Jumat, 25 Maret 2011

BERPALING DARI KEBENCIAN

“Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.” ( Markus 11:25 )

Ketika anaknya diculik dan akhirnya dibunuh, Peter merasa dunianya runtuh. Ia sempat dianggap sebagai tersangka karena tak seorangpun kecuali dia yang mendengar percakapan singkat lewat telepon dengan para pembunuh itu. Tak seorangpun mengambil tebusannya. Polisi menduga bahwa bisa saja Peter berusaha untuk mengeruk uang dari rekening banknya sendiri. Namun orang segera mengakui sesuatu yang lain dalam diri Peter yaitu imannya kepada Kristus serta ketabahannya pada saat ia menjalani proses penyidikan, penangkapan para pembunuh yang sesungguhnya, serta proses pengadilan terhadap mereka. Ketika ia ditanya, apakah ia menginginkan hukuman mati bagi para pembunuh anaknya, ia berkata, “Harapan dan doa saya adalah supaya orang-orang ini dapat mengenal Yesus Kristus dan diampuni serta hidupnya berubah. Siapa tahu, suatu hari nanti kita semua berada di sorga bersama-sama.”
Peter belakangan berkata, “Saya menderita kehampaan luar biasa, namun juga sadar terhadap kesadaran rohani yang tadinya tidak saya miliki. Kristus mengisi kekosongan dalam hati dengan kasihNya sebelum hati saya berisi kebencian. Itulah sebabnya mengapa saya tidak dapat tidak mau mengampuni para pembunuh itu dan tidak menampakkan kebencian kepada mereka.”
Saudara, ketika hati kita dipenuhi emosi seperti kebencian, kita memiliki pilihan. Kita bisa menuruti kebencian itu, membiarkannya tumbuh dalam hati kita, dan menggunakannya untuk membalas dendam, atau memilih menolak kebencian itu, mengasihi seperti Yesus mengasihi kita dan mengungkapkan kasih Tuhan kepada mereka yang telah berbuat salah kepada kita. Peter, anaknya direnggut oleh para penjahat. Tak ada alasan baginya untuk memilih mengasihi mereka, kecuali pengetahuan bahwa Tuhan Yesus mengampuni semua dosa, mengasihi anak-anak-Nya, dan bahwa kita semua adalah para pendosa. (SRS)

Doa: Aku tahu Tuhan, mengampuni kesalahan orang lain adalah berat. Hanya karena kasihMu, aku sanggup melalukan semunya itu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar