Jumat, 06 Januari 2012

BUAH KEMURAHAN ALLAH

BUAH KEMURAHAN ALLAH
Banyak kegiatan yang asyik untuk dilakukan, membicarakan dan mengkritik orang mungkin termasuk didalamnya. Itu sebabnya siaran infotainment dan dialog di televisi mengkritisi para politikus cukup diminati. Untuk membicarakan orang, seseorang harus jeli mencari keburukan orang lain.

Yesus mengingatkan bahwa buah dari menerapkan kemurahan Allah adalah mampu mengampuni daripada menghakimi dan menghukum. Upaya mengangkat diri sendiri dengan cara menunjuk kelemahan orang lain juga sangat bertentangan dengan kemurahan Allah. Kemurahan Allah mengajarkan kita melihat orang lain dengan mata bersih dan tulus sehingga sanggup menemukan segi positif mereka.

Kecuali Yesus, tidak ada orang yang hanya memiliki kebaikan. Sebaliknya tidak ada orang yang hanya memiliki keburukan. Itu berarti selalu ada sisi baik dalam diri manusia. Sisi baik itulah yang seharusnya dilihat dan dibicarakan untuk menjadi contoh. Sebagaimana kita ingin dinilai positif, demikian hendaknya kita melihat kebaikan orang lain. Untuk itu dibutuhkan kerendahan dan ketulusan hati. Bukan berarti sikap kritis tidak dibutuhkan. Yesus mengingatkan bahwa kemurahan Allah mengajar orang bersikap kritis terhadap diri sendiri. Dengan menyadari betapa besar kelemahannya, seorang akan malu untuk menghakimi.

Bacaan diambil dari kitab Lukas 6 : 37-42

Tidak ada komentar:

Posting Komentar