1 Korintus 1:27
Tetapi
apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang
yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk
memalukan apa yang kuat.
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 92; Lukas 4; Ulangan 29-30
Heinrich
Pestalozzi pada masa kecilnya dikenal sebagai Henky si bodoh. Ia
menjadi anak yatim semenjak ia berumur 6 tahun. Sebutan si bodoh
ditujukan pada dirinya karena kemampuannya yang sangat terbatas, bahka
di bawah rata-rata. Berkali-kali ia tidak naik kelas. Namun, karena ia
tekun dan tidak mudah putus asa, ia menjadi orang hebat.
Semasa
hidupnya Pestalozzi dikenal sebagai Bapak Pendidikan Modern yang
memiliki konsep memberi perhatian secara pribadi kepada anak didik.
Dengan konsep ini, proses belajar mengajar memungkinkan setiap anak
berkembang secara optimal. Sebelumnya, penyelenggaraan pendidikan
bersifat umum klasikal. Pendidik memberi perhatian kepada anak secara
keseluruhan. Prestasi lain yang berhasil dicapai oleh Heinrich
Pestalozzi adalah membangun lima panti asuhan dan menjadi rektor di
sebuah perguruan tinggi di Prancis.
Saat
ia meninggal, banyak ungkapan yang menunjukkan betapa besar jasaya bagi
sesamanya melalui dunia pendidikan yang ditekuninya. Di antaranya
adalah: "Sang penolong bagi anak-anak malang", "Seorang Kristen yang
menganggap orang lain segala-galanya sementara dirinya sendiri bukan
siapa-siapa".
Di
tangan-Nya tidak ada yang mustahil. Bagi orang yang mau berusaha dengan
sungguh-sungguh selalu ada potensi untuk melejitkan diri. Jika kita
merasa seperti Henky si bodoh, bangkitlah bersama Allah. Kita hantam
kesombongan dunia dengan sikap rendah hati sambil tetap berserah diri.
Setiap orang dapat mencapai kejayaan dalam hal apa pun asal ia menekuni dan mencintai pekerjaannya.
Gbu all...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar