Selasa, 12 April 2011

KASIH YANG TAK TERNILAI

Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? (Roma 8:32)

“Aku berbuat dosa. Dan saat itu juga, secepat kilat, setan terbang menghadap Allah Yang Mahatinggi, mengajukan banyak tuduhan di sana. Katanya, “Jiwa ini, benda dari tanah liat dan rumput ini, telah berbuat dosa. Memang benar ia telah menyebut nama-Mu, tetapi aku menuntut kematiannya, sebab Engkau telah mengatakan, ‘Jiwa yang telah berbuat dosa pasti akan binasa’. Bukankah hukuman-mu akan digenapi? Sudah musnahkah keadilan? Lemparkanlah sekarang orang berdosa yang celaka ini ke dalam hukumannya. Apakah ada hal lain yang dapat diperbuat oleh Penguasa yang adil?”
Demikianlah ia mendakwa aku siang dan malam, dan setiap saat dia berkata, Ya Allah, adalah benar! Maka dengan segera Seorang berdiri dari sebelah kanan Allah. Di hadapan kemuliaan-Nya para malaikat menutup mata mereka. Ia berfirman, “Setiap iota dan kata dari Hukum itu harus digenapi; orang berdosa yang bersalah itu harus mati! Tetapi tunggu dulu –bagaimana seandainya semua kesalahannya telah ditanggungkan kepada-Ku, dan bahwa Aku telah membayar hukumannya? Lihatlah tangan-Ku, lambung-Ku, kaki-Ku! Suatu hari Aku telah dijadikan berdosa bagi dia, dan Aku telah mati supaya dia bisa ditampilkan tanpa cacat, di hadapan takhta-Mu!” Setan pun melarikan diri. Ia telah mengetahui betul bahwa ia tidak bisa menang terhadap kasih seperti itu, sebab setiap Firman yang diucapkan Tuhanku yang kucintai adalah benar!
Itulah tulisan dari Martha Snell Nicholson yang coba mengambarkan kepada kita tentang kuasa penebusan dan pengampunan yang Yesus lakukan karena cinta-Nya yang luar biasa bagi kita. Bukan hanya supaya dosa kita diampuni, tetapi supaya kita juga bisa tampil tidak bercacat cela di hadapan Bapa.
Membaca tulisan tersebut dan menuliskannya kembali disini membuat saya menangis karena merasakan besarnya kasih Tuhan. Kasih yang membuat Tuhan memberikan diri-Nya sendiri untuk menggantikan kita. Kasih yang tidak memandang dan tidak menuntut balas dari kita. Kita perlu merenung lebih jauh lagi untuk menjawab sebuah pertanyaan yang pernah dikemukakan oleh pemazmur: “Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku?” (Mzm. 116:12) (SRS)

 Doa: Tuhan Yesusku, tidak  ada kasih yang sebanding dengan kasihMu. Terpujilah Engkau selama-lamaNya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar