Rabu, 10 Agustus 2011

HATI YANG TERPELIHARA

Ketika saya masih duduk di Sekolah Menengah Pertama dulu, kakak-kakak saya sering mengajak teman-temannya bermain ke rumah. Suatu hari penampilan salah seorang dari mereka menarik perhatian saya. Berbeda dari biasanya, hari itu ia memakai kalung salib, padahal selama ini ia tidak memperlihatkan ciri kekristenan. Saya tidak dapat menahan diri lalu bertanya, "Kakak ini orang Kristen ya?" Ia tersenyum lalu menjawab enteng, "Bukan, tetapi saya senang dengan simbol salib, jadi saya pakai." Aneh kedengarannya tetapi memang begitulah kenyataannya. Orang Kristen pun banyak yang menggunakan liontin salib tetapi sikap hidup dan perkataannya tidak menunjukkan identitas kekristenan.

Seorang dikenal dari perbuatan, sikap dan kata-katanya. Karya dan kata yang baik dan benar keluar dari hati yang juga baik. Memang bisa saja karya dan kata yang baik keluar dari hati yang busuk atau jahat. Tetapi kemunafikan itu biasanya tidak bertahan lama, suatu saat pasti akan terbongkar juga. Itu sebabnya penting memelihara hati karena segala yang keluar dalam kata-kata bersumber dari apa yang ada di hati. Bila selama ini hati kita dipenuhi hal yang buruk, bukan berarti tidak ada harapan menjadi baik. Asalkan kita mau membuka diri maka Allah mampu memberi hati yang baru. Jika Allah memberi hati yang baru, itu tidak permanen karenanya butuh dipelihara.

Apapun pekerjaan yang ditekuni, berikanlah hati ini tempat Yesus bertakhta, agar kehidupan menjadi berkat. Siapa yang bertakhta di hati saudara?

Bacaan Kitab Lukas 6 : 43-45

Tidak ada komentar:

Posting Komentar