Kamis, 31 Oktober 2013

Layang-layang

Pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa layang-layang bisa terbang?

Karena ada angin dan ia berani melawan angin itu! Ya, angin membawa layang-layang naik hingga tinggi ke awan. Dan hanya dengan berani melawan angin, maka layang-layang itu bisa terus terbang dengan terarah. Layang-layang yang mengikuti arah angin adalah layang-layang
yang putus, dan akan jatuh.

Kadang kita begitu takut saat angin pencobaan datang menerpa. Kalau boleh meminta, kita tidak berharap mengalami masalah, kesulitan, dan tekanan hidup. Sebaliknya, kita ingin jalan kita lurus dan mulus seperti jalan tol. Namun, bukankah kekristenan seperti itu hanya akan membuat kita tidak dewasa dalam Tuhan?

Bila hidup dihadapkan pada situasi atau keadaan yang sangat menakutkan, tak ada jalan lain kecuali harus memilih. Apakah kita akan seperti layang-layang yang berani melawan angin, atau mengikuti arus angin saja? Memang yang kedua lebih mudah. Ya, lebih mudah bagi kita untuk menyerah dalam situasi sulit. Namun, hari ini Tuhan ingin kita bertindak seperti pahlawan yang tak kenal menyerah saat dihadapkan pada pencobaan.

Janganlah takut jika hari ini angin yang sepoi-sepoi tiba-tiba menjadi badai. Tetaplah kuat di dalam Tuhan dan yakinlah bahwa bersama Tuhan kita akan cakap menanggung segala perkara. Bahkan kita akan mengalami perkara-perkara yang luar biasa bersama Tuhan. Jangan buru-buru menyalahkan angin besar yang menerpa layang-layang kita, sebab kita justru akan segera melihat awan, langit indah, dan pemandangan menakjubkan.

ANGIN TIDAK PERNAH MENJADI MUSUH LAYANG-LAYANG ANGIN SELALU MENJADI SAHABAT TERBAIK LAYANG-LAYANG
GBU ALL..

Rabu, 30 Oktober 2013

Gaya Hidup Bersyukur

Mazmur 50:23, “Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, Ia memuliakan Aku;…”

Di suatu siang yang cukup panas, tiba-tiba tercium bau hangus kebakaran. Rupanya bau itu bersumber dari mesin sebuah mobil keluarga jemaat yang tinggal di sebelah Gereja. Dengan sigap beberapa pengerja langsung berlari ke rumah itu untuk menolong memadamkan api yang mungkin mengakibatkan ledakan besar.
Tentu peristiwa ini cukup menyesakkan hati mereka, apalagi mobil tersebut masih terbilang baru. Tetapi keesokan harinya, kami keluarga pastori mendapat undangan ibadah ucapan syukur di sebuah restoran dari keluarga tersebut. Bagi orang dunia, tentu hal ini tidak masuk akal.

Sebagai manusia normal, sangat mudah bagi kita untuk menjadi kecewa ketika keadaan seolah berjalan bertentangan dengan keinginan kita. Kita ingin hidup ini berjalan lancar tanpa hambatan. Tetapi Tuhan justru memakai hambatan-hambatan itu untuk memurnikan kita. Tuhan melatih kita supaya kita memakai keadaan-keadaan itu sebagai “stepping stone” (batu loncatan), bukan memandangnya sebagai “stumbling blocks” (batu yang runtuh menimpa kita). 

Kegagalan, kekecewaan, kerugian, sakit penyakit, kehilangan orang yang kita kasihi – merupakan daftar panjang yang tidak ada akhirnya. Tapi… masih LEBIH BESAR kasih karunia, kemurahan dan kuasa Allah yang IA nyatakan bagi kita saat kita bergumul menghadapi semua kesulitan itu.

Bawalah syukur sebagai korban yang memuliakan Tuhan. Nikmatilah kenyataan bahwa TUHAN ITU CUKUP BAGI KITA. Dalam segala keadaan, biarlah mengucap syukur menjadi gaya hidup kita.

Doa: Bapa, walau saat ini aku tidak mengerti rencanaMu, tetapi aku akan tetap bersyukur karena kutahu Engkau sedang mengerjakan kebaikan bagiku dan kemuliaan bagi namaMu. Amin.

GBU ALL...

Selasa, 29 Oktober 2013

K A S I H, Tidak berbuat jahat

1 Korintus 13:1 Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.

KASIH adalah sesuatu yang paling sering didengung-dengungkan dari atas mimbar karena memang "kasih" atau Kasih Yesus adalah dasar keselamatan manusia dari segala dosa-dosanya. Tetapi sayangnya kasih itu juga sangat sering cuma lips service saja, atau hanya teori saja. Pada prakteknya masih jauh panggang dari api. Padahal Alkitab mengatakan dengan jelas, "kasih tak pernah gagal!"
TETAPI mengapa banyak orang Kristen mangalami kegagalan demi kegagalan dalam hidupnya? Bila demikian, apakah mereka tidak atau belum mengerti atau mempraktekkan kasih itu dalam hidup sehari-hari?
Saat ini kita akan membagi dua kasih itu. Kasih yang dialami, dan kasih yang hanya didengar. perbedaannya jauh sekali.

KASIH yang benar ditulis oleh Paulus dalam Roma 13, "Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama!" Jadi bila ada yang mengaku punya kasih tetapi tidak ada perbuatan kasih(seperti 1 Kor 13:1-3) maka dia tidak lebih hanya seperti caanang saja yang ribut memekakkan telinga. Golongan ini yang paling jarang di dalam umat Tuhan.

YANG kedua adalah kasih yang didengar. Dinyanyikan, dideklamasikan, diacarakan, dll. Tetapi miskin praktek. Dokter saja, keluar dari kuliahnya langsung praktek. Maka orang Kristen yang hanya punya teori tapi tidak ada praktek, sama dengan mahasiswa abadi, yang tidak lulus-lulus (Ibrani 5:12). Golongan inilah yang paling banyak.

SEMOGA Tuhan menjadikan kita orang-orang Kristen yang "berisi"kan kasih Kristus dan kita memiliki perbuatan kasih, seperti jemaat Filipi terhadap Paulus. Baru kita akan mengalami kelimpahan dari Tuhan sesuai dengan kekayaanNya(Fil 4:19).(JEA)

Doa: Tuhan mampukanlah aku untuk memanifestasikan kasih-Mu kepada dunia. Amin.

GBU ALL....

Senin, 28 Oktober 2013

Allah yang hadir

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran (Yoh.1:14)

Ada dua kata penting yang Yohanes gunakan dalam usahanya memperkenalkan Yesus manusia sejati yang Ilahi. Pertama: "Sarx", yang oleh orang Yunani dipahami sebagai tubuh atau badan yang jahat, rumah penjara tempat jiwa dibelenggu, dan suatu kuburan tempat membatasi ruang gerak roh. Namun Yohanes mengemukakannya dengan konsep yang berbeda, bahwa daging adalah hakekat manusia dengan segala kelemahan serta kemungkinannya untuk jatuh ke dalam dosa, dengan hal yang dibedakan dari Yesus adalah bahwa Dia, adalah manusia yang tidak berdosa, sehingga Ia dapat dan berhak menjatuhkan hukuman atas dosa (Rom.8:3).
Kedua, adalah kata ”theasthai”, dalam kalimat ”kita telah melihat kemuliaan-Nya”, yang berarti bahwa ia dapat dilihat dengan mata telanjang. Hal ini perlu ditegaskan mengingat pengaruh kuat bidat doketisme yang menyatakan bahwa Yesus adalah Roh yang tak berbadan, tetapi nampak dalam bentuk manusia. Itu sebabnya demi menjelaskan keberadaan sejati kemanusiaan Yesus, dan maksud kedatangan-Nya, Yohanes bersaksi bahwa Ia datang ke dunia untuk ”diam di antara kita”; berkemah bersama kita, atau berumah tinggal untuk bersekutu dengan kita (oikumene).
Jika orang Yahudi dalam Perjanjian Lama sangat menaruh hormat pada ”sekhinah”, yaitu sebuah tempat tinggal kehadiran Allah di padang gurun Sinai, maka dalam Perjanjian Baru di dalam Yesus, Allah selalu hadir dan tetap akan terus hadir (Imanuel, Mat.1:23), agar kita merasakan dan mengalami kehadiran-Nya yang mendatangkan mujizat (Kis.2:22), sehingga dalam persekutuan dengan Tuhan Yesus itu, kita yang percaya dapat melakukan hal yang sama, atas kehendak Allah (Mark.16:17-18).
Itu sebabnya saudara marilah kita giat beribadah kepada Tuhan dan ”Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita .... semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat” (Ibr.10:25), maka ”Apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan ...” (Yoh.14:13). Amin

GBU ALL...

Minggu, 27 Oktober 2013

Kerang & Bangau

Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangkitkan perkara, menceraikan sahabat yang karib. Amsal 17:9

Di tepi pantai kerang sedang membuka cangkangnya mencari makanan. Tak lama datang seekor bangau melihat kerang dengan cangkang terbuka, bangau itu tergoda untuk memakan dagingnya. Tanpa menunggu lama, bangau pun mematuk kerang. Tak kalah sigap, kerang lansung menutup cangkangnya. Paruh bangau tersangkut sehingga tidak berkutik. Kerang berkata, "Karena kau ingin makan dagingku, jangan harap aku melepasmu sampai kapanpun. Biar mati kau kelaparan di tepi pantai ini." Bangau menjawab, "Kalau kau tidak melepasku, kau juga akan mati." Tak satupun dari mereka mau mengalah. Akhirnya datang Nelayan, menangkap Bangau & Kerang dgn mudah.
Dalam Perselisihan, TIDAK ADA PIHAK yang diUNTUNGkan, hanya ada 1 pihak yang paling diuntungkan, yaitu IBLIS. Iblis akan sangat senang karena tahu bahwa saat tidak ada kerukunan, BERKAT tidak akan tercurah. Iblis pun memperoleh keuntungan karena dengan pertikaian, ia dapat menanamkan benih kebencian, dendam, amarah & kepahitan dalam hati manusia.
Jadi bila kita menyadari bahwa perselisihan lebih banyak menghasilkan kerugian, mengapa kita tidak berusaha Mengendalikan emosi? Selalu diperlukan 2 pihak untuk bertengkar. Bila kita tidak membalas kemarahan dengan kemarahan, tentu tidak akan ada pertengkaran, bukan? Jika kita merindukan berkat mengalir dalam kehidupan, mari ciptakan Kerukunan, dan Kedamaian dalam Hidup kita dengan sesama.
Semua yang ada di dunia ini hanyalah sementara karena itu, pergunakan dengan BIJAK!!! “Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran.”(Amsal 10:12).(da)

Doa: Tuhan, berikanlah pada kami hati yang saling mengasihi dan selalu mengampuni. Karena dengan mengasihi dan mengampuni,kami menyenangkan hatiMu. Amin.

GBU ALL...

Sabtu, 26 Oktober 2013

Siasat licik

Barangsiapa menggali lobang akan jatuh ke dalamnya, dan barangsiapa mendobrak tembok akan dipagut ular. Pengkhotbah 10:8

Anak tertua saya bercerita tentang akal bulus teman satu kelasnya di SMP. Karena takut sepatunya basah akibat hujan keras yang turun, Deo menyimpan sepatunya dalam kantong plastik. Rencananya sesampai di sekolah baru akan dikenakannya. Sialnya ketika sudah di angkot, ia baru sadar sepatunya tertinggal di rumah. Tidak kehilangan akal Deo turun di depan Alfamart. Ia membeli betadine dan perban lalu membubuhi betadine pada kakinya yang tidak sakit sama sekali kemudian diperban. Bersandal jepit ia lanjut ke sekolah. Pikirnya bila guru bertanya kenapa tidak pakai sepatu, ia punya alasan jitu untuk menjawabnya. Deo masih berusia 13 tahun.
Tanpa diajar sekalipun bahkan seorang anak dapat merancangkan siasat licik. Jadi janganlah heran bila kita menjumpai ada orang-orang di sekitar kita yang melakukannya untuk mencapai ambisi mereka. Dan bila kita menjadi sasaran kelicikan orang, janganlah takut dan tawar hati. Hukum Allah jelas: Siapa menyesatkan orang jujur ke jalan yang jahat akan jatuh ke dalam lobangnya sendiri, tetapi orang-orang yang tak bercela akan mewarisi kebahagiaan - Amsal 28:10.
Allah pegang kendali atas hidup kita. Tidak ada satu perkara yang menimpa kita, luput dari mata Allah. Allah pasti bertindak. Orang yang merancangkan kejahatan atas kita pasti terperangkap oleh kejahatannya sendiri. Sementara berkat yang telah Allah siapkan bagi kita akan tetap menjadi milik kita. Asal kita tidak terpancing membalas kejahatan dengan kejahatan juga.
Saya percaya Roh Kuduslah yang menggerakan saya menulis tentang ini. Sebab ada beberapa orang yang menjadi begitu kecewa karena merasa selalu jadi korban ambisi orang lain dan kompetisi yang tidak sehat. Allah sedang berurusan dengan Anda. Anda ada dalam rencana damai sejahtera Allah. Siapapun Anda, apapun posisi Anda sekarang, Allah siap untuk mengangkat Anda kembali. Peganglah yang baik dan lakukanlah yang tak bercela. Allah setia kepada hukum dan janji-Nya.
Hari ini bersyukurlah kepada Allah. Bersyukurlah untuk semua perbuatan baik-Nya dan kesetiaan-Nya atas kita. Allah sangat mengasihi kita.(TW) 

Doa: Tuhan Yesus,  kepada-Mu aku berseru dan daripada-Mu datang pertolongan atasku. Amin.

GBU ALL...

Jumat, 25 Oktober 2013

Gembalakanlah domba-dombaKu

Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini? Jawab Petrus: “Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-dombaKu.” (Yoh. 21: 15)

Dalam percakapan pribadi antara Tuhan Yesus dengan Simon Petrus setelah kebangkitan-Nya, kita membaca dan menemukan  bahwa Yesus mengulangi pertanyaan yang sama kepada Petrus sebanyak tiga kali.
Walaupun demikian, kita menemukan bahwa Petrus tidak menjadi marah atau gusar dengan pertanyaan yang Yesus ajukan berulang kali kepadanya. Ia tetap menjawab dengan jawaban yang sama bahwa ia tetap mengasihi Tuhan. Dan sebanyak itu pula Yesus berkata: “Gembalakanlah domba-dombaku.”
Pertanyaan Yesus kepada Petrus merupakan sebuah teguran dan konfirmasi yang Yesus kehendaki dari Petrus terhadap panggilan yang telah diberikan kepadanya sebagai seorang murid Yesus dan kemudian sebagai seorang Rasul setelah Hari Pentakosta.
Meskipun Alkitab tidak menerangkan kepada kita, tetapi sejarah gereja mencatat bahwa Petrus kemudian menjadi gembala jemaat di kota Roma. Sehingga untuk menghormati jasa-jasanya, gereja Katolik Roma kemudian mendirikan sebuah gereja yang megah dan mewah yang dinamakan dengan Basilika Santo Petrus.
Yang perlu kita renungkan adalah maksud dari pertanyaan Yesus kepada Petrus: “Apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?” Mengapa Yesus harus mengajukan pertanyaan tersebut kepada Petrus? Bukankah Ia mengetahui apa yang ada dalam hati Petrus?
Apakah karena Petrus lebih mengasihi teman-temannya daripada mengasihi Yesus? Atau apakah teman-temannya lebih mengasihi Yesus dibandingkan dengan kasih Petrus kepada Yesus? Atau apakah karena Petrus lebih mengasihi harta kekayaannya, karena mereka baru saja menangkap seratus lima puluh tiga ekor ikan besar-besar? (Yoh. 21: 6-15)
Seandainya Yesus mengajukan pertanyaan yang sama kepada saudara saat ini, apakah jawab saudara? Apakah saudara mengasihi Yesus lebih dari segalanya? Gembalakanlah domba-dombaNya. (PHM)

Doa: Tuhan Yesus, tolong aku untuk mengasihi Engkau lebih dari segala yang kumiliki dalam dunia ini. Engkaulah segalanya dalam hidupku. Amin.  

GBU ALL..

Kamis, 24 Oktober 2013

Kuasa Pengampunan

Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang. Mazmur 130:4

Aku sedang asyik duduk di sofa murahan yang sudah kempes busanya. Mataku tertuju ke meja di depanku, meja berkerangka kayu dengan kaca sebagai alasnya. Aku tertarik dengan sistem pasang kaca ke rangka kayu yang hanya diselipkan di antara kedua sisi meja. Ketertarikan yang lumrah sebagai seorang anak kecil yang masih pertengahan sekolah dasar.
Tak cukup hanya tertarik, tanganku mulai mencoba memainkan sistem pasang kaca itu dengan menggeser-geser kaca pada rangka meja. Yang tidak kusadari adalah: bagian rangka yang menjepit kaca ternyata tidak melingkupi sampai sepanjang kaca, tapi hanya ada di tepian rangka kayu meja itu. Ketika kutarik kaca itu agak jauh, terjadilah suara ribut kaca pecah karena lepas dari selipannya dan kaca jatuh ke lantai.
Sebagai seorang anak kecil, jantungku langsung berdetak kencang dan perasaan takut muncul karena aku sadar telah merusakkan meja tamu di rumah. Yang lebih membuatku takut karena di dekat situ ada mama dan kakakku. Aku pun mulai pasrah untuk menerima dampratan dan kemarahan.., tapi yang terjadi tidak sesuai dengan bayanganku. Mama berkata dengan tenang, “Tidak apa-apa, awas kena pecahan kaca ya…”
Sikap mama yang penuh maaf atas kelalaianku membuatku terharu dan hormat kepadanya. Sementara aku tahu banyak anak yang orangtuanya masih bersikap kasar dan melakukan kekerasan pada anak mereka. Teringat pada firman Tuhan di dalam Mazmur 130:4, bahwa banyak orang merasa takut dan hormat pada Tuhan karena pengampunanNya atas dosa-dosa manusia. KuasaNya yang sanggup mengampuni dosa membuat kita takjub dan meninggikan Dia di atas segalanya.
Sekarang tinggal terserah kepada kita, apakah kita mau menerima pengampunanNya dan berbalik dari jalan-jalan yang jahat? Atau bersikap bebal hingga kesabaranNya sampai pada batasnya? Ingatlah akan Nuh dan banjir besar itu. Jangan sampai kita ketinggalan masuk dalam bahtera pengampunan Tuhan! (BA)

Doa: Aku takjub dan segan kepadaMu Tuhan, karena kuasaMu begitu besar hingga sanggup mengampuni dosaku. Aku mau terus meninggikan Engkau. Amin.

GBU ALL...

Rabu, 23 Oktober 2013

Dimenangkan Oleh Kasih

Untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka. Lukas 1:77
Seorang prajurit dihadapkan pada komandan, ia pesakitan lama yang selalu berbuat salah dan sering dihukum. “Itu dia lagi,” kata opsir ketika namanya dibacakan. “Ia pernah didera, mengalami di-sel seorang diri; semua telah dicoba kepadanya.” Lalu tampillah sersan ke depan dan mohon izin untuk berbicara: “Ada satu hal yang belum pernah dicoba kepadanya.” “Dan apakah itu?” tanya opsir. “Bapak,” kata sersan dengan suara seperti terhimpit, “Ia tidak pernah dianugerahkan pengampunan.” “Pengampunan!” sang kolonel berseru dengan terheran. Ia berpikir sejenak, lalu memberi perintah supaya pesakitan dibawa masuk, dan bertanya kepadanya apa yang ingin dikatakannya. “Tidak ada, kolonel, kecuali saya sangat menyesal.”
Ramah dan dengan iba kolonel menatap wajah si prajurit, yang menanti hukuman yang lebih berat dari sebelumnya; tetapi yang didengarnya ialah: “Kami telah mencoba segala cara dengan anda, dan sekarang kami memutuskan – mengampunimu!” Awalnya laki-laki itu diam membisu, namun kemudian tetesan air mata mengalir keluar dan ia mulai menangis seperti anak kecil. Dengan rendah hati ia berterimakasih kepada komandan, lalu pergi – tetap sebagai pembangkang, orang yang keras kepala seperti sebelumnya? Oh, tidak! Kasih telah memenangkannya! Orang yang menceritakan kisah ini, masih melihatnya untuk beberapa tahun ke depan, tetapi ia tetap berkelakuan baik.
Di sini kita memperoleh contoh sederhana dari cara, bagaimana Allah menangani orang-orang berdosa. Manusia berulang kali diuji, namun selalu gagal. Apa yang harus terjadi dengan mereka? Kasih Karunia sedang memanggil: “Pengampunan.” Tetapi Hukum berkata: “Tidak”, karena “upah dosa ialah maut”. Ibrani 9:22, “ …, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.” Sebagai hukuman atas dosa, kematian pun mengikuti. Kasih dan Kemurahan Tuhan mencari penyelamatan bagi orang berdosa, tetapi Kebenaran-Nya – sama tak berkesudahan sebagaimana Anugerah-Nya – menuntut pelunasan/pemuasan. Roma 5:8, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”(nvdk)
      
Kita mengasihi DIA, karena DIA yang lebih dulu mengasihi kita!

GBU ALL...

Selasa, 22 Oktober 2013

Kebersamaan

Mazmur 133 "Sungguh alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-2 diam bersama dengan rukun!"

PADA saat kita membaca tulisan Pemazmur ini, alangkah indah suasananya. Bagi saya, bukan hanya baik dan indahnya, tetapi juga "jarang".
Kita adalah manusia sosial, bukan manusia soliter, tetapi seringkali kita berlaku seperti yang kedua. Padahal Alkitab menuliskan banyak hal yang besar terjadi, ketika kita bersama-sama, atau kita lakukan bersama-sama. Istilah Bung Karno: "Semangat gotong royong dan semangat berhulupis kuntul baris." Ingat juga pepatah, berat sama dipikul dan ringan sama dijinjing.

KEADAAN ini juga yang terjadi di dalam Kisah Rasul pasal 2, pada hari Raya Pentakosta. Semua bersama-sama di loteng Yerusalem. Bersama-sama berdoa, dan bersama-sama dipenuhi Roh Kudus. Tetap bersama-sama di Bait Allah. Harta dimiliki bersama-sama. Sangat indah tetapi jarang ada sekarang. Sekarang banyak orang yang mementingkan keperluannya sendiri. Bukan keperluan bersama. Saya lagi bayangkan, "Bagaimanakah keadaanya jika semua umat Tuhan bersama-sama dengan Tuhan?" Alkitab menjawab, "Dengan Tuhan kita akan berbuat hal-hal yang besar!"

SEBAB itu, marilah kita waspada. Jangan sampai kita diceraiberaikan oleh politik Iblis yang suka mencerai beraikan domba-domba Tuhan. Maka walaupun kaum muda, kaum yunior, kaum senior, hayo ramai-ramai bersatu dan bersama-sama, menjunjung Nama Tuhan Yesus. Semoga(JEA)

Doa: Tuhan Yesus, biarlah semangat kebersamaan juga ada di komunitasku. Amin.

GBU ALL....

Senin, 21 Oktober 2013

Selamatkan Pernikahan Anda

Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Matius  19:6

Seorang Ibu suatu hari curhat kepada saya melalui telepon pelayanan doa, “Pak, aku mau cerai. Suamiku pengangguran. Selama ini aku yang kerja untuk hidup keluargaku. Tiap kali dibilangin dia cuek, gak punya tanggung jawab kepada keluarga. Capek saya Pak.” Setelah terjadi dialog beberapa saat, kemudian (mungkin tanpa sadar) ia cerita,” Aku ketemu mantanku Pak. Dia juga gak cocok sama istrinya. Katanya mau cerai dan pingin balik ke aku.” Tentu saja saya langsung mengerti persoalannya.
Selain sebab seperti di atas, banyak sebab lain yang sangat logis yang mendorong suami atau istri ingin bercerai. Jujur saja banyak kali logika saya setuju bahwa tidak ada jalan lain untuk mereka selain bercerai daripada melanjutkan hidup bersama dalam penderitaan. Untungnya selain berbekal Firman Tuhan yang menentang perceraian, saya juga selama hampir 10 tahun bergabung dengan sebuah pelayanan penginjilan melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana Tuhan melakukan perkara ajaib. Kanker sembuh, buta melihat dan timpang berjalan. Hal ini membangkitkan iman saya, kalau Tuhan bisa buat orang lumpuh berjalan pasti Tuhan bisa memulihkan rumah tangga yang hancur betapa pun sulitnya.
Itulah sebabnya terkadang ketika hikmat saya buntu, saya hanya mengajak suami atau istri yang hendak bercerai berdoa dengan iman Tuhan pulihkan rumah tangga mereka. Terkadang mereka bingung, saya tidak memberi mereka nasehat tetapi malahan mengajak mereka beriman Tuhan pulihkan rumah tangga mereka.
Sekali lagi saya harus jujur kepada Anda. Walau tanpa nasehat hanya berbekal iman bahwa apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia, ternyata Tuhan bekerja dengan cara yang saya tidak sanggup pikirkan. Tuhan memulihkan rumah tangga mereka.
Hari ini, bagi Anda yang mulai berpikir untuk cerai, saya tawarkan satu solusi lagi. Datang pada Tuhan, minta Dia pulihkan rumah tangga Anda dengan imanmu. Saya percaya dengan cara yang tak terduga, Dia pasti pulihkan rumah tangga Anda. Sebab Dia adalah Tuhan yang menentang perceraian.

Doa: Tuhan Yesus, berkatilah rumah tanggaku dengan damai sejahtera. Tuntun aku dan teman hidupku di jalanMu senantiasa. Amin. 

GBU ALL..

Minggu, 20 Oktober 2013

The Christian Home

Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. (Kolose 3:18,19)

Keluarga bahagia dan sejahtera mulai di sana, dimana ditemukan ketaatan dan kasih, isteri kepada suami dan suami terhadap isteri. Ketika kita mengharapkan kedua hal itu dari anak-anak kita (Kol.3:20) maupun hamba-hamba kita (Kol.3:22), tuntutan awal dari suatu keluarga bahagia adalah sifat kepatuhan dan kasih yang nampak serta diterapkan dalam hubungan antara anggota-anggota rumah tangga, teristimewa pasangan suami isteri (pasutri).
Ciri khas Paulus dalam menulis surat, yakni ia akan memulai dengan ajaran teoritis, kemudian dilanjutkan dengan memberi nasihat-nasihat praktis. Dalam bagian kedua Surat Kolose ini, Paulus mengawali uraiannya tentang sikap manusia yang baru (3:5-17), baru kemudian ia melangkah kepada hubungan antara anggota-anggota rumah tangga (3:18 – 4:6). Tetapi aspek-aspek sosial dalam pemeliharaan hubungan dengan sesama itu didasarkan atas apa yang dikatakan dalam Kol.3:1-4. Bacalah, karena terlalu panjang untuk dituliskan dalam renungan harian ini.
Itulah sesungguhnya kunci untuk memahami bagian kedua ini: KRISTUS adalah sumber yang menjiwai dan mendorong kekudusan hidup!  Jadi: 1. Yang memungkinkan sikap yang baru di dalam diri manusia, adalah hubungan baru dengan Kristus. 2. Itu pula yang menentukan hubungan antara sesama manusia, baik dalam persekutuan jemaat maupun dalam rumah tangga.
Ketika kepada kita dianjurkan untuk maksimal di dalam Kerajaan Allah, maka anak-anak Kerajaan yang adalah Benih yang baik itu diwajibkan untuk mengeluarkan buah-buah yang baik pula (Matius 13:36-39). Mengapa kita tidak mampu maksimal di dalam Kerajaan Sorga, karena kita tidak dapat pula mengeluarkan buah-buah yang baik yang sesuai dengan nilai dan makna Kebangkitan Kristus dari antara orang mati. Lihat lagi Kolose 3:1-4 itu!
Dalam Doa Bapa Kami (Mat.6:9-13), yang sebenarnya merupakan doa anda dan saya, kita disarankan untuk mengaplikasikan Kerajaan Allah di bumi sama seperti di sorga (6:10). Rumah Tangga Kristen (The Christian Home), dimana ada kepatuhan dan kasih adalah cerminan dari apa yang terjadi di sorga, yang nyata pada hubungan Anak dan Bapa dalam ketiga-bersatuan Allah (Trinitas).(nvdk)

Doa: Tuhan Yesus berkatilah rumah tanggaku. Amin.

GBU ALL...

Sabtu, 19 Oktober 2013

Firman itu

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran (Yoh.1:14)

Ada dua kata penting yang Yohanes gunakan dalam usahanya memperkenalkan Yesus manusia sejati yang Ilahi. Pertama: "Sarx", yang oleh orang Yunani dipahami sebagai tubuh atau badan yang jahat, rumah penjara tempat jiwa dibelenggu, dan suatu kuburan tempat membatasi ruang gerak roh. Namun Yohanes mengemukakannya dengan konsep yang berbeda, bahwa daging adalah hakekat manusia dengan segala kelemahan serta kemungkinannya untuk jatuh ke dalam dosa, dengan hal yang dibedakan dari Yesus adalah bahwa Dia, adalah manusia yang tidak berdosa, sehingga Ia dapat dan berhak menjatuhkan hukuman atas dosa (Rom.8:3).
Kedua, adalah kata ”theasthai”, dalam kalimat ”kita telah melihat kemuliaan-Nya”, yang berarti bahwa ia dapat dilihat dengan mata telanjang. Hal ini perlu ditegaskan mengingat pengaruh kuat bidat doketisme yang menyatakan bahwa Yesus adalah Roh yang tak berbadan, tetapi nampak dalam bentuk manusia. Itu sebabnya demi menjelaskan keberadaan sejati kemanusiaan Yesus, dan maksud kedatangan-Nya, Yohanes bersaksi bahwa Ia datang ke dunia untuk ”diam di antara kita”; berkemah bersama kita, atau berumah tinggal untuk bersekutu dengan kita (oikumene).
Jika orang Yahudi dalam Perjanjian Lama sangat menaruh hormat pada ”sekhinah”, yaitu sebuah tempat tinggal kehadiran Allah di padang gurun Sinai, maka dalam Perjanjian Baru di dalam Yesus, Allah selalu hadir dan tetap akan terus hadir (Imanuel, Mat.1:23), agar kita merasakan dan mengalami kehadiran-Nya yang mendatangkan mujizat (Kis.2:22), sehingga dalam persekutuan dengan Tuhan Yesus itu, kita yang percaya dapat melakukan hal yang sama, atas kehendak Allah (Mark.16:17-18).
Itu sebabnya saudara marilah kita giat beribadah kepada Tuhan dan ”Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita .... semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat” (Ibr.10:25), maka ”Apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan ...” (Yoh.14:13). Amin

GBU ALL...

Jumat, 18 Oktober 2013

Haus

Di tengah suatu padang gurun, seorang pengembara sedang bergumul untuk bertahan hidup karena kehabisan air minum. Namun, akhirnya ia menemukan sumber mata air minum satu-satunya di daerah tersebut. Dan dia menemukan sepucuk surat tersimpan di dalam kaleng yang terikat pada pompa tua yang terpasang di sumber mata air tersebut.

Isi suratnya sebagai berikut, "Pompa ini berfungsi sebagaimana mestinya karena saya telah mengganti perangkat penghisap didalamnya yang seharusnya bisa bertahan cukup lama. Namun bagian penghisap ini pasti akan kering setelah beberapa saat dan perlu 'dipancing' kembali dengan air. Nah, di bawah batu yang berwarna putih, jauh dari sinar matahari saya telah mengubur sebotol air bersih. Didalam botol itu tersedia cukup air untuk dapat dipakai 'memancing' air dari sumur."

"Namun, airnya akan kurang apabila air tersebut Anda minum terlebih dahhulu. Percayalah, sumur ini tidak pernah kering. Setelah Anda berhasil mengeluarkan air dari sumur, jangan lupa untuk mengisi penuh botol ini kembali dan kuburkan botol ini ke tempat semula untuk orang lain yang membutuhkannya. Tertanda, temanmu di saat haus. N.B.: Ingat, jangan minum isi botolnya, pakailah untuk memancing pompanya, maka Anda akan mendapatkan air jauh lebih banyak dari yang Anda butuhkan."

Dapatkah Anda bayangkan pergumulan didalam batin orang ini, antara segera menyelamatkan diri dengan meminum isi botol tersebut atau mempergunakannya unuk mendapatkan air yang lebih banyak dari sumur, seperti yang dijanjikan surat itu.

Namun sesungguhnya kepercayaannya kepada surat tersebut untuk kemudian melakukan persis seperti yang dianjurkan surat tersebutlah yang akan membuat dia tetap dapat bertahan hidup.

Bukankah dalam kehidupan rohani kita sering menghadapi pergumulan yang sama? Kita cenderung melakukan apa yang kita anggap sebagai sesuatu yang lebih pasti (tapi bersifat sementara) karena kasat mata dan ada di depan kta, dibandingkan dengan kepercayaan kepada firman Tuhan, yang sering kita anggap mengandung "resiko" untuk ditaati.

Alkitab bukan sekedar "Surat" yang berisi janji-janji yang tidak teruji. Alkitab adalah kebenaran yang dapat memenuhi lebih dari semua yang Anda butuhkan,. Namun, dibutuhkan iman untuk melakukan apa yang diperintahkanNya. Dan iman timbul dari pendengaran akan firman Tuhan.

Apabila Anda mempergunakan apa yang ada didalam tangan Anda dalam memiliki iman kepada Nya dengan melakukan seperti apa yang difirmankanNya, maka Anda menemukan lebih dari semua yang Anda butuhkan didalam segala aspek kehidupan Anda. Firman Tuhan berkata bahwa iman bekerja sama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman kita menjadi sempurna.


GBU ALL...

Kamis, 17 Oktober 2013

Pencipta Sejarah

Bacaan : Yohanes 6:1-14

Suatu Minggu pagi, salju menyelimuti Colchester di Inggris. Semula John Egglen berniat tinggal di rumah, sebab berjalan kaki hampir 10 kilometer ke gereja dalam cuaca bersalju tidaklah mudah. Namun, tanggung jawab sebagai diaken membuatnya berubah pikiran. Di gereja, hanya 12 jemaat yang hadir dan satu jiwa baru -- seorang remaja 13 tahun. Pendeta tidak bisa datang karena rumahnya tertimbun salju. Sebagian jemaat menyarankan kebaktian ditiadakan. Namun, Egglen tetap mengadakan kebaktian. Karena pendeta tidak hadir, Egglen pun berkhotbah. Khotbahnya begitu buruk, sebab ia memang tak bertalenta di situ dan baru pertama kali berbicara di depan banyak orang. Namun, setelah mendengar khotbah itu, remaja tersebut menyerahkan diri kepada Tuhan.

Tahukah Anda, siapa remaja itu? Charles Haddon Spurgeon! Seorang pengkhotbah legendaris di Inggris. Andai Egglen memutuskan tinggal di rumah dan meniadakan kebaktian, mungkin Inggris atau bahkan kekristenan takkan pernah memiliki Spurgeon. Pada Minggu pagi yang dingin itu, Egglen mencatat sejarah.

Sesungguhnya, setiap hari kita punya kesempatan mencipta sejarah. Mungkin Anda seorang guru Sekolah Minggu yang menghadapi murid-murid bandel. Namun, tetaplah setia, sebab siapa tahu kelak seorang dari mereka akan dipakai Tuhan dengan luar biasa. Ingat pula kisah Agustinus. Setiap hari -- selama 14 tahun -- ibunya berdoa bagi Agustinus hingga ia bertobat dan mengguncang dunia dengan pelayanannya. Anak kecil dalam Yohanes 6 juga adalah anak biasa, yang bahkan namanya tidak dikenal. Namun lewat kemurahan hatinya, mukjizat Yesus tercatat dalam Alkitab -PK

SETIAP ADA KESEMPATAN, LAKUKANLAH YANG TERBAIK
MAKA KITA AKAN BERKESEMPATAN UNTUK MENCIPTA SEJARAH


GBU ALL..

Rabu, 16 Oktober 2013

Kekuatan Kata-Kata

Sekelompok katak berjalan melewati hutan, dan dua di antaranya terperosok ke dalam sebuah sumur yang dalam. Katak yang lain berkumpul di sekitar sumur itu. Ketika mereka melihat betapa dalamnya sumur itu, mereka berkata pada kedua katak itu sebaiknya mereka mati saja.

Kedua katak itu tidak menghiraukan komentar kawan-kawannya itu dan berusaha melompat keluar dari sumur dengan segenap kekuatan mereka. Katak-katak yang lain berteriak agar mereka menyerah, sebaiknya mereka mati saja. Akhirnya salah satu katak mengikuti yang diteriakkan teman-temannya dan menyerah. Ia jatuh dan mati.

Katak yang lain terus meloncat sekuat ia bisa. Sekali lagi, kawan-kawannya berteriak agar katak itu menghentikan usahanya yang sia-sia dan mati saja. Tetapi katak itu berusaha makin kuat dan akhirnya berhasil keluar. Setelah berada di luar, katak-katak yang lain bertanya, “Kau dengarkah teriakan kami?” Katak itu menjelaskan pada kawan-kawannya bahwa ia tuli. Ia mengira bahwa kawan-kawannya itu menyemangati dia terus menerus.

Cerita ini mengajarkan kita dua hal:
1. Lidah kita memiliki kekuatan mati dan hidup. Kata-kata yang membangkitkan semangat pada seseorang yang sedang dalam kesulitan dapat mengangkat dia dan menolong dia melewati hari-harinya.
2. Kata-kata yang meruntuhkan semangat dapat membunuh orang itu. Hati-hatilah pada apa yang Anda ucapkan. Berbicaralah positif pada orang-orang yang Anda jumpai

Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi. (Yakobus 3:9-10)
 
GBU ALL...

Selasa, 15 Oktober 2013

KISAH BESI DAN AIR

Ada2 benda yang bersahabat karib yaitu besi dan air.
Besi seringkali berbangga akan dirinya sendiri.
Ia sering menyombong kepada sahabatnya :
"Lihat ini aku, kuat dan keras. Aku tidak seperti kamu yang lemah dan lunak"
Air hanya diam saja mendengar tingkah sahabatnya.
Suatu hari besi menantang air berlomba untuk menembus suatu gua dan mengatasi segala rintangan yang ada di sana .
Aturannya : "Barang siapa dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa terluka maka ia dinyatakan menang"
 
Besi dan air pun mulai berlomba :
Rintangan pertama mereka ialah mereka harus melalui penjaga gua itu yaitu batu-batu yang keras dan tajam. Besi mulai menunjukkan kekuatannya, Ia menabrakkan dirinya ke batu-batuan itu.Tetapi karena kekerasannya batu-batuan itu mulai runtuh menyerangnya dan besipun banyak terluka di sana sini karena melawan batu-batuan itu.
Air melakukan tugasnya ia menetes sedikit demi sedikit untuk melawan bebatuan itu, ia lembut mengikis bebatuan itu sehingga bebatuan lainnya tidak terganggu dan tidak menyadarinya, ia hanya melubangi seperlunya saja untuk lewat tetapi tidak merusak lainnya.
Score air dan besi 1 : 0 untuk rintangan ini.
 
Rintangan kedua mereka ialah mereka harus melalui berbagai celah sempit untuk tiba di dasar gua. Besi merasakan kekuatannya, ia mengubah dirinya menjadi mata bor yang kuat dan ia mulai berputar untuk menembus celah-celah itu. Tetapi celah-celah itu ternyata cukup sulit untuk ditembus, semakin keras ia berputar memang celah itu semakin hancur tetapi iapun juga semakin terluka.
Air dengan santainya merubah dirinya mengikuti bentuk celah-celah itu. Ia mengalir santai dan karena bentuknya yang bisa berubah ia bisa dengan leluasa tanpa terluka mengalir melalui celah-celah itu dan tiba dengan cepat didasar gua.
Score air dan besi 2 : 0
 
Rintangan ketiga ialah mereka harus dapat melewati suatu lembah dan tiba di luar gua
besi kesulitan mengatasi rintangan ini, ia tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya ia berkata kepada air : "Score kita 2 : 0, aku akan mengakui kehebatanmu jika engkau dapat melalui rintangan terakhir ini !"
Airpun segera menggenang sebenarnya ia pun kesulitan mengatasi rintangan ini,tetapi kemudian ia membiarkan sang matahari membantunya untuk menguap. Ia terbang dengan ringan menjadi awan, kemudian ia meminta bantuan angin untuk meniupnya kesebarang dan mengembunkannya. Maka air turun sebagai hujan.
Air menang telak atas besi dengan score 3 : 0
 
RENUNGAN SINGKAT :
Jadikanlah hidupmu seperti air
Ia dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak dan mengacaukan karena dengan sedikit demi sedikit ia bergerak tetapi ia dapat menembus bebatuan yang keras.
Ingat hati seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih bukan dengan paksaan dan kekerasan. Kekerasan hanya menimbulkan dendam dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk membela diri.
 
Air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya, ia flexibel dan tidak kaku karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya dan tidak ada yang bertentangan dengan dia.
 
Air tidak putus asa, Ia tetap mengalir meskipun melalui celah terkecil sekalipun. Ia tidak putus asa.
Dan sekalipun air mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi masalahnya, padanya masih dikaruniakan kemampuan untuk merubah diri menjadi uap (Inilah Mujizat )
Believe it friend.....! !!!
 
GBU ALL..

Senin, 14 Oktober 2013

KETEKUNAN YANG MENGAGUMKAN

Baca: Matius 15:21-28
Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki”. —Matius 15:28

Pada tahun 1953, sebuah perusahaan yang belum berpengalaman, Rocket Chemical Company, dengan tiga pekerjanya mulai membuat bahan pelarut dan minyak pelumas pencegah karat yang bisa digunakan dalam industri pesawat luar angkasa. Dibutuhkan 40 kali percobaan untuk menyempurnakan ramuannya. Ramuan rahasia yang asli untuk WD-40—singkatan dari Water Displacement, 40th attempt—masih digunakan sampai sekarang. Sungguh suatu ketekunan yang mengagumkan!

Injil Matius mencatat cerita lain tentang ketekunan yang mengagumkan. Seorang perempuan Kanaan mempunyai seorang anak perempuan yang dirasuk setan. Ia tidak mempunyai harapan untuk anak perempuannya itu—sampai ia mendengar bahwa Yesus berada di daerahnya. Perempuan yang putus asa ini datang kepada Yesus dengan permasalahannya karena ia percaya bahwa Yesus dapat membantunya. Ia memohon kepada Yesus walaupun banyak hal dan orang tampaknya tidak memihak kepadanya—ras, latar belakang agama, jenis kelamin, para murid, Setan, dan bahkan Yesus tampaknya tidak memerhatikannya (Mat. 15:22 27). Walaupun ada banyak hambatan, perempuan itu tidak menyerah. Dengan ketekunan yang mengagumkan, ia memaksakan dirinya melalui lorong-lorong gelap dari kesulitan, keputusasaan, dan penolakan. Hasilnya? Yesus memuji imannya dan menyembuhkan anak perempuannya (ay.28).

Kita juga diajak untuk datang kepada Yesus dengan tekun. Ketika kita terus bertanya, mencari, dan mengetuk, kita akan menemukan anugerah dan belas kasih pada saat yang dibutuhkan.

Sesuatu terjadi ketika kita berdoa,
Sediakan tempat dan berdiamlah,
Bergumullah hingga fajar menjelang;
Marilah kita tekun berdoa. —NN.

Ketekunan dalam doa adalah hal yang menyenangkan Allah. 


GBU ALL..

Minggu, 13 Oktober 2013

Bersyukurlah..

Jika anda tinggal di rumah yang baik, memiliki cukup makanan dan dapat membaca …anda adalah bagian dari kelompok terpilih.
 
Jika anda bangun pagi ini dan merasa sehat ..anda lebih beruntung dari jutaan orang yang mungkin tidak akan dapat bertahan hidup minggu ini.

Jika anda tidak pernah merasakan bahaya perang, kesepian karena dipenjara,kesakitan karena penyiksanaan, atau kelaparan ..anda berada selangkah lebih maju dibandingkan 500 juta orang di dunia.

Jika anda dapat menghadiri pertemuan politik atau keagamaan tanpa Merasa takut akan dilecehkan, ditangkap, disiksa, atau mati ..anda beruntung, karena lebih dari 3 milyar orang di dunia tidak dapat melakukannya.
 
Jika anda memiliki makanan di lemari pendingin, baju-baju di lemari pakaian, dan memiliki atap yang menaungi tempat anda beristirahat ..anda lebih kaya dari 75% penduduk di dunia ini.

Jika anda memiliki uang di bank, di dompet, dan mampu membelanjakan sebagian uang untuk menikmati hidangan di restoran ..anda merupakan anggota dari 8% kelompok orang-orang kaya di dunia.

Jika orang tua anda masih hidup & menikmati kebahagiaan kehidupan pernikahan mereka …maka anda termasuk salah satu dari kelompok orang yang dikategorikan langka. 

Jika anda mampu menegakkan kepala dengan senyuman dibibir dan merasa benar-benar bahagia …anda memiliki keistimewaan tersendiri, karena sebagian besar orang tidak memperoleh kenikmatan tersebut.

Jika anda dapat membaca pesan ini……anda baru saja menerima karunia ganda, karena seseorang memikirkan anda, dan anda jauh lebih beruntung dibandingkan lebih dari 1 milyar orang yang tidak dapat membaca sama sekali Semoga anda menikmati hari yang indah ini.

Hitunglah karunia keberuntungan anda, dan sampaikan hal ini kepada orang lain untuk mengingatkan bahwa sebenarnya, kita adalah orang-orang yang sangat beruntung.
Dengan bersyukur, anda akan lebih menikmati hidup yang hanya sebentar ini.

GBU ALL...

Sabtu, 12 Oktober 2013

Cinta ... kesempatan atau pilihan

Saat kita bertemu dengan seseorang yang sempurna, yang kita cintai di saat yang tepat, di tempat yang tepat dan di waktu yang tepat. Itu adalah kesempatan.

Saat kamu bertemu seseorang yang membuatmu tertarik. Itu bukan pilihan. Itu adalah kesempatan.

Selalu bersama/bertemu dalam suatu waktu (dan banyak pasangan yang jadian karena hal ini) bukanlah suatu pilihan. Itu adalah kesempatan .

Perbedaannya adalah setelah semuanya itu terjadi.
Kapan kau akan membawa rasa cinta, suka, ketertarikan tersebut naik ke tingkat selanjutnya?

Ketika kemudian akal sehat kita kembali bermain, kita akan duduk dan menimbang kembali apakah kau ingin melanjutkan hubungan tersebut atau melepaskannya. Jika kau memilih untuk mencintai seseorang tersebut, meskipun dengan segala kekurangannya, itu bukanlah kesempatan. Itu adalah pilihan.

Disaat kau memilih untuk bersama dengan seseorang, tidak peduli dengan hal lainnya.Itu adalah pilihan

Meskipun kau tahu banyak orang di luar sana yang lebih menarik, pintar, dan lebih kaya daripada pasanganmu, dan ya, kau memutuskan untuk tetap mencintai pasanganmu apa adanya. Itu adalah pilihan.

Cinta , suka, ketertarikan datang kepada kita dari kesempatan. Tetapi cinta sejati itu adalah sungguh-sungguh suatu pilihan. Sebuah pilihan yang kita buat.

Berkenaan dengan teman sejiwa atau pasangan hidup, ada sebuah kutipan indah dari seorang bijak :
"Nasib membawamu untuk bersama, tetapi untuk tetap bersama sampai akhir itu semua tergantung dari dirimu."
Saya percaya bahwa teman sejiwa itu benar-benar ada. Bahwa ada seseorang khusus diciptakan untukmu.
Tetapi itu masih tetap tergantung pada dirimu untuk membuat pilihan tersebut, apakah kau akan melakukannya atau tidak.

Kita mungkin akan menemukan teman sejati kita dengan kesempatan yang ada, tetapi untuk mencintai dan bersama dengan teman sejiwa kita, itu adalah tetap pilihan kita untuk mewujudkannya.

Kita datang ke dunia ini bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk mencintai...

Tetapi untuk belajar, bagaimana mencintai seseorang yang tidak sempurna dengan sempurna...


GBU ALL...

Jumat, 11 Oktober 2013

Mendaki gunung

Seorang bocah mengisi waktu luang dengan kegiatan mendaki gunung bersama ayahnya. Entah mengapa, tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon dan jatuh. "Aduhh!" jeritannya memecah keheningan suasana pegunungan. Si bocah amat terkejut, ketika ia mendengar suara di kejauhan menirukan teriakannya persis sama, "Aduhh!"

Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, "Hei! Siapa kau?" Jawaban yang terdengar, "Hei! Siapa kau?" Lantaran kesal mengetahui suaranya selalu ditirukan, si anak berseru, "Pengecut kamu!" Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari sana membalasnya dengan umpatan serupa. Ia bertanya kepada sang ayah, "Apa yang terjadi?"

Dengan penuh kearifan sang ayah tersenyum, "Anakku, coba perhatikan." Lelaki itu berkata keras, "Saya kagum padamu!" Suara di kejauhan menjawab, "Saya kagum padamu!" Sekali lagi sang ayah berteriak "Kamu sang juara!" Suara itu menjawab, "Kamu sang juara!"

Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetap belum mengerti. Lalu sang ayah menjelaskan, "Suara itu adalah GEMA, tapi sesungguhnya itulah KEHIDUPAN."

Kehidupan memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakanmu. Dengan kata lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan kita. Bila kamu ingin mendapatkan lebih banyak cinta di dunia ini, ya ciptakan cinta di dalam hatimu. Bila kamu menginginkan tim kerjamu punya kemampuan tinggi, ya tingkatkan kemampuan itu. Hidup akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kau berikan kepadanya. Ingat, hidup bukan sebuah kebetulan tapi sebuah bayangan dirimu


GBU ALL...

Kamis, 10 Oktober 2013

Sesuatu Tidak Selalu Kelihatan Sebagaimana Adanya

Dua orang malaikat berkunjung ke rumah sebuah keluarga kaya. Keluarga itu sangat kasar dan tidak mengijinkan kedua malaikat itu bermalam di ruang tamu yang ada di rumahnya Malaikat tersebut ditempatkan pada sebuah kamar berukuran kecil yang ada di basement. Ketika malaikat itu hendak tidur, malaikat yg lebih tua melihat bahwa dinding basement itu retak.

Kemudian malaikat itu memperbaikinya sehingga retak pada dinding basement itu
lenyap. Ketika malaikat yg lebih muda bertanya mengapa ia melakukan hal itu, malaikat yg lebih tua menjawab,"Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya".

Malam berikutnya, kedua malaikat itu beristirahat di rumah seorang petani dan istrinya yang miskin tetapi sangat ramah.

Setelah membagi sedikit makanan yang ia punyai,petani itu mempersilahkan kedua
malaikat untuk tidur di atas tempat tidurnya.

Ketika matahari terbit keesokan harinya, malaikat menemukan bahwa petani itu dan istrinya sedang menangis sedih karena sapi mereka yang merupakan sumber pendapatan satu-satunya bagi mereka terbaring mati.

Malaikat yg lebih muda merasa geram. Ia bertanya kepada malaikat yg lebih tua, "Mengapa kau membiarkan hal ini terjadi? Keluarga yg pertama memiliki segalanya, tapi engkau menolong menambalkan dindingnya yg retak.
Keluarga ini hanya memiliki sedikit tetapi walaupun demikian mereka bersedia membaginya dengan kita. Mengapa engkau membiarkan sapinya mati ?"

Malaikat yg lebih tua menjawab, "Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya."

"Ketika kita bermalam di basement, aku melihat ada emas tersimpan di lubang dalam dinding itu. Karena pemilik rumah sangat tamak dan tidak bersedia membagi hartanya, aku menutup dinding ituagar ia tidak menemukan emas itu."

"Tadi malam ketika kita tidur di ranjang petani ini, malaikat maut datang untuk mengambil nyawa istrinya. Aku memberikan sapinya agar malaikat maut tidak jadi mengambil istrinya." "Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagai mana adanya."

Kadang-kadang itulah yang kita rasakan ketika kita berpikir bahwa sesuatu tidak
seharusnya terjadi.

Jika kita punya iman, kita hanya perlu percaya sepenuhnya bahwa semua hal yang
terjadi adalah demi kebaikan kita. Kita mungkin tidak menyadari hal itu sampai saatnya tiba...

GBU ALL..

Rabu, 09 Oktober 2013

AKU menciptakan engkau

Seorang yang sedang melewati hutan melihat seekor serigala yang sudah lumpuh keempat kakinya. Ia ingin tahu bagaimana serigala itu dapat hidup terus.
Lalu ia melihat seekor harimau datang dengan membawa kijang hasil buruannya. Harimau itu makan sepuasnya dan meninggalkan sisa bagi serigala. Hari berikutnya, Tuhan memberikan makan serigala dengan perantara harimau yang sama.

Orang itu pun mulai mengagumi kebaikan Tuhan yang begitu besar dan berkata dalam hati, “Aku juga akan menganggur di rumah saja dengan penuh kepercayaan kepada Tuhan karena Ia akan mencukupi segala kebutuhanku!”

Ia melakukan niatnya berhari-hari lama nya, tetapi tidak terjadi apa-apa.

Ketika orang yang malang itu sudah hampir mati, terdengarlah suara, “Hai, engkau orang yang sesat, bukalah matamu kepada kebenaran. Ikutilah teladan harimau dan berhentilah meniru serigala yang lumpuh!”

Di jalan ia melihat seorang gadis mengigil kedinginan dalam pakaiannya yang tipis. Tiada harapan baginya untuk mendapatkan cukup makanan. Ia menjadi marah dan berkata kepada Tuhan, “Mengapa hal ini Kau biarkan ? Mengapa engkau tidak berbuat sesuatu ?”

Sementara waktu Tuhan tidak berkata apa-apa. Malamnya Dia menjawab dengan sangat tiba-tiba, “Aku telah berbuat sesuatu. Aku menciptakan engkau! Dan membawa engkau kepada gadis itu, tapi engkau sama sekali tidak tergerak untuk menolong gadis malang itu”

Sering kita mengharapkan segala sesuatu masalah, bencana, dan penderitaan Tuhan yang harus turun tangan untuk menyelesaikan. Tapi satu hal yang harus kita ketahui kita sebagai alat-alat Tuhan harus mau ikut turun tangan dalam membantu permasalahan dan penderitaan orang lain. Tetap teguh dan berjuang dalam menjalani hidup yang telah di anugerahkan kepada kita.

GBU ALL...

Selasa, 08 Oktober 2013

Kisah Ikan dan Air

Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang-bincang di tepi sungai. Kata Ayah kepada anaknya, "Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati."
Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengarkan percakapan itu dari bawah permukaan air, ia mendadak menjadi gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, "Hai, tahukah kamu dimana air ? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati." Ternyata semua ikan tidak mengetahui dimana air itu, si ikan kecil semakin gelisah, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang sudah berpengalaman, kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal serupa, "Dimanakah air ?"

Jawab ikan sepuh, "Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita akan mati."

Apa arti cerita tersebut bagi kita ?

Manusia kadang-kadang mengalami situasi seperti si ikan kecil, mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan, padahal ia sedang menjalanin ya, bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai dia tidak menyadarinya.....

Kehidupan dan kebahagiaan ada di sekeliling kita dan sedang kita jalani, sepanjang kita mau membuka diri dan pikiran kita, karena saat untuk berbahagia adalah saat ini, saat untuk berbahagia dapat kita tentukan.
"Being happy can be hard work sometimes, it is like maintaining a nice home, you've got to hang on to your treasures and throw out the garbage."

"Being happy requires looking for the good things. One person sees the beautiful view and the other sees the dirty window, choose what you see and what you think."

"Right here, right now, from here until tomorrow"

GBU ALL....

Senin, 07 Oktober 2013

Makan Siang dengan Tuhan

Ada seorang anak yang rindu bertemu dengan Tuhannya. Ia menyadari bahwa perjalanan panjang diperlukan ke rumah Tuhan, karena itu dikemaslah tasnya dengan kue Twinkies dan satu pack root beer berisi 6 kaleng lalu memulaikan perjalanannya.

Ketika telah melampaui beberapa blok dari rumahnya, ia bertemu dengan seorang tua. Ia sedang duduk di taman dekat air memperhatikan burung burung.

Sang anak duduk dekat dengannya lalu membuka tas. Ketika ia mengambil root beer (bir tidak beralkohol) untuk melepaskan dahaganya ia perhatikan bahwa orang tua itu kelihatan lapar sedang memandang padanya. Dengan segera ia menawarkan kue Twinkie kepada orang tua itu.

Dengan gembira ia menerima dan memberikan senyum padanya. Senyum itu luarbiasa menarik sehingga anak ini senang untuk menikmatinya lagi. Itu sebabnya anak ini menawarkan lagi kepada orang tua itu sekaleng root beer.

Sekali lagi, ia tersenyum kepadanya. Anak ini sangat gembira! Sepanjang petang mereka duduk disana, makan dan tersenyum, tanpa mengeluarkan sepatah kata.

Ketika malam turun, anak ini merasa lelah, ia berdiri untuk meninggalkan tempat itu, namun sebelum ia melangkahkan kakinya, ia berbalik dan lari ke orang tua itu dan memberikan sebuah pelukan.

Orang tua itu memberikan senyumnya yang lebar. Ketika anak ini membuka pintu rumahnya beberapa waktu kemudian, ibunya terkejut melihat kegembiraan memancar di wajah anaknya. Ia bertanya: Apa yang terjadi hari ini sehingga membuat kamu begitu senang?

Sang anak menjawab: "Saya berkesempatan makan siang bersama Tuhan".

Dan sebelum ibu memberikan responsnya, anak ini menambahkan: " Ibu, Ibu tahu senyumnya, itulah senyum paling indah yang pernah saya lihat".

Sementara itu, si orang tua, juga penuh dengan kegembiraan, pulang kerumahnya. Anaknya terpesona melihat kedamaian memancar diwajahnya dan bertanya: "Ayah, apa yang terjadi hari ini membuat kamu sangat bergembira?

Ia menjawab: "Saya makan Kue Twinkies di taman bersama Tuhan".

Dan sebelum anaknya merespon, ia menambahkan: "Kamu tahu, Dia lebih muda dari yang saya duga."

Terlalu sering kita menganggap remeh kuasa dalam senyum, jamahan, kata-kata yang baik, telinga yang mendengar, pemberian yang tulus atau perhatian perhatian kecil. Semua itu berpotensi membuat kehidupan seseorang menjadi istimewa atau bahkan merubah kehidupan seseorang. 


GBU ALL...

Minggu, 06 Oktober 2013

Rasa Kasih Terlihat Dalam Mata

Sore itu adalah sore yang sangat dingin di Virginia bagian utara, berpuluh-puluh tahun yang lalu. Janggut si orang tua dilapisi es musim dingin selagi ia menunggu tumpangan menyeberangi sungai. Penantiannya seakan tak berakhir. Tubuhnya menjadi mati rasa dan kaku akibat angin utara yang dingin.

Samar-samar ia mendengar irama teratur hentakan kaki kuda yang berlari mendekat di atas jalan yang beku itu. Dengan gelisah ia mengawasi beberapa penunggang kuda memutari tikungan. Ia membiarkan beberapa kuda lewat, tanpa
berusaha untuk menarik perhatian. Lalu, satu lagi lewat, dan satu lagi. Akhirnya, penunggang kuda yang terakhir mendekati tempat si orang tua yang duduk seperti patung salju. Saat yang satu ini mendekat, si orang tua menangkap mata si penunggang.. . dan ia pun berkata, "Tuan, maukah anda memberikan tumpangan pada orang tua ini ke seberang ? Kelihatannya tak ada jalan untuk berjalan kaki."

Sambil menghentikan kudanya, si penunggang menjawab, "Tentu. Naiklah." Melihat si orang tua tak mampu mengangkat tubuhnya yang setengah membeku dari atas tanah, si penunggang kuda turun dan menolongnya naik ke atas kuda. Si penunggang membawa si orang tua itu bukan hanya ke seberang sungai, tapi terus ke tempat tujuannya, yang hanya berjarak beberapa kilometer.

Selagi mereka mendekati pondok kecil yang nyaman, rasa ingin tahu si penunggang kuda atas sesuatu, mendorongnya untuk bertanya, "Pak, saya lihat tadi bapak membiarkan penunggang2 kuda lain lewat, tanpa berusaha meminta tumpangan . Saya ingin tahu kenapa pada malam musim dingin seperti ini Bapak mau menunggu dan minta tolong pada penunggang terakhir. Bagaimana kalau saya tadi menolak dan meninggalkan bapak di sana?"

Si orang tua menurunkan tubuhnya perlahan dari kuda, memandang langsung mata si penunggang kuda dan menjawab, "Saya sudah lama tinggal di daerah ini. Saya rasa saya cukup kenal dengan orang." Si orang tua melanjutkan, "Saya memandang mata penunggang yang lain, dan langsung tahu bahwa di situ tidak ada perhatian pada keadaan saya. Pasti percuma saja saya minta tumpangan. Tapi waktu saya melihat matamu, kebaikan hati dan rasa kasihmu terasa jelas ada pada dirimu. Saya tahu saat itu juga bahwa jiwamu yang lembut akan menyambut kesempatan untuk memberi saya pertolongan pada saat saya membutuhkannya. "

Komentar yang menghangatkan hati itu menyentuh si penunggang kuda dengan dalam. "Saya berterima kasih sekali atas perkataan bapak", ia berkata pada si orang tua. "Mudah-mudahan saya tidak akan terlalu sibuk mengurus masalah saya sendiri hingga saya gagal menanggapi kebutuhan orang lain.." Seraya berkata demikian, Thomas Jefferson, si penunggang kuda itu, memutar kudanya dan melanjutkan perjalanannya menuju ke Gedung Putih.


GBU ALL..

Sabtu, 05 Oktober 2013

DOA SEORANG ANAK KECIL

Suatu ketika, ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan. Suasana sungguh meriah siang itu, sebab, ini adalah babak final. Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka memamerkan setiap mobil mainan yang dimiliki. Semuanya buatan sendiri, sebab, memang begitulah peraturannya. Ada seorang anak bernama Mark. Mobilnya tak istimewa, namun ia termasuk dalam 4 anak yang masuk final. Dibanding semua lawannya, mobil Mark lah yang paling tak sempurna. Beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu untuk berpacu melawan mobil lainnya. Yah, memang, mobil itu tak begitu menarik. Dengan kayu yang sederhana dan sedikit lampu kedip diatasnya, tentu tak sebanding dengan hiasan mewah yang dimiliki mobil mainan lainnya. Namun, Mark bangga dengan itu semua, sebab, mobil itu buatan tangannya sendiri.

Tiba lah saat yang dinantikan. Final kejuaraan mobil balap mainan. Setiap anak mulai bersiap di garis start, untuk mendorong mobil mereka kencang-ke ncang. Di setiap jalur
lintasan, telah siap 4 mobil, dengan 4 "pembalap" kecilnya. Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur terpisah diantaranya. Namun, sesaat kemudian, Mark meminta waktu sebentar sebelum lomba dimulai. Ia tampak berkomat-kamit seperti sedang berdoa. Matanya terpejam, dengan tangan yang bertangkup memanjatkan doa. Lalu, semenit kemudian, ia berkata, "Ya, aku siap!". Dorr. Tanda telah dimulai. Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobil itu pun meluncur dengan cepat. Setiap orang bersorak-sorai, bersemangat, menjagokan mobilnya masing-masing. "Ayo..ayo...cepat..cepat, maju..maju" , begitu teriak mereka. Ahha...sang pemenang harus ditentukan, tali lintasan finish pun telah terlambai. Dan, Mark lah pemenangnya. Ya, semuanya senang, begitu juga Mark. Ia berucap, dan berkomat-kamit lagi dalam hati. "Terima kasih." Saat pembagian piala tiba. Mark maju ke depan dengan bangga. Sebelum piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya. "Hai jagoan, kamu pasti tadi berdoa kepada Tuhan agar kamu menang, bukan?". Mark terdiam. "Bukan, Pak, bukan itu yang aku panjatkan" kata Mark. Ia lalu melanjutkan, "Sepertinya, tak adil untuk meminta pada Tuhan untuk menolongku mengalahkan orang lain. "Aku, hanya bermohon pada Tuhan, supaya aku tak menangis, jika aku kalah." Semua hadirin terdiam mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarla h gemuruh tepuk-tangan yang memenuhi ruangan.

Teman, anak-anak, tampaknya lebih punya kebijaksanaan dibanding kita semua. Mark, tidaklah bermohon pada Tuhan untuk menang dalam setiap ujian. Mark, tak memohon Tuhan untuk meluluskan dan mengatur setiap hasil yang ingin diraihnya. Anak itu juga tak meminta Tuhan mengabulkan semua harapannya. Ia tak berdoa untuk menang, dan menyakiti yang lainnya. Namun, Mark, bermohon pada Tuhan, agar diberikan kekuatan saat menghadapi itu semua. Ia berdoa, agar diberikan kemuliaan, dan mau menyadari kekurangan dengan rasa bangga. Mungkin, telah banyak waktu yang kita lakukan untuk berdoa pada Tuhan untuk mengabulkan setiap permintaan kita. Terlalu sering juga kita meminta Tuhan untuk menjadikan kita nomor satu, menjadi yang terbaik, menjadi pemenang dalam setiap ujian. Terlalu sering kita berdoa pada Tuhan, untuk menghalau setiap halangan dan cobaan yang ada di depan mata. Padahal, bukankah yang kita butuh adalah bimbingan-Nya, tuntunan-Nya, dan panduan-Nya? Kita, sering terlalu lemah untuk percaya bahwa kita kuat. Kita sering lupa, dan kita sering merasa pesimis dengan kehidupan ini. Tak adakah semangat perjuangan yang mau kita lalui? Saya yakin, Tuhan memberikan kita ujian yang berat, bukan untuk membuat kita lemah dan mudah menyerah. Sesungguhnya, Tuhan sedang menguji setiap hamba-Nya yang beriman. Jadi, teman, berdoalah agar kita selalu tegar dalam setiap ujian. Berdoalah agar kita selalu dalam lindungan-Nya saat menghadapi itu semua. Amin


GBU ALL..

Jumat, 04 Oktober 2013

Mengapa Wanita begitu berarti bagi pria

Dia yang diambil dari tulang rusuk. Jika Tuhan memersatukan dua orang yang berlawanan sifatnya, maka itu akan menjadi saling melengkapi.
Dialah penolongmu yang sepadan, bukan lawan yang sepadan. Ketika pertandingan dimulai, dia tidak berhadapan denganmu untuk melawanmu, tetapi dia akan berada bersamamu untuk berjaga-jaga di belakang saat engkau berada di depan, atau segera mengembalikan bola ketika bola itu terlewat olehmu, dialah yang akan menutupi kekuranganmu.

Dia ada untuk melengkapi yang tak ada dalam laki-laki: perasaan, emosi, kelemahlembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan, mengurusi hal-hal yang kadang dianggap sepele.. hingga ketika kau tidak mengerti hal-hal itu, dialah yang akan menyelesaikan bagiannya... sehingga tanpa kau sadari ketika menjalankan sisa hidupmu... kau menjadi lebih kuat karena kehadirannya di sisimu.

Jika ada makhluk yang sangat bertolak belakang, kontras dengan lelaki, itulah perempuan. Jika ada makhluk yang sanggup menaklukkan hati hanya dengan sebuah senyuman, itulah perempuan.

Ia tidak butuh argumentasi hebat dari seorang laki-laki... tetapi ia butuh jaminan rasa aman darinya karena ia ada untuk dilindungi.. .. tidak hanya secara fisik tetapi juga emosi. Ia tidak tertarik kepada fakta-fakta yang akurat, bahasa yang teliti dan logis yang bisa disampaikan secara detail dari seorang laki-laki, tetapi yang ia butuhkan adalah perhatiannya. .. kata-kata yang lembut... ungkapan-ungkapan sayang yang sepele... namun baginya sangat berarti... membuatnya aman di dekatmu....

Batu yang keras dapat terkikis habis oleh air yang luwes, sifat laki-laki yang keras ternetralisir oleh kelembutan perempuan. Rumput yang lembut tidak mudah tumbang oleh badai dibandingkan dengan pohon yang besar dan rindang... seperti juga di dalam kelembutannya di situlah terletak kekuatan dan ketahanan yang membuatnya bisa bertahan dalam situasi apapun.

Ia lembut bukan untuk diinjak, rumput yang lembut akan dinaungi oleh pohon yang kokoh dan rindang. Jika lelaki berpikir tentang perasaan perempuan, itu sepersekian dari hidupnya.... tetapi jika perempuan berpikir tentang perasaan lelaki, itu akan menyita seluruh hidupnya...

Karena perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki- laki, karena perempuan adalah bagian dari laki-laki... apa yang menjadi bagian dari hidupnya, akan menjadi bagian dari hidupmu. Keluarganya akan menjadi keluarga barumu, keluargamu pun akan menjadi keluarganya juga. Sekalipun ia jauh dari keluarganya, namun ikatan emosi kepada keluarganya tetap ada karena ia lahir dan dibesarkan di sana .... karena mereka, ia menjadi seperti sekarang ini. Perasaannya terhadap keluarganya, akan menjadi bagian dari perasaanmu juga... karena kau dan dia adalah satu.... dia adalah dirimu yang tak ada sebelumnya.

Ketika pertandingan dimulai, pastikan dia ada di bagian lapangan yang sama denganmu.

GBU ALL...

Kamis, 03 Oktober 2013

Encouraging words of our God

Encouraging words of our God
Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia... Tuhan tahu betapa keras engkau sudah berusaha.

Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih... Tuhan sudah menghitung airmatamu.

Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu begitu saja... Tuhan sedang menunggu bersama denganmu.

Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk menelepon. Tuhan selalu berada disampingmu.

Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi... Tuhan punya jawabannya.

Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan... Tuhan dapat menenangkanmu.

Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan... Tuhan sedang berbisik kepadamu.

Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur.. Tuhan telah memberkatimu.

Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban.. . Tuhan telah tersenyum padamu.

Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi... Tuhan sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.

Ingat bahwa dimanapun kau atau kemanapun kau menghadap...
TUHAN TAHU
...

Jika kau sangat diberkati dengan artikel ini, sampaikanlah kepada teman-teman yang kau kasihi !

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Rom 8:28)

GBU ALL... 

Rabu, 02 Oktober 2013

MENGAPA TUHAN MEMBERIKAN KITA MASALAH ?

Masalah-masalah yang kita hadapi bisa membuat kita jatuh atau bertumbuh, tergantung dari bagaimana cara kita menanggapinya. Sangat disayangkan banyak orang gagal untuk melihat bagaimana Tuhan menggunakan masalah untuk kebaikan mereka. Mereka lebih memilih untuk
bertindak bodoh dan membenci masalah-masalah mereka daripada menghadapi dan merenungkan kebaikan apa yang bisa mereka dapat dari masalah-masalah tersebut. Ada lima cara Tuhan menggunakan masalah-masalah dalam kehidupan kita untuk menjadi sesuatu
kebaikan bagi kita:

1. Tuhan menggunakan masalah untuk MENGARAHKAN kita. Kadang-kadang Tuhan harus menyalakan api di bawah kita untuk membuat kita tetap bergerak. Sering kali masalah yang kita hadapi akan mengarahkan kita ke arah yang baru dan memberikan kita motivasi untuk berubah. Ada kalanya masalah menjadi cara yang Tuhan pakai untuk menarik perhatian kita.

2. Tuhan menggunakan masalah untuk MENGUJI kita. Manusia bagaikan teh celup... jika anda ingin tahu apa yang ada di dalamnya, celupkan saja ke dalam air panas! Tuhan kadang ingin menguji kesetiaan kita melalui masalah-masalah yang kita hadapi.

"Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan." (Yakobus 1:2-3).

3. Tuhan menggunakan masalah untuk MENGOREKSI kita. Ada pelajaran-pelajaran yang hanya dapat kita pelajari melalui penderitaan dan kegagalan. Mungkin waktu kita masih kecil orang tua kita mengajar kita untuk tidak boleh menyentuh kompor yang panas. Tetapi mungkin kita baru benar-benar belajar justru setelah tangan kita terbakar. Kadang-kadang kita baru bisa menghargai sesuatu... kesehatan, teman, hubungan..., saat kita sudah kehilangan.

"Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu." (Mazmur 119:71).

4. Tuhan menggunakan masalah untuk MELINDUNGI kita. Suatu masalah bisa menjadi berkat jika masalah tersebut menghindarkan kita dari bahaya. Tahun lalu ada seorang Kristen yang diberhentikan dari pekerjaannya karena ia menolak untuk melakukan sesuatu yang tidak etis bagi bossnya. Ia menjadi mengganggur, tetapi justru dari masalah itulah ia terhindar dari ditangkap dan dimasukan ke dalam penjara, karena setahun kemudian tindakan boss itu
terbongkar.

"Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan..." (Kejadian 50:20).

5. Tuhan menggunakan masalah untuk MENYEMPURNAKAN kita. Jika kita menanggapi masalah dengan cara dan pandangan yang benar, masalah tersebut bisa membentuk kita. Tuhan lebih memperhatikan karakter kita daripada kenyamanan kita. Hanya hubungan kita
dengan Tuhan yang akan kita bawa sampai kekal. " ... Kita malah bermegah dalam
kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita." (Roma 5:3-4) 


GBU ALL...

Selasa, 01 Oktober 2013

BERKORBAN ITU INDAH

Musim hujan sudah berlangsung selama dua bulan sehingga di mana-mana pepohonan tampak menjadi hijau. Seekor ulat menyeruak di antara daun-daun hijau yang bergoyang-goyang diterpa angin.

"Apa kabar daun hijau!!!" katanya. Tersentak daun hijau menoleh ke arah suara yang datang.

"Oo, kamu ulat. Badanmu kelihatan kecil dan kurus, mengapa?" tanya daun hijau.

"Aku hampir tidak mendapatkan dedaunan untuk makananku. Bisakah engkau membantuku sobat?" kata ulat kecil.

"Tentu ... tentu ... mendekatlah ke mari."

Daun hijau berpikir, jika aku memberikan sedikit dari tubuhku ini untuk makanan si ulat, aku akan tetap hijau, hanya saja aku akan kelihatan belobang-lobang, tapi tak apalah.

Perlahan-lahan ulat menggerakkan tubuhnya menuju daun hijau. Setelah makan dengan kenyang, ulat berterima kasih kepada daun hijau yang telah merelakan bagian tubuhnya menjadi makanan si ulat. Ketika ulat mengucapkan terima kasih kepada sahabat yang penuh kasih dan pengorbanan itu, ada rasa puas di dalam diri daun hijau. Sekalipun tubuhnya kini berlobang di sana sini, namun ia bahagia bisa melakukan bagi ulat kecil yang lapar.

Tidak lama berselang ketika musim panas datang, daun hijau menjadi kering dan berubah warna. Akhirnya ia jatuh ke tanah, disapu orang dan dibakar.

Apa yang terlalu berarti di dalam hidup kita sehingga kita enggan berkorban sedikit saja bagi sesama? Toh akhirnya semua yang ada akan binasa. Daun hijau yang baik mewakili orang-orang yang masih mempunyai "hati" bagi sesamanya. Yang tidak menutup mata ketika melihat sesamanya dalam kesulitan. Yang tidak membelakangi dan seolah-olah tidak mendengar ketika sesamanya berteriak minta tolong. Ia rela melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain dan sejenak mengabaikan kepentingan diri sendiri. Merelakan kesenangan dan kepentingan diri sendiri bagi sesama memang tidak mudah, tetapi indah.

Ketika berkorban, diri kita sendiri menjadi seperti daun yang berlobang, namun itu sebenarnya tidak mempengaruhi hidup kita. Kita akan tetap hijau, Allah akan tetap memberkati dan memelihara kita.

Bagi "daun hijau", berkorban merupakan satu hal yang mengesankan dan terasa indah serta memuaskan. Dia bahagia melihat sesamanya bisa tersenyum karena pengorbanan yang ia lakukan. Ia juga melakukannya karena menyadari bahwa ia tidak akan selamanya tinggal sebagai daun hijau. Suatu hari ia akan kering dan jatuh.

Demikianlah hidup kita, hidup ini hanya sementara kemudian kita akan mati. Itu sebabnya isilah hidup ini dengan perbuatan-perbuatan baik: kasih, pengorbanan, pengertian, kesetiaan, kesabaran dan kerendahan hati.

Jadikanlah berkorban itu sebagai sesuatu yang menyenangkan dan membawa sukacita tersendiri bagi anda. Dalam banyak hal kita bisa berkorban.

Mendahulukan kepentingan sesama, melakukan sesuatu bagi mereka, memberikan apa yang kita punyai dan masih banyak lagi pengorbanan yang bisa dilakukan. Jangan lupa bahwa kita pernah menerima pengorbanan yang tiada taranya dari Yesus hingga kita bisa diselamatkan seperti sekarang ini.


GBU ALL..