saya menatap puluhan gubuk dan rumah petak di sepanjang lintasan rel yang menuju stasiun Senen. Benak saya digelayuti iba
dan juga pertanyaan. Sejumlah gerobak mie ayam melintas di jendela dengan cepat. Apa yang
begitu menarik dari kota ini, begitu pertanyaan saya, sehingga mereka sanggup bertahan dalam kepapaannya di tengah gemuruh Jakarta yang keras.

Apakah itu nasib? Adakah nasib yang membuat Ibu penjaja koran yang tinggal di Semarang dan mereka yang tinggal di kompleks kumuh Jakarta tetap bertahan di sana?
Bagaimana bisa kita memahami nasib? Saya tak bisa. Tetapi keponakan saya yang berumur lima tahun punya petunjuknya.

Saat itu saya sedang bermain berdua dengannya: Ular-Tangga. Setelah beberapa lama bermain dan bosan mulai merambati benak, saya meraih surat kabar dan mulai membaca-baca. Nanda, keponakan saya itu, kemudian berkata, "Ayo jalan! Gililan Om. Kalo nggak jalan juga, Om bakal nggak naik-naik, di situ telus, dan mainnya nggak selesai-selesai."

Saya tersadar. Ular-Tangga, permainan semasa kita kanak-kanak, adalah contoh yang bagus
tentang permainan nasib manusia. Ada petak-petak yang harus dilewati. Ada Tangga yang akan membawa kita naik ke petak yang lebih tinggi. Ada Ular yang akan membuat kita turun ke petak di bawahnya.

Kita hidup. Dan sedang bermain dengan banyak papan Ular-Tangga. Ada papan yang bernama sekolah. Ada papan yang bernama karir. Suka atau tidak dengan permainan yang sedang dijalaninya, setiap orang harus melangkah. Atau ia terus saja ada di petak itu. Suka tak suka, setiap orang harus mengocok dan melempar dadunya. Dan sebatas itulah ikhtiar manusia:
melempar dadu (dan memprediksi hasilnya dengan teori peluang). Hasil akhirnya, berapa jumlahan yang keluar, adalah mutlak kuasa Tuhan.

Apakah Ular yang akan kita temui, ataukah Tangga, Allah lah yang mengatur. Dan disitulah Nasib. Kuasa kita hanyalah sebatas melempar dadu. Malangnya, ada juga manusia yang enggan melempar dadu dan menyangka bahwa itulah nasibnya. Bahwa di situlah nasibnya, di petak itu. Merekayang malang itu, terus saja ada di sana.

Menerima keadaan sebagai Nasib, tanpa pernah melempar dadu. Mereka yang takut melempar dadu, takkan pernah beranjak ke mana-mana. Mereka yang enggan melempar dadu, takkan pernah menyelesaikan permainannya.

Setiap kali menemui Ular, lemparkan dadumu kembali. Optimislah bahwa di antara sekian lemparan, kau akan menemukan Tangga. Beda antara orang yg optimis dan pesimis bila keduanya sama-sama gagal, Si Pesimis menemukan kekecewaan dan Sang Optimis mendapatkan harapan.


Gbu all...

Senin, 09 Juni 2014

Tips Meredakan "Bad Mood"

Pertengkaran dengan pasangan semalam bisa jadi terbawa hingga pagi hari bahkan mempengaruhi kerja sehari-hari.

Kemacetan lalu lintas, ditambah kendaraan mogok sehingga membuyarkan banyak rencana, juga bisa mempengaruhi emosi sepanjang hari.

Atasan yang menjengkelkan atau bawahan yang membandel, bisa juga membuat runyam emosi.

Ya! Banyak hal-hal yang membuat perasaan dan suasana hati menjadi tidak enak. Seringkali kita tak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Pokoknya, hati ini terasa ingin marah, cemas, jengkel dan bermacam-macam emosi negatif lain bercampur aduk. Kita biasanya menyebutnya sebagai "badmood".

Dalam keadaan "bad mood", hasil kerja tak akan baik, salah-salah hubungan kita dengan orang lain malah bertambah buruk. Pendek kata, tak ada kebaikan yang bisa diberikan oleh "bad
mood". Jadi sudah semestinya kita bisa meredakan "bad mood" yang sedang melanda diri kita.

Berikut beberapa tips yang mungkin bisa membantu kita meredakan "bad mood".

1--Sadari bahwa anda sedang mengalami badmood.
Kunci utamanya adalah menyadari bahwa anda sedang dilanda gejolak emosi. Bila anda tahu anda sedang marah, setidaknya anda bisa menolong diri sendiri untuk meredakan kemarahan. "Bad Mood" biasanya tidak gampang dijabarkan dengan jelas, tetapi begitu anda mengalami suasana hati yang runyam, segera sadari keadaan itu. Sadari juga efek dari "bad mood": mutu kerja merosot, kehilangan customer, negoisasi gagal, dan banyak lagi yang buruk. Jadi, cepat atasi bad mood anda sebelum mengganggu kerja anda berkepanjangan.

2--Tenangkan diri anda.
Okay, anda sudah sadar bahwa anda sedang kebakaran dalam api "bad mood". Sekarang, tenangkan diri anda. Tarik nafas dalam-dalam berulang kali sampai ketegangan dalam diri anda reda. Lakukan relaksasi sederhana, misal, bernafas secara teratur sambil memejamkan mata. Atau berdoa agar anda diberi kesabaran.

3--Selesaikan persoalan anda sesegera mungkin.
"Bad mood" biasanya disebabkan oleh adanya persoalan. Maka menyelesaikan persoalan adalah pemecahan yang jitu. Jika anda bertengkar, segera selesaikan, berdamailah dan saling maaf-memaafkan. Bila anda berbeda pendapat dengan kolega atau atasan, lakukan diskusi dengan kepala dingin. Jika acara anda berantakan, lakukan janji ulang dan susun rencana baru.
Jangan biarkan persoalan terus menggantung, itu memperpanjang penderitaan bad mood anda.

4--Bergerak, bergerak, dan bergeraklah.
Jangan berdiam diri. Bergeraklah. Lakukan olahraga ringan. Buat diri anda berkeringat dan lelah. Bila anda diam saja, maka "ulat-ulat" emosi akan terus menggerogoti pikiran anda dan membuat anda terbayang-bayang hal yang tidak-tidak. Bergerak, bergerak, dan bergeraklah.

5--Segarkan diri anda.
Intinya sama dengan bergerak, lakukan sesuatu agar diri anda segar. Minum air putih banyak-banyak. Cuci muka dengan air segar. Makan dan minumlah sesuatu yang alami dan segar, seperti jus jeruk. Tetapi jauhi alkohol. Ia takkan banyak membantu, malah memperburuk saja. Jauhi gula, cokelat, makanan yang mengenyangkan, softdrink, dan sebagainya. Ini justru membuat anda kenyang, malas dan mengantuk. Kondisi demikian, alih-alih menjernihkan pikiran anda, malah memperbesar "bad mood" anda saja.

6--Jauhi amarah, pikiran dan emosi negatif lain.
Marah dan emosi-emosi negatif itu menghabiskan energi. Bila anda merasa "bad mood" sedang menyerang, kuatkan hati untuk tidak marah. Bersabarlah. Coba pandang wajah "bad mood" anda di cermin. Tak menyenangkan bukan?

7--Bergembiralah dengan teman-teman anda.
Sebaliknya, dekati teman-teman anda yang bisa memberikan kegembiraan. Temukan "refreshing" di sana. Tertawa dan tersenyumlah bersama mereka. Cegah "bad mood" dengan membina hubungan yang baik dan sehat dengan teman-teman anda. Hidup ini lebih mudah dilalui bersama mereka yang ceria ketimbang yang murung. Jangan tenggelam dalam kesedihan.

8--Berusahalah untuk lebih menikmati hidup ini.
Ya, semua "kecelakaan" atau kekacauan itu adalah bagian dari hidup. Terimalah itu apa adanya. Jangan berburuk sangka pada hidup ini. Pasti ada pelajaran di balik semua kesulitan. Nikmati saja.
 
Gbu all..

Minggu, 08 Juni 2014

The Power of Reward

Ada kisah nyata seorang penyanyi terkenal di Eropa, seorang wanita yang memiliki suara yang bagus sekali. Wanita ini bersuamikan pemain musik, pemain keyboard, dan seorang pengarang lagu. Begitu pandainya sang suami ini tentang lagu, nada, birama, tangga nada dan hal-hal lain di bidang musik semacam itu, sehingga dia selalu menemukan apa yang harus dikoreksi ketika isterinya menyanyi.

Kalau isterinya menyanyi selalu saja ada komentar dan kritik seperti; bagian depan kurang tinggi, lain kali dia berkata bagian ini kurang pelan, lain kali dia berkata bagian akhir harusnya "kres"..naik sedikit, dsb..selalu saja ada komentar pedas yang dia lontarkan kalau isterinya menyanyi dan bersenandung. Akhirnya sang wanita malas menyanyi. Dia berkeputusan...wah gak usah nyanyi aja deh, apa aja salah terus, nyanyi apa aja ada yang kurang. Enggak usah nyanyi kalau

nyanyi kadang malah bertengkar...

Singkat cerita, karena suatu musibah, sang suami meninggal dan lama setelah itu si wanita menikah lagi dengan seorang tukang ledeng. Tukang ledeng ini tidak tahu menahu soal musik. Yang ia tahu isterinya bersuara bagus dan dia selalu memuji isterinya kalau bernyanyi.

Suatu ketika isterinya bertanya: "Pak, bagaimana laguku pa?" dan dia berkata kepada isterinya: "Ma...saya ini selalu ingin cepat pulang karena mau dengar engkau menyanyi, ma!!" Lain kali dia berkata,"Ma..kalau saya tidak menikah dengan engkau, mungkin saya sudah tuli kali ma..., karena bunyi dentuman, bunyi gergaji, bunyi cericit drat pipa ledeng, gesekan pipa ledeng dan bunyi pipa lainnya yang saya dengar sepanjang hari kalau saya bekerja....Sebelum saya menikah denganmu ma...saya sering
mimpi dan terngiang2 suara2 gergaji dll yang tidak mengenakkan itu ketika tidur. Sekarang setelah menikah dan sering

mendengar engkau menyani...lagumulah yang terngiang2..."

Istrinya sangat bersuka cita, tersanjung merasa diterima dengan pujian yang diterimanya dan membuat dia gemar bernyanyi, bernyanyi dan bernyanyi...Mandi dia bernyanyi, masak dia bernyanyi dan tanpa disadarinya dia berlatih, berlatih dan berlatih. Suaminya mendorong hingga dia mulai merekam dan mengeluarkan kaset volume pertama dan ternyata disambut baik oleh masyarakat.

Wanita ini akhirnya menjadi penyanyi terkenal, dan dia terkenal bukan pada saat suaminya ahli musik, tetapi saat suaminya seorang tukang ledeng, yang memberinya sedikit demi sedikit pujian ketika dia menyanyi.

Sedikit pujian memberikan penerimaan...sedikit pujian memberikan rasa diterima...memberikan dorongan...semangat dan dorongan untuk melakukan hal yang baik dan lebih baik lagi. Sedikit pujian dapat membuat seseorang bisa meraih prestasi tertinggi yang bisa diraihnya.

Omelan, bentakan, kecaman, amarah atau kritik yang tidak membangun tidak banyak merubah...Karena itu marilah kita saling memberikan sedikit pujian satu dengan yang lain.


Gbu all...

Sabtu, 07 Juni 2014

Kue dari Tuhan

Seorang anak memberitahu ibunya kalau segala sesuatu tidak berjalan seperti yang dia harapkan. Dia mendapatkan nilai jelek dalam raport, putus dengan pacarnya, dan sahabat terbaiknya pindah ke luar kota.

Saat itu ibunya sedang membuat kue, dan menawarkan apakah anaknya mau mencicipinya, dengan senang hati dia berkata, "Tentu saja, I love your cake."

"Nih, cicipi mentega ini," kata Ibunya menawarkan.

"Yaiks," ujar anaknya.

"Bagaimana dgn telur mentah ?"

"You're kidding me, Mom."

"Mau coba tepung terigu atau baking soda ?"

"Mom, semua itu menjijikkan."

Lalu Ibunya menjawab, "ya, semua itu memang kelihatannya tidak enak jika dilihat satu per satu. Tapi jika dicampur jadi satu melalui satu proses yang benar, akan menjadi kue yang enak."

Tuhan bekerja dengan cara yang sama. Seringkali kita bertanya kenapa Dia membiarkan kita melalui masa-masa yang sulit dan tidak menyenangkan. Tapi Tuhan tahu jika Dia membiarkan semuanya terjadi satu per satu sesuai dgn rancanganNya, segala sesuatunya akan menjadi sempurna tepat pada waktunya.

Kita hanya perlu percaya proses ini diperlukan untuk menyempurnakan hidup kita. Tuhan teramat sangat mencintai kita. Dia mengirimkan bunga setiap musim semi, sinar matahari setiap pagi. Setiap saat kita ingin bicara, Dia akan mendengarkan. Dia ada setiap saat kita membutuhkanNya, Dia ada di setiap tempat, dan Dia memilih untuk berdiam di hati kita.
 
Gbu all...

Jumat, 06 Juni 2014

Tips Memulai Hari dengan Cerah

Hari yang cerah bukan ditandai dengan matahari yang bersinar terang atau udara yang sejuk, melainkan dari hati dan pikiran yang segar. Kecerahan suatu hari dimulai dari diri anda sendiri. Kita tahu bahwa sesuatu yang dimulai dengan baik merupakan separuh dari pencapaian tujuan.
Karena itu, memulai aktivitas hari ini dengan kecerahan suasana adalah modal besar untuk menyelesaikan hari dengan baik pula. Bagaimana memulai hari dengan cerah sangat dipengaruhi oleh pola hidup kita.

Berikut beberapa tips ringan agar kita bisa memulai hari dengan cerah.

1--Mulailah dari malam hari.

Kita tak bisa berharap bangun dengan segar jika di malam harinya tak cukup tidur nyenyak. Hari esok yang cerah dimulai dari malam ini. Bila anda masih mempunyai masalah, yakinlah masih ada waktu esok untuk menyelesaikannya lebih baik lagi. Malam ini, beristirahatlah sebaik-baiknya.

2--Bangun pagi lebih pagi.

Bangunlah lebih pagi daripada terbitnya matahari. Jumpai keheningan dan kesunyian. Pagi buta adalah saat yang tepat untuk menemukan sisi damai dalam diri anda.

3--Damaikan pikiran dan tentramkan jiwa

Jangan terburu melakukan aktivitas. Resapi saja suasana pagi yang damai ini. Berdoa,sampaikan syukur atas hidup yang masih diberikan pada kita dan bersaat teduh.

4--Segarkan tubuh.

Minum air. Hirup aroma tea atau kopi yang menyegarkan. Berjalan-jalanlah keluar. Pompa udara banyak-banyak ke dalam paru-paru. Lakukan olahraga ringan, Mandi dengan air segar. Bersihkan tubuh baik-baik. Tetaplah mengingat janji anda tadi pagi untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi semesta hari ini.

5--Dapatkan sarapan secukupnya.

Isi perut anda secukupnya. Sarapan yang baik adalah modal untuk kebugaran tubuh anda sepanjang hari. Jangan asal kenyang, namun cukupkan kebutuhan energi dan gizi.

6--Sapalah orang-orang yang anda jumpai.

Terbarkan senyum. Tak peduli apakah matahari bersinar cerah atau mendung menggayut, sapalah orang-orang yang anda jumpai. Tanyakan kabar mereka, maka jangan terkejut jika mereka pun akan membalas senyum anda.

7--Jangan mengeluh

Apa pun yang terjadi, entah itu hari hujan, jalanan macet, kereta datang terlambat, kendaraan mogok, atau apa pun yang terjadi, terimalah semua itu apa adanya. In everything, give thanks.


Gbu all...

Kamis, 05 Juni 2014

Tujuh keajaiban dunia

Sekelompok mahasiswa Geografi mendiskusikan tujuh keajaiban dunia. Pada akhir pertemuan mahasiswa-mahasiswi itu diminta membuat kesimpulan. Walaupun ada perbedaan-perbedaan, namun sebagian besar setuju bahwa ke tujuh keajaiban dunia adalah:

Piramid di Mesir, Taj Mahal, Taman Gantung di Babel, Terusan Panama, Gedung Empire State Building, Basilika St. Petrus dan Tembok Besar Cina.

Ketika mengumpulkan hasil jawaban, dosen mereka melihat, ada seorang mahasiswi, sorang gadis pendiam, yang belum mengembalikan jawabannya. Dosen itu bertanya apakah ada kesulitan.

Gadis itu menjawab, Ya sedikit. Saya tidak dapat memilihnya karena terlalu banyak.

Guru itu berkata, Coba berikan apa yang telah kamu tuliskan, mungkin kita bisa membantu. Gadis itu ragu-ragu, kemudian membaca jawabannya, Saya kira Tujuh Kejaiban Dunia adalah merasa dan mengecap, melihat dan mendengar, dan kemudian, mencium, menghampiri dan mengasihi.

Memang mudah bagi kita menganggap hasil kerja manusia sebagai keajaiban, tetapi kita sering mengabaikan hasil kerja Tuhan dan menganggapnya sebagai hal yang biasa.

Mazmur 77:12-15
"Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan Tuhan, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaibanMu dari zaman purbakala. Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaanMu, dan merenungkan perbuatan-perbuatanMu. Ya Allah, jalanMu adalah kudus! Allah manakah yang begitu besar seperti Allah kami? Engkaulah Allah yang melakukan keajaiban: Engkau telah menyatakan kuasaMu di antara bangsa-bangsa."


Gbu all...

Rabu, 04 Juni 2014

Waktu Dan Cinta

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak: ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya.

Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu.

Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta. Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu.

"Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!" teriak Cinta.

"Aduh! Maaf, Cinta!" kata Kekayaan, "Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini."

Lalu Kakayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi.

Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya. "Kegembiraan! Tolong aku!", teriak Cinta.

Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.

Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin panik.

Tak lama lewatlah Kecantikan.

"Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!", teriak Cinta.

"Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini." sahut Kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya.

Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan.

"Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu," kata Cinta.

"Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja..." kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.

Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.

Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!"

Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.

Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.

Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu.

Cinta segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu.

"Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu." kata orang itu.

"Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku" tanya Cinta heran.

"Sebab," kata orang itu, "Hanya Waktu lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu."

Sepertinya halnya Tuhan Yesus...
Seringkali kita berdosa dalam hidup kita...
menyalibkan Dia untuk ke-2 kalinya bahkan berkali-kali dalam keseharian kita,
namun Tuhan selalu punya waktu disaat kita butuh Dia,
Tuhan selalu ada disaat kita berjalan dalam lembah kekelaman...

Mampukan kami untuk berjalan bersamamu Tuhan...
Selalu menghargai cinta dan pengorbananmu di kayu salib,
karena engkau telah lebih dulu menghargai kami yang Kau jadikan biji mata-Mu

Sekali lagi, Tuhan telah beri waktuNya untuk kita,
karena begitu Ia mengasihi dan mencintai kita anak-Nya...
Sudahkah kita memberi waktu kita padaNya?
Gbu all...