Senin, 31 Desember 2018

Resolusi Diri

Mazmur 90:12
"Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 92; Mazmur 114

Memasuki tahun yang baru ini, ada satu pertanyaan yang hampir akan ditanyakan oleh orang-orang kepada kita, "resolusi apa yang sudah dibuat untuk dilakukan di tahun depan?" Bagi orang-orang yang memiliki prinsip hidup let it flow akan kesulitan menjawabnya karena mereka tidak merancangkan dengan detail apa yang akan mereka kerjakan bagi hidup mereka ke depannya. Namun, bagi yang terencana sudah memikirkan jawaban atas pertanyaan itu karena mereka sudah mengetahui apa yang menjadi target yang harus diraih ke depannya.

Allah dalam Kemahakuasaan-Nya mengetahui setiap detail kehidupan kita karena Dia telah merancangkan hal itu sebelum manusia dijadikan. Dia sudah menggoreskan tinta perjalanan hidup kita dengan sungguh indah. Walaupun begitu, Allah tidak menginginkan kita hanya diam dan tidak berbuat apa-apa alias pasrah. Allah ingin Anda membuat perencanaan-perencanaan bagi hidup Anda.

Mungkin di tahun yang akan terlewati ini banyak target yang belum tercapai, namun janganlah menjadi putus asa dan ragu. Tetaplah melakukan resolusi. Mintalah bimbingan Allah untuk memberi pengertian akan hal-hal yang perlu Anda perbaiki ke depannya dan juga target-target kehidupan apa yang akan di raih dalam satu tahun mendatang. Percayalah, Dia tidak akan diam ketika Anda menanyakan hal itu. Dia justru akan memberitahukan jalan-jalanNya kepada Anda.

Mari gunakan kesempatan ini untuk mengetahui isi hati Allah bagi masing-masing kita di tahun mendatang. Biarlah doa Daud menjadi doa kita juga di hari ini, "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana."

Merenung sejenak akan apa yang telah kita lewati dan memikirkan hal apa yang akan dilakukan di tahun mendatang adalah langkah bijak membuka lembaran hidup yang baru. 


Gbu all...

Minggu, 30 Desember 2018

Takabur

Mazmur 138:6
TUHAN itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh.

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 1; Wahyu 7; Ester 5-6

Aktor Christopher Reeve mengalami kelumpuhan karena mengalami kelumpuhan saat mengendarai kuda di tahun 1995. Sebelum tragedi ini terjadi, dia pernah memainkan peran sebagai seorang yang lumpuh di sebuah film. Dalam persiapannya, Reeve mengunjungi sebuah fasilitas rehabilitasi bagi mereka yang mengalami kelumpuhan. Dia mengingat pernah berkata: “Setiap kali saya meninggalkan pusat rehabilitasi itu, saya berkata, 'Terima kasih Tuhan, itu bukan saya.'” Setelah kecelakaan di tahun 1995 itu, Reeve menyesali perkataannya: “Saya sangat menjaga jarak dari orang-orang yang menderita kelumpuhan itu tanpa pernah menyadari bahwa dalam satu detik bisa saja saya mengalaminya.” Dan sayangnya, hal itu benar-benar ia alami.

Tanpa kita sadari, mungkin kita sering bersikap seperti Reeve ketika melihat penderitaan yang dialami oleh orang lain. Tidak pernah terpikir bahwa diri kita bisa saja mengalami hal yang sama. Apa lagi jika hidup kita sedang berada dalam puncak sukses, mengalami keuangan yang mapan dan keluarga yang harmonis.

Hal ini pernah dialami Raja Daud ketika ia mengalami masa jayanya dan berkata: “Dalam kesenanganku aku berkata: “Aku takkan goyah untuk selama-lamanya!” (Mazmur 30:7). Namun keadaan itu berubah dalam sekejab saat Tuhan memalingkan wajah-Nya dari Daud, “ketika Engkau menyembunyikan wajah-Mu, aku terkejut.” (Ayat 8b). Saat itulah dirinya menyadari bahwa tanpa Tuhan, dia bukanlah apa-apa. Semua yang dinikmatinya, semua itu karena Tuhan. Dengan kerendahan hati Daud kembali mengarahkan wajahnya kepada Tuhan dan berkata, “Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku, Tuhan, jadilah penolongku!” (Ayat 11).

Hari ini, mari kita memiliki hati Yesus ketika melihat sesama kita. Hati Yesus selalu berbelas kasihan ketika melihat orang yang menderita. Bahkan Yesus tidak berhenti pada rasa belas kasihan saja, Dia mengulurkan tangan untuk menolong mereka. Jika Anda melakukan apa yang Yesus lakukan ini, maka jika Anda mengalami kesulitan, tangan Tuhan akan bergerak cepat untuk menolong Anda.

Jangan ijinkan penyakit kesombongan menjangkiti Anda, imunisasi diri Anda dengan kasih Tuhan sehingga Anda peka akan terhadap penderitaan orang lain. 


Gbu all...

Sabtu, 29 Desember 2018

Nilai Sebuah Pengorbanan

Filipi 2:30
Sebab oleh karena pekerjaan Kristus ia nyaris mati dan ia mempertaruhkan jiwanya untuk memenuhi apa yang masih kurang dalam pelayananmu kepadaku.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 149; Wahyu 5; Ester 1-2

Pada tanggal 4 Desember 2006, seorang prajurit berumur 16 tahun melihat sebuah granat dilemparkan ke atas dan jatuh ke dalam mobil perang yang diawakinya bersama 4 orang temannya. Dia berada di atas kendaraan memegang senapan mesin dan masih memiliki waktu untuk melompat keluar untuk menyelamatkan diri. Namun sebaliknya, ia melompat ke dalam tepat di atas granat. Sebuah tindakan pengorbanan demi menyelamatkan empat rekan prajurit lainnya.

Tindakan pengorbanan yang tidak terjelaskan ini membuat kita mengerti mengapa Alkitab bahwa kasih jenis ini lebih berharga daripada kepandaian atau iman (1 Korintus 13:1-3).

Kasih seperti ini sulit ditemukan – membuat Rasul Paulus mengeluh bahwa lebih banyak orang peduli pada dirinya sendiri dari pada kepada Kristus (Filipi 2: 21). Itu sebabnya Paulus juga sangat bersyukur atas keberadaan Epafroditus, seorang rekan sekerja dalam ladang Allah yang rela berkorban bahkan tidak memperdulikan hidupnya untuk melayani orang lain (ayat 30).

Jika kita tidak pernah menempatkan diri kita dalam posisi orang lain, mari kita teladani Epafroditus. Dia telah menunjukkan langkah pertama dengan teladan hidupnya. Kasih yang rela berkorban seperti ini bukanlah sesuatu yang normal atau alami, dan tidak juga berasal dari diri kita sendiri. Hal ini lahir dari Roh Kudus, yang memberikan kita keinginan dna kemampuan untuk merasakan apa yang orang lain rasakan, sebuah belas kasihan dari Tuhan.

Pengorbanan adalah sinonim dari kata kasih, jika Anda berkata mengasihi tanpa pernah berkorban bagi orang tersebut, maka Anda sedang membual.


Gbu all....

Jumat, 28 Desember 2018

Pertahankan Medali Anda

1 Timotius 6:10
Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 147; Wahyu 3; Zakharia 13-14

Tahun lalu, pemenang medali emas lari 1500 meter di Olimpiade dari Bahrain, Rashid Ramsi dicopot medalinya karena melakukan doping. Ramzi belajar dengan cara keras bahwa dia tidak bisa melakukan kecurangan dan tetap menang.

Saya pikir, konsep inilah yang Paulus tulis kepada jemaat di Korintus. Ketakutan terbesar Paulus adalah Tuhan akan mengeluarkan dia dari pertandingan sorgawi yang telah Tuhan tetapkan baginya ketika ia berkata seperti ini, “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” (1 Korintus 9:10). Dan tahukah Anda, apa yang bisa membuat kita di diskualifikasi dari pertandingan tersebut? Dosa.

Dosa membuat kita tidak dapat efektif dalam pertandingan iman kita. Dosa adalah seperti beban berat yang membuat Anda sulit untuk berlari meraih janji-janji Allah. Untuk itu kita harus melakukan pertobatan yang terus menerus setiap harinya, seperti membuang sampah dalam kehidupan ini. Jangan biarkan dosa mengotori kehidupan Anda dan membuat Anda gagal dalam meraih janji Tuhan.

Pertandingan iman Anda masih panjang, jangan biarkan dosa membuat Anda tersandung dan kehilangan janji-janji Allah.


Gbu all...

Kamis, 27 Desember 2018

Dampak Ucapan Syukur

Mazmur 86:12-13
Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allahku, dengan segenap hatiku, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya;sebab kasih setia-Mu besar atas aku, dan Engkau telah melepaskan nyawaku dari dunia orang mati yang paling bawah.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 148; Wahyu 4; Ezra 5-6

Penelitian menunjukkan bahwa bersyukur dapat meningkatkan kesehatan fisik dan emosional. Memiliki gaya hidup penuh rasa syukur dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan suplai darah ke hati kita. Jika kita melakukan dengan rutin hal ini, maka dapat meningkatkan kewaspadaan kita, antusiasme, energi dan juga meningkatkan kualitas tidur kita. Mereka yang menggambarkan dirinya sebagai orang yang penuh rasa syukur cenderung jarang stres dan depresi.

Untuk mendapatkan semua manfaat diatas, tidak terjadi dengan tiba-tiba. Contohnya waktu Tuhan Yesus menyembuhkan sepuluh orang yang sakit kusta. Saat itu Yesus sedang lewas, dan mereka berteriak, “Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Namun Yesus tidak langsung menyembuhkan mereka, tetapi memberi mereka perintah untuk menghadap imam-imam. Ketika sepuluh orang yang berpenyakit kusta ini taat, mereka sembuh. Tetapi dari kesepuluh orang kusta yang mengalami kesembuhan itu, hanya satu yang kembali dan menyatakan terima kasihnya kepada Yesus. Hal ini membuat Yesus tertegun, "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?”

Bagi kita, sebagai pengikut Yesus, mengucap syukur bukanlah sebuah saran, tetapi perintah. Anda akan menemukan banyak ayat di Alkitab yang memerintahkan umat Tuhan untuk bersyukur. Daud adalah salah satu contoh pribadi yang penuh syukur. Dia bahkan menyatakan syukurnya saat menghadapi masa-masa paling kelam dalam hidupnya.

Pagi ini, mari tanyakan pada diri sendiri seberapa sering kita menunjukkan rasa syukur kita kepada Tuhan dan sesama.

Ucapan syukur bukan hanya sebuah ungkapan terima kasih, tapi hal itu adalah sebuah penyembahan yang akan membawa mukjizat dalam hidup Anda.


Gbu all...

Rabu, 26 Desember 2018

Berkat Sebuah Ucapan Syukur

Kolose 2:7
Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 146; Wahyu 2; Zakharia 11-12

Sebelum tidur, saat kami mengantarkan anak kami yang paling kecil ke tempat tidur, dia memanjatkan sebuah doa yang sangat indah, padahal biasanya dia paling sulit untuk di suruh berdoa.

“Terima kasih Yesus,” dia memulai. “Untuk kakak saya, ibu saya, ayah saya, rumah saya, teman-teman saya… dan terutama untuk tempat tidur ku.”

Dia menyampaiak doa syukurnya atas banyak hal yang ia miliki malam itu selama 10 menit. Setelah ia selesai berdoa, kami menciumnya dan juga kakak laki-lakinya, lalu mengucapkan selamat malam kepada mereka.

Sekitar tiga menit kemudia, kami seperti mendengar mereka memanggil, jadi suami saya melongok ke kamar anak-anak. Namun semuanya baik-baik saja, bahkan yang mengejutkan anak laki-laki saya yang paling kecil telah tertidur dengan lelapnya.

Ketika saya merenungkan peristiwa itu, saya diingatkan pada Mazmur 55:22, “Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau!” Anak saya memiliki iman yang begitu polos dan mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan dengan ucapan syukurnya, bahkan untuk hal-hal kecil, dan kini ia bisa tertidur dengan pulas dalam lingkupan kasih Bapa Sorgawi. Saya mengingat bahwa seringkali kita sebagai orang dewasa gagal untuk melakukan hal ini.

Jangan ijinkan ketakutan, kekuatiran dan juga keegoisan mencuri berkat Tuhan. Curahkanlah isi hati Anda kepada Tuhan dengan ucapan syukur, dan nikmatilah istirahat dalam pengayoman Bapa Sorgawi. Percayalah bahwa Tuhan tahu yang Anda butuhkan dan Dia pasti memelihara kehidupan Anda.(Mariel Davenport)

Jangan ijinkan kekuatiran mencuri berkat Allah, sebaliknya sampaikan segala keinginan Anda dalam doa dengan ucapan syukur. 


Gbu all....

Selasa, 25 Desember 2018

Natal, Waktunya Mengalami Kesembuhan

Markus 2:17
Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 27; Lukas 3; Ayub 32-33

Jika dokter Anda menghubungi Anda dan dengan serius berkata, “Tolong datang secepatnya, ada sesuatu yang perlu saya bicarakan dengan Anda,” maka Anda akan menebak bahwa ada berita buruk untuk Anda! Respon pertama Anda mungkin, “Tidak, saya tidak mau mendengarnya.” Tetapi Anda datang juga karena Anda tahu bahwa hanya dengan mengetahui apa penyakitnya maka Anda bisa mempelajari bagaimana menyembuhkannya.

Tuhan adalah tabib ajaib kita, Ia juga memiliki beberapa berita buruk – tentang kondisi spiritual manusia. Ketika Ia memberi peringatan terhadap Adam dan Hawa karena telah memakan buah terlarang, Tuhan berkata bahwa semua manusia akan mati secara rohani dan juga fisik. Ini adalah berita buruk.

Tetapi Tuhan juga memberikan solusi. Dia menjanjikan seorang Juruselamat akan datang (Kejadian 3:15). Rasul Yohanes menuliskan, “kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.” (Yohanes 1:17b). Tetapi bagaimana semua itu bisa kita alami? Yesus datang untuk membawa kasih karunia Tuhan, sesuatu yang kita tidak layak untuk terima karena sama seperti Adam, kita semua telah berdosa. Yesus datang untuk menebus seluruh dosa manusia itu. Dia datang sebagai kebenaran yang akan membawa kita kembali kepada Tuhan. Dia datang untuk “menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Matius 1:21).

Hari ini, dengarkan apa yang dikatakan Sang Tabib Ajaib tentang kehidupan rohani maupun fisik Anda melalui Alkitab. Kemudian terimalah kesembuhan yang telah Ia sediakan – hadiah keselamatan melalui Yesus Kristus. Ini adalah hadiah Natal bagi setiap orang yang mau menerima-Nya.(ODB)

Kehidupan itu tidak menentu, tapi upah dosa sudah pasti maut. Satu-satunya jalan keluar untuk mengalami keselamatan kekal hanyalah Yesus.


Gbu all....

Senin, 24 Desember 2018

OH TUHAN, PEGANGLAH TANGANKU !

“...Aku tetap di dekatMu; Engkau memegang tangan kananku..” Mazmur 73:23

Saat perpisahan antara manusia yang saling mengasihi adalah saat yang sangat mengharukan. Tapi bila kita tahu kekasih yang meninggalkan kita ini seorang yang beriman dalam Kristus, kita mempunyai pengharapan bahwa kita pasti bertemu kelak di Surga.
Penulis teringat seorang hamba Tuhan waktu isterinya sedang menunggu ' jam Tuhan '; dia berseru di telinga isterinya, “El, El, panggil nama Yesus, biar Dia membimbingmu pulang.” Benar isterinya masih bisa dengar, di saat yang termanis si isteri berseru sekuat-kuatnya: “ Yesus, Yesus, Yee...suus... Ye...” Sunyi senyap sudah tiada suara lagi, hening... Yesus telah memegang tangannya ke rumah Bapa. Damai terpancar di wajah si isteri.

Ketika kakak tertua penulis sakit parah, dalam beberapa hari dia sudah menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadinya. Waktu kakak itu hampir putus nyawa, penulis peluk dia dan penulis juga berseru, “ Kak, kak, ingat Yesus, ingat Yesus, dia mencintaimu !” Kakak sudah tak dapat mengeluarkan suara, tapi dia mengangguk dan airmatanya keluar... sebentar lagi nafas lenyap, kehidupan sirna; dengan tenang sekali dia pergi seperti orang tidur.. Tak banyak yang dapat dibuatnya untuk Yesus, tapi beruntung sekali dia masih sempat menerima Yesus di akhir hidupnya. Hanya karena gengsi sajalah dia malu mengakui Yesus sebab semua saudara laki-lakinya belum menerima Yesus.

Suatu saat tiba giliran kita untuk menghadap pencipta kita. Di saat kehidupan kita hampir padam, sudah yakinkah kita akan persekutuan kita dengan Juruselamat kita ? Sehingga dengan pasti Dia akan memegang tangan kita membimbing ke Surga dan kita berseru, “ Oh, Tuhan peganglah tanganku, pimpinku pulang !”

Bukan langkah pertama yang penting, tapi langkah akhir yang menentukan ! 


Gbu all...

Minggu, 23 Desember 2018

Apakah Anda Malaikat atau Apa ?

Mazmur 55:23 : "Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara engkau. Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah"

"Cara TUHAN menjaga kita"

Ini ditulis oleh seorang dokter dari Rumah Sakit Metro Denver USA :

Saya dalam perjalanan pulang ke rumah dari sebuah pertemuan sore ini sekitar pukul 5, terjebak dalam kemacetan di jalan di Colorado Boulevard, dan tiba-tiba mobil saya mulai tersendat-sendat dan akhirnya mati - dengan susah payah saya bisa mendekati sebuah pompa bensin, lega karena saya tidak menghalangi jalan dan mencari tempat hangat untuk menunggu mobil derek. Tapi tidak ada yang mau berhenti. Sebelum saya mulai menilpon, saya melihat seorang wanita berjalan keluar dari sebuah minimart, dan ia terpeleset di jalan es dan jatuh didekat pompa bensin, saya bergegas ke ibu ini untuk melihat apakah ia baik-baik saja.
Ketika saya tiba disana, terlihat bahwa ia sedang tersedu-sedu lebih karena sedih bukannya karena jatuh; ia adalah seorang gadis muda yang kelihatan begitu awut-awutan dengan lingkaran hitam disekitar matanya. Ia menjatuhkan sesuatu ketika saya membantu ia bangun, dan saya ambil untuk diberikan ke dia. Ternyata uang logam satu nikel.

Saat itu, saya jadi menyimpulkan: wanita menangis, Suburban tua yang dipenuhi dengan barang-barang dan 3 anak dibelakang (1 di tempat duduk depan) , dan meteran pompa menunjukkan $4.95.

Saya bertanya apakah semuanya baik-baik saja dan apakah ia membutuhkan bantuan, dan ia lalu berkata 'Saya tidak ingin anak saya melihat saya menangis!, jadi kita berdiri menjauh dari mobilnya kebalik pompa. Ia bercerita bahwa ia lagi menuju keCalifornia dan situasinya sangat sulit buat dia saat ini. Saya bertanya, 'Apakah anda berdoa?' Ia mundur sedikit, tapi saya yakinkan bahwa saya bukan orang gila dan berkata, 'IA mendengar kamu, dan IA mengirim saya.'

Saya mengambil kartu kredit saya dan menggesek di card reader dari pompa tersebut sehingga mobil wanita itu bisa terisi penuh, sementara bensin nya diisi, saya berjalan ke McDonald disebelah dan membeli 2 kantung besar makanan, beberapa voucher untuk dipakai nanti, dan segelas besar kopi. Ia memberikan makanan itu kepada anaknya, yang langsung menyambar seperti serigala kelaparan, dan kita berdiri disebelah pompa sambil memakan kentang dan berbicara sedikit.

Ia memberitahu namanya, menceritakan bahwa ia tinggal di kota Kansas. Teman laki-lakinya meninggalkan nya 2 bulan yang lalu sehingga ia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ia juga tahu bahwa ia tidak akan bisa membayar sewa rumah bulan Januari nanti. Dan dalam keadan putus asa ia menilpon orang tuanya yang tidak pernah dihubunginya selama 5 tahun. Mereka tinggal di California dan akhirnya setuju untuk dia tinggal dengan mereka sampai ia bisa mencari uang disana.

Jadi ia mengemas semua barangnya kedalam mobil milik satu-satunya. Ia memberitahu anak-anaknya bahwa mereka akan ke California untuk merayakan natal, tetapi tidak memberitahu bahwa mereka akan tinggal disana.
Saya berikan sarung tangan saya, memberikan pelukan kecil dan membacakan sebuah doa cepat bersama dia agar ia selamat dalam perjalanannya. Ketika saya berjalan menuju mobil saya, ia bertanya, 'Apakah, anda malaikat atau apa?'

Ini yang membuat saya terharu. Saya berkata, 'Ibu, saat ini malaikat sangat sibuk, sehingga kadang-kadang TUHAN memakai orang biasa.'

Adalah sangat mengharukan untuk menjadi bagian dari keajaiban seseorang. Dan ternyata, anda sudah bisa menebak, ketika saya menuju ke mobil, mobilnya bisa langsung distarter dan pulang kerumah tanpa masalah. Saya akan kebengkel besok untuk memeriksakan, tapi saya kira teknisi tidak akan mendapatkan sesuatu yang salah.

Kadang-kadang Malaikat terbang sangat dekat dengan anda sehingga anda bisa mendengar getaran sayapnya...

Mazmur 55:23 ' Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka IA akan memelihara engkau. Tidak akan selama-lamanya dibiarkan Nya orang benar itu goyah.'

DOA:

'Bapa, saya memohon Bapa untuk memberkati anakku, cucuku, teman2ku, keluargaku dan orang yang membaca email ini sekarang. Tunjukkan kepada mereka pernyataan cinta dan kasihMU. Roh Kudus, Saya memohon kamu untuk membimbing jiwa mereka saat ini. Dimana ada luka, sembuhkan danberikanlah mereka pengampunan dan kedamaianMU. Dimana ada kebingungan, lepaskanlah keyakinan yang baru melalui berkatMU, dalam nama Jesus. Amin.'
 
Gbu all...

Sabtu, 22 Desember 2018

KUNCI MUJIZAT: TAAT DAN MAU BERUBAH

“Dan sete!ah mereka (para nelayan) melakukannya, mereka menangkap sejum!ah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak” Lukas 5:6

Suatu ketika Tuhan Yesus berada di tepi danau Genesaret dan mengajar orang banyak tentang firman, termasuk di antaranya para nelayan yang telah turun dari laut. Lalu Tuhan Yesus naik ke dalam salah satu perahu milik Simon Petrus. Yesus memerintahkan Petrus untuk bertolak ke tempat dalam, menebarkan jala dan menangkap ikan di situ, padahal hari sudah siang dan Petrus sedang berkemas-kemas hendak pulang, sebab sudah semalaman dia melaut dan tidak beroleh apa-apa.

Siang hari bukanlah saat yang biasa bagi nelayan untuk menangkap ikan. Perihal menangkap ikan Petrus adalah ahlinya karena dia seorang nelayan yang sangat berpengalaman, di mana sebagian besar hidupnya ia habiskan di laut. Meskipun demikian Petrus melakukan apa yang diperintahkan Tuhan dan akhirnya mujizat terjadi: hasil tangkapannya sangat banyak, jala sampai terkoyak dan perahunya hampir tenggelam. Secara logika Petrus punya alasan menolak perintah Tuhan Yesus, tetapi dia tetap taat dan berani mengambil resiko meninggalkan kenyamanannya dan melakukan sesuatu yang tidak biasa. Petrus melakukan tindakan iman; dia mengabaikan semua pengalaman dan juga kemampuan yang selama ini ia andalkan. Sekalipun perintah Tuhan Yesus itu tidak masuk akal, dia mentaatinya! Bila Petrus tidak mau melangkah dan melakukan apa yang diperintahkan Tuhan, dia tidak akan pernah melihat mujizat itu terjadi.

Bila kita tetap tinggal dalam kenyamanan dan tidak mau ‘bayar harga’ untuk berubah, kita pun tidak akan pernah melihat perkara-perkara besar dari Tuhan; kehidupan kekristenan kita tetap biasa-biasa saja, tidak luar biasa, Tuhan berkata, “Bertolaklah ke tempat yang dalam...” (ayat 4). Melangkah ke tempat yang dalam berarti membuat perubahan, melakukän sesuatu yang tidak biasa. Perubahan memang menyakitkan daging kita, kita lebih suka melakukan sesuatu yang menyenangkan daging. Camkan ini: adalah mustahil mengharapkan hasil yang berbeda bila kita terus-menerus melakukan hal yang sama! Oleh karena itu milikilah keberanian untuk melakukan perubahan hidup.

Ingin menikmati mujizat dan berkat-berkat Tuhan? Berubahlah dan miliki hati yang taat! 
 
Gbu all...

Jumat, 21 Desember 2018

Menjaga Hati

Dalam suatu acara retreat pemuda, setiap peserta diberi sebutir telur oleh panitia dengan pesan supaya telur itu dijaga agar jangan pecah atau hilang dan selalu dibawa setiap saat selama retreat berlangsung sampai akhir acara. Entah mereka mengikuti session, makan, tidur, bahkan ke kamar mandi, telur itu tidak boleh mereka tinggalkan. Barangsiapa yang kehilangan telur atau sampai memecahkannya, maka ia akan mendapatkan "hukuman" dari Panitia.

Dua hari kemudian, tepatnya ketika acara retreat selesai, legalah mereka semua, kecuali beberapa orang yang harus menanggung hukuman karena memecahkan telur mereka. Seperti halnya menjaga sebutir telur yang mereka lakukan, demikian juga kita harus menjaga hati.

Persoalan terbesar yang dihadapai oleh semua manusia di dunia ini adalah persoalan hati. Dari hati muncul motivasi. Dari hati muncul rencana. Dari hati timbul perasaan. Dari hati kemarahan diungkapkan. Dari hati keluarlah pikiran-pikiran, perkataan dan tindakan. Hati adalah area yang penting dalam kehidupan kita, yang mengatur dan mengarahkan setiap hal yang kita kerjakan. Dan dari menjaga hati inilah akan terpancar kehidupan manusia yang serupa dengan Allah. Dari hati juga akan terpancar kehidupan yang memuliakan Allah.

Tuhan mau kita mengasihi Dia dengan sungguh-sungguh, dan menaruh Firman Tuhan ke dalam hati kita. Jaga hati dan hidup benar di dalam Firman maka apa yang kita inginkan pasti terjadi.

Menjaga hati adalah menjaga hidup.

" Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. "
( Amsal 4:23 )
 
Gbu all...

Kamis, 20 Desember 2018

MODEL KEHIDUPAN

Yesus menunjukkan relasi manusia dengan Allah yang diabdi-Nya. Ada dua macam model, pertama model orang-orang yang akrab dengan kitab suci, kata-kata Allah yang sering diucapkan dalam kitab suci, seperti Puji Tuhan, Alleluya. Kata-kata itu bukan Allah yang dituju, tetapi untuk kepentingan sendiri, supaya dipuji orang. Model yang kedua orang-orang seperti pemungut cukai, pelacur, orang-orang yang banyak salah, namun dalam hatinya ada kerinduan akan belas kasih Allah. Dalam diri Yesus ada belas kasih, pemungut cukai dan pelacur itu datang kepada Yesus.

Dalam hidup kita, kira-kira model mana yang kita pilih, seperti orang yang kenal ilmu teologi, filsafat, tapi maunya dipuji. Atau kita sadari dengan melihat kedosaan dalam diri kita seperti pemungut cukai dan pelacur yang rindu belas kasih Allah?. Karena kerinduan itu, maka belas kasih Allah akan turun. Marilah kita sungguh-sungguh minta belas kasih Allah yang hadir dalam dunia ini.

Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya. (Mat 21:28-32).

Mahkota mulia akan diberikan kepadamu dengan adil, kepada orang-orang yang memohon belas kasih Allah.


Gbu all...

Rabu, 19 Desember 2018

APAKAH KITA TAKUT AKAN TUHAN?

“Dalam takut akan Tuhan ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anakNya.” Amsal 14:26

Secara kodrat manusia memiliki kecenderungan memberontak, tidak taat, senang melanggar dan secara sembunyi-sembunyi melakukan hal-hal yang justru dilarang Tuhan. Manusia pertama, Adam dan Hawa, telah memulainya dengan melanggar perintah Tuhan. Mereka memakan buah dari pohon yang berada di tengah-tengah taman Eden, padahal hal itu dilarang Tuhan untuk dimakan. Namun mereka memakan buah itu walau dengan alasan mereka menjadi korban tipu muslihat si Iblis. Sebenarnya apabila rasa takut akan Tuhan melebihi keinginan hatinya, tak mungkin terjadi pelanggaran itu. Setelah peristiwa itu mereka mulal tidak tenteram dan sejak itu muncullah perasaan takut yang pertama kali dalam hati manusia pertama itu sehingga “Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah, yang berjalan-joian dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap Tuhan Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.” (Kejadian 3:8). Saat Tuhan memanggil dan bertanya di mana mereka berada, mereka menjadi takut baca Kejadian 3:9-10).

Rasa ‘takut’ yang dimiliki Adam dan Hawa saat itu berbeda arti dengan ‘takut’ yang tertulis dalam ayat nas di atas. Kata ‘takut’ dalam Amsal 14:26 menunjukkan suatu rasa respek, hormat dan segan kepada Tuhan sehingga seseorang berusaha untuk taat. Sebaliknya kata ‘takut’ yang tertulis dalam Kejadian 2:10 menunjukkan ketakutan dalam diri seseorang karena ada dosa jang disembunyikan akibat pelanggaran terhadap firman Tuhan. Dengan keadaan ini timbullah rasa ketidaktenangan dalam batin karena dihantui terus oleh nasa bersalah.

Orang yang takut akan Tuhan akan bebas dari ketakutan karena padanya tidak ada dosa yang disembunyikan. Selalu ada penlindungan bagi keturunannya! Sekali pun mata manusia tak melihat, ia tetap memilih untuk hidup taat dan tidak melakukan kejahatan karena telah mengerti bahwa “. . . tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapanNya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepadaNya kita harus memberikan pertanggungan jawab.” (Ibrani 4:13).

Hidup dalam ketaatan dan kekudusan adalah bukti seseorang takut akan Tuhan!


Gbu all....

Selasa, 18 Desember 2018

DOA YANG SIA-SIA

“… Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya menurut kehendakNya ” 1 Yohanes 5:14

Salah satu kerugian yang terbesar bagi umat Kristen ialah doa yang tak berguna dan tak ada artinya. Kita selalu berdoa minta perkara-perkara yang Tuhan telah janjikan. Seharusnya kita berterimakasih untuk segala perkara yang Dia sudah nyatakan akan dilakukan Nya bagi kita.

Alkitab adalah suatu buku ajaib yang berisi ribuan janji Allah. Ibaratkan saja setiap janji itu berupa cek yang telah ditandatangani Allah. Janganlah meminta Tuhan untuk menepati janji Nya seolah-olah Ia tak mau memenuhinya dan kita memaksa Dia berbuat demikian. Sebaliknya isilah cek yang belum tertulis rincian kebutuhan tadi dengan Iman, percayalah dan kemudian bersyukurlah kepada Nya untuk jawaban yang sedang diperjalanan itu ! Jangan minta lagi agar Tuhan memenuhi janji Nya. Dia pasti memenuhinya ! Dia bukan Allah yang pembohong ! Ingat akan Firman Nya yang berbunyi: “Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta, bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukan Nya, atau berbicara dan tidak menepati Nya ?” ( Bilangan 23:19 ).
Berdoalah saja sesuai kehendak Nya, dan pujilah Dia untuk berkat yang telah disediakan Nya. Engkau harus yakin bahwa permohonanmu sudah dijawab, hanya tunggu kiriman itu tiba di tanganmu. Sesuai dengan janji Nya: “ Mintalah, maka akan diberikan kepadamu…” Ucapkan syukur kepada Nya atas jawaban itu, yakinlah dan tak usah gelisah lagi ! Hanya imanlah yang dapat menyebabkan kuasa Allah bekerja, bukan doa yang sia-sia tanpa iman.

Allah tak perlu didobrak untuk mengingatkan Dia memenuhi janji Nya !
 
Gbu all....

Senin, 17 Desember 2018

BUATLAH LEBiH DAHULU BAGiKU !

“…sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung … dan sedikit minyak…” (1 Raja-Raja 17:12a)

Pada saat kekeringan, Elia pergi ke Sarfat. Dia bertemu seorang janda dan berkata padanya. “Cobalah ambil bagiku sedikit air… ambil juga bagiku sepotong roti” (1 Raja-Raja 17:10c, 11). Jawab perempuan itu, “…sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli.” Lanjutnya: “… kemudian aku mau…. mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami makan, maka kami akan mati”. Tetapi kata nabi Allah itu, “Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kau katakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kau buat bagimu dan bagi anakmu”. Sebab Firman Tuhan mengatakan: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu Tuhan memberi hujan ke atas muka bumi” (1 Raja-Raja 17:12-14).

Apakah kau mengalami keadaan seperti perempuan janda ini ? Jangan takut, kata Tuhan, “Buatlah lebih dahulu bagiku… !” Sebelum Tuhan memberkati kita terlebih dahulu kita memperhatikan Tuhan, persembahkan lebih dahulu kepada Tuhan.

Mengapa Elia minta roti bundar? Bundar berarti seutuhnya. Serahkan hatimu seutuhnya kepada Yesus, tidak berbagi pada ilah-ilah lain. Dia sanggup memberkatimu, mengubah keadaan hidupmu; Dia ajaib ! Dia berkata, “… barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal” (Yohanes 4:14)

Dahulukan Tuhan, maka Tuhan juga akan memperhatikan engkau !
 
Gbu all....

Minggu, 16 Desember 2018

DIATUR OLEH TUHAN

“pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya” Amsal 31:26b

Untuk mempersatukan dua manusia sebagai suami isteri, Allah telah mengatur bahwa haruslah ada ketaatan dan kasih dalam rumah tangga mereka. Dia tidak meminta suami atau isteri mencari kesalahan masing-masing. Dia tidak menetapkan suami-suami untuk menjadi instruktur isteri-isteri, atau isteri-isteri 
  untuk menjadi guru suami mereka. Seorang suami tidak perlu mengubah isterinya, demikian juga halnya dengan isteri. Bagaimanapun sifat dan keadaan pasangan hidupmu, hendaklah kau mengharap hidup dengannya selamanya. Mereka masing-masing harus belajar menutup mata akan kekurangan masing-masing. Mereka harus belajar mencintai, bukan mencoba mencari kesalahan masing-masing.

Sebagai orang Kristen kita harus belajar menyangkal diri. Menyangkal diri berarti melengkapi seorang terhadap yang lain. Keluarga butuh disiplin, berarti harus belajar mau menyisihkan pendapatnya sendiri dalam memberikan pertimbangan pasangan hidupnya. Pengajaran yang lemah lembut harus ada di lidah para isteri, baik terhadap anak-anaknya, maupun terhadap suami atau sesamanya.

Demikian pula sebagai mempelai Kristus, harus taat dan hidup setia kepada mempelai laki-laki, yaitu Kristus Yesus, tanpa mempedulikan keadaan dan situasi kita. Kita harus mempersembahkan kehidupan kita seutuhnya kepada Kristus, dan tidak hidup separuh buat ilah-ilah lain. Kata Tuhan, “Berpegangkah pada perintahKu, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu” (Amsal 7:2)

Isteri yang cakap lebih berharga dari pada permata.
 
Gbu all....

Sabtu, 15 Desember 2018

Hidupmu Berharga

Bagaimana mungkin kursi goyang yang harganya $3,000 bisa laku $453,000. Sebuah mobil bekas yang ditaksir bernilai $18,000 laku dilelang seharga $79,500. Gelas biasa yang ditaksir bernilai $500 ternyata bisa laku seharga $38,000. Sebuah kalung yang bernilai $700 bisa laku $211,500 atau mengalami peningkatan 302.000% dari harga normal! Sudah bayar sedemikian mahal, mereka masih mengucapkan beribu-ribu terima kasih. Gila, bukan? Tetapi semua kegilaan itu bisa dimaklumi karena barang-barang yang dilelang tersebut adalah milik Jacqueline Kennedy Onassis. Yang membuat barang-barang tersebut laku mahal tentu saja bukan karena barang itu sendiri, tetapi karena siapa yang memilikinya.

Bagaimana dengan hidup kita? Sama seperti barang-barang lelangan tersebut, hidup kita sungguh berharga. Yang membuat kita berharga karena Dia yang memiliki kita, kita telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar.

Ada dua kebenaran yang bisa kita petik melalui renungan hari ini. Pertama, jangan pernah sombong sebab yang membuat kita bernilai dan berharga bukan karena diri kita, tapi karena Tuhan. Kedua, ketika kita depresi karena merasa tidak berharga, ingatlah bahwa nilai kita ditentukan oleh Tuhan Yesus. Dia bersedia membayar dengan darah yang mahal hanya untuk menyelamatkan kita. Kita begitu berharga dan bernilai. Jangan pernah memiliki cara pandang yang miskin tentang diri kita sendiri.

Miliki rasa percaya diri, bukan karena diri kita, tetapi karena Tuhan Yesus yang memiliki kita. Hidup kita berharga bukan karena diri kita sendiri tapi karena Dia yang memiliki kita. " Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus ... bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal ... "(1 Petrus 1 : 18 - 19) 

 
Gbu all...

Jumat, 14 Desember 2018

BERSERAH

Seorang anak kecil sedang bermain sendirian dengan mainannya. Sedang asyik-asyiknya bermain tiba-tiba mainannya itu rusak. Dia mencoba untuk mebetulkannya sendiri, tapi rupanya usahanya itu dari tadi sia sia saja. Maka dia mendatangi ayahnya untuk minta ayahnya itu yang membetulkannya.

Tapi sambil memperhatikan ayahnya dia terus memberikan instruksi kepada ayahnya, "Ayah, coba lihat bagian sebelah kiri, mungkin di situ kerusakannya." Ayahnya menurutinya, tapi ternyata belum betul juga mainannya.

Maka dia memberi komentar lagi," Oh, bukan di situ Yah, mungkin yang sebelah kanan, coba lihat lagi deh Yah." Kali ini ayahnya juga menurutinya, tapi lagi-lagi mainannya itu belum betul.

"Kalau begitu coba yang di bagian depan Yah, kali aja masalahnya ada di situ." Kali ini ayahnya marah," Sudah, kalau kamu memang bisa, mengapa tidak kamu kerjakan sendiri saja? Jangan ganggu Ayah lagi. Ayah banyak kerjaan lain."

Tapi setelah dia mencoba beberapa saat untuk membetulkan sendiri dan masih belum berhasil, maka akhirnya dia kembali kepada ayahnya sambil merengek. "Tolonglah Yah, aku suka sekali mainan ini, kalau rusak begini bagaimana? Tolong Ayah betulkan supaya bisa jalan lagi ya"

Karena tidak tega mendengar rengekan anaknya, si ayah akhirnya menyerah," Baiklah Nak. Ayah akan membetulkan mainanmu asal kamu berjanji tidak boleh memberitahu Ayah apa yang harus dilakukan. Kamu duduk saja dan perhatikan Ayah bekerja. Tidak boleh mencela."

Ketika ayahnya sedang memperbaiki mainannya, si anak mulai berkomentar lagi," Jangan yang itu Yah, kayaknya bagian lain yang rusak."

Tapi kali ini ayahnya berkata, " Kalau kamu berkomentar lagi, mainan ini akan ayah lepaskan dan silahkan kamu berusaha sendiri." Akhirnya karena takut ayahnya akan benar-benar melakukan apa yang dikatakannya, anak itu diam dan duduk manis melihat ayahnya membetulkan mainannya sampai bisa berjalan lagi tanpa mengeluarkan komentar apa pun.

Seperti anak kecil itu, kita pun sering kali berserah kepada Tuhan tapi masih ingin mengatur Tuhan bagaimana sebaiknya jalan hidup kita. Bila kita sungguh-sungguh pasrah kepada kehendak Tuhan, maka niscaya Tuhan yang adalah Maha Tahu dan sangat mencintai kita akan melakukan yang terbaik, lebih dari apa yang bisa kita pikirkan dan doakan, sesuai dengan kehendak-Nya. Biarlah Tuhan menjadi Tuhan, banyak manusia mengalami kegagalan dan ketidak seimbangan dalam hidup, karena sering mengambil alih pekerjaan Tuhan.


Gbu all....

Kamis, 13 Desember 2018

TENTUKAN PILIHAN DALAM HIDUP ANDA SECARA BIJAK

Hidup terbentuk oleh pilihan-pilihan, terbentang dari yang biasa-biasa sampai yang memeras otak. Mau jadi apa saya nanti, mau pakai baju apa saya hari ini? Mau makan apa hari ini dan hari esok? Harus menikah dengan siapa? Apakah karir masa depanku? Pilihan...

Besar dan kecil, pilihan-pilihan kitalah yang menata hari-hari kita, menetapkan siapa diri kita, dan sebagian besar menentukan level kebahagiaan dan kepuasan hidup kita. Ironisnya, pilihan-pilihan sepele (bayangkan berapa jam anda menghabiskan waktu untuk menentukan baju apa yg dibeli, mau pake apa besok) sering memperoleh sebagian besar porsi waktu dan perhatian kita, sedangkan untuk pilihan-pilihan krusial, penting, besar yang menentukan dampak / perubahan besar sering terabaikan bahkan tersisihkan.

Apakah yang Anda inginkan dari kehidupan? Ingin menjadi orang seperti apakah Anda? Mungkin saja sekedar menjalani hidup tanpa mengurusi pertanyaan besar demikian – seperti dilakukan jutaan orang — tapi cara hidup demikian kebanyakan berakhir mengecewakan dan penuh penyesalan daripada kebahagiaan dan pencapaian sejati.

Jika Anda tak jelas kemana harus melangkah, Anda mungkin saja berlabuh dimana saja. Jangan biarkan hal itu terjadi pada diri Anda. Temukan apa yang paling berharga bagi hidup Anda dan kejarlah itu. “Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.”

Berapa banyak orang pernah menemukan mutiara tersebut sebelumnya, namun tidak menyadari nilai sesungguhnya? Berapa banyak orang pernah mengingini mutiara tersebut, tapi malah menghamburkan sumber dayanya pada hal-hal yang jauh lebih rendah nilainya? Apakah mutiara berharga kehidupanmu? Hal-hal lain apa yang Anda siap korbankan untuk menukarkannya dengan mutiara berharga tersebut?

Keputusan-keputusan itu hanya Anda yang bisa membuatnya dengan pertolongan Allah, karena Anda tidak bisa berjalan sendiri tanpa-NYA. Di hadapan Anda terbentang beberapa pilihan Jalan… Seorang John Oxenham, berucap, "di depan setiap orang terbentang, jalan yang luhur dan rendah, dan tiap orang menentukan jalan yang harus ditempuh jiwanya".

Saudara-saudariku, saya ingatkan lagi bahwa Anda tidak bisa bekerja sendiri dalam menentukan pilihan itu, sertakan Tuhan dalam penentuan pilihan Anda, dan yakinlah bahwa DIA akan membantu Anda dalam menentukan pilihan yang terbaik untuk Anda. Mereka yang berjiwa luhur menempuh jalan yang luhur, dan yang berjiwa kerdil menjelajahi jalan yang rendah. Dan di antara keduanya, pada lereng berkabut, orang selebihnya berkeliaran kesana-kemari tanpa tujuan.
 
Gbu all...

Rabu, 12 Desember 2018

Kekuatan Cinta Kasih

'Mengapa ada beberapa orang yang mampu melewati badai cobaan paling dahsyat dalam hidupnya dan tetap berdiri tegar. Sementara beberapa lainnya selalu mengeluh, complain terus tentang setiap gangguan kecil dalam hidupnya dan akhirnya semakin terpuruk?'

Ramesh menjelaskan-nya dalam kisah yang sangat indah ini.

'Suatu saat, hidup seorang yang sangat dipenuhi oleh roh kasih dalam hidupnya. Ketika ia meninggal, semua orang mengira bahwa manusia sepertinya pasti langsung masuk ke Surga.

Tetapi karena sesuatu dan lain hal, malaikat di Surga berbuat kesalahan. Ia kelewatan nama orang itu dan berpikir karena orang tersebut tidak terdaftar di Surga, tempatnya adalah di 'tempat satunya lagi' dan ia langsung mengirimnya ke Neraka!

Dan di Neraka, tidak ada yang men-cek reservasi anda. Semua yang dibuang di sana adalah penghuni abadi. Jadi begitulah, orang tersebut tinggal tanpa membantah karena ia berpikir mungkin dia belum layak untuk tinggal di surga.

Hanya seminggu kemudian, Raja Iblis pergi ke Surga. Marah-marah menuduh bahwa Kerajaan Surga telah melakukan terorisme di Neraka.

'Ada apa?', tanya malaikat Surga.

Sang Raja Iblis berteriak dengan murka.

"Apa maksud kalian mengirim orang ini ke Neraka. Dia benar-benar merusak tempatku. Sejak awal, dia tidak pernah membalas siapa pun yang menyakitinya. Malahan ia selalu mendengarkan, mengasihi dan menghibur yang lain. Sekarang semua penghuni di sekeliling orang ini mulai saling memeluk dan mengasihi satu dengan lainnya. Ini bukan Neraka yang ku-kehendaki. Ini orangnya aku kembalikan, aku tidak perduli. Pokoknya aku tidak bisa menerimanya di kerajaan-ku!"

Dan Ramesh menutup ceritanya dengan berkata,

"Maka hiduplah dengan penuh cinta dan kasih dalam hatimu. Sehingga apa pun yang terjadi denganmu, sampai sekalipun malaikat melakukan kesalahan dan mengirim-mu ke Neraka, Sang Iblis sendiri yang akan mengantarmu kembali ke Surga."
Gbu all...

Selasa, 11 Desember 2018

Lilin Vs Bintang

Suatu hari terjadi percakapan antara sebuah bintang dan sebatang lilin. Lilin itu berkata, " Bintang, mengapa aku hanya ada untuk diletakkan di suatu ruangan sempit sampai batangku habis terbakar dan mati? Jika beruntung saya akan berada di ruangan pesta atau restoran mewah, tapi jika tidak beruntung aku hanya diletakkan di kamar kecil. Sedangkan engkau, cahayamu bisa menyinari langit malam yang luas." Sambil tersenyum sang bintang pun menjawab, "Aku memang bersinar di langit yang luas, namun sinarku hanya akan tampak di malam hari, sedangkan engkau dapat bersinar kapan pun diperlukan,"

Seperti lilin, Kita seringkali mengeluhkan kondisi yang kita alami. Sebagai karyawan, kadang kita merasa tidak seberuntung rekan kerja yang lain. Kita merasa bahwa beban perkejaan lebih menumpuk, atau mendapat ruangan yang tidak senyaman mereka, kemudian kita membandingkan diri dan berkata, " Andai saja aku bisa memilih... "

Jangan pernah mengeluh, Tuhan mau kita saling memperlengkapi satu dengan yang lain. Dan semua yang kita terima saat ini, walaupun tidak sesuai dengan harapan kita, itu semua ada dalam Rencana-Nya. Dia tahu apa yang terbaik buat kita, dan Tuhan pasti mengingat apa yang sudah kita perbuat.

" Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang."
( Ibrani 6 : 10 )
 
Gbu all....

Senin, 10 Desember 2018

MENGAPA ADA PENDERITAAN ?

“Murid-muridNya bertanya kepadaNya: ‘Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?’ ” Yohanes 9:2
Puji syukur kepada Tuhan, kita beroleh kekuatan menjalani hari demi hari sepanjang bulan November ini. Sungguh kita akui tanpa Tuhan kita tidak akan mampu menjalaninya. Namun seringkali timbul pertanyaan dalam benak kita: “Mengapa Tuhan mengijinkan persoalan terjadi dalam hidup kita? Mengapa Tuhan sepertinya membiarkan anak-anakNya mengalami penderitaan, padahal kita sedang berusaha menjalani hidup sesuai kehendakNya?”

Ayub mengalami hal serupa, dia bertanya kepada Tuhan setelah penderitaan yang begitu hebat mendera: anak-anak dan para pelayannya mati, ternak-ternaknya habis, kemudian isteri dan teman-temannya pun meninggalkan dia justru saat ia sangat membutuhkan mereka. Keluh Ayub, “Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir, atau binasa waktu aku keluar dari kandungan?” (Ayub 3:11), padahal Ayub adalah seorang yang “...saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.” (Ayub 1:1).

Persoalan dan penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang tidak dapat dielakkan, “Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.” (Roma 8:22). Tetapi bukan tanpa tujuan jika Tuhan mengijinkan itu terjadi. Tuhan tidak bertujuan membuat kita semakin terpuruk, putus asa atau untuk menghukum kita; Dia memiliki tujuan yang jauh lebih tinggi dari pada itu, seperti dikatakan Yesus, “ ...karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan.. .” (Yohanes 9:3) di dalam kehidupan kita. Jadi selalu ada rencanaNya yang indah di balik penderitaan yang kita alami! Bila perjalanan hidup kita mulus tanpa ada 'kerikil-kerikil tajam', kita akan memilih hidup tidak bergantung kepada Tuhan. Kita akan merasa mampu dengan kepintaran dan kekuatan sendiri. Itulah sebabnya Tuhan terlebih dahulu membawa bangsa Israel melewati ' padang gurun' sebelum mereka mencapai Tanah Perjanjian. Tuhan ingin menjadi 'oasis' bagi mereka saat berada di padang gurun. Jadi jangan mengeluh dan menyalahkan Tuhan saat berada dalam masalah.

Inilah kesempatan bagi kita melihat perbuatan-perbuatan ajaibNya dinyatakan atas kita.
 
Gbu all...

Minggu, 09 Desember 2018

Berlaku Ramah

Kisah Para Rasul 28:7
“Tidak jauh dari tempat itu ada tanah milik gubernur pulau itu. Gubernur itu namanya Publius. Ia menyambut kami dan menjamu kami dengan ramahnya selama tiga hari”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 140; Yohanes 17; Ezra 3-4

Pekan lalu, Indonesia kedatangan seorang tamu istimewa dari Amerika Serikat. Presiden ke-44 negara adidaya tersebut, Barack Obama yang sebelumnya telah dua kali meng-cancel kedatangannya sebanyak dua kali akhirnya menapakkan kakinya juga ke Republik ini. Meski hanya berada di Indonesia kurang dari 24 jam, tetapi banyak masyarakat yang memuji pria berkarisma ini.

Salah satu yang membuat rakyat di negeri ini terkesima dengan Obama adalah keramahannya seperti ditunjukkannya saat seusai memberikan kuliah umum di depan civitas akademika Universitas Indonesia. Ketika suami dari Michelle Obama turun dari podium, ia tidak berjalan lalu saja ke tempat duduk yang disediakan panitia, tetapi dengan sambil tersenyum ia menyalami orang-orang yang dilewatinya satu per satu.

Keramahan adalah hal yang penting di dunia ini. Dengan berlaku ramah, orang lain akan senang dekat Anda. Bukan itu saja, lewat keramahan yang Anda tunjukkan, mereka akan memperlakukan Anda secara baik layaknya sahabat atau saudara mereka.

Begitu banyak hal positif yang didapat karena Anda memperlihatkan sikap ini. Bahkan perlu Anda ketahui bahwa saat Anda ramah kepada orang lain, Allah Bapa di Surga tersenyum bahagia melihat perbuatan Anda tersebut. Maukah Anda membuat-Nya tersenyum setiap hari? Jadilah orang yang ramah !

Berlaku ramah kepada orang lain adalah ciri-ciri nyata pengikut Kristus sejati. 


Gbu all...

Sabtu, 08 Desember 2018

Pengorbanan

Efesus 5:1-2“Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.”
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 139; Yohanes 16; Ezra 1-2
Menjadi seorang ayah yang baik bagi anak-anaknya bukanlah perkara yang mudah, setidaknya itulah yang saya lihat dari Bapak saya. Selain harus mencari nafkah bagi keluarga, beliau juga harus merelakan tubuhnya kecapaian ketika saya dan saudara-saudara saya mengalami sakit.
Saya ingat sekali dengan peristiwa 12 tahun yang lalu dimana saya waktu itu menderita gejala demam berdarah. Dengan kondisi daerah Jakarta yang masih rawan ketika itu karena baru saja terjadi kerusuhan, Bapak saya membawa saya ke Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan Jakarta menggunakan motor Vespa milik beliau. Bukan hanya sampai situ juga, beliau adalah orang yang menjagai saya selama satu minggu ketika saya terbaring di rumah sakit.
Saya tahu bahwa Bapak saya lelah mengurusi saya ketika itu, tetapi beliau tidak pernah menunjukkannya kepada saya. Beliau tetap merawat saya dengan baik. Perbuatan yang bapak saya perlihatkan kepada saya saat itu akan terus teringat dalam benak saya karena lewat peristiwa itulah saya memahami apa artinya berkorban.
Beribu-ribu tahun yang lalu sebenarnya sudah ada seorang Pribadi yang telah menunjukkan hal ini kepada manusia. Dia yang tidak pernah mengenal dosa, namun karena untuk menyelamatkan hidup kita, Dia merelakan diri-Nya menjadi korban tebusan. Dia Suci dan Agung, bahkan Dia adalah Anak yang sangat dikasihi oleh Bapa. Tentu Anda sudah mengenal-Nya karena nama-Nya begitu terkenal di seantero jagat raya. Ya benar, Dia adalah Yesus.
Oleh karena kasih-Nya kepada manusia, Dia mau merendahkan diri-Nya menjadi sama seperti Anda dan saya. Ini adalah pengorbanan terbesar yang pernah terjadi di dunia ini dan tidak ada satu pun yang akan dapat menyamainya.
Sebagai pengikut Yesus, kita patut meneladani sikap Yesus yang satu ini. Berkorban bukan berarti harus mati bagi orang lain saja, tetapi juga bisa lewat membantu kehidupan orang lain yang membutuhkan secara suka rela. Sudahkah Anda memberikan waktu, tenaga, pikiran, dan harta kekayaan Anda untuk menolong kehidupan orang di sekitar Anda saat ini? Jika belum, lakukanlah sekarang karena ini adalah bukti Anda mengasihi Tuhan Yesus.
Satu-satunya motif berkorban yang benar adalah kasih. Di luar ini, salah ! 


Gbu all...

Jumat, 07 Desember 2018

Mengikut Yesus Dari Kejauhan

Lukas 23:49
Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semuanya itu.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 138; Yohanes 15; 2 Tawarikh 36:22-23

Ada orang banyak yang mengikuti Yesus kemanapun Ia pergi – ke kota-kota, desa-desa, perbukitan, danau bahkan sinagoga. Mungkin mereka mengikuti-Nya karena mukjizat yang telah dibuat-Nya, atau tertarik dengan ajaran-Nya, namun satu hal, hanya beberapa gelintir orang yang berkomitmen terhadap-Nya. Mereka adalah ke dua belas murid-Nya.

Namun bagaimana ketika Yesus menghadapi jalan salib itu. Para murid tercerai berai. Satu orang mengkhianati-Nya, satu lagi menyangkal-Nya dan yang lainnya hanya melihat Yesus dari kejauhan. Namun sekalipun demikian, Yesus tetap mengasihi mereka. Dia datang menguatkan mereka kembali setelah kebangkitan-Nya. Mereka bisa di yakinkan dengan kehadiran Yesus. Mereka tahu bahwa Tuhan yang mereka ikuti cukup dekat dengan mereka untuk mereka sentuh, dan percayai. Mereka kembali menaruh kepercayaan dan pengharapan mereka pada Yesus, bahkan lebih dari komitmen, mereka rela memberikan nyawa mereka untuk memberitakan nama Yesus itu. Mereka yakin apapun keadaan mereka, ada pengharapan dan hidup kekal di dalam Yesus.

Anda dan saya memiliki pilihan yang sama hari ini. Apakah kita akan mengikuti Yesus seperti orang banyak itu, melihat Yesus dari kejauhan, atau mengikuti jejak Yesus dan berada bersama-Nya bahkan ketika harus berhadapan dengan maut?

Hari ini marilah kita jangan jadi pengikut yang pasif, yang hanya mengenal Yesus dari jauh. Namun mari kita mengikuti Yesus dengan komitmen. Pada dasarnya, mengikuti Yesus memiliki berbagai kelebihan: Pertama, kita mendapatkan hidup kekal; Kedua kita mengalami rahmat dan pengampunan dari-Nya setiap hari; Ketiga, Allah merancangkan kehidupan yang penuh harapan, dan Dia selalu bersama kita; Kelima, tidak ada sesuatu pun yang terjadi tanpa ijin-Nya; Ke enam, Dia memberi kita kekuatan-Nya, otoritas dan kuasa-Nya; Ketujuh, Ia memberikan perlindungan sempurna atas hidup kita.

Apa lagi yang Anda butuhkan dalam hidup ini? Bukankah mengikut Yesus itu adalah sebuah keuntungan?

Ingatlah bahwa Anda tidak akan pernah kehilangan upah ketika mengiring Yesus. 


Gbu all...

Kamis, 06 Desember 2018

Di Mana Perabot Anda?

1 Petrus 2:11
Saudara-saudaraku yang terkasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.

Bacaan Alkitab Setahun:Mazmur 137; Yohanes 14; Ratapan 4-5

Ada seorang pengembara tiba di sebuah negeri di Timur Tengah. Orang ini mendengar ada seorang bijaksana di negeri itu, dan ingin menemuinya. Pria bijaksana itu di kenal saleh, dan baik hati sehingga sangat dikasihi banyak orang. Untuk itu tidak sulit menemukan pria bijaksana itu. Ketika pengembara itu bertanya dimana rumahnya, setiap orang yang di temuinya langsung menunjuk ke arah ujung perkampungan dimana berdiri sebuah gubuk reyot.

Ketika ia mengetuk pintu gubuk itu, muncul seorang pria tua yang mempersilahkan ia masuk. Pengembara itu sangat terkejut mendapati bahwa pria bijaksana itu tinggal di gubuk reyot yang isi rumahnya hanya sebuah meja, sebuah kursi, satu kompor dan alat memasak saja.

Karena merasa tidak nyaman, pengembara itu bertanya, “Dimana perabot rumah Anda?”

Orangtua tadi balik bertanya dengan lembut, “Mana milik Anda?”
“Tentu saja di rumah saya. Kan saya sedang merantau, tidak mungkin saya membawa perabotan saya,” jawab pengembara itu.

“Saya juga,” jawab orangtua yang bijak itu. “Saya kan sedang merantau di dunia ini.”

Apakah Anda sadar bahwa kita sebenarnya perantau di dunia ini? Rumah kita adalah di sorga, dimana Yesus sedang menyiapkannya bagi kita. Namun banyak orang saat ini melupakan bahwa diri mereka adalah perantau sehingga yang mereka sibukkan adalah mengumpulkan harta di dunia ini. Pada hal pada akhirnya semua harta dunia itu tidak dapat mereka bawa ketika tiba saat untuk pulang ke rumah Bapa di Sorga.

Jangan lupakan bahwa Anda adalah perantau di dunia, gunakanlah harta duniawi ini untuk menghasilkan kekayaan sorgawi. 


Gbu all...

Rabu, 05 Desember 2018

Tragedi Bukanlah Sebuah Hukuman

2 Korintus 1:6
Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 136; Yohanes 13; Ratapan 3

Mudah untuk bersukacita saat keadaan baik-baik saja, tetapi bagaimana jika sesuatu berjalan tidak sesuai dengan keinginan Anda? Dibutuhkan iman yang besar untuk dapat tetap bersukacita dalam segala keadaan, bahkan yang terburuk sekalipun. Anda dapat tetap bersukacita dalam segala keadaan, jika Anda dapat melihat bahwa Allah tengah bekerja dalam segala keadaan untuk mendatangkan kebaikan. Orang-orang ini akan bersabar menghadapi badai, dan menantikan pelangi Tuhan setelah angin ribut berlalu.

Hal inilah yang dialami olah William Moon, seorang pria cemerlang dari Inggris yang sedang menikmati masa jayanya. Baginya terbentang masa depan yang cerah, hingga sebuah kecelakaan ia alami. William kehilangan penglihatannya secara total, dia tidak bisa lagi melihat masa depannya. Ia sempat merasa putus asa, “Apa gunanya segala kemampuanku saat ini setelah aku tersekap dalam kamarku dan seluruh dunia seakan-akan tertutup bagiku?”

Namun saat ia terkurung di dalam kamarnya itu, ia mulai sadar bahwa Allah pasti memulai maksud atas apa yang ia alami. Karena ia telah menjadi buta, William mulai mengembangkan sistem unik untuk mengenali abjad untuk menolong orang lain yang mengalami keadaan yang sama dengan dirinya. Sistem ini dengan segera di terima di beberapa negara dalam berbagai bahasa. Bahkan lebih dari empat juta orang buta dapat membaca Alkitab karenanya. Tanpa di sadari William Moon sudah menjadi “penginjil” dengan penemuannya itu. Karyanya telah membawa banyak orang buta menemukan Yesus dalam hidup mereka. Apa yang terlihat sebagai bencana, jika Anda mengijinkan Allah bekerja dalam hidup Anda maka hal itu dapat menjadi berkat bagi banyak orang.

Bagaimana respon Anda terhadap pencobaan yang Anda alami? Apakah Anda tenggelam dalam kekecewaan dan mengasihani diri atau memilih bangkit dan mengijinkan Tuhan mengubah tragedi yang Anda alami menjadi berkat? Semua pilihan itu ada di tangan itu.

Tidak ada hal buruk dalam hidup ini jika Anda mengijinkan Tuhan berkarya dalam hidup Anda. 


Gbu all...

Selasa, 04 Desember 2018

Belum Seberapa

Mazmur 126:1-6 - Nyanyian ziarah. Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: "TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita. Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

Kalau sekarang banyak orang Afrika menjadi Kristen, banyak KKR digelar, gereja-gereja bertumbuh, dan kota-kota mengalami transformasi, hal itu bisa terjadi karena dulu ada seorang penabur benih Injil yang melayani dengan mencucurkan air mata. Setelah 16 tahun melayani di Afrika, berjalan 11 ribu mil untuk menjangkau jiwa, David Livingstone kembali ke Inggris dengan banyak derita. Lengan kirinya tergantung lemah disisi tubuhnya, terkoyak oleh serangan singa besar. Kulit wajahnya coklat karena terik matahari. Telinganya tuli akibat demam dan matanya setengah buta akibat cabang pohon yang menampar matanya dihutan. Demi tersebarnya berita Injil, secara fisik hidupnya telah hancur!

Tiada kemuliaan tanpa penderitaan, tiada pelangi tanpa salib yang mendahuluinya. Habis gelap barulah terbit terang. Itu merupakan rumusan rohani yang berlaku bagi anak-anak Tuhan yang mau hidup menurut cara Tuhan. Sampai saat inipun, rumusan ini tetap berlaku. Untuk sebuah hasil maksimal, termasuk dalam hal-hal rohani, diperlukan kerja keras dan bayar harga yang tidak murah serta tidak mudah. Banyak orang menganggap kasih karunia Allah berarti hilangnya kewajiban untuk berusaha dan membayar harga untuk sebuah keberhasilan. Banyak orang ingin sesuatu yang cepat, instant dan mudah, tanpa mau menderita atau bekerja keras, maunya langsung menikmati. Didalam pekerjaan atau pelayanan, dukacita mendahului sukacita. Seperti seorang ibu yang melahirkan, pertama-tama melewati penderitaan dan kemudian sukacita tak terperi sesudah bayinya lahir. Prinsip ini membuat kita tidak putus asa mana kala hari ini kita melewati masa-masa sulit. Semua ratapan, tangisan, dan derita hari ini adalah jalan pembuka bagi masa-masa sukses dan keemasan dihari esok.

Berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian; bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang (menikmati hasilnya) kemudian. Bagaimana dengan kita, apakah prinsip ini tetap kita pegang teguh dalam kehidupan sehari-hari? Ingatlah bahwa Allah tidak pernah meniadakan prinsip tabur-tuai. Jadi kalau kita ingin menikmati sesuatu yang baik, mari menaburlah.

Orang yang ingin menuai tanpa mau menabur sama dengan mengharapkan kesia-siaan


Gbu all...

Senin, 03 Desember 2018

Bukan Roti Biasa

Matius 26:26
Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: “mbillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 135; Yohanes 12; Ratapan 1-2

Ada persamaan yang sangat jelas antara orang banyak yang mengikuti Yesus pada 2000 tahun lalu dan saat ini, mereka mengejar berkat jasmani! Hal ini dapat kita ketahui dengan jelas karena Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.” (Yohanes 6:26).

Setelah kejadian Yesus memberi makan lima ribu orang laki-laki saja, belum termasuk anak-anak dan wanita dengan hanya lima roti dan dua ikan, maka makin bertambah banyak orang yang mengikut Yesus, namun dengan motivasi hanya untuk di kenyangkan secara jasmani. Bukankah kita menemukan hal yang sama di jaman sekarang?

Banyak orang ke gereja, berdoa bahkan berpuasa demi memuaskan keinginan dagingnya. Bukan berarti meminta kebutuhan jasmani itu salah, namun jika hal itu yang menjadi motivasi utama mencari Yesus itulah yang salah. Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata, “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.” (Yohanes 6:35).

Yesus adalah menu utama yang akan membawa kehidupan kita. Jangan Anda datang untuk mencari makanan ringannya, atau menu penutupnya. Jika Anda tidak makan “Roti Kehidupan” itu, sekalipun Anda mendapatkan kebutuhan jasmani, maka semua yang Anda dapatkan sia-sia. Mulai hari ini, pastikan bahwa menu utama yang dihidangkan bagi Anda selalu Anda santap, baru mintalah hidangan selanjutnya.

Yesus adalah roti hidup, itulah yang seharusnya menjadi santapan utama kita setiap hari. 


Gbu all...


Minggu, 02 Desember 2018

Jika Anda Percaya Pada Tuhan...

Mazmur 119:67-68

Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu. Engkau baik dan berbuat baik; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 134; Yohanes 11; Yeremia 43-44

Saat itu di tahun 1968 saya dalam perjalanan dengan pesawat terbang menuju New York – penerbangan rutin dan normal yang membosankan. Tetapi kali ini sepertinya tidak. Saat pesawat bersiap untuk mendarat, pilotnya menyadari bahwa roda tidak bisa diturunkan. Penumpang akhirnya diberitahu untuk menundukkan kepala dan menempatkannya di antara kedua kaki mereka sambil memegang pergelangan kaki untuk mengurangi dampak kecelakaan.

Kemudian, hanya beberapa menit sebelum mendarat, pilot membuat pengumuman melalui pengeras suara: “Kita akan mulai pendaratan. Pada saat ini, sesuai dengan peraturan penerbangan internasional di Jenewa, sudah menjadi tanggung jawab saya untuk memberitahu bagi Anda yang percaya kepada Tuhan untuk memanjatkan doa.”

Saya senang dapat memberitahu bahwa pendaratan dapat dilakukan dengan baik. Tidak ada yang terluka, selain kerusakan besar pada pesawat, dan maskapai penerbangan akan mengingat hal itu dalam waktu yang lama.

Luar biasa. Satu-satunya yang memunculkan aturan “rahasia” penerbangan tadi adlah krisis. Ketika menghadapi tepi jurang, menemui jalan buntu, menghadapi kawat berduri, tidak menemukan jalan keluar… maka saat itulah masyarakat kita membuat sebuah pengakuan untuk Tuhan – “Jika Anda percaya… maka Anda harus berdoa.”

Inilah yang terjadi dalam kehidupan, ketika kita menghadapi krisis baru kita ingat bahwa dengan iman percaya kepada Tuhan dan sebuah doa sederhana, pertolonganTuhan mungkin datang. Penderitaan mengingatkan kita pada Tuhan. Bahwa di atas kondisi kita yang paling buruk sekalipun, ada satu pribadi yang berdaulat yang dapat mengubah situasi dan kondisi tersebut dalam sekejab. Pribadi itu adalah Yesus Kristus. Dan bagi Anda yang percaya kepada-Nya… dalam kondisi apapun, tidak perlu menunggu krisis terjadi dalam hidup Anda, panjatkanlah doa kepada-Nya dengan disertai ucapan syukur. Percayalah bahwa Dia mendengarkan Anda, bahkan Dia bersama Anda. (Day by day; Charles Swindoll)

Ketika krisis datang, undanglah Tuhan dan Dia akan menolong dan mengajar Anda untuk melaluinya. 


Gbu all...

Sabtu, 01 Desember 2018

Pencuri Keakraban

I Yohanes 1:8-9
Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 133; Yohanes 10; Yeremia 40-42

Seorang laki-laki tua bersahabat dengan seorang anak laki-laki remaja yang bekerja bersamanya di sebuah toko kerajinan kayu. Mereka sering bekerja bersama untuk memasang bagian-bagian rumit dari kerajinan kayu untuk di jual di toko-toko cinderamata lokal.

Suatu hari, anak laki-laki itu mencuri beberapa pahatan kayu di tempat itu. Laki-laki tua yang menyaksikan kejadian itu dari dapur tidak mengatakan apa-apa tentang kejadian itu. Namun beberapa hari kemudian anak itu tidak masuk kerja. Bahkan ketika mereka bertemu, anak itu mulai menjauh dan merasa malu. Persahabatan mereka yang dulunya begitu akrab, kini terputus. Keduanya seperti dua orang asing yang baru bertemu.

Hal yang sama terjadi ketika kita berbuat dosa. Akibat paling berbahaya bukanlah kerugian akibat tindakan kita yang salah, namun rusaknya hubungan kita dengan Allah. Hubungan kita yang akrab dengan Bapa sorgawi terputus, bukan karena Tuhan tidak ingin bersekutu dengan kita, namun karena kita yang bersembunyi dan menjauhkan diri dari-Nya. Namun karena kasihnya yang begitu besar, Yesus hadir dalam hidup kita untuk menghapus semua rasa malu, rasa tertuduh dan juga menanggung semua dosa kita. Hal ini Yesus lakukan, agar hubungan kita dengan Allah Bapa dipulihkan kembali.

Jika hari ini Anda merasa ada yang menjadi penghalang hubungan Anda dengan Bapa, apakah itu rasa bersalah, kemarahan, kebencian atau dosa lainnya, datanglah kepada Yesus. Akuilah dengan kerendahan hati semua yang telah Anda lakukan dan alami. Mintalah Yesus untuk memulihkan Anda, dan mencairkan kebekuan yang ada dalam hubungan Anda dengan Bapa.

Allah sedang menantikan Anda, Dia ingin berbincang akrab dengan Anda kembali. Jangan biarkan dosa mencuri keakraban Anda dengan Bapa Sorgawi.


Gbu all...

Jumat, 30 November 2018

Apakah Anda Punya Waktu Sebentar?

Yesaya 40:31
Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 132; Yohanes 9; Yeremia 39, 52

Penantian kita akan Tuhan tergantung dari iman kita tentang siapa Dia. Kita tahu melalui firman Tuhan bahwa Dia adalah Tuhan yang kekal dan berkuasa. Jika pewahyuan ini masuk dalam jiwa kita, maka penantian kita tidak akan membosankan karena kita akan menantikan kehadirannya dengan penuh semangat.

Dengarlah apa kata-Nya:

Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?" Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.” ~ Yesaya 40:27-28. Kemudian dia melanjutkan, “Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,” (ayat 29-30).

Apa yang manusia anggap kuat, tidak ada apa-apanya dihadapan TUhan, tetapi mereka yang menanti-nantikan Tuhan, tidak akan merasa letih dan lesu namun akan diperbaharui kekuatannya. Dengarkanlah, bahwa mereka yang menantikan Tuhan akan mendapatkan kekuatan dari-Nya. Mereka akan berjalan tidak menjadi lelah bahkan tidak akan dibiarkan terjatuh.

Mereka yang menanti-nantikan Tuhan, kekuatannya akan diperbaharui seperti pada burung rajawali. Anda akan naik terbang mengatasi badai kehidupan. Didalam hadirat Tuhan, Anda akan mengalami kasih dan sukacita yang tidak akan pernah ada akhirnya.

Hari ini, sadarilah bahwa Anda yang telah di lahirkan kembali, Anda memiliki DNA-nya Allah. Anda tidak bisa lagi hidup dengan cara dunia ini. Anda perlu menantikan Tuhan, meminta petunjuk-Nya dan berjalan dalam ketaatan untuk menggenapi kehendak Tuhan.

Jika Anda hari ini merasa lelah dan tak berdaya, ambillah waktu untuk berdoa dan nantikanlah Tuhan. Angkatlah wajah Anda dan pandanglah Yesus. Dia ingin berbincang dengan Anda. Dia menanti-nantikan waktunya untuk melimpahkan kekuatan kepada Anda. Apakah Anda punya waktu untuk Tuhan?

Apakah Anda punya waktu sebentar? Tuhan pencipta dunia ini ingin bertemu Anda. 


Gbu all...

Kamis, 29 November 2018

Tidak Menyerah Hadapi Tragedi

Ibrani 10:36
Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 131; Yohanes 8; Yeremia 37-38

Pada tanggal 2 bulan Juli, 1932, di Atlantic City, seorang bayi laki-laki lahir. Enam minggu kemudian, sepasang suami istri mengadopsinya, tetapi pada saat usianya 5 tahun, ibu angkatnya meninggal dunia. Ayahnya membawanya dari satu kota ke kota lain untuk mencari pekerjaan, hingga saat usianya 12 tahun, anak laki-laki itu mendapatkan pekerjaan pertamanya di sebuah restoran – dan dia menyukainya. Ketika dia berumur 15 tahun, ayahnya ingin pindah lagi, tetapi anak muda ini menyukai pekerjaannya di Hobby House restoran. Akhirnya dia membuat keputusan, dia berhenti sekolah dan pindah ke YMCA dan bekerja sepenuh waktu di restoran itu.

Beberapa tahun kemudian, bos dari Hobby House menawarkan anak muda itu kesempatan. Bosnya memiliki empat restoran KFC yang merugi, dan memintanya untuk membuat restoran itu berhasil. Dengan kerja keras dan tujuan yang kuat, selama empat tahun usaha itu sukses. Akhirnya restoran itu di jual kembali ke KFC, dan dia menjadi jutawan dalam usia 35 tahun. Siapa anak muda ini? Namanya Dave Thomas, pendiri Wendy’s. 45 tahun setelah ia drop out dari sekolah-nya, Dave akhirnya berhasil mendapatkan ijasahnya.

Dunia penuh dengan orang seperti Dave, mereka menghadapi tragedy, penyakit, terluka, kemiskinan dan kesulitan di berbagai area, dan mereka tidak menyerah dengan keadaan serta menjadi orang yang dikagumi oleh banyak orang.

Orang-orang tersebut adalah orang yang mau berjuang dan bekerja keras. Tuhan ingin kita menjadi orang jenis ini. Pribadi yang tidak takut atau dilemahkan oleh kesulitan. Rasul paulus menulis kepada Timotius bahwa Tuhan tidak memberi kita roh ketakutan tapi roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban (II Timotius 1:7). Ketakutan hanya akan membuat Anda kehabisan tenaga dan mematahkan semangat Anda. Namun bersama dengan Kristus, Anda akan mendapatkan kekuatan untuk menanggung segala perkara. Jangat takut saat kesulitan datang, tetapi lihatlah kedepan dan jalani dengan penuh antusias, semangat dan kasih.

Orang yang sukses dan gagal sama-sama berjuang, namun yang membedakan mereka adalah seorang sukses tidak menyerah dengan kegagalan. 


Gbu all...

Rabu, 28 November 2018

Glowing In The Dark

Efesus 5:8
Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 128; Yohanes 5; Yeremia 30-31

Sepulang dari sebuah perjalan ke luar negeri, seorang pria membelikan oleh-oleh bagi istrinya berupa sebuah kotak korek api yang bercahaya dalam gelap. Saat ia memberikan kepada istrinya, ia ingin memperlihatkan pada istrinya bahwa kotak itu bisa bercahaya, namun sewaktu lampu di nyalakan kotak itu tidak mengeluarkan Cahaya.

“Dagelan yang tidak lucu,” demikian seru istrinya.

Dengan kecewa pria itu berkata, “Aku telah tertipu.”

Tapi saat istrinya membolak balik kotak korek api itu, dia melihat sederet kalimat dalam bahasa Perancis. Setelah bertanya pada seorang teman, ternyata kalimat itu berbunyi, “Jika Anda ingin saya bersinar pada malam hari, jemurlah saya di bawah terik matahari.” Karena itu si istri menempatkan kotak itu di jendela. Sorenya saat sang suami pulang, ia memadamkan lampu dan memperlihatkan pada suaminya bagaimana kotak itu sekarang bisa bercahaya.

Suaminya heran dan bertanya, “Apa yang kau lakukan?”

Istrinya menjawab, “Aku sudah tahu rahasianya. Kotak itu harus di jemur di bawah terang supaya dapat bercahaya.”

Sama halnya dengan orang percaya, jika kita ingin bersaksi di tengah gelapan dunia ini, kita harus berada di dalam terang Tuhan dulu. Berjemurlah dalam terang firman Tuhan, penuhilah hidup Anda dengan hadirat Tuhan, dan ijinkan Roh Kudus memakai hidup Anda untuk bercahaya dalam kegelapan.

Rasul Paulus menuliskan kepada orang percaya di Filipi seperti ini, “Supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.” Filipi 2:15-16.

Anda tidak bisa bersinar dengan kekuatan Anda sendiri. Anda hanya bisa bersinar jika Anda berada dibawah terang Kristus Yesus.


Gbu all...

Selasa, 27 November 2018

Apapun Jawaban-Nya, Percayalah!

I Yohanes 5:14
Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 129; Yohanes 6; Yeremia 32-33

Seringkali kita berdoa dan mengharapkan jawaban doa yang cepat. Kenyataannya - Tuhan selalu menjawab doa! Ya, selalu. Dan inilah sesuatu yang Anda tidak ingin dengar – jawaban-Nya tidak selalu "Ya". Kadang - sebenarnya sering kali – Tuhan menjawab “tidak.”
Mengapa? Tuhan ingin kita bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, bukan hanya upaya saat putus asa, datang kepada Tuhan hanya saat Anda membutuhkan-Nya. Dia ingin sebuah "hubungan" dengan kita.

Tuhan tahu Dia bisa memperbaiki keadaan dalam sekejab. Namun kita cenderung melihat apa yang terjadi dengan cara pandang kita yang terbatas. Ketika seseorang yang kita kasihi sakit - apa yang bisa kita lakukan? Kita tidak bisa membayar tagihan kita dan mereka memutus aliran listrik - apa yang akan kita lakukan? Tuhan tahu. Anak-anak bertindak diluar batas - Tuhan tahu. Pekerjaan tak tertahankan - Tuhan tahu. Pasangan Anda terjebak dalam dosa - Tuhan tahu. Anda berada di batas akhir kekuatan Anda - Tuhan sangat tahu!

Lalu mengapa Tuhan mengijinkan semua itu terjadi dalam kehidupan kita? Agar kita terus berharap kepada-Nya. Sebagai manusia, kecenderungan alami kita adalah bersikap sombong dan merasa bisa menjalani kehidupan ini tanpa bantuan siapapun, termasuk Allah. Jika kesulitan menghampiri kita, Allah hanya ingin mengingatkan kita bahwa kita tidak bisa hidup tanpa Dia.

Dalam kondisi tak berdaya itu, kita sering bertanya, “bagaimana caranya mengubah situasi ini?” Jawabannya sangat mudah, “doa berkuasa mengubah banyak hal,” dan itu adalah sebuah kebenaran. Doa membuat kita mendekat pada Allah, dimana kita bisa meminta bantuan-Nya atas hal apapun. Ketika Anda mendekat kepada Allah, dan melihat situasi yang ada dengan cara pandang-Nya, maka Anda akan melihat bahwa yang sebelumnya adalah sebuah jalan buntu, ternyata dibaliknya ada sebuah jalan yang telah Allah siapkan.

Ketika Anda berdoa, siapkan diri Anda untuk segala kemungkinan jawaban yang akan Allah berikan. Jangan membatasi diri Anda dengan sebuah skenario. Allah selalu menjawab setiap doa kita dengan cara-Nya yang unik, tapi percayalah bahwa apapun jawaban yang Dia berikan, itu yang terbaik bagi Anda.

Jika jawaban doa yang Allah berikan sepertinya tidak sesuai dengan keinginan Anda, jangan kecewa. Dia tahu yang terbaik bagi Anda.


Gbu all...