Kamis, 30 Juni 2011

PENGIKUT KRISTUS: Ada Kasih dan Kesetiaan

Baca: Yohanes 13:31-35

"Aku memberikan perintah kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi." Yohanes 13:34

Menjadi pengikut Kristus ternyata tidak gampang, karena "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup." (1 Yohanes 2:6). Di segala aspek kehidupan kita harus benar-benar meneladani bagaimana Kristus hidup.

Suatu ketika Yesus berkumpul dengan murid-muridNya dan menceritakan tentang apa yang akan terjadi dengan diriNya yang akan mati dan disalibkan di atas bukit Golgota. Selain itu Yesus juga memberitahukan bahwa salah satu dari mereka akan menjadi pengkhianat, seperti dikatakanNya, " '...sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku. ...yang kepadanya Aku akan memberikan roti, mencelupkannya.' Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot." (Yohanes 13:21, 26). Di hadapan para muridNya Yesus memberikan perintah yang sangat penting dan harus ditaati dan dipraktekkan, yaitu "...supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (Yohanes 13:34-35). Jadi, jika perintah itu adalah kasih, maka kita harus saling mengasihi, walaupun mungkin kita berkata dalam hati, "Ah bosan, yang dibicarakan tentang kasih melulu...!"

Kata kasih terlalu mudah untuk diucapkan, tapi bagaimana menerapkannya? Yesus menegaskan bahwa tanda utama menjadi pengikut Kristus adalah harus memiliki kasih. Yesus telah terlebih dahulu membuktikan kasihNya kepada kita melalui pengorbananNya di atas kayu salib. Di atas kayu salib ini "...Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia." (Yohanes 13:21). Melalui kehidupan Yesus ini Bapa dipermuliakan. Di atas kayu salib Yesus menghancurkan pekerjaan Iblis dan kuasa maut telah dikalahkanNya, Ia menjadi tebusan bagi umat manusia dan menjadi jalan pendamaian antara Allah dan manusia. Oleh karena itu kasih harus menjadi bagian hidup orang percaya. Jika tidak, berarti kita bukanlah pengikut Kristus, sekalipun kita mengatakan bahwa kita ini seorang Kristen yang setiap Minggu rajin ke gereja.

Tanpa kasih kehidupan kita tidak akan memuliakan nama Tuhan!

Rabu, 29 Juni 2011

"Saksi dari Kursi Roda."

Seorang wanita bernama Nancy memasang iklan berikut di surat
kabar lokal: "Jika Anda kesepian atau memiliki masalah, teleponlah
saya. Saya memakai kursi roda dan
jarang keluar rumah. Kita dapat saling menceritakan masalah kita.
Telepon saja. Saya senang
bercakap-cakap dengan Anda."

Tanggapan terhadap iklan itu
sungguh mengejutkan. Ia menerima
30 telepon atau lebih setiap
minggunya.

Apakah yang mendorong wanita ini
untuk menjangkau dan menolong
orang lain yang sedang
membutuhkan dari atas kursi
rodanya? Nancy menjelaskan
bahwa sebelum ia lumpuh, ia memiliki tubuh yang sehat
sempurna. Meskipun demikian, ia
merasa sangat putus asa. Karena itu
ia mencoba untuk bunuh diri
dengan melompat dari jendela
apartemennya, namun hasilnya ia justru lumpuh mulai dari pinggang
ke bawah.

Di rumah sakit, dalam keadaan
benar-benar frustrasi, ia merasakan
Yesus berkata, "Nancy, dahulu
tubuhmu sehat namun jiwamu
cacat. Mulai sekarang engkau akan
memiliki tubuh yang cacat, namun jiwa yang sehat." Ia pun
menyerahkan hidupnya kepada
Kristus. Saat akhirnya diizinkan
pulang, ia berdoa agar dapat
membagikan kasih karunia Allah
kepada orang lain, dan ide untuk memasang iklan surat kabar itu pun
muncul. Setiap orang percaya dapat
berbuat sesuatu untuk menolong
orang lain.

Mungkin kita dibatasi oleh penyakit,
usia lanjut, atau cacat tubuh, namun
kita dapat berdoa, menelepon, atau
menulis. Bagaimana pun kondisi
kita, kita dapat menjadi saksi yang
efektif bagi Yesus.

HANYA SEUSAI KITA BERBICARA
KEPADA ALLAH TENTANG ORANG-ORANG KITA SIAP BERBICARA
KEPADA ORANG-ORANG TENTANG
ALLAH.

(^__^).........GBU all

Selasa, 28 Juni 2011

Hargailah Pasanganmu

Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata. Amsal  31 :10 ”Istri  yang  cakap...lebih berharga dari pada permata.” Lho, mengapa hanya istri yang disebutkan? Bagaimana dengan suami? Apakah suami tidak pantas dihargai? Terlepas siapa yang disebut layak diberi penghargaan dalam ayat di atas -si  istri atau suami- yang pasti setiap orang secara mendasar memiliki hasrat dan kebutuhan untuk dihargai oleh siapapun, terutama oleh kekasih, pasangan hidup, suami dan istrinya masing-masing. Namun, harga sebanding dengan kualitas. Penghargaan yang diberi atau diterima oleh istri maupun suami tidak terlepas dengan kualitas keberadaan masing-masing. Perhatikan ungkapan ” Istri yang cakap” (bukan cakep lho). Jadi kata ’cakap’ adalah suatu kualitas.
Kebahagiaan keluarga menjadi berantakan, jauh dari kenyataan bahagia, bukan karena keluarga itu kekurangan uang, harta dan fasilitas, melainkan adanya kesalahan fatal yang terkadang tidak disadari oleh masing-masing suami atau istri, yakni dalam hal ketidakmampuan suami atau istri memberikan penghargaan atau apresiasi pada keberadaan dan prestasi masing-masing dalam hubungan kekeluargaan mereka, sangat mungkin yang terjadi bukanlah keluarga bahagia dan saling mencintai, melainkan keluarga yang saling membenci dan neraka keluarga. Keluarga yang bahagia dan kuat adalah keluarga yang secara konsisten berusaha memunculkan dan mengekspresikan penghargaan satu terhadap lainnya.
Jika  demikian, menggapai dan menikmati kebahagiaan keluarga tak semudah orang membalik telapak tangan. Tidak semudah orang memungut barang tercecer di tengah jalan. Kebahagiaan keluarga harus diperjuangkan. Perlu proses panjang, berliku dan sangat melelahkan. Menuntut kerelaan diri untuk saling berkorban, panjang sabar dan melatih diri, cakap menghargai keberadaan dan prestasi pasangannya. Mampukah anda? Teladanilah Yesus Kristus, bagaimana  Ia  rela mengorbankan diriNya demi hadirnya kebahagiaan semua orang, termasuk para pembenciNya.(YH)
Doa: Tuhan Yesus, kami berdoa  bagi setiap  rumah  tangga agar diberikan kekuatan  dan kasih yang dari padaMu  untuk saling mengasihi. Amin.

Senin, 27 Juni 2011

"Dalam Himatnya Sendiri."

Dalam Hikmatnya Sendiri

Dalam Hikmatnya Sendiri, Manusia Sering Menggunakan Agama Sebagai Alat Mencapai Tujuannya!!

Penulis : Nomi Br Sinulingga

Beberapa waktu yang lalu, satu keluarga selebriti yang keluar dari agama Kristen mengatakan bahwa di dalam agama mereka yang baru, mereka mendapatkan ketenangan dan sangat cocok bagi kehidupan mereka. Mereka yang dulunya ada dalam kegiatan gerejawi dan mungkin tidak jauh dari pelayanan memiliki pandangan dan perasaan bahwa agama yang tidak mengenal Kristus itu lebih baik bagi jiwa mereka. Mereka bukanlah orang yang mudah dipengaruhi oleh orang lain untuk pindah agama. Semua yang mengenal mereka akan mengakui kalau mereka cerdas dalam pemikiran. Ketika mereka memutuskan memeluk agama yang sekarang, pastilah mereka sudah memikirkannya matang-matang. Dan dalam kebijakan mereka dan dengan penuh hikmat manusia, merekapun memberitahukan kepada umum kalau mereka bukan orang Kristen lagi.

Alkitab sudah mengingatkan supaya kita tidak menipu diri sendiri. Kesalahan yang fatal dari orang yang mengaku Kristen adalah mereka tidak menjadikan Alkitab sebagai santapan bagi jiwa mereka. Sehingga kekayaan firman Tuhan tidak pernah mereka mengerti. Manusia kadang lebih peduli dengan makanan jasmani saja, mereka mau membayar mahal kepada seorang dokter untuk mengatur makanan mereka. Mereka bisa menggunakan waktu berjam-jam untuk olahraga supaya mereka mendapat kesegaran jasmani. Tetapi untuk kebutuhan jiwa yang jauh lebih mulia daripada kebutuhan jasmani tidak mereka penuhi. Alkitab yang merupakan santapan bagi jiwa, yang akan membuat jiwa yang haus dipuaskan dan jiwa yang lapar dikenyangkan tidak pernah mereka sentuh. Olah jiwa yang akan memberikan mereka jiwa yang kuat melalui perbuatan kasih kepada sesama dan menjadi pelaku firman Tuhan, mereka abaikan.

Orang yang menyebut dirinya Kristen sering menipu dirinya sendiri, (I Kor 3 : 18). Bahkan banyak orang Kristen yang tidak pernah mengatakan, saya merasa nyaman dengan agama saya yang baru, namun sesungguhnya mereka juga nyaman dengan agama Kristen mereka yang tertera di KTP saja, tanpa pernah menjadi orang Kristen yang sesungguhnya. Agama sering menjadi alat untuk memenuhi semua yang kita inginkan dalam hidup ini. Hal ini membuat banyak orang Kristen yang memiliki pemahaman menjadi murid Kristus sangat dangkal. Agama bukan menjadi kehidupan yang mejadi nafas dalam hidup mereka tetapi agama menjadi alat bagi mereka untuk mencapai tujuan mereka.

Mereka menginginkan kenyamanan dan ketenangan dalam hidup ini dan menurut mereka seharusnya agama memberikan itu. Mereka lupa bahwa sejarah memberikan banyak bukti bahwa kedamaian dan kenyamanan mengikut Yesus bukan seperti apa yang diimpikan manusia. Hidup yang damai sejahtera dari Allah sering diwarnai dengan pengejaran dari orang yang ingin membinasakan murid Kristus, diiringi dengan kesulitan dan penyiksaan serta disingkirkan dari komunitas. Namun semua itu memberikan sejahtera dalam hati karena bisa mengalami penderitaan karena menjadi saksi Kristus.

Kedamaian yang dari Allah adalah kedamaian yang melampaui akal dan pikiran manusia.

Kita juga tidak menutup mata kalau banyak anggota permata menjadikan agama dan gereja adalah alat untuk mendapatkan keinginnya, seperti untuk mendapatkan jodoh, teman atau kepopuleran. Mereka menggumulkan teman hidup dan dengan hikmatnya sendiri mencarinya di tengah-tengah gereja. Mencari jodoh melalui kegiatan gereja tidak salah, dan memang lebih baik kita mendapatkan teman hidup dari komunitas gereja. Tetapi ketika kehadiran di tengah Permata dijadikan alat untuk mendapatkan semua yang diinginkan ini, maka mereka akan kecewa ketika tidak mendapatkannya. Kegagalan mereka mendapatkan tujuan melalui kehadirannya dalam kegiatan Permata sering membuat mereka akhirnya menjauh dari Permata. Kebutuhan akan teman hidup lebih besar daripada kebutuhan untuk bersekutu dalam tubuh Kristus. Jadi jangan heran kalau mereka bisa juga keluar dari Kristen karena mendapatkan teman hidup yang bukan agama Kristen. Tepatnya, seseorang yang menjadi religius dengan tujuan memperoleh dunia ini akan dengan senang hati membuang agama untuk memperolehnya. Yudas sudah dengan pasti memiliki tujuan dalam dunia ini dengan menjadi beragama, dia juga dengan pasti menjual agama dan Tuannya untuk tujuan yang sama.

Ketika orang Kristen karena pernikahan, jabatan atau banyak alasan lain meninggalkan agama Kristen, kita sangat sedih dan ingin melakukan sesuatu supaya hal itu tidak terjadi. Hal ini sangat baik dan memang seharusnya kita melakukan sesuatu untuk mencegahnya, karena tugas kita untuk menyatakan kebenaran kepada orang lain. Namun sering sekali mata mereka sudah tertutup dan mereka merasa bahwa keputusan mereka itu tepat dan bijak sekali, Allah mengatakan bahwa hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Dalam hikmatnya sendiri, manusia akan memperalat agama untuk memenuhi keinginannya yang fana. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia ini, akan dipilih Allah untuk mempermalukan orang-orang yang berhikmat. Dalam I Korintus 1 : 25 tertulis, sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya daripada manusia.

Minggu, 26 Juni 2011

"Saat Hati tak lagi Berbelas Kasihan."

Bayangan indah saat pacaran hanya tinggal kenangan. Masa pacaran dilalui Indra dan Desly dengan kecerobohan hingga akhirnya mereka melakukan hubungan suami istri. Pada waktu itu Indra baru setahun berdinas di kepolisian sehingga ia mempunyai ikatan dinas yang belum mengijinkannya untuk menikah. Kehamilan Desly membuat Indra kelabakan, apalagi orang tuanya juga tidak menyetujui hubungan mereka.

Dalam kekalutannya Indra pun meminta Desly untuk meminum berbagai ramuan untuk menggugurkan kandungannya, namun Desly menolaknya karena ia tidak ingin melakukan dosa yang lebih keji lagi. Kehamilan yang tak diinginkan ini membuat Desly stress berat. Seringkali saat Desly mandi, ia menekan perutnya dengan keras ke bak mandi dengan harapan janinnya keluar dari kandungannya. Namun hal ini tidak berlangsung lama karena Desly memilih untuk pasrah dan membiarkan janin itu bertumbuh di dalam rahimnya. Namun Indra tetap bersikeras agar Desly menggugurkan kandungannya. Tuntutan Desly agar Indra menikahinya tidak digubris sama sekali karena Indra tidak ingin mengambil resiko menerima sanksi dinas dan juga menerima penolakan dari keluarganya.

Karena rasa cintanya kepada Indra, Desly menerima usul Indra untuk pulang kepada kedua orang tuanya dalam keadaan hamil. Desly menyiapkan diri meskipun ia harus menghadapi kematian di tangan ayahnya sendiri. Karena ayah Desly adalah seorang polisi dan memiliki karakter yang sangat keras sekali. Hati Desly dipenuhi ketakutan. Desly hanya berani menceritakan kehamilannya kepada ibunya. Ibunyalah yang menyampaikan kemamilan Desly kepada ayahnya.

Dalam ketakutannya menghadapi kemarahan ayahnya, Desly membayangkan hidupnya akan berakhir hari itu. Ayahnya pasti akan mencabut pistol dan menembak dirinya. Desly tidak berani keluar kamar sama sekali. Ia hanya berpikir untuk melindungi bayinya dengan menutupi perutnya dengan bantal. Saat mendengar suara langkah ayahnya masuk ke kamarnya, ketakutan Desly tak dapat dibendung lagi. Desly semakin erat memeluk bantal di perutnya.

Namun saat masuk ke kamarnya, hati ayah Desly sangat hancur. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, ayahnya hanya naik ke atas tempat tidur dan menangis. Desly pun hanya dapat memeluk kaki ayahnya dengan perasaan malu dan memohon ampun.

Saat itu juga ayah Desly meminta nomor telepon Indra dan menuntut pertanggungjawaban Indra untuk menikahi Desly. Demi memaksa Indra agar bertanggung jawab, Desly dan orang tuanya pun akhirnya menghadap atasan Indra dan melaporkan perbuatan Indra. Laporan Desly ditanggapi dan pernikahan itupun terjadi walaupun direkayasa hanya untuk menyelamatkan karir Indra.

Meskipun telah menikah dengan Indra, Desly tetap memendam kekecewaan. Karena setelah mereka menikah, Indra langsung meninggalkan Desly pulang ke Jakarta dengan alasan dinas. Desly tidak dapat sepenuhnya menerima hal ini. Komunikasi hanya diadakan seperlunya lewat telepon. Karena tanpa pengawasan inilah, Indra jatuh dalam perselingkuhan dengan seorang wanita. Dengan wanita ini pun Indra telah jauh melangkah sampai telah beberapa kali melakukan hubungan suami istri. Kepada wanita ini Indra mengaku belum menikah.

Dalam keadaan hamil besar, Desly pun mulai menyelidiki kehidupan Indra di Jakarta dan mendatangi kontrakannya. Ternyata Indra telah pindah kontrakan tidak jauh dari sana. Dari informasi teman-teman Indra lah Desly mengetahui bahwa Indra telah memiliki wanita lain. Hal ini memaksa Desly untuk kembali melaporkan perbuatan Indra kepada atasannya. Laporan Desly sempat membuat Indra ditahan.

Saat Desly hendak melahirkan anak pertamanya, Desly menjalani operasi cesar karena usia kandungannya telah memasuki usia 11 bulan sehingga tidak memungkinkan lagi baginya untuk melahirkan normal. Saat dokter meminta Indra menandatangani surat persetujuan operasi, dengan kasar dan tampak tidak perduli sama sekali, sempat keluar dari mulut Indra kalau itu bukan anaknya. Mendengar perkataan Indra, Desly benar-benar kecewa terhadap suaminya. Setelah melahirkan, Indra sama sekali tidak mau menengok anaknya. Hati Desly sangat terluka karena hal ini. Indra benar-benar tidak mau tahu kondisi anak dan istrinya. Ditambah lagi anak yang dilahirkan Desly bukanlah bayi yang normal.

Dengan ribuan derai air mata, akhirnya Desly mendapati Indra kembali padanya. Akan tetapi hal itu tidak dapat berlangsung lama. Rekomitmen ulang dilakukan Indra dan Desly demi kelangsungan pernikahan mereka. Sikap Indra mulai berubah. Indra menyayangi Desly dan juga anaknya sampai akhirnya tanpa terasa mereka telah dikaruniai dua orang anak. Dengan kebanggaan memiliki suami yang baik, Desly pun dibutakan dengan kebaikan Indra sampai akhirnya Desly tidak menyadari kalau Indra telah mulai berselingkuh lagi.

Narkoba dan kehidupan malam memang bersentuhan langsung dengan Indra selama ia menjalankan tugas kepolisiannya. Hal inipun akhirnya menyeret Indra ke dalam pergaulan malam kelas bawah dan melakukan perselingkuhan dengan wanita malam jalanan. Kepekaan Desly sebagai seorang istri sangat terbukti. Setiap kali Desly tidur, di dalam pikirannya ia seperti sedang menonton video yang memperlihatkan Indra sedang bersama wanita lain. Desly hanya dapat membawa hal ini di dalam doa. Dengan alasan dinas Indra selalu membohongi Desly padahal sebenarnya ia sedang bersama wanita pelacur pinggir jalan. Kelakuan Indra kembali menusuk batin Desly.

Sampai akhirnya kecurigaan Desly terbukti. Tanpa sengaja, Desly membaca pesan singkat yang sangat mesra di telepon genggam suaminya. Membaca pesan singkat seperti itu, emosi Desly langsung memuncak. Dengan serta merta Desly mendatangi Indra yang sedang makan. Tidak cukup dengan pertanyaan-pertanyaan yang tajan dan keras, tangan Desly pun mulai menampar Indra. Kaki Desly pun ikut beraksi dan mulai menendangi Indra. Anak-anak mereka sangat ketakutan melihat kedua orang tuanya bertengkar hebat. Desly bahkan sempat berniat membunuh Indra dengan mengambil pisau dari dapur. Untuk menghindari keributan yang lebih hebat lagi dengan Desly, Indra memutuskan untuk pulang ke Jawa dengan membawa salah seorang anaknya.

Keinginan dalam hati Indra tidak bisa dicegah lagi. Melalui bimbingan seorang hamba Tuhan, Indra menyatakan keinginannya untuk megikut Yesus sungguh-sungguh. Akan tetapi pertobatan ini harus dibayar Indra dengan mahal.

Dalam banyak kesempatan, Desly mengorek informasi dari Indra mengenai wanita-wanita selingkuhannya di masa lalu. Namun kejujuran Indra tak dapat diterima oleh Desly. Tak kuat memendam sakit hatinya, Desly pun mulai sering menghajar Indra hingga babak belur. Dengan latar belakang karate yang dimilikinya, pukulan dan tendangan bertubi-tubi diarahkan Desly kepada Indra. Menghadapi pukulan dan tendangan Desly, Indra tidak melakukan perlawanan sama sekali karena ia menyadari kesalahannya. Teriakan ketakutan dari anak-anaknya pun tak mampu menghentikan kemarahan Desly terhadap Indra. Desly benar-benar seperti kesetanan saat melakukan hal itu. Indra pun pernah pingsan dibuatnya akibat tendangan yang diarahkan ke mukanya. Setiap kali sehabis menghajar Indra, Desly selalu menangis dan menyesali perbuatannya. Namun setiap mengingat kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan Indra, kemarahannya seringkali tak dapat dibendung lagi.

Desly sering dinasehati oleh seorang ibu gembala di gerejanya. Dalam nasehatnya ia mengatakan, bahwa Tuhan sebenarnya sedang mempersiapkan Desly supaya nantinya ia dapat menjadi berkat dan memulihkan keluarga lain yang menghadapi kehancuran seperti rumah tangganya, hanya saja Desly harus kuat menghadapi cobaan dalam rumah tangganya saat ini.

Desly menyadari betapa jahatnya ia terhadap Indra, suaminya sendiri. Namun kesadaran itu tidak pernah berlangsung lama. Kebencian Desly kepada Indra melebihi segalanya. Meskipun Desly merasa ia telah mengampuni Indra, namun kekerasan tetap dilakukannya terhadap Indra. Desly pun menyadari kalau pengampunannya terhadap Indra hanya di mulut, belum dari hati.

Indra dan Desly pun membawa permasalahan keluarga mereka kepada seorang hamba Tuhan. Akhirnya hamba Tuhan ini menyarankan Indra untuk mengikuti camp pria sejati. Namun Desly berpendapat, kalau memang ada gerakan seperti itu, yang seharusnya ikut adalah dirinya karena memang Indra sebenarnya telah benar-benar berubah.

Keikutsertaan Indra ke camp pria sejati sangat berdampak pada Desly. Setiap makalah yang dibawa Indra merubah pandangan Desly tentang keluarga dan suami. Desly sadar kalau dirinya selama ini ternyata salah. Karena selama ini Desly merasa Indra yang salah sehingga segala tindakannya terhadap Indra dapat dibenarkan. Namun ternyata tidak demikian adanya. Semenjak itu, Desly mulai dapat menerima Indra apa adanya. Seringkali Desly menangis di hadapan Indra, menumpahkan semua keluh kesahnya. Pemulihan pun mulai terjadi dalam pernikahan Indra dan Desly.

“Apa yang kata manusia tidak mungkin rumah tangga saya bisa pulih, ternyata Tuhan bisa membalikkan semuanya dan keluarga saya bisa pulih seperti saat ini. Keluarga saya dipulihkan, anak saya menjadi luar biasa dan istri pun sudah menerima saya apa adanya, demikian juga dengan saya, pokoknya sangat jauh berbeda dengan dahulu. Sekarang dalam hal apapun istri sudah bisa mempercayai saya, saya pun demikian sudah sepenuhnya percaya kepadanya. Setiap malam kami berdoa bersama, sangat jauh dibandingkan dahulu yang hanya diisi dengan pertengkaran demi pertengkaran. Hubungan di antara kami juga semakin dekat dan rumah tangga saya dipulihkan secara luar biasa berkat Tuhan Yesus,” ujar Indra menutup kesaksiannya dengan tersenyum lebar.

“Kami yang pas-pasan bisa merasakan bahagia karena Yesus hadir dalam rumah tangga kami. Kami tidak pernah kekurangan,” kisah Desly dengan bahagia. (Kisah ini sudah ditayangkan 18 Februari 2008 dalam acara Solusi di SCTV).

(^__^)........GBU all

Sabtu, 25 Juni 2011

ORANG KAYA YANG BODOH: Mengalami Kebinasaan!

Baca: Lukas 12:13-21

"Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?" Lukas 12:20

Siapa yang tidak ingin menjadi orang kaya? Semua orang pasti menginginkannya. Kaya berarti memiliki uang banyak dan harta yang melimpah. Wow! Tapi sayang, banyak orang telah menempuh jalan yang salah guna mewujudkan keinginan menjadi orang kaya. Lihatlah di negara kita, banyak sekali orang yang berlomba-lomba menimbun kekayaan dan memperkaya diri meski dengan cara tidak halal atau melanggar hukum: korupsi, memanipulasi pajak, sampai membobol bank, mulai dari cara yang kasar (merampok), sampai dengan cara yang sangat halus yaitu mencairkan deposito dan menarik tabungan nasabah dengan memalsukan tanda tangan dan sebagainya.

Berapa lama kita hidup di dunia ini? Sadarkah kita bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara? Lalu bagaimana dengan harta kita? Ayub berkata, "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya." (Ayub 1:21a). Perhatikan kisah orang yang sangat kaya dalam bacaan di atas. Mengapa orang kaya itu disebut orang kaya yang bodoh? Karena ia beranggapan bahwa segala sesuatu yang ada padanya itu adalah miliknya. Ingat, kita ini hanyalah pengelola, bukan pemilik, "Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar." (1 Timotius 6:7). Semua yang kita miliki di dunia ini adalah milik Tuhan, sebagaimana tertulis: "Punya-Mulah langit, punya-Mulah juga bumi, dunia serta isinya Engkaulah yang mendasarkannya." (Mazmur 89:12). Sewaktu-waktu bisa saja Tuhan mengambilnya dan kita pun tidak bisa berbuat apa-apa. Bagi orang kaya tersebut kesenangan jasmani (kepuasan tubuh) adalah segala-galanya; kepentingan tubuh jasmaninya lebih utama daripada jiwanya.

Mari simak pernyataan orang kaya itu: "Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!" (Lukas 12:19). Orang kaya ini lupa bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara. Kekayaan yang ia miliki telah menutup mata rohaninya. Dan ketika Tuhan mengambil nyawanya, untuk siapakah kekayaannya itu?

Adalah sia-sia belaka memiliki kekayaan melimpah, jika pada akhirnya harus mengalami kebinasaan kekal.

Jumat, 24 Juni 2011

"Berjalan dalam Lembah Kekelaman."

Saya menjadi marah kepada Tuhan dan saya mengutukiNya. Saya berkata : Jika Tuhan itu ada sekalipun, saya tidak akan melayaniMu sampai kapanpun!”. “Dia mengijinkan semua ini terjadi kepada saya, bagaimana mungkin Tuhan itu ada?”.

Luka yang dilukiskan Susan itu adalah luka akibat kekerasan seksual yang dialaminya. Dalam masa kehamilannya, Susan mengalami pukulan-pukulan yang brutal. Dimana cerita-cerita yang indah yang diimpikannya semasa kecilnya dulu?. Juga ada berita buruk lainnya, ia telah mengalami tiga kali aborsi, dan yang pertama ia lakukan ketika ia berusia 14 tahun. Ia percaya bahwa ketika ia melakukan semua itu akan menggambarkan apa yang terjadi dengan dirinya.

Dan saat saya melahirkan Steven, saya sudah melakukan aborsi sebelumnya. Namun saat itu saya berpikir bahwa itu merupakan cara saya untuk mengontrol kehamilan. Dan Steven lahir, kenyataan bahwa saya telah melakukan pembunuhan melalui aborsi menghantam saya begitu rupa. Dan saat itu kehidupan Steven juga bergantung kepada tindakan saya.

Hal itu merupakan sebuah fakta mencengkeram dirinya dan membuat Susan hampir gila. Mimpi yang mengerikan dan suara-suara yang mengerikan menghantui dirinya. “Kamu adalah pembunuh!… pembunuh!… pembunuh!. Suara itu berlangsung terus menerus.

Dan saya terus berpikir, siapa yang menjadi pembunuh? Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah ini hanya pikiran saya ataukah memang suatu kenyataan?. Perlahan-lahan saya berpikir bahwa Steven, anak saya ini jahat dan ia layak untuk mati karena membuat kehidupan saya menjadi buruk. Karena itu saya memutuskan untuk membunuhnya.

Saya ingat saat hidungnya patah dan ia dalam keadaan sangat kritis, sesuatu terjadi!. Sungguh sebuah mujizat bahwa Tuhan menjagai anak ini sejak awalnya. Betapa berharganya anak ini bagi Tuhan. Botol yang akan saya gunakan untuk menyiksanya pecah dan dan susu yang ada di dalam tertumpah dan habis. Dan ketika hal itu terjadi tiba-tiba saya tersadar. Saya bertanya kepada diri saya sendiri : “Oh Tuhan, apa yang telah saya lakukan?”.

Tapi setan terus bersiasat terhadap hidup Susan.

Pertanyaan itu menyadarkan saya tentang apa yang saya lakukan. Yang saya dengar saat itu adalah perkataan : “Kamu telah gagal. Sekarang mata ganti mata dan gigi ganti gigi!”.

Mulai saat itu iblis menguasai Susan dengan cara yang sangat sedikit orang bisa mempercayainya. Susan menjadi terobsesi dengan kematian dan ia berniat untuk bunuh diri.

Saat itu saya hanya berpikir untuk mati. Saya telah berteriak minta tolong atau menghubungi orang lain untuk mencegah niat saya untuk bunuh diri. Saya pikir saya layak untuk mati. Saya hanya merasakan tuduhan sebagai pembunuh, dan saya justru mengiyakannya. Sepertinya ada yang memerintahkan saya untuk melakukan usaha-usaha bunuh diri dan saya mematuhinya.

Susan melakukan sebelas kali usaha bunuh diri dalam setahun. Ia menabrakkan mobil dengan sebuah truk pada kecepatan tinggi. Ia memotong lehernya, menyayat kepalanya sendiri, memotong nadinya, meminum racun, meminum aspirin dalam dosis yang diluar akal sehat. Semua dilakukannya untuk mengakhiri hidupnya. Susan berkali-kali masuk dalam keadaan kritis.

Namun Susan tetap hidup. Dia percaya tetap menjaga hidupnya karena ada doa-doa tetangganya, Larry dan Linda Meynard. Keluarga yang memiliki dua anak ini mengundang Susan untuk tinggal bersama mereka agar dapat menjaga Susan dan menyelamatkan Steven yang masih bayi dari penyiksaan. Linda Meynard mengingat bagaimana ia harus membela Susan secara rohani.

Saya mengawasinya setiap menit. Kami mengundangnya sarapan bersama dan membacakan Firman Tuhan kepadanya. Kami menolong meyakinkan dirinya bahwa ini semua bukanlah sesuatu yang jahat untuknya.

Susan mulai diperkenalkan pada kebenaran Firman Tuhan.

“Allah bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan bagi semua orang yang mengasihi Dia”. Itu adalah ayat Firman Tuhan pertama yang Linda berikan kepada saya. Lalu saya bertanya pada diri saya sendiri : “Apa yang kamu lakukan, apakah kamu mengetahui apa yang kamu lakukan?”. Saya harus mengakui : “Saya tidak dapat menolong diri saya sendiri!”.

Minggu demi minggu berlalu. Seiring dengan itu keluarga Meynard terus mendoakan dan mengasihi Susan. Hingga suatu hari Linda menanyakan kepada Susan, apakah ia mau menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.

Meskipun saya benar-benar dikuasai roh jahat, saya masih memiliki sesuatu yang bebas dan suara dalam hati nurani saya yang mengingatkan tentang siapa saya sebelumnya. Dan saya membenarkan lewat doa yang sangat sederhana. Namun pada saat itu saya masih berpikir bahwa bunuh diri merupakan jalan yang terbaik.

Tidak lama kemudian keluarga Meynard pindah. Dan pergumulan terus melanda Susan selama empat tahun hingga akhirnya ia bercerai dari suaminya. Tetapi kasih Tuhan yang dialami Susan melalui keluarga Meynard tidak pernah meninggalkannya.

Kasih Tuhan itu seperti sabun pembersih illahi. Kasih itu membersihkan dosa, kelakuan yang buruk, semua usaha-usaha bunuh diri saya. Saya diampuni dan diselamatkan. Benar-benar membersihkan kehidupan buruk yang saya jalani selama ini.

Saat ini Susan hidup bahagia dengan suaminya, Lauren. Putranya Steven telah menjadi remaja sehat yang suka berselancar. Lauren yang mendengar apa yang dialami Susan merasakan bahwa ia seakan bertemu dengan pribadi yang berbeda dengan cerita masa lalu Susan. Hal tersebut ternyata juga dirasakan oleh Susan.

Hal itu seperti membuka jendela kilasan masa lalu yang menyeramkan tentang sahabat saya yang menceritakan tragedi yang saya alami secara terperinci. Tapi Tuhan mengubah saya secara keseluruhan bahwa itu bukanlah saya lagi. Susan yang lama sudah tidak ada lagi karena saya sudah menyerahkan semuanya kepada Yesus. Hanya dialah yang sanggup membebaskan mereka yang terikat.

Mujizat Susan menjadi sukacita besar bagi Linda Meynard.

Sungguh menggembirakan melihat dia tidak lagi seperti 14 tahun yang lalu, bagaimana dia keluar dari masa lalu yang buruk Bukan hanya keluar, namun kini hidupnya telah menjadi berkat bagi banyak orang. Sungguh itu merupakan anugerah dari Tuhan. Itu sesuatu yang luar biasa bagi saya.

Tuhan sungguh melindungi saya secara ajaib. Saya tidak punya kata-kata untuk menjelaskannya. Satu-satunya penjelasan adalah Dia punya tujuan dengan mengijinkan saya hidup untuk memberitakan pada orang lain bahwa Dia Yesus adalah Tuhan yang sungguh nyata...

(^__^).........GBU all

Kamis, 23 Juni 2011

JANGAN CEROBOH

Sepasang suami-istri yg dikaruniai seorang anak berumur 1 thn hidup dengan bahagia.

Mereka memelihara seekor anjing yang begitu setia. Sejak dari pacaran sampai sudah dikaruniai anak, anjing ini telah menjadi bagian dalam hidup mereka. Peliharaan, teman bermain, penjaga sekaligus pelindung keluarga.

Merekapun sangat menyayangi dan mempercayai anjing ini. Suatu saat kedua suami istri ini keluar rumah dan meninggalkan anak mereka bersama anjing peliharaannya.

Namun mereka lupa memberi makan anjing tersebut.
Saat mereka pulang, mereka dikejutkan dg tetesan-tetesan darah yg berserahkan dilantai.

Kaget, takut dan khawatir bercampur aduk dalam benak mereka.

Merekapun langsung berlari menuju kamar. Didepan pintu kamar, duduk anjing peliharaan itu dengan mulut yang masih meneteskan darah segar.

Histeris, kedua suami-istri berteriak.

Si istri terduduk lemas dengan isak tangis, sedangkan sang suami langsung mengambil kursi yang ada diruangan, dan menghantamkanya bertubi-tubi ke kepala anjing tersebut.

Si anjing seolah pasrah menerima nasibnya tanpa berusaha menghindar sampai akhirnya mati.

Dengan perasaan hancur dan tangis yg semakin menjadi, kedua suami istri itu pun berpelukan. Dalam hati mereka tidak menyangka telah kehilangan sang buah hati dan anjing peliharaan bersamaan.

Dengan langkah lunglai, keduanya memasuki kamar. Dan betapa kagetnya mereka saat melihat anak mereka tertidur pulas diatas ranjang, sedangkan disamping ranjang tergeletak seekor ular yg sudah mati berlumuran darah.

Mereka baru sadar ternyata...
anjing peliharaan itu telah melindungi anak mereka dari ancaman si ular.

Saudaraku
Saat emosi tidak tertahankan, keluarlah dari situasi tsb, tarik nafas panjang dan berdoalah. Mintalah hikmat dari Tuhan agar bisa menanggulangi dengan bijak, sesuai denga kehendakNya.

Jangan ceroboh dan gegabah karena penyesalan selalu datang terlambat dan waktu yang hilang tdk bisa diputar kembali.

TUHAN YESUS MEMBERKATI

Rabu, 22 Juni 2011

Bapa Tahu Dimana Anda Berada

Bapa Tahu Dimana Anda Berada
Apakah anda percaya bahwa Bapa tidak hanya mengasihi anda, tetapi tahu dimana anda berada dan apa yang anda sedang lakukan setiap menit? Saya sungguh percaya setelah pengalaman yang sangat menakjubkan yang saya alami beberapa tahun yang lalu. Pada saat itu saya sedang berkendaraan di jalan bebas hambatan 1-75 dekat Dayton, Ohio, bersama dengan isteri dan anak-anak saya. Kami keluar dari jalan bebas hambatan itu di sebuah tempat peristirahatan.

Isteri saya, Barbara, dan anak-anak pergi ke restoran. Saya tiba-tiba merasa butuh meregangkan kaki-kaki saya, sehingga saya menyuruh mereka pergi duluan dan saya katakan akan menyusul mereka kemudian. Saya membeli sekaleng minuman ringan, dan ketika saya sedang berjalan ke toko Dairy Queen, perasaan mengasihani diri sendiri mulai menyelimuti pikiran saya. Saya mengasihi Tuhan, tetapi saya merasa kering dan berbeban berat. Hati sayakosong.

Tiba-tiba deringan tak sabar dari sebuah telpon umum terdekat mengembalikan kesadaran saya. Suara dering telpon itu berasal dari kotak telpon umum di sebuah pompa bensin di sudut jalan. Apakah tidak ada orang yang akan menjawab telpon itu? Suara berisik dari lalu lintas yang ramai ini pastilah menenggelamkan deringan telpon itu karena penjaga pompa bensin terusmengurus para pengendara yang ingin mengisi bahan bakar, tak sadar akan bunyi dering telpon tanpa henti itu.

“Mengapa tidak ada orang yang menjawab telpon itu?” tanya saya. Saya mulai berpikir. "Mungkin telpon itu penting. Bagaimana kalau telpon itu merupakan panggilan darurat?” Rasa ingin tahu mulai mengatasi ketidak-pedulian saya.

Saya melangkah masuk ke telpon umum itu dan mengangkat gagang telpon. “Halo?” kata saya ringan dan menyedot minuman saya.

Dari seberang sana terdengar suara operator yang berkata, “Ini telpon interlokal untuk Pak Ken Gaub.”

Mata saya terbelalak, dan saya hampir tersedak oleh es batu yang ada di mulut saya. Setelah menelan dengan susah payah, saya katakan, “Anda gila deh!” Kemudian karena saya menyadari bahwa saya seharusnya tak berkata begitu kepada seorang operator telpon, saya menambahkan, “Ini tak mungkin! Saya sedang berjalan-jalan, tak menunggu telpon dari siapapun, dan tadi tiba-tiba telpon umum ini berdering…”

“Apakah Pak Ken Gaub ada di sana?” operator telpon itu menyela.

“Ya, ia ada di sini.” Sambil memikirkan penjelasan yang masuk akal, saya was-was apakah ada kamera tersembunyi yang melacak keberadaan saya! Apakah saya sedang dikerjai dalam sebuah acara reality show? Masih kaget dan bingung, saya bertanya, “Bagaimana caranya anda menemukan saya di sini? Saya sedang berjalan-jalan, lalu telpon umum ini berdering, dan saya mengangkat panggilan telpon ini asal-asalan saja. Mungkinkah anda salah panggil?”

“Baiklah,” operator telpon itu bertanya, “apakah Pak Gaub ada di sana atau tidak?” “Ya, saya adalah Ken Gaub,” kata saya, setelah saya akhirnya yakin bahwa panggilan telpon ini sungguhan. Kemudian saya mendengar suara lain berkata, “Ya, itulah dia orangnya, operator. Itulah Ken Gaub.”

Saya mendengarkan seperti orang kebingungan pada suatu suara yang mengenalkan dirinya sendiri, “Saya adalah Millie dari Harrisburg, Pennsylvania. Anda tidak mengenal saya, Pak Gaub, tetapi saya sedang putus asa. Tolonglah saya.”

“Apa yang saya dapat bantu?”Ia mulai menangis. Akhirnya ia dapat mengendalikan dirinya dan melanjutkan.

“Saya hampir saja bunuh diri, dan telah menulis surat terakhir saya, ketika saya mulai berdoa dan berkata kepada Tuhan bahwa saya sebenarnya tidak mau bunuh diri. Kemudian tiba-tiba saya ingat bahwa saya pernah melihat anda di televisi dan saya pikir seandainya saja saya dapat berbicara dengan anda, anda mungkin dapat menolong saya. Saya tahu bahwa hal itu mustahil karena saya tidak tahu bagaimana saya dapat menghubungi anda. Saya juga tidak tahu siapa yang dapat menolong saya untuk menghubungi anda. Kemudian beberapa angka datang ke pikiran saya, dan saya menuliskannya. Sampai titik ini wanita itu mulai menangis lagi, dan saya berdoa di dalam hati memohon hikmat Tuhan untuk menolongnya. Ia melanjutkan, “Saya melihat deretan angka itu dan berpikir, ‘Mungkinkah saya mendapat mukjizat dari Tuhan, dan Ia memberikan telpon Pak Ken’ Saya akhirnya memutuskan untuk mencoba menelpon anda dengan menggunakan deretan angka itu. Saya tak habis mengerti bahwa sekarang saya sedang berbicara dengan Bapak. Apakah anda mempunyai kantor di Kalifornia?”

Saya menjawab, “Bu, saya tidak punya kantor di Kalifornia. Kantor saya di Yakima, Washington.”

Dengan terkejut dia bertanya, “Oh, ya? Lalu anda sekarang ada dimana?”

“Apakah anda tidak tahu?” jawab saya. “Kan anda yang menelpon saya duluan.”

Wanita itu menjelaskan, “Tetapi saya bahkan tidak tahu saya sedang menelpon kemana. Saya hanya meminta operator untuk menekan tombol telpon sesuai dengan deretan angka yang saya tulis di kertas ini.”


“Bu, mungkin anda tidak percaya, tetapi saya sekarang sedang berada di sebuah telpon umum di Dayton, Ohio!”

“Sungguh?” serunya. “Jadi, sedang apa anda sekarang?”

Saya menggodanya, “Yah, sekarang saya sedang menelpon anda. Saya sedang berada di sebuah tempat peristirahatan di jalan bebas hambatan menuju Dayton, Ohio. Telpon ini berdering ketika saya sedang berjalan-jalan, sehingga saya mengangkatnya.”

Karena saya tahu bahwa pertemuan ini mustahil terjadi tanpa pengaturan Tuhan, saya mulai mengonseling wanita itu. Setelah wanita itu menceritakan keputus-asaannya dan frustrasinya, hadirat Roh Kudus membanjiri kotak telpon umum itu dan memberi saya perkataan hikmat di luar kemampuan saya. Dalam waktu beberapa saat, akhirnya wanita itu mau menyerahkan dirinya kepada Tuhan dalam sebuah doa pertobatan dan bertemu dengan Pribadi yang akanmenuntunnya keluar dari situasinya yang buruk dan memulai hidup baru.

Saya berjalan keluar dari kotak telpon umum itu dengan perasaan merinding tentang kepedulian Bapa Sorgawi terhadap setiap anak-anak-Nya. Bagaimana mungkin hal ini merupakan suatu peristiwa kebetulan? Dengan semua telpon umum yang berjumlah jutaan dan kombinasi angka yang tak terhitung, hanya Bapa yang Mahatahu yang dapat menyebabkan wanita itu menghubungi kotak telpon umum itu dalam waktu yang tepat. Dengan melupakan minuman ringan saya dan sangat takjub dengan pengalaman ini, saya berjalan kembali menuju keluarga saya, sambil mengira-ngira apakah isteri saya akan mempercayai kisah saya. Mungkin saya sebaiknya tidak menceritakan hal ini, saya pikir, tetapi saya tak dapat menahannya. “Barbara, kamu pasti tidak percaya! Tuhan tahu dimana saya berada lho!”

Yeremia 33:3 *“Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akanmemberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.”*

(^__^).......GBU all

Selasa, 21 Juni 2011

KEMENANGAN ATAS TRAGEDI

Kemenangan Atas Tragedi
Yakobus 1:17
“Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang.”

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 4; Yohanes 14; 1 Tawarikh 20-22

Kunci untuk memahami tragedi adalah memahami sumbernya. Kematian, sakit hati, dan bentuk tragedi lainnya yang masuk ke dunia ini akibat dosa. Ketika manusia pertama, Adam dan Hawa berdosa di Taman Eden, mereka bukan sekedar melakukan sesuatu yang dilarang Allah. Itu adalah pemberontakan terang-terangan yang memalukan terhadap Allah yang telah menciptakan mereka dan memenuhi segala kebutuhan mereka. Perbuatan mereka merupakan penyerahan terhadap godaan untuk “menjadi seperti Allah” (Kejadian 3:5).

Setiap kuburan, rumah sakit, penjara, ruang sidang menjadi saksi dari pemberontakan yang mengerikan tersebut. Saya tidak tidak sepenuhnya mengerti mengapa Allah mengizinkan kejahatan terjadi. Namun, yang pasti kejahatan bisa kita lihat, dengar dan alami karena kita hidup dalam dunia yang jahat. Oleh karena itu, jangan pernah menganggap enteng dampak dari dosa.

Apakah tragedi dosa yang terbesar? Itu adalah salib - karena jika bukan karena dosa, Yesus tidak harus mati. Tetapi Yesus menang atas tragedi dan kita pun dapat seperti itu, berkat Dia.

Kristus adalah anugerah terbaik yang diberikan Allah Bapa bagi kita, umat manusia.

Sumber: Hope for Each Day; Billy Graham; Penerbit Metanoia

Senin, 20 Juni 2011

Jangan Ragukan Kasih Allah

Tidak seperti di malam-malam sebelumnya, Andre menghampiri ayahnya yang sedang menyelesaikan pekerjaan kantor untuk keesokan harinya. Dengan langkah gontai, bocah berusia 7 tahun itu berjalan menuju tempat dimana sang ayah berada.

Sesampainya di ruangan, Andre lalu menangis tersedu-sedu di samping kursi sang ayah. Kaget mendengar tangisan anaknya, sang ayah pun mengangkat badan buah hatinya tersebut dan menaruhkannya di paha kanannya. Dengan nada bicara yang penuh kelembutan, ayahnya menanyakan kondisi Andre.

“Nak, kamu kenapa nangis?,” ujar sang ayah.

Sambil terisak-isak, Andre menjawab pertanyaan ayahnya, “Andre menangis karena ayah gak sayang Andre”.

Mendengar jawaban sang anak, Ayahnya pun kembali melontarkan pertanyaan, “Mengapa kamu bisa bicara seperti itu?”

Andre yang masih menangis berkata, “Hanya perasaan aku saja”

Sang ayah pun tersenyum dan mulai memeluk erat anaknya tersebut, “Andre, andre. Ayah tuh sayang banget sama kamu”

“Apakah selama ini, ayah berlaku jahat sama kamu? Kalau ayah pernah memukul kamu, itu pun kalau kamu berbuat nakal. Ayah melakukan itu bukanlah karena ayah membenci kamu tapi karena ayah ingin kamu sadar dengan perbuatan kamu tersebut”

“Kamu buang-buang jauh perasaan kamu itu. Ingat ya Andre, ayah tuh sangat sayangggg sama kamu,” ujar ayah sambil memeluk erat anaknya itu.

Perlahan tapi pasti, volume tangisan Andre semakin berkurang. Tak menunggu waktu lama, wajahnya kembali sumringah. Andre pun menghadiahkan ciuman ke pipi ayahnya sebagai bentuk tanda ia juga mengasihi ayahnya. Malam itu pun dilalui Andre dan sang ayah dengan tidur bersama di ruang kamar tidur buah hatinya.

Tanpa kita sadari, kita suka melakukan kepada Allah, perbuatan yang seperti apa di oleh Andre kepada ayahnya. Kita menangis dan meragukan kasih setia-Nya ketika keinginan doa-doa kita tidak terkabulkan. Padahal, DIA sudah berulang-ulang kali menunjukkan rasa cinta-Nya kepada kita.

Kematian Tuhan Yesus di kayu salib ribuan tahun yang lalu adalah bukti paling terbesar bagaimana ia begitu menyayangi kita. Jika begini, haruskah kita meragukan kasih-Nya dalam hidup kita?
Sumber : jawaban.com

Minggu, 19 Juni 2011

BERSUKACITA DALAM SEGALA KEADAAN

BERSUKACITA DALAM SEGALA KEADAAN

Baca: Mazmur 16

"Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa." Mazmur 16:11

Kapan Saudara merasakan sukacita? Beraneka ragam jawaban terlontar: "Ketika suamiku memberi uang belanja lebih dari biasanya; Setiap awal bulan (tanggal muda) aku pasti bersukacita karena dompet lagi tebal; Sukacitaku meluap-luap setiap menghabiskan akhir pekan bersama keluarga di Puncak; Aku baru akan bersukacita kalau anak-anakku sudah mapan dan berumah tangga." Acapkali rasa sukacita seseorang dipengaruhi oleh situasi dan kondisi yang ada. Sebaliknya ketika sedang dalam masalah, sakit-penyakit atau mengalami masa-masa sulit seringkali sukacita itu sirna bak ditelan bumi sehingga tersenyum pun tidak dapat.

Sukacita adalah suasana di dalam hati seseorang di mana ia dapat menikmati segala yang terjadi dalam kehidupannya dengan ucapan syukur. Jadi sukacita dan ucapan syukur adalah dua hal yang tak terpisahkan. Sukacita dan ucapan syukur seharusnya menjadi life style orang percaya. Mengapa? Karena adanya jaminan pemeliharaan dari Tuhan. Kita percaya bahwa Tuhan yang kita sembah di dalam nama Tuhan Yesus Kristus adalah Allah yang hidup dan Dia tidak pernah mengecewakan kita. Tuhan berfirman, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5b). Tidak ada janji yang tidak ditepatiNya. Hal ini diakui oleh Daud: "Janji-Mu sangat teruji, dan hampa-Mu mencintainya." (Mazmur 119:140).

Oleh karena itu apa pun masalah yang kita sedang hadapi saat ini, tetaplah bersukacita dan mengucap syukur. Tuhan memiliki rancangan yang indah bagi kehidupan orang percaya (baca Yeremia 29:11, Yohanes 10:10). Tidak seharusnya sukacita kita dikalahkan oleh masalah atau keadaan yang terjadi di sekitar kita; artinya sekalipun dunia sedang bergoncang, banyak masalah yang menerpa, kita tetap bersukacita. Memang hal itu tidak mudah dan terasa berat untuk dilakukan, tapi inilah perintah Tuhan yang harus kita taati. Ketika kita bertindak dan taat melakukan perintah Tuhan ini, sukacitaNya akan memenuhi hati kita (baca Yohanes 15:10-11). Rasul Paulus tetap bersukacita meski harus menghadapi pelbagai penderitaan dan ujian, karena ia yakin bahwa dalam segala perkara Tuhan turut bekerja.

Tetaplah berpegang penuh pada janji Tuhan; di dalam Dia ada pengharapan yang pasti, karena itu jalani harimu dengan sukacita!

Jumat, 17 Juni 2011

TUHAN MEMELIHARA HIDUP KITA

TUHAN MEMELIHARA HIDUP KITA

Baca: Roma 8:31-39

"Ia (Allah), yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?" Roma 8:32

Ayat nas di atas menjadi suatu bukti betapa Allah mengasihi kita. Jika PuteraNya yang tunggal rela Dia berikan bagi kita, apalagi hal-hal lain yang menjadi kebutuhan kita pasti disediakanNya. FirmanNya menasihatkan, "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu." (1 Petrus 5:7). Tuhan menghendaki agar kita tidak kuatir karena Dia yang akan memelihara hidup kita. Pemeliharaan Tuhan atas bangsa Israel di sepanjang perjalanan keluar dari Mesir, saat di padang gurun hingga mencapai tanah Kanaan adalah bukti nyata. Daud juga merasakan dan mengalami pemeliharaan Tuhan dalam hidupnya dan inilah ungkapannya: "Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;" (Mazmur 23:1-2).

Selama pelayananNya di bumi Yesus senantiasa menyatakan kasih dan kepedulianNya terhadap semua orang. Mujizat demi mujizat Ia nyatakan: yang sakit disembuhkan, buta dicelikkan. Ia juga meyakinkan kita, "Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi kita demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu kuatir..." (Matius 6:29-31a). Tuhan tahu persis apa yang kita perlukan dan Dia sumber segala kebutuhan kita. Percayalah! Ia tidak kekurangan jalan dan memiliki cara ajaib untuk mencukupi segala kebutuhan kita.

Roma 5:8 mengatakan, "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdoas." Ayat ini menegaskan betapa dalam kasih Allah kepada kita, anak-anakNya. Walaupun terkadang kita tidak setia, Dia tetap setia dan mengasihi kita. Kasih inilah yang menjadi dasar pemeliharaan Tuhan bagi umatNya. Pemeliharaan Tuhan atas hidup kita itu bukan hanya sesaat atau dalam kurun waktu tertentu, tapi sampai akhir hidup kita. Tidak pernah Ia meninggalkan perbuatan tanganNya bagi kita!

"Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus." Filipi 4:19

Kamis, 16 Juni 2011

"Penjaga Kereta."

Anthony, adalah seorang penjaga lintasan kereta api yang baik hati dan berkeja dengan sangat bertanggung jawab akan segala tugas yang diberikan kepadanya. lintasan yang akan dilalui kereta yang dijaga oleh Anthony adalah sebuah sungai. Ketika tidak ada kereta yan lewat, Anthony harus membuka rel tersebut supaya bisa dilintasi oleh perahu yang hendak melintas. Sungai tersebut tidaklah terlalu lebar dan semua sudah diperlengkapi secara mekanik dan elektronik. Sehingga tugas Antony tidaklah begitu berat.
Anthony memiliki seorang Anak tunggal yang begitu dikasihnya. Namanya George. George adalah anak yang pintar,berbakti dan rajin. George yang masih berumur 6 tahun juga rajin sekali berdoa dan ke Gereja mengikuti misa pagi bersama ayahnya.
Suatu pagi yang cerah. George mengikuti ayahnya ke tempat kerja. Sambil makan pagi mereka bercanda dengan riang gembira.
ketika George mau berjalan pulang yang rumahnya tidak terlalu jauh dari tempat kerja ayahnya. Tiba-tiba George melihat kereta yang datang dari kejauhan yang datangnya lebih awal dari jadwal. karena bermaksud hendak mengingatkan ayahnya. George jatuh dilintasan itu dan kakinya terkillir tidak bisa bangun.
Dalam situasi yang begitu menegangkan, hanya tersisa dua pilihan buat Anthony. Jika Anthony menutup lintasan kereta tersebut, bisa dipastikan anak yang begitu dikasihnya itu akan mati terlindas kereta, namun semua penumpang yang ada di dalam kereta akan selamat. Jikan Anthony menyelamatkan anaknya dan tidak menutup lintasan kereta tersebut maka anaknya tentu akan selamat, tetapi semua penumpang di kereta itu akan tewas mengenaskan.
Apa yang dipilih Anthony ? Dia memilih untuk menutup lintasan itu sehingga semua penumpang yang ada di dalam kereta itu selamat dan dia telah mengorbankan anak yang begitu dikasihnya melebihi dirinya sendiri.
Siapakah penumpang kereta tersebut ?? Penumpang itu adalah KITA SEMUA. Ya, penumpang itu adalah kita semua. George adalah Yesus Kristus yang begitu dikasihi oleh BapaNya. Namun demi keselamatan kita, Dia Rela mengorbankan anaknya yang tunggal bagi kita semua.
Seperti Anthony yang tidak peduli ada pemabok, narkotik, pelacur, pembunuh di dalam kereta itu di samping orang yang baik-baik. Dia tetap memilih menyelamatkan penumpang kereta tersebut ketimbang anak tunggalnya sendiri.
Demikian pula Bapa...., Tuhan Kita juga tidak mempedulikan semua dosa-dosa kita, Dia rela mengorbankan anak TunggalNYA yang begitu suci dan mulia untuk kita.
Terima kasih Tuhan. Terima kasih Yesus...!!! Puji dan syukur hanya KEPADAMU !!!.

Rabu, 15 Juni 2011

JANJI BAIK ALLAH

Janji Baik Allah
I Raja-raja 8:56
“Terpujilah TUHAN yang memberikan tempat perhentian kepada umat-Nya Israel tepat seperti yang difirmankan-Nya; dari segala yang baik, yang telah dijanjikan-Nya dengan perantaraan Musa, hamba-Nya, tidak ada satupun yang tidak dipenuhi.”

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 7; Yohanes 17; 1 Tawarikh 27-29

Ketika kita membeli sesuatu yang nilainya tinggi, misalnya sebuah rumah, biasanya kita diminta untuk memberikan uang muka sebagai tanda kesungguhan dan janji bahwa kita berniat serius. Uang muka itu adalah bentuk dari asuransi, sebuah jaminan yang menambah makna dari perkataan kita.

Allah telah membuat sejumlah janji yang luar biasa untuk kita. Dia telah berjanji bahwa kita dapat memiliki hubungan dengan-Nya melalui Putera-Nya. Dia telah berjanji tidak akan pernah meninggalkan atau mengabaikan kita dan selalu bersama kita selamanya. Dia telah berjanji membawa kita ke surga bila kita mati. Alkitab penuh dengan janji-janji Allah.

Seseorang mungkin berkata, “Apa jaminannya bahwa Allah serius? Bagaimana kita tahu janji-janji-Nya dapat dipercaya?” Uang muka Allah adalah investasi paling berharga yang dapat dibuat oleh siapa pun juga: Putera-Nya, yang melalui kematian dan kebangkitan-Nya membeli keselamatan kita. Yesus Kristus bukan saja “uang muka” yang cukup untuk janji-janji Allah, sebenarnya, Dia adalah Bayaran yang lunas !

Allah tidak pernah sembarangan berjanji dan Dia juga tak pernah mengingkari apa yang telah diucapkan-Nya.

Sumber: Hope for Each Day; Billy Graham; Penerbit Metanoia

KEMENANGAN ATAS TRAGEDI

Kemenangan Atas Tragedi
Yakobus 1:17
“Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang.”

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 4; Yohanes 14; 1 Tawarikh 20-22

Kunci untuk memahami tragedi adalah memahami sumbernya. Kematian, sakit hati, dan bentuk tragedi lainnya yang masuk ke dunia ini akibat dosa. Ketika manusia pertama, Adam dan Hawa berdosa di Taman Eden, mereka bukan sekedar melakukan sesuatu yang dilarang Allah. Itu adalah pemberontakan terang-terangan yang memalukan terhadap Allah yang telah menciptakan mereka dan memenuhi segala kebutuhan mereka. Perbuatan mereka merupakan penyerahan terhadap godaan untuk “menjadi seperti Allah” (Kejadian 3:5).

Setiap kuburan, rumah sakit, penjara, ruang sidang menjadi saksi dari pemberontakan yang mengerikan tersebut. Saya tidak tidak sepenuhnya mengerti mengapa Allah mengizinkan kejahatan terjadi. Namun, yang pasti kejahatan bisa kita lihat, dengar dan alami karena kita hidup dalam dunia yang jahat. Oleh karena itu, jangan pernah menganggap enteng dampak dari dosa.

Apakah tragedi dosa yang terbesar? Itu adalah salib - karena jika bukan karena dosa, Yesus tidak harus mati. Tetapi Yesus menang atas tragedi dan kita pun dapat seperti itu, berkat Dia.

Kristus adalah anugerah terbaik yang diberikan Allah Bapa bagi kita, umat manusia.

Sumber: Hope for Each Day; Billy Graham; Penerbit Metanoia
Peter Saiya

Selasa, 14 Juni 2011

Kisah nyata Cacat Bukan Masalah Lagi.

Mungkin saya adalah seorang yang tidak dibutuhkan oleh manusia. Tidak ada harapan yang lebih baik daripada mengakhiri hidup dalam dunia ini. Tidak ada impian besar dalam menjalani masa mudaku.
Virus polio mengakibatkan kelumpuhan di kedua kaki saya. Kondisi ini menjadi beban moral bagi orang tua juga. Di usia yang menginjak 9 tahun, saya mulai dititipkan untuk diasuh di sebuah panti rehabilitasi. Menyedihkan sekali karena kedua orang tua saya pun hanya meninggalkan alamat dan identitas palsu saat itu. Situasi ini menjadi pemisah hubungan antara saya dengan mereka. Terbuang dari keluarga! Inilah gambaran masa kecilku yang pahit dan keras. Tangisan dan air mata menjadi warna kelam dalam menjalani hari-hariku.
Di panti tersebut, hidup saya benar-benar tidak menikmati keindahan yang semestinya dialami seorang anak kecil. Para perawat selalu berlaku kasar sekali. Dipukul dan disiksa secara fisik membuat hari-hariku bertambah kelam. Suatu saat, disaaat kondisi saya sedang lemah, mereka hanya meletakkan saya di atas lemari. Kesedihan ini belum berakhir, bukan hanya fisik saja yang dilukai tetapi batin saya pun menjadi sasaran yang empuk bagi mereka. “Kamu itu hanyalah anak buangan. Orang tuamu tidak pernah memperhatikanmu lagi. Kamu tuh anak yang ditemukan di tong sampah!!!” demikian kata-kata para pengasuh itu kepada saya waktu itu. Kata-kata yang tajam ini telah membunuh kepribadian saya selama kurang lebih 17 tahun.
[Masa lalu yang pahit terus membayangi kehidupan Markus. Hidup Markus menjadi kosong, jiwanya telah mati. Ia tidak lagi melihat adanya masa depan. Hatinya dipenuhi kebencian dan amarah. Jiwanya yang kosong membawanya dalam keputusasaan yang dalam.]
Semakin bertambahnya usia, semakin pula saya terbentuk menjadi seorang yang sulit mempercayai orang lain, terlebih kepada kedua orang tua yang saya tahu telah membuang saya sejak kecil. Di saat-saat menyediri, terbesit dalam benak saya, jika saja saya tidak cacat, tentunya saya dapat menjalani hidup dengan lebih baik. Apa yang orang lain lakukan saya pun dapat melakukannya. Sayangnya, waktu itu saya bukanlah siapa-siapa dan tidak memiliki siapa-siapa. Fisik yang lumpuh ini menjadikan saya seorang yang pesimis dan sering berpikir lebih baik mati saja. Rasanya tidak sanggup lagi untuk menjalani hidup seperti ini.
[Tuhan tidak pernah menutup mata terhadap ciptaanNya. Ia tahu bahwa berbahaya jika seseorang telah kehilangan harapannya. Ada rencana Tuhan yang tidak diketahui Markus sebelumnya, sehingga suatu waktu ia bertemu dengan seorang hamba Tuhan untuk menyampaikan kabar baik dan masa depan bagi Markus yang berada di ujung maut. Peter, ya dialah orang pilihan Tuhan itu yang menyampaikan kasih karunia Tuhan bagi Markus untuk bangkit dari keterpurukannya.]
“Saya mengingat waktu pertama kali berjumpa, Markus memang kelihatan sepertinya sudah putus asa. Pandangan matanya kosong, sepertinya ia tidak lagi mempunyai harapan. Itulah yang membuat saya merasa tersentuh.” Ungkap Peter.
[Di dorong oleh kasih Tuhan, Peter dengan semangat menjadi sahabat bagi Markus untuk menjawab segala kekosongan dalam hidupnya. Hari demi hari mereka terus bersama sampai pada titik Markus mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan juruselamat hidupnya.]
“Tuhan memakai Peter untuk menyampaikan isi hati Tuhan. Tidak ada seorang pun yang rela menjadi sahabat seorang yang cacat seperti saya. Tapi kedatangan Peter membuat saya mengenal Bapa di Surga yang menjadi orang tua kekal bagi saya. Ketika saya memutuskan untuk menerima Yesus Kristus 100%, ada kedamaian yang tidak dapat dikatakan. Tidak dapat dibahasakan lagi. Ini adalah mukjizat, sembuh dari dosa kebencian dan menghina diri sendiri. Saya menyadari bahwa saya diterima dan memiliki masa depan cerah!”
[Ajaib! Ya, ajaib perbuatan Tuhan. Apa yang dipikirkan sulit oleh Markus, bisa berubah menjadi sesuatu yang benar-benar baru dan di luar dugaannya. Yang ia tahu bahwa hidup itu sulit tetapi yang Tuhan tahu ialah hidup itu indah bila berjalan bersamaNya.]
Saya berdoa dan memohon kekuatan Tuhan supaya bisa mengampuni kedua orang tua yang telah menelantarkan saya. Setelah melakukan hal itu, satu perubahan hidup yang luar biasa saya dapatkan. Pribadi saya pulih. Saya merasakan keadaan yang berbeda. Dulu saya berpikir saya tidak bisa melakukan apa-apa. Tetapi sekarang, apa saja yang orang lain lakukan, saya pun mampu melakukannya karena kasih Bapa di Surga yang telah menyatakan bahwa saya ini berharga dan mulia.
[Markus mengampuni orang-orang yang telah membuang dan menyakitinya. Dendam dan kemarahan yang bertahun-tahun menguasai dan menghancurkan jiwanya kini terlepas. Markus menjalani kehidupan yang baru. Tuhan menopang hidupnya sehingga ia menjadi seorang yang berhasil.]
[Bertahun-tahun kemudian kisah Markus dimuat di suatu majalah. Hal ini membuka jalan baginya untuk bertemu dengan keluarganya.]
Setelah 36 tahun saya berpisah dengan mereka semua, akhirnya saya bisa bertemu mereka. Ketika melihat mereka, saya sungguh merasakan betapa saya mengasihi mereka. Betul-betul saya tidak mempunyai perasaan seperti yang tergambar pada saat saya kecil dulu. Saya bisa menerima mereka, berangkulan penuh kasih mesra dengan mereka.
[Terpisah bertahun-tahun tentunya membentuk sebuah gunung besar yang sulit diratakan. Tetapi bagi Tuhan masalah itu bisa berujung pada keindahan yang luar biasa. Markus sekeluarga menjalani hari-harinya dengan penuh ucapan syukur. Tuhan Yesus memulihkan masa lalunya dan memberikan masa depan yang pasti baginya.]
Secara fisik saya merasakan bahwa saya belum apa-apa tetapi pribadi saya mengatakan bahwa saya tidak cacat lagi. Pribadi saya mengatakan bahwa saya adalah sempurna. Yang mengakibatkan saya bisa pulih ialah karena Tuhan Yesus yang hadir dalam hidup saya. (Kisah ini telah ditayangkan 3 Juli 2003 dalam acara Solusi di SCTV).

“Ketika seseorang dipertemukan dengan KASIH BAPA, orang itu akan menjadi seperti apa yang BAPA inginkan ia alami!”

"Kerang rebus atau Kerang mutiara."

Waktu kerang muda mencari makan atau bergerak untuk pindah, ia akan membuka cangkah penutup badannya. Buka, tutup, buka, tutup. Suatu hari disaat cangkah itu terbuka, 1 butir pasir masuk ke dalam cangkang kerang itu. Sang kerang muda menangis sambil memanggil-manggil ibunya. "Bu sakit bu..ada pasir masuk ke dalam tubuhku."

Sang ibu menjawab, "Sabar ya nak, jangan pedulikan sakit itu, bila perlu berikanlah kebaikan pada sang pasir yg menyakitimu itu".

Kerang muda pun menuruti nasihat ibunya. Ia menangis, tp air matanya ia gunakan untuk membungkus pasir yg masuk ke dalam tubuhnya. Hal itu terus menerus dia lakukan. Dengan balutan air mata itu, rasa sakitnya pun berangsur berkurang bahkan hilang sama sekali.

Beberapa saat kemudian, kerang-kerang itu dipanen. Kerang yg ada pasirnya dipisahkan dari kerang yg tidak ada pasirnya.

Kerang tak berpasir dijual secara obral di pinggir jalan menjadi 'kerang rebus'.

Sedangkan kerang yang berpasir dijual ratusan bahkan ribuan x lipat lebih mahal.

Mengapa begitu?

Karena butiran pasir berbalut air mata yang ada di dlm kerang itu telah berubah menjadi inti mutiara.

Kalau kita tak pernah mendapat cobaan kita akan menjadi seperti kerang rebus yang dijual secara obral di pinggir jalan.

Sebaliknya kalau kita mampu menghadapi cobaan bahkan mampu memberi manfaat pada org lain ketika kita mendapat cobaan, kita akan menjadi mutiara di tempat terhormat, dan juga dipakai oleh orang-orang terhormat.

Hidup adalah pilihan....

Senin, 13 Juni 2011

kotak kebahagiaan

Di sebuah keluarga miskin, seorang ayah tampak kesal pada anak perempuannya yang berusia tiga tahun. Anak perempuannya baru saja menghabiskan uang untuk membeli kertas kado emas untuk membungkus sekotak kado.

Keesokan harinya, anak perempuan itu memberikan kado itu sebagai hadiah ulang tahun pada sang Ayah.

"Ini untuk ayah," kata anak g...adis itu.

Sang ayah tak jadi marah. Namun, ketika ia membuka kotak dan mendapatkan isinya kosong, meledaklah kemarahannya.
"Tak tahukah engkau nak, jika menghadiahi kado pada seseorang, engkau harus memberi sebuah barang dalam kotak ini!"


Anak perempuan kecil itu menatap ayahnya dengan mata berkaca-kaca. Ia berkata terisak-isak, "Oh ayah, sesungguhnya aku telah meletakkan sesuatu ke dalam kotak itu." ucap gadis kecil itu.


"Apa yang engkau letakkan ke dalam kotak ini nak? Bukankah engkau lihat kotak ini kosong?" bentak ayahnya.


"Oh ayah, sungguh aku telah meletakkan hampir ribuan ciuman untuk ayah ke dalam kotak itu," bisik anak perempuan itu.


Sang ayah terperangah mendengar jawaban anak perempuan kecilnya. Ia lalu memeluk erat-erat anak perempuannya dan meminta maaf.


Konon, orang-orang menceritakan bahwa, pria itu selalu meletakkan kotak kado itu di pinggir tempat tidurnya sampai akhir hayat. Kapan pun ia mengalami kekecewaan, marah atau beban yang berat, ia membayangkan ada ribuan ciuman dalam kotak itu yang mengingatkan cinta anak perempuannya.


Dan sesungguhnya kita telah menerima sebuah kotak emas penuh berisi cinta tanpa pamrih dari orang tua, istri/suami, anak, pasangan, teman dan sahabat kita. Tak ada yang lebih indah dan berharga dalam hidup ini selain cinta.

Minggu, 12 Juni 2011

MENGASIHI TUHAN: Adalah Mengasihi Sesama!

Baca: 1 Yohanes 4:7-21

"Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah." 1 Yohanes 4:7

Berbicara tentang kasih tak ada habisnya, apalagi bagi setiap orang yang berlabelkan Kristen, karena kekristenan dan kasih itu tak terpisahkan. Jika kita tidak memiliki kasih ada yang salah dan tidak beres dalam pengiringan kita kepada Tuhan selama ini. Ada seorang teman yang curhat dan berkeluh kesah kepada penulis bahwa pimpinannya di kantor sangat cerewet, pelit dan suka mendamprat pegawainya dengan kata-kata kasar. Ia pun menambahkan, "Bosku itu kan orang Kristen, dan katanya juga ikut pelayanan di gereja, tapi koq begitu ya, tidak punya kasih. Padahal setahuku orang Kristen itu baik dan selalu mengasihi orang lain." Mendengar curhat teman yang 'tidak seiman' itu penulis hanya bisa bungkam dan benar-benar dibuat malu. Orang Kristen yang tidak memiliki kasih bisa dikatakan sebagai orang Kristen yang gagal; gagal menadi teladan yang baik dan gagal menjadi terang bagi sesamanya.

Mengapa kita harus memiliki kasih dan mengasihi sesama kita? Alkitab menyatakan bahwa kita mengasihi karena Allah telah terlebih dahulu mengasihi kita. Dan bagaimana kita dapat mengasihi Allah jikalau mengasihi sesama manusia saja kita tidak bisa? Kasih Allah inilah yang seharusnya memotivasi kita untuk dapat mengasihi orang lain. Jadi mengasihi orang lain adalah suatu perintah yang harus kita taati. Tertulis: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." (Lukas 10:27). Kata kasihilah merujuk pada suatu perintah dan itu tidak dapat dilanggar. Dalam kenyataannya kita sering melakukan tindakan kasih yang disertai dengan syarat-syarat tertentu atau pilih-pilih. Kita mengasihi seseorang apabila orang tersebut juga mengasihi kita atau memberi keuntungan kepada kita. Sebaliknya bila tidak, orang tersebut kita anggap sebagai lawan atau musuh.

Bukti dari pernyataan kasih dalam kehidupan kita adalah kasih kepada Tuhan dan juga sesama. Bagian tersukar adalah kasih kepada Tuhan. Kalau kita berkata bisa mengasihi Tuhan, tapi bukti mengasihi saudara atau sesama tidak ada berarti nonsens.

Bukti bahwa kita mengasihi Tuhan adalah jika kita mengasihi sesama kita!

Sabtu, 11 Juni 2011

MENGAKUI DOSA DAN BERDOA DENGAN IMAN

MENGAKUI DOSA DAN BERDOA DENGAN IMAN

Baca: Mazmur 88

"Tetapi aku ini, ya Tuhan, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu." Mazmur 88:14

Banyak dari kita adakalanya merasa jenuh berdoa. Mengapa? Mungkin kita merasa doa-doa kita belum juga dijawab Tuhan padahal kita sudah berdoa selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun; entah untuk mendapatkan jodoh, keturunan (anak), kesembuhan, perlindungan, pemulihan keuangan, rumah tangga dan sebagainya. Atau mungkin kita sendiri merasa kurang yakin apakah doa yang kita panjatkan itu benar-benar didengar oleh Tuhan. Bahkan kita juga sudah meminta orang lain yang kita anggap 'lebih rohani' untuk berdoa bagi kita. Kita menganggap kalau mereka yang berdoa pasti akan lebih sakti dan manjur dibandingkan bila kita sendiri yang berdoa.

Tuhan memang memakai sebagian orang secara khusus untuk melayani jiwa-jiwa dengan karunia kesembuhan dan sebagainya, dan otoritasNya juga turun ke atas mereka. Bukan hal yang salah bila kita meminta dukungan doa dari mereka. Tetapi dalam hal berdoa Tuhan tidak membatasi siapa saja yang boleh menaikkan doa yang sekiranya memiliki kuasa. Yakobus memberikan kuncinya: "Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Yakobus 5:16). Ada 3 hal yang harus kita perhatikan yaitu: kita harus mengakui dosa, saling mendoakan dan berdoa dengan yakin. Penghalang utama doa kita tidak didengar Tuhan adalah dosa. (baca Yesaya 59:1-2). Jika selama ini masih ada dosa yang kita perbuat maka kita tidak akan memiliki doa yang berkuasa. Karena itu kita harus mengakui dosa itu dengan jujur di hadapan Tuhan dan segera bertobat, Dia yang setia pasti akan mengampuni dosa kita. Adakalanya ketika kita sendiri sedang dalam masalah Tuhan meminta kita untuk berdoa juga bagi orang lain. Kita harus siap berdoa untuk orang-orang yang membutuhkan dukungan doa, sehingga Tuhan pun akan memberikan apa yang kita ingini.

Selain itu kita harus berdoa dengan yakin, artinya tidak ragu atau bimbang. Ketika menanti-nantikan jawaban dari Tuhan seringkali kita tidak sabar dan mulai meragukan kuasa Tuhan. Keraguan dan kebimbangan itu sama dengan ketidakpercayaan. Alkitab menyatakan, "Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan." (Yakobus 1:7).

Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya! Peganglah itu!

Anak Anjing Spesial

Seorang petani mempunyai beberapa anak anjing yang ia harus jual. Ia pun membuat brosur iklan mengenai 4 anak anjing tersebut. Setelah itu, ia pun mulai menyebarkan iklan tersebut ke sejumlah wilayah dengan cara memakunya ke pohon-pohon besar. Saat ia hendak menancapkan brosur iklan terakhir, seorang anak kecil menghampirinya dari belakang. "Tuan," katanya, "Saya ingin membeli salah satu anak anjing Anda."

"Yah," kata si petani, sambil mengusap keringat dari tengkuknya, "anak anjing ini datang dari induk yang baik dan harganya sangat mahal."

Anak itu menjatuhkan kepalanya sejenak. Kemudian menjangkau jauh ke dalam sakunya. Pada saat tangan kanannya keluar, sejumlah uang ada dalam genggamannya. Uang tersebut diberikan ke petani. "Saya punya tiga puluh sembilan sen. Apakah itu cukup untuk melihatnya?"

"Tentu," kata si petani. Ia pun mengajak si anak kecil berjalan dengannya ke rumah. Sesampainya di halaman depan rumah, sang petani ini pun bersiul memanggil salah satu anak anjingnya. "Sini, Dolly!" ucapnya. Anak anjing yang dipanggil pemiliknya itu pun keluar.

Dengan langkah terpatah-patah, Dolly si anak anjing pun mendatangi sang petani. Anak kecil ini begitu senang dengan kehadiran Dolly. Dengan riangnya ia pun mengelus bulu anak anjing tersebut. Tak lama kemudian, petani itu pun meminta sang anak kecil mengembalikan anjing tersebut karena waktu untuk melihat dan bermain sudah habis.

Pada saat Dolly dilepas dan kembali bermain dengan 3 anak anjingnya yang lain, anak kecil ini pun menyatakan kepada si petani ingin memiliki salah anjing miliknya."Saya ingin satu," kata anak kecil, menunjuk Dolly. Petani itu berlutut di samping anak itu dan berkata, "Nak, kamu tidak akan ingin anak anjing itu. Ia tidak akan pernah bisa berlari dan bermain seperti anjing lainnya." Anak kecil itu pun tersenyum dan mulai menggulungkan salah satu celananya. Betapa kagetnya sang petani karena salah satu kaki anak tersebut dipasangkan penyangga kaki.

"Anda lihat Pak, saya sendiri juga tidak berjalan terlalu baik, dan anjing lucu tersebut sepertinya membutuhkan seseorang yang mengerti akan keadaan dirinya" ujar anak kecil tersebut. Dengan penuh air mata, petani pun membungkukkan badannya. Tangannya terlihat mengambil seekor anak anjing yang tadi ia panggil. Dengan hati-hati ia pun menyerahkan Dolly kepada anak kecil tersebut. "Berapa?" tanya anak kecil itu. "Gratis," jawab petani, "Tidak ada biaya untuk yang namanya kasih."

“Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.” (I Petrus 1:22).

Jumat, 10 Juni 2011

kamu tetap BERHARGA...

Suatu hari, ada seorang kakak rohani memulai khotbahnya dengan mengeluarkan selembar uang seratus ribu yang baru. Kemudian dia bertanya, “Siapa diantara kamu yang mau uang ini, kalo aku kasih ke kamu?” Ternyata banyak yang mengangkat tangan.

Katanya lagi, “Ya, ini akan kuberikan, tapi sebelumnya biar aku melakukan hal ini.” Kakak rohani tersebut meremas uang kertas seratus ribu itu menjadi gulungan kecil yang kumal.

Kemudian dia buka lagi ke bentuk semula: lembaran seratus ribu, tapi sudah kumal sekali. Lalu dia bertanya, “Siapa yang masih mau uang ini?” Tetap saja banyak yang mengangkat tangan, sebanyak yang tadi.

“Oke, akan aku kasih, tapi biarkan aku melakukan hal ini.” Dia menjatuhkan lembaran uang itu ke lantai, terus diinjak-injak pakai sepatunya yang habis berjalan di tanah becek sampai nggak karuan bentuknya. Dia tanya lagi, “Siapa yang masih mau?” Tangan-tangan masih saja terangkat. Masih sebanyak tadi.

“Nah, saudaraku, sebenarnya aku dan kau sudah mengambil satu nilai yang sangat berharga dari peristiwa tadi. Kita semua masih mau uang ini walau bentuknya udah nggak karuan lagi. Sudah jelek, kotor, kumal, tapi nilainya nggak berkurang: tetap seratus ribu rupiah.

Sama seperti kita. Meskipun kalian jatuh, ketimpa tangga pula... lagi sakit, lagi hancur, atau kalian gagal, nggak berdaya, terhimpit, dan merasa terhina, kecewa dan terkhianati, atau dalam keadaan apapun, kalian tetap nggak kehilangan nilaimu... karena kalian begitu berharga. Jangan biarkan kekecewaan, perasaan, ketakutan, sakit hati, menghancurkan kamu, harapanmu, atau cita-citamu.”

“Kalian akan selalu tetap berharga, bagi dirimu, bagi diriku, bagi saudaramu, bagi sahabat yang lain dan kau tetap sama di mata Allah. Dia, Tuhanmu, akan berlari mendekatimu, kalo kalian berjalan menuju ke arah Dia. Aku pun sahabatmu akan melakukan hal yang sama, karena pada sadarnya kita semua mulia. So, datanglah ke Allah, karena disanalah nilai dirimu berada.”
Jangan kecewa dengan keadaanmu sekarang, kalian tetap SPESIAL di mata-Nya. Nggak perlu pahit dengan orang-orang yang pernah melukai kita, LEPASKAN PENGAMPUNAN, karena mengampuni akan MEMERDEKAKAN kita. Meskipun kita tahu, justru kita paling sakit sewaktu orang yang kita KASIHI melukai kita. Tapi ingat satu hal, kalo kita TETAP BERHARGA buat Tuhan meskipun kita merasa kita penuh dengan luka.


sumber: Future Generation

Kamis, 09 Juni 2011

Sehati Untuk Membangun

“Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan  Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.” Roma 15:5-6
Sehati atau kesehatian merupakan dasar dari membangun, sebab bersatu kita teguh dan bercerai kita runtuh. Kalau kita bersehati atau bersatu (Matius 18:19-20) doa-doa kita terkabul dan apa yang kita ikat atau lepaskan di dunia akan terikat atau terlepas di Sorga juga. (Markus 2:1-12) Si lumpuh dapat sembuh sebab ada empat orang yang care untuk mengangkat lalu menurunkan si lumpuh dari atap rumah dengan sehati. Kalau tidak si lumpuh bahkan lebih parah.  Jadi jika kita dapat bersehati di rumah, di keluarga, jemaat lokal, maka jemaat tubuh Kristus pasti banyak mujizat.
Sebagai ancaman atau penghambat “kesehatian” adalah konflik (bhs Latin-Contex Fliktus) artinya benturan-benturan, gesekan. Di manapun kita berada,  sebagai orang Kristen kita harus belajar “bersatu dalam keberbedaan” sebab di dalamnya ada potensi yang luar biasa. Mengapa pada waktu Raja Sulaiman membangun Bait  Allah semua berlangsung dengan baik dan lancar? Jawabnya sebab semua bahan sudah diproses sebelumnya. Artinya mau dipersatukan=disamakan. Seperti juga batu-batu Candi Borobudur dapat disusun tanpa semen dan menjadi bangunan yang luar biasa sebab masing-masing batu tersusun rapi tanpa celah atau lubang sehingga batu-batu itu menyatu satu dengan yang lainnya.
Penyebab konflik  seringkali adalah ”perbedaan”. Perbedaan karakter, tabiat, budi pekerti, sifat-sifat kejiwaan, tingkat kerohanian, status/kedudukan, prinsip-kebenaran yang jadi pokok dasar,  dan pendirian. Yakobus 4:1 “Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran diantara kamu ? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu  yang saling berjuang di dalam tubuhmu ?” Biasanya semakin banyak kesamaan semakin kuat, tetapi sebaliknya semakin banyak pebedaan semakin rapuh.
Akibatnya, Markus 3:24-25 ”Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga  itu tidak dapat bertahan.” Alkitab juga memberikan solusi  agar  kita dapat bersehati dan dapat meminimalisir konflik agar kita dapat saling membangun, misalnya: Roma 12:15 ”Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis.”  Pertama  kita harus belajar beradaptasi yaitu menyesuaikan diri baik di rumah, di kantor, di gereja, di lingkungan  dan dimana saja. Roma 15:7 ”Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah.” Kedua, kita juga harus belajar tolerans” yaitu pengertian terhadap kelemahan orang lain, tetapi tidak  mau kompromi dengan dosanya. Ketiga, kita belajar hidup tidak mudah tersinggung satu dengan lainnya, memiliki roh pengampunani (Efesus 4:30-32). Dan terakhir kita terus berdoa agar Roh Kudus bekerja dalam pribadi, keluarga, jemaat(gereja lokal). Sebab Roh Kudus memproduksi  kesehatian di antara kita. Amin.(SJ)

Doa: Bapa, berilah kepada kami hati seperti Yesus yang dapat berdoa dengan tulus hati untuk musuh-musuhnya:”Bapa ampuni mereka, sebab mereka tidak mengerti apa yang mereka lakukan." Amin.

SIKAP EGOIS

Sikap Egois
Lukas 6:31
“Dan Sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 9; Yohanes 19; I Raja-raja 3-4

Di sebuah seminar wiraniaga, seorang pendeta mengeluhkan usahanya yang selalu gagal. Ia mengaku pusing dengan keadaan tersebut dan tidak tahu harus berbuat apa lagi. Selepas sang pendeta mengeluarkan unek-uneknya, pembicara seminar itu pun akhirnya memberikan tanggapan. Namun, kali ini ia merespon dengan cara yang tidak biasa, yaitu dengan menceritakan mengenai hobinya:

“Saya mempunyai hobi bermain catur. Setiap kali saya kalah dalam permainan, saya akan berdiri di belakang lawan serta melihat papan catur dari sisinya. Kemudian saya mulai menemukan langkah bodoh yang saya buat dan mengakibatkan kekalahan. Hal itu karena saya ingin melihat dari sudut pandangnya. Tantangan bagi wiraniaga adalah melihat dunia dari sudut pandang calon pembeli.”

Dalam kehidupan ini ada begitu banyak permasalahan yang terjadi hanya karena tidak mau memahami orang lain. Berbagai kasus dapat kita saksikan setiap hari: keluarga yang tidak harmonis, perpecahan dalam rumah tangga, usaha yang gagal, persahabatan yang retak, bahkan yang paling ekstrim sampai terjadi pertumpahan darah. Jika kita tidak egois, hubungan komunikasi dengan orang lain pasti berjalan dengan baik. Ketika hubungan komunikasi sudah baik, apa yang ingin kita sampaikan kepada orang lain akan lebih mudah diterima.

Yesus memberikan contoh bagaimana menjalin komunikasi dengan memahami kebutuhan orang lain. Dalam Lukas 6:31, Yesus memberikan kunci untuk mengatasi sikap egois kita yang cenderung muncul. Jika kita mencoba melihat segala sesuatu dari perspektif orang lain, maka kita akan tahu bagaimana harus bersikap benar dan tepat.

Dalam berbagai hal yang kita lakukan, mengabarkan kebenaran tentang Yesus pun, hal ini akan sangat menjadi salah satu kunci yang penting. Mengatasi sikap egois kita sendiri akan menjadi kunci keberhasilan kita dalam hubungan pribadi, keluarga, dan kerja. Marilah kita kalahkan sikap egois dengan menganggap orang lain lebih utama. Bahkan, sesekali cobalah memandang sesuatu dari sudut pandang orang lain.

Keegoisan tidak akan pernah membawa kita pada keadaan dan situasi yang lebih baik.

Rabu, 08 Juni 2011

DOA YANG BENAR

"Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya."
(Matius 21:22)

Sahabatku, setiap kita pasti memiliki pergumulan dan beban hidup. Dan semua dan pergumulan dan beban hidup kita pasti kita sampaikan kepada Tuhan melalui doa. Kita akan berdoa dan minta kuasa Tuhan bekerja di dalam kehidupan kita. Tapi seringkali banyak dari kita yang tidak sabar dalam menunggu jawaban doa dan akhirnya malah kecewa kepada Tuhan karena doanya ga dijawab-jawab. Langsung Tuhan disalahkan dan akhirnya malah meninggalkan Tuhan.

Sebenarnya jika kita mengerti doa yang benar, kita pun akan mengerti kehendak Tuhan dan mendapat jawabanNya. Tapi banyak orang yang ga tau cara doa yang benar, yang kita cuma tau asal kita ngomong dalam doa, ya itu aja.

Untuk bisa mengerti cara yang tepat untuk berdoa, ada 2 hal yang harus kita miliki. Yang pertama kita harus memiliki hidup yang berkenan kepada Tuhan, dan yang kedua kita harus memiliki iman sebesar biji sesawi.

Point pertama adalah hidup berkenan kepada Tuhan. Banyak sekarang ini orang menyepelekan ini. Pengennya doa-doanya dijawab, tapi hidup masih masa bodoh, dosa tetep jalan terus, tapi tetep ingin diberkati. Gmana bisa kalau kaya gini? Tuhan ga mau denger orang yang ga berkenan kepada Tuhan karena orang-orang yang hidup dalam dosa telah menduakan Tuhan dengan dosa. Dan dalam hidupnya telah menjadi hamba dosa. Kita harus bisa melakukan Firman di dalam Roma 12:2, untuk bisa berkenan dimata Tuhan.

"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." Roma 12:2

Point yang kedua adalah memiliki iman yang sebesar biji sesawi. Iman itu penting kita miliki untuk setiap orang yang memohon sesuatu kepada Tuhan. Kalau berdoa, tapi kita sendiri ga punya iman dan malah meragukan kuasa Tuhan, mana mungkin kuasa Tuhan bisa bekerja. Ga ada kepercayaan penuh yang kita miliki, kita berdoa tapi ga pake iman. Sedangkan dalam Matius 17:20 saja kita dikasih tau kalau punya iman sebesar biji sesawi aja, kita bisa memindahkan gunung, apalagi semua masalah dan pergumulan kita kan?

"Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu."
(Matius 17:20)

Sahabatku, bagaimana dengan kita? apakah kita sudah melakukan doa yang benar? apakah kita sudah melakukan 2 point diatas untuk berdoa? jika belum, ini saatnya kita membenahi diri kita untuk melakukan doa yang penuh kuasa. Bukan doa yang biasa-biasa lagi, tapi mari kita praktekkan doa yang penuh kuasa. Mari kita beresin hidup kita, hidup berkenan kepada Tuhan dan mari kita memiliki iman sebesar biji sesawi, dan aku percaya tidak ada masalah dan pergumulan yang terlalu besar untuk Tuhan jawab dan nyatakan dalam kehidupan kita. Amin

Tuhan Yesus Memberkati

Selasa, 07 Juni 2011

ARTI SUATU PEMBERIAN

Markus 12:43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan

Ketika Yesus sedang memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke peti persembahan. Orang kaya memberikan dalam jumblah yang besar, kemudian ada seorang janda yang miskin yang memasukkan dua peser, yaitu satu duit ke peti persembahan. Ternyata Yesus tertarik dengan pemberian janda miskin ini. Memang nilai uang yang di berikan janda itu sangat kecil, namun nilai kesungguhannya untuk memberi yang terbaik, sudah dia lakukan. Janda miskin itu telah memberikan dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya, sedangkan orang kaya itu memberi dari kelimpahannya.

Hal inilah yang mendorong Yesus lebih menghargai pemberian janda miskin, sebab ia lebih memahami arti suatu pemberian. Pemberian bukanlah sesuatu yang kita berikan yang sudah tidak memiliki nilai besar dalam hidup kita. Konsep pemberian inilah yang sangat di hargai Allah.

Konsep yang salah tentang pemberian yang selama ini kita lakukan, dapat menghalangi kehidupan pelayanan maupun dalam kehidupan kekeristenan kita. Memang pada saat kita memberi yang terbaik kepada Allah, seolah-olah kita merasa kehilangan sesuatu berharga dalam hidup kita. Tetapi perlu kita sadari bahwa, ketika kita memberi yang terbaik kepada Allah, sebenarnya kita telah memperoleh yang terbaik juga dari Allah.

Persembahkanlah apa yang berharga dalam hidup kita kepada Allah, baik itu kepandaian, waktu, talenta, uang, tenaga, maupun pikiran. Hal ini tentu tidak mudah, tetapi bukan berarti kita tidak dapat melakukannya. Agar Allah dimuliakan dalam hidup kita, berikan sesuatu yang terbaik yang layak Dia terima.

Tuhan memberkati

Senin, 06 Juni 2011

Ketika Tangan Tuhan Menciptakan Seorang Wanita

Ketika Tuhan menciptakan wanita, malaikat datang dan bertanya, "Mengapa kau begitu lama menciptakan wanita Tuhan? "

Tuhan menjawab, "Sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk wanita?"

"Dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua itu hanya dengan dua tangan".

Malaikat menjawab dan takjub, "Hanya dengan 2 tangan? Tidak mungkin!”

Tuhan menjawab, "Tidakkah kau tau, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari.”

Malaikat mendekat dan mengamati wanita tersebut, dan bertanya, " Tuhan, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh? seolah-olah terlalu banyak beban baginya...."

Tuhan menjawab "Itu tidak seperti yang kau bayangkan, itu adalah air mata...."
"Untuk apa ?" tanya malaikat.

Tuhan melanjutkan, "Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan.... serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona laki-laki...ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki wanita."

"Dia dapat mengatasi beban lebih dari laki-laki, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri....."

"Dia mampu tersenyum saat hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan.."

"Dia berkorban demi orang yang dicintainya.."

"Dia mampu berdiri melawan ketidakadilan."

"Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang...."

"Dia girang dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia..."

"Dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran...."

"Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian, tapi dia mampu mengatasinya... Dia tau bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka...."

"Cintanya tanpa syarat.."

”Hanya ada satu yang kurang dari wanita, dia sering lupa betapa berharga dirinya..”

Wanita, Anda berharga dan mulia di hadapan Tuhan. Dalam kerapuhan dan kelemahanmu, Tuhan menaruh suatu kekuatan yang tidak dimiliki oleh para laki-laki. Gunakan kekuatan yang Tuhan berikan itu untuk menolong dan memberkati para laki-laki dihidupmu.

Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu. ~ Yesaya 43:4

Minggu, 05 Juni 2011

TUHAN YANG MEMBUAT SEGALANYA BERHASIL

TUHAN YANG MEMBUAT SEGALANYA BERHASIL

Baca: 2 Tawarikh 26:1-5

"Dan selama ia (Uzia - Red.) mencari Tuhan, Allah membuat segala usahanya berhasil." 2 Tawarikh 26:5b

Uzia bisa dikatakan sebagai seorang remaja yang luar biasa, memiliki nilai plus dibanding dengan rekan-rekan sebanya di mana dia dinobatkan menjadi raja atas Yehuda pada usianya yang masih sangat belia, yaitu enam belas tahun, untuk menggantikan ayahnya, Amazia. Bila mengandalkan kekuatan sendiri dipastikan Uzia tidak akan mampu menjalankan tugasnya sebagai raja. Tetapi oleh karena Uzia mengandalkan Tuhan dan melakukan apa yang benar di mata Tuhan, maka segala sesuatu yang dikerjakannya dibuat Tuhan berhasil.

Usia muda tidaklah menjadi soal; asal ia hidup dalam kebenaran, kehidupannya pasti membawa dampak. Paulus pun menasihatkan hal itu kepada Timotius, "Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (1 Timotius 4:12). Menjadi teladan bagi orang lain tidak harus menunggu seseorang menjadi dewasa terlebih dahulu. Banyak orang yang sudah dewasa secara usia atau menjadi Kristen berpuluh-puluh tahun tapi kehidupannya tidak menjadi teladan bagi orang lain. Sebaliknya, tidak sedikit anak muda yang dipakai Tuhan secara luar biasa dan hidupnya menjadi kesaksian banyak orang.

Tuhan merancang hal-hal yang baik (keberhasilan dan masa depan yang gilang-gemilang) bagi orang percaya. Karena itu jangan pernah menjauhkan diri dari Tuhan; sebaliknya kita harus makin melekat kepada Tuhan dan mengarahkan pandangan kita kepada Dia, "...yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan," (Ibrani 12:2). Apa pun yang kita alami saat ini, kesesakan atau kesukaran, jangan pernah putus asa. Tetaplah bertekun dan sabar menanti-nantikan Tuhan. Orang boleh mengatakan apa saja untuk melemahkan iman kita, tetapi kita harus punya iman yang teguh. Percayalah! Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Dunia mengukur keberhasilan seseorang dengan uang, kekayaan atau jabatan. Tapi, sesungguhnya seorang yang berhasil adalah orang yang hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.

Ketika kita tetap setia mencari kehendak Tuhan dan hidup seturut kehendakNya, keberhasilan pasti akan mengikuti hidup kita.

GBU ALL...

Sabtu, 04 Juni 2011

Mengendalikan Emosi

Suatu hari suasana seorang gadis kecil sangat buruk. Dia melampiaskan frustasinya kepada adik laki-lakinya dengan menarik rambutnya serta menendang tulang keringnya. Akhirnya, dia memukul juga. Anak laki-laki tersebut sanggup menahan semua perlakuan itu, bahkan ketika dia dipukuli sampai ketika tulang keringnya mulai ditendang. Ini menyakitkan. Dan, sambil menangis dia datang kepada ibunya dengan mengeluhkan perlakuan kakaknya.

Ibunya menghampiri gadis kecil tadi sambil berkata, "Cici, mengapa engkau mengizinkan iblis menaruh keinginannya dalam hatimu untuk menarik rambut adikmu serta menendang tulang keringnya ?"

Gadis kecil itu berfikir sesaat dan kemudian menjawab "Ibu, mungkin iblis menyuruh saya menarik rambut Tommy... tetapi menendang tulang keringnya adalah ide saya sendiri.”

Segala yang jahat di bumi ini tidak selalu berasal dari pengaruh setan. Kebanyakan malah datang dari hati manusia. Kemarahan, perasaan benci, serta frustasi bergantung pada kehendak kita sendiri. Kita dapat memilih bagaimana kita menanggapi perasaan tertekan atas prilaku orang lain. Yang harus kita lakukan adalah MENGENDALIKAN EMOSI KITA, sebab jikalau tidak, emosilah yang akan mengendalikan kita dengan semena-mena.

“Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar.” ~ Amsal 14 : 17

Lagu Rohani - Indah Pada WaktuNya

Jumat, 03 Juni 2011

HIU KECIL

Untuk masakan Jepang, kita tahu bahwa ikan salmon akan lebih enak utk dinikmati jika ikan tsb masih dalam keadaan hidup saat hendak diolah utk disajikan.
Jauh lebih nikmat dibandingkan dgn ikan salmon yg sdh diawetkan dgn es.

Itu sebabnya para nelayan selalu mmasukkan salmon tangkapannya ke suatu kolam buatan agar dlm perjalanan menuju daratan salmon2 tsb tetap hidup.

Meski demikian pada kenyataannya byk salmon yg mati di kolam buatan tsb.

Bagaimana cara mereka menyiasatinya?
Para nelayan itu memasukkan seekor hiu kecil dikolam tsb.
Ajaib !! Hiu kecil tsb "memaksa" salmon2 itu terus bergerak agar jgn sampai dimangsa.
Akibatnya jumlah salmon yg mati justru menjadi sangat sedikit !!

Diam membuat kita mati ! Bergerak membuat kita hidup !
Barangkali kurang lebih itulah pesan moral yg dpt kita tangkap dari gambaran diatas.

Apa yg membuat kita diam?
Saat tdk ada masalah dlm hidup dan saat kita berada dlm zona nyaman.

Situasi seperti ini kerap membuat kita terlena. Begitu terlenanya sehingga kita tdk sadar bahwa kita telah mati.
Ironis, bukan?

Apa yg membuat kita bergerak?
Masalah, Pergumulan dan Tekanan Hidup.
Saat masalah datang secara otomatis naluri kita membuat kita bergerak aktif dan berusaha mengatasi semua pergumulan hidup itu

Di saat-saat seperti itu biasanya kita akan ingat Tuhan dan berharap kpd Tuhan. Tdk hanya itu, kita menjadi kreatif, dan potensi diri kitapun menjadi berkembang luar biasa !!

Ingatlah bahwa kita akan bisa belajar banyak dlm hidup ini bukan pada saat keadaan nyaman, tapi justru pada saat kita menghadapi badai hidup.

Itu sebabnya syukurilah "hiu kecil" yg terus memaksa kita utk bergerak dan tetap survive !

Masalah hidup adalah baik, karena itulah yg membuat kita terus bergerak...

TUHAN YESUS MEMBERKATI

Kamis, 02 Juni 2011

"RUMAH SORGAWI"

Wahyu 21:21 "Jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening."


Suatu hari seorang penambang menemukan emas dalam yang sangat banyak. Tanpa berpikir lama, emas-emas batangan tersebut dimasukan dalam sebuah tas. Setiap hari kemanapun dia pergi, tas tersebut selalu ditentengnya hingga dia meninggal dan sudah masuk ke surga. Saat penambang itu tiba di tempat barunya itu, seorang malaikat bertanya mengapa ia membawa aspal. "Ini bukan aspal," jelasnya, "Ini emas." Sang Malaikat menanggapi perkataan manusia itu dengan berkata, "Di bumi, benda itu memang disebut emas, tetapi disini, di surga, kami memakainya untuk mengeraskan jalan-jalan."

Kisah diatas memang hanya sebuah lelucon. Namun, cerita ini mengajak kita berpikir tentang apa yang kita anggap berharga, dan apa yang benar-benar berharga bagi Allah.

Dalam Wahyu 21, digambarkan bagaimana jalan-jalan di surga adalah "emas murni bagaikan kaca bening" (ayat 21). Di dunia, kita bisa menilai emas sebagai logam yang paling berharga dan menjadikannya sebagai harta milik kita yang paling berharga. Namun di surga, kita berjalan di atas emas. Sungguh kontras!

Benda apa yang Anda anggap berharga di bumi ini? Saham, rekening bank. Kekaguman dan kemasyuran diri sendiri; itu semua tidak dinilai tinggi di surga. Bila tiba waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal di bumi, nilai apakah yang masih tertinggal pada barang-barang tersebut?

Ingat, kekayaan sejati hanya ada di surga. Harta benda duniawi yang Anda miliki saat ini sifatnya hanyalah sementara.


"Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal." (2 Korintus 4:18).


"Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yg kekal, yg tidak dibuat oleh tangan manusia.". (2 Korintus 5:1).

TUHAN YESUS MEMBERKATI

Rabu, 01 Juni 2011

"Pohon Yang Tumbang Oleh Makian"

  • "Pohon Yang Tumbang Oleh Makian"
    "Orang bijak menyimpan pengetahuan, tetapi mulut orang bodoh adalah kebinasaan yang mengancam." (Amsal 10:14).

    Konon Di suatu kepulauan yang berada di daerah Pasifik, ada cara unik yang dilakukan oleh penduduk setempat jika tidak bisa memotong sebuah pohon dengan kapak. Jika pohon terlalu besar untuk dipotong dengan kapak, para penduduk setempat akan memaki-maki pohon tersebut.

    Seseorang yang memiliki kekuatan khusus akan memaki pohon itu dari pagi hingga senja, selama tiga puluh hari. Maka akhirnya pohon itu akan mati dan roboh dengan sendirinya. Menurut para penduduk, hal ini selalu berhasil. Secara teori mereka membunuh roh pohon tersebut.

    Dari cerita di atas kita melihat bagaimana efek perkataan pada sebuah pohon? Jika pohon saja bisa mati karena dikutuki, demikian juga manusia. Banyak orang berteriak dan memaki pasangan hidupnya atau anaknya. Tidak sedikit orang yang kehilangan kesabaran ketika di jalan dan memaki pengendara lain.

    Tapi semua itu adalah pilihan, seperti Tuhan katakan bahwa dari mulut kita bisa keluar berkat dan kutuk. Untuk itu pilihlah mengatakan berkat, karena perkataan Anda berkuasa. Jangan sampai kita membunuh roh orang-orang yang kita kasihi, atau malah orang yang tidak kita kenal dengan perkataan-perkataan yang buruk.

    Mari kita ucapkan kata-kata yang membangun, yang menghidupkan dan memberkati orang lain, karena ketika kita menabur berkat, kita pun akan menuai berkat.

    Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

    "We make a living by what we get. But, we make a life by what we give."

    Kita menjalani kehidupan dgn apa yg kita dapatkan. Tetapi, kita membuat hidup dr apa yg kita berikan

    TUHAN YESUS MEMBERKATI

"RUMAH SORGAWI"

Suatu hari seorang penambang menemukan emas dalam yang sangat banyak. Tanpa berpikir lama, emas-emas batangan tersebut dimasukan dalam sebuah tas. Setiap hari kemanapun dia pergi, tas tersebut selalu ditentengnya hingga dia meninggal dan sudah masuk ke surga. Saat penambang itu tiba di tempat barunya itu, seorang malaikat bertanya mengapa ia membawa aspal. "Ini bukan aspal," jelasnya, "Ini emas." Sang Malaikat menanggapi perkataan manusia itu dengan berkata, "Di bumi, benda itu memang disebut emas, tetapi disini, di surga, kami memakainya untuk mengeraskan jalan-jalan."

Kisah diatas memang hanya sebuah lelucon. Namun, cerita ini mengajak kita berpikir tentang apa yang kita anggap berharga, dan apa yang benar-benar berharga bagi Allah.

Dalam Wahyu 21, digambarkan bagaimana jalan-jalan di surga adalah "emas murni bagaikan kaca bening" (ayat 21). Di dunia, kita bisa menilai emas sebagai logam yang paling berharga dan menjadikannya sebagai harta milik kita yang paling berharga. Namun di surga, kita berjalan di atas emas. Sungguh kontras!

Benda apa yang Anda anggap berharga di bumi ini? Saham, rekening bank. Kekaguman dan kemasyuran diri sendiri; itu semua tidak dinilai tinggi di surga. Bila tiba waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal di bumi, nilai apakah yang masih tertinggal pada barang-barang tersebut?

Ingat, kekayaan sejati hanya ada di surga. Harta benda duniawi yang Anda miliki saat ini sifatnya hanyalah sementara.


"Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal." (2 Korintus 4:18).


"Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yg kekal, yg tidak dibuat oleh tangan manusia.". (2 Korintus 5:1).

TUHAN YESUS MEMBERKATI