Sabtu, 21 April 2012

Pemimpin Yang Melayani

Pemimpin Yang Melayani PDF Print E-mail
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. (Markus 10:45)

pemimpin_melayani.gifAdalah jamak seorang pemimpin itu dilayani oleh bawahan. Tetapi pernahkah terpikirkan, seorang pemimpin melayani anak buahnya. Saya kenal beberapa pemimpin yg demikian. Mereka siap membukakan pintu siapapun tamu mereka. Menghidangkan makanan dan menemani makan stafnya. Mereka ramah dan ringan tangan menolong orang. Bila saya sebutkan nama mereka tentu sebagian Anda kenal. Sayangnya mereka bukanlah orang yang senang dengan publikasi.
Tuhan Yesus adalah teladan seorang pemimpin yang melayani. Ia melayani manusia berdosa agar mereka bertobat kembali kepada Allah. Ia menegur, menuntun, mengoreksi, menasehati, mengajar dan memberi teladan hidup yang benar. Bahkan Ia rela mati ganti manusia yang berdosa. Ia melakukan banyak hal dan apa saja agar manusia selamat semata-mata karena kasihNya.
Kita berdosa karena pilihan kita. Kita terhukum karena pelanggaran kita. Kita hina karena dosa kita. Tuhan bisa saja memilih tetap tinggal di surga dan bersikap tak acuh kepada kita. Sesungguhnya tidak ada alasan lain Tuhan mau melayani kita selain karena kasihNya kepada manusia.
Kasih memampukan seorang pemimpin melayani dengan benar. Tanpa kasih perbuatan melayani seorang pemimpin itu semu. Berbeda antara yang tampak dan yang di hati. Tanpa kasih perbuatan melayani seorang pemimpin itu pasti berakhir cepat. Berganti dengan arogansi seorang yang punya kuasa. Dari tadinya melayani sekarang ganti minta dilayani bagai seorang raja kecil.
Itulah sebabnya bila kita seorang pemimpin - entah itu di perusahaan atau pada komunitas tertentu - dan kita ingin melayani, milikilah kasih Allah. Bila kita mengasihi Allah, maka kasih Allah akan limpah mengalir dalam hidup kita. Pada gilirannya kasih Allah itu akan meluap keluar kepada orang lain. Kita tidak lagi melihat orang lain rendah dan harus melayani kita, tetapi menganggap mereka sebagai sasaran dari kasih Allah sehingga mereka layak untuk dilayani. Dan bila kita seorang pemimpin yang melayani, maka Allah pun akan lebih lagi melayani kita.(TW)
Doa: Tuhan Yesus, aku berterimakasih atas kesempatan yang Engkau berikan  untuk melayani orang lain. Aku mau melayani dengan kasih-Mu.  Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar