Jumat, 13 April 2012

"Di balik Belokan Hidup Kita, ada Pengalaman Indah yang Terjadi."

Hal-hal yang tidak terduga ternyata lebih mengasyikan dibanding beberapa hal yang telah direncanakan. Siang kemarin ketika saya merasa lapar dan dirumah tidak ada makanan sedikitpun, saya menelepon salah satu teman yang “off” jatah libur. Saya mengajak teman itu makan dan ia mengiyakannya dan jadilah saya menjemputnya.

Ternyata teman itu di kos bersama dua teman lain yang kebetulah dapat jatah masuk kerja sore hari dan salah satu teman itu sedang pergi beli sayur dan lauk. Tak beberapa lama teman yang beli sayur datang dan saya malah ditawari makan bersama dengan mereka. Sungguh hal yang membuat saya bahagia, dimana memang saya sangat lapar karena semalam dan pagi perut belum bersentuhan dengan makanan.

Sewaktu kami makan bersama saya tanyakan pada mereka,” berapa tadi beli sayur dan lauk??”. Teman menjawab,” sudahlah makan saja gak usah mikir berapa harganya, malu diketahui mas petrus”. Saya tanya lagi, ”bukan begitu? saya ingin tahu karena besok saya mau masak sendiri dan beli sayur dan lauk ini juga”. Teman yang beli makanan menjawab,” Rp.9.000,00”. Tanya saya,” tadi pakai uang siapa?’. Jawab salah satu teman,” patungan masing-masing Rp. 3.000,00, beli sayurnya Rp. 3.000,00 dan lauknya Rp. 6.000,00”. Memang lauk yang dibeli tahu dan tempe goreng dan dengan Rp. 6.000,00 sudah mendapat 12 potong sedang, cukup untuk lauk kami berempat. Pengalaman hari yang membahagiakan, makan bersama dalam kebersamaan.

Setelah makan salah satu teman bilang,” inilah kegembiraan itu, boleh bersuka cita bersama dalam kebersamaan dan berbagi bersama dalam suka dan duka”. Saya menjawab,” inilah hidup yang lebih bermakna, dalam kemiskinan kita belajar menjadi kuat, dalam penderitaan kita belajar menjadi setia serta dalam kemiskinan dan penderitaan kita belajar untuk saling meneguhkan”. Teman itu menjawab,” kami bukan orang miskin dan kami bukan orang menderita karena kemiskinaan dan menderita hanya pada rasa dan kami tidak merasakanya”. Jawab saya,” Yupp, sipp. Kita orang-orang yang tidak memiliki apa-apa tetapi juga memiliki segalanya karena kita tidak pernah berkekurangan dalam segalanya”. “Yang membedakan kita dengan orang lain hanyalah gengsinya saja”, jawab teman itu. Sambung saya,” gengsilah yang membedakan kita dengan banyak orang, mereka makan ditempat yang mewah dan mahal harganya tapi rasanya sama dengan yang kita makan yaitu enak dan bergizi dan jika sudah enak dan bergizi maka cukuplah bagi diri kita”. Setelah selesai makan, kedua teman melakukan persiapan masuk kerja dan saya pulang ke rumah. Jadilah siang ini saya makan dengan rekan-rekan dalam kesederhanaan dan kegembiraan karena ada kebersamaan dan peneguhan yang dilakukan.

Peristiwa makan menjadi peristiwa yang istimewa karena di sana ada syukur dari apa yang telah diperoleh walaupun “hanya” sayur sederhana dengan tahu dan tempe namun bukan makanannya itu yang istimewa tapi kebersamaan dan cinta yang diperoleh dari peristiwa makan ini. Sungguh membahagiakan dapat merasakan kebersamaan dalam sukacita yang berlimpah itu. Inilah peristiwa Allah ada dalam kebersamaan makan. Syukur kepada Allah yang adalah baik telah memberikan rejeki yang boleh dinikmati dan dari rejeki ini orang menemukan kegembiraan dan penyertaannya. Bukan hal yang mewah dengan harga mahal tetapi hal sederhana dengan harga yang terjangkau. Maka, kegembiraan itu sebenarnya tidak harus dibayar dengan harga mahal tetapi dari hati yang selalu mau terbuka pada penyelenggaraanNya.

“Belokan jalan” yang boleh terjadi siang kemarin menghantar saya pada “pertemuan’ dengan pengalaman indah yang tidak akan terlupakan begitu saya. Kalau saya tidak menelepon teman untuk makan siang dan saya tidak mau makan bersama mereka karena “merasa” tidak enak atau tidak cocok dengan makananya maka pengalaman “Religius” akan cinta dan kebersamaan itu pasti tidak akan terjadi dan hidup terlewatkan tanpa kesan. Maka, setiap belokan dalam hidup sebenarnya adalah indah dan menyenangkan kalau orang bersedia menikmati dan menjalaninya. Alangkah indah dan romantisnya kalau kita boleh bertemu, bersama dan melakukan hal istimewa dalam hidup walaupun hal istimewa itu sangat sederhana. Yang menjadikan sesuatu istimewa bukan besar dan hebatnya perbuatan tetapi cinta dan syukur yang boleh diucapkan dari kejadian itu.

Semoga hidup Anda juga selalu dipenuhi dengan cinta dan syukur dari setiap belokan yang terjadi dan Anda menemukan Tuhan dari setiap belokan. Sungguh Tuhan ada dimana-mana dan dalam segalanya. Jadi, dimanapun hidup kita kegembiraan akan dapat kita temuakan disana. Kita tidak harus membatasi diri dengan pandangan orang akan apa yang “terjadi” dalam diri kita karena kegembiraan dan syukur itu ada dalam rasa yang boleh kita alami. “kami bukan orang miskin dan orang menderita karena kami tiadak merasakanya”. Inilah kalimat sederhana yang membekas di hati saya dari apa yang dikatakan oleh teman saya itu. “Saya tidak merasakan sebagai orang miskin dan menderita karena kami boleh bersyukur dari apa yang terjadi dan bolah dialami dalam berkatNya” Rasa inilah yang membedakan banyak orang. Orang merasa menderita karena hidup dalam kekurangan dan “makan” seadanya. Tap,i bagi mereka yang telah menemukan arti kegembiraan semua yang terjadi adalah indah dan pantas disyukuri.

Hari ini saya belajar sebagai orang kaya dalam keadaan yang sangat sederhana karena makan Rp. 9.000,00 untuk empat orang. Ternyata diri tetap hidup dan masih boleh ada walaupun makan demikian dan ini nyata dalam diri rekan-rekan sini. Maka syukur kepada Allah yang telah boleh menemukan saya dengan pribadi-pribadi sederhana namun hidup dalam iman yang besar akan Allah. Semoga kita boleh belajar dari kesederhaan ini dan boleh mensyukuri apa yang terjadi dalam diri kita.

Salam dalam cinta untuk membangun dunia dengan syukur akan kebaikan dan penyertaan Allah.

GBU ALL...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar