Selasa, 30 Agustus 2011

Dua Musuh yang Dua Anak

Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! Roma 5:10

Senja kelabu. Di medan pertempuran mereka berbaring berdekatan, dua musuh itu! Tergeletak di sana mendekati ajal. Tiada seorang yang menyejukkan bibir yang terbakar dengan sedikit air, dan mengurangkan sakit yang diderita. Tiada seorang yang memberi kata-kata penghiburan atau meringankan dukacita dengan rasa iba. Mereka tidak saling mengenal, namun toh saling membenci.Kini, mereka berbaring berdekatan menanti maut. Kebencian dan dendam kesumat kepada musuh yang didekatnya membuat kematian itu terasa lebih menyedihkan. Dan dengan diam mereka menantikan maut, sangat diam; sepi ... Tetapi sejurus kemudian, yang seorang yaitu yang Jerman, dalam penderitaannya mulai berdoa dengan suara yang lemah memelas. Yang lain, tidak mengertinya. Baginya kata-kata itu asing, kata-kata tidak bersahabat dari seorang musuh. Tetapi tiba-tiba, dalam doa yang gundah gulana itu, sebuah nama disebutkan. Dan orang Perancis itu mendengarkan. Nama yang terdengar itu membangkitkan perasaan yang aneh, tetapi menggembirakan dalam hatinya. Dengar! Dengar! Itu dia ..! Nama yang indah itu .. “YESUS!”
Si Perancis itu memalingkan wajahnya sedikit ke arah musuhnya, dan dalam keremangan malam, ia melihat mata itu memandang ke atas, bercahaya .. dan di dalam hati orang Perancis yang dekat ajal itu tumbuh sebersit kerinduan. Ia ingin mengatakan dan menanyakan sesuatu .. Untuk Nama yang satu itu, pudarlah kebencian! Tetapi lalu orang Perancis itu juga menyebut dengan lembut Nama itu: “YESUS!” Dan di mata yang repih dari musuhnya timbul pancaran kesukaan, serta sesungging senyuman yang menghiasi bibir yang tertarik karena luka. Lalu semuanya jadi diam lagi .., dan darah mengalir terus mengantarkan nyawa mereka pergi. Tetapi dalam kebisuan malam di padang peperangan yang muram itu, dua hati dipersatukan! Dan yang lain itu, si Jerman, bibirnya masih bergemetaran lagi untuk terakhir kalinya dalam sukacita yang amat dalam: “YESUS … Juruselamat kami! ”  Dan mereka mati berdekatan.
Dua musuh; tetapi sesungguhnya .. dua anak dari Bapa yang di sorga!(NVDK)
Doa: Tuhan Yesus, Engkaulah perdamaianku. Engkau mendamaikan aku yang berdosa dengan Bapa surgawi. Terimakasih Tuhan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar