Selasa, 31 Mei 2011

RENCANA TUHAN INDAH

Ananias adalah seorang pengikut Yesus, salah seorang yang saleh menurut hukum Taurat. Arti nama Anannias : Yahwe adalah rahmani. Ia dikenal sangat baik di antara semua orang Yahudi (Kis. 22:12). Ia taat melakukan perintah Allah.

Saat itu Ananias memperoleh penglihatan dari Tuhan. Di dalam penglihatan itu ia ditugaskan untuk menemui Saulus di rumah Yudas, di sebuah jalan yang bernama Jalan Lurus. Diberitahukan juga bahwa Saulus saat itu tengah berdoa di rumah tumpangannya.

Saulus pun diberikan Tuhan penglihatan. Dalam penglihatan itu Saulus dipersiapkan untuk menunggu kedatangan Ananias. Pertanyaan yang muncul kemudian, bagaimana reaksi dan jawaban Ananias atas penugasan Tuhan ini? Ternyata Ananias tidak begitu saja pergi kepada Saulus. Ia tahu betul siapa yang akan didatanginya seorang musuh yang sangat berbahaya.

Mendengar tentang Saulus, Ananias menjadi sangat takut. Demikian pula seluruh jemaat. Ananias pun ragu-ragu sehingga ia mengemukakan berbagai alasan. Menolong seseorang yang kita takuti dan benci, memang sangat berat. Ini adalah fakta!

Tetapi bagaimana ia dapat menolak sebab Tuhan-lah yang telah menyuruhnya. Bagi Tuhan, "masa depan" Saulus yang utama dan bukan "masa lalunya". Ananias harus sadar bahwa dirinya dipakai dan dipilih oleh Tuhan menjadi alat ditangan-Nya. Tuhan sendiri menghapus semua keraguan Ananias (ay. 16). Tuhanlah yang menuntun kita dalam melakukan penilaian dan pengambilan keputusan-Nya. Bersyukurlah kepada-Nya, bila ia berkenan memakai kita sebagai alat di tangan-Nya untuk melaksanakan rencana-Nya yang indah itu.

Bacaan diambil dari Kitab Kisah Rasul 9 : 10-14

Salam sejahtera didalam Tuhan kita "Yesus Kristus"

Senin, 30 Mei 2011

Dibalik Lirik Lagu Bapa Sentuh Hatiku

Mungkin banyak yang dengar lagu sentuh hatiku, yang dinyanyikan oleh Maria Shandy. Akan tetapi dibalik lagu itu ternyata ada sebuah kisah yang luar biasa.

Pencipta lagu ini adalah seorang anak Tuhan, Kisah didalam lagu itu adalah milik teman sekolahnya. Temannya itu diperkosa oleh ayahnya sendiri dan menjadi gila, sehingga harus dipasung(dirantai) dirumahnya. Ia suka datang dan mendoakan anak itu sambil sesekali menulis lirik lagu..

waktu pun berlalu…

Diapun pindah kota dan mulai sibuk dengan kegiatannya sendiri. Suatu ketika anak perempuan itu menelpon dia. Tentu saja kaget bukan main, karena anak itu kan gila. Dipasung pula? kok sekarang bisa lepas? telpon pula?

Akhirnya anak perempuan itu cerita, suatu hari entah karena karat atau bagaimana rantainya lepas. Satu hal yang langsung dia ingat, dia mau bunuh ayahnya!

Tetapi saat dia bangun, ia melihat Tuhan Yesus dengan jubah putihnya, berkata : “Kamu harus memaafkan ayah kamu.”

Tetapi anak itu tidak bisa dan dia terus menangis, memukul, dan berteriak..

Sampai akhirnya Tuhan memeluk dia dan berkata : “Aku mengasihimu”

Walaupun bergumul akhirnya anak itupun memaafkan ayahnya, mereka sekeluarga menangis dan boleh kembali hidup normal.

Dari situ lah lagu sentuh hatiku ditulis,

Betapa ku mencintai, segala yang telah terjadi
tak pernah sendiri, selalu menyertai
Betapa kumenyadari, didalam hidupku ini..
kau selalu memberi, rancangan terbaik oleh karena kasih

Bapa sentuh hatiku,
ubah hidupku, menjadi yang baru
Bagai Emas yang murni
Kau membentuk bejana hatiku

Bapa Ajarku mengerti
sebuah kasih yang selalu memberi..
Bagai air mengalir
yang tiada pernah berhenti

KasihMu ya Tuhan tak pernah berhenti..

Kisah diatas sungguh-sungguh terjadi, semoga bisa menginspirasi kita agar bisa merasakan kasih Tuhan yang luar biasa.

God Bless You all

Minggu, 29 Mei 2011

Jangan Terpaku Dengan Masa Lalu

“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.”

Seekor ikan barracuda dimasukkan ke dalam sebuah akuarium yang bagian tengahnya dipisahkan oleh sebuah kaca pembatas transparan. Di sisi lain, ada banyak ikan kecil yang merupakan makanan kesukaan si barracuda. Ketika lapar, berkali-kali ikan barracuda mencoba untuk memangsa ikan kecil tersebut, namun tidak berhasil karena terbentur kaca pembatas transparan.

Setelah berminggu-minggu mencoba dan tetap gagal, si barracuda menyerah dengan menerima kenyataan bahwa perburuan ikan kecil tersebut sia- sia. Namun sesudah kaca pembatas tersebut diangkat, si barracuda tetap pada sisinya, tidak bergerak ke arah ikan kecil. Walaupun sangat lapar, si barracuda sepertinya tidak berusaha sekali pun untuk memangsa ikan-ikan kecil tersebut. Akhirnya, ia pun mati kelaparan padahal makanan kesukaannya ada tepat berada di depan hidungnya.

Seberapa banyak dari kita begitu terikatnya dengan masa lalu, sehingga kita “buta” terhadap hal-hal baik yang Tuhan sediakan bagi kita?

Seringkali kita terpuruk dan berputar-putar di masa lalu sampai kita tidak mempunyai kehendak dan “takut” untuk melangkah menuju berkat yang Tuhan sudah sediakan di hadapan kita.

Kisah tentang barracuda menunjukkan kepada kita bahwa masa lalu tidak akan pernah sama dengan masa yang akan datang.

Hellen Keller pernah berkata ketika satu pintu tertutup, pintu lainnya terbuka; tapi kita seringkali mengamati pintu yang tertutup terlalu lama, sehingga kita tidak melihat satu pintu lain yang terbuka sehingga kita putus asa.

Hari ini, marilah kita tinggalkan awan gelap di masa lalu yang masih membayangi hidup kita, berjalanlah dengan penuh HARAPAN untuk MERAIH setiap IMPIAN dan BERKAT yang Tuhan sudah sediakan untuk kita.

Keputusan kita hari ini memang tidak bisa meruba masalalu kita yang kelam tetapi yakinlah dan percayalah keputusan kita hari ini bersama Tuhan Yesus sangat menentuhkan masa depan kita yang penuh harapan

TUHAN MEMBERKATI

Sabtu, 28 Mei 2011

"BERSYUKUR"

Pengkhotbah 5:9
"Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia."

Hari itu Jodon, seorang pemuda yang tidak pernah merasa puas menerima sebuah bingkisan dari sahabatnya. Jodon kembali ke rumah dan membuka bungkusan itu yang ternyata berisi kaset. "Ah, ternyata cuma kaset seharga Rp 20.000,-" gerutu Jodon. Jodon meletakkan kaset itu dan sama sekali tidak berminat menyetelnya.
Pada waktu yang sama Kenly yang adalah pengusaha muda yang berhasil, menerima pemberian seorang ibu, yaitu sebungkus kue yang dibeli dari pasar. Kue yang seharga Rp 1.000,- itu dibawanya pulang dan diletakkan hati-hati di atas piring dan Kenly berdoa mengucap syukur atas kasih Tuhan yang dinyatakan lewat sebungkus kue. Bisa dibayangkan, Kenly yang terbiasa makan kue mahal tetapi dia menghargai dan memandang sangat berarti kue pemberian seharga Rp 1.000,- itu. Itu sebabnya dia diberkati Tuhan.

Orang yang merasa puas dan selalu mengucap syukur, berkatnya semakin ditambahkan Tuhan setiap hari. Itu karena mereka menghargai pemberian Tuhan meskipun bernilai kecil. Betapa seringnya kita membiasakan diri hidup dalam sungut-sungut, tidak mengucap syukur dan tidak menghargai berkat-berkat kecil karena kita tidak pernah puas. Kita lebih sering menuntut dan tidak pernah merasa cukup atas kebaikan orang lain kepada kita. Kita menuntut agar orang lain bersikap begini dan begitu, kita menuntut agar mereka lebih memperhatikan kita tetapi kita mengabaikan dan tidak pernah memperhitungkan banyak hal yang sudah mereka lakukan untuk kita.

Marilah kita tinggalkan rasa tidak puas ini dan belajarlah mengucap syukur untuk tempat tinggal, pakaian, makanan, orang tua, anak, teman, pekerjaan, sekolah, upah dan untuk segala yang bisa kita nikmati, maka berkat Tuhan akan mengalir atas kita.

TUHAN YESUS MEMBERKATI

Jumat, 27 Mei 2011

Iman = Jadi

Pernahkah Anda bermimpi hal-hal yang besar, tetapi tidak jadi kenyataan? Atau, bahkan Anda sudah sering berdoa untuk sesuatu dalam hidupmu, tetapi sesuatu itu tidak pernah datang? Kemungkinan besar kendalanya ialah Anda belum memiliki iman yang cocok dengan urgensi petisi Anda kepada Tuhan. Yesus menjelaskan ada iman yang kecil, ada iman yang besar.  Rasul Paulus menulis tentang iman yang dianugerahkan kepada jemaat dalam berbagai ukuran. (Roma 12:3). Apabila iman kita besar, hasilnya juga signifikan. (Matius 15:27). Lalu Yesus berkata kepada perwira itu : “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya.” Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya. (Matius 8:13)

Pernahkah Anda bermimpi hal-hal yang besar, tetapi tidak jadi kenyataan? Atau, bahkan Anda sudah sering berdoa untuk sesuatu dalam hidupmu, tetapi sesuatu itu tidak pernah datang? Kemungkinan besar kendalanya ialah Anda belum memiliki iman yang cocok dengan urgensi petisi Anda kepada Tuhan. Yesus menjelaskan ada iman yang kecil, ada iman yang besar.  Rasul Paulus menulis tentang iman yang dianugerahkan kepada jemaat dalam berbagai ukuran. (Roma 12:3). Apabila iman kita besar, hasilnya juga signifikan. (Matius 15:27). 
Percaya yang kurang atau kecil, padahal gelombang hidup  besar, berakibat bisa tenggelam. (Matius 14:24-31).  Seperti yang Anda percaya, jadilah. Dalam dunia kini riuh dengan berbagai krisis, ya krisis ekonomi global, ya krisis keuangan nasional, ya bencana alam lokal mendadak, ya terorisme dan premanisme yang meningkat, ya ancaman PHK, ya tekanan kebutuhan, ya serangan penyakit, dan jenis malepetaka lainnya, kita sangat memerlukan iman, percaya. Dan iman, tidak dapat kita beli di supermarket, atau temui di mall. Iman kita peroleh dari firman Tuhan (Roma 10:17), sebagai pemberian Tuhan (Roma 12:3), juga kita dapat meminta kepada Yesus. (Lukas 17:5). Bahkan, Roh Kudus dapat memberikan karunia kuasa yaitu karunia iman (I Korintus 12:9).
Pendeknya, iman atau percaya merupakan unsur Allahi, yang sumbernya Tuhan. Anda memiliki iman yang solid 100 persen, doa kita hasilnya juga 100 persen. Puji Tuhan!(MDW)

Doa: Bapa yang baik, berikanku iman percaya, untuk mendekat kepada Tuhan, untuk menjadi berkat bagi orang lain, dan menjadi anakmu yang taat dan setia. Terimakasih Yesus. Amin.   

Kamis, 26 Mei 2011

Menanggung Beban

Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. Galatia 6:2

Larry adalah seorang anak remaja kulit hitam di Amerika. Ia melihat bahwa kedua saudaranya telah bersekolah dengan baik sehingga memperoleh nilai-nilai yang bagus. Mereka lulus dengan gelar yang hebat, tetapi hanya memperoleh pekerjaan rendahan. Mengapa harus berusaha keras? Pikir Larry dengan marah. Bukankah hanya orang-orang kulit putih yang mendapatkan pekerjaan yang baik?
Tetapi kemudian seorang bernama Stephen Rose datang ke sekolah Larry. Ia adalah seorang pebisnis kulit putihyang mendirikan sebuah lembaga pendidikan informal yang membawa anak-anak muda bimbingannya mengunjungi tempat-tempat berkarir dan ia programkan anak-anak muda itu agar mereka dibimbing para eksekutif setiap Sabtu pagi.
Dengan bimbingan Stephen Rose, Larry akhirnya dapat mendaftarkan diri di perguruan tinggi setempat. Ia lulus dan memulai karir di bidang administrasi bisnis di salah satu perusahaan afiliasi Stephen Rose. Larry sadar bahwa kerja keras dan kerajinannya telah membuka pintu ke sukses masa depannya. Namun, belas kasihan seorang usahawan kulit putih terhadap seorang anak remaja Afrika-Amerika yang kecil hatilah yang membuka kuncinya.
Saudara seiman, adakah kita peduli dengan saudara kita yang kurang beruntung? Terkadang kita juga pernah melewati kesulitan-kesulitan serupa. Namun ada kalanya Tuhan menempatkan keprihatinan khusus dalam hati kita. Kelihatannya tidak ada alasan khusus untuk berada di sana, kecuali karena kehendak-Nya. Intinya, itu adalah cara Tuhan memberikan kita keistimewaan melakukan karya-Nya melalui kita. Apakah kita sudah meresponinya?(SRS)
Doa:Tuhan bukalah hatiku agar aku dapat melihat seseorang yang Engkau mau aku perhatikan. Amin.

Rabu, 25 Mei 2011

∞ JADILAH KEHENDAK-MU ∞

Yesaya 55:8-9 Sebab rancangan-KU bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-KU, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-KU dari jalanmu.

Suatu ketika seorang lelaki mohon kepada TUHAN sekuntum bunga & seekor kupu-kupu, namun TUHAN malah memberinya sebonggol kaktus & seekor ulat.

Alangkah sedihnya lelaki itu, ia tak mengerti kenapa permintaannya keliru. Pikirnya, “Oh, TUHAN masih banyak tugas mengurus orang-orang lain …”

Dan dia memutuskan tidak akan mempertanyakannya lagi.

Setelah beberapa waktu, si lelaki memeriksa kembali permintaan yg tlah lama dilupakannya.

Betapa terkejutnya dia, dari sebonggol tanaman kaktus berduri & jelek itu tumbuhlah sekuntum bunga yg indah.

Dan ulat yg menjijikkan tlah berubah menjadi kupu-kupu yg sangat cantik.

Sahabat,,,
TUHAN selalu melakukan yg terbaik!
Cara-NYA SELALU paling baik,
walaupun bagi kita kelihatannya tidak baik.

Jika Kita memohon sesuatu kepada TUHAN & ternyata yg diterima berbeda, PERCAYALAH!!

Yakinlah bahwa DIA akan selalu memberikan kebutuhanmu pada saat yang tepat.

Apa yg kita inginkan,
tidak selalu sesuai dengan kebutuhan,
Sbab TUHAN takkan pernah serta merta mengabulkan doa kita.

Teruslah sungguh-sungguh berdoa untuk-NYA dengan penuh ucapan syukur, tanpa ragu & menggerutu.
Hari ini PENUH ONAK BERDURI,
Esok akan menjadi BUNGA yang INDAH!

"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11).

PADANG GURUN TUHAN UBAHKAN MENJADI TAMAN TUHAN

TUHAN YESUS MEMBERKATI

Selasa, 24 Mei 2011

DAMAI SEJAHTERA

Pada suatu hari disebuah kerajaan. seorang raja membuat lomba yang membuat para pelukis tersohor dari negeri-negeri pun berdatangan.

"Lomba melukis yang berjudul 'damai sejahtera' , aku beri waktu 3 hari. Yang terbaik akan aku beri hadiah" kata sang raja

3 hari kemudian..

Hanya 3 pelukis yang berhasil menyelesaikan gambar mereka dan memberikan pada sang Raja

Lukisan 1 : ada sebuah danau biru yg bening dengan ikan2 yang banyak. Dan ditengah2 terdapat perahu kecil dan seorang yang sedang bersiul memancing dengan udara sepoi-sepoi dan langit biru yang cerah. "Inilah damai sejahtera" kata pelukis pertama

Lukisan 2 : ada sebuah gunung yang hijau, udara khas yang sejuk dengan sawah-sawah, matahari yang cerah, pohon yang rindang dan dua orang sedang duduk dibawah pohon sambil tertawa bahagia. "Inilah damai sejahtera" kata pelukis kedua

Lukisan 3 : sebuah laut yang luas berwarna hitam karena sedang terjadi badai, di tengah2 ada angin topan, langit yang gelap dengan sambaran petir dimana mana . Sebuah batu karang yang diterjang ombak. Langit hitam pekat bahkan terlihat abstrak karena warna yang dipakai hanya warna gelap. Tapi, terdapat satu batu karang yang ada lubang ,di dalamnya terdapat seekor burung pipit sedang bersiul riang. "Inilah damai sejahtera" kata pelukis ke 3

"Aku setuju dgn lukisan 3" kata Raja.

Saudaraku, damai sejahtera bukanlah dimana kamu sedang dalam keadaan atau posisi nyaman2 aja tanpa masalah.

Damai sejahtera ada dalam dirimu jika kamu tetap bisa tersenyum ketika badai masalah datang menerpa. Dan damai itu hanya bisa kamu dapatkan dari Sang Raja Damai ^^

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu" (Yohanes 14:27)

TUHAN YESUS MEMBERKATI

Senin, 23 Mei 2011

“I GO FISHING!”

“I GO FISHING!”
Ayat Pokok: Yohanes 21
Oleh: Ps. Gunnar Swahn, Swedia


Saya membawa salam hangat dari seluruh sidang jemaat Filadelfia di Stockholm.  Senang bisa kembali berkunjung dan menikmati hadirat Allah bersama saudara di tempat ini.  Puji Tuhan!  Pagi ini saya ingin mengajak saudara mengamati masa antara Paskah: kematian & kebangkitan Yesus dan kenaikan Tuhan ke Surga & Pantekosta.

“Aku Pergi Menangkap Ikan”

Bagi nelayan, menangkap ikan adalah sumber mata pencaharian untuk menghidupi diri dan seluruh keluarganya.   Namun bagi sebagian besar orang lain, memancing merupakan hobi atau kegiatan rekreasi.  Sekedar meninggalkan kesibukan dan hiruk-pikuk kehidupan kota besar, untuk menikmati keheningan.  Dapat atau tidak mendapat ikan, tidaklah penting.  Bahkan di negara kami, ungkapan “I’ll go fishing” = “pergi memancing” bisa berarti ‘hendak bersantai/bermalas-malasan; tidak pergi kemana-mana, dan tidak melakukan apa-apa’.

Grafik Kehidupan
Sebelum menjadi murid Yesus, Petrus adalah seorang nelayan sejati, yang sehari-hari harus melaut, bekerja keras sepanjang malam untuk mencari ikan.  Sampai suatu hari ia bertemu dan terkesan mendengar pengajaran Yesus.  Ia pun segera menyambut undangan Yesus untuk menjadi muridNya.     
Selanjutnya kita mengenal kisah hidup Petrus yang penuh gejolak.  Tiga setengah tahun lamanya ia mengikut Yesus: setiap hari berjalan bersamaNya, mendengar pengajaran, menyaksikan berbagai perkara heran yang dilakukan Yesus.  Lalu tibalah malam itu: malam saat tiga kali ia bersikukuh menyangkal mengenal Yesus!  Dari kejauhan ia menyaksikan Yesus mati disalib di Bukit Golgota.  Namun tiga hari kemudian ia mendengar berita mengejutkan: kubur Yesus kosong, Tuhan Yesus sudah bangkit!  
Lalu Yesus menampakkan diri kepada murid-murid, termasuk Petrus.  Perjumpaannya kembali dengan Yesus yang telah disangkalnya tiga kali pada malam sebelum Ia disalibkan, tentu membuat Petrus gundah, bahkan mungkin tertekan karena rasa bersalah.
Dan ketika Tuhan yang telah bangkit tidak ada bersama mereka, saat itulah Petrus berkata kepada teman-temannya, “Aku pergi menangkap ikan.”  Menangkap ikan adalah satu-satunya pekerjaan yang dikenalnya.
Bukankah pengalaman hidup rohani saudara dan saya serupa dengan Petrus?  Pada banyak kesempatan kita merasa penyertaan Tuhan begitu nyata; berkat Tuhan melimpah; hidup bersama Tuhan terasa begitu indah dan nikmat.
Tapi pada satu titik, tak jarang kita merasa tertekan, putus asa.  Tuhan terasa begitu jauh.  Ujian, persoalan, penyakit datang silih berganti.  Doa naik ‘hanya’ sebatas langit-langit.  Kita tak melihat dan merasakan kehadiran dan pertolongan Tuhan!  
Di saat-saat seperti inilah rasanya kita ingin menyerah.  Tak sabar menantikan waktu Tuhan.  Seperti Petrus, kita ingin ‘pergi memancing’, kembali pada profesi lama.  Perhatikan, Petrus tidak sendirian.  Beberapa murid lain ikut pergi bersamanya!  
Saat memutuskan kembali ke pekerjaan lama, apa yang mereka peroleh?  “Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.”
Antara Paskah & Pantekosta
Masa antara Paskah & Pantekosta adalah hari-hari “senyap” - hari di mana “tidak” ada kejadian spektakuler; masa di mana Yesus “tidak” ada bersama dengan kita.  Seperti Petrus, itulah saat kritis di mana kita seakan ingin kembali ‘melaut’ dan ‘menyerah’.  
Marahkah Tuhan melihat perilaku murid-muridNya?  Tidak!  SeruNya kepada mereka: “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.”  Saat melakukan FirmanNya, murid-murid bahkan tidak dapat menarik jala mereka oleh sebab begitu banyak ikan yang mereka tangkap!
Puji Tuhan!  Meski hati terasa hampa, kecewa, dan putus asa, mengira Tuhan tak lagi peduli, Yesus tetap beserta dan memperhatikan.  Ketika murid-murid tiba di pantai, “mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti.”  Di tepi pantai, Yesus menantikan dan menyiapkan sarapan.  KataNya kepada mereka, “Marilah dan sarapanlah.”
Masalah, kesulitan, penyakit apa yang tengah saudara hadapi saat ini?  Berdiri di atas Firman Tuhan, tetaplah percaya dan arahkan pandangan kepadaNya!  Yesus ada, dan Dia mengasihimu.  Ia senantiasa beserta, dan siap mengangkatmu.  Satu kali Ia akan menampakkan diri dan menyiapkan sarapan bagi saudara dan saya.  Tuhan Yesus mengasihi & memberkati saudara!

 

Minggu, 22 Mei 2011

Embun bagi bunga bakung

“Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar.” Hosea 14:6

Ada sebuah nyanyian rohani yang liriknya kira-kira begini: “Kupercaya mujizat, kulihat yang telah bebas. Sungguh ajaib diubahkan yang ditebus Tuhan. Bunga bakung yang berkembang di padang yang gersang. Kumendapat mujizat, sebab percaya Allah.” Bila sebatang pohon bunga jenis perdu seperti bunga bakung dapat bertahan hidup bahkan berkembang (mengeluarkan bunga) di padang gurun yang gersang, adalah merupakan mujizat besar. Tantangan hidup bagi sebatang pohon bunga bakung di tengah padang gurun yang gersang bukanlah hal yang mudah. Pada siang hari suhu panas di padang gurun diatas empat puluh derajat Celsius, sedangkan di malam suhu bisa anjlok dibawah nol derajat. Di sisi lain, untuk mendapatkan setetes air bagi pohon bunga bakung, adalah hal yang mustahil. Kesimpulannya, kesempatan hidup bagi bunga bakung di padang gurun adalah suatu kemustahilan.
Demikianlah tantangan yang dihadapi orang percaya di tengah dunia keras dan jahat ini. Secara logika, bukanlah hal yang mudah bagi orang percaya untuk hidup benar sesuai dengan firman Allah di tengah dunia yang kasar, kotor, jahat dan tidak ada kebenaran. Seperti bunga bakung dapat bertahan hidup di tengah padang gurun yang gersang, demikian dengan orang percaya di tengah dunia yang jahat ini. Dunia tidak menjanjikan hidup, karena ekonomi, keuangan, sosial, politik dan keamanan; panas dan dingin seperti suhu di padang gurun. Tetapi orang percaya sanggup bertahan hidup bahkan berbunga seperti bunga bakung, karena Tuhan yang memberi hidup seperti embun kepada bunga bakung, Amin! (JSM)
Doa: Engkaulah yang memegang hidupku. Dalam pemeliharaanMu yang ajaib aku hidup dalam dunia ini. Amin. 

Sabtu, 21 Mei 2011

Kasih Menutupi Kekurangan

“Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran.” Amsal 10: 12

Sepasang suami-istri mendatangi seorang Konselor Kristen untuk meminta nasehat. Tidak lama kemudian setelah mereka duduk, dan terlibat dalam debat serius yang saling mengkritik. Ketika mereka berhenti sejenak untuk mengambil nafas, Konselor menganjurkan agar saat itu juga mereka saling mengatakan hal-hal positif yang mereka temukan ada dalam diri pasangannya. Merekapun terdiam sesaat.
Kemudian kepada mereka masing-masing diberikan sebuah pena dan secarik kertas dan diminta untuk menuliskan sesuatu yang pantas disanjung dalam diri pasangannya. Tidak satupun dari mereka yang menulis. Mereka hanya duduk dan menatapi kertas itu. Setelah beberapa saat, sang suami mulai menuliskan sesuatu. Kemudian, sang istri juga menyusul menuliskan sesuatu, tapi dengan cepat dan geram.
Akhirnya mereka berhenti menulis. Suasana kembali hening. Sang istri lalu menyerahkan kertasnya kepada Konselor. Konselor itu menyerahkannya kembali dan memberikan isyarat agar ia menyerahkannya secara langsung kepada suaminya. Dengan penuh keengganan iapun menyorongkan kertas itu menyeberang sampai ke tengah meja. Sang suami segera menyambarnya dan sebaliknya, sang suamipun menyerahkan kertasnya kepada istrinya.
Secara bergantian, mereka mulai membaca isi kertas yang ditulis oleh pasangannya. Konselor hanya memperhatikan..….. dengan segera air mata mengalir di pipi sang istri. Ia meremas-remas kertas dalam genggamannya dan mendekapnya dengan erat. Hal itu membuktikan bahwa ia sangat menghargai pengungkapan secara tiba-tiba tentang kebaikan-kebaikan dirinya oleh suaminya. Situasi seluruh ruangan mendadak berubah. Tidak ada sesuatupun yang perlu dikatakan lagi. Pujian yang diberikan oleh sang suami telah menyembuhkan seribu luka batin dalam dirinya. Suami-istri itupun lalu pergi meninggalkan Konselor itu sambil bergandengan tangan. Puji Tuhan. (PHM)

Doa:  Terima kasih Tuhan untuk pasangan yang Kau karuniakan kepadaku. Ajar kami untuk saling mengasihi dan menerima kekurangan masing-masing dalam terang kasihMu. Amin.

Jumat, 20 Mei 2011

"KERANG & BANGAU"

Amsal 17:9 Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangkitkan perkara, menceraikan sahabat yang karib.

Di tepi pantai kerang sedang membuka cangkangnya mencari makanan.

Tak lama datang seekor bangau melihat kerang dgn cangkang terbuka, bangau itu tergoda untuk memakan dagingnya.

Tanpa menunggu lama, bangau pun mematuk kerang.

Tak kalah sigap, kerang lansung menutup cangkangnya.
Paruh bangau tersangkut sehingga tidak berkutik.

Kerang berkata,
"Karena kau ingin makan dagingku,
jangan harap aku melepasmu sampai kapanpun.
Biar mati kau kelaparan di tepi pantai ini."

Bangau menjawab,
"Kalau kau tidak melepasku, kau juga akan mati."

Tak satupun dari mereka mau mengalah.

Akhirnya datang Nelayan, menangkap Bangau & Kerang dgn mudah.

SAHABAT...
Dalam Perselisihan: TIDAK ADA PIHAK yg diUNTUNGkan,
hanya ada 1 pihak yg paling diuntungkan, yaitu IBLIS.

Iblis akan sangat senang karna tau bahwa saat tidak ada kerukunan, BERKAT tidak akan tercurah.

Iblis pun memperoleh keuntungan karna dgn Pertikaian,
ia dapat menanamkan benih Kebencian, Demdam, Amarah & Kepahitan dalam hati manusia.

Jadi bila kita menyadari bahwa Perselisihan lebih banyak menghasilkan Kerugian, mengapa kita tidak berusaha Mengendalikan Emosi?

Selalu diperlukan 2 pihak untuk bertengkar.
Bila kita tidak membalas Kemarahan dgn Kemarahan,
tentu tidak akan ada pertengkaran bukan?

Jika kita merindukan Berkat mengalir dalam kehidupan,
mari ciptakan Kerukunan, & Kedamaian dalam Hidup kita dgn sesama.

NB: Semua yang ada di dunia ini hanyalah sementara karena itu, Pergunakandengan BIJAK!!!

TUHAN YESUS MEMBERKATI

Kamis, 19 Mei 2011

HUTANG YANG SANGAT BESAR! SIAPA YANG DAPAT MEMBAYARNYA?

Harry Allen Ironside, mantan pendeta Moody Church di Chicago yang juga seorang pengajar Alkitab, dan penulis yang produktif pernah menceritakan kisah seorang tentara Rusia muda. Ayah tentara tersebut adalah teman Czar Nicholas I, sehingga pemuda itu ditempatkan sebagai juru bayar di salah satu barak. Dia bertugas dengan baik, tapi karakternya membuatnya tidak bisa menangani tanggung jawabnya dan ia mulai berjudi, akhirnya ia kalah besar dan memakai uangnya sendiri maupun uang milik pemerintah.



Tiba waktunya anak muda itu menerima pemberitahuan bahwa perwakilan tsar (kaisar Jerman saat itu) akan datang untuk memeriksa rekening. Malam itu dia mengambil buku-buku catatan keuangan dan berapa uang yang dia pinjam dari sana, lalu pergi ke tempat yang aman dan memeriksa sejumlah kecil uang yang masih ia miliki. Saat ia duduk dan melihat pada buku dan uang itu, dia merasa tidak sanggup ketika membandingkan jumlah hutang yang amat sangat besar dan uangnya yang sedikit. Dia hancur! Aib sudah didepan matanya; penjara telah menantinya!

Jalan keluar satu-satunya adalah mati. Dia menarik pistol dari pinggangnya dan menaruhnya di meja di depannya, dan menulis pernyataan bersalahnya. Pada bagian akhir buku dimana ia mentotal jumlah hutang ilegalnya, dia menulis "Hutang yang besar! Siapakah yang bisa membayarnya?" Dia memutuskan pada tengah malam nanti akan menyelesaikannya semuanya.

Ketika malam bertambah larut, pemuda yang kebingungan itu jatuh tertidur. Saat itu Czar Nicolas I, seperti yang kadang-kadang dilakukannya, pergi memutari barak dengan diam-diam. Melihat ada lampu menyala, dia berhenti dan masuk, dan melihat anak muda itu tertidur. Dia segera mengenali pemuda tersebut dan melihat dari atas bahu pemuda itu, Czar melihat buku besar itu dan menyadari apa yang telah terjadi.

Czar ingin segera membangunkan pemuda itu dan menahannya ketika tiba-tiba matanya tertuju pada pesan yang ditulis oleh pemuda itu: "Hutang yang besar Siapa yang dapat membayarnya?" Tiba-tiba, ada sebuah gelombang kemurahan hati yang mengalis, ia membungkuk sebentar dan menulis satu kata dibawah tulisan pemuda itu dan segera menyelinap keluar.

Ketika pemuda itu terbangun, ia melirik ke arah jam  dan melihat bahwa tengah malam telah lewat lama. Ia meraih pistolnya, tapi matanya tertuju pada buku besar itu dan ia melihat sesuatu yang sebelumnya tidak ada disana. Ada tanda seru yang dituliskan disana – "Hutang yang sangat besar! Siapa yang dapat membayarnya?" – ada  sebuah tanda tangan: Nicholas.

Dia tercengang! Itu adalah tanda tangan tsar. Dia berpikir, "Tzar pasti datang ketika aku tertidur. Dia telah melihat buku ini! Dia tahu semuanya! Masih dia bersedia untuk mengampuni saya!" Prajurit muda itu kemudian bersandar pada kata tzar tersebut, dan di pagi harinya seorang utusan datang dari istana dengan membawa uang tepat sebesar defisit yang ada. Hanya tzar yang bisa membayarnya ... dan dia melakukannya.

Bukankah kisah indah ini mengingatkan kita pada apa yang Kristus telah lakukan bagi kita? Dibawah kata-kata:  "Hutang yang sangat besar! Siapa yang dapat membayarnya?" di sana telah tertulis sebuah tanda tangan: Yesus.

Hanya Kristus yang dapat membayar semua hutang dosa kita.. dan Dia telah membayarnya!

Pemazmur mengatakan : berbahagialah orang yang diampuni dosa-dosanya, Yesus Kristus telah membayar hutang dosa kita bukan dengan emas atau perak, melainkan dengan tubuh dan darah-Nya sendiri. Untuk itu mari kita bersyukur atas keselamatan yang kita terima. (Crosswalk.com)


Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! (Mazmur 32:1)

Rabu, 18 Mei 2011

Pesan Seorang Atheis Untuk Kita

Begitu banyak orang Kristen yang berpikir bahwa karena mereka mempercayai Allah yang benar, maka mereka secara otomatis menjadi benar dan punya tiket pasti untuk masuk ke dalam hidup yang kekal. Dan sepertinya ini merupakan alasan utama untuk menjadi orang percaya. Ada "orang percaya" yang berkata, "Baiklah, karena tidak ada cara untuk memastikan apakah Allah itu ada atau tidak, sebaiknya percaya saja, karena kalau salah, tidak menjadi masalah dan jika ternyata benar, maka Anda mempunyai hidup yang kekal."

Kata ateis, Ricky Gervais, "Bukannya saya tidak percaya bahwa ajaran Yesus tidak akan menjadikan dunia ini lebih baik - jika ajarannya ditaati; tapi masalahnya adalah ajaran-ajarannya jarang sekali ditaati." Gervais setuju dengan kata-kata Gandhi - "Saya suka dengan Kristus Anda, saya tidak suka dengan orang-orang Kristen Anda." Menurutnya lagi, "Yesus adalah seorang manusia. Pesannya selalu tentang pengampunan dan kebajikan. Nilai-nilai yang bagus, tapi saya sudah melihat nilai-nilai ini dibuang oleh banyak orang Kristen demi kepentingan pribadi mereka. Mereka memilih-milih apa yang mau mereka terapkan dan tolak. "Saya sudah melihat begitu banyak kejahatan dan prasangka yang dilakukan atas nama Kekristenan (dan banyak agama lain sebenarnya) yang membuat saya tertanya-tanya apakah mereka tidak terlalu selektif dalam membaca dan menafsir-ulang doktrin-doktrin mereka. Tentu saja, orang percaya akan membenarkan diri dan berkata bahwa Kekristenan itu bukan sekadar persoalan etika, tapi suatu hubungan dengan Allah yang memang melibatkan etika tapi jauh lebih luas dari itu.

Namun tetap saja, kita perlu ingat pada apa yang dikatakan oleh rasul Yakobus bahwa, iman tanpa perbuatan adalah mati. Jika di dunia ini, orang-orang Kristen sudah semakin dipandang sebagai tidak
mengampuni, tidak toleran, legalistik dan tidak bermurah hati, maka tentunya kita telah gagal dalam menjadi pengikut Yesus yang ajaran pokoknya adalah tentang kasih dan pengampunan. Tidak salah untuk kita mengakui bahwa ateis seperti Ricky Gervais maupun Gandhi sudah mengungkapkan suatu kebenaran yang tidak mau kita akui. Orang-orang ateis seperti Gervaislah yang terus memperingatkan kita akan bagaimana Kekristenan itu seharusnya dan memperlihatkan pada kita sejauh mana orang- orang Kristen sudah menyimpang dari pesan inti yang diungkapkan oleh Yesus Kristus pada kita.

Dan ini bukan suatu hal yang baru. Di sepanjang sejarah, Allah seringkali memakai orang yang tidak percaya untuk menegur umatNya dan untuk membawa mereka kembali kepada tujuanNya.

(Tulisan Ricky Gervais berjudul Why
I am a good Christian dapat dibaca
di http://www.rickygervais.com/
eastermessage.php.

Selasa, 17 Mei 2011

BILA KU TAHU

Bila ku tahu ini akan menjadi terakhir kalinya ku lihat dirimu terlelap tidur…..
Aku akan menyelimutimu dengan lebih rapat, dan berdoa kepada Tuhan agar menjaga jiwamu……
Bila ku tahu ini akan menjadi terakhir kalinya ku lihat dirimu melangkah keluar pintu…
Aku akan memelukmu erat dan menciummu, dan memanggilmu kembali untuk melakukannya sekali lagi……..
Bila ku tahu ini akan menjadi terakhir kalinya ku dengar suaramu memuji…….
Aku akan merekam setiap kata dan tindakan, dan memutarnya lagi sepanjang sisa hariku……….
Bila ku tahu ini akan menjadi terakhir kalinya, aku akan meluangkan waktu extra satu atau dua menit…….. untuk berhenti dan mengatakan ”Aku mencintaimu”, dan bukannya menganggap kau sudah tahu…………………
JADI….. untuk berjaga-jaga seandainya esok tak pernah datang, dan hari inilah yang ku punya………
Aku ingin mengatakan betapa aku sangat mencintaimu, dan ku harap KITA takkan pernah lupa…….. Esok tak dijanjikan kepada siapapun, baik tua maupun muda……
Dan…. hari ini mungkin kesempatan terakhirmu untuk memeluk erat orang TERSAYANGMU……
JADI… bila engkau sedang menantikan hari esok, mengapa tidak melakukannya sekarang?
Karena, BILA esok tak pernah datang, kamu pasti akan menyesali hari ini……
Saat kau tidak meluangkan waktu untuk memberikan sebuah senyuman, pelukan atau ciuman…….
Dan saat kau TERLALU SIBUK untuk memberi seseorang….. apa yang ternyata…….. merupakan permintaan terakhir mereka…..
JADI….. dekap erat orang orang tersayangmu hari ini, dan bisikkan di telinga mereka….
Bahwa kau sangat mencintai mereka, dan kau akan selalu menyayangi mereka…….
Luangkan waktu untuk mengatakan, ”Aku menyesal”, ”maafkan aku”, ”terima kasih”, ”tidak apa apa”……
Dan bila esok tak pernah datang…………..
kau tak akan menyesali hari ini..

"Kisah seorang Gadis Buta."

Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu.

Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya,

"Sekarang kamu bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?" Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia menolak untuk menikah dengannya.

Kekasihnya pergi dengan air mata mengalir, dan kemudian menulis sepucuk surat singkat kepada gadis itu, "Sayangku, tolong jaga baik-baik mata saya."

Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah . Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.

Hidup adalah anugerah

Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar -
Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.

Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu - Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum engkau mengeluh tentang suami atau isterimu - Ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan meminta pasangan hidup.

Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu - Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke surga.

Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu - Ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.

Sebelum engkau bertengkar karena rumahmu yang kotor, dan tidak ada yang membersihkan atau menyapu lantai - Ingatlah akan orang gelandangan yang tinggal di jalanan.

Sebelum merengek karena harus menyopir terlalu jauh - Ingatlah akan
seseorang yang harus berjalan kaki untuk menempuh jarak yang sama.

Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu - Ingatlah akan para pengangguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.

Sebelum engkau menuding atau menyalahkan orang lain - Ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berdosa dan kita harus menghadap pengadilan Tuhan.

Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu - Pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.

Hidup adalah anugerah, jalanilah, nikmatilah, rayakan dan isilah itu.

(^__^)........GBU all

Senin, 16 Mei 2011

Jangan Terpaku Dengan Masa Lalu

“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.”

Seekor ikan barracuda dimasukkan ke dalam sebuah akuarium yang bagian tengahnya dipisahkan oleh sebuah kaca pembatas transparan. Di sisi lain, ada banyak ikan kecil yang merupakan makanan kesukaan si barracuda. Ketika lapar, berkali-kali ikan barracuda mencoba untuk memangsa ikan kecil tersebut, namun tidak berhasil karena terbentur kaca pembatas transparan.

Setelah berminggu-minggu mencoba dan tetap gagal, si barracuda menyerah dengan menerima kenyataan bahwa perburuan ikan kecil tersebut sia- sia. Namun sesudah kaca pembatas tersebut diangkat, si barracuda tetap pada sisinya, tidak bergerak ke arah ikan kecil. Walaupun sangat lapar, si barracuda sepertinya tidak berusaha sekali pun untuk memangsa ikan-ikan kecil tersebut. Akhirnya, ia pun mati kelaparan padahal makanan kesukaannya ada tepat berada di depan hidungnya.

Seberapa banyak dari kita begitu terikatnya dengan masa lalu, sehingga kita “buta” terhadap hal-hal baik yang Tuhan sediakan bagi kita?

Seringkali kita terpuruk dan berputar-putar di masa lalu sampai kita tidak mempunyai kehendak dan “takut” untuk melangkah menuju berkat yang Tuhan sudah sediakan di hadapan kita.

Kisah tentang barracuda menunjukkan kepada kita bahwa masa lalu tidak akan pernah sama dengan masa yang akan datang.

Hellen Keller pernah berkata ketika satu pintu tertutup, pintu lainnya terbuka; tapi kita seringkali mengamati pintu yang tertutup terlalu lama, sehingga kita tidak melihat satu pintu lain yang terbuka sehingga kita putus asa.

Hari ini, marilah kita tinggalkan awan gelap di masa lalu yang masih membayangi hidup kita, berjalanlah dengan penuh HARAPAN untuk MERAIH setiap IMPIAN dan BERKAT yang Tuhan sudah sediakan untuk kita.

Keputusan kita hari ini memang tidak bisa meruba masalalu kita yang kelam tetapi yakinlah dan percayalah keputusan kita hari ini bersama Tuhan Yesus sangat menentuhkan masa depan kita yang penuh harapan

TUHAN MEMBERKATI

Minggu, 15 Mei 2011

Belajar dari PASIR & BATU

1 Petrus 3:9 Dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan,
atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karna untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.

Ini adalah sebuah kisah tentang dua orang suami istri yg sedang berjalan melintasi gurun pasir.

Ditengah perjalanan, mereka bertengkar & suaminya menghardik istrinya dengan sangat keras.

Istri yg kena hardik,
merasa sakit hati,
tapi tanpa berkata-kata,
dia menulis diatas pasir :
"HARI INI SUAMIKU MENYAKITI HATIKU"

Mereka terus berjalan,
sampai menemukan sebuah oasis dimana mereka memutuskan untuk mandi.

Si Istri mencoba berenang,
namun nyaris tenggelam dan berhasil diselamatkan suaminya.

Ketika dia mulai siuman & rasa takutnya hilang dia menulis disebuah batu: "HARI INI SUAMIKU YG BAIK MENYELAMATKAN NYAWAKU"

Suami bertanya:
“kenapa setelah saya melukai hatimu,
kamu menulisnya diatas pasir & sekarang kamu menulis diatas batu?”

Istrinya sambil tersenyum menjawab :
“ketika kita harus menulisnya diatas pasir agar angin maaf datang berhembus & menghapus tulisan itu.. Bila sesuatu yg luar biasa diperbuat suamiku,
aku harus memahatnya diatas batu hatiku,
agar tak bisa hilang tertiup angin."

SAHABAT,,,,
Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat & konflik karena sudut pandang yang berbeda, terkadang malah sangat menyakitkan.

Oleh karena itu,
cobalah untuk saling memaafkan & melupakan masalah lalu.

Yang terpenting dari pelajaran diatas, adalah :
Belajarlah untuk selalu BISA MENULIS DI ATAS PASIR ....

Semoga KITA mengerti betapa berharganya sebuah "KELUARGA"

TUHAN MEMBERKATI

Sabtu, 14 Mei 2011

IMAN

Maria kecil yang berusia sepuluh tahun tinggal di sebuah desa pinggiran kota di Chili tengah. Ketika ibunya menginggal, Maria menjadi ibu rumah tangga, merawat ayahnya yang bkerja giliran malam di sebuah pertambangan lokal. Maria memasak, membersihkan rumah, dan memastikan bahwa makanan ayahnya sudah siap saat ia meninggalkan rumah untuk bekerja setiap malam.

Maria mengasihi ayahnya dan khawatir melihat betapa ia menjadi begitu sedih sejak kematian ibunya. Maria pergi ke gereja setiap minggu dan merusaha mengajak ayahnya untuk pergi bersamanya, tetapi ia menolak. Hatinya terlalu kosong.

Suatu malam, sementara Maria menyiapkan makanan untuk ayahnya, ia menyelipkan sebuah Injil kecil ke kotak makanannya. Ia mendapat Injil kecil itu dari seorang pekerja misionari yang membagikannya dari rumah ke rumah di daerah mereka. Maria berdoa agar ayahnya membacanya dan memperoleh penghiburan seperti yang telah Maria temukan dalam kasih Allah yang besar.

Pada pukul 01.10 pagi Maria tiba-tiba terbangun karena suara yang mengerikan, peluit darurat di pertambangan itu meraung dalam kegelapan, memanggil para penduduk kota untuk segera datang dengan cangkul dan tangan yang siap untuk membantu menggali para penambang yang terjebak di gua bawah tanah.

Maria berlari ke tambang untuk mencari ayahnya. Beberapa orang dengan panik menggali reruntuhan terowongan yang ambruk dan mengurung delapan orang. Salah satunya adalah ayah Maria.

Para petugas darurat bekerja sepanjang malam dan akhirnya berhasil menembus sebuah gua kecil dimana mereka menemukan para penambang itu. Sungguh sayang, mereka sudah terlambat. Ke delapan pria itu telah meninggal karena tidak bisa bernafas.

Para petugas penyelamat itu sangat menyesal, tetapi saat mereka mengamati keadaan, mereka melihat bahwa para penambang itu meninggal dalam posisi duduk membentuk lingkaran. Saat para petugas melihat lebih dekat, mereka menemukan bahwa ayah Maria duduk dengan sebuah Injil kecil di pangkuannya yang terbuka pada halamam terakhir di mana rencana keselamatan dijelaskan secara gamblang. Pada halaman itu, ayah Maria menuliskan sebuah pesan khusus untuk putrinya:

"Maria yang terkasih, saat kau baca pesan ini, Ayah sudah berada bersama ibumu di surga. Ayah membaca buku kecil ini, kemudian membacakannya beberapa kali kepada orang-orang ini sementara kami menunggu diselamatkan. Harapan kami akan hidup ini memudar, tetapi tidak demikian dengan hidup yang akan datang. Kami melakukan apa yang diajarkan dalam buku ini dan berdoa, meminta Yesus masuk ke dalam hati kami. Ayah sangat menyayangimu, Maria, dan suatu hari kelak, kita semua akan bersama-sama di Surga.

Dick eastman, Buku "Heart for a friend"

Kamis, 12 Mei 2011

"Hadiah seorang Malaikat kecil."

Pada suatu hari, di sebuah desa ada seorang nenek tua yang sakit-sakitan. Nenek tua ini hidup dari belas kasihan orang-orang. Nenek tua ini tinggal berdua dengan cucunya yang masih remaja karena dari kecil mamanya meninggalkannya dan papanya meninggalkan mamanya saat mamanya mengandung anak remaja ini. Singkat cerita dia sama sekali tidak mengenal orangtua-nya. Semenjak bayi, sang cucu dirawat dengan penuh kasih sayang dari sang nenek sampai tiba waktunya nenek itu sudah tua dan mulai sakit-sakitan. Anak remaja ini sangat sedih melihat kondisi neneknya dan ingin membawa neneknya ke rumah sakit namun tidak ada uang. Sedangkan untuk bersekolah saja tidak bisa, anak remaja ini sekolah sampai kelas 3 SMP. Desa yang ditempati oleh mereka adalah desa yang sangat jarang penduduknya dan merupakan desa terpencil. Dia tidak tahu harus bagaimana sementara kondisi neneknya makin parah.

Sementara cucunya ( anak remaja ini) berjalan kian kemari meminta pertolongan. Sambil mengamen di jalanan untuk biaya makan dan berobat neneknya, ada seorang anak TK yang melambaikan tangan ke arah anak remaja itu dari dalam mobil. Anak remaja itu melihat ke arah anak TK itu dan anak TK itu memanggilnya "Hai kak, ayo kemari". Di tangan anak itu dipegangnya sebuah kantong plastik berwarna hitam lalu diberikannya.

Sang remaja ini heran dan membukanya dan ternyata nasi kotak dengan lauk yang enak. Sang remaja ini berpikir "Pas sekali, bisa dimakan untuk kami berdua dengan nenek." Lalu anak remaja itu mengucapkan terima kasih kepada anak TK ini dan segera pergi membawanya kepada neneknya.

Namun, sementara anak remaja ini hendak pergi, sang anak TK itu memanggil lagi "Kak kemari!". Lalu dia melap mukanya yang kotor dan bajunya yang kusam dan bau dan segera menghampiri anak TK ini.

Sang remaja berkata " Ada apa dik ? " Dia terheran-heran dengan anak TK ini. Lalu sang ayah membuka mobilnya dan segera turun menjumpainya. Anak remaja ini mulai ketakutan dan berkata " Ada apa pak, apakah saya salah ?"

Lalu sang bapak segera tertawa dan mengajak remaja itu naik ke mobilnya bersama anaknya untuk pergi jalan-jalan ke mal. Spontan anak remaja itu menolak dan mengatakan "tidak usah, terima kasih. Di rumah saya ada seorang nenek yang sedang menunggu saya , namun dia sedang sakit keras, dia butuh pengobatan untuk kesembuhannya dan jikalau tidak maka nenek akan segera meninggal".

Bapak itu terharu, sementara anaknya yang TK asyik merengek meminta anak remaja itu ikut . Bapak itu berkata "Nak, naiklah, kita pergi membeli pakaian untukmu dan kemudian kita segera pergi ke rumahmu dan membawa nenekmu ke rumah sakit."

Remaja itu menangis seolah tidak percaya maka dia menanyakan ulang "Apa pak,benarkah demikian?"

Bapak itu mengatakan " Betul nak, mari naiklah."

Singkat cerita bapak itu naik dan kemudian dia baru menyadari bahwa bapak dan anak TK itu adalah orang yang percaya Tuhan. Kemudian remaja ini bertanya " Pak, kenapa bapak dan anak bapak baik sekali pada kami orang pengamen?"

Lalu bapak itu tersenyum dan berkata "Nak, ini adalah hadiah terindah yang Tuhan berikan kepadamu yaitu lewat seorang anak TK yang memberikan nasi kotak yang dimilikinya untukmu dan terlebih lagi nenekmu akan segera sembuh dan kamu akan segera sekolah kembali dan tinggal di rumah kami yang besar."

Remaja ini menangis terharu dan berkata "Terima kasih Tuhan, hari ini Engkau memberikan kepadaku malaikat kecil yang mau membantuku dan seorang bapak yang mau memperhatikan keadaanku."

Dalam kehidupan ini banyak cara yang Tuhan pakai untuk menolong sesama yang kurang mampu. Tuhan akan mengirim malaikat-malaikat kecilnya untuk membantu sesama dan semua yang dilakukan kepada orang yang berkekurangan maka itu juga dilakukannya untuk kemuliaan nama Tuhan.

Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. (Matius 25:40).

(^__^).......GBU all

Sederhana tp berharga utk direnungkan

Dua org ibu memasuki toko pakaian & membeli baju seragam anaknya.

Ternyata pemilik tokonya lagi bad mood shg tidak melayani dengan baik, malah terkesan buruk, tdk sopan dgn muka cemberut.

Ibu pertama jelas jengkel menerima layanan yg buruk seperti itu.
Yg mengherankan, ibu kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kpd penjualnya.

Ibu pertama bertanya, “Mengapa Ibu bersikap demikian sopan pd penjual menyebalkan itu?”

Lantas dijawab, “Mengapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dlm bertindak ? Kitalah sang penentu atas hidup kita, bukan org lain.”

"Tapi ia melayani dengan buruk sekali," bantah Ibu pertama.

"Itu masalah dia. Kalau dia mau bad mood, tidak sopan, melayani dg buruk dll, toh tidak ada kaitannya dg kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur & menentukan hidup kita, padahal kitalah yang bertanggung jawab atas diri kita," jelas Ibu kedua.

Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan org lain kpd kita. Kalau org melakukan hal buruk, kita akan membalasnya dg hal yg lebih buruk lagi. Dan sebaliknya.

Kalau org tdk sopan, kita akan lebih tdk sopan lagi.. Ini berarti tindakan kita dipengaruhi oleh tindakan org lain.

Kalau direnungkan, sebenarnya betapa tidak arifnya tindakan kita. Mengapa utk berbuat baik saja, harus menunggu diperlakukan dg baik oleh org lain dulu?

Jagalah suasana hati sendiri, jangan biarkan sikap buruk org lain menentukan cara kita bertindak! Kitalah sang penentu yang sesungguhnya!

I'm an ACTOR, not reactor. Gbu all...

BUAT SUAMI ISTRI.

Jika kita suami istri mulai belajar berkomunikasi dengan baik, maka rumah tangga pasti akan mengalami perubahan dan pemulihan.

Tidak akan pernah ada kata perceraian terjadi, untuk itu kita perlu jujur pada diri sendiri bagian mana yang perlu kita ubah.

Prinsip komunikasi yang sehat :
1. Jadilah pendengar yang baik.
2. Berpikir sebelum berbicara.
3. Berbicara dengan kasih.
4. Jangan menghukum pasangan dengan puasa bicara.
5. Jauhi berdebat.
6. Kendalikan amarah waktu berbicara.
7. Mintalah maaf bila bersalah.
8. Jangan merengek.
9. Berhentilah mengkritik, membangunlah.
10. Hargailah pendapat orang lain.

Hal yg perlu diperhatikan saat berbicara :
1. Volume - jangan terlalu keras.
2. Pitch - Nada suara jangan tinggi/membentak.
3. Moment - cari waktu yang tepat untuk membicarakan masalah.

Sembilan puluh persen gesekan yang terjadi dalam kehidupan sehari2 disebabkan oleh nada bicara yang kurang baik.

Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya !

Teman, ketika kemarahan memuncak, pikirkanlah akibat-akibatnya.

Ingatlah selalu mengapa anda memilih dia, masa-masa indah dan perjuangan kalian bersama mewujudkan hari pernikahan anda. Jangan membanding2 kan teman baru dengan pasangan kita, rumput ditetangga "keliatan" lebih hijau, itu karena nampak dari luar, kita tdk tahu didalamnya ada ular atau serangga lainnya.

SEMOGA BERMANFAAT DAN TUHAN MEMBERKATI

Rabu, 11 Mei 2011

"INDAH PADA WAKTUNYA" (PENGKOTBAH 3:11)

Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang menyulam sehelai kain. Aku yang sedang bermain di lantai, melihat ke atas dan bertanya, apa yang ia lakukan. Ia menerangkan bahwa ia sedang menyulam sesuatu di atas sehelai kain. Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang kulihat dari bawah adalah benang ruwet.

Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut:

“Anakku, lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini; nanti setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas.”

Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih, begitu Semrawut menurut pandanganku. Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara ibu memanggil; ” anakku, mari kesini, dan duduklah di pangkuan ibu. “

Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah, dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali. Aku hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah yang aku lihat hanyalah benang-benang yang ruwet.

Kemudian ibu berkata:”Anakku, dari bawah memang nampak ruwet dan kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, sebuah pola, ibu hanya mengikutinya.

Sekarang, dengan melihatnya dari atas kamu dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan."

Sering selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan bertanya kepada Tuhan; “Tuhan, apa yang Engkau lakukan? ”

Ia menjawab: ” Aku sedang menyulam kehidupanmu.”

Dan aku membantah,” Tetapi nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah?”

Kemudian Tuhan menjawab,” Hambaku, kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga menyelesaikan pekerjaanKu. Satu saat nanti Aku akan memanggilmu ke surga dan mendudukkan kamu di pangkuanKu, dan kamu akan melihat rencanaKu yang selalu indah2 untukmu .”
Semua Akan Indah Pada Waktu'Nya

TUHAN MEMBERKATI

Selasa, 10 Mei 2011

DUA NEGRO DALAM LIFT

DUA NEGRO DALAM LIFT

Baru-baru ini di Atlantic City, AS, seorang wanita memenangkan sekeranjang koin dari mesin judi. Ia bermaksud makan malam bersama suaminya. Namun, sebelum itu ia hendak menurunkan sekeranjang koin tersebut di kamarnya. Maka ia pun menuju lift. Waktu ia masuk lift sudah ada 2 orang hitam di dalamnya. Salah satunya sangat besar.
Wanita itu terpana. Ia berpikir, “Dua orang ini akan merampokku.” Tapi pikirnya lagi, “Jangan menuduh, mereka sepertinya baik dan ramah.” Tapi rasa rasialnya lebih besar sehingga ketakutan mulai menjalarinya. Ia berdiri sambil memelototi kedua orang tersebut. Dia sangat ketakutan dan malu. Ia berharap keduanya tidak dapat membaca pikirannya, tapi Tuhan, mereka harus tahu yang saya pikirkan! Untuk menghindari kontak mata, ia berbalik menghadap pintu lift yang mulai tertutup. Sedetik . . . dua detik . . . dan seterusnya. Ketakutannya bertambah! Lift tidak bergerak! Ia makin panik! Ya Tuhan, saya terperangkap dan mereka akan merampok saya. Jantungnya berdebar, keringat dingin mulai bercucuran. Lalu, salah satu dari mereka berkata, “Hit the floor” (Tekan Lantainya).
Saking paniknya, wanita itu tiarap di lantai lift dan membuat koin berhamburan dari keranjangnya. Dia berdoa, ambillah uang saya dan biarkanlah saya hidup. Beberapa detik berlalu. Kemudian dia mendengar salah seorang berkata dengan sopan, “Bu, kalau Anda mau mengatakan lantai berapa yang Anda tuju, kami akan menekan tombolnya.” Pria tersebut agak sulit untuk mengucapkan kata- katanya karena menahan diri untuk tidak tertawa. Wanita itu mengangkat kepalanya dan melihat kedua orang tersebut. Mereka pun menolong wanita tersebut berdiri. “Tadi saya menyuruh teman saya untuk menekan tombol lift dan bukannya menyuruh Anda untuk tiarap di lantai lift,” kata seorang yang bertubuh sedang. Ia merapatkan bibirnya berusaha untuk tidak tertawa.
Wanita itu berpikir, “Ya Tuhan, betapa malunya aku. Bagaimana aku harus meminta maaf kepada mereka karena aku menyangka mereka akan merampokku.” Mereka bertiga mengumpulkan kembali koin-koin itu ke dalam keranjangnya. Ketika lift tiba di lantai yang dituju wanita itu, mereka berniat untuk mengantar wanita itu ke kamarnya karena mereka khawatir wanita itu tidak kuat berjalan di sepanjang koridor. Sesampainya di depan pintu kamar, kedua pria itu mengucapkan selamat malam, dan wanita itu mendengar kedua pria itu tertawa sepuas-puasnya sepanjang jalan kembali ke lift.
Wanita itu kemudian berdandan dan menemui suaminya untuk makan malam. Esok paginya bunga mawar dikirim ke kamar wanita itu, dan di setiap kuntum bunga mawar tersebut terdapat lipatan uang sepuluh dolar. Pada kartunya tertulis,
“Terima kasih atas tawa terbaik yang pernah kita lakukan selama ini.”
Tertanda:
Eddie Murphy
Michael Jordan
Untuk Direnungkan: Banyak hal yang terjadi di dalam kehidupan kita ditentukan oleh cara pandang kita terhadap diri kita dan hidup itu sendiri. Jika kita berpiki dan bersikap positif, banyak hal baik yang kita alami. Mari berpikir, bersikap, berbicara dan bertindak positif.
Untuk Dilakukan: “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu” (Filipi 4:8).

Jangan sombong, sebab akan direndahkan Tuhan.

Pada suatu sore yang cerah, seorang cendekiawan ingin menikmati pemandangan laut dengan menyewa sebuah perahu nelayan dari tepi pantai. Setelah harga sewa per jam disepakati, keduanya melaut tidak jauh dari bibir pantai. Melihat nelayan terus bekerja keras mendayung perahu tanpa banyak bicara, sang cendekiawan bertanya : “Apa bapak pernah belajar ilmu fisika tentang energi angin dan matahari ?” “Tidak” jawab nelayan itu singkat. Cendekiawan melanjutkan ”Ah, jika demikian bapak telah kehilangan SEPEREMPAT peluang kehidupan Bapak” Nelayan cuma mengangguk-angguk membisu.

“Apa bapak pernah belajar sejarah filsafat ?” tanya cendikiawan. “Belum pernah” jawab nelayan itu singkat sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Cendekiawan melanjutkan ”Ah, jika demikian bapak telah kehilangan SEPEREMPAT lagi peluang. kehidupan Bapak”. Si Nelayan kembali cuma mengangguk-angguk membisu.

“Apa bapak pernah belajar dan bisa berkomunikasi dengan bahasa asing ?” tanya cendikiawan. “Tidak bisa” jawab nelayan itu singkat. “Aduh, jika demikian bapak total telah kehilangan TIGA PEREMPAT peluang kehidupan Bapak”

Tiba-tiba…
Angin kencang bertiup keras dari tengah laut. Perahu yang mereka tumpangi pun oleng hampir terguling. Dengan tenang Nelayan bertanya kepada cendekiawan : ”Apa bapak pernah belajar berenang ?” Dengan suara gemetar dan muka pucat ketakutan, orang itu menjawab “Tidak pernah” Nelayanpun memberi komentar dengan percaya diri “Ah, jika demikian, bapak telah kehilangan SEMUA peluang hidup bapak”

Pelajaran yang dapat dipetik dari kisah di atas :
• Jangan meninggikan diri lebih hebat dari orang lain.
• Jangan sombong, sebab akan direndahkan Tuhan.
• Kita semua memiliki keterbatasan dan memerlukan orang lain.

TUHAN MEMBERKATI

Senin, 09 Mei 2011

YESUS=KASIH

Di saat orang pertama kali jatuh cinta, mereka akan merasakan segala-galanya sangat indah. Yang paling pahit pun terasa manis. Segala kekurangan pasangannya akan dirasa seperti sebuah kelebihan dengan perasaan cinta yang meluap-luap. Semua hal yang dapat menyenangkan kekasih akan dilakukan dengan penuh semangat dan kebahagiaan. Itu hal yang biasa kita jumpai ketika orang yang baru jatuh cinta. Pada suatu saat ketika sebuah hubungan berjalan sebagai sebuah rutinitas dari hari ke hari, perlahan orang akan mulai kehilangan rasa cinta yang meluap-luap seperti di awal. Tidak lagi ada gairah disana, tidak lagi ada semangat dan hasrat untuk melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya demi orang yang kita cintai, tapi hanya didasarkan semata-mata karena itu adalah sebuah kewajiban. Ketika pertama kali lahir baru, kita pun mengalami cinta yang meluap-luap pada Kristus. Kita akan sangat termotivasi dan bersemangat ketika melakukan ibadah karena kita sangat mengasihi Kristus. Namun lama kelamaan jika semua itu menjadi satu rutinitas, tanpa sadar banyak diantara anak-anak Tuhan yang akhirnya kehilangan arah dan tujuan, kehilangan kasih mula-mula mereka.

Ada banyak orang yang rajin ke gereja, rajin berdoa, namun melakukannya hanya karena sebuah kebiasaan atau rutinitas. Dulu saya pernah bertanya kepada seorang teman, untuk apa ia pergi ke gereja pagi-pagi benar? Ia menjawab karena ia orang kristen, dan ia harus ke gereja supaya tidak dimarahi orang tuanya. Ketika ibadah dilakukan hanya atas alasan sebuah rutinitas semata, kebosanan dan kejenuhan pun mengintip. Gairah akan hilang, kasih menurun, dan akhirnya orang bisa kehilangan kasih mula-mula mereka kepada Tuhan.

Di dalam rutinitas seringkali kita temui kejenuhan. Segala sesuatu terasa membosankan dan monoton. Tidak ada gairah dan semangat di dalamnya, dan orang akan menjadi lupa pada motivasi, alasan atau tujuan sebenarnya dari apa yang mereka lakukan. Dalam kehidupan rohani pun tujuan beribadah ini bisa melenceng menjadi sekedar rutinitas. Mungkin awalnya dilakukan karena sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, namun seiring waktu, semuanya menjadi pola kebiasaan yang tidak lagi didasarkan dari hati yang mengasihi. Ada banyak orang yang berdoa hanya menyampaikan teks hafalan itu-itu saja, karena sudah setiap hari mengucapkan hal yang sama. Ada pula yang memang hadir di gereja, tapi mereka tidaklah memiliki hati yang haus akan firman Tuhan, bukan mencari Tuhan. Mereka akan mengobrol, mencari humor dari kotbah pendeta, atau sms-an. Ketika hal ini terjadi, kita bisa melihat bahwa kasih mula-mula yang pernah mereka alami sudah terkikis. Ketika ada orang yang menganggap sebuah kotbah membosankan, atau "acara"nya buruk, lagu-lagunya tidak enak, tidak sesuai selera dan sebagainya, itu karena mereka mementingkan tata caranya di atas hubungan pribadi dengan Tuhan. Jika itu terjadi, bukan gerejanya yang buruk, tapi hubungan pribadi mereka dengan Tuhan lah yang buruk. Ibadah tidak berbicara soal selera, melainkan berbicara tentang kerohanian seseorang dalam membangun hubungan dengan Tuhan.

Sebuah ibadah yang baik seperti yang diajarkan Yesus sendiri adalah menyembah Allah didalam Roh dan kebenaran. (Yohanes 4:24). Adalah penting bagi kita untuk terus meningkatkan kualitas Roh dan kebenaran secara terus menerus, dan itu semua tidaklah akan berhasil apabila kita kehilangan kasih mula-mula dan melakukan ibadah hanya sebagai simbol maupun rutinitas semata. Sebuah ibadah sejati digambarkan jelas oleh Paulus. "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati" (Roma 12:1). Sebuah ibadah hendaklah dilakukan atas kasih dan rasa syukur tak terhingga bagi Allah saja. Janganlah sampai semua itu hanya merupakan rutinitas tanpa disertai rasa maupun ucapan syukur yang tulus dari hati dan akibatnya kita menjadi bodoh dan kehilangan penyertaan Allah dalam hidup kita. "Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh." (Roma 1:21). Sebuah ibadah sejati tidak boleh terbatas hanya pada ritual-ritual keagamaan, rajin ke gereja, aktif dalam pelayanan atau ikut persekutuan, tapi ibadah sejati haruslah juga menyangkut sebuah hubungan atas kasih dan syukur kepada Tuhan dalam Roh dan Kebenaran dalam kehidupan sehari-hari, kapan saja dan dimana saja. GBU ALL...

Minggu, 08 Mei 2011

"Akhirnya harus bersyukur."

Yang namanya manusia tidak pernah ada puasnya. Dikasih hujan minta panas, dikasih panas minta hujan. Semua keadaan jadi kambing hitam atau jadi objek yang selalu disalahkan. Tidak Cuma itu, waktu kita mulai membandingkan diri dengan orang lain, ujung-ujungnya yang ada hanya persungutan.

Diam-diam atau terang-terangan kita mulai protes sama Tuhan. Pernahkah kita coba melihat, bahwa ada sebagian manusia dibumi yang sama, yang tidak lebih beruntung dan tidak seberuntung kita?

“Tuhan, Hari yang buruk” batin Lisa, langit yang tampak menggelap karena hampir malam, yang saat itu ada di dalam bis.

tiba-tiba jadi semarak dengan warna-warni lampu di tengah kota yang satu-persatu mulai menyala menyambut datangnya malam. Masih didalam bis kota, dan jaga masih termenung, pandangan Lisa menerawang jauh. Sesekali mulutnya mengeluarkan keluh kesah. “Ahhhhhh…!”

Bis yang Lisa tumpangi terpaksa harus berhenti sesaat, karena ada kereta yang lewat. Mata Lisa tertuju dengan kehidupan di sepanjang rel kereta. Orang-orang yang tinggal di gubuk disepanjang pinggir rel, tampak duduk dan bercengkrama dengan santainya sambil menikmati nasi bungkus ramai-ramai, yang isinya tidak sebanding dengan mulut yang harus makan saat itu. Mereka terus makan, sambil sesekali memebereskan rambutnya yang tertiup angin. Mereka tidak peduli, walau puluhan mungkin juga ratusan mata melihat. Tak jauh dari tempat itu beberapa anak yang tampak tak terurus berkejar-kejaran tanpa alas kaki, sampai anak-anak lainnya berhamburan keluar begitu tahu lampu merah menyala. Lampu merah adalah panggilan bagi mereka untuk bekerja, dan bis kota adalah tempat mereka mengais rejeki. Sempat Lisa memandang tiga orang bocah berpakaian kumal dan agak compang-camping lengkap dengan gitar kecil. Sedang serius menghitung sejumlah uang receh dekat gubuk yang punya cahaya lampu cukup terang.

Bis kembali melaju meninggalkan rel. “pemandangan tadi bukan kebetulan” bisik Lisa. Hari ini Tuhan mengijinkan ia melihat kondisi orang lain, supaya ia mengerti, bahwa masih banyak yang lebih menderita, dan susah payah untuk bisa bahagia di tengah kehidupan dunia yang keras. “selama ini aku berpikir, akulah orang yang paling malang di dunia ini. Aku salah Tuhan Engkau sendiri yang mencelikkan mataku. Ampuni aku yang sudah besungut-sungut, dan ajarlah aku untuk selalu bersyukur” doa Lisa.

Lisa kini mengerti, hidup memang tidak mudah. Untuk itu, ia harus berjuang. Tapi Lisa tau ia tidak berjuang sendiri. Ada Tuhan yang menyertai dia.. “Thanks God” ujar Lisa mantab

Sabtu, 07 Mei 2011

Gajah terbang

Pernah melihat gajah terbang? Gajah terbang tentu hanya ada dalam cerita dongeng, cerita-cerita jenaka yang pastinya untuk anak kecil. Namun ada sedikit pandangan yang berbeda dan mungkin akan menggelitik kita tentang gajah terbang, seorang teman saya berkata bahwa gajah tidak bisa terbang karena gajah terlalu banyak mendengar apa kata manusia. "Buktinya ukuran telinganya yang lebar banget!", lanjut teman saya.
Teman saya membandingkan fenomena ini dengan kepak sayap lebah. Selama ratusan tahun, lebah menjadi misteri. Tak seorang pun, bahkan saintis paling kaliber mampu menjelaskan fenomena kepakan sayap lebah.

Lebah tidak memiliki telinga. Lebah hanya memiliki sepasang sayap yang kecil, namun mampu mengangkut nektar yang beratnya kadang menyamai berat tubuhnya. Bahkan menariknya, jagankan mengangkut nektar menurut pengamatan ahli dengan hanya mengandalkan sayap sekecil itu Lebah seharusnya tidak bisa mengangkat dirinya sendiri.

Setiap manusia tentu memiliki impiannya masing-masing, semua harus berjuang untuk mencapainya. Selama proses pencapaian tersebut, kritikan atau sindiran dan diragukan oleh orang lain itu akan selalu ada. Namun orang yang bertahan dan berani berjuang serta taat sampai akhir walaupun dipandang sebelah mata oleh orang lain dan mengalami segala bentuk intimidasi baik dari orang lain maupun dari dirinya sendiri. Dia adalah orang yang hebat! Dia akan unggul sebagai juaranya.

Kritikan akan selalu ada, tapi seorang pemenang tahu kapan waktu dia membuka telinga dan kapan tidak.

Kerjakan yang menjadi bagian kita dan percayalah Tuhan akan mengerjakan bagian-Nya.

Kerjakan yang menjadi bagian kita dan percayalah Tuhan akan mengerjakan bagian-Nya...

Ketika kita sedang mengalami masa2 sulit, segalanya terlihat tidak menjanjikan,
banyak kegagalan dan kekecewaan,
jangan cepat menyalahkan diri atau orang lain
bahkan sampai berkata bahwa kita tidak mampu, bodoh dan bernasib sial.
Ditangan Tuhan hidup kita berarti, tidak ada istilah "nasib sial" bagi orang percaya.

Jika kita tidak bersabar ketika berada dimusim dingin, maka kita akan kehilangan musim semi
dan musim panas yang menjanjikan harapan,
dan kita tidak akan memanen hasil dimusim gugur.

"Kegelapan malam tidak selamanya bertahan,
esok akan datang fajar yang akan mengusir kegelapan."

Hari akan terus berganti
dan Kasih Tuhan tidak pernah berhenti mengalir untuk memberkati.

Jumat, 06 Mei 2011

KASIH ALLAH SELALU MENYERTAI KITA

KASIH ALLAH SELALU MENYERTAI KITA
Sebagai orang beriman kita percaya bahwa kasih Allah tidak berkesudahan dalam kehidupan kita. Kasih itu dapat dinyatakan dalam berbagai cara. Namun dalam kehidupan kita sering muncul keraguan akan kasih Allah, ketika kita berhadapan dengan berbagai macam pencobaan. Dalam situasi tersebut, kita tidak pernah mencoba belajar dari pengalaman masa lalu ketika kita merasakan kasih dan penyertaan Allah.

Bacaan ini memperlihatkan kasih Tuhan yang selalu menyertai sepanjang bangsa Israel menuju tanah perjanjian. Penyebutan 'manna' pada ayat ke-12 mengingatkan kasih dan penyertaan Tuhan ketika umat Israel mengeluh tentang makanan di padang gurun Sin. Tuhan memberikan kepada mereka manna yang menjadi bahan makanan mereka selama kurang lebih 40 tahun (Keluaran 16:35) sampai dengan mereka tiba di tanah Kanaan. Karena setelah mereka tiba di tanah Kanaan mereka dapat memakan yang dihasilkan oleh tanah Kanaan. Namun sebelum mereka memakannya, mereka harus merayakan Paska terlebih dulu. Perayaan Paska tidak hanya sekedar dimaknai sebagai peringatan kasih Tuhan di masa lampau, tetapi juga menjadi bukti dari penyertaan Tuhan dalam perjalanan mereka dan juga sebagai awal dari sebuah kehidupan yang baru yang ditandai dengan berhentinya manna yang diganti dengan makanan dari hasil tanah di Kanaan. Dengan demikian Israel tidak perlu lagi merasa kuatir akan kekurangan bahan makanan.

Kisah ini mengingatkan kita juga untuk tidak perlu kuatir disepanjang perjalanan hidup yang kita jalani. Kasih dan berkat Tuhan selalu menyertai. Tuhan akan menyediakan apa yang menjadi kebutuhan kita. Yang terpenting adalah kita tidak lupa bersyukur.

Bacaan Kitab Yosua 5 : 10-12

Salam sejahtera di dalam Tuhan kita "Yesus Kristus"

Belajar Dari Laba-Laba & Ulat Sutra

Belajar Dari Laba-Laba & Ulat Sutra

Amsal 10:17 Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan,
tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat.


Seekor laba-laba menyombongkan diri karna tenunan sarangnya yg banyak, ia menghina ulat sutra dgn membandingkan hasil tenunannya.

"hai, ulat sutra, lambat sekali kau bekerja !!
Pantas saja sarang yg kau buat tidak jadi-jadi, sedangkan aku dalam waktu singkat saja dapat menenun tenunan yg hampir tak terhitung banyaknya !!"

Dengan tenang ulat sutra menjawab, "memang benar, aku bekerja dgn lambat tapi lihatlah hasil akhirnya. Tenunanku sangat berkualitas, bahkan manusia menjualnya dgn harga yg tinggi, sedang kau hanya menenun sesuatu yg tidak berarti apa-apa, bagus ato tidaknya sesuatu tidak dilihat dari jangka waktunya, tapi dari mutunya."

Abraham Lincoln pernah mengatakan, "Karangan yg bernilai, bukan terletak pada berapa panjang atau pendeknya, melainkan pada isinya."

Demikian juga nilai hidup manusia, bukan terletak pd berapa panjang atau pendek umurnya, melainkan bagaimana ia mengisi kehidupannya di dunia ini.

Mungkin sebagian orang berpikir bahwa hidup ini hanya perlu dijalani saja.

Hidup ini akan menjadi lebih hidup jika mengisinya dgn hal-hal yg "Memberi Buah" berarti bagi orang lain, peduli dgn orang-orang sekeliling kita dimanapun kita berada.

TUHAN MEMBERKATI

Belajar menjadi pohon yang bermanfaat

  • Belajar menjadi pohon yang bermanfaat

    Tiga hal yang bisa kita pelajari dari pohon:
    1. Pohon tidak makan dari buahnya sendiri.
    Buah adalah hasil dari pohon.
    Dari mana pohon memperoleh makan? Pohon memperoleh makan dari tanah. Semakin dalam akarnya makin banyak nutrisi yang diserap.

    Ini berbicara tentang kedekatan hubungan kita dengan Sang Pencipta sebagai Sumber Kehidupan.

    Mengapa buah kurma manis sekali. Pohon kurma itu ditanam di padang pasir. Bijinya ditaruh di kedalaman 2 meter, kemudian ditutup dengan 4 lapisan.

    Sebelum pohon kurma itu tumbuh, dia berakar begitu dalam sampai kemudian menembus 4 lapisan tersebut dan menghasilkan buah yang manis di tengah padang pasir.

    Ada proses tekanan begitu hebat ketika kita menginginkn hasil yang luar biasa. Seperti juga pegas yang memiliki daya dorong kuat ketika ditekan.

    2. Pohon tidak tersinggung ketika buahnya dipetik orang.
    Kadang kita protes, kenapa kerja keras kita yang menikmati justru orang lain. Inilah prinsip memberi.

    Kita ini bukan bekerja untuk hidup, tetapi bekerja untuk memberi buah.
    Kita bekerja keras supaya kita dapat memberi lebih banyak kepada orang yang membutuhkan.
    Jadi bukan untuk kenikmatan sendiri.

    Cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu, tapi tidak pernah ada kata cukup untuk memberkati orang lain dengan pemberian kita.

    3. Buah yang dihasilkan pohon itu menghasilkan biji, dan biji itu menghasilkan multiplikasi.
    Ini bicara tentang bagaimana hidup kita memberi dampak positif terhadap orang lain.

    Pemimpin itu bukan masalah posisi/ jabatan, tapi mengenai pengaruh dan inspirasi yang diberikan kepada orang lain.

    Selamat belajar menjadi pohon yang bermanfaat..

    TUHAN MEMBERKATI

Kamis, 05 Mei 2011

Kasih Suami Kepada Istri

"Demikian juga suami harus mengasihi istrinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi istrinya mengasihi dirinya sendiri." Efesus 5: 28
Kali ini untuk para suami, ingatkah para suami ketika pertama kali anda bertemu dan kemudian jatuh cinta kepada istri anda. Seberapa besarkah kasih anda kepadanya? Kemudian ingatkah anda  ketika kalian berlutut di depan altar dan menyatakan bahwa anda akan saling mengasihi sampai maut menjemput? Suatu masa yang sangat indah sekali dan rasa–rasanya tidak mau dilampaui dengan begitu saja.
Tapi, bagaimana dengan sekarang? Masihkah kasih itu? Apakah besar dan kadar kasih anda kepada istri masih seperti dahulu?  Firman Tuhan mengingatkan kepada para suami agar para suami mengasihi istrinya seperti tubuhnya sendiri? Tidak ada satupun di antara kita yang tidak mengasihi tubuhnya sendiri, tidak juga para suami; jadi kalau suami mengasihi tubuhnya sendiri, dia harus juga mengasihi istrinya, karena firman Tuhan berkata, Siapa yang mengasihi istrinya mengasihi dirinya sendiri. (Efesus 5 : 28b).
Untuk itu, mulai hari ini, kembalilah kepada kasih yang mula – mula dari suami kepada istri. Jangan mencari alasan mengapa suami mulai mengurangi atau bahkan tidak mengasihi istri lagi, tapi carilah alasan mengapa suami harus mengasihi istri, dan alasannya jelas, karena Firman Tuhan mengajarkan kepada pada suami untuk mengasihi istrinya.
Bagaimana dengan para istri? Coba perhatikan, ayat di atas didahului dengan kata “demikian juga.” Apakah artinya? Rupanya hal yang sama ditujukan kepada para istri juga. Jadi baiklah, suami istri hendaklah saling mengasihi, mulai hari ini sampai selama lamanya. Tuhan Yesus memberkati. (ADS)
                                                    
Doa: Terima kasih Tuhan, renungan hari ini mengingatkan aku sebagai suami untuk mengasihi istriku karena dengan demikian aku mengasihi diriku sendiri. Amin.

 

Rabu, 04 Mei 2011

HIDUP yang SEIMBANG

Brian Dyson, mantan eksekutif Coca Cola, pernah menyampaikan pidato yang sangat menarik. “Bayangkan hidup itu seperti pemain akrobat dengan lima bola yang dilempar melayang ke udara.  Anda bisa menamai bola itu dengan sebutan: 1) Pekerjaan/karir.  2) Keluarga.  3) Kesehatan.  4) Sahabat.  5) Semangat. Anda harus menjaga semua bola tetap di udara dan jangan sampai ada yang terjatuh.  Kalaupun situasi mengharuskan anda melepaskan salah satu di antara ke lima bola tersebut, lepaskanlah pekerjaan karena pekerjaan adalah bola karet.  Pada saat anda menjatuhkannya, suatu saat ia akan melambung kembali, namun empat bola lain: keluarga, kesehatan, sahabat dan semangat adalah bola kaca.  Jika anda menjatuhkannya, akibatnya bisa sangat fatal!
Brian Dyson mencoba mengajak kita hidup seimbang.  Namun pada kenyataannya kita terlalu menjaga pekerjaan yang adalah bola karet.  Kita mengorbankan keluarga, kesehatan, sahabat dan semangat demi menyelamatkan bola karet tersebut.  Demi uang atau pekerjaan, kita mengabaikan keluarga.  Demi meraih sukses dalam pekerjaan, kita tidak memperhatikan kesehatan.  Demi uang dan pekerjaan, kita rela menghancurkan hubungan dengan sahabat yang telah kita bangun bertahun-tahun lamanya. 
Pekerjaan memang penting, namun jangan sampai pekerjaan atau uang menjadi berhala dalam hidup kita.  Ingatlah, kalaupun kita kehilangan uang, kita masih bisa mencarinya lagi.  Tapi jika keluarga sudah pecah dan hancur, kemana kita membelinya?
Jagalah prioritas hidup anda tetap seimbang, utamakan Tuhan dan keutuhan keluarga. (emai)l

Senin, 02 Mei 2011

Cinta dan Kasih

Cinta dan Kasih

Cinta itu sebuah jalan yang penuh misteri datang dan pergi tanpa permisi tak perlu di cari karena akan datang sendiri. Cinta tidak dapat di beli karena cinta tidak bisa di hargai. Cinta bukan sekedar perasaan, tapi sebuah komitmen… perasaan bisa datang datang dan pergi begitu saja..

Cinta itu akan lahir dengan sendirinya kapanpun dan dimanapun dan bisa dengan siapa saja. Cinta tak harus berakhir bahagia karena cinta tidak bisa di paksakan. Biarlah berlalu karena jika di paksa cinta itu layaknya bom waktu yang bisa kapan saja meledak menjadi kebencian.

Tuhan tidak akan pernah membiarkan anda sendiri, cinta akan datang kembali kepada anda entah itu dari orang yang pernah anda cinta ataupun dari seorang yang lain.

Cinta itu bersemayam di dalam hati, jika hati anda penuh dengan kasih, cinta tak akan pernah hilang dari diri anda.

Kasih itu sabar..
Kasih tidak cemburu
Kasih menerima apa yang ada dan memberi apa yang ada
Kasih itu murah hati bukan murah cinta
Kasih itu rendah hati bukan merendahkan cinta
Kasih itu mengampuni dan memaafkan
Kasih adalah cinta sejati karena berasal dari Tuhan.

Jangan mencintai seseorang seperti bunga, karena bunga mati kala musim berganti, cintailah mereka dengan kasih karena kasih seperti sungai yang mengalir selamanya tak pernah berhenti. Tanamkan kasih sejak awal anda mencinta maka cinta itu tidak akan pernah hilang dari diri anda.

Sebab ada tiga hal yang terpenting dalam hidup ini yaitu iman, pengharapan dan kasih dan yang terbesar di antaranya adalah kasih. (1 Korintus 13:13) ~Yobel~

Mata

Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia. Tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Lukas 24:28-32
 Di suatu sore yang dingin di Virginia bagian utara, seorang tua sedang berdiri di tepi jalan menunggu tumpangan ke seberang sungai. Penantiannya seakan tak berakhir. Samar-samar ia mendengar suara hentakan kaki-kaki kuda-kuda yang mendekat. Ia mengawasi para penunggang kuda tersebut satu persatu.
Ada yang kemudian memutar di tikungan. Ada yang lewat begitu saja. Sementara orang tua itu hanya diam mengawasi saja. Akhirnya penunggang kuda terakhir mendekatinya. Dan saat ia menatap ke mata si penunggang kuda, ia berkata, "Maukah Anda memberi tumpangan ke seberang ?" "Tentu, naiklah," jawab si penunggang kuda.
Maka naiklah si orang tua. Kemudian si penunggang kuda bukan hanya menyeberangkan saja, melainkan mengantarkannya sampai ke rumah. Menjelang sampai ke rumah orang tua itu, si penunggang kuda bertanya, "Pak, mengapa Anda membiarkan penunggang kuda yang lain itu lewat begitu saja tanpa meminta tumpangan ?" Jawab si orangtua, "Saya sudah lama tinggal disini. Dengan memandang mata mereka saya sudah tahu jawaban apa yang saya akan dapatkan. Tetapi waktu saya melihat ke mata Anda, kebaikan hati dan rasa kasih Anda terlihat jelas.
Ada kelembutan dalam jiwamu. Itulah sebabnya saya meminta tumpangan kepada Anda."
Cerita di atas adalah kisah yang dialami oleh Thomas Jefferson si penunggang kuda. Ingatlah bahwa kasih dan kebaikan hati bisa dilihat dari pancaran mata seseorang. Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengingatkan kita,"Matamu adalah pelita tubuhmu, jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu." (Lukas 11:34-36). (YM-Wasiat Rohani)

Minggu, 01 Mei 2011

Kekuatan Manusia

Saya punya seorang teman, sebut saja namanya Sapta. Seorang yang punya tekad baja dan pantang menyerah. Bila ia telah menetapkan satu cita-cita, ia akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapainya. Kegagalan tidak menghalanginya untuk terus mencoba sampai ia mendapatkan keberhasilan. Ia bukan seorang yang mudah putus asa. Tetapi satu waktu saya menjumpainya duduk termenung dalam kesedihan yang mendalam, persis seperti seorang prajurit yang kalah perang. Saya tidak lagi menjumpai semangatnya yang luarbiasa. Ia bahkan kehilangan kepercayaan dirinya. Saya bertanya, “Apa yang terjadi?” Sapta menjawab,  “Kali ini aku menyerah.” Ia tidak pernah mau memberitahukan persoalannya, ia hanya terus berucap, “Aku menyerah, hancur....” Tidak ada gunanya lagi bertanya.   
Sebuah contoh betapa rapuhnya kekuatan manusia. Betapa pun hebat dan kuatnya manusia, ia tetap ciptaan yang punya keterbatasan. Dan bila manusia telah melewati batas kemampuannya dengan mudah ia akan menyerah. Menyadari keterbatasan saya sebagai manusia saya harus berterimakasih kepada Tuhan karena firman-Nya berkata:
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (1 Korintus 10:13)
Kita semua tentu pernah mengalami kemenangan melewati pencobaan. Suatu pengalaman yang sungguh indah, yang tidak terlupakan ketika tangan perkasa Tuhan memberikan kepada kita jalan keluar. Tetapi coba satu kali saja Anda bayangkan apa yang akan terjadi dengan dirimu seandainya Tuhan mengizinkan iblis datang mencobaimu tanpa batas. Pasti Anda akan hancur, itu yang terjadi pada Sapta. Syukur kepada Tuhan karena Ia tidak pernah melakukannya. Sampai hari ini Tuhan tetap menahan pencobaan yang datang pada kita agar tidak melebihi kekuatan kita. Tidak hanya itu saja Ia pun kemudian memberikan kepada kita jalan keluar.
Kita memang perlu jadi orang yang punya tekad baja dan pantang menyerah, tetapi kita juga perlu kenali keterbatasan kita sebagai manusia. Pengenalan yang benar akan keterbatasan kita akan mendatangkan sikap hidup yang bergantung pada Tuhan. Tuhan itu baik, Ia siap menolong Anda hari ini.
  
Doa: Tuhan Yesus kekuatanku sebagai manusia terbatas. Aku mau belajar mengandalkan Engkau dalam segala perkara. Amin.