Roma 2:4b
Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 63; Markus 7; Bilangan 9-10
Dua
adegan ini berlangsung pararel. Yang satu di atas gunung, yang lain di
dalam lembah. Di atas gunung, Musa menerima hukum Taurat. Tuhan
memberikan berbagai petunjuk kepadanya, termasuk penetapan Harun sebagai
imam besar. Di dalam lembah, Harun memimpin bangsa Israel selama Musa
naik ke gunung. Apa yang dia lakukan? Membuat patung lembu emas.
Peristiwa
ini menggarisbawahi satu hal: Betapa lapangnya hati Allah! Ia Allah
yang Mahatahu. Ia melihat apa yang dilakukan Harun di bawah sana. Namun,
Ia tetap memberikan petunjuk kepada Musa mengenai peran Harun sebagai
imam. Dan nantinya, Ia tidak membatalkan karunia dan panggilan-Nya atas
Harun.
Pernahkan
Anda membuat "patung lembu emas"? Dalam taraf yang berbeda-beda, kita
semua pernah membangkang terhadap Tuhan - melakukan kesalahan atau
mengalami kegagalan. Hal ini tak jarang membuat kita merasa tidak layak
"dipakai" oleh Tuhan. Berkubang dalam lumpur rasa bersalah, Anda merasa
menghadapi jalan buntu. Bila keadaan semacam ini membelit Anda,
renungkanlah sikap Allah terhadap Harun. Apa pun kesalahan atau
kegagalan Anda, selalu ada kesempatan baru bagi Anda. Kemurahan Allah
jauh lebih besar daripada pelanggaran kita. Kuncinya, kita perlu
menyadari bahwa kemurahan Allah bukanlah pintu belakang untuk menyelinap
dan berkompromi dengan dosa, melainkan sebuah jalan menuju pertobatan.
Maukan Anda menempuhnya?
Jika Anda mau belajar dari kegagalan, Anda belum benar-benar gagal.
Gbu all..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar