Rabu, 31 Agustus 2011

Karakter yang Teguh

Berjaga-jagalah! Berdiri dengan teguh dalam Iman! Bersikaplah sebagai laki-laki!  Dan tetaplah kuat! I Korintus 16:13

Mungkin anda bertanya, Seberapa pentingkah karakter itu? Jawabannya sederhana saja, karakter sangat penting karena karakter menentukan citra yang ditampilkan seseorang kepada orang lain.
Karakter seseorang sangat mempengaruhi pekerjaan dan pelayanannya di hadapan Allah. Orang yang bisa dipakai secara luar biasa oleh Allah, haruslah orang yang memiliki karakter yang baik, unggul dan baru. Salah satunya adalah karakter yang “Teguh.” Teguh yang dimaksud bukan berarti keras, perkasa, atau tangguh. Hati yang keras tidak baik, tetapi tekad yang teguh itu baik. Pantang mundur dalam menghadapi situasi apapun, itulah artinya teguh.
1.  Orang yang memiliki karakter yang teguh adalah orang yang bertahan dalam imannya demi kebenaran dan tidak akan berubah. Ia bisa bertahan sampai kepada kesudahannya, sama sekali tidak terpengaruh oleh apapun, itulah teguh. Demi Tuhannya, ia tidak takut kepada penderitaan atau hal lainnya, bahkan nyawanya juga tidak disayangkannya, itulah artinya memiliki karakter yang teguh.
2. Orang yang memiliki karakter yang teguh adalah manusia yang batiniahnya kuat. Orang yang teguh bukan ditentukan oleh kuat di luarnya, melainkan kuat di dalam manusia batiniahnya. Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan. (I Tim 1 : 7). Melalui Roh-Nya, manusia batiniah kita dikuatkan dan diteguhkan senantiasa. (Ef 3 : 16)

Sudahkah anda memiliki karakter ini? Pada keadaan yang bagaimanakah anda sekarang? Ketika karakter ini ada dalam hidup kita, maka ia akan menjadikan kita bertumbuh secara rohani, menjadi  orang yang stabil dan tenang menghadapi segala sesuatu. Tuhan Yesus memberkati saudara. (YMK)

Doa:  Tuhan Yesus, aku rindu memiliki keteguhan dalam menjalani hidup di tengah dunia ini. Roh Kudus berkaryalah dalam hidupku. Amin.

Selasa, 30 Agustus 2011

Dua Musuh yang Dua Anak

Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! Roma 5:10

Senja kelabu. Di medan pertempuran mereka berbaring berdekatan, dua musuh itu! Tergeletak di sana mendekati ajal. Tiada seorang yang menyejukkan bibir yang terbakar dengan sedikit air, dan mengurangkan sakit yang diderita. Tiada seorang yang memberi kata-kata penghiburan atau meringankan dukacita dengan rasa iba. Mereka tidak saling mengenal, namun toh saling membenci.Kini, mereka berbaring berdekatan menanti maut. Kebencian dan dendam kesumat kepada musuh yang didekatnya membuat kematian itu terasa lebih menyedihkan. Dan dengan diam mereka menantikan maut, sangat diam; sepi ... Tetapi sejurus kemudian, yang seorang yaitu yang Jerman, dalam penderitaannya mulai berdoa dengan suara yang lemah memelas. Yang lain, tidak mengertinya. Baginya kata-kata itu asing, kata-kata tidak bersahabat dari seorang musuh. Tetapi tiba-tiba, dalam doa yang gundah gulana itu, sebuah nama disebutkan. Dan orang Perancis itu mendengarkan. Nama yang terdengar itu membangkitkan perasaan yang aneh, tetapi menggembirakan dalam hatinya. Dengar! Dengar! Itu dia ..! Nama yang indah itu .. “YESUS!”
Si Perancis itu memalingkan wajahnya sedikit ke arah musuhnya, dan dalam keremangan malam, ia melihat mata itu memandang ke atas, bercahaya .. dan di dalam hati orang Perancis yang dekat ajal itu tumbuh sebersit kerinduan. Ia ingin mengatakan dan menanyakan sesuatu .. Untuk Nama yang satu itu, pudarlah kebencian! Tetapi lalu orang Perancis itu juga menyebut dengan lembut Nama itu: “YESUS!” Dan di mata yang repih dari musuhnya timbul pancaran kesukaan, serta sesungging senyuman yang menghiasi bibir yang tertarik karena luka. Lalu semuanya jadi diam lagi .., dan darah mengalir terus mengantarkan nyawa mereka pergi. Tetapi dalam kebisuan malam di padang peperangan yang muram itu, dua hati dipersatukan! Dan yang lain itu, si Jerman, bibirnya masih bergemetaran lagi untuk terakhir kalinya dalam sukacita yang amat dalam: “YESUS … Juruselamat kami! ”  Dan mereka mati berdekatan.
Dua musuh; tetapi sesungguhnya .. dua anak dari Bapa yang di sorga!(NVDK)
Doa: Tuhan Yesus, Engkaulah perdamaianku. Engkau mendamaikan aku yang berdosa dengan Bapa surgawi. Terimakasih Tuhan. Amin.

Senin, 29 Agustus 2011

"Kisah Sebatang Bambu."

Sebatang bambu yang indah tumbuh di halaman rumah seorang petani. Batang bambu ini tumbuh tinggi menjulang di antara batang-batang bambu lainnya. Suatu hari datanglah sang petani yang empunya pohon bambu itu.

Dia berkata kepada batang bambu," Wahai bambu, maukah engkau kupakai untuk menjadi pipa saluran air, yang sangat berguna untuk mengairi sawahku?"

Batang bambu menjawabnya, "Oh tentu aku mau bila dapat berguna bagi engkau, Tuan. Tapi ceritakan apa yang akan kau lakukan untuk membuatku menjadi pipa saluran air itu."

Sang petani menjawab, "Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan engkau dari rumpunmu yang indah itu. Lalu aku akan membuang cabang-cabangmu yang dapat melukai orang yang memegangmu. Setelah itu aku akan membelah-belah engkau sesuai dengan keperluanku. Terakhir aku akan membuang sekat-sekat yang ada di dalam batangmu, supaya air dapat mengalir dengan lancar. Apabila aku sudah selesai dengan pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa yang akan mengalirkan air untuk mengairi sawahku sehingga padi yang kutanam dapat tumbuh dengan subur."

Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam....., kemudian dia berkata kepada petani, "Tuan, tentu aku akan merasa sangat sakit ketika engkau menebangku. Juga pasti akan sakit ketika engkau membuang cabang-cabangku, bahkan lebih sakit lagi ketika engkau membelah-belah batangku yang indah ini, dan pasti tak tertahankan ketika engkau mengorek-ngorek bagian dalam tubuhku untuk membuang sekat-sekat penghalang itu. Apakah aku akan kuat melalui semua proses itu, Tuan?"

Petani menjawab batang bambu itu, " Wahai bambu, engkau pasti kuat melalui semua itu, karena aku memilihmu justru karena engkau yang paling kuat dari semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah."

Akhirnya batang bambu itu menyerah, "Baiklah, Tuan. Aku ingin sekali berguna bagimu. Ini aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang kau kehendaki."

Setelah petani selesai dengan pekerjaannya, batang bambu indah yang dulu hanya menjadi penghias halaman rumah petani, kini telah berubah menjadi pipa saluran air yang mengairi sawahnya sehingga padi dapat tumbuh dengan subur dan berbuah banyak.

Pernahkah kita berpikir bahwa dengan masalah yang datang silih berganti tak habis-habisnya, mungkin Tuhan sedang memproses kita untuk menjadi indah di hadapan-Nya? Sama seperti batang bambu itu, kita sedang ditempa, Tuhan sedang membuat kita sempurna untuk dipakai menjadi penyalur berkat. Dia sedang membuang kesombongan dan segala sifat kita yang tak berkenan bagi-Nya. Tapi jangan kuatir, kita pasti kuat karena Tuhan tak akan memberikan beban yang tak mampu kita pikul. Jadi maukah kita berserah pada kehendak Tuhan, membiarkan Dia bebas berkarya di dalam diri kita untuk menjadikan kita alat yang berguna bagi kerajaan-Nya? Seperti batang bambu itu, mari kita berkata, " Ini aku Tuhan, perbuatlah sesuai dengan yang Kau kehendaki."

Minggu, 28 Agustus 2011

Kebaikan Tuhan

Kebaikan Tuhan

Baca: Mazmur 119:97-104

Betapa kucintai Taurat-Mu. —Mazmur 119:97
Bacaan Untuk Setahun:

Mazmur 119:89-176 ■ 1 Korintus 8

Beberapa tahun yang lalu, saya kebetulan membaca suatu tulisan singkat karya Sir James Barrie, seorang bangsawan Inggris. Dalam tulisannya, ia memaparkan kesan pribadinya yang mendalam terhadap sang ibu. Ibunya sangat mengasihi Allah dan firman-Nya hingga ia benar-benar membaca setiap halaman Alkitabnya sampai hancur. “Sekarang Alkitab itu menjadi milikku,” tulis Sir James, “dan bagiku benang-benang hitam yang dijahitkan ibuku di dalam Alkitabnya merupakan bagian dari isinya.”

Ibu saya juga mencintai firman Allah. Kebiasaannya membaca dan merenungkan firman-Nya berjalan lebih dari 60 tahun. Saya menyimpan Alkitab miliknya di bagian yang mudah terlihat pada rak buku saya. Alkitabnya juga sudah usang dan robek, setiap halamannya dipenuhi dengan tulisan berupa komentar dan hasil perenungannya. Ketika saya masih kecil, saya sering masuk ke kamarnya di pagi hari dan melihatnya sedang membuka Alkitab di pangkuannya, merenungkan setiap kata yang dibacanya. Ia melakukan hal ini sampai saat ia tidak dapat lagi membaca kata-kata dalam Alkitab itu Pada masa-masa itupun, Alkitabnya adalah buku miliknya yang paling berharga.

Ketika ibu dari Sir James semakin lanjut usia, ia tak dapat lagi membaca kata-kata dalam Alkitabnya. Namun setiap hari, suaminya tetap meletakkan Alkitab itu di tangan sang istri, dan ia akan memegangnya dengan hormat.

Pemazmur menulis, “Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku” (119:103). Sudahkah Anda mengecap kebaikan Tuhan? Bacalah Alkitab Anda hari ini.

Alkitab, Alkitab! Lebih berharga dari emas;
Harapan sukacita dan terang kemuliaan dari setiap halamannya;
Yang berbicara tentang Bapa dan menceritakan kasih-Nya,
Dan menunjukkan jalan menuju rumah kekal di surga.

Alkitab yang sering dibaca merupakan tanda dari suatu jiwa yang telah terpuaskan.

TUHAN YESUS memberkati!

Sabtu, 27 Agustus 2011

Berbuat Baik

Berbuat Baik
Baca: Lukas 6:27-36

Yesus dari Nazaret: . . . berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang dikuasi iblis, sebab Allah menyertai Dia. —Kisah Para Rasul 10:38
Bacaan Untuk Setahun:

Mazmur 57–59 ■ Roma 4

Seseorang pernah berkata, “Kebaikan yang kau lakukan hari ini akan dilupakan keesokan harinya. Namun, tetaplah berbuat baik.” Saya suka pernyataan tersebut karena ini menjadi suatu pengingat yang baik. Dalam kitab Kisah Para Rasul, Lukas menyimpulkan pelayanan Yesus selama hidup-Nya dengan menuliskan bahwa Dia “berjalan berkeliling sambil berbuat baik” (10:38).

Apakah maksud Alkitab ketika meminta kita untuk “berbuat baik”? Yesus berbuat baik dengan cara mengajar, menyembuhkan, memberi makan, dan menghibur banyak orang. Dengan menjadikan Yesus sebagai teladan yang sempurna, para pengikut-Nya dipanggil untuk memenuhi kebutuhan sesamanya, termasuk kebutuhan orang-orang yang membenci mereka: “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Mat. 5:44; lih. Luk. 6:27-35). Mereka harus melayani musuh mereka tanpa pamrih.

Selain itu, ketika kesempatan datang, para pengikut-Nya harus berbuat baik, terutama kepada sesama orang beriman (Gal. 6:10). Mereka tidak boleh membiarkan penganiayaan, keegoisan, dan kesibukan membuat mereka lupa untuk berbuat baik dan mengulurkan tangan berbagi dengan sesamanya (Ibr. 13:16).

Untuk menjadi serupa dengan Juruselamat kita dan para pengikut-Nya yang mula-mula, kita harus bertanya kepada diri kita setiap hari: “Perbuatan baik apakah yang dapat kulakukan hari ini dalam nama Yesus?” Dengan berbuat baik, kita memberikan persembahan yang berkenan kepada Allah (Ibr. 13:16) dan yang menarik orang untuk datang kepada-Nya (Mat. 5:16). —MLW

Belajar dari teladan Yesus,
Yang senantiasa berbuat baik,
Mari muliakan Juruselamat kita
Rela mengulurkan tangan di mana pun. —Hess
Teladanilah Yesus—berbuat baik di mana pun.

TUHAN YESUS memberkati!

Jumat, 26 Agustus 2011

Burung, Bunga Bakung, Dan Saya

Burung, Bunga Bakung, Dan Saya

Baca: Lukas 12:22-34
Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu. —Lukas 12:22
Bacaan Untuk Setahun:
Mazmur 116–118 ■ 1 Korintus 7:1-19
Dalam rangkaian episode dari suatu serial televisi di masa lalu, seorang letnan polisi senior selalu mengucapkan kalimat ini kepada para polisi muda yang sedang bersiap keluar menjalankan tugas harian mereka: “Waspadalah saat bertugas!” Ini adalah sebuah nasihat yang baik dan juga ungkapan yang menunjukkan perhatian karena ia tahu apa yang dapat menimpa mereka selama menjalankan tugas.
Yesus juga memberikan peringatan yang serupa kepada para pengikut-Nya, tetapi dengan pernyataan yang bahkan lebih tegas. Lukas 11 diakhiri dengan kata-kata yang menggelisahkan: “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terus-menerus mengintai dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal” (ay.53). Dalam kelanjutan dari kisah ini, Lukas mengatakan bahwa Yesus dengan penuh belas kasih memerintahkan murid-murid-Nya untuk tetap “waspada” (12:1), tetapi mereka tidak perlu takut atau khawatir (ay.4-7,22).
Yesus berjanji untuk menjaga, melindungi, dan memelihara kebutuhan murid-murid-Nya ketika mereka melayani di dunia. Yesus meyakinkan mereka bahwa karena Dia mempedulikan hal-hal yang sederhana seperti burung di langit dan bunga bakung di padang, mereka dapat memiliki keyakinan bahwa Dia juga akan memelihara “kawanan domba-Nya”, yakni orang-orang yang percaya kepada-Nya (ay.24-32).
Kita tidak dapat mengetahui tentang hari esok. Namun, kita dapat meyakini hal ini: Apa pun yang terjadi, kita berada dalam pengawasan yang penuh kasih dan perhatian dari Gembala Agung kita, yang juga merupakan Anak Allah!

Kutapaki jalan hidupku dengan kekhawatiran
Sungguh terusik dan begitu malangnya
Hingga kupercaya pada Yesus;
Karena imanku, aku pun tenang. —Bosch

Jika Yesus mempedulikan burung dan bunga bakung, Dia pasti juga memelihara Anda dan saya.

TUHAN YESUS memberkati!

Kamis, 25 Agustus 2011

Pikirlah baik-baik

Baca: Amsal 4:14-27

Jagalah hatimu baik-baik, sebab hatimu menentukan jalan hidupmu. . . . Pikirlah baik-baik sebelum berbuat, maka engkau akan berhasil dalam segala usahamu.. —Amsal 4:23,26 BIS
Bacaan Untuk Setahun:

Mazmur 110–112 ■ 1 Korintus 5

Seorang pria Austria yang berusia 47 tahun mendermakan seluruh kekayaannya yang bernilai 4,7 juta dolar. Ia melakukannya setelah mengambil kesimpulan bahwa seluruh kekayaan dan pengeluarannya yang berlebihan membuatnya tidak dapat menjalani hidup yang nyata dan kebahagiaan yang sejati. Karl Rabeder menyatakan kepada surat kabar Daily Telegraph, “Saya merasa telah bekerja keras bagai budak untuk sesuatu yang tidak saya inginkan atau butuhkan. Saya sungguh merasa terguncang ketika saya menyadari betapa gaya hidup ‘bintang lima’ yang saya jalani sangatlah mengerikan, kejam, dan dingin.” Sekarang, uangnya mendanai lembaga-lembaga amal yang didirikannya untuk menolong orang-orang di Amerika Latin.

Amsal 4 menganjurkan kita untuk memikirkan secara cermat tentang jalan hidup yang kita tempuh. Pasal ini membandingkan jalan orang benar yang seperti cahaya fajar dengan jalan orang fasik yang seperti kegelapan (ay.18-19). “Biarlah hatimu memegang perkataanku; berpeganglah pada petunjuk-petunjukku, maka engkau akan hidup.” (ay.4 BIS). “Jagalah hatimu baik-baik, sebab hatimu menentukan jalan hidupmu.” (ay.23 BIS). “Pikirlah baik-baik sebelum berbuat, maka engkau akan berhasil dalam segala usahamu” (ay.26 BIS). Setiap ayat ini mendorong kita untuk mengevaluasi bagaimana keadaan kita dalam kehidupan ini.

Tidak seorang pun ingin menjalani hidup dengan sikap egois dan tanpa belas kasihan. Namun, hal itu dapat terjadi, kecuali jika kita memikirkan baik-baik ke mana kita melangkah dalam hidup ini dan meminta Tuhan memandu jalan kita. Kiranya Dia memampukan kita hari ini untuk memahami firman-Nya dan mengikut-Nya sepenuh hati.

Bila kita mengejar harta duniawi semata-mata,
Kita memilih jalan yang berakhir dalam derita;
Tetapi sukacita tetap berada dalam jiwa,
Ketika kita mengejar tujuan surgawi. —D. De Haan

Kita berjalan ke arah yang benar ketika kita berjalan bersama Allah.

TUHAN YESUS memberkati!

Rabu, 24 Agustus 2011

Apa yang Harus Dilakukan Ketika Hidup Menjadi Kering?

Apakah Anda lelah dengan hidup Anda yang kering,penuh kebingungan dan tanpa tujuan? Apakah Anda lelah karena harus berjuang dalam hidup ini? Ini mungkin karena sungai kehidupan dalam diri Anda telah berhenti

Kehidupan adalah hadiah TUHAN

Di dalam setiap kita ada sungai kehidupan. Sungai ini adalah karunia indah yang diberikan oleh Allah kepada kita. Mengalir dengan kesehatan, pandangan hidup yang positif, sikap murah hati dan pemaaf. Idealnya, sungai ini mengalir dengan bebas melalui kita. Ketika kita membiarkan aliran ini dan menjaga agar tetap mengalir ,akan ada kedamaian dan membuat segala sesuatu terasa mudah. Semua yg baik akan kita miliki. Kita akan siap untuk menerima kesempatan yang datang

Aliran sungai ini menyegarkan, memperbarui dan merevitalisasi kehidupan kita. Saya yakin kita pernah bertemu dengan orang yang hidup menetang logika dan mereka bertahan lama dari seharusnya. Atau Anda mungkin tahu orang-orang yang mampu menjaga pandangan positif tentang kehidupan, meskipun hal-hal buruk terjadi pada mereka. Sungai mereka berlari kuat dan tidak berhenti mengalir.

Ketika aliran tersumbat

Di sisi lain, ada orang-orang yang selalu tampak sukar, entah secara fisik atau emosional. Mereka tidak tahu apa yg harus dilakukan untuk keluar dari situ." Aliran sungai mereka berhenti, dan hanya menetes sedikit.

Bayak orang yang membiarkan aliran sungainya berhenti Mereka selalu putus asa, dan tidak tahui apa yang mereka lakukan, mereka tidak bisa keluar dari situ. Bertahun-tahun membiarkan aliran sungainya menjadi kecil. Semuanya menjadi sukar. Orang yang aliran sungainya berhenti seolah-olah sukar menghadapi sesuatu yang sangat mudah bagi org lain.Seolah-olah mereka terperosok dalam lubang lumpur dan setiap langkah adalah perjuangan. Apakah Anda tahu orang-orang seperti ini? Apakah ini seperti hidup Anda?

Menemukan penyumbat aliran sungai

Saya pernah megalami aliran sungai terhenti dalam hidup saya . Saya berjuang untuk mendapatkan sungai yang saya tahu ada dalam hidup saya . Aku terus menggali sumur yang kering-bekerja dan mengejar ide-ide yang mengecewakan dan tidak memuaskan. Saya yakin bahwa jika saya melakukan sesuatu pekerjaan , saya akan bahagia ... aku akan menemukan kedamaian dan kepuasan. Saya berusaha untuk itu setiap hari, tetapi tidak pernah menemukan kedamaian yang saya cari. Saya menemukan bahwa selama bertahun-tahun saya membiarkan sungai saya tersumbat dengan "batu" dan "puing-puing." Sungai tidak lagi mengalir dengan bebas, dan aku sengsara.

Saya tidak menyadarinya pada waktu itu, aku menghadapi masalah-masalah seperti tidak mengampuni, marah, tersinggung ,egois, dan ketidaktaatan. Masalah-maslah ini menjadi seperti batu, kotoran dan puing-puing yang menyebabkan sungai kehidupan saya berhenti mengalir. Dengan bantuan Allah, masalah-masalah ini ditangani satu per satu dalam hidup saya. Ini merupakan proses yang panjang, namun batu-batu ini menjadi semakin kecil hari ini . Sungai dalam diriku mengalir jauh lebih deras sekarang.

Sumbatan aliran sungai anda

Ingat saudara, anda harus membersihkan sumbatan-sumbatan yang membuat aliran sungai berhenti dalam hidup saudara. Mungkin anda tidak mampu untuk memaafkan,mengampuni,taat dan melakukan hal-hal yang baik. Tuhan mampu untuk menolong anda melakukan semuanya walaupun terkadang sakit yg kita alami. Tetapi ketika kita membuang batu2 dan kotoran yang menyumbat aliran sungai kehidupan kita maka kita akan merasakan kedamaian dan sukacita mengalir dalam hidup anda.

Buatlah pilihan hari ini untuk berhenti menghabiskan waktu bersusah payah melalui lumpur yang menghalangi setiap langkah kita .. Mintalah Tuhan untuk membantu Anda membersihkan puing-puing itu. Untuk menikmati aliran sungai kehidupan!
TUHAN YESUS memberkati!

Selasa, 23 Agustus 2011

AKU Mengenalmu

Engkau mungkin tidak mengenal-Ku, namun Aku mengetahui segala sesuatu mengenai engkau!!
Mazmur 139:1b
TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku;

Allah mengenal engkau. Bahkan sekalipun engkau tidak mengenal Dia, namun Dia mengetahui segala sesuatu mengenai engkau. Ia tahu bagaimana engkau dibentuk, mengapa engkau dibentuk, dan mengapa engkau melakukan hal-hal yang engkau lakukan. Ia telah menciptakan dan membentuk engkau dalam kasih-Nya yang luar biasa untuk tujuan-tujuan kekal-Nya. Jika seorang montir mobil dapat menjelaskan dengan detail maksud atau tujuan setiap bagian dari rakitan mesin, terlebih lagi Sang Pencipta langit dan bumi mampu menjelaskan setiap karakteristik dari anak-anak-Nya terkasih.

Ia tahu setiap benjolan, setiap memar, dan setiap kegagalan. Ia tahu setiap rasa takut, setiap perasaan tidak mampu, dan setiap mimpi-mimpi kita. Dia sangat mengenal kita, namun sekalipun demikian Dia tetap mengasihi kita tanpa syarat. Pemikiran akan keintiman yang seperti ini dengan Allah menyebabkan kebanyakan dari kita merasa takut. Bagaimana mungkin Allah yang mengetahui siapa saya sesungguhnya namun masih tetap mengasihiku? Perasaan malu-lah yang membuat Adam dan Hawa lari dari hadapan Bapa Yang Maha Tahu dan Maha Melihat. Namun Allah tidak mau kita lari menjauh dari-Nya, sebaliknya Ia mau kita lari mendekat kepada-Nya.

Bahkan sekalipun kita bersembunyi, kita tidak dapat melarikan diri dari tatapan kasih-Nya. Ya, Bapa kita mengenal kita secara intim dan Ia mengasihi kita dengan kasih yang kekal. Kasih-Nya kepada kita lebih tinggi dan lebih dalam, dan lebih luas dibanding semua kasih yang pernah kita alami dalam seluruh hidup kita. Kasih yang sering kita kenal adalah kasih yang bersyarat dan didasarkan pada performa (perbuatan) kita. Namun syukur kepada Allah, karena kasih Bapa bukanlah seperti kasih duniawi, kasih itu sifatnya ilahi dan tidak didasarkan pada kebaikan kita namun didasarkan pada kebaikan dan kasih karunia-Nya. Ya, Bapa-mu mengenal engkau, dan Ia mengasihimu dengan segenap hati.

Tuhan Yesus memberkati!

Senin, 22 Agustus 2011

"Hidup ini Indah."

Seorang anak laki-laki buta duduk di tangga sebuah bangunan dengan sebuah topi terbalik di kakinya untuk menampung sumbangan dari orang-orang lewat. Ia menaruh sebuah karton putih dengan tulisan: "Saya buta, tolonglah saya."

Di topi itu terlihat sedikit koin. Seseorang berjalan mendekat. Ia mengambil beberapa koin dari kantungnya dan menjatuhkannya di topi itu. Ia kemudian mengambil karton putih itu, membaliknya dan menuliskan beberapa kata. Ia menaruh kembali karton putih itu sehingga setiap orang yang berjalan melewati anak buta itu dapat membaca kata-kata barunya.

Dengan segera topi itu mulai dipenuhi koin. Banyak orang mau memberi uang kepada anak buta itu. Sore harinya lelaki yang telah mengganti perkataan di karton putih itu datang lagi untuk melihat bagaimana hasilnya. Anak laki-laki buta itu mengenali lelaki itu dari langkah-langkah kakinya, sehingga ia bertanya, "Apakah bapak adalah orang yang mengganti tulisan di karton putih tadi pagi? Apa sih yang bapak tulis?"

"Saya hanya menuliskan kebenaran. Saya menuliskan apa yang engkau tulis tapi dengan cara berbeda." Apa yang ia tulis adalah: "Hari ini hari yang indah, namun saya tak dapat melihatnya."

Apakah karton dengan tulisan pertama dan kedua sama? Tentu saja kedua tulisan itu mengatakan kepada orang-orang lewat bahwa anak itu buta. Karton dengan tulisan kedua mengatakan bahwa mereka sangat beruntung dapat melihat hari yang indah karena mereka tidak buta. Janganlah heran kalau karton kedua lebih efektif mengajak orang bersyukur dan mendorong orang-orang untuk memberi uang kepada anak buta itu.

Bersyukurlah atas setiap yang ada pada kita ataupun yang tidak ada pada kita.

Ayo, kita kreatif.

Ayo, kita inovatif.

Berpikirlah dengan cara lain dan dengan positif.

Ajaklah orang-orang untuk berbuat baik dengan cara bijaksana.

Jalanilah kehidupan tanpa berdalih dan kasihilah orang lain tanpa penyesalan. Andaikan kehidupan memberikan anda 100 alasan untuk menangis, tunjukkanlah dalam kehidupan bahwa anda memiliki 100 alasan untuk tersenyum.

Hadapilah masa lalu tanpa penyesalan.

Siapkan masa depan tanpa ketakutan.

Pertahankan iman dan buanglah ketakutan.

Jangan percayai keraguan anda dan jangan ragukan keyakinan anda.

Hidup ini indah seandainya anda tahu bagaimana menjalani kehidupan. Setiap hari itu istimewa sesuai dengan keinginan anda.... dan buatlah hari ini luar biasa!

Minggu, 21 Agustus 2011

"Allah Perduli."

Suatu saat.

aku sedang menikmati senja

dalam perahu keselamatanku yang sedang berlabuh Kulihat Tuhan di ruang

pengemudi, Ia menatapku dan berkata "Lepaskanlah tambatan tali itu, dan

biarkan Aku membawa engkau ke seberang.

Sebab bukan rancangan-Ku engkau tertambat disini".

Gelisah dan kuatir aku menjawab,

"Tuhan, bukankah lebih baik aku tetap di sini?.

Aku tidak akan melihat taufan dan badai.

Dan aku dapat kembali ke darat kapan pun aku mau".

Dengan lembut, Ia memegang tanganku, menatap mataku dan berkata:

"Engkau tidak akan mengalami taufan dan badai, tapi engkau juga tidak

pernah melihat bagaimana Aku mengatasi semua itu.

Engkau juga tidak akan pernah melihat, bahwa Aku berkuasa atas semua itu".

Dalam pergumulanku,

Aku memandangi tali yang mengikat perahu Di tali itu, ku lihat ada rasa

kuatir akan Keuangan, Pekerjaan, Kehidupan, Dan masa depanku.

Dalam hatiku aku bertanya,

Tahukah Ia apa yang aku inginkan?

Mengertikah Ia apa yang aku rindukan?

Tuhan memelukku dan berkata lembut,

"Memang tidak semuanya akan sesuai dengan apa yang kau inginkan, Bahkan

mungkin kebalikannya yang akan engkau dapatkan.

Tapi maukah kau percaya, bahwa rancangan-Ku adalah rancangan damai

sejahtera, Dan masa depanmu adalah masa depan yang penuh harapan?".

Ia memeluk dan menangis bersamaku

Lalu dengan berat aku melepas tali perahuku Ku lepaskan semua rasa

kuatir itu dari hatiku Ku taruh hak atas masa depanku di tangan-Nya Aku

tidak tahu bagaimana nanti masa depanku, tapi aku percaya Ia sudah ada di sana.

Sambil menangis aku menatap-Nya dan berkata, "Jadilah nahkoda dalam

hidupku Dan marilah kita berlayar Bersama.

Sabtu, 20 Agustus 2011

Jawaban untuk hidup bebas dari hutang

Bagi banyak orang, 2010 tahun yg sulit dlm keuangan. Penjualan perumahan turun, banyak bisnis telah ditutup, bahan bakar dan harga pangan meningkat. Beberapa berjuang untuk tetap bertahan. Tapi, apa yang Allah katakan tentang keuangan dan masa depan kita?

Jangan Membuat Keputusan karena rasa ketakutan

Sistem keuangan Allah tidak seperti sistem dunia. Tidak peduli apa yang terjadi di sekitar kita, kita tidak perlu takut karena Tuhan mengasihi kita. 1Yohanes 4:18 memberitahu kita, di dalam kasih tidak ada ketakutan

Bahkan jika situasi tampaknya diluar kendali kita, kasih Allah tidak pernah akan runtuh dan tetap menjadi dasar yang kuat dalam hidup kita. Kita dapat memiliki keyakinan bahwa apa pun yang terjadi, Allah ingin membantu kita dan memberi keluar untuk semua kebutuhan kita bahkan yang terkecil sekalipun.

Kenali Sumber Anda

II Korintus 9:10 mengatakan, IA yang menyediakan benih bagi penabur dan roti untuk dimakan, IA juga akan menyediakan bagi kamu dan memperbanyak [sumber daya untuk] Anda untuk menabur dan meningkatkan buah-buah kebenaran Anda ...

Allah yang menyediakan kebutuhan keuangan kita, pekerjaan kita bukanlah sumber keuangan kita,tetapi TUHANlah sumbernya. Jadi, ketika pekerjaan/jabatan kita hilang, kita tidak perlu merasa putus asa, karena Allah tak terbatas kuasaNYA Dia dapat menyediakan kebutuhani kita dengan berbagai cara lain, dengan cara yang kita mungkin tidak pernah bayangkan atau ketahui sebelumnya.

Matius 6:26 meyakinkan kita bahwa jika Tuhan memelihara burung-burung, kita percaya Dia akan menyediakan juga bagi kita

Pertahankan Roh Murah Hati

Saya telah menemukan cara terbaik untuk berurusan dengan uang adalah dengan memberi . Ini merupakan faktor kunci dalam membantu kita untuk tetap fokus pada keuangan kita secara Alkitabiah. Dan kita perlu terus memberi, terutama saat kita sedang kesulitan keuangan.

Jika kita mematuhi Allah dengan keuangan kita dan memberikan untuk membantu orang lain, semakin Tuhan akan membantu kita melalui orang lain. Sangat sederhana. Amsal 28:27 mengatakan, Orang yang memberi kepada orang miskin tidak akan merasa kekurangan…..

Bekerja dengan Apa yang Anda Punya

Ini mungkin untuk hidup bebas dari hutang dengan prinsip-prinsip alkitabiah, bahkan di masa-masa sulit. Roma 13:8 memberitahu kita untuk Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga,tetapi hendaklah kamu saling mengasihi.
Jika kita belajar untuk hidup sesuai dengan penghasilan kita, atau batas kita, maka Tuhan akan memberkati kita, perbatasan kita akan meregang dan kita akan memiliki kelebihan

Lukas 19:17 memberitahu kita bahwa Allah senang ketika kita setia dan dapat dipercaya dalam hal-hal yang kecil.dan Tuhan mengatakan Dia akan memberikan kita otoritas atas hal-hal yang lebih besar

Mulai Membayar dengan uang tunai

Sangat mudah untuk menggunakan kartu kredit tanpa menyadari berapa banyak Anda keluarkan. Jika Anda mencoba untuk mengurangi utang Anda, mulai membayar tunai untuk semuanya. Anda lebih cenderung untuk berhemat (bahkan menyimpan) uang Anda ketika itu benar-benar di tangan Anda.

Tidak apa-apa menggunakan kartu kredit selama Anda membayar mereka di akhir bulan. Intinya adalah: Anda tidak ingin masuk ke situasi di mana kau begitu terganggu oleh utang yang tidak bisa fokus pada Tuhan.

Musuh ingin Anda menjadi takut akan hari esok. Jadi tujuan utama hidup anda adalah untuk menikmati kehidupan. TUHAN YESUS mati untuk memberikan Anda hari ini. Lakukan apa yang Anda bisa untuk hidup dalam kebenaran, damai dan sukacita, dan mempercayai-Nya untuk melakukan sisanya.

Nikmati hidup anda!!! TUHAN YESUS memberkati!!!

Jumat, 19 Agustus 2011

Tuhan tidak pernah menyerah

Tuhan tidak pernah menyerah

Pada tanggal 7 Desember 1998 di bagian utara Armenia, suatu gempa dengan kekuatan 6,9 skala richter menghancurkan sebuah gedung sekolah diantara bangunan-bangunan lainnya. Di tengah keramaian dan suasana panik, seorang bapak berlari menuju ke sekolah tersebut, dimana anaknya menuntut ilmu setiap harinya. Sambil berlari, ia terus teringat pada kata-kata yang sering ia ucapkan kepada anaknya itu, “Hai anakku, apapun yang terjadi, papa akan selalu bersamamu!”
Sesampainya di tempat di mana sekolah itu dulunya berdiri, yang ia dapati hanyalah sebuah bukit tumpukan batu, kayu dan semen sisa dari gedung yang hancur total! Pertama-tama ia hanya berdiri saja di sana sambil menahan tangis… Namun kemudian…tiba- tiba ia pergi ke bagian sekolah yang ia yakini adalah tempat ruang kelas anaknya. Dengan hanya menggunakan tangannya sendiri ia mulai menggali dan mengangkat batu-batu yang bertumpuk di sana. Ada seseorang yang sempat menegurnya, “Pak, itu tak ada gunanya lagi. Mereka semua pasti sudah mati.”
Bapak itu menjawab, “Kamu bisa berdiri saja di sana, atau kamu bisa membantu mengangkat batu-batu ini!” Maka orang itu dan beberapa orang lain ikut menolong, namun setelah beberapa jam mereka capek dan menyerah. Sebaliknya, si bapak tidak bisa berhenti memikirkan anaknya, maka ia menggali terus..

Dua jam telah berlalu, lalu lima jam, sepuluh jam, tigabelas jam, delapan belas jam.

Lalu tiba-tiba ia mendengar suatu suara dari bawah papan yang rubuh. Dia mengangkat sebagian dari papan itu, dan berteriak, “Armando!”, dan dari kegelapan di bawah itu terdengarlah suara kecil, “Papa!”. Kemudian terdengarlah suara-suara yang lain sementara anak-anak yang selamat itu ikut berteriak!
Semua orang yang ada di sekitar reruntuhan itu, kebanyakan para orang tua dari murid-murid itu, kaget dan bersyukur saat menyaksikan dan mendengar teriakan mereka. Mereka menemukan 14 anak yang masih hidup itu!

Pada saat Armando sudah selamat, dia membantu untuk menggali dan mengangkat batu-batu sampai teman-temannya sudah diselamatkan semua.. Semua orang mendengarnya ketika ia berkata kepada teman-temannya itu, “Lihat, aku sudah bilang kan, bahwa papaku pasti akan datang untuk menyelamatkan kita!”

Mari kita renungkan bagaimana kita menjalani hidup kita. Di saat kita dalam kegelapan, tertimpa oleh macam-macam beban masalah, jatuh dalam kelemahan dan dosa. Apakah kita lantas berkeluh kesah, putus harapan, dan lantas mengibarkan bendera putih pada dunia tanda menyerah? Ataukah kita akan bersikap seperti Armando, yang terus menggenggam HARAPAN? bahwa Seseorang sedang mencari kita dan siap menyelamatkan kita? Seseorang yang tak akan pernah menyerah sampai kita sudah di dalam pelukan-Nya?
Yesus sedang mencari kita dan siap menyelamatkan kita dan tidak akan pernah menyerah sampai kita sudah dalam pelukannya.

“…..;seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai Engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.”
( Yosua 1:5b )

Tuhan Yesus Memberkati

Kamis, 18 Agustus 2011

"Keranjang Arang dan Kitab Suci."

Seorang Kakek hidup di suatu perkebunan di suatu pegunungan sebelah timur Negara bagian Kentucky (Amerika) dengan cucu lelakinya yg masih muda. Setiap pagi Kakek bangun lebih awal dan membaca Alkitab di meja makan di dapurnya. Cucu lelaki nya ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk menirunya dalam cara apapun semampunya.

Suatu hari sang cucu nya bertanya, " Kakek! Aku mencoba untuk membaca Alkitab seperti yang kakek lakukan tetapi aku tidak memahaminya, dan apa yang aku pahami aku lupakan secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dari membaca Alkitab?"

Dengan tenang sang Kakek dengan mengambil keranjang tempat arang, memutar sambil melobangi keranjang nya ia menjawab, " Bawa keranjang ini ke sungai dan bawa kemari lagi penuhi dengan air."

Maka sang cucu melakukan seperti yang diperintahkan kakek, tetapi semua air habis menetes sebelum tiba di depan rumahnya. Kakek tertawa dan berkata, "Lain kali kamu harus melakukukannya lebih cepat lagi,"

Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan keranjang tsb untuk dicoba lagi. Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi tetap, lagi2 keranjangnya kosong sebelum ia tiba di depan rumah. Dengan terengah-engah, ia berkata kepada kakek nya bahwa mustahil membawa air dari sungai dengan keranjang yang sudah dibolongi, maka sang cucu mengambil ember sebagai gantinya. Sang kakek berkata, " Aku tidak mau ember itu; aku hanya mau keranjang arang itu. Ayolah, usaha kamu kurang cukup," maka sang kakek pergi ke luar pintu untuk mengamati usaha cucu laki-lakinya itu.

Cucunya yakin sekali bahwa hal itu mustahil, tetapi ia tetap ingin menunjukkan kepada kakek nya, biar sekalipun ia berlari secepat-cepatnya, air tetap akan bocor keluar sebelum ia sampai ke rumah. Sekali lagi sang cucu mengambil air ke dalam sungai dan berlari sekuat tenaga menghampiri kakek, tetapi ketika ia sampai didepan kakek keranjang sudah kosong lagi.

Sambil terengah-engah ia berkata, " Lihat Kek, percuma!"
" Jadi kamu pikir percuma?" Jawab kakek. Kakek berkata, " Lihatlah keranjangnya.
"Sang cucu menurut, melihat ke dalam keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa keranjang itu sekarang berbeda.

Keranjang itu TELAH BERUBAH dari keranjang arang yang tua kotor dan kini BERSIH LUAR DAN DALAM. "Cucuku, hal itulah yang terjadi ketika kamu MEMBACA ALKITAB. Kamu TIDAK BISA MEMAHAMI atau INGAT segalanya, tetapi KETIKA kamu MEMBACANYA LAGI, kamu AKAN BERUBAH, luar dalam. Itu adalah KARUNIA dari ALLAH di dalam hidup kita."

Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang.

Sepenggal kata mutiara:
"Teman yang baik adalah seseorang yang dapat berkata BENAR kepada kita, dan bukan orang yang selalu MEMBENAR-BENARKAN perkataan kita, tanpa memberi NASIHAT dan KOREKSI"

Nah teman, jadilah BERKAT bagi yang lain, dan TEMAN YANG SEJATI.
Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 17 Agustus 2011

BELAJARLAH UNTUK MENGERTI KEHENDAK ALLAH

Hidup tentram, nyaman dan damai serta di berkati Allah adalah dambaan setiap insan. Berbagai cara ditempuh oleh setiap insan untuk meraihnya. Tetapi tidak jarang kita gagal menemukan kebahagiaan, bila diperhadapkan dengan kebahagiaan menurut pandangan Tuhan. Tidak heran kita sering membohongi diri, pura-pura bahagia, tetapi sesungguhnya ketakutan dan kekecewaan lebih banyak kita jumpai.

Secara logis perbuatan kita tidak mampu membalas seluruh Anugerah dan Kasih Karunia Allah. Sehingga sangat tidak benar ketika orang muda itu berkata "apa yang harus aku perbuat?". Dalam benaknya bahwa dengan perbuatan ia akan mendapat hidup kekal. Karena apa yang Yesus perintahkan untuk dilakukan menurut kebiasaan keagamaannya telah ia lakukan. Ia pun menantang Yesus dengan mengatakan "Semua telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang" (ay.20).


Akhirnya satu hal yang Yesus ajukan diluar perkiraannya, yaitu juallah segala milikmu dan berikanlah kepada orang-orang miskin, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku (ay.21). Tantangan ini sungguh berat bagi dirinya, sehingga ia pergi dengan kecewa dan meninggalkan Yesus (ay.22).

Kita selalu takut memberikan yang paling berharga dalam hidup ini untuk sesama. Padahal yang Tuhan minta bukanlah nyawa kita, tetapi sesuatu yang masih dapat kita raih kembali, karena kita seringkali gagal menangkap maksud dan berkat-berkat Tuhan pada masa yang akan datang. Sehingga kita terjebak menjadi manusia munafik. Berbuat sedikit tapi menuntut hak lebih besar kepada Allah. Tanpa kita bisa menyerahkan apa yang akan menjadi milik kita kelak ke dalam keputusan Allah. Kita sadar Allah tidak buta dan tuli; Allah tidak bodoh dan lelah untuk melihat anak-anakNya yang menyerahkan hidupnya secara total kepada Dia. Karena hanya Dia yang akan menambahkan apa yang menjadi harapan kita.

Selasa, 16 Agustus 2011

Berpikir Sambil Berdoa

Berpikir Sambil Berdoa
Mazmur 8:5
“Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya?”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 106; Lukas 18; Yosua 23-24

Agustinus merupakan salah seorang pemikir kristiani yang paling hebat sepanjang masa. Yang menarik, ia berdoa dengan khusuk dan efektif ketika sedang serius memikirkan sesuatu. Ia mungkin dijuluki “pemikir yang berdoa”. Kerap kali Agustinus mulai menyusun sebuah dalil dan mengakhirinya dengan doa. Kutipan berikut ini adalah salah satu contoh yang diambil dari Confessions, salah satu karya teologinya:

“Betapa terlambat kudatang untuk mengasihi Engkau, Yang Terindah dari dulu dan sekarang; terlambat kudatang untuk mengasihi-MU...Engkau telah memanggilku; ya, Engkau bahkan telah membuka telingaku. Cahaya-Mu menyinari aku dan mencelikkan mataku.”

Ini bukanlah suatu renungan yang hampa dari seorang teolog gadungan atau filsuf yang hanya mampu memaparkan teori. Akan tetapi, ini adalah pemikiran dari seseorang yang memiliki kehidupan doa yang tulus.

Berpikir sambil berdoa bukanlah suatu hal yang aneh bagi Agustinus. Daud pernah merenungkan keindahan ciptaan sehingga ia menjadi terdorong untuk menyembah Sang Pencipta: ”Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya?” (Mazmur 8:4-5).

Pada saat kita menjalani kehidupan, pemikiran terdalam, perasaan, dan doa kita dapat saling bertautan. Ketika kita sedang melihat keindahan alam atau bahkan sedang menyelesaikan sebuah masalah, maka saat seperti itu dapat menjadi kesempatan untuk berpikir sambil berdoa.

Berpikir sambil berdoa menuntun kita untuk bersyukur dengan penuh arti.

Senin, 15 Agustus 2011

KUASA YANG BEKERJA DALAM KITA

KUASA YANG BEKERJA DALAM KITA
Ayat Pokok: Efesus 3:20-21
Oleh: Ps. Stefan Sos, Kanada


Senang sekali bisa bertemu kembali dengan saudara, setelah mengadakan perjalanan ke 14 negara dalam waktu tiga bulan.  Harus saya akui, ini adalah pekerjaan yang amat berat dan melelahkan.  Namun, semakin lama saya bekerja di ladang Tuhan, semakin saya mengerti apa arti pelayanan yang sesungguhnya!

Saudara dan saya hanyalah alat.  Di balik segala sesuatu yang kita lakukan, ada kuasa yang memampukan kita untuk bekerja.  Bagi Dialah segala hormat dan kemuliaan.  Puji Tuhan!

Kuasa Yang Bekerja
Roh Kudus adalah kuasa yang bekerja di dalam saudara dan saya, memampukan kita yang penuh dengan kekurangan dan kelemahan untuk melakukan tugas sesuai fungsi sebagai anggota tubuh Kristus!  Dia sanggup melakukan segala sesuatu.  Di dalam Dia tidak ada yang mustahil.  Haleluya!

Dia yang ada dalam kita jauh lebih mampu memberikan apa yang kita doakan atau pikirkan.  Dengan kata lain, tidak ada doa atau permohonan yang terlalu besar bagi Allah.  Yang menjadi persoalan bukanlah kemampuan Allah, melainkan, apakah kita memiliki iman seperti anak-anak?   Jika saudara tidak yakin apakah tetangga saudara bisa diselamatkan, bagaimana saudara bisa berdoa bagi keselamatan seluruh bangsa Indonesia??

”Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya.  Amin.”

Adakah doa-doa yang sudah lama kita doakan, namun masih belum juga terjawab?  Allah sanggup!  Mengapa kita tak bisa percaya 100%?

Meragukan Tuhan

Bagi saudara yang masih gundah dan di alam bawah sadar masih menyimpan keraguan terhadap kesanggupan Tuhan, mari lihat tiga contoh orang yang meragukan kuasa Tuhan.
1. Abraham
   Kita mengenal kisah kota Sodom dan Gomora dan dosa yang dilakukan penduduknya.
   Allah adalah Allah yang Maha Kasih, yang tidak menghendaki seorangpun binasa.
   Tetapi Ia juga Allah yang adil dan tidak berkompromi dengan dosa!
 
   Adalah hak Allah untuk langsung memusnahkan Sodom dan Gomora, tetapi itu tidak
   dilakukanNya. Sebelum menjatuhkan hukuman, Ia mengutus Malaikat Tuhan datang
   untuk memberitahukan Abraham tentang rencanaNya.  Mengapa?  Untuk melihat
   reaksi Abraham.
 
   Kita kenal cerita selanjutnya, Abraham melakukan ’tawar-menawar’ dengan Tuhan.
   Mulai dari 50 – 45 – 40 - 30 – 20 – dan ia berhenti di angka 10! Abraham
   ’menghentikan’ kemurahan Tuhan hanya sampai di angka 10!  Abraham tidak lagi
   berusaha memohon kemurahan Tuhan bagi keselamatan Sodom dan Gomora!

   Adakah kita mulai jemu dan lelah berdoa bagi seseorang? Jangan! Teruslah berdoa!
   Meski mungkin kita tidak akan menyaksikan doa kita dijawab, tetapi percayalah
   Dia sanggup! Dia sanggup menjawab dan menyelamatkan orang yang saudara doakan!
   Amin.

2. Sarah
   Sarah meremehkan janji Allah. Telah lama sekali ia menikah dengan Abraham,
   namun tak juga dikaruniai anak, seperti yang dijanjikan Tuhan.  Tahun demi
   tahun berlalu, dan Sarah menyerah; pupus sudah harapannya.  Maka, ketika
   Tuhan datang untuk menegaskan kembali janjiNya, Sarah pun tertawa dalam hati
   dan berkata, "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku
   sudah tua?”

   Tak ada lagi sukacita ketika mendengar janji Tuhan akan segera digenapi!
   Terlalu mustahil bagi seorang yang telah amat lanjut usia dan telah mati haid
   untuk melahirkan seorang anak. Sarah merasa terlalu tua untuk menerima
   janji Tuhan!
 
   Adakah di antara kita yang merasa terlalu tua untuk melakukan sesuatu bagi Tuhan?
   Janji Tuhan adalah ”Ya” dan ”Amin”! Kalau Dia berjanji, Dia takkan ingkar janji!
   Dia sanggup memampukan saudara.  Masalahnya, percayakah saudara??

   Tentang iman Abraham, Alkitab mencatat demikian, ”Imannya tidak menjadi lemah,
   walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah
   kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap
   janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam
   imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa
   untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan – Roma 4:19-21. Percayakah saudara
   akan janji Allah?

3. Sepuluh Pengintai Israel
   Sepuluh orang pengintai yang dikirim Musa ke negeri perjanjian, kembali membawa
   kabar baik, ”...memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah
   hasilnya” – Bilangan 13:27. Tetapi ucapan mereka selanjutnya menciutkan hati
   seluruh bangsa Israel. Mereka meragukan kuasa Allah: ”Kita tidak dapat maju
   menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita.” 

   Bagaimana dengan saudara? Percayakah saudara, bahwa Roh yang ada di dalam kamu,
   lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia” – 1 Yohanes 4:4?

   Sembilan puluh tahun sudah usia gerakan Pantekosta di Indonesia. Mujizat dan
   kebangunan Rohani terjadi di mana-mana. Dan kuasa Allah yang sama masih terus
   bekerja sampai saat ini.  Puji Tuhan!

Pesan saya hari ini singkat saja:
1. Jangan pernah sekalipun meragukan kemurahan Tuhan;
2. Jangan pernah meragukan janji Tuhan; dan
3. Jangan pernah meragukan kuasa Allah!
Tuhan Yesus memberkati saudara! 

Minggu, 14 Agustus 2011

Tuhan Pahlawanku

TUHAN itu pahlawan perang; TUHAN, itulah nama-Nya. Keluaran 15:3

Beberapa puluh tahun yang lalu di kota Surabaya, Inggris dengan kekuatan 30.000 pasukan, 50 pesawat terbang dan sejumlah besar kapal perang berusaha mematahkan perlawanan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan rakyat yang berbekal senjata seadanya. Sejarah mencatat Inggris butuh waktu sebulan untuk bisa menduduki Surabaya seutuhnya. Tentara Inggris dibuat terperangah oleh kekuatan tekad dan semangat pantang menyerah arek-arek suroboyo. Walau Surabaya jatuh ke tangan Inggris peristiwa 10 November 1945 tersebut telah membangkitkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari rongrongan Belanda melalui Netherlands Indies Civil Administration (NICA)  yang ingin kembali berkuasa.
Sebagai pengikut Kristus sesungguhnya setiap hari kita ada di medan pertempuran melawan iblis. Iblis tidak pernah berhenti berusaha menjatuhkan kita dari iman kepada Kristus. Mulai dari tawaran manis menyenangkan daging hingga pencobaan berat yang menyesakkan dada, ia perhadapkan kepada kita. Banyak anak Tuhan yang kemudian undur dari iman karena terjerat narkoba, judi, perzinahan, kesulitan hidup hingga karena penyesatan. Mereka jatuh karena tidak melibatkan Tuhan dalam peperangan rohani melawan iblis.
Nasehat Tuhan Yesus ini bagus untuk kita simak: “Berjagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh dalam pencobaan.” Berjagalah adalah bagian dari upaya kita untuk tidak jatuh dalam dosa. Sedangkan berdoa kepada Allah adalah upaya kita melibatkan Allah untuk berperang bagi kita. Allah tidak mungkin berpangku tangan ketika kita berdoa. Ia akan bersegera menolong dan melepaskan kita bila jerat iblis mulai melilit kita. Allah bersedia 24 jam sehari dan  7 hari dalam seminggu untuk membela kita anak-anaknya bila kita berseru dan berdoa kepadaNya.
Hari ini  tidak ada salahnya bila melalui renungan ini saya mengingatkan Anda bahwa Pahlawan Perang sejati Anda adalah Kristus Yesus. Anda tidak akan mungkin menang menghadapi cobaan hidup tanpa melibatkan Kristus. Dan satu-satunya cara melibatkan Kristus dalam peperangan rohani Anda adalah dengan BERDOA. Ketika Anda mulai berdoa Iblis gemetar dan bersiap lari dari hadapan Anda.(TW)
Doa: Tuhan Yesus, aku butuh Engkau berperang bersamaku menghadapi cobaan hidup ini. Bersama-Mu Tuhan kemenangan dan sukacita pasti datang ganti kekalahan dan kesengsaraanku. Amin.  

Sabtu, 13 Agustus 2011

Rencana Allah

Bacaan kita hari ini dari Roma 8: 26-30

Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

True Story: Setelah peristiwa 11 September 2001, sebuah perusahaan mengundang karyawan dari perusahaan lain yang selamat dari serangan atas WTC – untuk menceritakan pengalamannya. Seorang kepala keamanan selamat karena harus mengantar anaknya ke sekolah sebab istrinya sedang sakit. Seorang wanita terlambat datang karena alarm jamnya tidak berbunyi tepat waktu. Seorang karyawan ketinggalan bus. Seorang karyawan menumpahkan makanan dibajunya sehingga perlu waktu untuk berganti pakaian. Seorang karyawan mobilnya tidak bisa dihidupkan. Seorang lainnya memakai sepatu baru pagi itu dan berangkat kerja dengan bersemangant. Namun sepatu itu menyebabkan luka di tumit dan membuatnyya berhenti disebuah toko obat untuk membeli plester.

Firman Tuhan berkata bahwa Allah turut bekerja dalam segaa hal, termasuk ketika sepertinya segala hal tidak berjalan sesuai dengan keinginan kita hanya dengan maksud untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia. Perhatikan bahwa Tuhan berkata semua ini akan terjadi bagi orang yang mengasihi Dia, yaitu yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah, bukan rencana kita! Yang perlu kita lakukan adalah berusaha mengerti akan setiap karya Tuhan didalam hidup ini. Hari ini, ketika banyak hal tidak sesuai dengan rencana kita, semuanya terlihat sangat kacau, atau bahkan hal-hal kecil seperti anda tidak bisa menemukan kunci mobil, lampu merah mati dan membuat macet; jangan terburu-buru marah atau frustasi, karena TUHAN sesungguhnya sedang bekerja untuk menjaga kehidupan anda!

Motivasi: Mari belajar bersyukur atas segala hal yang telah, sedang dan akan terjadi dalam hidup kita. Ini karena kita percaya bahwa Tuhan tetap memegang kendali atas segala hal yang terjadi dan semuanya terjadi hanya dengan maksud agar rencana-Nya dapat digenapi dalam hidup kita ini.

Jumat, 12 Agustus 2011

"Allahku akan memenuhi segala keperluanmu."

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 90; Lukas 2; Ulangan 26-27

Satu pelajaran yang Yesus ajarkan kepada kita adalah memiliki keyakinan bahwa Allah memenuhi setiap doa yang benar. Orang-orang yang sinis mungkin mempertanyakannya, kaum humanis mungkin menyangkalnya, dan para intelektual mungkin menganggapnya konyol. Tetapi, inilah janji Kristus sendiri: "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya" (Yohanes 15:7).

Apakah ayat ini berarti bahwa Allah memberi kita selembar cek kosong ketika kita berdoa? Apakah ia berjanji akan memberikan apa pun yang kita inginkan, jika kita terus meminta? Tidak. Allah terlalu mengasihi kita untuk menjawab doa-doa yang bodoh atau yang dapat membahayakan kita. Tetapi, semakin kita dekat kepada-Nya - semakin kita tinggal di dalam Dia dan firman-Nya di dalam kita - semakin kita akan merindukan apa yang Dia rindukan, maka doa kita akan semakin merefleksikan diri-Nya.

Allah berjanji, "Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela" (Mazmur 84:12). Percayalah pada janji itu dengan segenap jiwa Anda.

Orang yang mengandalkan Tuhan Yesus dalam hidupnya setiap hari, tidak akan pernah mengalami kekurangan.

Kamis, 11 Agustus 2011

DOA DAN PENGHARAPAN YANG MEMBAWA KEMENANGAN

Seorang ibu mengalami sakit kanker telah puluhan tahun lamanya. Pada tahun 1989 ia menjalani operasi pengangkatan payudara di sebelah kanannya. Saat itu dokter telah memfonis bahwa umurnya hanya tinggal 6 bulan lagi. Ibu itu dinasihati untuk "bersenang-senang" saja. Namun ibu itu mengatakan bahwa hidup atau mati ditangan Tuhan. Saya tetap berharap dan pasrah pada-Nya.

Ditahun 2005 ia menjalani operasi yang kedua untuk mengangkat payudara di sebelah kirinya. Menurut diagnosa dokter hal ini menandakan bahwa kankernya sudah merambat ke seluruh tubuh.

Dengan profesionalitasnya sang dokter mengatakan hal yang sama seperti yang disampaikan oleh dokter yang lain pada tahun 1989, bahwa umur ibu tinggal 6 bulan lagi. Belajar dari pengalaman tahun 1989 sang ibu mengatakan : "tujuh belas tahun yang lalu saya pernah mendengar ucapan yang sama dengan ucapan dokter sekarang, tapi ternyata sampai saat ini saya masih hidup. Saya hanya percaya pada Yesus saja; Ia Sang empunya hidup!". Terbukti ibu itu bertahan sampai bulan Agustus ditahun 2009. Doa, usaha ketaatan dan pengharapan pada Tuhan membuat ibu itu bertahan menghadapi penyakit kanker ganas. Walau Ibu itu akhirnya meninggal namun dalam perjalanan hidup sebeblum ia meninggal ia tetap beraktifitas seperti biasa. Seakan sakit tak pernah dialaminya. Bahkan, ia malah serius dalam melayani pekerjaan Tuhan bersama dengan rekan-rekan kerjanya.

Vonis mati yang dihadapkan pada ibu ini justru memperteguh pengharapannya kepada Tuhan. Hal ini sama seperti yang dialami oleh jemaat Kristen saat Yohanes mendapatkan penglihatan. Mereka teraniaya oleh kaisar Roma karena tidak mau taat dan menyembah Kaisar. Kematian menanti mereka! Namun mereka tetap berharap dan setia pada Tuhan. Pengharapanlah yang membuat mereka menang!

Bacaan diambil dari kitab Wahyu 8 : 1-3

Salam sejahtera di dalam Tuhan Kita "Yesus Kristus"

Rabu, 10 Agustus 2011

HATI YANG TERPELIHARA

Ketika saya masih duduk di Sekolah Menengah Pertama dulu, kakak-kakak saya sering mengajak teman-temannya bermain ke rumah. Suatu hari penampilan salah seorang dari mereka menarik perhatian saya. Berbeda dari biasanya, hari itu ia memakai kalung salib, padahal selama ini ia tidak memperlihatkan ciri kekristenan. Saya tidak dapat menahan diri lalu bertanya, "Kakak ini orang Kristen ya?" Ia tersenyum lalu menjawab enteng, "Bukan, tetapi saya senang dengan simbol salib, jadi saya pakai." Aneh kedengarannya tetapi memang begitulah kenyataannya. Orang Kristen pun banyak yang menggunakan liontin salib tetapi sikap hidup dan perkataannya tidak menunjukkan identitas kekristenan.

Seorang dikenal dari perbuatan, sikap dan kata-katanya. Karya dan kata yang baik dan benar keluar dari hati yang juga baik. Memang bisa saja karya dan kata yang baik keluar dari hati yang busuk atau jahat. Tetapi kemunafikan itu biasanya tidak bertahan lama, suatu saat pasti akan terbongkar juga. Itu sebabnya penting memelihara hati karena segala yang keluar dalam kata-kata bersumber dari apa yang ada di hati. Bila selama ini hati kita dipenuhi hal yang buruk, bukan berarti tidak ada harapan menjadi baik. Asalkan kita mau membuka diri maka Allah mampu memberi hati yang baru. Jika Allah memberi hati yang baru, itu tidak permanen karenanya butuh dipelihara.

Apapun pekerjaan yang ditekuni, berikanlah hati ini tempat Yesus bertakhta, agar kehidupan menjadi berkat. Siapa yang bertakhta di hati saudara?

Bacaan Kitab Lukas 6 : 43-45

Selasa, 09 Agustus 2011

KASIH ALLAH SELALU MENYERTAI KITA

Sebagai orang beriman kita percaya bahwa kasih Allah tidak berkesudahan dalam kehidupan kita. Kasih itu dapat dinyatakan dalam berbagai cara. Namun dalam kehidupan kita sering muncul keraguan akan kasih Allah, ketika kita berhadapan dengan berbagai macam pencobaan. Dalam situasi tersebut, kita tidak pernah mencoba belajar dari pengalaman masa lalu ketika kita merasakan kasih dan penyertaan Allah.

Bacaan ini memperlihatkan kasih Tuhan yang selalu menyertai sepanjang bangsa Israel menuju tanah perjanjian. Penyebutan 'manna' pada ayat ke-12 mengingatkan kasih dan penyertaan Tuhan ketika umat Israel mengeluh tentang makanan di padang gurun Sin. Tuhan memberikan kepada mereka manna yang menjadi bahan makanan mereka selama kurang lebih 40 tahun (Keluaran 16:35) sampai dengan mereka tiba di tanah Kanaan. Karena setelah mereka tiba di tanah Kanaan mereka dapat memakan yang dihasilkan oleh tanah Kanaan. Namun sebelum mereka memakannya, mereka harus merayakan Paska terlebih dulu. Perayaan Paska tidak hanya sekedar dimaknai sebagai peringatan kasih Tuhan di masa lampau, tetapi juga menjadi bukti dari penyertaan Tuhan dalam perjalanan mereka dan juga sebagai awal dari sebuah kehidupan yang baru yang ditandai dengan berhentinya manna yang diganti dengan makanan dari hasil tanah di Kanaan. Dengan demikian Israel tidak perlu lagi merasa kuatir akan kekurangan bahan makanan.

Kisah ini mengingatkan kita juga untuk tidak perlu kuatir disepanjang perjalanan hidup yang kita jalani. Kasih dan berkat Tuhan selalu menyertai. Tuhan akan menyediakan apa yang menjadi kebutuhan kita. Yang terpenting adalah kita tidak lupa bersyukur.

Bacaan Kitab Yosua 5 : 10-12

Salam sejahtera di dalam Tuhan kita "Yesus Kristus"

Senin, 08 Agustus 2011

Permainan Utak

“Anak-anakpun sudah dapat dikenal dari perbuatannya, apakah bersih dan jujur kelakuannya.” Amsal 20: 11

Salah satu permainan untuk anak-anak  yang diperkenalkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah permainan UTAK yang merupakan singkatan dari Ular Tangga Anti Korupsi. Permainan ini merupakan modifikasi dari permainan ular tangga biasa yang sudah lama menjadi permainan anak-anak. Dalam angka-angka yang terdapat dalam gambar permainan UTAK tersebut terdapat angka 88 yang bertuliskan: “mencontek adalah contoh nyata perbuatan korupsi.”

Jika seorang pemain masuk di angka tersebut maka ia akan merasa apes karena angka 88 ditandai dengan gambar  ekor ular  yang tubuhnya menjuntai ke bawah dan kepala si ular menunjuk ke petak angka 13. Dengan demikian hasil permainannya pun harus merosot ke petak angka 13. Ini menyebabkan kerugian terhadap perolehannya.
Permainan UTAK merupakan semacam media pembelajaran untuk penanaman konsep pemahaman korupsi sejak dini kepada anak-anak. Sejak usia dini, anak diberi pengertian tentang nilai-nilai kejujuran yang mudah mereka temukan sendiri di lingkungan sekolah dan rumah mereka.
Saudara pembaca yang dikasihi oleh Tuhan. Nilai-nilai tentang kejujuran bukan saja dikehendaki oleh Pemerintah, tetapi Tuhan juga menuntut dan menghargai orang beriman yang bertindak jujur dalam perbuatannya sehari-hari. Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur dalam Lukas 16: 1-9.
Di tengah dunia sekarang yang penuh dengan kebohongan dan ketidakjujuran dalam segala bidang, Firman Tuhan banyak berbicara kepada kita tentang arti dan nilai kejujuran. Dalam Amsal 15 : 8 dikatakan : “Korban orang fasik adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi doa orang jujur dikenanNya.”

Bagaimana dengan pengalaman hidup saudara selama ini? Ketika saudara mengalami masalah dan berdoa kepada Tuhan, Tuhan tidak mau menjawab doa saudara karena barangkali ada ketidakjujuran dalam hati saudara. Seringkali terdapat ketidakjujuran kepada Tuhan, kepada pasangan hidup, kepada majikan, kepada orang tua, kepada teman kerja, kepada pemerintah dsb. Mari kita memeriksa diri kita masing-masing, apakah masih ada kejujuran dalam hidup kita? (PHM)

Doa: Ampuni aku Tuhan kalau ada ketidakjujuran dalam diriku. Amin.

Minggu, 07 Agustus 2011

"1000 hari Sabtu."

Makin tua, aku makin menikmati Sabtu pagi. Mungkin karena adanya keheningan sunyi senyap sebab aku yang pertama bangun pagi, atau mungkin juga karena tak terkira gembiraku sebab tak usah masuk kerja. Apapun alasannya, beberapa jam pertama Sabtu pagi amat menyenangkan.

Beberapa minggu yang lalu, aku agak memaksa diriku ke dapur dengan membawa secangkir kopi hangat di satu tangan dan koran pagi itu di tangan lainnya. Apa yang biasa saya lakukan di Sabtu pagi, berubah menjadi saat yang tak terlupakan dalam hidup ini. Begini kisahnya.

Aku keraskan suara radioku untuk mendengarkan suatu acara Bincang-bincang Sabtu Pagi. Aku dengar seseorang agak tua dengan suara e masnya. Ia sedang berbicara mengenai seribu kelereng kepada seseorang di telpon yang dipanggil "Tom". Aku tergelitik dan duduk ingin mendengarkan apa obrolannya.

"Dengar Tom, kedengarannya kau memang sibuk dengan pekerjamu. Aku yakin mereka menggajimu cukup banyak, tapi kan sangat sayang sekali kau harus meninggalkan rumah dan keluargamu terlalu sering. Sulit kupercaya kok ada anak muda yang harus bekerja 60 atau 70 jam seminggunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk menonton pertunjukan tarian putrimu pun kau tak sempat".

Ia melanjutkan : "Biar kuceritakan ini, Tom, sesuatu yang membantuku mengatur dan menjaga prioritas apa yang yang harus kulakukan dalam hidupku".

Lalu mulailah ia menerangkan teori "seribu kelereng" nya. "Begini Tom, suatu hari aku duduk-duduk dan mulai menghiitung- hitung. Kan umumnya orang rata-rata hidup 75 tahun. Ya aku tahu, ada yang lebih dan ada yang kurang, tapi secara rata-rata umumnya kan sekitar 75 tahun. Lalu, aku kalikan 75 ini dengan 52 dan mendapatkan angka 3900 yang merupakan jumlah semua hari Sabtu yang rata-rata dimiliki seseorang selama hidupnya. Sekarang perhatikan benar-benar Tom, aku mau beranjak ke hal yang lebih penting".

"Tahu tidak, setelah aku berumur 55 tahun baru terpikir olehku semua detail ini", sambungnya, "dan pada saat itu aku kan sudah melewatkan 2800 hari Sabtu. Aku terbiasa memikirkan, andaikata aku bisa hidup sampai 75 tahun, maka buatku cuma tersisa sekitar 1000 hari Sabtu yang masih bisa kunikmati".

"Lalu aku pergi ketoko mainan dan membeli tiap butir kelereng yang ada. Aku butuh mengunjungi tiga toko, baru bisa mendapatkan 1000 kelereng itu. Kubawa pulang, kumasukkan dalam sebuah kotak plastik bening besar yang kuletakkan di tempat kerjaku, di samping radio. Setiap Sabtu sejak itu, aku selalu ambil sebutir kelereng dan membuangnya" .

"Aku alami, bahwa dengan mengawasi kelereng-kelereng itu menghilang, aku lebih memfokuskan diri pada hal-hal yang betul-betul penting dalam hidupku. Sungguh, tak ada yang lebih berharga daripada mengamati waktumu di dunia ini menghilang dan berkurang, untuk menolongmu membenahi dan meluruskan segala prioritas hidupmu".

"Sekarang aku ingin memberikan pesan terakhir sebelum kuputuskan teleponmu dan mengajak keluar istriku tersayang untuk sarapan pagi. Pagi ini, kelereng terakhirku telah kuambil, kukeluarkan dari kotaknya. Aku befikir, kalau aku sampai bertahan hingga Sabtu yang akan datang, maka Allah telah memberi aku dengan sedikit waktu tambahan ekstra untuk kuhabiskan dengan orang-orang yang kusayangi".

"Senang sekali bisa berbicara denganmu, Tom. Aku harap kau bisa melewatkan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang kau kasihi, dan aku berharap suatu saat bisa berjumpa denganmu. Selamat pagi!"

Saat dia berhenti, begitu sunyi hening, jatuhnya satu jarumpun bisa terdengar! Untuk sejenak, bahkan moderator acara itupun membisu. Mungkin ia mau memberi para pendengarnya, kesempatan untuk memikirkan segalanya. Sebenarnya aku sudah merencanakan mau bekerja pagi itu, tetapi aku ganti acara, aku naik ke atas dan membangunkan istriku dengan sebuah kecupan.

"Ayo sayang, kuajak kau dan anak-anak ke luar, pergi sarapan" kataku, "Lho, ada apa ini...?", tanyanya tersenyum. "Ah, tidak ada apa-apa, tidak ada yang spesial", jawabku, " Kan sudah cukup lama kita tidak melewatkan hari Sabtu dengan anak-anak ? Oh ya, nanti kita berhenti juga di toko mainan ya? Aku butuh beli kelereng."

Sabtu, 06 Agustus 2011

"Indahnya Pengampunan."

Aku mengetuk pintu rumah bercat pagar coklat itu. Kulihat jam tanganku. Jam empat tepat. Beberapa saat kemudian, pintu rumah terbuka. Di hadapanku muncul seorang wanita tua yang agak pendek, dan kurus.

“Mau cari siapa, ya?” katanya heran sambil menatapku.

“Em.. saya teman sekolah Dennis.. Dennisnya ada?” tanyaku sambil menatapnya.

“Oh, sebentar ya, Non, dilihat dulu. Dari tadi pagi sih Den Dennisnya belum keluar. Sarapannya saja sudah saya bawa ke kamarnya, tapi tidak dimakan.” paparnya jelas.

“Memangnya Dennis sakit apa?”tanyaku.

Wanita tua itu mendekatkan dirinya padaku dan membisikkan di telingaku: ”Bukan sakit, Non. Den Dennis sepertinya stress. Dari kemarin malam, Ibu dan Bapa bertengkar terus. Den Dennis mencoba melerai, tapi malah dimarahi Bapa dan disuruh masuk kamar. Sampai sore ini Den Dennis belum keluar. Padahal tadi pagi dan siang Ibu sudah bikinin makanan buat Den Dennis.”

Aku kaget setengah mati. Sekarang aku baru mengerti apa yang Dennis masalahkan saat ini.

“Siapa, Mbo?” tiba-tiba ada suara dari dalam.

“Anu, Bu, ada temannya Den Dennis.” lapornya.

“Permisi, Tante. Hari ini Dennis ngga sekolah. Saya teman sekelasnya Dennis, mau menengok Dennis. Bisa saya ketemu sama dia?” aku mencoba mengungkapkan maksudku dengan sopan.

“Oh, Dennisnya lagi tidur tuh, tadi pagi kepalanya agak pusing. Jadi hari ini tidak sekolah. Padahal tidak usah ditengok, besok juga pasti sudah sembuh.” katanya pura-pura berbohong.

“Siapa bilang Dennis sakit?” Dennis tiba-tiba muncul dari pintu ruang tamu.

Ibunya pasti kaget setengah mati. Tapi wajahnya masih menunjukkan wajah tidak berdosa.

“Oh, kamu sudah bangun? Mama kira kamu masih tidur.” jelasnya lagi.

Kedua tangannya masuk ke dalam kantong celana pendeknya, Dennis menghampiriku, memegang lenganku dan menggiringku ke dalam. Mama Dennis bingung setengah mati, termasuk wanita tua itu, termasuk aku.

Dennis membawaku masuk ke dalam kamarnya. Kamarnya begitu besar, mungkin dua kali lipat kamarku.

“Ngga apa-apa aku masuk ke kamar kamu?” kataku ketika menutup pintu kamar dan melepaskan tanganku.

“Ada apa ke sini?” tanyanya ketus.

Setelah aku duduk di sofanya, “Em.. kukira kamu sakit. Jadi aku ke sini. Kamu belum makan siang, kan? Nih, aku bawain makanan buat kamu. Oh, ya aku juga bawa catetan pelajaran yang tadi diajarin.” kataku menyodorkan semua barang bawaanku.

Dia menatapku tanpa berbicara sepatah kata pun. Aku pun jadi ‘salting’ dibuatnya.

“Kenapa ngeliatin aku kayak gitu? Kamu ngga suka ya?” kataku. Dia tetap diam.

Lalu aku berdiri: ”Ya udah, deh, aku pulang dulu. Sori yah udah ganggu waktu kamu.”

Ketika aku berbalik hendak berjalan menuju pintu, Dennis memegang tanganku. Aku heran juga kaget.

Dia berkata padaku, dengan wajah yang memelas dan mata yang berkaca-kaca: ”Please, temenin aku ngobrol..!”

Aku melepaskan genggamannya dan duduk lagi.

“Sorri.” katanya singkat.

“Kamu lagi ada masalah, ya?”

“Lo udah tau..” tanyanya datar.

Aku pun mengangguk pelan.

“Tadi pembantumu yang cerita.” kataku singkat.

“Gua harus gimana?” tanyanya putus asa. Air matanya hampir keluar.

“Sebenernya aku ngga tau kejadian lengkapnya. Tapi aku cuma mau kasih tau, Tuhan udah ijinin semuanya terjadi. Tuhan juga pasti akan kasih jalan keluarnya. Dan aku tau, di balik semua ini, Tuhan pasti kasih kamu sebuah janji yang indah. Ini rencana Tuhan buat kamu dan keluarga kamu. Semua datang untuk pergi. Bawa ortumu dalam doa, dan yakin dengan iman kalau Tuhan akan jawab semua doamu.” kataku mencoba menghibur.

Kata-kataku membuat dia menangis.

“Tapi kenapa Tuhan ijinkan semua ini terjadi sama aku?” tanyanya sedih.

“Tuhan mungkin cuma pengen nguji iman kamu. Apakah kamu tahan menghadapi semua ini? Atau justru malah putus asa dan menyerah.” kataku lagi.

“Aku udah ngga tau harus ngapain lagi sekarang.. Aku udah putus asa, mendingan mati aja deh.”

“Kamu tau, ketika kamu ucapin kalimat itu, seluruh surga sedih, apalagi Tuhan. Dia udah bela-belain turun ke dunia buat selamatin kamu dari maut. Tapi kamu malah menyerahkan diri kamu kepada maut.” kataku.

“Tapi semua orang kan pasti mati. Kenapa sih Tuhan ngga cabut nyawa gua sekarang aja?! Gua tuh udah bosen hidup. Apa gua hidup cuma buat ngeliatin ortu bertengkar terus? Ngeliat mereka cerai dan gua ngga tau harus gimana?” tanyanya mulai marah.

“Nis, aku tau perasaan kamu. Aku tau kamu sakit hati banget sama kedua ortu kamu. Tapi apa waktu Yesus ditangkep dan dihakimin dia sakit hati sama orang-orang itu? Dia malah nempelin lagi telinga orang yang nangkep Dia gara-gara dipotong ama muridNya.”

“Tuhan, Tuhan! Gua, gua! Ngga ada hubungannya. Lo ngebandingin gua ama Tuhan. Udah deh ngga usah bawa-bawa Tuhan segala! Coba bayangin kalo lo di posisi gua sekarang!” katanya marah. Dia berdiri dan berjalan ke jendela.

“Kalo aku jadi kamu, aku akan bawa mereka dalam doa. Aku akan berdoa buat mereka. Karena kuasa doa betul-betul dahsyat...”

“Lo cuma doa doang? Mana bisa berenti sampe situ? Sampe tiga taon lo berdoa juga ga bakal dapet jawabannya.” tudingnya lagi.

“Aku juga bakal ngasih mereka pengertian dan kasih sayang seorang anak.” kataku menunduk.

“Lo jangan sok rohani deh, gua ngga suka!”katanya ketus.

Aku mulai menangis. Kamar itu sunyi senyap beberapa saat. Entah kenapa, aku tak sanggup lagi menahan air mataku. Seakan-akan aku ikut merasakan kesedihan di hatinya.

“Yesus perduli hidupmu. Kamu berharga di mataNya, karena Dia sayang sama kamu. Dia mau kamu menyerahkan semua masalahmu dan Tuhan akan selesaikan.” kataku sambil menangis.

Dennis pun menangis. Hatinya dijamah Tuhan dan Roh Kudus bekerja atasnya. Kedua kakinya lemah dan dia jatuh berlutut di atas karpet kamarnya yang tebal itu.

Dia menangis sejadi-jadinya. Aku mendekatinya dan ikut berlutut.

“Yesus sayang kamu..” kuulangi kata-kataku dengan penuh perasaan. Dan dia menangis lagi.

Aku mulai tumpang tangan atasnya, dan berdoa buat dia. Aku mengajaknya untuk memaafkan kedua orang tuanya. Tuhan menghapus kepahitan Dennis atas kedua orang tuanya.

Setelah kurang lebih setengah jam aku mendoakannya, dan Dennis sudah berhenti menangis, aku mengingatkannya lagi untuk selalu mendoakan kedua orang tuanya dan memberikan mereka kasih yang datang dari surga.

Jam menunjukkan pukul setengah enam. Aku masih membantunya menyalin semua catatan yang aku bawa tadi sore untuknya. Hatinya sekarang sudah agak tenang, dan menampilkan sifat aslinya yang ceria dan penuh humor. Tak lupa aku katakan pesan Bu Catherine tadi siang untuk membawa surat sakitnya besok.

“Besok sekolah, kan?” tanyaku.

“Sure!” jawabnya mantap.

“Gitu, dong!” kataku sambil tersenyum.

Pintu kamar Dennis diketuk dari luar. Pembantunya masuk membawakan mereka makanan dan minuman. Wanita tua itu heran mengapa tiba-tiba tuannya jadi ceria begini.

Aku hanya tersenyum padanya. Setelah itu dia keluar. Mama Dennis tiba-tiba masuk ketika kami sedang membuat PR bersama-sama sambil ngobrol.

Dia heran melihat perlakuan anak laki satu-satunya yang berubah drastis selama 2 jam.

“Lagi apa sih?” katanya bertanya penasaran.

“Buat PR.” jawab Dennis sambil tersenyum. Mama Dennis lebih heran lagi ketika melihat Dennis bisa tersenyum.

Terima kasih Tuhan, Kau kembalikan Dennis seperti aslinya. Terima kasih kau sudah menjamah hatinya dan memberikannya hati yang baru..

Tut.. tut.. Nokia-ku berbunyi nyaring. SMS dari Dennis.

“Thanks, ya Nes, lo orang pertama yang paling baek dan perhatian, yang pernah gua kenal. Gua seneng banget lo, Mama udah bisa ngampunin Papa, tadi kita doa sama-sama buat Papa. Baru pertama kali aku liat Mama nangis buat Papa….”

Aku tersenyum dari membalas SMS-nya: “Jangan terima kasih sama aku, tapi sama Tuhan yang mau pulihkan keluarga kamu. Terus berjuang, ya! Aku yakin pasti Tuhan jawab doa kamu. Aku juga bantu doa, kok.”

Sebulan setelah itu, semuanya sudah berubah total. Rumah yang sebesar bahtera Nuh itu, yang tadinya penuh ketegangan dan ketakutan, telah berubah menjadi rumah ‘hidup’ yang penuh keceriaan dan tawa.

Doa-doa yang kami panjatkan selama ini Tuhan dengar dan lewat semua kejadian yang Dia ijinkan terjadi pada Dennis sekeluarga, Tuhan buka mata Dennis, mengubah jalan pikiran dan juga hatinya.

Berangsur-angsur Papa Dennis sadar akan sikapnya selama ini yang terlalu gila kerja dan membiarkan istrinya mengurus rumah tangganya sendiri tanpa dukungan seorang suami.

Selama ini Dennis menunjukkan kasihnya kepada orang tuanya dan lewat itu, mereka sadar. Mereka mulai kembali pergi ke gereja setiap minggu , beribadah bersama. Dan, satu keluarga lagi yang telah diselamatkan...

II Korintus 2:10

“Sebab barangsiapa yang kamu ampuni kesalahannya, aku mengampuninya juga. Sebab jika aku mengampuni, seandainya ada yang harus kuampuni, maka hal itu kubuat oleh karena kamu di hadapan Kristus,..”

Matius 21:22

Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya."

Jumat, 05 Agustus 2011

"Kasih Yang Sempurna."

Allah menciptakan segala sesuatu baik adanya dan tidak sedang bermain “dadu”. Bila menciptakan seperti bermain dadu, Mengapa Ia tidak menciptakan manusia atau binatang melata atau tumbuh-tumbuhan lebih dahulu, kemudian menjadikan terang dan gelap dengan apakah ciptaan-Nya itu berpijak?
(1 Korintus 15 : 46-49 Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah. Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga. Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga. Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi)

Segala sesuatu ada prosesnya dan tak ada sesuatupun yang tidak melalui proses, entah hal buruk atau baik menimpa kehidupan kita. Namun semua terjadi karena apa yang kita utamakan dalam kehidupan, itulah awal proses yang menimpa diri kita.
Demikianpula dengan menjalin kasih pribadi satu dengan yang lain. Bila terjadi sesuatu hal, renungkanlah di dalam hati, apa yang membuat diri kita mengambil keputusan itu, entah dengan kesadaran, keterpaksaan ataupun kelalaian, kepasrahan, bahkan hawa nafsu?
(Mazmur 4:5 Memang kamu gelisah, tetapi jangan lalu berdosa, selidikilah batinmu dan mengaduhlah di tempat tidurmu)

Namun manusia selalu berusaha dan Allah yang menentukannya. Bila Allah yang menentukannya, maka apa yang ditentukan Allah selalu baik adanya.
(Yohanes 15:1 “Akulah pokok anggur yang benar dan BapaKulah pengusahanya. Setiap ranting padaKu yang tidak berbuah, dibersihkanNya, supaya ia lebih banyak berbuah.)

Tetapi siapakah yang menolak hal-hal yang baik dari Allah? Bukankah manusia sendiri? yang menentukan dan menilai, bahwa hal itu buruk atau baik, bukankah manusia sendiri?
(Kejadian 3: 22 Berfirmanlah TUHAN Allah : “Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya)

Segala peristiwa tidak dapat dihapus entah kesalahan maupun kebaikan, namun rahmat pengampunan diberikan oleh Allah, bila mau mengakui kesalahannya. Dan rahmat Allah pula yang mendorong diri kita untuk tidak melakukan kesalahan lagi. Suatu perkara dianggap sah bila ada dua saksi yang menyatakannya di dalam pengadilan, begitupula akan pengakuan dianggap sah bila ada dua saksi, Allah dan manusia.
( Yohanes 20: 22-23 Dan sesudah berkata demikian, Ia menghembusi mereka dan berkata;”Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.
1 Petrus 3: 21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya yaitu baptisan – maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah – oleh kebangkitan Yesus Kristus, yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya )

Jika demikian, selayaknya kita menerima apa yang telah menimpa diri, entah hal baik atau buruk dengan ucapan syukur. Karena Allah mengetahui semuanya, dan akan menuntun pada hal kebaikan untuk jiwa-jiwa yang dikasihi-Nya yang mau berbalik pada-Nya dalam kesatuan yang Kudus.
(1 Petrus 1: 16 “ sebab ada tertulis :Kuduslah kamu, sebab Aku Kudus,
1 Petrus 2 : 19-21 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya)

Salam Damai dan Doa
“Semoga Allah memberimu Damai”
God Blessing U

Kamis, 04 Agustus 2011

"Menantikan Sukacita."

Sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
—Mazmur 30:6

Baca: 2 Korintus 4:8-18

Sebagian besar hidup kita berpusat pada masa-masa penantian. Kita akan sangat merasa kehilangan jika pada suatu pagi kita bangun dan tiba-tiba mendengar pengumuman tak terduga: "10 menit lagi Natal!" Sukacita dalam banyak peristiwa hidup dialami karena kita memiliki waktu untuk menantikannya.

Hari Natal, acara liburan, perjalanan misi, pertandingan olahraga. Semuanya menjadi semakin bernilai disebabkan oleh jam-jam yang kita habiskan untuk menanti datangnya saat-saat itu—semua kesenangan, tantangan, dan kegembiraan yang akan datang dari pengalaman itu silih berganti memenuhi benak kita.

Saya terpikir akan nilai dari sebuah penantian dan perasaan menggebu-gebu yang menyertainya di dalam hati manusia saat saya membaca Mazmur 30:6, "Sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar soraksorai." Sang pemazmur sedang menyatakan suatu pemikiran yang memberikan penghiburan, yaitu bahwa kesusahan duniawi hanya terasa sesaat saja jika dibandingkan dengan sukacita yang kita nantikan akan terjadi di surga hingga selamaselamanya. Rasul Paulus menuliskan pemikiran yang serupa dalam 2 Korintus 4:17. Dalam ayat tersebut, kita menemukan bahwa "penderitaan ringan" akan menuntun kita pada kemuliaan kekal.

Untuk saat ini, sebagian dari kita yang berdukacita dapat terus memiliki pengharapan daripada tenggelam dalam keputusasaan dan memiliki sikap hati yang menantikan daripada terus berduka. Mungkin saja hati kita mengalami kelamnya malam hari, tetapi di hadapan kita terbentang fajar kekekalan. Dan seiring fajar itu, Allah menjanjikan sukacita yang tak akan pernah berakhir dari pagi surgawi. —JDB

Kesengsaraan, dukacita, dan penderitaan
Tidak lain adalah batu loncatan surga
Menuju hari esok yang cerah dan penuh sukacita
Tempat di mana tidak ada lagi kesedihan. —Glass

Kita mampu menghadapi pencobaan dalam hidup ini karena adanya janji sukacita di kehidupan mendatang.

Rabu, 03 Agustus 2011

"Delapan Kado Indah."

Delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak
ternilai bagi orang-orang yang Anda sayangi.

KEHADIRAN

Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang
tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir
dihadapannya lewat surat , telepon, foto atau faks.
Namun dengan berada di sampingnya, Anda dan dia dapat
berbagi perasaan, perhatian dan kasih sayang secara
lebih utuh dan intensif. Jadikan kehadiran Anda
sebagai pembawa kebahagiaan.

MENDENGAR

Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab,
kebanyakan orang lebih suka didengarkan, ketimbang
mendengarkan. Dengan mencurahkan perhatian pada segala
ucapannya, secara tak langsung kita juga telah
menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa
mendengar dengan baik, pastikan Anda dalam keadaan
betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang
disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela,
mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia
menuntaskannya, ini memudahkan Anda memberikan
tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa
diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasihpun
akan terdengar manis baginya.

DIAM

Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan.
Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau
membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya, Diam
juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang
karena memberinya "ruang". Terlebih jika sehari-hari
kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur,
mengkritik bahkan mengomel.

KEBEBASAN

Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak
penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang
bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang
jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan
adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan
bukanlah "Kau bebas berbuat semaumu". Lebih dalam dari
itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan
penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia
putuskan atau lakukan.

KEINDAHAN

Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi
tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil
indah dan rupawan juga merupakan sebuah kado yang
indah. Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun
bisa menghadiahkan keindahan suasana di rumah. Vas dan
bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan
yang tertata indah, misalnya.

TANGGAPAN POSITIF

Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian negatif
terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita
sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya
dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba
hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan
tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu
terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal
yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula,
pernahkah Anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima
kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf) adalah
kado indah yang sering terlupakan.

KESEDIAAN MENGALAH

Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran.
Apalagi sampai menjadi pertengkaran yang hebat. Bila
Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan
kado "kesediaan mengalah". Kesediaan untuk mengalah
juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita
menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di
dunia ini.

SENYUMAN

Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa.
Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa
menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat
dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan
obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan
isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliiling
kita. Kapan terakhir kali anda menghadiahkan senyuman
manis pada orang yang dikasihi?

Selasa, 02 Agustus 2011

"Ingat Bebek."

Ada seorang bocah laki-laki sedang berkunjung ke kakek dan neneknya dipertanian mereka. Dia mendapat sebuah katapel untuk bermain-main di hutan. Dia berlatih dan berlatih tetapi tidak pernah berhasil mengenai sasaran. Dengan kesal dia kembali pulang untuk makan malam.

Pada waktu pulang, dilihatnya bebek peliharaan neneknya. Masih dalam keadaan kesal, dibidiknya bebek itu dikepala, matilah si bebek. Dia terperanjat dan sedih.

Dengan panik, disembunyikannya bangkai bebek didalam timbunan kayu, dilihatnya ada kakak perempuannya mengawasi. Sally melihat semuanya, tetapi tidak berkata apapun.

Setelah makan, nenek berkata, "Sally, cuci piring."

Tetapi Sally berkata, "Nenek, Johnny berkata bahwa dia ingin membantu didapur, bukankah demikian Johnny?"

Dan Sally berbisik, "Ingat bebek?"

Jadi Johnny mencuci piring.

Kemudian kakek menawarkan bila anak-anak mau pergi memancing, dan nenek berkata, "Maafkan, tetapi aku perlu Sally untuk membantu menyiapkan makanan."

Tetapi Sally tersenyum dan berkata, "Tidak apa-apa, karena Johnny memberitahu kalau ingin membantu."

Kembali dia berbisik, "Ingat bebek?"

Jadi Sally pergi memancing dan Johnny tinggal dirumah.

Setelah beberapa hari Johnny mengerjakan tugas-tugasnya dan juga tugas-tugas Sally, akhirnya dia tidak dapat bertahan lagi. Ditemuinya nenek dan mengaku telah membunuh bebek neneknya dan meminta ampun.

Nenek berlutut dan merangkulnya, katanya, "Sayangku, aku tahu. Tidakkah kau lihat, aku berdiri dijendela dan melihat semuanya. Karena aku mencintaimu, aku memaafkan. Hanya aku heran berapa lama engkau akan membiarkan Sally memanfaatkanmu."

Aku tidak tahu masa lalumu. Aku tidak tahu dosa apakah yang dilemparkan musuh kemukamu. Tetapi apapun itu, aku ingin memberitahu sesuatu. Yesus Kristus juga selalu berdiri dijendela. Dan Dia melihat segalanya.

Dan karena Dia mencintaimu, Dia akan mengampunimu bila engkau memintanya. Hanya Dia heran melihat berapa lama engkau membiarkan musuh memperbudakmu.

Hal yang luar biasa adalah Dia tidak hanya mengampuni, tetapi Dia juga melupakan."

Senin, 01 Agustus 2011

Ketika Kita Gagal

Roma 2:4b
Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 63; Markus 7; Bilangan 9-10
Rata Penuh
Dua adegan ini berlangsung pararel. Yang satu di atas gunung, yang lain di dalam lembah. Di atas gunung, Musa menerima hukum Taurat. Tuhan memberikan berbagai petunjuk kepadanya, termasuk penetapan Harun sebagai imam besar. Di dalam lembah, Harun memimpin bangsa Israel selama Musa naik ke gunung. Apa yang dia lakukan? Membuat patung lembu emas.

Peristiwa ini menggarisbawahi satu hal: Betapa lapangnya hati Allah! Ia Allah yang Mahatahu. Ia melihat apa yang dilakukan Harun di bawah sana. Namun, Ia tetap memberikan petunjuk kepada Musa mengenai peran Harun sebagai imam. Dan nantinya, Ia tidak membatalkan karunia dan panggilan-Nya atas Harun.

Pernahkan Anda membuat "patung lembu emas"? Dalam taraf yang berbeda-beda, kita semua pernah membangkang terhadap Tuhan - melakukan kesalahan atau mengalami kegagalan. Hal ini tak jarang membuat kita merasa tidak layak "dipakai" oleh Tuhan. Berkubang dalam lumpur rasa bersalah, Anda merasa menghadapi jalan buntu. Bila keadaan semacam ini membelit Anda, renungkanlah sikap Allah terhadap Harun. Apa pun kesalahan atau kegagalan Anda, selalu ada kesempatan baru bagi Anda. Kemurahan Allah jauh lebih besar daripada pelanggaran kita. Kuncinya, kita perlu menyadari bahwa kemurahan Allah bukanlah pintu belakang untuk menyelinap dan berkompromi dengan dosa, melainkan sebuah jalan menuju pertobatan. Maukan Anda menempuhnya?

Jika Anda mau belajar dari kegagalan, Anda belum benar-benar gagal.