Sabtu, 27 April 2024

Mempraktikkan Penundukkan Diri

Lukas 2:51

“Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.”

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 105; Lukas 17; Yosua 21-22

Sebelum kita dapat memegang otoritas, pertama kita harus mempraktikkan penundukkan diri. Allah menginginkan kita untuk semakin naik dan berhasil, tapi tidak secara otomatis. Setiap orang harus melalui perjalanan suatu periode sebelum dipromosikan menjadi pemegang otoritas.

Tuhan Yesus adalah teladan yang sangat tepat dalam hal penundukkan diri. Ketika Dia masih sangat muda, Dia dan orang tua pergi ke Yerusalem untuk perayaan Paskah. Pada saat perjalanan pulang, Yusuf dan Maria sadar bahwa Yesus tidak ada bersama dengan mereka. Tiga hari kemudian, mereka menemukan anaknya sedang berada di Bait Allah, duduk di antara para guru. Disana, Dia tidak hanya menerima apa yang diajarkan orang-orang yang dianggap memiliki hikmat dan kebijaksanaan tersebut, tetapi juga bertanya jawab dengan mereka.

Diliputi perasaan lega dan sedikit frustasi, Yusuf dan Maria pun memarahi Yesus. Mereka menyuruh-Nya untuk pulang bersama dengan mereka. Walaupun dicatat di dalam Alkitab bahwa Yesus mengatakan bahwa disanalah Dia seharusnya berada, tetapi di ayat selanjutnya ditulis bahwa Dia mengikuti permintaan orangtuanya. Tuhan Yesus tahu dan mengerti benar bahwa penundukkan diri adalah hal pertama sebelum memiliki otoritas.

Hidup di bawah otoritas orang lain adalah hal tersusah dilakukan manusia. Keegoisan dan mengganggap diri lebih hebat dari orang lain adalah dua faktor mengapa kita begitu sulit mempraktikkan penundukkan diri dalam kehidupan sehari-hari.

Alkitab begitu jelas mencatat mengenai akibat ketidaktaatan dan pemberontakan terhadap otoritas. Melalui perantaraan Rasul Paulus, Allah mengatakan bahwa orang yang tidak menghormati pemimpin mereka tidak akan mendapatkan keuntungan di dalam hidupnya.

Apakah hari-hari ini Anda sedang mengalami masalah dengan penundukkan diri baik dengan orang-orang yang ada di rumah, kantor, ataupun gereja Anda? Berdoalah kepada Allah agar Anda diberikan kerendahhatian dan mau dibentuk. Percayalah, dengan kasih karunia-Nya, Anda pasti dapat mempraktikkan hal ini dalam kehidupan sehari-hari Anda.

Allah menghargai orang-orang yang memberikan diri tunduk di bawah otoritas.

Sumber: Saduran Artikel Devotional cbn.com ‘Practicing Submission' oleh Daphne Delay

Gbu all...

Jumat, 26 April 2024

Zona Asing

Yesaya 42:16

“Aku mau memimpin orang-orang buta di jalan yang tidak mereka kenal, dan mau membawa mereka berjalan di jalan-jalan yang tidak mereka kenal. Aku mau membuat kegelapan yang di depan mereka menjadi terang dan tanah yang berkeluk-keluk menjadi tanah yang rata. Itulah hal-hal yang hendak Kulakukan kepada mereka, yang pasti akan Kulaksanakan.”

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 104; Lukas 16; Yosua 19-20

Ketidakpastian adalah suatu kondisi yang tidak mengenakkan bagi seseorang karena ia tidak bisa menduga apa yang akan ia alami. Bisa saja di hari itu, ia ternyata mendapatkan seribu peristiwa yang menyedihkan hatinya, tetapi di keesokkan harinya, ia malah menerima seribu peristiwa kegembiraan. Dan inilah dunia dimana Anda dan saya hidup saat ini.

Salah seorang penulis Kristiani asal Amerika Serikat Byron Bohnert pernah menulis sebuah kalimat yang indah mengenai ketidakpastian. Kira-kira bila diterjemahkan berbunyi seperti ini “Seringkali mengikuti Allah bukan berarti membuat hidup Anda enak karena segala sesuatunya menjadi serba pasti. Justru sebaliknya, ketidakpastian akan kerap Anda temui. Namun, jika Anda tetap mengikuti-Nya maka perjalanan Anda akan menjadi sangat bernilai."

Ketidakpastian inilah yang saya sebut zona asing. Suatu hari ketika duduk di depan komputer, saya berbicara kepada Tuhan dalam hati, "Tuhan, sekarang saya seperti berlayar di perairan yang begitu luas. Saya tidak tahu harus mengarahkan hidup ini ke mana. Beritahukan apa yang harus saya lakukan." Tiba-tiba, Dia berkata kepada saya, “Ikutlah tuntunan-KU”.

Walaupun kita adalah orang-orang beriman, Tuhan Yesus tetap akan membiarkan kita berada dalam zona asing. Ini bukanlah karena Dia tidak mengasihi kita, tetapi karena kasih-Nya yang begitu besar kepada kita maka Dia mengizinkan kita mengalami ketidakpastian. Dia tahu ketika kita berada dalam zona yang aman maka kita akan melepaskan-Nya. Kita tidak lagi bergantung kepada-Nya, tetapi menggunakan kekuatan diri sendiri.

Bila hari-hari ini Anda merasa seperti berada dalam zona asing dan karenanya Anda takut menjalani hidup, ingatlah perkataan Allah melalui perantaraan Nabi Yesaya kepada bangsa Israel, “Aku mau memimpin orang-orang buta di jalan yang tidak mereka kenal, dan mau membawa mereka berjalan di jalan-jalan yang tidak mereka kenal. Aku mau membuat kegelapan yang di depan mereka menjadi terang dan tanah yang berkeluk-keluk menjadi tanah yang rata. Itulah hal-hal yang hendak Kulakukan kepada mereka, yang pasti akan Kulaksanakan.”

Orang yang bergantung kepada Allah tidak akan pernah dikecewakan-Nya.

Gbu all...

Kamis, 25 April 2024

Pemikiran Yang Saleh

Roma 12:2

“Berubahlah oleh pembaharuan budimu”

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 103; Lukas 15; Yosua 17-18

Alkitab mengajarkan supaya pikiran kita ditundukkan kepada kendali Kristus. Alasannya? Karena tindakan kita ditentukan oleh pikiran kita. Jika Allah ingin mengubah hidup kita, maka Dia harus terlebih dahulu mengubah pikiran kita.

Pemikiran manusia tidak dapat ditinggal kosong. Ia dapat dipenuhi oleh yang baik maupun yang jahat. Ia dapat dipenuhi oleh Kristus ataupun kedagingan. Apa yang membedakannya? Itu tergantung pada kita, dan pada apa yang kita izinkan masuk ke dalamnya.

Sebenarnya, pikiran kita harus dialihkan dari yang jahat. Kita harus berhati-hati dengan jenis program televisi yang kita lihat, jenis buku yang kita baca, hal-hal yang mendiami pikiran kita. Namun, tidaklah cukup hanya menyingkirkan pikiran buruk dari pikiran kita. Lebih lagi, ia harus diisi dengan pikiran-pikiran yang baik – pikiran-pikiran yang dibentuk oleh Allah dan firman-Nya, oleh doa dan penyembahan, oleh persekutuan dengan orang Kristiani lainnya.

Segeralah beralih dari pikiran yang jahat hari ini dan minta Allah untuk memenuhi pikiran Anda dengan diri-Nya sendiri.

Pikiran yang diterangi oleh Firman Allah membawa Anda ke dalam kehidupan, tetapi pikiran yang berasal dari dunia membawa kepada kebinasaan.

Sumber: Hope for Each Day; Billy Graham; Penerbit Metanoia

Gbu all...

Rabu, 24 April 2024

Kebiasaan Lama Yang Melekat

Galatia 5:16

“Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 102; Lukas 14; Yosua 15-16

Di Amerika Serikat pada musim dingin beberapa pohon ek tetap mempertahankan daunnya yang kering dan gemerisik, lama setelah pohon maple, pohon elm, dan pohon walnut menjadi kerangka tanpa daun. Bahkan angin musim dingin yang berhembus kuat dan hujan awal musim semi tidak dapat benar-benar-benar menelanjangi cabang-cabang pohon ek dari daun-daunnya yang sudah tua.

amun seiring dengan berjalannya musim semi, angin hangat berhembus dan hal ajaib mulai terjadi. Tunas-tunas kecil mulai muncul pada ujung ranting dan sisa-sisa daun kering dari musim sebelumnya gugur. Kehidupan baru menggantikan kehidupan lama.

Kadang-kadang kebiasaan-kebiasaan lama melekat begitu kuat dalam hidup kita, selekat daun-daun pohon ek itu. Bahkan “angin” kemalangan tidak dapat menghilangkan semua sisa kematian dari sifat manusiawi kita yang telah jatuh ke dalam dosa. Akan tetapi, Kristus yang tinggal di dalam hati kita sedang bekerja. Kehidupan-Nya di dalam diri kita terus menerus berusaha membuang kebiasaan-kebiasaan lama, memperbarui kita apabila kita mengaku dosa, menegakkan kita apabila terhuyung-huyung, dan menguatkan kita untuk melakukan kehendak-Nya.

Apabila setiap usaha untuk membuang kebiasaan lama yang berdosa mengalami kegagalan, ingatlah pohon ek yang gagah perkasa. Bersyukurlah kepada Allah untuk Roh-Nya yang tinggal di dalam diri Anda. Tetap katakan “ya” pada dorongan-Nya yang lemah lembut untuk menjadi baik hati, penuh kasih, berbelas kasihan, jujur, dan setia. Pada akhirnya “daun-daun tua yang mati” itu akan gugur.

Untuk menghentikan kebiasaan buruk mulailah kebiasaan baik, yaitu mempercayai Allah.

Gbu all...

Selasa, 23 April 2024

Cermin Manusia

Amsal 27:19

“Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu.”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 101; Lukas 13; Yosua 13-14

Dahulu di sebuah desa kecil jauh, ada tempat yang dikenal sebagai rumah 1000 kaca. Anjing kecil yang bahagia mengetahui tempat ini dan memutuskan untuk mengunjungi. Ketika ia tiba, ia melompat gembira menaiki tangga ke pintu rumah. Ia melihat melalui pintu sambil telinganya mengangkat tinggi dan ekornya bergoyang-goyang.

Sangat mengejutkan, ia melihat ada 1000 anjing kecil lain sedang mengibaskan ekor sepertinya. Ia pun tersenyum dengan hebat, dan ajaibnya yang dilihatnya justru ada 1000 anjing yang tersenyum hangat dan ramah seperti dirinya. Saat ia meninggalkan gedung itu, ia berpikir, "Ini adalah tempat yang indah, aku akan kembali dan sering mengunjunginya."

Di desa yang sama, ada anjing kecil lain yang tidak begitu sesenang dengan yang pertama, namun memutuskan untuk mengunjungi rumah 1000 kaca. Dengan perlahan-lahan, anjing yang kedua ini pun menaiki tangga dan menunduk rendah sambil menatap pintu. Ketika ia melihat ke dalam ternyata ada 1000 anjing yang tampak tidak ramah menatap ke arahnya, ia menggeram pada mereka dan merasa ngeri melihat 1000 anjing kecil menggeram ke arahnya. Saat dia pergi meninggalkan gedung, ia berpikir, "Ini adalah tempat yang mengerikan, dan aku tidak akan pernah kembali ke sana lagi."

Seluruh manusia di dunia ini adalah cermin bagi diri Anda. Refleksi apa yang ingin Anda lihat dari orang-orang yang Anda temui? Orang-orang tersenyum kepada Anda atau justru Anda melihat wajah-wajah yang memperlihatkan bahwa mereka sedang mengalami banyak masalah dan beban?

Untuk memiliki wajah yang selalu memancarkan sukacita, Anda harus memiliki hati yang selalu bersukacita. Hati adalah sumber dari mimik wajah yang akan Anda perlihatkan kepada orang lain. Ketika Kristus tinggal di dalam hati Anda maka Anda akan dapat selalu bersukacita dalam segala situasi dan kondisi.

Orang yang di dalam hatinya ada Tuhan Yesus, wajahnya selalu berseri-seri.

Gbu all..

Senin, 22 April 2024

Dilayani oleh Allah

Markus 10:45

“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 99; Lukas 11; Yosua 9-10

Yesus datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani. Seperti ayah menunggu anak yang hilang untuk datang ke rumah, Bapa menunggu kita untuk pulang, kembali ke dalam pelukan-Nya. Setelah menunggu dan menunggu, Tuhan sudah tidak bisa menunggu lagi. Kasih menggerakkan-Nya untuk mencari anak yang dicintai-Nya. Sebelum kita bisa kembali ke rumah, Dia datang kepada kita melalui AnakNya, Yesus. Dia memberikan segala sesuatu yang kita minta. Sebelum kita meminta sesuatu, Dia telah mati untuk kita, menawarkan kita hadiah - kehidupan yang abadi. Dia ingin kita hidup selamanya sehingga Dia bisa mengasihi kita selamanya !

Seperti anak yang hilang, kita berlari kepada Bapa, jatuh di bawah kaki-Nya, dan memohon untuk melayani-Nya. Namun, Dia selalu menolak. Dia mengangkat kita, menggenangi kita dengan air mata-Nya, memberikan kita pakaian dengan jubah putih kebenaran yang telah dicuci darah Yesus, menempatkan cincin kekuasaan dan otoritas di jari kita, dan mengantar kita ke pesta Raja.

Jangan berharap untuk duduk di bawah meja dan mengambil setiap remah yang mungkin jatuh. Tidak, dalam Kristus Anda duduk di sebelah kanan Bapa - kursi kehormatan. Dan untuk mengejutkan Anda, ketika Anda hendak mengisi cangkir-Nya dan melayani-Nya, tangan-Nya akan menghentikan Anda. Janganlah keheranan, tetapi lihatlah ke dalam mata-Nya karena Anda akan mengetahui kebenarannya. Dia mendudukan Anda di meja Raja untuk satu tujuan yakni untuk melayani Anda.

Anda sangatlah spesial bagi Allah dan karena itu Dia tak ingin kehilangan Anda.

GBu all...

Minggu, 21 April 2024

Human Error

Mazmur 139:13

“Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 98; Lukas 10; Yosua 7-8

Seorang pria yang dikenal jenius dan teliti mendapat sebuah proyek jutaan dollar Amerika Serikat dari pemerintah. Dengan uang sebanyak itu, ia diminta untuk membuat robot yang bisa melakukan apa yang dilakukan manusia. Dibantu oleh lima orang asisten, ia pun memulai pekerjaannya.

Sehari berlalu, sebulan berlalu, setahun berlalu hingga tidak terasa hari dimana ia harus menunjukkan hasil pekerjaannya di depan para pejabat pun tiba. Dengan sangat percaya diri, ia memerkan hasil karya yang ia anggap sebagai master piece kepada para undangan yang datang saat itu. Ruangan tiba-tiba menjadi semarak ketika robot bernilai jutaan dollar tersebut tampil dan menyapa semua yang hadir disana.

Setelah selesai menyapa orang-orang yang hadir di ruangan, robot itu pun mulai beraksi. Dipandu instruksi dari penciptanya, benda terbuat dari besi itu pun melakukan berbagai atraksi seperti layaknya seorang manusia. Semua yang diinstruksikan, ia jalani begitu sempurna, tidak ada cacat sama sekali. Namun, saat hendak melakukan atraksi terakhir, robot ini diam kaku. Pria itu begitu kaget. Perintah telah diucapkannya berkali-kali, namun hasilnya tetaplah sama.

Suasana ruangan menjadi gaduh. Semua yang hadir disana disana bertanya-tanya apa yang sedang terjadi. Ketika pria itu mendekati sang robot dan memeriksanya, ia begitu terkejut karena ternyata ia melupakan satu bagian terkecil dari robot yang apabila itu tidak dipasang akan membawa dampak buruk bagi ciptaannya tersebut. Sadar akan kekeliruan yang dibuat, pria itu meminta maaf kepada para undangan yang hadir dan mengatakan bahwa itu semua terjadi akibat kesalahannya yang tidak memeriksa kembali sang robot sebelum dipertunjukkan.

Bersyukurlah kepada Allah karena Dia tidak sedikit pun melakukan kesalahan ketika menciptakan Anda. Setiap detail tubuh Anda dikerjakan oleh tangan-Nya dengan sungguh sangat sempurna. Tidak ada kesalahan di dalamnya. Manusia bisa melakukan error ketika membuat sesuatu, tetapi Dia tidak dan tak akan pernah melakukannya.

Tingkat kekeliruan Allah saat merancang kita adalah nol persen.

Gbu all...

Sabtu, 20 April 2024

Balas Dendam Penebusan

Roma 12:20

“Jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 97; Lukas 9; Yosua 5-6

Dalam buku yang berwujud Rumors of Another World atau Kabar Burung Tentang Dunia Lain, Philip Yancey menceritakan kisah yang mengilustrasikan jenis “pembalasan dendam” yang dibicarakan oleh Paulus di dalam Roma 12:20, yaitu ketika ia mengatakan bahwa menunjukkan kebaikkan kepada musuh akan “menumpukkan bara api di atas kepalanya”.

Ketika Nelson Mandela memegang jabatan sebagai presiden Afrika Selatan, ia menunjuk sebuah komisi untuk menghukum orang-orang yang telah melakukan tindak kekejaman selama berlangsungnya politik apartheid. Setiap pejabat kulit putih yang dengan sukarela menemui pendakwa dan mengakui kesalahannya tidak akan dihukum.

Suatu hari seorang wanita dipertemukan secara langsung dengan pejabat yang telah secara brutal membunuh anak laki-laki satu-satunya dan suami yang sangat dikasihi. Ketika ditanya apa yang ingin ia lakukan terhadap pejabat itu, ia menjawab, “Meskipun saya tidak memiliki keluarga, saya masih memiliki banyak cinta untuk diberikan.” Ia kemudian meminta pejabat itu untuk mengunjunginya secara teratur supaya wanita itu bisa memperlakukannya dengan penuh kasih. Kemudian ia berkata, “Saya ingin memeluknya supaya ia tahu bahwa pengampunan saya itu nyata.”

Yancey menulis bahwa ketika wanita itu menuju tempat saksi, pejabat itu merasa sangat malu dan menyesal sampai ia pingsan. Kepedihan yang ditusukkan wanita itu bukanlah balas dendam yang penuh dosa, melainkan api pemurnian cinta, yang dikaruniakan Allah yang dapat memunculkan penyesalan dan rekonsiliasi. Itulah balas dendam penebusan.

Kasih Kristiani itu memberi dan mengampuni.

Gbu all...

Jumat, 19 April 2024

Taat Pada Perintah-Nya

Mazmur 56:12

"kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 96; Lukas 8; Yosua 3-4

Seorang karyawan sebuah perusahaan ditahan oleh pihak kepolisian setelah dirinya terbukti melakukan kebohongan - menulis keterangan keuangan pada dua buku yang berbeda. Dalam pemeriksaan, wanita ini mengaku bahwa ia melakukannya karena diperintah oleh atasan. Ia takut bila ia menolak permintaan pimpinannya, karirnya di perusahaan tersebut akan berakhir atau parahnya lagi ia bisa dikeluarkan. Namun, alasan tinggallah alasan, pihak berwajib melihatnya wanita ini sebagai pelanggar hukum dan harus mendapatkan ganjaran yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Seberapa banyak dari Anda yang menggantungkan kehidupan di dunia ini kepada kekuatan manusia dibanding kepada Allah yang Maha Besar? Kita menganggap bahwa orang yang memiliki kuasa diatas kita ini adalah orang yang menentukan masa depan kita, sedangkan Allah hanyalah Tuhan yang disembah saat beribadah minggu di gereja. Kita lebih takut apabila tidak menuruti kemauan atasan daripada perintah Allah.

Di dalam Alkitab sendiri ada anak-anak Tuhan yang menghadapi kondisi yang mirip dengan kondisi yang Anda dan saya hadapi saat ini. Mereka adalah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Ketiga orang ini adalah para birokrat di Babel. Suatu hari, raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas dan menyuruh seluruh rakyat untuk menyembah patung tersebut. Barang siapa tidak melakukannya, akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.

Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tidak mau menuruti perintah raja Nebukadnezar. Mereka sudah rela apabila disantap habis oleh api perapian karena keputusan untuk memegang perintah Allah. Dan di akhir kisah ini, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tetap hidup. Bahkan, raja Babel memberikan kepada mereka kedudukan tinggi di negeri tersebut.

Jadi, apakah yang harus Anda takutkan bila Allah di pihak Anda? Dia adalah tempat perlindungan dan Bala Keselamatan yang hidup. Tak pernah Dia membiarkan anak-anak-Nya dalam keterpurukkan dan ketidakadillan terus menerus. Suatu saat, Allah pasti menunjukkkan keperkasaan-Nya dan membawa mereka ke posisi yang lebih tinggi. Maukah Anda mengalaminya hal ini dalam hidup Anda? Tetap pegang perintah-perintah-Nya dalam kehidupan sehari-hari Anda dan setialah melayani-Nya.

Pertolongan dan berkat Allah selalu nyata pada orang-orang yang setia memegang Firman-Nya.

Gbu all..

Kamis, 18 April 2024

Look Busy

I Yohanes 2:28

"Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya."

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 94; Lukas 6; Ulangan 33-34

Pada saat saya sedang dalam perjalanan pulang ke rumah, sebuah stiker yang ditempelkan di belakang mobil sedan yang berada di depan saya menarik perhatian saya. Stiker itu tertulis dengan kata ‘Look Busy'.

Ketika saya menyerap kata-kata di stiker tersebut di dalam pikiran, saya jadi melihat segala kesibukan orang-orang di sekitar baik yang saya kenal atau tidak. Sadar atau tidak, kita sering merasa bahwa kegiatan kita begitu banyak sedangkan waktu itu terasa sedikit. 24 Jam seolah tidak cukup untuk "menampung" segala kegiatan kita di dunia ini.

Tidak heran bila ada orang di dunia yang hidup dari satu kegiatan dan melakukan kegiatan lain. Tidur dianggap prioritas kesekian untuk dikerjakan. Waktu-waktunya pun habis untuk mengejar uang, prestise, dan segala hal yang semu.

Namun, ada kesibukan yang begitu baik untuk kita kerjakan, yakni sibuk mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. I Yohanes 2:28 menulis bahwa kita sebagai murid-murid harus tetap tinggal di dalam Kristus supaya ketika Ia menyatakan diri-Nya kali kedua, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadapnya.

Kata ‘tinggal' disini tidak hanya mengenai mempertahankan iman Kristiani kita, tetapi juga melakukan amanat agung-Nya, yakni memberitakan injil ke segala makhluk di dunia dan menjadikan semua bangsa menjadi murid-Nya serta membaptis mereka dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus.

Kini, di hadapan Anda terdapat dua pilihan: apakah Anda mau terlihat sibuk dengan mengejar segala harta dan kemewahan dunia atau justru yang kedua, Anda mau terlihat sibuk dengan menceritakan kebaikan Tuhan Yesus kepada orang-orang disekitar dan membawa mereka kepada Sang Juruselamat? Pilihan yang tidak sulit jika Anda benar-benar mengasihi-Nya.

Tuhan Yesus akan segera datang dan ini adalah tanda agar kita terus bekerja mempersiapkan jalan bagi kedatangan-Nya kelak.

Sumber: Saduran Artikel Devotional "Look Busy" dari Ellen Prohaska

Gbu all...

Rabu, 17 April 2024

Tempat Dimana Anda Menang

Matius 26:36

"Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa."

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 93; Lukas 5; Ulangan 31-32

Taman Getsemani di Bukit Zaitun adalah salah satu tempat favorit Tuhan Yesus untuk berdoa sepanjang pelayanan-Nya di dunia (Lukas 22:39). Tapi orang-orang beriman melihatnya sebagai tempat terbaik pertempuran rohani yang besar. Kisah Yesus memohon kepada Bapa-Nya sangat berarti bagi orang Kristen, dan inilah salah satu alasan adalah bahwa Tuhan Yesus tampak begitu manusia.

Dari kitab Injil, kita dapat melihat bahwa Yesus mengalami rasa takut, kecemasan, dan ketakutan sebagaimana dalam doa-doaNya yang bisa kita baca hari-hari ini. Dengan kata lain, Dia pun memiliki perasaan seperti kita ketika cobaan datang ke dalam hidup-Nya.

Setan mengejek orang-orang beriman dengan mengatakan bahwa mereka tidak akan dapat menjadi seperti Yesus karena Dia adalah Tuhan. Tetapi, perlu diingat ketika di dunia Yesus adalah manusia seratus persen, yang berarti bahwa Dia mengalami hal-hal di dunia seperti kita juga. Namun, Dia memenangkan setiap peperangan rohani dan kehidupan yang Dia hadapi.

Rahasia kesuksesan-Nya adalah apa yang Dia lakukan di taman Getsemani. Dia mengundurkan sendiri sejak dan berdoa sampai kehendak-Nya diserahkan penuh kepada Bapa. Pertempuran itu dimenangkan di lutut-Nya.

Yesus meninggalkan taman tawanan, tetapi pada saat yang sama Dia berjalan keluar menjadi pemenang. Dia menerima kehendak Tuhan untuk hidup-Nya, meskipun ia harus menanggung rasa sakit nantinya. Juruselamat kita telah dipanggil untuk mati, dan Dia tahu bahwa berkat-berkat potensial dan konsekuensi semua berada di tangan Bapa.

Orang-orang beriman pun menghadapi cobaan. Tuhan menggunakan kesulitan-kesulitan ini agar kita semakin serupa dengan gambar Anak-Nya(Rm. 8:29). Jika kita mau menjadi seperti Yesus, kita harus belajar dari tindakan-Nya. Dalam menghadapi kesulitan, kita harus mencari kehendak Tuhan, berkomitmen untuk mengikutinya, dan meninggalkan konsekuensi di tangan-Nya yang Maha Kuasa.

Ketika badai datang menyerang, jangan mencari pertolongan lain. Datanglah kepada Allah karena Dia adalah sumber kemenangan sejati.

Sumber: Saduran Artikel Devotional crosswalk.com "Where the Battle Is Won" - Dr. Charles Stanley

Gbu all....

Selasa, 16 April 2024

4 Prinsip Hidup

Setiap hari kita berinteraksi dengan begitu banyak orang. Di keluarga, di tempat kerja, di sekolah, atau dimanapun kita akan membuat hubungan dengan begitu banyak orang. Tidak jarang, tiba-tiba timbul persoalan atau juga konflik dalam hubungan kita dengan orang lain. Tapi, itulah hidup! Namun, bagaimana kita menyikapi konflik tersebut? Apakah kita percaya bahwa Tuhan bisa memakai orang-orang di sekitar kita, bahkan yang sedang berkonflik dengan kita, untuk membentuk karakter dalam hidup kita? Jika kita ingin memaknai hidup dengan cara seperti itu, kita perlu 4 prinsip hidup berikut dalam berhubungan dengan orang lain :


1. Jagalah hati. Firman Tuhan berkata : " Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." Ketika kita menerima kata-kata atau perlakuan yang menyakitkan, jagalah hati. Jika kita bisa menjaga kondisi hati kita untuk tidak mudah terpengaruh emosi dan tindakan orang lain, kita akan mampu melepaskan pengampunan dan lepas dari belenggu sakit hati.

2. Jagalah perkataan. Kita tidak hanya perlu memperhatikan apa yang kita ucapkan, tetapi juga cara mengucapkannya. Ada kalanya hanya karena salah ucap, atau nada suara dan ungkapan sinis bisa memancing sebuah pertengkaran. Hindarilah perkataan-perkataan yang tajam dan tidak perlu.

3. Jangan ungkit kegagalan masa lalu. Ingat, mungkin kita sedang bicara dengan orang yang pernah gagal di masa lalu. Daripada mengungkit-ungkit masa lalu yang bisa menimbulkan kesalahpahaman, lebih baik membicarakan hal-hal yang sekarang.

4. Jangan menunjukkan perkataan yang sombong. Tidak perlu memuji diri karena sebuah perbuatan yang pernah kita lakukan. Sikap rendah hati adalah kunci dalam menjalin komunikasi yang positif. Belajarlah untuk bersukacita ketika orang lain menerima pujian, sekalipun saat itu kita pun layak menerimanya.

Belajarlah setiap hari untuk mendatangkan damai sejahtera bagi setiap orang.

" ...sehingga kamu hidup sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luar dan tidak bergantung pada mereka. "
( 1 Tesalonika 4 : 12 )

Gbu all...

Senin, 15 April 2024

Hikmat dari Tuhan melebihi segalanya

“ Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.” Amsal 3:13-14


Menurut pendapat umum, orang yang mampu menyelesaikan studinya pada tingkat tinggi akan dianggap sebagai orang berhikmat, contoh: orang yang menyelesaikan studi sampai SMA dianggap memiliki hikmat lebih rendah dari seorang sarjana (S1), sedangkan yang berijazah S1 masih kalah hikmatnya dari lulusan master (S2), dan seterusnya. Itu menurut pemikiran kita ! Dalam hal pengetahuan dan juga kecerdasan intelektual memang mereka memiliki tingkat yang berbeda, tetapi orang yang lulus sekolah belum tentu mempunyai 'hikmat' seperti yang dimaksudkan dalam Alkitab. Kata hikmat yang dimaksud dalam ayat di atas adalah wahyu dari Tuhan. Perihal hikmat ini tidak pernah terpikirkan oleh orang dunia. Bagi mereka, kecerdasan dan keahlian (skill) sudah lebih dari cukup.

Hikmat (wahyu) hanya dapat kita peroleh apabila kita memiliki hati yang takut akan Tuhan; artinya ketika kita taat melakukan segala kehendak Tuhan, hikmat itu akan diberikan kepada kita. Oleh karenanya kita harus berusaha mendapatkan hikmat itu. Bagaimana caranya ? “...jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu, jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan dan mendapat pengenalan akan Allah. Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulutNya datang pengetahuan dan kepandaian.” ( Amsal 2:1,4-6 ).

Sebagai orang percaya, di dalam hidup kita ada Roh Kudus yang adalah sumber hikmat itu. Tetapi apabila kita hidup dalam kedagingan, hawa nafsu dan tidak mau tunduk kepada kehendak Tuhan, kita telah memadamkan Roh Kudus yang ada di dalam diri kita. Akibatnya hikmat tidak kita dapatkan, padahal Roh Kuduslah yang memberikan hikmat itu kepada kita. Sebaliknya, jika hidup kita dipenuhi Roh Kudus, kita akan mengerti apa kehendak dan isi hati Tuhan.

Yang utama adalah mengandalkan hikmat dari Tuhan, kemudian barulah ditunjang oleh kepandaian dan skill kita !

Gbu all...

Minggu, 14 April 2024

SATU

Jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan- Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. (Roma 5:15)

Jumlah satu itu sedikit atau banyak? Tergantung satu apa? Satu rupiah sedikit. Satu juta rupiah banyak. Satu menit sebentar. Satu hari lumayan. Satu tahun waktu yang lama. Apalagi satu abad. Satu butir nasi apalah artinya. Satu piring nasi barulah namanya makan. Satu bakul nasi jatah 4 atau 5 orang. Sekali lagi, tergantung satu apa?

Pada masanya, satu talenta bukan jumlah yang sedikit. Bahkan sesungguhnya, sangat besar. Talenta adalah satuan (berat) uang Yunani yang tertinggi nilainya. Dengan satu talenta saja, orang sudah bisa membeli 200 ekor lembu! Masing-masing hamba memang diberi jumlah talenta yang berbeda. Tetapi yang paling sedikit pun tetap berjumlah besar. Jadi, tidak ada alasan untuk memendamnya. Tidak ada alasan untuk berkata "tidak cukup". Bagaimana kalau masih dipendam juga? Tidak ada penyebab lain lagi, selain kenyataan bahwa ia adalah hamba yang malas! (ayat 26). Ia mengira jumlah satu itu sedikit dan tak ada artinya memiliki hanya satu talenta.

Kita pun sering begitu. Mengira satu itu kecil! Apalah artinya? Padahal tidak. Satu senyuman memulai sebuah persahabatan. Satu nyanyian ikut mencipta suasana romantis. Satu tepukan di pundak mampu memompa semangat. Satu bintang dapat memandu pelaut. Satu hak- suara sanggup mengubah wajah suatu bangsa. Satu langkah menjadi awal sebuah perjalanan panjang. Satu kata mengawali sebuah doa. Satu orang diri Anda berharga di mata-Nya. Satu orang beriman bisa menghantar 10, 100, bahkan 1.000 orang untuk mengenal Tuhan. Satu peran menjadikan sebuah pelayanan lengkap. Jadi, mengapa tidak mulai dari yang satu itu? 

Gbu all...

Sabtu, 13 April 2024

Jangan Pernah Abaikan

Ulangan 5:16 – Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.


Konon dulu di Jepang ada tradisi anak akan membuang orang tua mereka yang sudah uzur ke hutan. Alkisah, suatu hari seorang pria berjalan tertatih-tatih karena membopong seorang wanita tua ke hutan untuk dibuang. Wanita tua itu adalah ibu kandungnya sendiri. Ketika pria itu menggendong ibunya ketengah hutan, disepanjang perjalanan sang ibu mematahkan ranting-ranting kecil yang bisa digapainya. Setelah sampai ditengah hutan, pria itu menurunkan ibunya sembari berkata: “Bu, kita sudah sampai.” Sebenarnya pria itu bergumul dengan perasaan sedih dihatinya, tetapi entah kenapa dia tega melakukannya. “Nak, Ibu sangat mengasihimu. Sejak kau kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang Ibu miliki dengan tulus, bahkan sampai detik ini. Ibu tidak ingin engkau tersesat saat pulang nanti, karena itu tadi Ibu mematahkan ranting-ranting kecil disepanjang jalan. Ikutilah patahan ranting itu maka engkau akan sampai dirumah dengan selamat.” Demikian pesan si Ibu sambil memberikan pelukan untuk yang terakhir kalinya. Mendengar itu, hati si anak menjadi hancur, ia tak bisa lagi membendung air matanya. Sambil menangis ia memeluk ibunya sangat erat. Kemudian digendongnya wanita tua itu untuk dibawa pulang. Konon, pria itu merawat ibunya dengan penuh kasih sampai ajal memanggil ibunda tercinta. Ketulusan kasih seorang ibu tidak berubah!

Kisah ini menjadi peneguh bagi kita bahwa kasih sayang seorang ibu tidak pernah berubah, meskipun seorang anak tega berbuat jahat kepada wanita yang sudah mengandung, melahirkan, merawat dan membesarkannya. Di zaman ini, tidak sedikit kita menjumpai kejadian yang demikian. Memang sudah tidak ada lagi anak yang membuang orang tuanya ketengah hutan, tetapi ada banyak anak yang sibuk mengurus bisnis atau kehidupannya sendiri dan membiarkan orang tuanya menjalani hari tuanya dalam kesepian yang tidak bertepi. Ada pula anak yang karena tidak mau susah malah memasukkan orang tuanya ke panti jompo, dan jarang sekali pergi membesuknya.

Dulu waktu kita kecil, orang tua kita juga sibuk mencari nafkah yang akan digunakan untuk membeli susu, pakaian dan biaya sekolah kita, tetapi mereka tetap merawat kita. Tentu akan lebih mudah dan tidak merepotkan jika mereka menitipkan kita untuk diasuh serta dibesarkan dipanti asuhan atau dirumah singgah, tetapi mereka tidak melakukannya karena mereka mengasihi kita dengan tulus. Mengapa kita tidak memberikan cinta yang sama besarnya dengan cinta yang sudah kita terima dari mereka selama puluhan tahun?

Seharusnya kasih itu menular, lalu mengapa kasih orang tua itu tidak menular kepada kita? Mungkin karena kita terlalu egois dan tidak mau direpotkan. Mulai hari ini baiklah kita belajar untuk menghormati ibu, bapak atau mertua kita sepenuh hati. Lakukanlah, karena ada berkat khusus bagi orang yang menghormati orang tuanya!

DOA: Tuhan, ajarlah kami mengasihi orang tua sebagaimana mereka tulus mengasihi kami. Dalam nama Tuhan Yesus aku rindu melakukan ketetapanMu itu. Amin.

KATA-KATA BIJAK: Anak yang berbudi pekerti menghormati dan mengasihi bapak-ibunya dalam segala keadaan

Gbu all...

Jumat, 12 April 2024

Dosis Kasih yang Sehat

I Korintus 13:4-5

"Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain."

Berjalan dalam kasih itu baik untuk kesehatan Anda. Tahukah Anda akan hal itu? Ilmu kedokteran telah membuktikannya. Para peneliti telah menemukan bahwa permusuhan menghasilkan stres yang menyebabkan sakit lambung, sakit kepala yang menegangkan dan sejumlah sakit lainnya.

Bila Anda berpikir tentang permusuhan, Anda mungkin berpikir tentang jenis kemarahan yang Anda rasakan ketika sesuatu yang serius terjadi. Tetapi, menurut para pakar, jenis itu bukanlah penyebab masalah yang terburuk. Justru hal-hal kecil seperti penatu yang merusak busana kegemaran Anda atau seseorang yang menabrak pundak Anda ketika sedang berjalan seringkali membuat amarah di dalam Anda muncul.

Ketegangan-ketegang an ini sebenarnya bisa Anda hindari dengan bersikap lekas memaafkan, dengan menghayati kehidupan Anda menurut I Korintus 13 dan tidak memperhitungkan kejahatan yang dilakukan terhadap Anda. Bayangkanlah manfaat fisik dan emosi dari kehidupan seperti itu!

Jika Anda pasrah pada kasih Tuhan maka itu akan memerdekakan Anda. Ingatkah ketika Yesus membangkitkan Lazarus dari kuburnya? Dia hidup tetapi masih terikat dengan kain kafan. Yesus memerintahkan agar ikatannya dilepaskan sehingga dia dapat bebas berjalan.

Yesus menginginkan kebebasan yang sama bagi Anda. Jadi bersepakatlah dengan Dia. Katakanlah pada kebiasaan-kebiasan buruk yang telah mengikat Anda, "Dalam nama Yesus, lepaskan aku dan biarkan aku pergi! Aku menaruh permusuhan, sikap tidak suka memaafkan dan keserakahan di belakangku. Aku akan berjalan terus dengan Tuhan. Aku akan menghayati kehidupan kasih!"

Ingatlah, tidak diperlukan suatu mukjizat pengobatan untuk mengubah hidup Anda. Yang diperlukan hanyalah sebuah keputusan untuk pasrah pada kekuatan kasih. Lakukan itu hari ini!

Hidup penuh kasih menjauhkan Anda dari segala masalah kesehatan di dunia ini.

Gbu all...

Kamis, 11 April 2024

Ketika Garam Kehilangan Asinnya

“Kamu adalah garam dunia, jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang” (Mat. 5:13).


Mahadma Gandhi pernah sangat kecewa kepada orang Kristen di India karena sikap mereka yang sangat arogan dan suka membeda-bedakan. “Aku bersimpati kepada ajaran Yesusmu, akan tetapi sangat muak dengan cara hidupmu,” ucap tokoh negeri Sungai Gangga yang dikenal di seantaro dunia ini.

Mengapa banyak orang kecewa terhadap gereja? Terhadap pengikut Kristus yang seharusnya menjadi batu lompatan untuk mengenal Kristus? Mengapa mereka tidak dapat melanjutkan ketertarikan mereka kepada Kristus saat mereka melihat cara hidup orang-orang yang menamakan diri sebagai pengikut Kristus?

Pembaca Rema terkasih, malam ini firman Tuhan mengingatkan kembali inti keberadaan kita di atas muka bumi ini. “Kamu adalah garam dunia. Jika garam kehilangan asinnya tidak ada gunanya lagi kecuali dibuang dan diinjak-injak orang,” demikian pesan Tuhan Yesus.

Pada zaman itu, garam yang dipakai untuk memasak menempel pada suatu media yang bisa berupa bunga karang atau lainnya. Setiap kali garam dipakai dimasukan ke dalam tempat yang telah disediakan sebagai wadah memasak. Ketika garam yang menempel di bunga karang itu habis, maka media tersebut akan dibuang. Mengapa demikian? Karena manfaatnya telah tiada. Tinggal sisa-sisa yang tidak ada gunanya lagi!

Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, seberapa besarkah tekad kita untuk menjadi sarana-Nya sehingga olehnya banyak orang yang datang kepada Dia? Sudahkah kita memahami rencana-Nya bagi dunia ini yaitu agar segenap lutut bertelut dan mengaku bahwa Kristus adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah bapa! (Mts)
Rata Penuh

Gbu all...

Rabu, 10 April 2024

Gunakanlah Cara Kerja Tuhan

Ibrani 11:3

"Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat."

Tuhan menggunakan kata-kata untuk mencipta. Dia menggunakan firman-Nya untuk "menjadikan" alam semesta. Lihatlah dan hitunglah berapa banyak frase "Berfirmanlah Allah" dituliskan di kitab Kejadian pasal pertama. Cukup banyak bukan?

Tuhan tidak melakukan apapun tanpa lebih dahulu mengatakannya. Itulah cara kerja-Nya, modus operandi-Nya. Dan jika Anda mengerti hal ini maka Anda seharusnya menggunakan cara kerja-Nya. Anda akan mengambil perkataan-Nya dan mengucapkan sampai itu menjadi sebuah kenyataan dalam hidup Anda.

Mungkin ada diantara Anda yang berkata, "Saya sudah mencoba melakukan hal itu berpuluh-puluh kali dan tidak ada perubahan. Saya tetap tidak mengalami kesembuhan total padahal saya memperkatakan bahwa ‘saya sembuh' lebih dari 10 kali."

Tuhan mulai mengatakan di Taman Eden bahwa Yesus akan datang. Dia mengatakannya lagi di Kitab Kejadian. Dia mengucapkannya lagi di Kitab Bilangan dan Ulangan. Dia menyampaikannya di Kitab Yesaya dan buku-buku nabi lainnya. Dia mengatakannya di sepanjang Perjanjian Lama berulang kali.

Kemudian, setelah kira-kira 4.000 tahun, Kitab Yohanes memberitahukan kita, "Firman itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita."

Jadi, jika Anda telah berkata bahwa Anda sembuh sebanyak 10 kali dan tidak terjadi apa-apa, janganlah cemas. Teruskanlah ucapan itu! Anda mungkin akan menyangka akan diperlukan waktu yang lama untuk mewujudkan semua itu, tetapi percayalah hal itu takkan sampai ribuan tahun.

Maukah Anda bekerja dalam kuasa Tuhan? Gunakanlah cara kerja-Nya. Ucapkanlah kata-kataNya dan biarlah itu menciptakan suatu hidup yang penuh berkat bagi Anda.

Memperkatakan Firman Tuhan dan mengimaninya adalah kunci agar kita dapat mengalami mukjizat di dalam kehidupan ini.

Sumber: Dari iman ke Iman; Kenneth & Gloria Copeland; Penerbit Immanuel

Gbu all...

Selasa, 09 April 2024

Pencobaan yang disebabkan oleh hawa nafsu

(Yakobus 1 : 14) Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya...

Tidak semua pencobaan berasal dari Iblis, tetapi hawa nafsu juga dapat menyebabkan kita masuk ke dalam pencobaan. Keinginan daging atau hawa nafsu terkadang timbul dalam diri manusia dan hal ini kita sebut sebagai tabiat dosa yang diwariskan sejak Adam dan hawa jatuh ke dalam dosa.

Mazmur 51 : 5 ...aku senantiasa bergumul dengan dosaku.
Mazmur 51 : 7 ... dalam dosa aku dikandung ibuku.
Roma 7 : 20 Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, bukan lagi aku yang memperbuatnya tetapi dosa yang diam di dalam aku.

Melawan hawa nafsu bukanlah sesuatu yang mudah dan tidak ada seorangpun yang mampu hidup kudus dan berkenan di hadapan Tuhan tanpa pertolongan Roh Kudus. Manusia tidak akan dapat menguasai dirinya tanpa bekerja sama dengan Tuhan, sebab manusia adalah makhluk yang lemah.

Tidak mungkin manusia yang memiliki keinginan berbuat dosa dapat masuk ke dalam sorga, kalau bukan karena karya penebusan Yesus di salib. Di Sorga tidak ada dosa oleh karena itu keselamatan adalah anugerah yang Bapa berikan kepada kita dalam Yesus Kristus, itu bukan usaha kita. Manusia berusaha untuk berbuat baik, hidup kudus tetapi tanpa karya penebusan Yesus di salib dan karya Roh Kudus maka manusia itu akan berbuat sebaliknya, walaupun dia berusaha untuk tidak melakukan dosa, tetapi

Karena manusia adalah makhluk yang lemah dan dilahirkan dalam dosa maka manusia akan tetap berbuat dosa baik melalui pikiran, perkataan maupun perbuatan.

Hanya melalui darah Yesus kita menjadi kudus dan diampuni dari segala dosa dan pelanggaran kita.

Mengatasi pencobaan yang disebabkan oleh keinginan daging atau hawa nafsu :

1. Hidup dalam Roh (Galatia 5 : 16)
Maksudnya ialah : hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Jika kita ingin menaklukan hawa nafsu, maka kita harus membiarkan Roh

Kudus untuk menguasai hidup kita terlebih dahulu. Hal ini menuntut suatu keputusan dari diri kita, sebab Roh Kudus tidak pernah memaksakan kehendakNya kepada seseorang, Roh Kudus adalah Pribadi yang lemah lembut.

Hidup oleh Roh adalah : Memiliki persekutuan dengan Yesus setiap saat dimanapun kita berada, dan hal ini hanya dapat kita lakukan melalui doa dan membaca firman Tuhan.

2. Hindarilah dan jangan memberi kesempatan kepada hal-hal yang dapat menyebabkan hawa nafsu menguasai diri kita.
Kejadian 39 : 12 Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata : "Marilah tidur dengan aku. " Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan

lari keluar. yusuf tidak memberikan kesempatan kepada hawa nafsunya untuk bereaksi,

oleh karena itu langkah yang tepat adalah segera menghindar.

Daud berbeda dengan Yusuf, ketika Daud melihat Batsyeba sedang mandi, Daud berlama-lama untuk memandangnya sampai pada keadaan dimana Daud tidak dapat lagi mengatasi hawa nafsunya. Akibatnya Daud jatuh dalam dosa.

Amsal 6 : 27 Dapatkah orang membawa api dalam gelumbung baju dengan tidak terbakar pakaiannya?
- Jika Anda melihat hal-hal yang bersifat pornografi maka dengan sendirinya nafsu anda akan menyala.
- Jika Anda bergaul dengan orang yang salah, maka lambat laun Anda juga akan terseret olehnya.

Penutup :
Sebagai anak-anak Tuhan kita harus hidup dalam kekudusan dan bukan mengikuti hawa nafsu yang membawa kita kepada kebinasaan. Roma 8 : 13 Sebab jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

Gbu all...