Jumat, 12 Oktober 2012

PENGUTUSAN SEORANG PELAYAN TUHAN


PENGUTUSAN SEORANG PELAYAN TUHAN

(Sebuah Perenungan Kitab Yesaya 61:1-9)

Seorang pelayan Tuhan seringkali diartikan secara terbatas hanya pada seorang Hamba Tuhan, Pendeta, Gembala atau mereka yang terlibat dalam pemberitaan Firman Tuhan di mimbar gereja saja.
Padahal, kita semua yang telah menjadi anak-anak Tuhan dipanggil untuk melayani Tuhan, sesuai dengan karunia, talenta dan kemampuan yang Tuhan berikan kepada kita masing-masing.Alkitab mengatakan bahwa kita tidak dapat membalas segala kebajikan yang Tuhan telah berikan dalam hidup kita, selain kita hanya dapat melayani Dia lewat penyerahan diri dan segenap hidup kita kepadaNya. (Roma 12:1-2)
Dalam konteks melayani Tuhan, jangan sampai ada seorangpun yang merasa dirinya sebagai “boss” atau “majikan”, tetapi biarlah kita semua menjadi “hamba” yang saling melayani dan mengabdi kepada tuannya, dimana Tuhanlah yang menjadi tuan atau majikan kita yang sesungguhnya, walaupun Dia tidak nampak dengan mata jasmani kita.Haleluya.
Dalam dunia kekristenan sekarang ini, kita melihat adanya orang-orang kaya yang menyerahkan dirinya untuk melayani Tuhan, bahkan tidak sedikit yang kemudian menjadi seorang Pendeta dalam gereja tertentu. Namun sangat disayangkan, kehormatan dan kebanggaannyasebagai seorang tuan, majikan atau boss seringkali tidak dapat dilepaskan dari kehidupannya, sehingga kelakuan dan karakter duniawinya tetap terbawa dalam melayani pekerjaan Tuhan. Ia selalu ingin dihormati dan dipuji sebagai seorang “boss” dalam gereja dan di hadapan jemaat yang dilayaninya.(Yak 2: 1-4)
Kitab Nabi Yesaya pasal 61 memberikan gambaran yang jelas mengenai panggilan dari seorang pelayan Tuhan.Apa yang harus dimilikinya, apa yang menjadi tugasnya dan apa upahnya sebagai seorang pelayan Tuhan. Kiranya lewat perenungkan terhadap pasal ini, membuat kita tidak akan kehilangan visi dan arahhidup kita sebagai seorang pelayan Tuhan.


Diurapi oleh Roh Allah

“Roh Tuhan Allah ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku.” (Yes 61: 1)

Tidak dapat dihindari bahwa seorang yang dipanggil untuk melayani Tuhan harus dipenuhi dengan Roh Tuhan dalam hidupnya.Ini adalah syarat yang utama dan mutlak agar pelayanannya berhasil.Menjadi seorang pelayan Tuhan bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah, yang dapat dipermudah atau dipandang mudah seperti pekerjaan duniawi lainnya.
Seorang pelayan Tuhan harus mendapatkan urapan khusus dari Tuhan.Ia harus ditebus dari hidupnya yang sia-sia dan menyerahkan diri sepenuhnya untuk dipakai oleh Tuhan. (1 Ptr 1: 18) Ia tidak dapat mengabdi kepada dua tuan, dalam arti bahwa hidupnya mau melayani Tuhan tetapi juga maumengikuti keinginan dirinya sendiri dan keinginan dunia.(Gal 5-16-17)
Kita semua sebagai pelayan Tuhan harus belajar untuk bekerja dalam urapan secara pribadi, sebagai seorang pelayan Tuhan dan sebagai kesatuan Tubuh Kristus.Kita tidak boleh bergantung kepada kesanggupan atau karisma kita sendiri, tetapi alangkah baiknya kalau kita memberikan kebebasan sepenuhnya kepada Roh Kudus untuk bekerja melalui diri kita.
Urapan dari Roh Kudusakan membawa hidup kita, pekerjaan dan pelayanan kita ke dalam alam supranatural dimana kita akan melihat hasilnya yang jauh berbeda jika kita melayani tanpa urapan dari Roh Kudus.
Cheryl Ingram dalam bukunya berjudul “Bila Allah Memanggil, IaMengurapi” menulis sebagai berikut:
“Karena Allah serius mengenai panggilan-Nya atas orang-orang yang telah dikhususkan-Nya untuk melayani-Nya, maka kita patut menerima pengurapan Allah dengan sungguh-sungguh.”

“Seseorang yang diurapi oleh Roh Kudus merupakan suatu bejana yang ideal untuk digunakan oleh Allah di dalam pekerjaan-pekerjaan baik-Nya, karena Allah berkenan kepada orang yang ingin bekerja di dalam pengurapan-Nya.Bila Roh Allah berkenan, kuasaNya dilepaskan."


Mengerti Tujuan Pengutusannya

Seorang pelayan Tuhan yang dipanggil untuk melayani Tuhan harus memiliki tujuan yang jelas, sebagaimana yang dikehendaki oleh Tuhan.Ia tidak boleh melayani Tuhan karena tergoda oleh teman-temannya atau ikut-ikutan dengan mereka yang telah lebih dahulu melayani dan dipakai oleh Tuhan. Ia juga tidak boleh melayani Tuhan karena profesi dan bidang pekerjaan lainnya telah tertutup baginya.
Banyak orang yang mau melayani Tuhan, masuk ke Sekolah Alkitab karena ia tidak diterima di sekolah atau perguruan tinggi lainnya. Ada juga yang merasa dipaksa oleh orang tuanya, karena kondisi keluarganya atau karena memiliki ambisi dan motivasi tertentu dalam hidupnya.Yesaya 61: 1-3 mengatakan tentang tujuan pengutusan tersebut sebagai berikut:

Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka “pohon tarbantin kebenaran”, “tanaman TUHAN untuk memperlihatkan keagunganNya.

Dalam dunia dimana kita tinggal, seringkali kita berjumpa dengan orang-orang yang tengah berada dalam keadaan seperti itu.Dunia sekitar kita saat ini bukanlah dunia yang tentram, damai dan kondusif untuk hidup bebas dari beban dan masalah hidup.Berapa banyak orang yang telah mengambil jalan pintas dan mengakhiri hidupnya dengan sia-sia karena berbagai persoalan hidupseperti itu.
Berita Injil yang disampaikan oleh seorang pelayan Tuhan akan menjadi kabar baik bagi mereka yang sengsara, yang remuk hatinya karena dosa dan kejahatan yang menimpa hidupnya, baik secara pribadi maupun sebagai anggota keluarga. Berapa banyak orang yang hidupnya terikat dan tertawan oleh dosa perzinahan, perjudian, obat terlarang, penyimpangan-penyimpangan kejiwaan yang merusak hidupnya dll, sehingga ia tidak dapat melepaskan diri dan hal-hal itu membuat dirinya terpenjara olehnya.
Penyampaian kebenaran Firman Tuhan yang disertai dengan urapan Roh Kudus akan memberikan kelepasan dan penghiburan bagi mereka. Kabar baik yang disampaikan dengan kesungguhan hati akanmenjadi kekuatan dan sukacita bagi mereka, seperti minyak harum yang membangkitkan semangat bagi yang letih lesu dan yang berbeban berat.
Ketengah-tengah dunia dengan keadaan yang seperti itulah kita sebagai pelayan Tuhan diutus dalam dunia ini.Jangan sampai kita memiliki tujuan dan motivasi yang salah, yang tidak sesuai dengan panggilan dan pengutusan yang Allah tetapkan dalam hidup kita. Kalau saja kita mau melakukan tujuan pengutusan Allah bagi kita, maka kita akan melihat penyertaan dan pertolongan Allah yang luar biasa dalam kita melayani Dia.
Sebaliknya, kita tidak usah heran melihat adanya orang-orang yang gagal dan tidak berhasil dalam melayani Tuhan, karena mereka telah menyimpang dari tujuan pengutusan Allah. Kita tentunya ingat perumpamaan Yesus tentang talenta dalam Injil Matius 25: 14-30. Disana diceritakan tentang adanya hamba yang berhasil, tapi ada juga hamba yang gagal untuk menjalankan talenta yang dipercayakan oleh tuannya kepada mereka.


Menerima Upah Seorang Pelayan Tuhan

Sebagai seorang pelayan atau karyawan dalam melakukan pekerjaan duniawi, kita menerima upah untuk kerja keras dan jerih lelah dalam melaksanakan kehendak tuan atau majikan kita. Apaagi dengan kita yang melakukan tugas pengutusan yang diberikan oleh Allah kepada kita selaku pelayan-pelayanNya. Tuhan tidak pernah berhutang kepada hamba-hambaNya yang setia melayani Dia. Ia adalah Allah yang setia terhadap janjiNya. Ia adalah Allah yang penuh dengan hikmat dan kebijaksanaan terhadap para pelayanNya.Dalam Yesaya 61: 6-7 dikatakan sebagai berikut:

Tetapi kamu akan disebut imam TUHAN dan akan dinamai pelayan Allah kita. Kamu akan menikmati kekayaan bangsa-bangsa dan akan memegahkan diri dengan segala harta benda mereka. Sebagai ganti bahwa kamu mendapat malu dua kali lipat, dan sebagai ganti noda dan ludah yang menjadi bagianmu, kamu akan mendapat warisan dua kali lipat di negerimu dan sukacita abadi akan menjadi kepunyaanmu.  

Pada saat kita menjalankan tugas pengutusan yang Tuhan percayakan kepada kita, tidak menutup kemungkinan bahwa kita harus melakukannya dengan susah payah, seringkali kita harus menanggung malu dan menerima penghinaan, ejekan dan sindiran dari orang-orang yang sentimen kepada kita. Barangkali kita juga akan direndahkan dan dipermalukan di hadapan orang banyak. Tetapi kita tidak usah menjadi lemah, karena kita tahu bahwa pengurapanNya ada di atas kehidupan kita.Tuhan menyertai kita dan memberikan kuasa kepada kita untuk dapat melakukannya.Ia adalah Allah yang setia dengan janjiNya bahwa Ia akan menyertai kita hingga kesudahan alam ini.
Predikat sebagai seorang pelayan Tuhan seringkali menjadi bahan ejekan dan penghinaan dari orang lain yang tidak mengalami penebusan dan karya keselamatan dari Allah dalam hidupnya. Mereka tidak mengerti apa yang kita lakukan, karena mereka tidak percaya kepadaNya. Tetapi terpujilah Tuhan, karena Ia tidak melupakan para pelayanNya. Ia akan memberikan upah yang sepadan dan setimpal kepada kita. Kekayaan bangsa-bangsa dan harta benda mereka akan diberikan kepada kita. Semua itu akan diberikan sebagai penghiburan atas pengorbanan kita dalam melaksanakan tugas pengutusan yang diberikanNya kepada kita.
Walaupun demikian, kita tidak boleh terlena, puas diri dan mengasihi semua hal-hal seperti kekayaan dunia, penghormatan atau kenyamanan yang diberikan kepada kita sebagai upah itu.Hendaknya kita menjadi semakin giat lagi dalam melakukan tugas pengutusan yang diberikan-Nya kepada kita.Tugas pengutusan yang diberikan kepada para pelayanNya adalah tugas yang mulia,karena itu biarlah kita taat dan percaya bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita. Dia akanmengurapi kita dan kesanggupan yang diberikan-Nya kepada kita memampukan kita untuk berhasil dalam melaksanakan pelayanan yang ditugaskan olehNya kepada kita.Tetaplah berharap dan bersandar kepada kasih setia-Nya.Terpujilah Tuhan kita.(phm/EMC)

“Tetapi kamu akan disebut imam TUHAN, dan akan dinamai pelayan Allah kita.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar