Amsal 26:20
“Bila kayu habis, padamlah api; bila pemfitnah tak ada, redalah pertengkaran”
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 110; Lukas 22; Hakim-Hakim 7-8
Jika
api telah habis membakar sesuatu, maka ia akan padam. Demikian juga
apabila gosip sampai ke telinga seseorang yang tidak akan meneruskannya,
maka berakhirlah gosip itu.
Gosip,
seperti halnya dosa-dosa yang lain, bagaikan “sedap-sedapan perkataan”
(Amsal 26:22). Kita senang mendengar dan menceritakannya kepada orang
lain karena “rasanya” mengasyikkan. Gosip berakar pada keinginan kita
untuk menyenangkan diri sendiri. Saat kita menjelek-jelekkan orang lain,
kita menganggap seolah-olah diri kita lebih baik.
Karena
itulah, penyebaran gosip sangatlah sulit dihentikan. Diperlukan doa dan
anugerah Allah agar kita dapat menolak menceritakan atau bahkan
mendengarkan gosip, bahkan terhadap sesuatu gosip tersamar dalam
keprihatinan pribadi atau permintaan untuk mendoakan teman yang berbuat
dosa dan bermasalah.
Kita
perlu memohon hikmat dari Allah agar kita dapat mengetahui kapan harus
berbicara, apa yang dibicarakan, dan kapan kita perlu menutup mulut.
Karena “di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang
menahan bibirnya, berakal budi” (Amsal 10:19).
Kerap
kali, lebih bijaksana apabila kita tetap diam atau tidak banyak
mengucapkan kata-kata. Namun, apabila kita harus berbicara, marilah kita
membicarakan hal-hal yang membangkitkan semangat dan mendorong orang
lain untuk lebih dekat dengan Allah, dan bukan hal-hal yang akan
melemahkan dan melukai mereka. “Lidah orang bijak mendatangkan
kesembuhan” (Amsal 12:18).
Hancurkanlah gosip dengan mengabaikannya.
Gbu all...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar