Jumat, 18 Maret 2011

HIDUP UNTUK MELAYANI TUHAN

Ayat Pokok: Yohanes 11:24-27
Oleh: Pdt. Sirait, Bantul, Yogyakarta


Puji Tuhan!  Menjadi hamba Tuhan adalah salah satu bentuk pelayanan.  Mendengar lagu-lagu lama yang dinyanyikan, terutama lagu-lagu yang mendorong kita untuk melayani Tuhan, mengingatkan saya pada pengalaman pribadi. 
Ketika pertama kali menginjakkan kaki di kota Yogya, niat saya adalah kuliah.  Saya mengambil formulir di salah satu Fakultas, namun karena hujan deras, formulir basah dan robek.  Tuhan berkehendak lain.  Ia ingin menjadikan saya seorang pelayan Tuhan.  Maka jadilah saya pengerja di salah satu gereja GPdI di Yogya sampai saya dipertemukan dengan jodoh saya.  Luarbiasa indah rencana Tuhan bagi setiap anak-anakNya. 
Harta, pangkat, kedudukan, popularitas sifatnya hanya sementara.  Tetapi menjadi pelayan Tuhan sungguh indah dan amat berharga di mata Tuhan!  Upah besar menanti saudara dan saya di ujung perjalanan.  Haleluya!

Menekuni Hidup Untuk Melayani Tuhan
Tak seorang pun di dunia ini yang mengharapkan dan merencanakan sesuatu yang buruk dalam hidupnya.  Semua orang ingin hidup berhasil, meraih cita-cita, mendapatkan pekerjaan dan kedudukan yang baik, menemukan pasangan hidup, sukses membina hidup rumah tangga dan membesarkan anak-anak.
Namun sesungguhnya, hidup tidak selamanya manis bagai madu.  Matahari tak selamanya bersinar terang.  Setiap manusia tak luput dari permasalahan dan pergumulan.  Sekarang, tinggal bagaimana saudara dan saya sebagai orang percaya, melakoni dan meresponinya.
Kita mengenal kisah dua bersaudara Maria dan Marta, yang sama-sama mengasihi Yesus.  Kita banyak mendengar puja-puji atas sikap Maria yang dengar-dengaran, suka duduk diam di kaki Tuhan, mendengarkan perkataanNya.  Yesus sendiri memuji sikap Maria.  KataNya, "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya" - Lukas 10:41-42.
Maria memang telah memilih bagian yang terbaik, yaitu makanan rohani = Firman Tuhan.  Namun, sebagai manusia, kita juga perlu makanan jasmani.  Marta sibuk di belakang layar.  Ia suka bekerja; ia suka melayani untuk memenuhi kebutuhan jasmani orang-orang yang dikasihinya.  Dengan sukacita ia bekerja, mempersiapkan makanan bagi Tuhan Yesus dan murid-muridNya. 

Sisi Positif Marta
Meski di bidang yang berbeda, Maria dan Marta sama-sama suka melayani Tuhan.  Kali ini saya ingin mengajak saudara memandang Marta dari perspektif yang berbeda; melihat sisi positif dari Marta.
Dalam dukacita ketika Lazarus, saudara laki-lakinya meninggal, dan saat Yesus datang dan meyakinkannya tentang kebangkitan bagi mereka yang percaya kepadaNya, Marta menjawab, “Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia” – Yohanes 11:27.
Di tengah kesibukannya, Marta yang ingin diperhatikah secara langsung oleh Tuhan Yesus dan ingin dibantu oleh saudaranya, percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat. 
Keselamatan bukan berarti rajin berbuat baik, tidak menyakiti hati orang, dan lain sebagainya.  Lalu orang selamat dan masuk surga.  Tidak sedikit orang yang mengamalkan ajaran ini.  Samasekali bukan demikian!  Keselamatan hanya ada di dalam Kristus Yesus!  Tidak ada yang lain!  Tidak ada pula amal, perbuatan baik yang dapat menyelamatkan manusia.  Berbagai perbuatan baik yang dilakukan orang Kristen di seluruh dunia adalah produk/hasil dari iman kepada Yesus Kristus!  
Meski selalu sibuk, Marta mengakui bahwa Yesus adalah Mesias dan Tuhan!  Rajin beribadah ke gereja bukan jaminan seorang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan!  Tetapi Marta telah menyatakan pengakuan imanNya!
Selanjutnya, kita juga melihat pengakuan iman Marta perihal kebangkitan.  “Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman" – Yohanes 11:24.  Meski selalu sibuk bekerja di dapur, Marta percaya akan adanya kebangkitan di akhir zaman!  Puji Tuhan! 
Apa itu akhir zaman?
Alkitab mencatat, di akhir zaman, dunia akan mengalami krisis iman, deru perang, kabar tentang perang, bangsa bangkit melawan bangsa, bala kelaparan dan gempa bumi dahsyat di berbagai tempat.  “Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru” – Matius 24:5-8.  Selain itu, murtad akan terjadi di antara anak-anak Tuhan, serta kedatangan Antikristus dan aniaya besar!
Jauh-jauh hari, Tuhan Yesus sudah memberi peringatan tentang berbagai hal yang akan terjadi menjelang Hari KedatanganNya Kembali.  Semua itu disampaikanNya agar kita berjaga-jaga dan tidak gelisah. 
Krisis demi krisis akan datang, tetapi percayalah, minyak dan anggur tidak akan dirusakkan!  Saudara dan saya akan aman dalam lindunganNya.  Puji Tuhan!  Di tengah kesibukan, di tengah kedukaan, Marta tetap yakin bahwa Yesus adalah segala-galanya, dan satu-satunya pengharapan. 
Saudara, melangkah di tahun 2011 ini, jangan menjadi lemah dan tawar hati!  Satukan hati dan hadapi semua dengan tekad kuat dan keyakinan teguh, bahwa Firman Tuhan adalah Ya dan Amin.  Tuhan Yesus tidak pernah berubah: dulu, sekarang dan selamanya.  Layani Dia dengan segenap hati dan penuh sukacita.  Dia akan senantiasa beserta dan siap menolong saudara dan saya tepat pada waktunya!
Tuhan Yesus memberkati pelayanan saudara!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar