Senin, 09 Januari 2012

BELAJAR MENAHAN DIRI

BELAJAR MENAHAN DIRI
Adalah sesuatu yang sangat sulit apabila kita harus terus berdiam diri dalam hubungan dengan orang lain. Kecenderungan yang terjadi adalah kita selalu ingin mengeluarkan pendapat, yang kadangkala menjurus pada perdebatan dan memancing amarah.

Firman Tuhan mengingatkan kita agar lebih banyak mendengar dari pada berbicara. Mengapa? Karena jikalau kita terlalu banyak berbicara, maka akan muncul bahaya menonjolkan diri dan berupaya untuk memaksakan kehendak. Sebaliknya, kalau kita mendengar orang lain, berarti kita memberikan perhatian yang berbicara dengan kita. Dengan lebih banyak mendengar bukanlah berarti kita tidak boleh mengeluarkan pendapat. Kita boleh saja mengeluarkan pendapat tetapi tidak berarti kita memaksakan pendapat kita, yang pada akhirnya akan menjerumuskan kita dalam amarah, ketika apa yang kita katakan sulit diterima orang lain.

Menurut Yakobus, amarah itu tidak mengerjakan kebenaran Allah karena amarah akan merusak hubungan antar sesama manusia dan itu juga berarti akan merusak hubungan kita dengan Allah. Agar hubungan dengan sesama tidak rusak dan hubungan dengan Allah pun tetap terjaga, maka kita perlu membuang segala amarah kita dan salah satu caranya adalah dengan sikap lebih banyak mendengar dari pada berbicara.

Dengan sikap itu akan lebih banyak mendengar dari pada menonjolkan diri serta memaksakan kehendak kita. Dengan demikian kita akan selalu terbuka menyambut Firman Allah yang selalu memperbaharui hiduo kita. Kita juga akan selalu berupaya untuk hidup berdamai dengan semua orang. Dalam setiap kesempatan kita belajar untuk tetap bersikap lemah lembut kepada orang-orang di sekitar kita agar kedamaian selalu dapat kita rasakan.

Bacaan diambil dari kitab Yakobus 1 : 19-21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar