Selasa, 30 April 2019

Mempraktikkan Penundukkan Diri

Lukas 2:51
“Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.”

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 105; Lukas 17; Yosua 21-22

Sebelum kita dapat memegang otoritas, pertama kita harus mempraktikkan penundukkan diri. Allah menginginkan kita untuk semakin naik dan berhasil, tapi tidak secara otomatis. Setiap orang harus melalui perjalanan suatu periode sebelum dipromosikan menjadi pemegang otoritas.

Tuhan Yesus adalah teladan yang sangat tepat dalam hal penundukkan diri. Ketika Dia masih sangat muda, Dia dan orang tua pergi ke Yerusalem untuk perayaan Paskah. Pada saat perjalanan pulang, Yusuf dan Maria sadar bahwa Yesus tidak ada bersama dengan mereka. Tiga hari kemudian, mereka menemukan anaknya sedang berada di Bait Allah, duduk di antara para guru. Disana, Dia tidak hanya menerima apa yang diajarkan orang-orang yang dianggap memiliki hikmat dan kebijaksanaan tersebut, tetapi juga bertanya jawab dengan mereka.

Diliputi perasaan lega dan sedikit frustasi, Yusuf dan Maria pun memarahi Yesus. Mereka menyuruh-Nya untuk pulang bersama dengan mereka. Walaupun dicatat di dalam Alkitab bahwa Yesus mengatakan bahwa disanalah Dia seharusnya berada, tetapi di ayat selanjutnya ditulis bahwa Dia mengikuti permintaan orangtuanya. Tuhan Yesus tahu dan mengerti benar bahwa penundukkan diri adalah hal pertama sebelum memiliki otoritas.

Hidup di bawah otoritas orang lain adalah hal tersusah dilakukan manusia. Keegoisan dan mengganggap diri lebih hebat dari orang lain adalah dua faktor mengapa kita begitu sulit mempraktikkan penundukkan diri dalam kehidupan sehari-hari.

Alkitab begitu jelas mencatat mengenai akibat ketidaktaatan dan pemberontakan terhadap otoritas. Melalui perantaraan Rasul Paulus, Allah mengatakan bahwa orang yang tidak menghormati pemimpin mereka tidak akan mendapatkan keuntungan di dalam hidupnya.

Apakah hari-hari ini Anda sedang mengalami masalah dengan penundukkan diri baik dengan orang-orang yang ada di rumah, kantor, ataupun gereja Anda? Berdoalah kepada Allah agar Anda diberikan kerendahhatian dan mau dibentuk. Percayalah, dengan kasih karunia-Nya, Anda pasti dapat mempraktikkan hal ini dalam kehidupan sehari-hari Anda.

Allah menghargai orang-orang yang memberikan diri tunduk di bawah otoritas.

Sumber: Saduran Artikel Devotional cbn.com ‘Practicing Submission' oleh Daphne Delay


GBU ALL...

Senin, 29 April 2019

Zona Asing

Yesaya 42:16
“Aku mau memimpin orang-orang buta di jalan yang tidak mereka kenal, dan mau membawa mereka berjalan di jalan-jalan yang tidak mereka kenal. Aku mau membuat kegelapan yang di depan mereka menjadi terang dan tanah yang berkeluk-keluk menjadi tanah yang rata. Itulah hal-hal yang hendak Kulakukan kepada mereka, yang pasti akan Kulaksanakan.”

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 104; Lukas 16; Yosua 19-20

Ketidakpastian adalah suatu kondisi yang tidak mengenakkan bagi seseorang karena ia tidak bisa menduga apa yang akan ia alami. Bisa saja di hari itu, ia ternyata mendapatkan seribu peristiwa yang menyedihkan hatinya, tetapi di keesokkan harinya, ia malah menerima seribu peristiwa kegembiraan. Dan inilah dunia dimana Anda dan saya hidup saat ini.

Salah seorang penulis Kristiani asal Amerika Serikat Byron Bohnert pernah menulis sebuah kalimat yang indah mengenai ketidakpastian. Kira-kira bila diterjemahkan berbunyi seperti ini “Seringkali mengikuti Allah bukan berarti membuat hidup Anda enak karena segala sesuatunya menjadi serba pasti. Justru sebaliknya, ketidakpastian akan kerap Anda temui. Namun, jika Anda tetap mengikuti-Nya maka perjalanan Anda akan menjadi sangat bernilai."

Ketidakpastian inilah yang saya sebut zona asing. Suatu hari ketika duduk di depan komputer, saya berbicara kepada Tuhan dalam hati, "Tuhan, sekarang saya seperti berlayar di perairan yang begitu luas. Saya tidak tahu harus mengarahkan hidup ini ke mana. Beritahukan apa yang harus saya lakukan." Tiba-tiba, Dia berkata kepada saya, “Ikutlah tuntunan-KU”.

Walaupun kita adalah orang-orang beriman, Tuhan Yesus tetap akan membiarkan kita berada dalam zona asing. Ini bukanlah karena Dia tidak mengasihi kita, tetapi karena kasih-Nya yang begitu besar kepada kita maka Dia mengizinkan kita mengalami ketidakpastian. Dia tahu ketika kita berada dalam zona yang aman maka kita akan melepaskan-Nya. Kita tidak lagi bergantung kepada-Nya, tetapi menggunakan kekuatan diri sendiri.

Bila hari-hari ini Anda merasa seperti berada dalam zona asing dan karenanya Anda takut menjalani hidup, ingatlah perkataan Allah melalui perantaraan Nabi Yesaya kepada bangsa Israel, “Aku mau memimpin orang-orang buta di jalan yang tidak mereka kenal, dan mau membawa mereka berjalan di jalan-jalan yang tidak mereka kenal. Aku mau membuat kegelapan yang di depan mereka menjadi terang dan tanah yang berkeluk-keluk menjadi tanah yang rata. Itulah hal-hal yang hendak Kulakukan kepada mereka, yang pasti akan Kulaksanakan.”

Orang yang bergantung kepada Allah tidak akan pernah dikecewakan-Nya.


GBU ALL...

Minggu, 28 April 2019

Pemikiran Yang Saleh

Roma 12:2
“Berubahlah oleh pembaharuan budimu”

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 103; Lukas 15; Yosua 17-18

Alkitab mengajarkan supaya pikiran kita ditundukkan kepada kendali Kristus. Alasannya? Karena tindakan kita ditentukan oleh pikiran kita. Jika Allah ingin mengubah hidup kita, maka Dia harus terlebih dahulu mengubah pikiran kita.

Pemikiran manusia tidak dapat ditinggal kosong. Ia dapat dipenuhi oleh yang baik maupun yang jahat. Ia dapat dipenuhi oleh Kristus ataupun kedagingan. Apa yang membedakannya? Itu tergantung pada kita, dan pada apa yang kita izinkan masuk ke dalamnya.

Sebenarnya, pikiran kita harus dialihkan dari yang jahat. Kita harus berhati-hati dengan jenis program televisi yang kita lihat, jenis buku yang kita baca, hal-hal yang mendiami pikiran kita. Namun, tidaklah cukup hanya menyingkirkan pikiran buruk dari pikiran kita. Lebih lagi, ia harus diisi dengan pikiran-pikiran yang baik – pikiran-pikiran yang dibentuk oleh Allah dan firman-Nya, oleh doa dan penyembahan, oleh persekutuan dengan orang Kristiani lainnya.

Segeralah beralih dari pikiran yang jahat hari ini dan minta Allah untuk memenuhi pikiran Anda dengan diri-Nya sendiri.

Pikiran yang diterangi oleh Firman Allah membawa Anda ke dalam kehidupan, tetapi pikiran yang berasal dari dunia membawa kepada kebinasaan.

Sumber: Hope for Each Day; Billy Graham; Penerbit Metanoia
 
GBU ALL...

Sabtu, 27 April 2019

Kebiasaan Lama Yang Melekat

Galatia 5:16
“Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 102; Lukas 14; Yosua 15-16

Di Amerika Serikat pada musim dingin beberapa pohon ek tetap mempertahankan daunnya yang kering dan gemerisik, lama setelah pohon maple, pohon elm, dan pohon walnut menjadi kerangka tanpa daun. Bahkan angin musim dingin yang berhembus kuat dan hujan awal musim semi tidak dapat benar-benar-benar menelanjangi cabang-cabang pohon ek dari daun-daunnya yang sudah tua.

amun seiring dengan berjalannya musim semi, angin hangat berhembus dan hal ajaib mulai terjadi. Tunas-tunas kecil mulai muncul pada ujung ranting dan sisa-sisa daun kering dari musim sebelumnya gugur. Kehidupan baru menggantikan kehidupan lama.

Kadang-kadang kebiasaan-kebiasaan lama melekat begitu kuat dalam hidup kita, selekat daun-daun pohon ek itu. Bahkan “angin” kemalangan tidak dapat menghilangkan semua sisa kematian dari sifat manusiawi kita yang telah jatuh ke dalam dosa. Akan tetapi, Kristus yang tinggal di dalam hati kita sedang bekerja. Kehidupan-Nya di dalam diri kita terus menerus berusaha membuang kebiasaan-kebiasaan lama, memperbarui kita apabila kita mengaku dosa, menegakkan kita apabila terhuyung-huyung, dan menguatkan kita untuk melakukan kehendak-Nya.

Apabila setiap usaha untuk membuang kebiasaan lama yang berdosa mengalami kegagalan, ingatlah pohon ek yang gagah perkasa. Bersyukurlah kepada Allah untuk Roh-Nya yang tinggal di dalam diri Anda. Tetap katakan “ya” pada dorongan-Nya yang lemah lembut untuk menjadi baik hati, penuh kasih, berbelas kasihan, jujur, dan setia. Pada akhirnya “daun-daun tua yang mati” itu akan gugur.

Untuk menghentikan kebiasaan buruk mulailah kebiasaan baik, yaitu memercayai Allah.
GBU ALL...

Jumat, 26 April 2019

Cermin Manusia

Amsal 27:19
“Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu.”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 101; Lukas 13; Yosua 13-14

Dahulu di sebuah desa kecil jauh, ada tempat yang dikenal sebagai rumah 1000 kaca. Anjing kecil yang bahagia mengetahui tempat ini dan memutuskan untuk mengunjungi. Ketika ia tiba, ia melompat gembira menaiki tangga ke pintu rumah. Ia melihat melalui pintu sambil telinganya mengangkat tinggi dan ekornya bergoyang-goyang.

Sangat mengejutkan, ia melihat ada 1000 anjing kecil lain sedang mengibaskan ekor sepertinya. Ia pun tersenyum dengan hebat, dan ajaibnya yang dilihatnya justru ada 1000 anjing yang tersenyum hangat dan ramah seperti dirinya. Saat ia meninggalkan gedung itu, ia berpikir, "Ini adalah tempat yang indah, aku akan kembali dan sering mengunjunginya."

Di desa yang sama, ada anjing kecil lain yang tidak begitu sesenang dengan yang pertama, namun memutuskan untuk mengunjungi rumah 1000 kaca. Dengan perlahan-lahan, anjing yang kedua ini pun menaiki tangga dan menunduk rendah sambil menatap pintu. Ketika ia melihat ke dalam ternyata ada 1000 anjing yang tampak tidak ramah menatap ke arahnya, ia menggeram pada mereka dan merasa ngeri melihat 1000 anjing kecil menggeram ke arahnya. Saat dia pergi meninggalkan gedung, ia berpikir, "Ini adalah tempat yang mengerikan, dan aku tidak akan pernah kembali ke sana lagi."

Seluruh manusia di dunia ini adalah cermin bagi diri Anda. Refleksi apa yang ingin Anda lihat dari orang-orang yang Anda temui? Orang-orang tersenyum kepada Anda atau justru Anda melihat wajah-wajah yang memperlihatkan bahwa mereka sedang mengalami banyak masalah dan beban?

Untuk memiliki wajah yang selalu memancarkan sukacita, Anda harus memiliki hati yang selalu bersukacita. Hati adalah sumber dari mimik wajah yang akan Anda perlihatkan kepada orang lain. Ketika Kristus tinggal di dalam hati Anda maka Anda akan dapat selalu bersukacita dalam segala situasi dan kondisi.

Orang yang di dalam hatinya ada Tuhan Yesus, wajahnya selalu berseri-seri.


GBU ALL...

Kamis, 25 April 2019

Dilayani oleh Allah

Markus 10:45
“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 99; Lukas 11; Yosua 9-10

Yesus datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani. Seperti ayah menunggu anak yang hilang untuk datang ke rumah, Bapa menunggu kita untuk pulang, kembali ke dalam pelukan-Nya. Setelah menunggu dan menunggu, Tuhan sudah tidak bisa menunggu lagi. Kasih menggerakkan-Nya untuk mencari anak yang dicintai-Nya. Sebelum kita bisa kembali ke rumah, Dia datang kepada kita melalui AnakNya, Yesus. Dia memberikan segala sesuatu yang kita minta. Sebelum kita meminta sesuatu, Dia telah mati untuk kita, menawarkan kita hadiah - kehidupan yang abadi. Dia ingin kita hidup selamanya sehingga Dia bisa mengasihi kita selamanya !

Seperti anak yang hilang, kita berlari kepada Bapa, jatuh di bawah kaki-Nya, dan memohon untuk melayani-Nya. Namun, Dia selalu menolak. Dia mengangkat kita, menggenangi kita dengan air mata-Nya, memberikan kita pakaian dengan jubah putih kebenaran yang telah dicuci darah Yesus, menempatkan cincin kekuasaan dan otoritas di jari kita, dan mengantar kita ke pesta Raja.

Jangan berharap untuk duduk di bawah meja dan mengambil setiap remah yang mungkin jatuh. Tidak, dalam Kristus Anda duduk di sebelah kanan Bapa - kursi kehormatan. Dan untuk mengejutkan Anda, ketika Anda hendak mengisi cangkir-Nya dan melayani-Nya, tangan-Nya akan menghentikan Anda. Janganlah keheranan, tetapi lihatlah ke dalam mata-Nya karena Anda akan mengetahui kebenarannya. Dia mendudukan Anda di meja Raja untuk satu tujuan yakni untuk melayani Anda.

Anda sangatlah spesial bagi Allah dan karena itu Dia tak ingin kehilangan Anda.


GBU ALL...

Rabu, 24 April 2019

Human Error

Mazmur 139:13
“Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 98; Lukas 10; Yosua 7-8

Seorang pria yang dikenal jenius dan teliti mendapat sebuah proyek jutaan dollar Amerika Serikat dari pemerintah. Dengan uang sebanyak itu, ia diminta untuk membuat robot yang bisa melakukan apa yang dilakukan manusia. Dibantu oleh lima orang asisten, ia pun memulai pekerjaannya.

Sehari berlalu, sebulan berlalu, setahun berlalu hingga tidak terasa hari dimana ia harus menunjukkan hasil pekerjaannya di depan para pejabat pun tiba. Dengan sangat percaya diri, ia memerkan hasil karya yang ia anggap sebagai master piece kepada para undangan yang datang saat itu. Ruangan tiba-tiba menjadi semarak ketika robot bernilai jutaan dollar tersebut tampil dan menyapa semua yang hadir disana.

Setelah selesai menyapa orang-orang yang hadir di ruangan, robot itu pun mulai beraksi. Dipandu instruksi dari penciptanya, benda terbuat dari besi itu pun melakukan berbagai atraksi seperti layaknya seorang manusia. Semua yang diinstruksikan, ia jalani begitu sempurna, tidak ada cacat sama sekali. Namun, saat hendak melakukan atraksi terakhir, robot ini diam kaku. Pria itu begitu kaget. Perintah telah diucapkannya berkali-kali, namun hasilnya tetaplah sama.

Suasana ruangan menjadi gaduh. Semua yang hadir disana disana bertanya-tanya apa yang sedang terjadi. Ketika pria itu mendekati sang robot dan memeriksanya, ia begitu terkejut karena ternyata ia melupakan satu bagian terkecil dari robot yang apabila itu tidak dipasang akan membawa dampak buruk bagi ciptaannya tersebut. Sadar akan kekeliruan yang dibuat, pria itu meminta maaf kepada para undangan yang hadir dan mengatakan bahwa itu semua terjadi akibat kesalahannya yang tidak memeriksa kembali sang robot sebelum dipertunjukkan.

Bersyukurlah kepada Allah karena Dia tidak sedikit pun melakukan kesalahan ketika menciptakan Anda. Setiap detail tubuh Anda dikerjakan oleh tangan-Nya dengan sungguh sangat sempurna. Tidak ada kesalahan di dalamnya. Manusia bisa melakukan error ketika membuat sesuatu, tetapi Dia tidak dan tak akan pernah melakukannya.

Tingkat kekeliruan Allah saat merancang kita adalah nol persen.


GBU ALL...

Selasa, 23 April 2019

Balas Dendam Penebusan

Roma 12:20“Jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya”Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 97; Lukas 9; Yosua 5-6Dalam buku yang berwujud Rumors of Another World atau Kabar Burung Tentang Dunia Lain, Philip Yancey menceritakan kisah yang mengilustrasikan jenis “pembalasan dendam” yang dibicarakan oleh Paulus di dalam Roma 12:20, yaitu ketika ia mengatakan bahwa menunjukkan kebaikkan kepada musuh akan “menumpukkan bara api di atas kepalanya”.Ketika Nelson Mandela memegang jabatan sebagai presiden Afrika Selatan, ia menunjuk sebuah komisi untuk menghukum orang-orang yang telah melakukan tindak kekejaman selama berlangsungnya politik apartheid. Setiap pejabat kulit putih yang dengan sukarela menemui pendakwa dan mengakui kesalahannya tidak akan dihukum.Suatu hari seorang wanita dipertemukan secara langsung dengan pejabat yang telah secara brutal membunuh anak laki-laki satu-satunya dan suami yang sangat dikasihi. Ketika ditanya apa yang ingin ia lakukan terhadap pejabat itu, ia menjawab, “Meskipun saya tidak memiliki keluarga, saya masih memiliki banyak cinta untuk diberikan.” Ia kemudian meminta pejabat itu untuk mengunjunginya secara teratur supaya wanita itu bisa memperlakukannya dengan penuh kasih. Kemudian ia berkata, “Saya ingin memeluknya supaya ia tahu bahwa pengampunan saya itu nyata.”Yancey menulis bahwa ketika wanita itu menuju tempat saksi, pejabat itu merasa sangat malu dan menyesal sampai ia pingsan. Kepedihan yang ditusukkan wanita itu bukanlah balas dendam yang penuh dosa, melainkan api pemurnian cinta, yang dikaruniakan Allah yang dapat memunculkan penyesalan dan rekonsiliasi. Itulah balas dendam penebusan.Kasih Kristiani itu memberi dan mengampuni.

GBU ALL...

Senin, 22 April 2019

Taat Pada Perintah-Nya

Mazmur 56:12
"kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 96; Lukas 8; Yosua 3-4

Seorang karyawan sebuah perusahaan ditahan oleh pihak kepolisian setelah dirinya terbukti melakukan kebohongan - menulis keterangan keuangan pada dua buku yang berbeda. Dalam pemeriksaan, wanita ini mengaku bahwa ia melakukannya karena diperintah oleh atasan. Ia takut bila ia menolak permintaan pimpinannya, karirnya di perusahaan tersebut akan berakhir atau parahnya lagi ia bisa dikeluarkan. Namun, alasan tinggallah alasan, pihak berwajib melihatnya wanita ini sebagai pelanggar hukum dan harus mendapatkan ganjaran yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Seberapa banyak dari Anda yang menggantungkan kehidupan di dunia ini kepada kekuatan manusia dibanding kepada Allah yang Maha Besar? Kita menganggap bahwa orang yang memiliki kuasa diatas kita ini adalah orang yang menentukan masa depan kita, sedangkan Allah hanyalah Tuhan yang disembah saat beribadah minggu di gereja. Kita lebih takut apabila tidak menuruti kemauan atasan daripada perintah Allah.

Di dalam Alkitab sendiri ada anak-anak Tuhan yang menghadapi kondisi yang mirip dengan kondisi yang Anda dan saya hadapi saat ini. Mereka adalah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Ketiga orang ini adalah para birokrat di Babel. Suatu hari, raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas dan menyuruh seluruh rakyat untuk menyembah patung tersebut. Barang siapa tidak melakukannya, akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.

Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tidak mau menuruti perintah raja Nebukadnezar. Mereka sudah rela apabila disantap habis oleh api perapian karena keputusan untuk memegang perintah Allah. Dan di akhir kisah ini, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tetap hidup. Bahkan, raja Babel memberikan kepada mereka kedudukan tinggi di negeri tersebut.

Jadi, apakah yang harus Anda takutkan bila Allah di pihak Anda? Dia adalah tempat perlindungan dan Bala Keselamatan yang hidup. Tak pernah Dia membiarkan anak-anak-Nya dalam keterpurukkan dan ketidakadillan terus menerus. Suatu saat, Allah pasti menunjukkkan keperkasaan-Nya dan membawa mereka ke posisi yang lebih tinggi. Maukah Anda mengalaminya hal ini dalam hidup Anda? Tetap pegang perintah-perintah-Nya dalam kehidupan sehari-hari Anda dan setialah melayani-Nya.

Pertolongan dan berkat Allah selalu nyata pada orang-orang yang setia memegang Firman-Nya.


GBU ALL...

Minggu, 21 April 2019

Pesan Paskah

Matius 16:6
Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 95; Lukas 7; Yosua 1-2

Hari ini adalah hari yang istimewa bagi dunia Kekristenan karena di hari ini sebuah pesan penting disampaikan Kristus kepada manusia. Pesan tersebut bukan Dia sampaikan melalui perkataan, tetapi perbuatan.

Kebangkitan-Nya pada hari ketiga memberitahu kepada kita bahwa Dialah Mesias Sejati, satu-satunya jalan keselamatan bagi umat manusia. Semua perbuatan baik yang dilakukan manusia untuk sampai ke Sorga adalah sia-sia, apabila tidak ada Kristus di dalam hati orang tersebut.

Kebangkitan-Nya juga menyatakan kepada kita bahwa Dia telah mengalahkan maut. Segala sakit penyakit, kutuk-kutuk kini telah berada di bawah kaki-Nya. Kesembuhan dan kemerdekaan menjadi milik mereka yang beriman kepada-Nya.

Terakhir, kebangkitan Kristus memberi pesan bahwa ada harapan bagi manusia untuk hidup dalam kekekalan bersama dengan Allah. Kehidupan yang telah dicari manusia sejak zaman dahulu kala.

Apa makna Paskah bagi Anda? Seharusnya itu bermakna segalanya, karena Kristus telah melepaskan Anda dari segala belenggu dosa dan memberi kunci masuk ke kerajaan-Nya yang abadi.

Karena kebangkitan Kristus, kehidupan kita menjadi berubah dan tidak akan pernah sama lagi.

Sumber: Hope for Each Day; Billy Graham; Penerbit Metanoia 


GBU ALL...

Sabtu, 20 April 2019

Look Busy

I Yohanes 2:28
"Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya."

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 94; Lukas 6; Ulangan 33-34

Pada saat saya sedang dalam perjalanan pulang ke rumah, sebuah stiker yang ditempelkan di belakang mobil sedan yang berada di depan saya menarik perhatian saya. Stiker itu tertulis dengan kata ‘Look Busy'.

Ketika saya menyerap kata-kata di stiker tersebut di dalam pikiran, saya jadi melihat segala kesibukan orang-orang di sekitar baik yang saya kenal atau tidak. Sadar atau tidak, kita sering merasa bahwa kegiatan kita begitu banyak sedangkan waktu itu terasa sedikit. 24 Jam seolah tidak cukup untuk "menampung" segala kegiatan kita di dunia ini.

Tidak heran bila ada orang di dunia yang hidup dari satu kegiatan dan melakukan kegiatan lain. Tidur dianggap prioritas kesekian untuk dikerjakan. Waktu-waktunya pun habis untuk mengejar uang, prestise, dan segala hal yang semu.

Namun, ada kesibukan yang begitu baik untuk kita kerjakan, yakni sibuk mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. I Yohanes 2:28 menulis bahwa kita sebagai murid-murid harus tetap tinggal di dalam Kristus supaya ketika Ia menyatakan diri-Nya kali kedua, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadapnya.

Kata ‘tinggal' disini tidak hanya mengenai mempertahankan iman Kristiani kita, tetapi juga melakukan amanat agung-Nya, yakni memberitakan injil ke segala makhluk di dunia dan menjadikan semua bangsa menjadi murid-Nya serta membaptis mereka dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus.

Kini, di hadapan Anda terdapat dua pilihan: apakah Anda mau terlihat sibuk dengan mengejar segala harta dan kemewahan dunia atau justru yang kedua, Anda mau terlihat sibuk dengan menceritakan kebaikan Tuhan Yesus kepada orang-orang disekitar dan membawa mereka kepada Sang Juruselamat? Pilihan yang tidak sulit jika Anda benar-benar mengasihi-Nya.

Tuhan Yesus akan segera datang dan ini adalah tanda agar kita terus bekerja mempersiapkan jalan bagi kedatangan-Nya kelak.

Sumber: Saduran Artikel Devotional "Look Busy" dari Ellen Prohaska


GBU ALL...

Jumat, 19 April 2019

Beata Kateri Tekakwitha: Kasih yang besar kepada sesama

Kateri adalah seorang putri Indian dari suku Mohwak. Ia dilahirkan pada tahun 1656, di sebuah dusun dekat Ossernenon (sekarang: Auriesville), di wilayah New York. Ayahnya adalah seorang Kepala Suku Mohwak dan ibunya seorang kristen dari suku Algonquin. Namun, kebahagiaannya bersama keluarganya tidak lama dirasakan Kateri. Wabah cacar menyerang dusun mereka ketika ia berusia empat tahun. Kedua orangtua beserta adik laki-lakinya meninggal karena wabah tersebut. Kateri sendiri berhasil diselamatkan, namun wajahnya menjadi bopeng karena luka-luka bekas cacar. Selain itu, penglihatannya menjadi terganggu sehingga ia sering menabrak barang-barang yang ada di sekitarnya, karena itu ia diberi julukan "Tekakwitha" (artinya: dia yang sering menabrak barang-barang). Kateri seringkali menderita depresi karena keadaannya ini.

Setelah musibah ini Kateri pindah ke sebuah dusun dekat Fonda (sekarang: Caughnawaga), di wilayah New York. Ia tinggal bersama dengan bibi dan pamannya, seorang Kepala Suku Kelompok Kura-Kura. Suatu saat ketika Kateri berusia sebelas tahun, tiga misionaris Jesuit yang berasal dari Perancis mengunjungi tempat tinggal mereka. Inilah perkenalan pertama Kateri dengan para misionaris. Kehadiran mereka sangat menyentuh hati Kateri sehingga ia ingin juga menjadi seorang kristen. Namun, peraturan yang berlaku saat itu di suku Mohwak menyatakan bahwa seseorang baru boleh memilih agama mereka pada usia sembilan belas tahun. Kateri menanggung banyak penghinaan dan kritikan selama delapan tahun karena kepercayaannya ini. Ia lebih banyak menghabiskan waktu sendirian. Pada tahun 1675 Kateri mengungkapkan keinginannya untuk dibaptis meskipun ditentang keras oleh pamannya. Akhirnya pada Hari Minggu Paskah tahun 1675, ketika berumur dua puluh tahun, Kateri dibaptis oleh Romo Jacques de Lamberville, seorang imam Perancis.

Kateri berkaul untuk hidup murni bagi Tuhan, namun keluarga dan masyarakat di sekitarnya tidak bisa menerima hal ini. Ketika Kateri menolak lamaran seorang pria karena keinginannya untuk hidup murni, paman dan bibinya menjadi sangat marah. Mereka kemudian mengusir Kateri ke tengah hutan. Kateri tinggal sendiri di sebuah pondok di tengah hutan. Namun, justru di tempat itu, ia menjadi semakin rajin berdoa. Suku Indian dimana Kateri tinggal bukanlah orang kristen dan hanya Kateri satu-satunya orang kristen di sana. Oleh karena itu, mereka tidak mengerti dan tidak bisa menerima keputusan Kateri untuk hidup murni bagi Tuhan. Karena Kateri tetap berpegang pada imannya, mereka memperlakukan Kateri seperti seorang budak. Orang-orang Indian yang lain juga seringkali melakukan kekerasan dan berlaku jahat kepada Kateri karena agama kristen yang diimaninya. Kateri menerima semua perlakuan tersebut dengan semangat cintakasih. Ia tetap menaruh cintakasih terhadap mereka yang berbuat jahat kepadanya, bahkan berdoa rosario setiap hari bagi mereka.

Karena mengkuatirkan keselamatan Kateri, Romo Jacques menasihati Kateri untuk meninggalkan Kelompok Kura-Kura dan bergabung dengan Kelompok Indian Kristen di Dusun Caughnawaga, Kanada, yang disebut Kelompok Misi St. Fransiskus Xaverius. Kateri menempuh perjalanan sejauh 200 mil (± 322 km) melewati daerah-daerah liar untuk sampai di tempat ini.

Di tempat pengungsiannya ini, pada Hari Raya Natal tahun 1677, Kateri menyambut komuni yang pertama. Ini merupakan hari yang membahagiakan dalam hidupnya, yang memberinya kekuatan dan penghiburan. Kemudian, Pater Pierre Cholonec (seorang pater Jesuit) membimbing hidup rohani Kateri. Di tempat ini pula Kateri membaktikan seluruh hidupnya bagi Allah dengan merawat orang-orang tua dan orang miskin. Ia hidup bersama dengan Anastasia (seorang wanita Iroquois) sebagai orang kristen yang penuh sukacita dan pelayanan kepada sesama. Kateri juga seringkali berpuasa dan bermatiraga. Penyerahan diri Kateri secara total membuat banyak orang di sekitarnya tersentuh dan menjadi kristen. Mereka menyebut Kateri sebagai "bunga bakung dari Mohwak" (bunga bakung merupakan lambang kemurnian). Ia sangat disenangi oleh orang-orang yang ada di sekelilingnya dan terkenal karena kelembutan, keramahan, dan kebaikan hatinya. Pada tanggal 25 Maret 1679, Kateri mengucapkan kaul keperawanannya.

Di tempat yang baru ini Kateri memang tidak lagi diperlakukan dengan buruk dan jahat, namun ternyata penderitaannya masih berlanjut. Kesehatannya kian hari kian memburuk. Ia seringkali menderita sakit kepala dan sakit perut yang hebat. Akhirnya Kateri meninggal pada tanggal 17 April 1680, satu bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-25. Ketika Kateri meninggal dunia, imam dan semua yang hadir menyaksikan suatu keajaiban. Saat jiwanya yang suci itu meninggalkan dunia, wajahnya yang dulu bopeng berubah menjadi bersih dan memancarkan kecantikan jiwanya.

Kateri kemudian dimakamkan di Quebec, Kanada. Beberapa saat setelah kematiannya, terjadi beberapa mujizat karena perantaraan doanya. Orang-orang Indian kristen dan orang-orang Perancis yang ada di sekitarnya seringkali mengunjungi makam Kateri. Pada tahun 1932, Gereja mulai mengadakan penyelidikan untuk proses kanonisasi Kateri. Tepat tiga ratus tahun kemudian, pada tahun 1980, Kateri dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II. Kateri adalah orang Indian Amerika yang pertama kali digelari kudus di dalam Gereja. Pestanya dirayakan pada tanggal 14 Juli. Beata Kateri menjadi pelindung bagi mereka yang diolok-olok karena cacat atau kekurangan mereka.


TELADAN HIDUP BEATA KATERI

Kasih yang besar kepada sesama
Sejak masa kecilnya Beata Kateri hidup dalam keluarga yang penuh dengan kasih karena didikan ibunya yang seorang Indian Kristen. Hal ini membuat Kateri juga menjadi pribadi yang penuh kasih terhadap orang lain. Bahkan, ketika ia mendapat perlakuan buruk dari keluarganya sendiri, ia tetap mencintai mereka. Begitupun ketika orang-orang Indian di sekitarnya berlaku jahat kepadanya, ia tetap menerima semua perlakuan mereka dengan penuh cintakasih. Inilah keistimewaan Beata Kateri. Banyak orang yang terkesan dan menjadi kristen karena melihat sikapnya yang penuh kasih kepada orang lain.

Semangat pelayanan dan berkurban
Kasih yang ada dalam diri Kateri juga terlihat dari pelayanannya kepada sesama. Kateri yang telah bertekad untuk hidup murni, membaktikan seluruh hidupnya untuk merawat orang-orang tua dan orang miskin. Ia juga senantiasa berpuasa dan bermatiraga. Ia rindu untuk selalu menyenangkan hati Allah melalui segala pelayanan dan kurbannya.
Iman yang teguh akan Kristus
Iman yang ada dalam diri Kateri sangat kuat dan teguh. Segala penghinaan dan tantangan yang ia terima tidak menggoyahkannya. Meskipun seluruh keluarga paman dan bibinya tidak setuju dan mengucilkan dia, namun Kateri dengan berani tetap bertahan. Baginya Kristus adalah segala-segalanya. Kristus adalah tujuan hidupnya dan kerinduan hatinya. Sehingga apa pun yang ia hadapi, Kateri tetap berpegang teguh pada imannya akan Kristus.

Tegar dan tabah
Meskipun Kateri seorang perempuan, namun ia adalah seorang yang sangat tegar dan tabah. Ini terlihat ketika ia harus menghadapi sikap dari orang-orang Indian yang lain ketika Kateri memutuskan untuk menjadi seorang kristen. Iman dan kepercayaannya akan Allah membuat Kateri tetap tegar dan tabah menghadapi segala kesulitan yang ia hadapi.
Gbu all...

Kamis, 18 April 2019

Renungan Paskah: Darah Domba Allah Menebus Hidup Kita

“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. ” 1 Pet 2:24

Peristiwa Paskah pertama kali muncul di Perjanjian Lama. Pada saat itu Tuhan meminta bangsa Israel untuk membubuhkan darah anak domba pada kedua tiang pintu dan ambang pintu rumah mereka (Kel 12:7). Hal itu supaya anak sulung mereka dilalukan dari maut pada saat tulah ke sepuluh terjadi di tanah Mesir. Peristiwa ini disebut Passover, atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Paskah, yang berarti “dilalukan”.

Apa yang terjadi pada waktu itu merupakan nubuatan tentang Yesus Kristus yang turun ke dunia ini dengan tujuan menyelamatkan umat manusia. Yesus disebut dengan Anak domba Allah (Yoh 1:29,36; 1 Kor 5:7). Sama dengan peristiwa di atas, dimana darah anak domba dicurahkan untuk keselamatan anak sulung, darah Anak domba Allah juga harus tercurah agar setiap dosa umat manusia dapat dihapuskan (Yoh 3:16).

“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.” 1 Pet 1:18-19

Darah Kristus yang mahal telah menebus setiap dosa dan kesalahan kita. Marilah kita dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan mempersembahkan hidup kita sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan di hadapanNya (Rom 12:1).

“Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” Gal 2: 20

Penebusan yang mahal membuat kita harus benar-benar menyadari bahwa hidup kita bukanlah milik kita sendiri lagi. Apa yang kita miliki, semuanya adalah kepercayaan yang Tuhan berikan bagi kita. Oleh karena itu hidup kita beserta segala apa yang kita miliki harus benar-benar kita persembahkan bagi kemuliaan nama Tuhan.

Apakah yang sudah kita persembahkan bagi Tuhan saat ini? Sudahkan kita mempersembahkan korban yang harum melalui hidup kita? Sudahkah keluarga kita mencerminkan kasih Tuhan di dalamnya? Sudahkah kita bekerja di dalam prinsip kebenaran firmanNya? Sudahkah kita menjadi saluran berkat melalui kekayaan yang Tuhan percayakan bagi kita? Sudahkah kita menanggalkan segala dosa yang membelenggu hidup kita?

Kalau kita bisa memiliki dan mendapatkan semua yang kita punya sekarang, itu bukanlah oleh karena kuat dan gagah kita. Tuhan bisa memberi dan mengambil semua yang ada (Ayb 1:21). Biarlah hidup yang kita hidupi sekarang dan apa yang kita miliki dapat kita pergunakan untuk mempermuliakan nama Tuhan, oleh karena DarahNya telah menebus segenap hidup kita.

“Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.

Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.

Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.

Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.

Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.

Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!

Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?

Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.

Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. ” Rom 6:9-18
Gbu all... 

Rabu, 17 April 2019

Teruskanlah Kebaikan Itu

Filipi 4:5 - Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!

2 Tesalonika 3:13 - Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik.

Banyak orang berpikir bahwa kebaikan yang mereka lakukan tidak akan berdampak apa-apa. Sebuah film berjudul ”Pay It Forward” kiranya mendorong kita untuk selalu berbuat baik kepada siapapun juga.

Film ini mengisahkan tentang seorang anak berumur 8 tahun yang berpikir untuk melakukan kebaikan kepada tiga orang disekitarnya. ”Jika tiga orang ini kemudian melakukan kebaikan kepada beberapa orang lagi dan begitu seterusnya, tentulah dunia ini akan dipenuhi orang-orang yang baik dan saling mengasihi,” demikian pikir Trevor, nama anak tersebut.

Trevor mulai mempraktekkan perbuatan kasih kepada manusia yang kesepian dan sudah menjadi pecandu alkohol. Ia menjauhkan minuman keras dari rumah mereka dan untuk mengobati kesepian mamanya, ia mengatur rencana agar mamanya berkencan dengan guru sekolahya. Mamanya terharu dan Trevor berkata, ”Teruskanlah kebaikan ini Ma!”

Perhatian Trevor begitu berkesan dihati mamanya sehingga mamanya pun ingin meneruskan kebaikan itu kepada ibunya, yaitu nenek Trevor. Anak dan ibu ini sudah lama bermusuhan, tetapi ketika si nenek melihat anaknya datang meminta maaf kepadanya, iapun sangat terharu. Mama Trevor berkata kepada ibunya, ”Teruskanlah kebaikan ini Ma!”

Si nenek yang merasa bahagia kemudian meneruskan kebaikan itu dengan menolong pemuda yang dikejar segerombolan orang. Ia menyembunyikan pemuda itu dimobilnya. Kepada pemuda itu si nenek berpesan, ”Teruskanlah kebaikan ini anak muda!”

Pemuda yang terkesan dengan kebaikan si nenek, kemudian meneruskan kebaikan tersebut dengan mendahulukan gadis kecil yang sakit parah untuk lebih dahulu diobati. Ayah si gadis berterima kasih, dan pemuda itupun berkata, ”Teruskanlah kebaikan ini Pak!”

Ayah si gadis kecil meneruskan kebaikan itu dengan meminjamkan mobilnya kepada seorang wartawan televisi yang mobilnya rusak. ”Teruskanlah kebaikan ini anak muda!”

Wartawan itu sangat terkesan akan kebaikan ayah si gadis, dan ia berusaha mencari tahu dari mana asal kalimat ”Teruskanlah kebaikan ini ..........” tersebut. Dia mulai mencari informasi mundur mulai dari ayah si gadis, sampai ia menemukan Trevor sang pencetus ide tersebut. Ia berusaha agar Trevor bisa tampil di televisi. Di televisi Trevor mengajak pemirsa untuk melakukan kebaikan, sehingga dunia ini dipenuhi orang-orang yang saling mengasihi.

Sayang sekali, Trevor ditusuk pisau ketika sedang menolong teman sekolahnya yang diganggu para brandal. Usai penguburan, sang mama begitu kaget melihat ribuan orang terus berdatangan dan meletakkan bunga tanda dukacita atas kematian Trevor.

Pada saat Anda terpesona akan kebaikan Tuhan, ungkapkan syukur Anda dengan satu cara yaitu, ”teruskan kebaikan itu” kepada orang-orang di sekeliling Anda!

DOA: Bapa, aku sudah menerima banyak kebaikan dariMu. Sebab itu aku pun rindu meneruskan kebaikan itu kepada sesamaku. Mampukan aku Bapa. Dalam nama Yesus Tuhan aku berdoa. Amin.

KATA-KATA BIJAK: Lipat gandakan kebaikan dengan menyalurkannya kepada sesama
Gbu all...

Selasa, 16 April 2019

IMAN DAN PENYEMBUHAN

Seorang ibu yang taat beragama, menderita sakit kangker rahim, awal mulanya dengan pengobatan tradisional. Namun setelah beberapa bulan, dia mengalami rasa capai karena tak kunjung sembuh. Akhirnya diputuskan untuk pengobatan medis. Ini bukan semata-mata kehendak ibu, tetapi atas kehendakNya. Operasi pengangkatan rahim berlangsung pada hari Kamis Putih, awal Tri Hari Suci, dalam perjamuan terakhir Yesus memberi teladan pelayanan berupa “Pembasuhan Kaki Para MuridNya” dan memberi perintah baru agar kita saling mengasihi.

Operasi berjalan lancar, dan dalam proses pemulihan paska operasi sangat cepat. Ini adalah suatu mujijat Tuhan. Sehari sebelum dioperasi, ibu didoakan oleh hamba Tuhan untuk mendapatkan kekuatan. Di bagian akhir doa, ibu mohon pengampunan, dan menyerahkan dirinya seutuhnya kepada Yesus. Dikala kecemasan menghimpit hatinya, ibu berseru kepada Tuhan agar diberi kekuatan. “Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikanNya kepadaku? Apabila Engkau memanggilku, janganlah aku diberi rasa sakit yang berkepanjangan. Dan apabila Engkau memberi kesembuhan, aku akan membayar nazarku kepada Tuhan untuk melayaniMu”.

Menurut pengamatan, banyak kesembuhan terjadi dalam komunitas-komunitas yang anggotanya dipenuhi dengan kasih, sehati, dan sejiwa. Sebaliknya, bila tidak ada kasih, tidak sehati, dan tidak sejiwa, sangat sedikit terjadi kesembuhan. Jadi, bukan hanya ada hubungan erat antara penyembuhan dan iman, tetapi juga terjadi hubungan erat antara penyembuhan dan kasih di dalam kelompok atau komunitas orang-orang beriman. 1

Ditengah-tengah pencobaan ibu akan berusaha melihat tangan ilahi yang mengasihi. O Yesus, ibu tidak akan membiarkan dirinya dikalahkan oleh siapapun dalam mengasihi Engkau.

O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan -Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan- Nya! (Roma 11:33). 
 
Gbu all...

Senin, 15 April 2019

KASIH YANG MENYATUHKAN

Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. (1 Petrus 4:8)

Hidup dalam sebuah ikatan membutuhkan kasih. Ikatan suami istri, ikatan keluarga, ikatan rohani yaitu gereja kita membutuhkan kasih. Rasul Petrus memberi nasehat kepada jemaad di Asia kecil, penerima suratnya agar mereka saling mengasihi, sebab kasih menutupi banyak dosa. Membangun hubungan tidak akan selalu mulus, tidak akan berlangsung indah-indah saja. Dosa pasti muncul, sebab justru ketika orang percaya berkomitmen untuk saling mengasihi, Iblis tidak senang, ia akan berusaha menghancurkan. Dosa dapat menyebabkan gesekan, kesalahpahaman bahkan pertengkaran. Dalam kondisi seperti itulah dibutuhkan kasih. Nah dalam hal mengasihi, harus ada yang memulai. Jika masing masing bersikeras merasa diri benar, maka kasih tidak akan muncul. Harus ada seseorang yang sadar, bahwa mereka bersaudara, bahwa mereka terikat dalam suatu ikatan komitmen hidup bersama, tidak ada kata berpisah, dan harus sadar bahwa dalam setiap pertengkaran tidak ada yang 100% benar dan 100% salah, pasti kedua belah pihak mempunyai andil sekecil apapun.

Dalam suatu percekcokan yang paling saya ingat antara Bapak dan Ibu saya ialah ketika cekcok, bapak berdiri dari tempat duduk, mengambil dua lembar kertas dan berkata pada Ibu, “ayo daftarkan semua hal yang kita tidak saling sukai”. Ibu kemudian mulai menulis . Bapak memandang Ibu sejenak, dan kemudian menulis dikertasnya. Ibu menulis lagi, sejenak berhenti memandang Bapak, kemudian menulis lagi, demikian juga dengan Bapak. Akhirnya keduanya selesai. “ayo kita tukar kertas” kata Bapak, mereka saling memberikan daftar keluhan mereka, “kembalikan punyaku.” Kata Ibu ketika melihat kertas Bapak. Ternyata dari atas sampai kebawah kertas Bapak menulis, “aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu.”

MOTIVASI: Ketika saudara terlibat konflik, ingatlah bahwa saudara mempunyai andil dalam menyebabkannya, ingatlah komitmen saudara untuk hidup bersama. Ulurkan kasih. 
 
Gbu all...

Minggu, 14 April 2019

Cerita Kehidupan dari India

"Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Tuhan, Bapa kita" (Kolose 3 : 17)

Saya pikir, hidup ini kayanya cuma nambahin kesulitan-kesulitan saya aja ! 'Kerja menyebalkan' , hidup tak berguna', dan nggak ada sesuatu yang beres!! Tapi semua itu telah berubah. Pandangan saya tentang hidup ini benar-benar telah berubah! Tepatnya terjadi setelah saya bercakap-cakap dengan teman saya. Ia mengatakan kepada saya bahwa walau ia mempunyai 2 pekerjaan dan berpenghasilan sangat minim setiap bulannya, namun ia tetap merasa bahagia dan senantiasa bersukacita. Saya pun jadi bingung, bagaimana bisa ia bersukacita selalu dengan gajinya yang minim itu untuk menyokong kedua orangtuanya, mertuanya, istrinya, 2 putrinya, ditambah lagi tagihan-tagihan rumah tangga yang numpuk! Kemudian ia menjelaskan bahwa itu semua karena suatu kejadian yang ia alami di India. Hal ini dialaminya beberapa tahun yang lalu saat ia sedang berada dalam situasi yang berat. Setelah banyak kemunduran yang ia alami itu, ia memutuskan untuk menarik nafas sejenak dan mengikuti tur ke India. Ia mengatakan bahwa di India, iamelihat tepat di depan matanya sendiri bagaimana seorang ibu MEMOTONG tangan kanan anaknya sendiri dengan sebuah golok!!

Keputusasaan dalam mata sang ibu, jeritan kesakitan dari seorang anak yang tidak berdosa yang saat itu masih berumur 4 tahun!!, terus menghantuinya sampai sekarang. Kamu mungkin sekarang bertanya-tanya, kenapa ibu itu begitu tega melakukan hal itu? Apa anaknya itu 'so naughty' atau tangannya itu terkena suatu penyakit sampai harus dipotong? Ternyata tidak!!! Semua itu dilakukan sang ibu hanya agar anaknya dapat ..MENGEMIS.. .!! Ibu itu sengaja menyebabkan anaknya cacat agar dikasihani orang-orang saat mengemis di jalanan !! Saya benar-benar tidak dapat menerima hal ini, tetapi ini adalah KENYATAAN!! Hanya saja hal mengerikan seperti ini terjadi di belahan dunia yang lain yang tidak dapat saya lihat sendiri !!

Kembali pada pengalaman sahabat saya itu, ia juga mengatakan bahwa setelah itu ketika ia sedang berjalan-jalan sambil memakan sepotong roti, ia tidak sengaja menjatuhkan potongan kecil dari roti yang ia makan itu ke tanah. Kemudian dalam sekejap mata, segerombolan anak kira-kira 6 orang anak sudah mengerubungi potongan kecil dari roti yang sudah kotor itu... mereka berebutan untuk memakannya!! (suatu reaksi yang alami dari kelaparan). Terkejut engan apa yang baru saja ia alami, kemudian sahabatku itu menyuruh guidenya untuk mengantarkannya ke toko roti terdekat. Ia menemukan 2 toko roti dan kemudian membeli semua roti yang ada di kedua toko itu! Pemilik toko sampai kebingungan, tetapi ia bersedia menjual semua rotinya. Kurang dari $100 dihabiskan untuk memperoleh 400 potong roti (jadi tidak sampai $0,25 / potong) dan ia juga menghabiskan kurang lebih $ 100 lagi untuk membeli barang keperluan sehari-hari. Kemudian ia pun berangkat kembali ke jalan yang tadi dengan membawa satu truk yang dipenuhi dengan roti dan barang-barang keperluan sehari-hari kepada anak-anak (yang kebanyakan CACAT) dan beberapa orang-orang dewasa disitu! Ia pun mendapatkan imbalan yang sungguh tak ternilai harganya, yaitu kegembiraan dan rasa hormat dari orang-orang yang kurang beruntung ini! Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia merasa heran bagaimana seseorang bisa melepaskan kehormatan dirinya hanya untuk sepotong roti yang tidak sampai $ 0,25!!

Ia mulai bertanya-tanya pada dirinya sendiri, betapa beruntungnya ia masih mempunyai tubuh yang sempurna, pekerjaan yang baik, juga keluarga yang hangat. Juga untuk setiap kesempatan dimana ia masih dapat berkomentar mana makanan yang enak, mempunyai kesempatan untuk berpakaian rapi,punya begitu banyak hal dimana orang-orang yang ada di hadapannya ini AMAT KEKURANGAN!!

Sekarang aku pun mulai berpikir seperti itu juga! Sebenarnya, apakah hidup saya ini sedemikian buruknya? TIDAK, sebenarnya tidak buruk sama sekali!! Nah, bagaimana dengan anda ? Mungkin di waktu lain saat kamu mulai berpikir seperti aku, cobalah ingat kembali tentang seorang anak kecil yang HARUS KEHILANGAN sebelah tangannya hanya untuk mengemis di pinggir jalan..!! Saudara, banyak hal yang sudah kita alami dalam menjalani kehidupan kita selama ini, sudahkah kita BERSYUKUR? Apakah kita mengeluh saja dan selalu merasa tidak puas dengan apa yang sudah kita miliki??

"Life is Beautiful"
"for He as made it beautiful for us"

Mari bersyukur atas indahnya hidup. Karena kita tidak pernah tahu apa yang DIA rencanakan untuk kita hari ini dan esok hari…


Gbu all...

Sabtu, 13 April 2019

Agar Kita Kembali Menjadi MilikNya

Roma 7:4 - Sebab itu, saudara-saudaraku, kamu juga telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain, yaitu milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita berbuah bagi Allah.

I Korintus 6:19-20 - Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Mengapa Yesus mau datang kedunia padahal Dia tahu bahwa Dia harus ditolak, disiksa, menderita dan mati sebagai pribadi yang terkutuk? Karena Dia ingin manusia yang adalah miliknya, namun telah ditipu, dicuri dan ingin dibinasakan oleh iblis, kembali ke pelukanNya untuk menikmati hidup yang berkelimpahan (Yoh 10:10). Kerinduan Allah untuk kembali memiliki kita tercermin didalam kisah dibawah ini.

Seorang gadis yang sangat dimanja oleh ayahnya terjerumus kedalam dunia narkoba. Ayahnya membesarkan gadis itu seorang diri, karena istrinya meninggal dunia ketika melahirkan puterinya tersebut. Karena semakin hari kebutuhannya akan narkoba semakin meningkat, gadis itu nekat mencuri uang tabungan ayahnya, kemudian melarikan diri ke Jakarta. Di Jakarta ia tinggal dirumah pamannya dan berusaha mencari pekerjaan. Sulitnya mendapatkan pekerjaan yang layak membuat gadis itu terpaksa bekerja sebagai pramuria disebuah night club. Disana ia harus menjalani kehidupan dunia malam, ia harus menari dan tidur dengan pria yang berbeda setiap malamnya.

Setelah satu bulan di Jakarta, ia tinggal dirumah kost dan mendapat sepucuk surat dari ayahnya. Dalam satu minggu ia mendapat tiga pucuk surat, namun tak satupun yang dibacanya. Hari terus berganti dan ia mengumpulkan semua surat itu tanpa pernah dibaca. Menjelang hari Natal ia menerima sepucuk surat yang diantar ke night club tempat ia bekerja. Akhirnya dari salah seorang karyawan ia mengetahui bahwa yang mengantar surat itu adalah ayahnya sendiri. Kekerasan hati gadis itu akhirnya luluh, dengan tangan yang gemetar ia membuka dan membaca surat ayahnya, yang isinya sangat singkat, “Anakku saaing, ayah sudah lama tahu dimana engkau bekerja. Saat ini hanya satu yang ayah inginkan, maukah kau pulang kerumah kita?” Tiba-tiba gadis itu merasa sangat rindu pada ayahnya dan memutuskan untuk pulang. Singkat cerita ia pulang dan disambut oleh pelukan hangat sang ayah. Pertemuan mereka diwarnai oleh isak tangis yang panjang. Ternyata sejak ia pergi dari rumah, sang ayah sering begadang untuk menanti kepulangannya. Dari hasil pemeriksaan dokter ternyata ayahnya kena kanker, hati gadis itu semakin hancur. “Ayah aku bukan puterimu yang sangat kau banggakan dulu. Aku hanyalah seorang pramuria yang kotor, bahkan tengah mengidap penyakit Aids. Ayah jangan dekat-dekat aku nanti ayah tertular,” katanya sambil menangis. Ayahnya diam dan tak berkata sepatah katapun, ia malah mempererat pelukannya, seolah tidak ingin melepaskan puteri yang telah kembali ke pangkuannya.

Allah tidak peduli pada kelamnya masa lalu kita, yang Dia inginkan adalah kita kembali ke pelukanNya dan menjadi milikNya melalui kematian Yesus di kayu salib. Saat menerima karya penebusan Yesus, kita sepenuhnya milik Yesus, bukan milik maut atau iblis.

DOA:
inilah keuntungan besar bagiku, Engkau mencariku ditengah kegelapan dunia, kemudian menebusku dengan darah Yesus yang sangat mahal. Dalam nama Yesus aku bersyukur. Amin.

KATA-KATA BIJAK:
Allah menemukan kita terpuruk di kubangan dosa, kemudian membersihkan dan membawa kita pulang ke rumahNya.
 
Gbu all...

Jumat, 12 April 2019

Inipun Akan Berlalu

Seorang petani kaya mati meninggalkan kedua putranya. Sepeninggal ayahnya, kedua putra ini hidup bersama dalam satu rumah. Sampai suatu hari mereka bertengkar dan memutuskan untuk berpisah dan membagi dua harta warisan ayahnya. Setelah harta terbagi, masih tertingal satu kotak yang selama ini disembunyikan oleh ayah mereka.

Mereka membuka kotak itu dan menemukan dua buah cincin di dalamnya, yang satu terbuat dari emas bertahtakan berlian dan yang satu terbuat dari perunggu murah. Melihat cincin berlian itu, timbullah keserakahan sang kakak, dia menjelaskan, “Kurasa cincin ini bukan milik ayah, namun warisan turun-temurun dari nenek moyang kita. Oleh karena itu, kita harus menjaganya untuk anak-cucu kita. Sebagai saudara tua, aku akan menyimpan yang emas dan kamu simpan yang perunggu.”

Sang adik tersenyum dan berkata, “Baiklah, ambil saja yang emas, aku ambil yang perunggu.” Keduanya mengenakan cincin tersebut di jari masing-masing dan berpisah. Sang adik merenung, “Tidak aneh kalau ayah menyimpan cincin berlian yang mahal itu, tetapi kenapa ayah menyimpan cincin perunggu murahan ini?” Dia mencermati cincinnya dan menemukan sebuah kalimat terukir di cincin itu: INI PUN AKAN BERLALU. “Oh, rupanya ini mantra ayah…,” gumamnya sembari kembali mengenakan cincin tersebut.
Kakak-beradik tersebut mengalami jatuh-bangunnya kehidupan. Ketika panen berhasil, sang kakak berpesta-pora, bermabuk-mabukan, lupa daratan. Ketika panen gagal, dia menderita tekanan batin, tekanan darah tinggi, hutang sana-sini. Demikian terjadi dari waktu ke waktu, sampai akhirnya dia kehilangan keseimbangan batinnya, sulit tidur, dan mulai memakai obat-obatan penenang. Akhirnya dia terpaksa menjual cincin berliannya untuk membeli obat-obatan yang membuatnya ketagihan.

Sementara itu, ketika panen berhasil sang adik mensyukurinya, tetapi dia teringatkan oleh cincinnya: INI PUN AKAN BERLALU. Jadi dia pun tidak menjadi sombong dan lupa daratan. Ketika panen gagal, dia juga ingat bahwa: INI PUN AKAN BERLALU, jadi ia pun tidak larut dalam kesedihan. Hidupnya tetap saja naik-turun, kadang berhasil, kadang gagal dalam segala hal, namun dia tahu bahwa tiada yang kekal adanya. Semua yang datang, hanya akan berlalu. Dia tidak pernah kehilangan keseimbangan batinnya, dia hidup tenteram, hidup seimbang, hidup bahagia.

Inilah hidup sebagai manusia seperti rumput di padang yang mati dan berganti setiap waktu. Relasi bisa datang dan pergi tanpa pernah bisa berhenti. Kemanusiaan yang terbatasi oleh banyak hal. semuanya pasti akan berlalu. ada waktu untuk mencintai. ada waktunya.
 
Gbu all...

Kamis, 11 April 2019

BERKAT KASiH KARUNIA

“ Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.” Ibrani 4:16

Untuk mendapatkan kasih dari raja Ahasyweros demi kepentingan umat Tuhan, Ester dengan sangat berani datang menghadap sang raja. Sesungguhnya sangat berbahaya menghadap raja jika tidak diundang. Sekalipun Ester adalah permaisuri raja, bila hati raja tidak berkenan bisa saja ia menerima hukuman mati. Tertulis: “ Semua pegawai raja serta penduduk daerah-daerah kerajaan mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki atau perempuan, yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tiada dipanggil, hanya berlaku satu undang-undang, yakni hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya raja mengulurkan tongkat emas, yang akan tetap hidup.” ( Ester 4:11a-b ). Bisa dibayangkan betapa jantung Ester berdegup kencang kala itu, mengambil tindakan berani yang ber resiko tinggi yaitu kehilangan nyawa.

Adalah sangat kontras antara kegentaran hati Ester menghadap raja dengan kemantapan / keberanian yang kita peroleh sebagai orang Kristen untuk menghadap Bapa di sorga. Melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib yang sekarang berada di sebelah kanan Allah Bapa sebagai Imam Besar Agung, kita dengan berani menghadap takhta kasih karunia Allah. Jadi, “...oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diriNya sendiri,” ( Ibrani 10:19-20 ). Kita dahulu memang orang-orang berdosa, tapi oleh kemurahan kasih karuniaNya kita menjadi ahli waris Kerajaan Allah. Dan akhirnya kita dapat menghadap hadirat Allah setiap saat untuk memperoleh pertolongan yang kita butuhkan. Luar biasa !

Oleh karenanya jangan pernah sia-siakan keselamatan yang telah dianugerahkan kepada kita. Namun masih banyak orang Kristen yang hidupnya sembrono dan tidak menghargai pengorbanan Kristus, bahkan ada yang sengaja meninggalkan Kristus hanya karena iming-iming harta, jodoh dan juga jabatan.

“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.” Efesus 1:3
 
Gbu all...

Selasa, 09 April 2019

Menjadi Orang Hebat

1 Korintus 1:27
Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 92; Lukas 4; Ulangan 29-30

Heinrich Pestalozzi pada masa kecilnya dikenal sebagai Henky si bodoh. Ia menjadi anak yatim semenjak ia berumur 6 tahun. Sebutan si bodoh ditujukan pada dirinya karena kemampuannya yang sangat terbatas, bahka di bawah rata-rata. Berkali-kali ia tidak naik kelas. Namun, karena ia tekun dan tidak mudah putus asa, ia menjadi orang hebat.

Semasa hidupnya Pestalozzi dikenal sebagai Bapak Pendidikan Modern yang memiliki konsep memberi perhatian secara pribadi kepada anak didik. Dengan konsep ini, proses belajar mengajar memungkinkan setiap anak berkembang secara optimal. Sebelumnya, penyelenggaraan pendidikan bersifat umum klasikal. Pendidik memberi perhatian kepada anak secara keseluruhan. Prestasi lain yang berhasil dicapai oleh Heinrich Pestalozzi adalah membangun lima panti asuhan dan menjadi rektor di sebuah perguruan tinggi di Prancis.

Saat ia meninggal, banyak ungkapan yang menunjukkan betapa besar jasaya bagi sesamanya melalui dunia pendidikan yang ditekuninya. Di antaranya adalah: "Sang penolong bagi anak-anak malang", "Seorang Kristen yang menganggap orang lain segala-galanya sementara dirinya sendiri bukan siapa-siapa".

Di tangan-Nya tidak ada yang mustahil. Bagi orang yang mau berusaha dengan sungguh-sungguh selalu ada potensi untuk melejitkan diri. Jika kita merasa seperti Henky si bodoh, bangkitlah bersama Allah. Kita hantam kesombongan dunia dengan sikap rendah hati sambil tetap berserah diri.

Setiap orang dapat mencapai kejayaan dalam hal apa pun asal ia menekuni dan mencintai pekerjaannya.


Gbu all...

Senin, 08 April 2019

Dewa Dari Emas

Keluaran 20:3
"Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku"

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 91; Lukas 3; Ulangan 28

Allah telah menarik perhatian Firaun dan orang-orang Mesir dengan serangkaian bencana. Orang nomor satu di Mesir itu pun menjadi takut dan akhirnya menuruti permintaan Musa untuk membebaskan umat Israel yang telah diperbudak selama 400 tahun. Namun, Allah sangat baik terhadap umat perjanjian-Nya. Karena tidak ingin orang-orang Israel meninggalkan Mesir dengan tangan hampa, Dia membuat orang-orang di Mesir bermurah hati terhadap bangsa tersebut (Keluaran 12:36).

Namun, setelah keluar dari negeri Mesir umat Allah ini tidak taat dan jatuh dalam penyembahan berhala. Mereka menggunakan emas milik mereka untuk membuat anak lembu emas. Mereka menyembahnya sewaktu Musa berada di Gunung Sinai menerima hukum Allah (Keluaran 32:1-4).

Pengalaman orang-orang Israel ini menyoroti hal yang harus diperhatikan oleh orang-orang Kristiani mengenai harta milik mereka. Ada banyak hal di dalam masyarakat yang dapat kita nikmati, tetapi benda-benda materi juga membawa bahaya yang mematikan apabila kita gunakan tanpa berpikir panjang. Os Guinness berkata bahwa kita "bebas menggunakannya", tetapi kita "jangan menjadikannya berhala". Kita adalah "orang asing dan pendatang" (Ibrani 11:13) dan kita jangan sampai begitu mencintai "kekayaan Mesir" sehingga kita merasa puas dan melupakan panggilan sejati kita.

Apakah kita telah menggunakan berkat-berkat materi kita untuk melayani Tuhan? Atau apakah kita telah menjadi budak mereka?

Emas dapat menjadi hamba yang berguna tetapi dapat juga menjadi tuan yang jahat.


Gbu all..

Minggu, 07 April 2019

Penyediaan yang Pasti

Filipi 4:19
"Allahku akan memenuhi segala keperluanmu."

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 90; Lukas 2; Ulangan 26-27

Satu pelajaran yang Yesus ajarkan kepada kita adalah memiliki keyakinan bahwa Allah memenuhi setiap doa yang benar. Orang-orang yang sinis mungkin mempertanyakannya, kaum humanis mungkin menyangkalnya, dan para intelektual mungkin menganggapnya konyol. Tetapi, inilah janji Kristus sendiri: "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya" (Yohanes 15:7).

Apakah ayat ini berarti bahwa Allah memberi kita selembar cek kosong ketika kita berdoa? Apakah ia berjanji akan memberikan apa pun yang kita inginkan, jika kita terus meminta? Tidak. Allah terlalu mengasihi kita untuk menjawab doa-doa yang bodoh atau yang dapat membahayakan kita. Tetapi, semakin kita dekat kepada-Nya - semakin kita tinggal di dalam Dia dan firman-Nya di dalam kita - semakin kita akan merindukan apa yang Dia rindukan, maka doa kita akan semakin merefleksikan diri-Nya.

Allah berjanji, "Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela" (Mazmur 84:12). Percayalah pada janji itu dengan segenap jiwa Anda.

Orang yang mengandalkan Tuhan Yesus dalam hidupnya setiap hari, tidak akan pernah mengalami kekurangan. 


Gbu all...

Sabtu, 06 April 2019

Sungguh-sungguh Diubah

Roma 12:1-2
"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 89; Lukas 1; Ulangan 25

Orang lain tidak dapat melihat pikiran-pikiran dan emosi-emosi Anda, mimpi-mimpi dan motivasi-motivasi Anda. Mereka juga tidak dapat "melihat" komitmen Anda kepada Kristus.

Mereka akan menilai Anda melalui apa yang mereka lihat dari luar. Kerutan dahi menandakan perhatian dan ketidaksetujuan; senyuman menandakan terima kasih atau sambutan; tangan yang dikepal menandakan ketidaksukaan atau kemarahan.

Mengapa Paulus mengatakan kepada kita agar "mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup?" karena bahasa tubuh kita mencerminkan keberadaan kita yang sebenarnya. Kita dapat berkata bahwa kita mengikut Kristus, namun kalau perbuatan kita menyatakan makna yang berbeda, orang-orang akan mempertanyakan dan menuntut.

Pakaian kita, tutur kata kita, kebiasaan-kebiasaan kita harus memuliakan Tuhan. Kita harus menjadi, "tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini" (Filipi 2:15).

Apakah tindakan-tindakan lahiriah Anda menandakan komitmen hati Anda kepada Kristus?

Pertobatan tidak hanya berbicara tentang kehidupan kita yang dipindahkan dari gelap kepada terang, tetapi perubahan sikap dan perilaku yang semakin mirip dengan Kristus.


Gbu all..

Jumat, 05 April 2019

Laba Mengikut Kristus

Filipi 3:7-8
"Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,"

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 86; Roma 14; Ulangan 19-20

Seorang ekonom dunia pernah menulis bahwa manusia itu adalah makhluk ekonomi. Apa maksud dari pernyataan ‘manusia adalah makhluk ekonomi'? Maksudnya adalah setiap perbuatan yang ia atau mereka lakukan didasarkan atas pertimbangan untung rugi. Biasanya orang akan melakukan sesuatu yang keuntungan lebih besar dan resiko ruginya lebih sedikit.

Dalam berhubungan dengan Allah, prinsip untung rugi ini sering digunakan manusia. Beberapa orang memilih menjadi umat-Nya karena tergiur dengan segala berkat yang akan ia terima baik di bumi maupun di surga. Mereka menganggap hidup mereka akan lebih terjamin bila bersama Allah dan memang hal itu benar adanya. Bersama dengan Allah, kita tidak perlu kuatir karena Dia telah menyediakan segala apa yang kita butuhkan di bumi ini.

Walaupun begitu, seharusnya hal-hal ini bukanlah fokus kita menjadi orang Kristen. Waktu kita memilih Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi kita, mengenal-Nya adalah tujuan utama kita, bukan yang lain. Menjadi serupa dengan-Nya adalah yang harus kita kejar, bukan berkat. Ini bukanlah pemikiran seorang yang naïf, tetapi seorang yang mengerti dengan benar mengapa ia harus mengikut Tuhan Yesus.

Paulus dalam suratnya kepada Jemaat Filipi mengatakan bahwa segala sesuatu telah ia anggap rugi karena pengenalan akan Yesus Kristus yang lebih mulia daripada semuanya. Oleh karena Dialah, Paulus melepas semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya dirinya mendapatkan Kristus (Filipi 3:8).

Bersyukurlah kepada Allah karena Anda mengenal Tuhan Yesus, Raja diatas segala raja, Juruselamat hidup manusia. Itulah laba terbesar Anda mengikut Dia.

Kristus adalah keuntungan terbaik yang kita terima sebagai orang Kristen. 


Gbu all...

Kamis, 04 April 2019

Kehendak Diri yang Keras

Kisah Para Rasul 3:19
"Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan"

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 85; Roma 13; Ulangan 17-18

Menjadi orang Kristen adalah peristiwa sekali untuk selamanya; kita bertobat dari dosa-dosa dan menyertakan hidup hanya kepada Kristus saja untuk keselamatan kita. Ketika kita bertobat, Allah membawa kita "keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib" (I Petrus 2:9).

Menjadi orang Kristen juga adalah pengalaman setiap setiap hari yang berlangsung terus menerus, proses seumur hidup dalam pertobatan dan iman setiap hari. Dari sanalah kehendak-kehendak kita masuk. Walaupun kita sudah bertobat dan Allah telah datang untuk hidup di dalam kita, sifat lama kita masih "hidup dan bergolak". Kehendak-kehendak kita yang keras masih menuntut untuk menempatkan diri terlebih dahulu melebihi Kristus.

Tidaklah mudah membawa kehendak-kehendak kita yang keras dalam penundukkan kepada Kristus. Namun bila kita melakukannya, maka kita akan seperti siput yang dikembalikan ke dalam cangkangnya. Kita akan mengalami stres dan ketegangan hidup akibat tidak berdamai dengan Allah, sebaliknya kita akan menemukan ketentraman di dalam hadirat-Nya.

Siapakah yang mengendalikan kehendak Anda hari ini? Anda ataukah Kristus?

Serahkan kehendak pribadi Anda di bawa kaki Yesus maka Dia akan memimpin jalan hidup Anda senantiasa.


Gbu all...

Rabu, 03 April 2019

Penderitaan yang Menumbuhkan

Yakobus 1:2
"Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan"

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 84; Roma 12; Ulangan 15-16

Apa yang biasa Anda lakukan ketika penderitaan melanda hidup Anda? Mencari tahu penyebab mengapa Anda mengalami penderitaan tersebut atau justru mengambil sikap seperti Tuhan Yesus, yang tetap menjalani penderitaan-Nya dengan ketaatan penuh kepada Allah Bapa?

Pengarang James Stalker menulis dalam sebuah bukunya, "Penderitaan tidak selalu menyucikan. Penderitaan dapat membuat watak menjadi buruk dan egois. Namun, ada banyak pula keberhasilan yang timbul dari pencobaan. Ada banyak kamar orang sakit yang merupakan suatu kehormatan untuk dikunjungi."

Suatu ketika J. Oswald Sanders pernah bercerita tentang kunjungannya ke tempat semacam itu di Australia, tempat dimana Nona Higgens tinggal. Dalam keadaan sakit terus-menerus, Nona Higgens tidak pernah meninggalkan kamarnya selama lebih dari 40 tahun. Kedua tangan dan kakinya telah diamputasi untuk menahan penyebaran penyakitnya ke seluruh tubuhnya.

Setelah memutuskan untuk hidup secara kreatif, ia menamai pondok tempat tinggalnya dengan nama "Pondok Harapan Sukacita". Di pondok inilah ia menyerahkan dirinya dalam doa kepada Tuhan dan aktif pelayanan rohani. Dengan pena yang diikatkan pada ujung lengannya yang buntung, ia berkirim surat ke seluruh dunia selama bertahun-tahun dan membimbing ratusan orang kepada Kristus.

Penderitaan yang dialami Nona Higgens tidaklah membuatnya patah semangat dan menjadikan dirinya sebagai orang yang tidak berguna, justru sebaliknya, penderitaannya justru mendorongnya untuk menjadi lebih kreatif di dalam hidup dan pelayanannya.

Jadi, jika saat ini Anda untuk hidup lebih kreatif, "Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan" (Yakobus 1:2). Sebutlah pergumulan-pergumulan dan derita hati Anda dengan sebutan "derita yang menumbuhkan," dengan penekanan pada kata menumbuhkan!

Bila kita memuji Allah dalam ujian hidup kita, beban kita akan berubah menjadi berkat.


Gbu all..

Selasa, 02 April 2019

Jatuh itu Anugerah

Ulangan 32:11-12
Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 83; Roma 11; Ulangan 13-14

Rajawali adalah burung yang terkenal dengan ketangguhannya menghadapi badai, kekuatan sayapnya yang mampu terbang tinggi, dan ketajaman inderanya saat mengejar mangsanya. Semua kekuatan yang didambakan burung mana pun sepertinya dimiliki oleh burung rajawali. Namun kekuatan terbang burung rajawali tidak datang dengan sendirinya.

Rajawali selalu membangun sarang di pohon yang tertinggi di puncak bukit yang tinggi dan terjal. Ketika anak-anak rajawali lahir, induk rajawali menjaganya dengan segenap hidup mereka. Semua kebutuhan anak-anak bayi rajawali dipenuhi oleh induknya. Dengan kata lain, bayi rajawali kecil tahu beres akan hidupnya dan tidak dikuatirkan oleh apa pun juga.

Tapi ketika tiba saatnya bagi anak rajawali untuk belajar terbang, ‘tanpa perasaan' induknya akan menjungkirbalikkan sarang yang selama ini menjadi tempat berlindung yang nyaman baginya. Tidak tanggung-tanggung, rajawali kecil itu akan terjun bebas beribu-ribu meter menuju batu-batu tajam yang ada di bawahnya. Dalam kepanikannya, ia akan berusaha mengepak-kepakkan sayapnya. Dan di detik terakhir sebelum ia menghujam batu-batu tajam itu, induk rajawali dengan sigap menyambar anaknya, membawanya terbang tinggi ke angkasa, dan menjatuhkan anaknya kembali. Hal ini dilakukannya berulang-ulang sampai sayap anaknya menjadi cukup kuat dan akhirnya ia mampu terbang sendiri.

Pada awalnya mungkin saja anak-anak rajawali itu tidak mengerti maksud dari ‘kekejaman' induknya. Tapi ketika induknya melakukannya berulang-ulang, ia pun mengerti dan menikmati proses belajarnya sampai akhirnya ia bertumbuh menjadi rajawali yang perkasa, sama seperti induknya.

Demikian juga dengan hidup kita. Saat kita masih menjadi bayi-bayi rohani, seringkali kita mendapati segala kebutuhan dan keinginan kita terpenuhi dengan instan. Tapi ada saatnya ketika kegoncangan itu datang dan kita terjun bebas, sadarilah bahwa saat itu Allah sedang melatih Anda untuk terbang. Karena kerinduan Tuhan yang terbesar adalah melihat Anda menjadi kuat dan bertumbuh dalam pengenalan yang lebih dalam akan Dia. Tidakkah Anda sadari justru di saat kesesakanlah kita mengalami keperkasaan Allah kita secara nyata?

Jatuh itu anugerah. Nikmati dengan penuh ucapan syukur dan jadilah kuat.


Gbu all...

Senin, 01 April 2019

Senjata Puji-pujian

Mazmur 9:2-4
"Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib; aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Mahatinggi, sebab musuhku mundur, tersandung jatuh dan binasa di hadapan-Mu."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 82; Roma 10; Ulangan 11-12

Jangan meremehkan pentingnya puji-pujian. Itu merupakan salah satu senjata rohani terampuh yang Anda miiki. Puji-pujian itu lebih merdu daripada lagu atau sepatah kata pembangkit semangat tentang Tuhan. Itu menghasilkan sesuatu. Itu menyalurkan hadirat Tuhan sendiri. Dan bila hadirat Tuhan muncul, semua musuh Anda terpukul mundur. Penyakit tidak dapat tinggal di tubuh Anda. Kemiskinan tidak dapat tinggal di rumah Anda.

Keletihan jasmani akan lenyap bila dihadapi dengan puji-pujian sejati yang penuh sukacita. Mungkin ada diantara Anda yang berkata dalam hati, "Bagaimana bisa hal ini bisa terjadi? Hanya dengan memuji Tuhan, sakit penyakit hilang. Hanya dengan mengagungkan nama-Nya, keletihan tubuh lenyap?" Sangat sulit untuk menjawabnya secara logika. Anda harus merasakan dan mengalaminya sendiri.

Iblis mengetahui kuasa dari puji-pujian kepada Allah karena ia berasal dari surga awalnya. Ia tidak akan berhenti menggoyahkan iman Anda dengan perkataan penuh muslihatnya. Namun, syukur kepada Tuhan karena kita mengetahui betapa dahsyat puji-pujian yang kita naikkan ke hadapan Raja di atas segala raja.

Jadi, bila iblis kelak mencoba menahan keberhasilan Anda, menguras kekuatan Anda, mengambil kekayaan dan kemenangan yang jadi milik Anda dalam Yesus, pukul mundurlah dia dengan senjata ampuh puji-pujian itu. Angkatlah tangan, suara dan segenap hati Anda kepada Tuhan. Pujilah Dia !

Saat puji-pujian dinaikkan, segala kuasa jahat dihancurkan dan berkat Allah dicurahkan ke atas kehidupan setiap kita yang menyembah-Nya. 


Gbu all...