Senin, 31 Oktober 2016

BELAJAR MENGHARGAI ORANG LAIN

”Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai tuan di sorga.” Kolose 4:1

Salah satu dari sekian banyak kebutuhan manusia adalah penghargaan. Entah itu orang kaya, miskin, berpendidikan tinggi atau rendah, tinggal di kota , desa, bahkan yang di daerah terpencil sekali pun, semuanya ingin dihargai. Hubungan antar individu akan berjalan dengan baik dan harmonis apabila masing-masing pribadi saling menghargai: ada pihak yang memberi penghargaan dan ada yang menerima penghargaan.

Semua orang pasti berusaha memperoleh penghargaan dari orang lain; apa pun caranya pasti akan ditempuh. Namun dalam hal memberikan penghargaan kepada orang lain, tidak semua orang mau melakukannya. Contoh nyata adalah hubungan antara tuan dengan hamba, atasan terhadap bawahan. Seorang tuan/atasan selalu ingin dihargai dan dihormati, tetapi belum tentu mau memberikan penghargaan kepada bawahan atau hambanya meskipun mereka sudah bekerja keras dan melakukan yang terbaik. Bukankah ini seringkali terjadi di sekitar kita? Seorang tuan/atasan bertindak semena-mena terhadap bawahannya, bahkan cenderung memandang rendah. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita, ”Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu;” (ayat 1a), jangan hanya menuntut penghargaan dari bawahan.

Belajarlah untuk memberi penghargaan dan pujian untuk setiap jerih lelah bawahan kita! Memberi penghargaan kepada bawahan akan memacu mereka untuk lebih bersemangat mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya. Sebaliknya bila tuan/atasan hanya mencerca, memaki, merendahkan dan menekan bawahannya, hal itu akan menurunkan semangat dan motivasi kerja. Apalagi para tuan/atasan yang notabene adalah seorang percaya (Kristen), haruslah memberi teladan yang baik dan menjadi kesaksian bagi bawahan kita, bukan malah jadi batu sandungan! Tuhan Yesus sendiri yang adalah Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan ”...datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Matius 20:28).

Tuhan menghendaki agar kita saling mengasihi dan saling mendahului dalam memberi hormat (baca Roma 12:10). 


Gbu all...

Minggu, 30 Oktober 2016

Kekurangan Bukan Alasan

Emmanuel "Manny" Yarbrough pernah merasa minder dengan tubuhnya yang begitu besar. Wajar saja, dengan tinggi 2 meter dan berat badan 350 kg, siapa yang tidak merasa dirinya sebagai orang aneh diantara masyarakat? Akan tetapi, ia tidak mau terus berlarut-larut dalam keterpurukan. Ia memutuskan untuk membuang pikiran negatif tentang dirinya. Ia mulai bangkit dan mencoba untuk menggali potensi yang ada di dalam dirinya. Ia pun mulai mendalami olah raga sumo. Terbukti, olah raga itu sangat cocok dengan tubuhnya yang besar. Setelah bekerja keras dan pantang menyerah, Pria asal AS tersebut telah berhasil menjadi juara dunia amatir Sumo, sekaligus menjadi atlet Sumo paling populer di luar Jepang.

Zakheus, si pemungut cukai kaya di Yerikho yang terkenal dengan tubuhnya yang pendek. Namun kita juga ingat bahwa meski pendek, ia adalah orang yang tidak mudah menyerah. Karena begitu ingin melihat Yesus, Alkitab mencatat bahwa ia kemudian melakukan dua hal. Pertama, ia berlari mendahului orang banyak. Kedua, ia memanjat pohon Ara agar dapat melihat-Nya.

Semua orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan di dalam dirinya. Kadang kala, kita sendiri akan lebih mudah melihat kekurangan diri kita dari pada kelebihan yang kita miliki. Demikian halnya, bagi orang lain, kekurangan sesorang seringkali akan lebih mudah terlihat ketimbang kelebihan.

Kesalahan yang sering terjadi adalah kita hanya sekedar melihat kekurangan kita dan berhenti pada menyesali, atau sekedar meminta orang lain untuk memakluminya. Bukan sikap seperti itu yang dimiliki Zakheus. Zakheus tidak protes atau meratapi kondisi tubuhnya, tetapi ia mau bertindak yaitu berlari dan memanjat. Berlari bebicara tentang bertindak lebih cepat. Memanjat adalah untuk berada di tempat lebih tinggi. Belajar dari Zakheus, jika kita ingin sukses didalam hidup, dibutuhkan lebih dari sekedar menyadari apa kelemahan kita, tetapi terlebih juga menyadari apa kelebihan kita.

Melakukan lebih, itulah kunci sukses.

Jangan biarkan kekurangan kita mengurangi keberhasilan kita.

" Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus yang akan lewat di situ."
( Lukas 19 : 4 )


Gbu all...

Sabtu, 29 Oktober 2016

Keuntungan Pendengar yang baik

(Amsal 18:15) Hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan, dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan.

Edgar Watson Howe berkata, “Tak seorang pun mau mendengarkan Anda bicara kalau ia tidak tahu bahwa selanjutnya adalah gilirannya untuk berbicara” Artinya, dimana saja kita akan menemukan banyak orang yang lebih senang berbicara daripada menjadi pendengar yang baik.

Firman Tuhan mengajarkan kita tentang hukum membangun hubungan, bahwasanya adalah lebih baik banyak mendengar dari pada berkata-kata. “Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.” (Ams 10:19). Jika kita mau mencermati, maka kita akan menemukan kebenaran bahwa kita tidak akan belajar apapun jika kita terus menerus berbicara, tanpa memberi kesempatan pada orang lain untuk berbicara. Setidaknya ada lima manfaat yang kita dapatkan jika kita mau mengembangkan seni mendengarkan dengan baik.

Pertama, dengan mendengar kita sedang mengembangkan kemampuan untuk menghormati sesama. Sikap yang menghormati tercermin ketika kita dengan baik mendengarkan orang yang sedang berbicara kepada kita. Bayangkan, jika kita sedang berbicara dan lawan bicara kita sibuk memainkan handphone, membuka buku, memperbaiki make up-nya, bersiul-siul, atau pandangannya kosong karena pikirannya melayang-layang. Apakah semua itu menunjukan bahwa ia menghargai kita? Orang yang tahu menghargai sesamanya akan memberi perhatian pada orang yang sedang berbicara kapadanya.

Kedua, dengan mendengarkan kita sedang membangun hubungan yang baik dengan sesama. Jika kita menjadi pendengar yang baik maka kita akan mampu membangun hubungan yang akrab dengan banyak orang. Orang akan membuka diri karena ia menemukan orang yang dibutuhkannya, yaitu kita yang siap dan mau dengan baik mendengarkannya.

Ketiga, dengan mendengar kita sedang meningkatkan pengetahuan dan berpeluang mendapatkan ide ide. Ketika kita mendengar dengan baik, kita mendapatkan kesempatan untuk menyimak dan mengingat point-point yang bisa dijadikan pelajaran dari apa yang diungkapkan orang lain kepada kita. Jika kita memberi kesempatan kepada sesama untuk mengemukakan pemikiran-pemikiran nya dan kita mendengarkan dengan pikiran yang terbuka, maka di pikiran kita akan mengalir ide-ide baru.

Keempat, dengan mendengar kita sedang membangun loyalitas. Jika kita tidak dengan baik mendengarkan pasangan, anak-anak, karyawan, atau kolega kita, maka mereka akan menjauhi kita dan mencari orang yang mau mendengarkan mereka. Tapi jika kita memberi hati dan perhatian, maka mereka akan mencari dan mempercayai kita.

Kelima, dengan mendengar kita sedang membantu sesama. Setidaknya, jika kita belum memperoleh manfaat untuk diri sendiri, kita sudah membantu sesama.

DOA: Bapa, aku menyadari bahwa tidak mudah memberikan hati dan telinga untuk mendengarkan sesamaku, tapi aku berdoa agar Engkau memampukanku. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.


Gbu all...

Jumat, 28 Oktober 2016

Letak Kekuatan

Ada kekuatan di dalam cinta, dan orang yang sanggup memberikan cinta adalah orang yang kuat, karena ia bisa mengalahkan keinginannya untuk mementingkan diri sendiri.

Ada kekuatan dalam tawa kegembiraan, dan orang yang tertawa gembira adalah orang yang kuat karena ia tidak pernah terlarut dengan tantangan dan cobaan.

Ada kekuatan di dalam kedamaian diri, dan orang yang dirinya penuh damai bahagia adalah orang yang kuat karena ia tidak pernah tergoyahkan dan tidak mudah diombang-ambingkan.

Ada kekuatan di dalam kemurahan, dan orang yang murah hati adalah orang yang kuat karena ia tidak pernah menahan mulut dan tangannya untuk melakukan yang baik bagi sesamanya.

Ada kekuatan di dalam kebaikan, dan orang yang baik adalah orang yang kuat karena ia selalu mampu melakukan yang baik bagi semua orang.

Ada kekuatan di dalam kesetiaan, dan orang yang setia adalah orang yang kuat karena ia bisa mengalahkan nafsu dan keinginan pribadi dengan kesetiaannya kepada Tuhan dan sesama.

Ada kekuatan di dalam kelemah-lembutan, dan orang yang lemah lembut adalah orang yang kuat, karena ia bisa menahan diri untuk tidak membalas dendam.

Ada kekuatan di dalam penguasaan diri, dan orang yang bisa menguasai diri adalah orang yang kuat karena ia bisa mengendalikan segala nafsu keduniawian.

Di situlah letak dimana semua Kekuatan Sejati berada...

Sadarilah Anda juga memiliki cukup kekuatan untuk mengatasi segala masalah Anda. Dimanapun juga, seberat dan serumit apapun juga.


Gbu all...

Kamis, 27 Oktober 2016

Tak Pernah Ada Kata Terlambat

Benarkah bahwa kita tak pernah terlalu tua untuk memulai karir baru atau membuat perubahan dramatis dalam kehidupan kita? Bagaimana jika kita berusia 72 atau bahkan 82 tahun? Apakah seusia itu kita terlambat untuk mempelajari bahasa baru? Ah, tidak juga. Dua ratus tahun lalu negarawan Roma, Cato, mempelajari bahasa Yunani pada usia 80 tahun. Bisakah kita lebih kreatif di usia itu? Bagaimana dengan Goethe? Mahakaryanya, ‘Faust’ belum sempurna hingga ia berusia 80 tahun. Dan Michelangelo berusia 71 tahuh ketika ia melukis Kapel Sistine.

Butuh contoh lebih banyak? Luigi Cornaro, seorang terpelajar dari Venesia, mulai menulis geriatrik pada usia 83 tahun. Risalah klasiknya ‘The Joys of Old Age’ ditulis [ada tahun 1562 ketika ia berusia 95 tahun! Di era modern, seorang filosof besar, ahli matematik, dan pecinta perdamaian, Bertrand Russell, berpartisipasi dan ditahan dalam sebuah demonsttasi anti nuklir ketika ia berusia 89 tahun. Dan tentu saja kita tak bisa melupakan Nenek Moses, yang mulai melukis di usia 80. Tahukan anda bahwa sekitar 25% lukisannya yaitu sebanyak 1,500 lukisan dibuatnya setelah ia berusia 100 tahun? Kemudian ada Henry Little, seorang Presiden Direktur dari The Institution for Savings di Newburyport, Massachusetts, memutuskan untuk pensiun sehingga orang yang lebih muda bisa mengambil alih. Tuan Little pensiun ketika ia berusia 102 tahun! Orang lebih muda yang ia maksud ternyata berusia 83 tahun.

Sedikit Pelajaran

Apa yang bisa kita pelajari dari contoh-contoh di atas? Mereka semua sangat berhasrat tinggi dalam melakukan apa yang meraka kerjakan. Hasrat atau passion adalah sumber energi dan membuat seseorang tetap awet muda, sebagaimana yang ditulis Benjamin Franklin,

“Mereka dengan cinta mendalam tak pernah tua, mungkin saja mereka meninggal karena usia tua, tapi sesungguhnya mereka mati muda.”

Mereka juga menyadari, bahwa lebih baik menjadi 70 tahun lebih muda daripada berusia 40 tahun, sehingga mereka tidak membiarkan usia menghambat mereka untuk mengejar mimpi. Mereka memahami bahwa tak ada kata terlambat untuk mulai mengerjakan sesuatu, dan saat ini lah waktu untuk bertindak. Tidak seperti King Richard II, mereka tidak pernah berkeluh kesah,

“Aku menyia-nyiakan waktu, dan sekarang waktu lah yang menyia-nyiakan aku”

Pelajaran lain yaitu ketika peluang muncul, mereka terjun ke dalamnya. Memang, pasti ada resiko di dalamnya, tapi mengapa kita takut akan kehidupan? Kematian, mungkin, tapi tidak dengan kehidupan. Rita Coolidge menyadari pentingnya hal ini ketika ia berkata,

“Terlalu sering peluang datang mengetuk, tapi saat kita melepas rantai, melepas gembok, membuka kunci dan mematikan alarm pencuri, saat itu sudah terlambat.”

Satu hal, bahwa obat mujarab untuk tetap awet muda adalah pengalaman dan pengetahuan baru yang kita dapat setiap hari. Rupanya Henry Ford merasakan hal serupa, ketika ia berkata,

“Siapapun yang berhenti belajar adalah kaum tua, tak peduli terjadi di usia 20 atau 80. Siapapun yang tetap belajar tidak cuma awet muda tapi tetap bernilai, tanpa memperhatikan kapasitas fisiknya.”

Pada akhirnya, ada pepatah yang patut dipertimbangkan,

“Ketika kau lihat orang tua yang ramah tamah, berwatak halus, mantap, berisi, dan mempunyai selera humor yang baik, yakinlah bahwa kemudaan, kemurah hatian, dan kesabaranlah yang mereka miliki. Pada akhirnya mereka tidak meratapi masa lalu, juga tidak takut pada masa depan; mereka seperti waktu malam di ujung hari yang menyenangkan.”


Gbu all...

Rabu, 26 Oktober 2016

Ada Tetesan Setelah Tetesan Terakhir

Pasar malam dibuka di sebuah kota. Penduduk menyambutnya dengan gembira. Berbagai macam permainan, stand makanan dan pertunjukan diadakan. Salah satu yang paling istimewa adalah atraksi manusia kuat.

Begitu banyak orang setiap malam menyaksikan unjuk kekuatan otot manusia kuat ini. Manusia kuat ini mampu melengkungkan baja tebal hanya dengan tangan telanjang. Tinjunya dapat menghancurkan batu bata tebal hingga berkeping-keping. Ia mengalahkan semua pria di kota itu dalam lomba panco. Namun setiap kali menutup pertunjukkannya ia hanya memeras sebuah jeruk dengan genggamannya. Ia memeras jeruk tersebut hingga ke tetes terakhir. 'Hingga tetes terakhir', pikirnya.

Manusia kuat lalu menantang para penonton: "Hadiah yang besar kami sediakan kepada barang siapa yang bisa memeras hingga keluar satu tetes saja air jeruk dari buah jeruk ini!"

Kemudian naiklah seorang lelaki, seorang yang atletis, ke atas panggung.

Tangannya kekar. Ia memeras dan memeras... dan menekan sisa jeruk... tapi tak setetespun air jeruk keluar. Sepertinya seluruh isi jeruk itu sudah terperas habis. Ia gagal. Beberapa pria kuat lainnya turut mencoba, tapi tak ada yang berhasil. Manusia kuat itu tersenyum-senyum sambil berkata : "Aku berikan satu kesempatan terakhir, siapa yang mau mencoba?"

Seorang wanita kurus setengah baya mengacungkan tangan dan meminta agar ia boleh mencoba. "Tentu saja boleh nyonya. Mari naik ke panggung." Walau dibayangi kegelian di hatinya, manusia kuat itu membimbing wanita itu naik ke atas pentas. Beberapa orang tergelak-gelak mengolok-olok wanita itu. Pria kuat lainnya saja gagal meneteskan setetes air dari potongan jeruk itu apalagi ibu kurus tua ini. Itulah yang ada di pikiran penonton.

Wanita itu lalu mengambil jeruk dan menggenggamnya. Semakin banyak penonton yang menertawakannya. Lalu wanita itu mencoba memegang sisa jeruk itu dengan penuh konsentrasi. Ia memegang sebelah pinggirnya, mengarahkan ampas jeruk ke arah tengah, demikian terus ia ulangi dengan sisi jeruk yang lain. Ia terus menekan serta memijit jeruk itu, hingga akhirnya memeras... dan "ting!" setetes air jeruk muncul terperas dan jatuh di atas meja panggung.

Penonton terdiam terperangah. Lalu cemoohan segera berubah menjadi tepuk tangan riuh.

Manusia kuat lalu memeluk wanita kurus itu, katanya, "Nyonya, aku sudah melakukan pertunjukkan semacam ini ratusan kali. Dan, banyak orang pernah mencobanya agar bisa membawa pulang hadiah uang yang aku tawarkan, tapi mereka semua gagal. Hanya Anda satu-satunya yang berhasil memenangkan hadiah itu.

Boleh aku tahu, bagaimana Anda bisa melakukan hal itu?"

"Begini," jawab wanita itu, "Aku adalah seorang janda yang ditinggal mati suamiku. Aku harus bekerja keras untuk mencari nafkah bagi hidup kelima anakku. Jika engkau memiliki tanggungan beban seperti itu, engkau akan mengetahui bahwa selalu ada tetesan air walau itu di padang gurun sekalipun. Engkau juga akan mengetahui jalan untuk menemukan tetesan itu. Jika hanya memeras setetes air jeruk dari ampas yang engkau buat, bukanlah hal yang sulit bagiku". Selalu ada tetesan setelah tetesan terakhir. Aku telah ratusan kali mengalami jalan buntu untuk semua masalah serta kebutuhan yang keluargaku perlukan. Namun hingga saat ini aku selalu menerima tetes berkat untuk hidup keluargaku. Aku percaya Tuhanku hidup dan aku percaya tetesan berkat-Nya tidak pernah kering, walau mata jasmaniku melihat semuanya telah kering. Aku punya alasan untuk menerima jalan keluar dari masalahku. Saat aku mencari, aku menerimanya karena ada pribadi yang mengasihiku.

"Bila Anda memiliki alasan yang cukup kuat, Anda akan menemukan jalannya", demikian kata seorang bijak.

Seringkali kita tak kuat melakukan sesuatu karena tak memiliki alasan yang cukup kuat untuk menerima hal tersebut.

(Bits & Pieces, The Economics Press)


Gbu all...

Selasa, 25 Oktober 2016

KEBESARAN MELAYANI

Tidaklah demikian di antara kamu. Siapa saja yang ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu (Markus 10:43)

Dalam teori manajemen dikenal adanya kepemimpinan melayani. Ternyata dengan melayani, pemimpin bisa menggerakkan orang dengan lebih efektif. Dengan melayani, orang tidak dipaksa untuk melakukan apa yang dilakukannya. Dari dalam hatinya akan muncul sebuah kerelaan yang diinspirasikan oleh karakter pemimpin yang telah lebih dahulu melayaninya. Dengan memakai studi ini, banyak manajer perusahaan
mulai menerapkan prinsip ini. Artinya, melayani ditujukan untuk membuat orang yang dipimpin dengan sukarela mengikuti kepemimpinan dari para manajer perusahaan tersebut. 

Meskipun prinsip manajemen di atas menarik, dan sering diklaim berasal dari Yesus, tetapi bukan itu yang dimaksud Yesus. Ketika itu para murid mulai punya ambisi untuk menjadi yang terbesar. Dalam benak mereka, menjadi terbesar itu berarti memiliki posisi, dihormati, dan berkuasa. Yesus menegur mereka. Menjadi besar bagi Yesus memiliki jalan yang berbeda. Menempatkan diri di posisi terendah, dilupakan orang, dan rela melepaskan kuasa adalah kebesaran yang benar.

Jadi, ketika Yesus mengajarkan kita menjadi pelayan, hal itu tidak tergantung dari hasil yang didapatkan. Bagi Yesus, menjadi pelayan bagi orang lain sudah merupakan sebuah kebesaran jiwa dan watak. Kalau itu membuat orang lain bisa dipimpin dengan sukarela, maka tentu itu sesuatu yang baik. Namun, seandainya orang lain menolak dan menertawakan sikap melayani kita, kebesaran melayani itu tidak menjadi hilang. Menjadi pelayan itu sendiri adalah sebuah kebesaran.

Diikuti atau tidak diikuti bukanlah ukuran dari sebuah kebesaran -DBS

SESEORANG YANG MENEMPATKAN DIRI SEBAGAI PELAYAN ADALAH SEORANG YANG BERJIWA BESAR

Gbu all....

Senin, 24 Oktober 2016

TUHAN SUMBER BERKAT

“Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!” Yesaya 55:1

Pertolongan bersumber dari Tuhan; inisiatif untuk memberi pengharapan datang dari Tuhan juga, dan bagian manusia adalah meresponsnya. Dalam ayat pertama dikatakan ”Ayo...” yang artinya suatu ajakan atau undangan untuk kita semua, sebab Tuhan sangat memperhatikan kebutuhan hidup kita. Tuhan tahu ketika kita dalam keadaan kekurangan. Oleh karena itu Tuhan memberikan semua itu dengan cuma-cuma alias gratis.

Banyak orang tidak mengerti rahasia untuk meraih berkat-berkat Tuhan tersebut sehingga mereka mencoba mencari pertolongan dan pengharapan di luar Tuhan. Padahal pertolongan dan pengharapan dari dunia ini hanya bersifat semu. Seringkali manusia berpikir bahwa harta kekayaan, pangkat dan kepandaian dapat mengatasi masalah dalam hidup ini. Tuhan jelas menyatakan, ”...di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yohanes 15:5b). Ingat, kekuatan manusia itu ada batasnya dan semua harta benda yang kita miliki di dunia ini bisa habis lenyap dalam sekejap mata karena ”...di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.” (Matius 6:19b). Tetapi dalam Tuhan kita akan mendapatkan berkat dan jaminan hidup yang tidak dimiliki orang-orang di luar Dia. Yesus sendiri berkata, ”Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yohanes 10:10b).

Ada pun kunci untuk dapat menikmati berkat-berkat Tuhan adalah: 1. Kita harus memiliki telinga yang senantiasa dengar-dengaran akan firmanNya (Yesaya 55:3). Kita harus mau melangkah untuk melakukan kehendak Tuhan (hidup dalam ketaatan). ”Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” (Yohanes 15:7). 2. Kita harus mencari Tuhan dan selalu berharap padaNya (Yesaya 55:6). Kita harus membangun kekariban dengan Tuhan, serta mempercayakan hidup ini sepenuhnya kepadaNya, bukan kepada yang lain.

Apa pun yang kita perlukan, Tuhan pasti sanggup menyediakan, asal kita mau mengerjakan bagian kita.

Gbu all..

Minggu, 23 Oktober 2016

MENJADI ORANG HEBAT

Orang melihat Yesus membuat mujizat. Ia membuat segala-galanya menjadi baik. Apakah kita sudah menjadi seperti Yesus, segala-galanya baik? Sebenarnya kita sudah mulai, ketika kita datang ke gereja dan berdoa kita sudah menjadikan segala-galanya baik. Kita mengungkapkan pikiran-pikiran baik kita pada Tuhan, lewat mengumpulkan kolekte dll. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka bertakwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setiaNya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka pada masa kelaparan.

Seorang imam, namanya Yohanes Maria Vianne dari Perancis, yaitu pelindung imam khususnya Praja. Dia selalu setia untuk duduk di ruang pengakuan sampai 12 jam untuk mendengarkan pengakuan dosa. Yohanes Maria Vianne ini juga terkenal karena kotbah-kotbahnya yang mengesankan. Melihat latar belakang pendidikannya, Yohanes Maria Vianne ini dianggap kurang pandai, karena ujian berkali-kali tapi tidak lulus, dan diapun belajar hingga berdarah-darah. Oleh karena itu waktu ditabiskan dipilihlah sebuah tempat desa yang terpencil jauh dari kota . Hal ini dilakukan supaya tidak menanggung malu.

Tetapi anehnya yang datang ke gereja itu para bangsawan, Uskup dan orang-orang penting lain untuk mengaku dosa dan mendengarkan kotbahnya. Kehebatan Yohanes Maria Vianne dari 2 hal yaitu dengan membaca Kitab Suci dan berdoa. Dari situlah bimbingan rohaninya menjadi luar biasa.

Kalau demikian bukan saja Yohanes Maria Vianne, asal kita punya kemauan untuk mendalami Kitab Suci dan berdoa. Kalau kita membaca 1x seminggu mendengarkan Kitab Suci di gereja itu biasa. Apalagi kalau selain hari Minggu membaca Kitab Suci dan berdoa, kita menjadi luar biasa. Kitab Suci itu umurnya 2000 tahun. Ada juga kitab-kitab lain yang dibuat sebelum Yesus yaitu Taurat dan Perjanjian Lama yang telah dibaca oleh Yesus. Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan oleh nafas dari mulutNya, diciptakan segala tentaranya. Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi. Dia memberi perintah, maka semuanya ada.

Yesus hebat karena Dia baca Kitab Suci. Kalau Yesus mau buat mukjizat, apa yang Dia lakukan? Dia bersyukur dulu, setelah itu Dia menengadah ke langit, dan berkata “Effata”, artinya: Terbukalah (Mrk 7: 31:37). Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceritakannya kepada siapapun juga. Tetapi makin dilarang mereka, makin luas mereka memberitakannya. Tujuannya supaya orang tidak salah paham, bahwa orang lalu kemudian terlalu memuja Yesus. Orang-orang ingin menjadikanNya Raja. Yesus mewartakan bukan Dia sendiri, yang diwartakan adalah Kerajaan Allah, bukan kehebatanNya.

Apabila kita melihat orang yang membenci kita, kita cukup mendoakan, “Tuhan ampunilah dosanya dan berilah dia pengampunan”.


Gbu all...

Sabtu, 22 Oktober 2016

TIADA LAGI AIR MATA

“Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” Wahyu 21:4

Hidup di dunia ini diwarnai air mata yang tak kunjung habis. Air mata senantiasa mengikuti perjalanan hidup manusia sejak ia dilahirkan. Kelahiran bayi pun diawali tangisan dan tetesan air mata, begitu keluar dari rahim ibunya ia sudah mulai menangis. Ini adalah air mata pertamanya saat pertama kali ia melihat dunia. Dan ketika orang meninggalkan dunia ini kembali ditutup dengan linangan air mata dari keluarga, teman dan para sahabat. Sungguh, air mata merupakan bagian kehidupan manusia.

Tetapi, pada saatnya air mata itu akan berhenti mengalir yaitu pada hari yang penuh dengan kemenangan dan kebahagiaan, air mata tak akan lagi terlihat, di mana tak seorang pun sanggup menghapus air mata kita kecuali tangan Tuhan sendiri. Segala kesusahan tidak akan kita alami lagi. Bagi umat Tuhan yang setia sampai garis akhir akan mendapatkan perhentian. Janji firmanNya mengatakan, “Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.” (Wahyu 7:16-17).

Bagi yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta mampu menyelesaikan tugas dan panggilanNya di sepanjang hidupnya, tidak akan mengalami air mata lagi, karena mereka akan menerima kehidupan kekal sebagai upah kesetiaan dan ketekunannya memelihara iman. Namun bagi yang menolak Kristus akan mengalami penderitaan abadi, dan air matanya tidak akan pernah berhenti mengalir karena “Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.” (Matius 13:42). Mereka akan menyesal di sepanjang abad. Penyesalan yang benar-benar sudah terlambat, sebab ketika kesempatan dan pintu anugerahNya masih terbuka, begitu saja disia-siakan.

Gunakan waktu yang ada sebaik mungkin, sehingga pada waktunya kelak kita akan beroleh apa yang Dia janjikan! 


Gbu all...

Jumat, 21 Oktober 2016

Mati Ketika Masih Hidup

Hidupilah kehidupan Anda hingga Anda mati. Mengapa saya mengungkapkan pernyataan tersebut? Karena banyak orang yang sudah mati walaupun dalam keadaan hidup. Dalam bukunya How to Live 365 Days a Year, Dr.Schindler menyatakan bahwa tiga dari empat orang yang berbaring di rumah sakit di isi oleh orang yang mengidap EII - Emotional Induced Illness (penyakit yang disebabkan oleh emosi). Jadi bisa dibayangkan, 3 dari 4 orang di rumah sakit akan sehat ketika bisa menangani emosinya.

David J. Schwartz, penulis buku Berpikir dan Berjiwa Besar menceritakan tentang temannya seorang pengacara yang mengidap TBC. Pengacara ini tahu bahwa ia harus menjalani hidup yang terbatas dengan banyak aturan, tetapi hal ini tidak pernah menghentikannya menjalankan praktek hukum, menghidupi keluarga yang baik, dan benar-benar menikmati hidup.

Pria itu telah berusia 78 tahun dan mengekspresikan filosofinya dengan kata-kata ini: "Saya akan hidup hingga saya mati, dan saya tidak akan mencampur aduk hidup dan mati. Sementara saya masih ada di muka bumi ini, saya akan terus hidup. Mengapa harus hanya setengah hidup? Setiap menit yang dihabiskan orang untuk khawatir soal kematian sama saja orang itu sudah mati selama satu menit itu."

Anda bisa menjalani kehidupan ini dengan dua cara. Pertama hidup dalam kekuatiran, maka kematian akan semakin cepat menjemput Anda. Kedua hidup dalam ucapan syukur dan optimisme, maka seburuk apapun keadaannya, Tuhan sanggup membuatnya lebih baik dan lebih baik lagi.

Sumber: Berpikir dan Berjiwa Besar; David J. Schwartz; Binarupa Aksara 


Gbu all...

Kamis, 20 Oktober 2016

MEREDAKAN KEMARAHAN

Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: Janganlah matahari terbenam, sebelum padam kemarahanmu (Efesus 4:26)

Di buku rekor Guinness 2005, Percy Arrowsmith dan Florence tercatat sebagai suami istri tertua di dunia. Mereka telah menikah selama 80 tahun. Percy berusia 105 tahun, sedangkan istrinya 100 tahun. Namun, keduanya masih saling mencintai. Apa rahasianya? "Sederhana!" kata mereka. "Kami tidak akan pergi tidur sebelum menyelesaikan konflik.

Tidak enak tidur membawa kemarahan. Jika bertengkar, kami berusaha saling mengampuni sebelum larut malam, supaya hari itu bisa ditutup dengan ciuman dan genggaman tangan."

Kemarahan bisa mampir mendadak; ketika kita dicurangi, dituduh bersalah, atau saat melihat ketidakadilan. Mazmur 37 ditulis bagi orang muda yang panas hatinya ketika melihat orang-orang jahat sukses. Mereka berbuat curang (ayat 1), melakukan tipu daya, tetapi hidup lebih berhasil ketimbang dirinya yang hidup lurus (ayat 7).

Kemarahan pun muncul. Jika dipendam, kemarahan ini akan berbuahkan iri hati dan kepahitan. Satu kali ia bakal meledak dan bertindak main hakim sendiri! Maka, pemazmur menasihatinya untuk berhenti marah (ayat 8) dan menyerahkan masalahnya kepada Tuhan (ayat 5). Biarlah Tuhan yang bertindak dan memunculkan keadilan (ayat 10,11). Kemarahan tidak berguna. Jika disimpan, ia bagai sampah yang membusuki hati.

Apakah Anda sedang marah atau kerap marah? Datangnya marah tak bisa dicegah, tetapi bisa diredakan. Ceritakan kekesalan Anda kepada Tuhan, nantikan Dia bertindak, lalu padamkan amarah Anda sebelum mentari terbenam. Jangan biarkan kemarahan mengotori hati, mematahkan semangat, dan mengganggu waktu tidur Anda! --JTI

KEMARAHAN ITU BAGAIKAN KANKER IA HARUS SEGERA DIBABAT SEBELUM MERAMBAT


Gbu all..

Rabu, 19 Oktober 2016

SELALU BERJAGA-JAGA

“Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.” Lukas 21:36

Ayat di atas adalah suatu nasihat dan sekaligus peringatan bagi setiap anak Tuhan yang hidup di masa akhir ini. Nasihat “berjaga jagalah senantiasa sambil berdoa” disampaikan agar kita selalu waspada dan tidak jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan.

Kata berjaga-jaga yang dimaksud di sini adalah memiliki sikap hidup, perilaku yang berbeda dan tidak serupa dengan orang dunia. melainkan seturut kehendak Tuhan, “...sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Roma 12:2), sedangkan berdoa mengacu pada hubungan kita dengan Tuhan. Tanpa bertekun dalam doa kita tidak akan mampu berjaga-jaga, karena sumber kekuatan itu datangnya hanya dari Tuhan.

Saat ini dunia menawarkan banyak hal: kesenangan, kemewahan dan segala kenikmatannya. Bahkan beberapa waktu lalu sebuah surat kabar memuat berita tentang maraknya iklan-iklan berbau atheis di Eropa. Salah satunya mengatakan, “Barangkali Tuhan tidak ada. Karena itu bersenang-senanglah dan nikmatilah hidup!” Ini bisa diartikan, selama masih hidup di dunia bersenang-senanglah dan nikmatilah hidupmu, tidak perlu pusing-pusing memikirkan hal rohani seperti ibadah, pelayanan, hidup kudus dan sebagainya. Bila kita tidak berhati-hati dan tidak memiliki sikap berjaga-jaga, kita akan mudah terjebak dan akhirnya tenggelam dalam kemabukan dan pesta pora dunia ini. Alkitab tegas mengingatkan, “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora, dan kemabukan serta kepentingan- kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.” (Lukas 21:34). lngat kejatuhan seseorang itu terkadang bukan karena banyaknya masalah/penderitaan , tetapi justru saat sedang dalam kelimpahan, nyaman dalam segala hal, yang akhirnya membuat lengah. Tapi bila kita tekun berdoa dan terus membangun hubungan dengan Tuhan, Roh Kudus akan memberi kekuatan dan melindungi kita dari segala tipu muslihat kuasa jahat.

“Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!” 1 Korintus 10:12 

Gbu all....

Selasa, 18 Oktober 2016

Mewaspadai Ucapan

Pada masa kekuasaan Tsar Nicolas I di kekaisaran Rusia, pecah sebuah pemberontakan yang dipimpin seorang bernama Kondraty Ryleyev. Namun, pemberontakan itu berhasil ditumpas. Ryleyev, sang pemimpin ditangkap dan dijatuhi hukuman gantung. Namun saat tali sudah diikatkan di lehernya dan eksekusi dilaksanakan, tiba-tiba tali gantungan itu putus. Di masa itu, kejadian luar biasa seperti itu biasanya dianggap sebagai bukti bahwa terhukum tidak bersalah dan Tsar mengampuninya. Namun, Ryleyev yang lega dan merasa di atas angin pun menggunakan kesempatan itu untuk tetap mengkritik, "Lihat, di pemerintahan ini sama sekali tidak ada yang betul. Bahkan, membuat talipun tidak becus!"

Seorang pembawa pesan yang melihat peristiwa putusnya tali ini kemudian melaporkan pada Tsar. Sang penguasa Rusia itu bertanya, "Lalu, apa yang Ryleyev katakan?" Ketika pembawa pesan itu menceritakan komentar Ryleyev di atas, Tsar pun menjawab, "Kalau begitu, mari kita buktikan bahwa ucapannya tidak benar." Ryleyev pun menjalani hukuman gantung kedua kalinya dan kali ini tali gantungannya tidak putus. Bukan hukuman yang membinasakannya, tapi ucapannya sendiri.

Lidah itu seperti kekang kuda, kemudi sebuah kapal, yang hanya benda kecil tapi bisa mengendalikan Benda raksasa. Lidah dapat menjadi seperti api kecil di tengah hutan, bahkan lebih buas dari segala hewan liar.

Apa yang kita ucapkan sangat sering menentukan arah hidup kita. Apa saja yang kita ucapkan pada orang lain dan pada diri sendiri sangat berpengaruh terhadap kejadian-kajdian yang akan kita alami kemudian.

Apa yang kita ucapkan seringkali menentukan apa yang kemudian kita terima.

" ... tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah, ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan."
( Yakobus 3 : 2 )


Gbu all....

Senin, 17 Oktober 2016

Cepatlah bertumbuh "dewasa"

Saat saya masih kecil saya ingat orang tua saya selalu mengingatkan saya untuk pergi mandi, tetapi saya selalu membantah dengan berbagagai alasan, mengulur - ulur waktu hingga malam tiba dengan tujuan jika sudah malam pasti orang tua saya tidak tega untuk membiarkan saya mandi. Waktu itu saya memang belum tahu apa yg ada didalam pikiran orang tua saya, saya pikir semua ini adalah hal kecil, hanya masalah mandi. tapi entah mengapa mereka kadang sangat begitu marah memaksa saya untuk melakukannya. Jujur pada waktu itu semuanya terjadi karena keterpaksaan.

Ketika usia saya mencapai belasan tahun kebiasaan itu berubah, setiap harinya saya mandi tanpa paksaan, bahkan tanpa disuruh orang tua sekalipun, waktu berlalu sayapun meningkatkan kualitas mandi saya yg awalnya saya hanya mengenal sabun mandi sekarang telah mengenal sabun khusus kulit muka, yang saya beli dari uang pribadi saya sendiri. Bahkan masih belum cukup sehabis mandi saya masih menggunakan deodoran.


Memang sekarang semuanya berubah, awalnya sesuatu yang saya tidak suka bahkan saya menghindarinya, sekarang menjadi bagian hidup saya. Malahan saya merasa kurang jika hanya melakukan itu saja dan saya menambahkan porsinya, padahal tidak seorangpun menyuruh apalagi memaksa saya. Dan akhirnya saya menyadari hal ini terjadi karena saya telah DEWASA sehingga kebutuhan saya berubah.


Begitu halnya dengan kehidupan rohani kita pada saat masih kecil rohani, mungkin harus ada orang yang mendorong kita untuk melakukan saat teduh, persekutuan dan sebagainya. Kadang kita juga belum tahu maksud sebenarnya dari semua ini.


Tapi percayalah jikalau kamu setia dalam melakukan itu semua hal ini akan membuat kamu menjadi DEWASA rohani dan kamu akan menemukan kebutuhan baru yaitu kebutuhan untuk selalu dekat dengan Bapa kita, dan semuanya itu sangat menarik. Dan perlu diingat kedewasaan rohani tidak tergantung pada waktu tapi pada kesetiaanmu dalam menjalani disiplin rohani, jadi anda bisa mempercepat dan memperlambat.


GBU all...

Minggu, 16 Oktober 2016

EMAS DAN KEKASIH

Bacaan bagi yang, SEDANG MENCARI PASANGAN, TELAH MEMPEROLEH PASANGAN dan TELAH MENIKAH.

Alkisah seorang raja yg kaya raya & sangat baik. Ia mempunyai banyak sekali 
emas & kuningan. Karena terlalu banyak sehingga antara emas & kuningan tercampur menjadi satu.Suatu hari raja yg baik hati ini memberikan hadiah emas kepada seluruh rakyatnya. Dia membuka gudangnya lalu mempersilahkan rakyatnya mengambil kepingan emas terserah mereka. Karena antara emas & kuningan tercampur menjadi satu sehingga sulit sekali dibedakan mana yg emas & mana yg kuningan, lalu mana yg emasnya 24 karat & mana yg emasnya hanya 1 karat.Namun karena ada peraturan dari Sang Raja, yaitu bila mereka sudah MEMILIH & MENGAMBIL SATU dari emas itu, mereka tidak boleh mengembalikannya lagi.Tetapi raja menjanjikan bagi mereka yg mendapat emas hanya 1 karat atau mereka yg mendapatkan kuningan, mereka dapat bekerja di kebun raja & merawat pemberian raja itu dengan baik, maka raja AKAN MENAMBAH & MEMBERIKAN KADAR KARAT itu sedikit demi sedikit.Mendengar itu bersukacitalah rakyatnya, sambil mengelu-elukan rajanya. Mereka datang dari penjuru tempat dan satu persatu dari mereka dengan berhati-hati mengamat-amati benda-benda itu. Waktu yg diberikan kepada mereka semua ialah SATU SETENGAH HARI, dengan perhitungan SETENGAH HARI UTK MEMILIH, SETENGAH HARI UTK MERENUNGKAN & SETENGAH HARI LAGI UTK MEMUTUSKAN.

Para prajurit selalu siaga menjaga keamanan pemilihan emas tsb. Karena 
tidak jarang terjadi perebutan emas yg sama diantara mereka. Selama proses pemilihan berlangsung, seorang prajurit mencoba bertanya kpd salah seorang rakyatnya, "Apa yg kau amat-amati, sehingga satu setengah hari kau habiskan waktumu di sini?"Jawab orang itu: "Tentu saja aku harus berhati-hati, aku harus mendapatkan emas 24 karat itu."

Lalu tanya prajurit itu lagi: "Seandainya emas 24 karat itu tidak pernah 
ada, atau hanya ada satu diantara setumpuk emas ini, apakah engkau masih saja mencarinya? Sedangkan waktumu sangat terbatas?"Jawab orang itu lagi: Tentu saja tidak, aku akan mengambil emas terakhir yg ada ditanganku begitu waktuku habis."Lalu prajurit itu berkeliling & ia menjumpai seorang yg tampan, melihat perangainya ia adalah seorang kaya. Bertanyalah prajurit itu kepadanya, "Hai orang kaya apa yg kau cari di sini.Bukankah engkau sudah lebih dari cukup?"Jawab orang kaya itu, "Bagiku hidup adalah uang, kalau aku bisa mengambil emas ini tentu saja itu berarti menambah keuntunganku. "Kemudian prajurit itu kembali mengawasi satu persatu dari mereka, maka tampak olehnya seseorang yg sejak satu hari ia selalu menggenggam kepingan emasnya. Lalu dihampirinya orang itu, "Mengapa engkau diam di sini? Tidakkah engkau memilih emas-emas itu? Atautekadmu sudah bulat untuk mengambil emas itu?'Mendengar perkataan prajurit itu,orang ini hanya diam saja. Maka prajurit bertanya lagi,"Atau engkau yakin bahwa itulah emas 24 karat, sehingga engkau tidak lagi berusaha mencari yg lain?"

Orang itu masih terdiam, prajurit itu semakin penasaran. Lalu ia lebih 
mendekat lagi, "Tidakkah engkau mendengar pertanyaanku? "Sambil menatap prajurit, orang itu menjawab: "Tuan,saya ini orang miskin. Saya tidak pernah tahu mana yg emas & mana yg kuningan. Tetapi HATI SAYA MEMILIH EMAS INI, saya pun tidak tahu berapa kadar emas ini. Atau jika ternyata emas ini hanya kuningan pun saya juga tidak tahu.""Lalu mengapa engkau tidak mencoba bertanya kepada mereka atau kepadaku kalau engkau tidak tahu." Tanya prajurit itu lagi."Tuan, emas & kuningan ini milik raja. Jadi menurut saya hanya raja yg tahu mana yg emas & mana yg kuningan, mana yg 1 karat & mana yg 24 karat. Tetapi satu hal yg saya percaya, janji raja untuk mengubah kuningan menjadi emas, itu yg lebih penting." Jawabnya lugu.Prajurit ini semakin penasaran, "Mengapa bisa begitu?"

"Bagi saya berapa pun kadar emas ini cukup buat saya. Karena kalau saya 
bekerja, saya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membeli emas Tuan."Prajurit tampak tercengang mendengar jawaban dari orang ini, lalu ia melanjutkan perkataannya, "Lagipula Tuan, peraturannya saya tidak boleh menukar emas yg sudah saya ambil. Tidakkah engkau mengambil emas-emas yg lain & menukarnya sekarang selagi masih ada waktu?" Tanya prajurit lagi.

"Saya SUDAH MENGGUNAKAN WAKTU ITU, kini waktu setengah hari terakhir saya, 
inilah saatnya saya mengambil keputusan. Jika saya GANTIKAN EMAS INI DENGAN YANG LAIN, BELUM TENTU SAYA MENDAPAT YG LEBIH BAIK DARI PUNYA SAYA INI. Saya memutuskan untuk mengabdi pada raja & merawat milik saya ini, untuk menjadikannya emas yg murni."Tak lama lagi lonceng istana berbunyi, tanda berakhir sudah kegiatan mereka. Lalu raja keluar & berdiri ditempat yg tinggi sambil berkata, "Wahai rakyatku yg kukasihi. Semua emas yg kau genggam itu adalah hadiah yg telah kuberikan. Sesuai dengan perjanjian, tidak seorang pun diperbolehkan menukar atau pun menyia-nyiakan hadiah itu. Jika didapati hal di atas maka orang itu akan MENDAPAT HUKUMAN karena ia tidak menghargai raja."Kata-kata raja itu disambut hangat oleh rakyatnya. Lalu sekali lagi di hadapan rakyatnya raja ingin memberitahu tentang satu hal, "Dan ketahuilah, bahwa sebenarnya tidak ada emas 24 karat itu. Hal ini dimaksudkan bahwa kalian semua harus mengabdi kepada kerajaan. Dan hanya akulah yg dapat menambah jumlah karat itu, karena akulah yg memilikinya. Selama satu setengah hari, setengah hari yg kedua yaitu saat kuberikan waktu kepada kalian semua untuk merenungkan pilihan, kalian kutunggu untuk datang kepadaku menanyakan perihal emas itu. Tetapi sayang sekali, hanya 1 orang yg datang kepadaku untuk menanyakannya. "Demikianlah raja yg baik hati & bijaksana itu mengajar rakyatnya. Dan selama bertahun-tahun ia dengan sabar menambah karat satu persatu dari emas rakyatnya.(Dikutip dari: "When We Have to Choice" / Kumpulan Sharing & Cerpen)
Berharap melalui alkisah di atas kita dapat merefleksi diri dalam mencari pasangan hidup:
BAGI YANG SEDANG MENCARI PASANGAN (setengah hari untuk memilih)
MEMILIH memang boleh, tapi MANUSIA TIDAK ADA YG SEMPURNA, jangan lupa emas-emas itu milik sang raja jadi hanya dia yang tahu menahu masalah itu. Artinya setiap manusia milik Tuhan, jadi berdoalah untuk berkomunikasi denganNYA tentang pasangan anda.BAGI YANG TELAH MEMPEROLEH PASANGAN (setengah hari untuk merenungkan)
Mungkin pertama kali Anda mengenal, si dia nampak emas 24 karat. Ternyata setelah bertahun-tahun kenal, si dia hanya berkadar 10 karat. Diluar, memang KITA DIHADAPKAN DENGAN BANYAK PILIHAN, sama dengan rakyat yang memilih emas tadi. Akan tetapi pada saat KITA SUDAH MENDAPATKANNYA BELUM TENTU WAKTU KITA MELEPASKANNYA KITA MENDAPAT YG LEBIH BAIK. Jadi jika dalam tahap ini Anda merasa telah mendapatkan dia, hal yang terbaik dilakukan ialah menilai secara objective siapa dia (karena itu KETERBUKAAN & KOMUNIKASI sangat penting dalam menjalin hubungan) dan MENYELARASKAN HATI Anda bersamanya. Begitu Anda tahu tentang HAL TERJELEK dalam dirinya sebelum Anda menikah itu lebih baik. Dengan demikian Anda tidak merasa shock setelah menikah. Tinggal BAGAIMANA ANDA MENERIMANYA. Anda mampu menerimanya atau tidak, Anda mengusahakan perubahannya atau tidak. "CINTA SELALU BERJUANG" Jangan anggap tidak pernah ada masalah dalam jalan cinta Anda. Justru jika dalam tahap ini Anda tidak pernah mengalami masalah dengan pasangan Anda (TIDAK PERNAH BERTENGKAR MUNGKIN) Anda malah harus berhati-hati, karena ini adalah hubungan yg tidak sehat, berarti banyak kepura-puraan yang ditampilkan dalam hubungan Anda. Yg terpenting adalah NIAT BAIK DIANTARA PASANGAN, sehingga dengan KOMITMEN & CINTA, SEGALA SESUATU SELALU ADA JALAN KELUARNYA. Meskipun dalam tahap ini Anda masih punya waktu setengah hari lagi untuk memutuskan, artinya Anda masih dapat berganti pilihan, akan tetapi PERTIMBANGKAN DENGAN BAIK hal ini.BAGI YANG TELAH MENIKAH (setengah hari untuk memutuskan)
Dalam tahap ini, siapa pun dia berarti Anda telah mengambil keputusan untuk memilihnya. Jangan berpikir untuk mengambil keuntungan dari pasangan Anda. Jika ini terjadi berarti Anda EGOIS, sama halnya dengan orang kaya di atas. Dan dengan demikian Anda TIDAK PERNAH PUAS DENGAN DIRI PASANGAN ANDA, maka tidak heran banyak terjadi perselingkuhan. Anda tidak boleh merasa menyesal
dengan pilihan Anda sendiri. Jangan kuatir raja selalu memperhatikan rakyatnya dan menambah kadar karat pada emasnya. Jadi percayalah kalau Tuhan pasti akan memperhatikan Anda dan DIA YANG PALING BERKUASA MENGUBAH SETIAP ORANG. Perceraian bukanlah solusi, sampai kapan kita harus menikah lalu bercerai, menikah lagi & bercerai lagi?? Ingatlah si dia adalah HADIAH, siapa pun dia terimalah dia karena sekali lagi itulah pilihan Anda. Ingat ini adalah setengah hari terakhir yaitu waktu untuk memutuskan,setelah itu Anda tidak boleh menukar atau menyia-nyiakan emas Anda. Jadi peliharalah pasangan Anda sebagaimana HADIAH TERINDAH YANG TELAH TUHAN BERIKAN. Dan apa pun yang terjadi dengan pasangan Anda komunikasikanlah dengan Tuhan, KARENA DIA YANG MEMILIKI HATI SETIAP MANUSIA...

Gbu all...

Sabtu, 15 Oktober 2016

RAHMAT TUHAN

Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depan ruang kerja pertama dan berkata, " Ini adalah Seksi Penerimaan. Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah diterima".
Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.
Kemudian aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua. Malaikat-ku berkata, "Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman. Disini kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya".
Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras
karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.
Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk disana, hampir tidak melakukan apapun.
"Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikatku pelan. Dia tampak malu.
"Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini?", tanyaku.
"Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas. "Setelah manusia menerima rahmat yang mereka minta,
sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan "terima kasih".
"Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas rahmat Tuhan?", tanyaku.

"Sederhana sekali", jawab Malaikat. "Cukup 
berkata : Terima kasih, Tuhan. Dan berbuatlah kebajikan bagi sesamamu serta jauhilah kejahatan".
Nikmatilah hari-harimu, hitunglah rahmat yang telah Allah anugerahkan kepadamu. "Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak hikmat kepadamu' ".
Selamat menjalani hidup dengan penuh Rahmat Tuhan......!


Gbu all...