Kamis, 31 Maret 2022

Memamahbiak Firman

Yohanes 17:17

Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 70; Markus 14; Bilangan 23-24

Memamahbiak Firman Tuhan adalah salah satu kunci sukses kehidupan dan pelayanan kita (lihat Yoh. 1:8, Maz. 1). Merenungkan Firman juga merupakan langkah praktis untuk memperbarui pikiran. Konsep sesungguhnya di balik kata ‘meditasi' (perenungan) adalah seekor lembu yang sedang memamahbiak. Sama seperti lembu mengunyah makanannya berulang-ulang, kita seharusnya juga mengingat-ingat selalu Firman yang telah kita hapalkan.

Suatu hari, sebuah keluarga yang tinggal di tepi gurun keheranan melihat biji-biji bertunas di pasir gurun yang berkadar garam tinggi di belakang rumah mereka. Mereka sendiri sudah sering mencoba menanam tumbuhan, tapi tanpa hasil. Rahasia itu terpecahkan ketika mereka menemukan setiap hari sang ibu membuang air cucian keluar melalui pintu belakang. Setelah berbulan-bulan, garam yang menghambat pertumbuhan itu pun terkikis.

Saat kita memenuhi pikiran dengan Firman Allah, Firman itu akan mencuci bersih pikiran-pikiran yang bertentangan dengan Alkitab dan menyusun kembali ide-ide lain yang berpusat pada prinsip Allah. Dengan merenungkan Firman Tuhan, kita juga akan mulai melihat prinsip-prinsip penerapannya untuk kehidupan dan pelayanan kita. Bila Anda telah menjalankan kebiasaan ini, Anda perlu terus mengembangkannya. Bila belum, mengapa tidak memulainya hari ini juga?

Seperti makanan yang dicerna dengan baik akan terserap dengan baik oleh tubuh, begitu pun Firman Tuhan.

Gbu all...

Rabu, 30 Maret 2022

Kekuatan Untuk Menghadapi Masalah

Filipi 4:13

"Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 69; Markus 13; Bilangan 21-22

Seorang teman bercerita kepada saya tentang seorang yang belum pernah yang datang kepadanya ketika sedang menghadapi masalah. Karena tahu bahwa teman saya Kristen, orang itu bertanya, "Jika saya dilahirkan kembali, apakah semua masalahnya akan hilang?"

"Tidak," kata teman saya, "tetapi Anda akan mempunyai kekuatan untuk menghadapinya."

Allah akan memberi kita hikmat dan keberanian. Dia akan mengelilingi kita dengan saudara-saudari dalam Kristus untuk membantu memikul beban kita, dan bahkan akan melengkapi kita dengan wawasan dan pertolongan praktis.

Jika Allah melenyapkan semua masalah kita dengan sekali pukul, maka kita tidak akan mempunyai kecakapan untuk bertahan, tidak siap menghadapi serangan yang tak terelakkan dari musuh jiwa kita. Tetapi di tengah-tengah masalah kehidupan, Allah menyediakan semua yang kita butuhkan supaya kita berhasil melewatinya.

Saat keadaan tidak baik-baik saja disitulah tangan Allah yang kuat terasa begitu nyata.

Gbu all...

Selasa, 29 Maret 2022

Taat = Sukses

Lukas19 : 17

"Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 68; Markus 12; Bilangan 19-20

Di sebuah sekolah taman kanak-kanak dilakukan penelitian yang menarik. Penelitian ini memakai siswa satu kelas sebagai sampelnya. Seorang guru di kelas itu berkata, "Anak-anak, ibu menaruh kue dan permen ini di atas meja. Ibu ada keperluan di kantor. Nanti kalau ibu kembali, ibu akan bagikan semua kue dan permen ini pada kalian."

Tanpa sepengetahuan anak-anak, para peneliti memasang monitor CCTV yang dipakai untuk melihat apa saja yang dilakukan anak itu. Begitu sang guru keluar, beberapa anak segera mengambil kue dan permen. Sebagian anak awalnya ragu, tetapi melihat sikap teman yang lain mereka pun ikutan mengambil. Hanya sedikit anak yang taat dan tetap duduk di bangkunya. Dengan cermat para peneliti mencatat perilaku setiap anak.

Tiga puluh kemudian, mereka mengadakan penelitian ulang terhadap anak-anak tersebut. Ternyata, anak-anak yang dulu taat sekarang jadi orang yang berhasil dan sukses. Sedangkan yang tidak taat menjadi orang yang gagal, baik dalam rumah tangga maupun karir yang mereka bangun.

Seringkali kita hanya mau taat jika itu menyangkut hal-hal besar. Untuk perkara yang kecil kita sering menganggap sepele sehingga menggampangkan dan berlaku seenaknya. Kita sudah menjungkirbalikkan hukum yang sebenarnya. Itulah mengapa Tuhan Yesus berkata, "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar." (ayat 10). Firman-Nya mengajarkan kita, setialah lebih dulu untuk hal-hal kecil, hal-hal yang kelihatannya sederhana, sebelum kita bisa dipercayakan untuk hal yang lebih besar.

Jadi, apapun yang Tuhan percayakan pada kita hari-hari ini, setialah mengerjakannya. Sehingga Tuhan pun bisa memakai kita sebagai ‘alat' di tangan-Nya, dan menjadi berkat bagi dunia ini.

Ketaatan tidak datang dengan sendiri dalam kehidupan manusia, perlu latihan agar ia tertanam dalam hidup kita.

Gbu all..

Senin, 28 Maret 2022

Tidak Jauh dari Tuhan

Yohanes 12:26

Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 67; Markus 11; Bilangan 17-18

Salah satu ciri khas seorang pelayan adalah selalu berada di dekat tuannya atau di dekat orang yang dilayani. Jadi, pelayan tidak bisa semau dan seenaknya sendiri menentukan di mana ia berada. Jika ia bertindak semaunya sendiri, dapat dipastikan umur pelayanannya tidak akan tahan lama.

Sebagai Tuan, Yesus juga mengharapkan yang sama. Ia ingin setiap pelayan-Nya selalu dekat dengan-Nya. Untuk apa? Supaya mereka tahu isi hati-Nya, keinginan-Nya, dan peka terhadap hal-hal yang harus dikerjakan untuk-Nya. Apa jadinya jika pelayan tidak berada di tempat tuannya berada?

1. Kemungkinan besar ia akan salah bertindak. Kelihatannya ia masih melayani, tetapi pekerjaannya belum tentu berkenan di hati tuannya. Bisa jadi kita pun demikian, pekerjaan kita hanya menyenangkan diri kita sendiri, bukan menyenangkan hati Tuhan.

2. Tidak membawa hasil. Contohnya Yunus. Sebagai pelayan Allah, Yunus tidak bertindak sesuai dengan alamat yang telah ditetapkan Tuhan. Akibatnya bukan berkat yang ia dapatkan melainkan bencana. Kita pun bisa mengalaminya jika tidak bergerak sesuai kehendak Tuhan. Mengikuti kehendak Tuhan memang tidak selalu menyenangkan karena tidak sesuai dengan keinginan kita, tetapi seorang pelayan sejati akan tetap menuruti keinginan Tuannya.

Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Gbu all...

Minggu, 27 Maret 2022

Sembilan Orang Kaya

Amsal 11:4

Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 66; Markus 10; Bilangan 15-16

Tahun 1923, ada sebuah pertemuan penting di Hotel Edgewater Beach, Chicago. Pesertanya, sembilan orang paling sukses di dunia keuangan. Mereka adalah orang-orang yang menemukan rahasia cara gampang menumpuk uang.

Namun, mari kita lihat apa yang terjadi puluhan tahun kemudian: Charles Schwab, direktur perusahaan baja, meninggal dalam kebangkrutan. Lima tahun sebelum kematiannya, dia hidup dengan berhutang. Samuel Insuli, direktur perusahaan alat rumah tangga, mati sebagai buronan hukum dan hidup miskin di luar negeri. Howard Hopson, direktur perusahaan gas terbesar, menjadi gila. Arthur Cotton, pedagang tepung gandum, mati di luar negeri dalam keadaan pailit. Richard Whitney, direktur bursa saham New York, menghabiskan waktu di penjara Sing-Sing yang terkenal itu. Albert Fall, anggota kabinet Presiden akhirnya dibebaskan dari penjara supaya bisa meninggal di rumah. Jesse Livermore, "beruang" terbesar di Wall Street, mati bunuh diri. Ivan Krueger, pemegang monopoli, mati bunuh diri. Leon Fraser, direktur Bank International Settlements, mati bunuh diri (sumber: Billy Rose, Pitching Horse Shoes, 1948).

Sembilan orang ini tahu cara mengumpulkan uang, tetapi tidak tahu bagaimana harus hidup. Banyak orang mencari kebahagiaan dalam uang, harta, pernikahan, karir, dsb.

Kita sering menyembah "pemberian" itu, bukannya menyembah Sang Pemberi. Jika Anda punya berkat berlebih, jangan melupakan orang-orang yang kekurangan. Percayalah, di sana Anda akan bertemu Tuhan (Baca: Mat. 25:34-40).

Akhirnya kita akan tahu bahwa yang kita inginkan terkadang tak dapat membuat kita bahagia.

Gbu all...

Sabtu, 26 Maret 2022

Saat Hati Bicara

Rut 2:11

Boas menjawab: "Telah dikabarkan orang kepadaku dengan lengkap segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu sesudah suamimu mati, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang dahulu tidak engkau kenal.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 65; Markus 9; Bilangan 13-14

Perempuan penenun yang telah berusia lanjut itu dengan cekatan mengurai juntai benang yang harus diatur sementara tangan yang lain dan kedua kakinya menggerak-gerakkan pedal alat tenun. Apa yang dilakukannya bisa jadi hanya merupakan sisa-sisa warisan masa lalu.

Kain tenun yang dihasilkannya banyak diminati. "Mereka datang kemari, bahkan kadang mereka memesan kain yang belum jadi," katanya. Mengapa kain tenunnya begitu menarik? Mungkin unik dan eksotis bagi para pemakainya. Di samping itu, jika dilihat dari caranya menenun, jelas bahwa perempuan ini termasuk orang yang sangat tekun. Jika ada kesalahan, ia tak segan menghentikan tenunannya agar dapat membetulkannya.

Apa yang dilakukan perempuan tersebut merupakan gambaran bahwa segala sesuatu yang dikerjakan dengan sepenuh hati akan melahirkan karya yang mempesona. Jauh sebelumnya seorang komponis jenius, yakni Beethoven telah membuktikannya. Missa Solemnis, "Sesuatu yang bersumber dari hati akan mendapat tempat di hati pula."

Sebagai umat-Nya, kita pun dipanggil untuk berkarya dengan sungguh-sungguh. Karya yang lahir dari sebuah kerinduan dan tekad serta keprihatinan kita. Sudahkah kita memenuhi panggilan untuk bekerja dengan niat hati seperti itu?

Perjalanan seberapa pun jauhnya selalu diawali dengan langkah pertama.

Gbu all...

Jumat, 25 Maret 2022

Dilindungi oleh Kasih

Matius 5:44-45

Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 64; Markus 8; Bilangan 11-12

Kasihilah musuhmu... siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu... Bagi kebanyakan orang, hal ini dianggap sebagai suatu kelemahan. Tetapi, kebenarannya ialah, itulah cara terampuh untuk mengalahkan musuh terkuat. Itulah cara Yesus menanganinya, dan cara-Nya tidak pernah gagal.

Ketika Yesus mengatakan untuk memberikan pipi lainnya untuk ditampar, Dia bermaksud agar Anda berdiri dalam kasih dan dalam iman untuk mempercayai bahwa kuasa perlindungan Tuhan yang mengiringi kasih itu akan menjaga Anda.

Kisah dari Nicky Cruz seperti yang ditulis dalam buku David Wilkerson, The Cross and the Switchblade adalah contoh terbaik mengenai hal itu. Nicky terkenal sebagai pemimpin geng paling kejam pada masanya. Namun ketika David Wikerson berdiri di hadapannya dan memberitahukannya tentang Yesus, Nicky sama sekali tidak sanggup melukainya. Nicky mencoba menusukkan pisaunya kepada David beberapa kali. Tetapi setiap kali dia melakukannya, David hanya berkata, "Nicky, engkau dapat memotongku sampai seribu irisan dan setiap irisan tetap akan berkata, aku mengasihimu dan Tuhan mengasihimu." Karena kasih, Nicky tidak dapat menghujamkan pisaunya kepada David. Satu kuasa adikodrati selalu mencegahnya.

Mungkin Anda berkata, "Tetapi saya tidak memiliki kasih semacam itu!" Tahukah Anda bahwa Anda telah memiliki kasih itu? Roma 5:5 memberitahukan kita bahwa kasih Tuhan dicurahkan sepenuhnya di hati Anda oleh Roh Kudus.Yang harus Anda lakukan hanyalah mengambil keputusan untuk digerakkan oleh kasih itu dan bukannya oleh perasaan manusiawi Anda sendiri.

Kasih tidak pernah gagal! Anda tidak perlu lagi takut akan kegagalan. Bahkan sebenarnya, Anda tidak perlu takut apa pun. Jika Anda sedang berjalan dalam kasih Allah, maka Anda sedang menghayati jenis kehidupan yang paling berkuasa di dunia!

Hasrat kita untuk terlihat kuat sering kali menghalangi kasih itu dinyatakan melalui hidup Anda.

Gbu all...

Kamis, 24 Maret 2022

Ketika Kita Gagal

Roma 2:4b

Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 63; Markus 7; Bilangan 9-10
Rata Penuh
Dua adegan ini berlangsung pararel. Yang satu di atas gunung, yang lain di dalam lembah. Di atas gunung, Musa menerima hukum Taurat. Tuhan memberikan berbagai petunjuk kepadanya, termasuk penetapan Harun sebagai imam besar. Di dalam lembah, Harun memimpin bangsa Israel selama Musa naik ke gunung. Apa yang dia lakukan? Membuat patung lembu emas.

Peristiwa ini menggarisbawahi satu hal: Betapa lapangnya hati Allah! Ia Allah yang Mahatahu. Ia melihat apa yang dilakukan Harun di bawah sana. Namun, Ia tetap memberikan petunjuk kepada Musa mengenai peran Harun sebagai imam. Dan nantinya, Ia tidak membatalkan karunia dan panggilan-Nya atas Harun.

Pernahkan Anda membuat "patung lembu emas"? Dalam taraf yang berbeda-beda, kita semua pernah membangkang terhadap Tuhan - melakukan kesalahan atau mengalami kegagalan. Hal ini tak jarang membuat kita merasa tidak layak "dipakai" oleh Tuhan. Berkubang dalam lumpur rasa bersalah, Anda merasa menghadapi jalan buntu. Bila keadaan semacam ini membelit Anda, renungkanlah sikap Allah terhadap Harun. Apa pun kesalahan atau kegagalan Anda, selalu ada kesempatan baru bagi Anda. Kemurahan Allah jauh lebih besar daripada pelanggaran kita. Kuncinya, kita perlu menyadari bahwa kemurahan Allah bukanlah pintu belakang untuk menyelinap dan berkompromi dengan dosa, melainkan sebuah jalan menuju pertobatan. Maukan Anda menempuhnya?

Jika Anda mau belajar dari kegagalan, Anda belum benar-benar gagal.

Gbu all...

Rabu, 23 Maret 2022

Kini dan Selamanya

Yakobus 1:21

"Terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu"

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 62; Markus 6; Bilangan 7-8

Kisah ini terjadi pada saat masa perang dunia kedua sedang bergulir dimana ada seorang tentara Amerika Serikat yang selamat meskipun telah ditembak oleh peluru musuh. Pria ini bukanlah seorang yang kebal peluru seperti layaknya pendekar Pitung di Indonesia. Ia tetap berdarah dan merasa kesakitan ketika sebutir peluru menembus dadanya. Namun, mengapa si prajurit tetap hidup adalah karena Alkitab Perjanjian Baru yang dibawa di saku bajunya jadi kecepatan peluru itu bisa diperlambat sehingga tidak langsung mengenai tubuhnya. Bertahun-tahun kemudian, orang ini masih menyimpan kitab yang terkena noda darah dengan lubang kasar di tengahnya. Ia percaya kitab itu telah menyelamatkan hidupnya.

Mungkin begitu kita mendengar atau membaca kisah ini, hati kita tertarik dengan apa yang diperbuat oleh sebuah buku kecil bernama Alkitab itu. Namun, sungguh menyedihkan bila kita hanya tertarik dengan pertolongan tubuh saja karena sebenarnya kitab berisi Firman Tuhan tersebut bisa memberikan pertolongan rohani.

Dalam kitab Yehezkiel 33, kita dapat membaca bagaimana bangsa Israel kuno merasa begitu terhibur dengan nubuatan pada nabi, tetapi mereka tidak menggunakannya untuk mengubah hidup. Mereka menyalahgunakan janji-janji Allah kepada Abraham untuk mendukung klaim mereka sendiri atas tanah (ayat 24). Mereka senang dengan nubuat nabi (ayat 30), namun Tuhan berfirman kepada Yehezkiel, "Mereka mendengar apa yang kauucapkan, tetapi mereka tidak melakukannya" (ayat 31). Hasilnya? Mereka menerima hukuman Allah.

Demikian pula sekarang, firman Allah tidak untuk dipuja-puja sebagai pembawa keberuntungan atau untuk meringankan beban pikiran dengan membawa kelegaan sementara dari kecemasan. Firman diberikan untuk dilaksanakan sehingga bantuan-Nya tidak hanya berlaku untuk kehidupan sekarang ini, tetapi juga untuk selamanya.

Kita belum benar-benar memahami Firman sebelum kita melakukannya.

Gbu all...

Selasa, 22 Maret 2022

Tembok Perubahan

2 Timotius 1:7

Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 81; Roma 9; Ulangan 9-10

Orang-orang di sekitar Anda menolak suatu perubahan, padahal situasi akan lebih baik jika perubahan itu diterapkan. Apa yang harus dilakukan?

Kemungkinan besar Anda berhadapan dengan mereka yang merasa terancam akan jadi korban dengan adanya perubahan itu. Biasanya mereka tidak punya visi dan tujuan yang jelas, karena itu mereka sulit menjadi fleksibel dan menyesuaikan diri dengan hal-hal yang tak terduga.

Sebaliknya, orang yang punya visi biasanya akan merasa sedikit terganggu dengan perubahan itu (karena tidak ada perubahan yang nyaman), tapi mereka akan melihatnya sebagai sesuatu yang wajar dan bahkan perlu demi terjadinya perbaikan kualitas.

Hal pertama yang harus kita lakukan adalah berdoa seperti Nehemia. Nehemia tidak pernah berdoa agar Allah membangun kembali tembok kota Yerusalem. Sebaliknya, ia mendoakan sebuah kesempatan untuk pergi dan membangunnya sendiri. Allah menghargai niat Nehemia. Dia membantu melunakkan hati Raja Artahsasta sehingga raja mendukung visi Nehemia. Berdoalah agar Allah memberi kita hikmat dan kesempatan untuk membuka mata orang-orang yang keras hati.

Kedua, tolonglah orang-orang itu agar mereka merasa aman. Untuk itu kekuatiran mereka perlu didengar dan visi serta dampak dari perubahan perlu dijelaskan sehingga mata mereka terbuka.

Tidak ada yang mustahil jika Allah beserta Anda.

Gbu all...

Senin, 21 Maret 2022

Pasti Menang Dalam Dia

Efesus 2:11-13

Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 79; Roma 7; Ulangan 5-6

Pernahkah Anda sungguh-sungguh memikirkan tentang makna sebenarnya untuk berada dalam Kristus Yesus? Pernahkah Anda mendapat penyingkapan yang jelas mengenai hal itu? Jika Anda mendapatkannya, itu akan membuat perubahan besar dalam hidup Anda.

Ketahuilah, di dalam Dia kita dibangkitkan dari dosa-dosa kita. Di dalam Dia, kita didudukkan di surga sehingga Tuhan menunjukkan kepada kita kelimpahan kekayaan anugerah-Nya.Di dalam Dia kita dijadikan kebenaran Tuhan.

Jika Anda ingin penyingkapan itu meledak dalam diri Anda, mulailah menyelidiki ayat-ayat Alkitab yang berkaitan dengan keberadaan dalam Kristus. Perhatikanlah kata-kata dalam Dia, dengan Dia, melalui Dia atau di dalam-Nya. Tandailah ayat-ayat itu dan renungkanlah sampai kebenarannya tertanam dalam roh Anda. Ayat-ayat itu akan seperti mesiu yang ampuh untuk melawan serangan-serangan iblis.

Bila dia berusaha memberitahu Anda, misalnya, bahwa Anda hanya seorang berdosa dan Tuhan enggan untuk direpotkan dengan masalah-masalah Anda, Anda akan tahu bahwa dia berdusta. Anda akan sanggup menjawab dia dengan berani, "Syukur kepada Tuhan, aku dahulu seorang berdosa, tetapi sekarang akulah kebenaran Tuhan di dalam Kristus Yesus. Aku telah dibangkitkan untuk duduk dengan Dia di surga. Sekarang aku di dalam Dia dan engkau tidak dapat menyentuhku sama sekali!"

Bersiaplah jika kemudian iblis mendatangi Anda dengan kebimbangan, ketidakpercayaan dan dakwaan. Bersedialah memukul balik dengan ayat Alkitab tentang jati diri Anda dalam Yesus. Anda pasti menang begitu Anda benar-benar mengetahui bahwa Anda berada di dalam Dia!

Ketahuilah, Anda akan menjadi seorang pemenang dalam Dia.

Gbu all...

Minggu, 20 Maret 2022

The Gospel Of Grace

Lukas 15:20

Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 78; Roma 6; Ulangan 3-4

Salah satu kisah perumpamaan yang begitu menyentuh di Alkitab adalah kisah si anak hilang. Dikisahkan tentang si anak bungsu yang kurang ajar kepada ayahnya. Berfoya-foya, bergelimang dalam dosa dan melupakan ayahnya sama sekali.

Sampai suatu saat, ketika dia menyadari kesalahannya, dan beriktiar untuk kembali. Si anak bungsu ini bahkan sadar bahwa ia tidak layak lagi untuk diterima. Dia telah mengkhianati ayahnya, bahkan wajar kalau sang ayah memutuskan tali keluarga dengannya. Jadi jauh-jauh hari dia sudah merangkai kata-kata, berharap agar ayahnya mau menerima dia kembali, meskipun hanya sebagai salah satu pegawainya.

Pada hari dia kembali, sang ayah sudah berdiri dan menunggu di jalan. Dia berlari-lari menyambut anaknya ketika ia masih jauh dan memeluknya.

Dia bahkan tidak memberi kesempatan untuk anaknya tawar-menawar untuk menjadi salah seorang pegawainya. Dia menyambut dan menerimanya kembali sebagai anak walau sang anak tidak layak memperolehnya, hanya karena satu hal: kasih karunia.

Demikian juga Allah kita, kasih karunia-Nya tidak memberi ruang bagi kita untuk tawar-menawar. Kita tidak dapat membuat Allah lebih mengasihi kita dengan apapun yang kita beri atau buat, dan kita juga tidak dapat membuat Dia menolak kita dengan kesalahan apapun yang kita perbuat. Asalkan kita datang kepada-Nya, kasih karunia-Nya membereskan segalanya.

Tidak ada yang dapat kita lakukan supaya Allah lebih mengasihi kita atau kurang mengasihi kita.

Gbu all...

Sabtu, 19 Maret 2022

Memberi Dan Memiutangi Tuhan

Amsal 19:17

Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 77; Roma 5; Ulangan 1-2

Berapa banyak dari kita yang dalam pekerjaannya pernah atau bahkan sering berhubungan dengan orang baru (karyawan yunior yang baru masuk di tempat kerja kita), atau bahkan orang lama dengan kinerja pas-pasan. Saya yakin kita semua pernah berhadapan dengan orang-orang ini, mereka yang seringkali meminta bantuan untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya, kadang sekedar bertanya atau bahkan sampai meminta tolong kita untuk mengerjakannya. Seringkali kita begitu merasa terganggu dengan situasi ini, terutama ketika kita sendiri sedang sibuk dan sekarang malah dibebani oleh ketidakcakapan sang rekan. Kebanyakan dari kita akan menghidari dan mulai memasang motto "Masalahmu, ya masalahmu, saya juga punya masalah sendiri."

Mudah sekali masuk dalam suatu kecenderungan untuk tidak mau berbagi ilmu dengan orang lain dan atau kecenderungan ingin menjadi individu yang menonjol. Kita paling-paling membantu menyelesaikan masalah mereka dengan menolong mengerjakannya cepat-cepat agar tidak lagi terganggu. Tetapi jika kita tidak mengembangkan orang itu, di lain kesempatan sangat mungkin ia akan kembali lagi, dan kita akan kembali terganggu.

Mengajari orang lain seperti membantu orang lemah, ini akan memiutangi Tuhan yang akan membalaskannya (memberi kemampuan lebih lagi) pada kita. Jadi apakah kita masih pelit untuk membagi kemampuan dengan orang lain? Lakukan kepada orang lain sama seperti apa yang Anda ingin orang lain lakukan kepada Anda.

Hanya orang kaya yang bisa berbagi, orang miskin menahan miliknya yang sedikit.

Gbu all...

Jumat, 18 Maret 2022

Teruslah Bersikap Sabar

Ibrani 6:12

Agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 76; Roma 4; Bilangan 35-36

Anda telah berjalan dengan iman. Anda telah mempercayai Tuhan untuk memenuhi kebutuhan Anda. Tetapi apakah yang Anda lakukan bila hasilnya sepertinya lambat datang dan Anda tergoda untuk menyerah karena putus asa? Bersikaplah sabar!

Pada hari-hari ini tidak banyak dibicarakan orang tentang kesabaran. Tetapi bila sampai pada urusan menerima sesuatu dari Tuhan, kesabaran itu sama pentingnya dengan iman. Kesabaran akan menentukan perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan bagi Anda. Kesabaran memperkuat dan menopang iman sampai hasilnya dinyatakan.

Setelah Anda merenungkan janji-janji Tuhan dan memilikinya dalam roh Anda, kesabaran akan mendorong Anda untuk terus bertahan. Kesabaran itu adalah kuasa. Ia memiliki ketabahan untuk menolak dusta iblis yang menyatakan bahwa Firman itu tidak berhasil bagi Anda. Ia mengetahui bahwa firman Tuhan tidak pernah gagal. Kesabaran takkan melangkah surut karena ketakutan, melainkan akan terus maju dalam iman sampai Anda memperoleh jawabannya.

Bila hasil dari iman Anda agaknya lambat tiba, janganlah menyerah karena putus asa! Teruslah mengutamakan Firman dengan kesabaran, maka Anda pasti akan menerima janji Tuhan!

Kesabaran akan membawa Anda menjadi seorang pemenang.

Gbu all...

Kamis, 17 Maret 2022

Perjalanan Karir

Amsal 20:18

Rancangan terlaksana oleh pertimbangan, sebab itu berperanglah dengan siasat.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 70; Markus 14; Bilangan 23-24

Perjalanan di tahun ini sudah terbentang di depan mata untuk kita jalani. Ada banyak hal yang masih dapat kita raih dan yang masih perlu kita perbaiki; seperti keadaan keluarga, kondisi kerohanian, pribadi kita sendiri. Selain itu sebagai pelaku di dunia kerja kita perlu meraih prestasi yang lebih baik lagi di bidang karir.

Untuk meraih kesuksesan khususnya dalam berkarir, seorang pakar SDM pernah mengatakan, "Orang yang berhasil pada umumnya akan melakukan analisa serta mengetahui apa yang menjadi tujuan karirnya, apa saja rencana serta tindakan yang diambil untuk mencapai karir yang diharapkan."

Ketika kita berangan-angan ingin membangun karir yang berhasil, sadarilah bahwa kesuksesan dalam karir terkait dengan perencanaan karir. Para praktisi manajemen diri menganjurkan: "Perburuan karir dimulai sepuluh tahun sebelum karir tersebut bisa kita raih".

Amsal 20:18 mengatakan "Rancangan terlaksana oleh pertimbangan". Jadi apa pun yang sedang kita impikan dalam karir, agar terlaksana dengan baik, buatlah perencanaan bagaimana mewujudkannya. Mungkin sekarang adalah waktu terbaik untuk hal itu, sehingga selanjutnya kita dapat bergerak sesuai dengannya, berlari dengan kecepatan maksimum untuk meraih karir yang diimpikan.

Perencanaan dan kerja keras merupakan kombinasi bagi kesuksesan.

Gbu all....

Rabu, 16 Maret 2022

Mengampuni

Matius 18:21-22

Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali."

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 69; Markus 13; Bilangan 21-22

Mengampuni adalah hal yang paling sulit dilakukan dalam hubungan dengan sesama. Sering kali kita tidak mampu mengampuni orang yang menyakiti hati kita. Kita memerlukan bantuan Roh Kudus dalam hal mengampuni. Bila kita bersedia mengampuni, maka Roh Kudus akan menolong dan memampukan kita untuk mengampuni.

Josh McDowell, penulis buku Kristen dan penginjil terkenal, dibesarkan dalam keluarga yang tidak harmonis. Ayahnya seorang alkoholik dan suka memukuli ibunya. Karena hidup di kota, semua orang mengetahui keadaan ayahnya. Teman-teman sekolahnya sering mencemooh dia. Josh bertumbuh menjadi seorang pembenci. Ia membenci dirinya sendiri, tetangganya dan teman-temannya. Tetapi, orang yang paling ia benci adalah ayahnya sendiri. Ketika ia besar, ia begitu malu dengan kondisi ayahnya. Bila ada tamu datang ke rumahnya, ia membawa ayahnya ke peternakan dan mengikatnya di sana. Mobil ayahnya disingkirkan sehingga para tamu tidak dapat bertemu dengan ayahnya.

Josh McDowell yang penuh kebencian itu akhirnya menerima Kristus sebagai Juruselamatnya. Beberapa bulan setelah peristiwa ini, kasih Tuhan begitu besar sehingga menghimpit perasaan benci yang ada di dalam dirinya dan ia dapat berkata "I love you" kepada ayahnya. Pada suatu hari, ia mendapat sebuah kecelakaan dan harus tinggal bersama orang tuanya lagi. Ayahnya bertanya mengapa ia dapat mengasihi orang yang begitu jahat seperti ayahnya. Josh berkata bahwa kasih Yesuslah yang mengubah hidupnya. Saat itu ayahnya berkat` bahwa ia juga ingin memiliki kasih yang telah mengubah hidup anaknya itu. Mereka berdua lalu berdoa dan ayah Josh menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamatnya.

Buka hati dan undang Yesus masuk dalam hati Anda agar kasih-Nya berkuasa atas Anda.

Gbu all...

Selasa, 15 Maret 2022

Luka Batin

Amsal 16:2
Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 68; Markus 12; Bilangan 19-20

Luka batin adalah luka yang tersembunyi di bawah kesadaran. Luka batin amat menyakitkan sehingga banyak orang bertendensi menekan dan tidak ingin menyentuh luka batinnya. Akibatnya, lukanya akan semakin terpendam dan tidak pernah sembuh.

Ada saat di mana luka batin ini akan tersentuh. Saat ini sebenarnya merupakan kesempatan di mana kita dapat memeriksa diri dan mencari kesembuhan. Salah satu tanda bahwa kita memiliki luka batin yaitu bilamana ada perkataan atau tindakan seseorang (yang kelihatannya biasa) yang membuat kita begitu sakit sehingga kita tidak dapat mengontrol diri lagi. Respons yang umum dilakukan bila luka batin kita tersentuh yaitu menyalahkan orang lain. Kita tidak tahan dengan rasa sakit tersebut sehingga kita memproyeksikannya kepada orang lain.

Menyalahkan orang lain tidak akan menyembuhkan luka batin kita. Luka batin berakar di dalam batin kita, bukan di luar kita. Oleh sebab itu, bila kita merasakan kesakitan yang dalam, berhentilah menyalahkan orang lain. Introspeksi masa lalu kita, cari pengalaman masa lalu atau masa kecil di mana kita pernah mengalami kesakitan yang serupa. Bila kita telah menemukannya, kita dapat mengeluarkan emosi kita dengan menangis, mengampuni orang yang menyakiti kita dan memohon pengampunan kepada Tuhan dan orang yang kita sakiti.

Berhenti menyalahkan orang lain tetapi lihatlah hati Anda!

Gbu all... 

Senin, 14 Maret 2022

Someone Or Something

Galatia 6:7A

Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan.

Bacaan Alkitab Setahun:Mazmur 65; Markus 9; Bilangan 13-14

Suatu hari terjadi sebuah percakapan berikut, "Kau tidak beribadah lagi?" tanya seorang ibu kepada tetangganya. "Tidak! Memangnya kenapa?" "Beberapa waktu lalu kau begitu aktif ke gereja." "Oh itu. Saat itu suamiku sedang sakit parah. Dan aku memohon bantuan Tuhan. Tetapi sekarang suamiku sudah sembuh kok! Jadi untuk apa aku berdoa dan datang ke gereja lagi?"

Apakah Anda pernah mengalami hal yang sama seperti cerita di atas? Betapa kecewanya hati Tuhan ketika manusia memperlakukan-Nya sebagai obat penenang: dicari dan diminum saat sakit, disimpan sampai kadarluwarsa bahkan dibuang ketika sudah sehat. Jika kita ditanya, apakah dalam hidup ini kita menyembah ‘seseorang' ataukah ‘sesuatu', kita pasti akan menjawab "Oh, saya menyembah seorang pribadi, yaitu Yesus Kristus!" Tetapi kenyataannya apakah demikian?

Dalam hidup ini, tanpa kita sadari kita tidak memperlakukan Yesus sebagai seorang pribadi yang mempunyai hati dan emosi. Kita lebih menggangap Yesus itu seperti patung, yang tidak dapat mendengar dan melihat. Buktinya? Bukankah kita lebih sering mengambil sebuah keputusan tanpa bertanya dulu kepada Tuhan. Kita tidak peduli Tuhan setuju atau tidak yang penting keputusan itu baik dan menguntungkan. Contoh lain, kita sering melupakan dan mengabaikan jam-jam doa karena menganggap Tuhan pasti memaklumi kesibukan dan pekerjaan kita. Padahal hati Tuhan sudah sangat sedih dan kecewa. Kita tidak tahu dan tidak mau tahu perasaan Tuhan.

Kita perlu berdoa dan meminta Roh Kudus untuk membuat hati ini peka akan suara dan keinginan hatinya. Tuhan yang kita sembah adalah seorang pribadi yang dapat tertawa, menangis, sedih, tersenyum dsb. Oleh karena itu, marilah kita belajar menyukakan hati-Nya setiap hari karena untuk itulah kita ada di dalam dunia ini .

Tuhan adalah seorang Pribadi, Dia layak mendapat yang terbaik.

Gbu all...

Minggu, 13 Maret 2022

Menghargai Hidup

Yakobus 4:13-14

Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 64; Markus 8; Bilangan 11-12

Banyak orang yang menghancurkan kehidupannya dengan hal-hal yang sia-sia karena tidak mengerti mengapa Allah menempatkan mereka di bumi ini. Kehidupan kita ini begitu penting karena kita berharga di mata Tuhan. Bagaimana cara kita menghargai hidup ini?

Pertama, hargailah pasangan Anda. Suami menghargai istrinya, begitu pula sebaliknya. Menghargai berarti juga mengerti kekurangan dan kelebihan masing-masing pasangan. Martin Luther sangat menghargai istrinya, Katie sehingga suatu hari ia pernah berkata "Aku tidak akan mengganti Katie dengan apa pun juga, bahkan meski dengan negara Perancis atau pun kota Venice."

Kemudian belajarlah menghargai rekan kerja Anda. Ray Kroc, pendiri McDonald's pernah berkata "Tak seorang pun dari kami lebih penting daripada yang lain dalam kelompok kami." Mia Hamm seorang pemain kunci sepak bola wanita Amerika Serikat yang terkenal berkata "Saya adalah salah seorang anggota dari sebuah tim, dan saya bergantung kepada tim saya. Saya selalu mendahulukan tim dan rela berkorban demi tim karena timlah, bukan setiap orang yang ada di dalamnya, yang menjadi juara akhir."

Jangan biarkan pengorbanan Kristus menjadi sia-sia dengan menghancurkan hidup ini dengan hal-hal yang tidak penting. Bila kita menyadari bahwa kita adalah orang-orang yang sudah ditebus oleh darah Kristus yang begitu mahal, sudah sepatutnya kita mengerti bahwa betapa berharganya kehidupan ini. Mari, hargai hidup Anda dengan berpikir dan melakukan hal-hal yang memberkati agar dunia ini menjadi lebih hidup dan bermakna!

Jangan menyalibkan Kristus untuk kedua kalinya dengan melakukan hal yang sia-sia.

Gbu all...

Sabtu, 12 Maret 2022

Tiada Kemenangan Tanpa Latihan

Filipi 2:14

Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 63; Markus 7; Bilangan 9-10

Seorang pemain dan pelatih sepak bola yang sukses bernama Casey Seymour, memperhatikan bahwa setiap anggota timnya selalu tidak suka dengan aktivitas yang mengakhiri setiap pelatihan. Sebelum meninggalkan lapangan, mereka harus berlari dengan kecepatan penuh tanpa istirahat sejauh 91 meter sebanyak 10 kali. Jika waktu tempuh mereka melebihi batas waktu yang telah ditentukan, mereka harus mengulanginya.

Para pemain membenci latihan penutup tersebut hingga tiba saat bertanding. Kemudian barulah mereka menyadari bahwa dengan latihan penutup itulah, mereka dapat bermain dengan kapasitas penuh sepanjang pertandingan. Usaha mereka telah membuahkan hasil sebagai juara.

Bukankah pertandingan dan pekerjaan bisa dikatakan sebuah medan yang sama? Memiliki tantangan dan diperlukan usaha yang sama untuk meraih keberhasilan. Jika kita harus bangun lebih pagi, bekerja lebih lama dan lebih banyak ketimbang orang lain, atau meluangkan waktu untuk menambah pengetahuan dalam pekerjaan, janganlah jadikan itu semua sebagai beban.

Paulus menekankan untuk melakukan segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan. Mengapa? Dalam banyak kasus, bersikap negatif terhadap hal-hal yang tidak disukai dalam pekerjaan, pelatihan misalnya, seringkali menghambat seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan itu dengan maksimal. Latihan-latihan jelas diperlukan untuk menempa seseorang untuk tampil lebih baik, bahkan untuk menjadi terbaik. Prinsip tabur tuai sangat berlaku dalam dunia kerja. Mereka yang telah menuai kemenangan, pasti sudah menabur banyak latihan.

Proses sama pentingnya dengan hasil.

Gbu all...

Jumat, 11 Maret 2022

Mundur Dua Langkah, Maju Tiga Langkah

Markus 6:31a

Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!"

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 62; Markus 6; Bilangan 7-8

Rutinitas yang dikerjakan setiap hari dapat menimbulkan kebosanan. Jika tidak disiasati, kondisi ini biasanya berpengaruh terhadap kinerja seseorang. Produktivitas kemudian menurun, dan pada tingkat tertentu, kebosanan bisa mendatangkan stress. Solusinya?

Ada kalanya ‘mundur' adalah sebuah pilihan. Dalam istilah yang lain, kita membutuhkan retreat. Dari satu sisi, mungkin retreat adalah sebuah langkah mundur. Kesibukan pekerjaan ditinggalkan, urusan-urusan kantor dilupakan sejenak dan otak sebagai ‘mesin berpikir' didinginkan untuk sementara waktu.

Retreat tidak harus selalu dipahami sebagai sebuah kegiatan menyewa sebuah villa di dataran tinggi tertentu, dikoordinasikan oleh sejumlah panitia dan menghadirkan pembicara tertentu sesuai jadwal yang tersusun. Jika begini, jangan-jangan retreat juga sudah menjadi rutinitas? Mengundurkan diri sejenak bahkan dapat dilakukan di tempat kita bekerja. Sekedar melakukan relaksasi di tempat duduk, melihat lalu lintas dari ketinggian jendela kantor, memutar musik kegemaran atau melanjutkan games di ponsel pada level berikutnya.

Orang mungkin menilai hal-hal di atas sebagai dua langkah kemunduran, tetapi kekuatan baru yang didapat sesudahnya justru akan membuat kita menjadi maju tiga langkah. Kalau retreat adalah sebuah kebutuhan, mengapa Anda tidak memilihnya kini?

Apakah retreat merupakan kebutuhan Anda yang mendasar saat ini?

Gbu all...

Kamis, 10 Maret 2022

Batu Sandungan

Matius 5:16

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 61; Markus 5; Bilangan 5-6

Konon minuman energi, paling laris terjual di kompleks pelacuran dan klub-klub malam. Karena itu si A (sebut saja begitu) seringkali mengunjungi tempat-tempat itu. Tentu bukan untuk melakukan hal-hal yang tidak senonoh, tetapi profesinya sebagai penjual minuman energi mengharuskannya bertindak demikian. Saking seringnya A mengunjungi tempat hiburan malam itu, ia sampai hafal dengan para pengunjungnya, beberapa bahkan telah dikenalnya.

Di sisi lain, si A adalah seorang di ‘persimpangan jalan' dan sedang mempertimbangkan untuk memeluk Kristen. Ia rajin mempelajari kekristenan dari buku-buku dan kaset khotbah, meskipun belum memberanikan diri berkunjung ke gereja. Sampai suatu kali ia memutuskan untuk pergi ke gereja di suatu hari Minggu karena keyakinan imannya yang semakin menebal.

Tetapi kenyataan berbicara lain dan malah terjadi antiklimaks. Ia malah kemudian memutuskan untuk urung menjadi pengikut Kristus. Pasalnya, orang-orang yang dijumpai dan dikenalnya di lokasi itu, adalah orang-orang yang sama yang ditemuinya di gereja. Astaga!

Sayang sekali! Karena tersandung dengan perbuatan orang-orang Kristen yang tidak berubah itu, satu jiwa hilang. Kisah di atas tentu menjadi peringatan bagi kita semua agar dalam setiap segi hidup selalu memancarkan terang Kristus. Dengan begitu tidak ada orang yang tersandung ketika melihat kehidupan kita, sebaliknya malah terberkati.

Jadilah saluran berkat, bukan batu sandungan.

Gbu all....

Rabu, 09 Maret 2022

Melatih Kesabaran

Mazmur 105:19

Sampai saat firman-Nya sudah genap, dan janji Tuhan membenarkannya.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 54; Kisah Para Rasul 26; Imamat 18-19

Ingatkah Anda kepada Yakub? Pemuda yang rela bekerja selama 7 tahun di rumah Laban hanya untuk mendapatkan Rahel. Tetapi karena Laban berbuat curang, dengan memberi Lea kepada Yakub dan bukan Rahel, maka Yakub pun harus bekerja selama 7 tahun lagi untuk Laban. Waktu 14 tahun bukanlah waktu yang singkat tetapi karena kesabarannya, akhirnya Yakub mendapatkan apa yang ia inginkan.

Yusuf pun akhirnya menjadi orang nomor dua di Mesir berkat kesabarannya. Banyak penderitaan yang harus ia alami, mulai dari diperlakukan buruk olah kakak-kakaknya, dilempar ke sumur, dijual sebagai budak, sampai dimasukkan dalam penjara karena menolak keinginan istri Potifar. Yusuf mengalami rentetan kususahan yang begitu panjang seolah tidak akan pernah berakhir. Tetapi ketika sudah genap waktunya Tuhan, maka Ia pun mengangkat Yusuf sebagai penguasa atas seluruh tanah Mesir.

Sama halnya dengan Daud. Perjuangannya untuk menjadi raja Israel dipenuhi oleh rintangan yang berat. Saul selalu mengejarnya tanpa henti dan berusaha membunuhnya. Mungkin bila saya yang menjadi Daud, saya akan berkata "Tuhan, katanya saya akan diangkat menjadi raja, tapi kok malah hidup sebagai buronan? Capek nih Tuhan!"

Suka atau tidak, kita harus mengakui bahwa hidup merupakan periode menunggu. Seorang anak harus menunggu sampai cukup umur untuk memiliki KTP. Seorang yang sedang sekolah atau kuliah harus menunggu sampai ia berhasil menyelesaikan studinya dan mencapai gelar. Seorang karyawan harus menunggu dengan sabar sampai ia dipromosikan dan mendapat kenaikan gaji. Seorang ibu harus menunggu selama sembilan bulan untuk melahirkan bayinya dan sebagainya.

Kesabaran bukan hanya berbicara tentang menunggu tetapi lebih berfokus kepada sikap kita pada saat menantikan janji Tuhan. Apakah kita akan bersungut-sungut atau bersukacita? Kita perlu meminta Roh Kudus memampukan kita untuk bersikap sabar. Bahkan Allah sendiri mau belajar bersikap sabar terhadap kelalaian, kelambatan dan kebodohan manusia. Jadi bagaimana mungkin kita tidak mau belajar bersabar? Jangan takut, ada Roh Kudus yang selalu menolong kita!

Kesabaran adalah pohon yang pahit tetapi menghasilkan buah yang manis.

Gbu all...