Ada
seorang ibu yang sangat takut akan Tuhan. Ibu ini sangat mengasihi
Tuhan. Ibu ini mengalami banyak ujian dari Tuhan. Baru satu tahun, ibu
ini ditinggal pergi oleh suami tercinta karena kanker paru. Setelah itu,
anak kedua dari ibu ini divonis dokter menderita kanker darah dan
membutuhkan pencangkokan sumsum tulang belakang. Masalah anaknya belum
selesai datang pula masalah baru dimana sang ibu menderita kanker usus.
Singkatnya, banyak masalah yang dihadapi oleh ibu ini.
Di
tengah banyak permasalahan yang dihadapi sang ibu, ada satu hal yang
patut dicontoh dari sang ibu ini. Ibu ini tidak pernah terlihat sedih
atau menderita dan bahkan tidak pernah sekalipun menyalahkan Tuhan.
Suatu
pagi, ketika sang ibu sedang berbelanja ke pasar, ada satu ibu-ibu yang
heran dan memberanikan diri untuk bertanya apakah rahasianya yang
membuat sang ibu tersenyum dan tidak pernah mengeluh dan selalu
bersukacita.
Sang
ibu menjawab katanya " Memang masalah yang saya hadapi sangat berat
akan tetapi itu tidak bisa membuat saya putus asa apalagi bersedih dan
menyesali permasalahan itu. Salah satu hal yang membuat saya tidak bisa
bersedih pada masalah yang menimpa saya adalah saya melihat rencana
Tuhan yang indah di balik permasalahan itu, saya TIDAK melihat masalah
itu tapi saya melihat tangan TUHAN yang menopang saya ketika masalah itu
datang sehingga saya kuat dan dapat bersukacita di tengah penderitaan.
Dalam
kehidupan ini, setiap manusia yang hidup di dunia ini tidak ada satu
orangpun yang tidak akan tidak menghadapi masalah, kecuali orang yang
sudah meninggal. Namun, saat ini bagaimana kita dapat bersukacita di
tengah penderitaan seperti dihimbau dalam surat Paulus dalam Filipi 4:4
dan I Tesalonika 5: 17?
Sebelum
menjawab hal ini, saya mau memaparkan bahwa tidak mudah untuk
bersukacita di tengah penderitaan. Bersukacita disini bukan berarti
tertawa terbahak-bahak, tidak menangis pada waktu masalah datang.
Bersukacita disini dilihat dari kata bahasa Inggrisnya adalah JOY bukan
Happy. Ada perbedaan antara JOY dan Happy. JOY adalah satu keadaan
dimana seseorang masih bisa berbahagia dan bersukacita dalam menghadapi
masalah bukan bersukacita pada saat tidak ada masalah/ saat mendapatkan
hadiah atau keberhasilan. Dalam segala keadaan sakit atau sehat, gembira
atau sedih, sukses atau gagal, bisa bersukacita dalam Tuhan. Sedangkan
Happy adalah satu keadaan dimana seseorang merasa bahagia dalam
saat-saat bahagia tertentu misalnya saat ultah mendapat hadiah, saat
berhasil, atau naik pangkat dan lainnya.
Pada
waktu itu yang mendasari kondisi jemaat Filipi adalah Jemaat Filipi
memiliki banyak masalah dan mengalami penganiayaan namun Paulus
menghimbau supaya jemaat di Filipi bisa bangkit dari kesedihan bukan
terus menerus hidup dalam kesedihan atau berlarut-larut dalam duka. Saat
ini, apakah permasalahan kita? Mungkin dari antara kita ada yang
mengalami masalah ekonomi, penyakit, pekerjaan, dll akan tetapi
janganlah terus bersedih. Bangkitlah dan belajarlah untuk berani maju,
belajarlah seperti jemaat Filipi yang bisa bersukacita senantiasa dalam
Tuhan. Kita akan dapat bersukacita dalam Tuhan apabila kita memandang
pada Tuhan dan menyerahkan pergumulan kita di hadapan Tuhan. Karena itu,
saya dan kita semua belajarlah untuk bersukacita di tengah penderitaan.
Pandang Tuhan dan bukan pandang masalah.
Biarlah
artikel ini menjadi berkat bagi semua orang khususnya bagi orang yang
sedang mengalami penderitaan atau kesedihan yang sangat dalam.
Pandanglah Tuhan maka kita akan dapat bersukacita. Tuhan memberkati kita
semua. Amin.
GBU ALL...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar