Kamis, 13 Oktober 2011

Altruisme

AltruismePDFPrintE-mail
sombong.jpgJangan seorang pun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain. (1 Korintus 10:24)

Kata yang berarti: “Sifat mementingkan kepentingan orang lain” ini, mungkin termasuk jarang (dalam hal intensitasnya) dan lemah (dalam hal motivasinya), untuk kehidupan modern yang liberal dan egoistic. Dalam lingkungan gereja Tuhan, kecenderungan ini tidak serta merta melemah, sebaliknya seperti yang pernah dikeluhkan Paulus dalam bagian kedua surat Korintus “kami tidak sama dengan orang lain yang mencari keuntungan dari Firman Allah” (2 Kor.2:17), membuktikan bahwa sepanjang sejarah gereja, kecenderungan selfish (lawan kata altruism), menjadi bahaya laten yang merusak pertumbuhan iman seseorang.
Abraham Maslow mengajukan 2 nama tokoh Besar, yang dinilainya telah mencapai tahap altruisme: Eleanor Roosevelt sebagai orang yang menunjukkan kepedulian kepada semua manusia dan berusaha meningkatkan kehidupan manusia dan Abraham Lincoln sebagai pribadi yang memperjuangkan pemikiran moral mengenai kebebasan, dengan melakukan pengorbanan pribadi yang besar.
Jika dilihat dari komentar Maslow, satu hal yang dimiliki oleh kedua tokoh tersebut adalah “Pengabdian”. Rasul Petrus dalam tulisannya di 1 Pet.5:2 juga menasihatkan pembacanya untuk melayani dengan hati gembala dengan kerelaan mengabdi, bukan mencari keuntungan sendiri. Maka satu hal pula yang perlu kita pikirkan adalah, jika kedua tokoh Besar tersebut, bisa melakukan kualitas hidup yang baik seperti itu, mengapa kita yang berusaha sungguh-sungguh dalam Tuhan kuatir/ takut kehilangan apa yang inginkan.
Carilah dulu Kerajaan sorga, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.
Doa: Tuhan Yesus, jangan biarkan diriku terjebak lebih mementingkan diri sendiri daripada kepentingan orang lain. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar