Ayat bacaan: Keluaran 23:9
====================
"Orang
asing janganlah kamu tekan, karena kamu sendiri telah mengenal keadaan
jiwa orang asing, sebab kamupun dahulu adalah orang asing di tanah
Mesir."
Salah
satu pekerjaan saya adalah mengajar di sebuah kursus desain. Ada yang
jangka waktu belajarnya 6 bulan, ada yang hanya sebulan, dan ada pula
yang intensif dalam seminggu. Dalam waktu sesingkat itu, saya pun harus
membuat siswa siswi dapat beradaptasi dengan cepat. Kenapa demikian?
Karena saya akan lebih mudah mentransfer ilmu jika mereka sudah
benar-benar "in" dan merasa nyaman. Umumnya kursus, tingkatan
usia pun beragam, mulai dari remaja sampai orang yang sudah tua. Latar
belakang pendidikan mereka juga beragam, ada yang dari SMU, ada yang
sedang atau baru lulus kuliah, ada yang sudah bekerja dengan berbagai
profesi. Sebut saja dokter, pegawai kantoran sampai penyanyi dangdut.
Latar belakang yang berbeda-beda ini tentunya memerlukan pendekatan yang
berbeda pula. Semua itu harus cepat saya lakukan, karena masa belajar
mereka sangat singkat. Selama beberapa tahun berada dalam kondisi
seperti itu, saya terbiasa untuk melakukan proses adaptasi dalam waktu
sangat singkat. Karenanya untuk masa matrikulasi atau penyesuaian dasar
untuk mengikuti pendidikan pun seringkali ditugaskan pada saya, meskipun
pada kelas yang bukan bidang saya. Intinya, bagaimana saya bisa membuat
mereka tidak lagi merasa asing dengan lingkungan pendidikan mereka yang
baru, dan bagaimana memotivasi mereka agar mereka dapat mengikuti
pelajaran dengan lebih bersemangat. Ada yang mudah karena orangnya
nyantai atau humoris, ada pula yang susah karena orangnya tertutup,
merasa rendah diri, segan dan lain-lain. Salah satu metode awal yang
saya lakukan adalah menghafal nama mereka satu persatu, dan umumnya
mereka akan lebih cepat akrab dan merasa nyaman jika mereka mengetahui
bahwa pengajar mereka mengenal nama mereka. Pola pendekatan lain
tergantung apa yang saya baca dari pribadi masing-masing, dan semuanya
harus cepat saya lakukan agar tidak ada waktu terbuang.
Dalam
dunia pekerjaan, pendidikan dan lingkungan tempat tinggal kita akan
selalu berhadapan dengan pendatang baru. Banyak di antara pendatang baru
mendapatkan bentuk diskriminasi sampai intimidasi. Salah seorang teman
saya pernah hanya bertahan seminggu di sebuah perusahaan karena
menurutnya dia tidak dipedulikan teman-teman sekerjanya. Tidak pernah
membalas sapa, membuang muka, dan memprotes apapun yang ia kerjakan.
Bentuk-bentuk perlakuan seperti ini akan terus terjadi di berbagai
tempat pada pendatang baru. Kita sebagai anak-anak Tuhan jangan sampai
ikut-ikutan seperti itu. Ketika orang masih merasa asing pada sebuah
lingkungan, kita seharusnya mengulurkan tangan menyambut dan membuat
mereka merasa nyaman. Musa dalam beberapa kesempatan mengingatkan kita
akan hal tersebut, seperti yang bisa kita baca dalam Keluaran 23:9
mengenai peraturan hak manusia, dalam Keluaran 22:21 mengenai peraturan menghadapi orang yang tidak mampu,
juga dalam Imamat 19:33-34. Musa mengingatkan umat Israel pada waktu
itu untuk tidak menindas, justru harus mengasihi orang asing karena
mereka pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi orang asing di Mesir.
Dalam Imamat 19:33-34 tertulis "Apabila seorang asing tinggal padamu
di negerimu, janganlah kamu menindas dia.Orang asing yang tinggal padamu
harus sama bagimu seperti orang Israel asli dari antaramu, kasihilah
dia seperti dirimu sendiri, karena kamu juga orang asing dahulu di tanah
Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu." Ini sebuah peraturan yang
mengharuskan kita untuk mengasihi dan memperlakukan orang asing sama
seperti yang kita buat terhadap diri sendiri.
Sebagaimana dua
hukum terutama yang diajarkan Yesus, kita harus mengasihi orang lain
seperti kita mengasihi diri kita sendiri, termasuk pada orang asing.
Hindari pemikiran kaum mayoritas vs kaum minoritas, hindari
bentuk-bentuk diskriminasi, hindari pemikiran bahwa kita berkuasa lebih
atas mereka hanya karena mereka masih asing dalam lingkungan kita.
Sebagaimana Yesus mengasihi kita, seperti itu pula kita harus mengasihi
orang lain. "Dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus
juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita
sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah." (Efesus 5:2). Tuhan ingin anak-anakNya tampil beda,tidak serupa dengan dunia ini, dan hidup dengan kemampuan mengetahui apa yang baik dan berkenan di hadapan Allah.
(Roma 12:2). Ketika ada orang asing atau pendatang baru yang masuk ke
dalam kehidupan kita, sapalah mereka, ucapkan selamat datang dan bantu
mereka untuk bisa merasa nyaman.
Hindari bentuk penindasan dan bagikan kasih kepada orang lain, seperti kita dipenuhi kasih Kristus
GBU ALL...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar