Ayat bacaan: Habakuk 2:9
=====================
"Celakalah
orang yang mengambil laba yang tidak halal untuk keperluan rumahnya,
untuk menempatkan sarangnya di tempat yang tinggi, dengan maksud
melepaskan dirinya dari genggaman malapetaka!"
"There
are 555 million firearms in worldwide circulation, one for every 12
people. The only question is, how do we arm the other 11?" Ini pertanyaan yang mengawali kisah film Lord Of War.
Yuri Orlov (Nicolas Cage) melihat peluang dari berbagai kekerasan yang
terus terjadi di dunia, baik dari premanisme, gang, pertikaian kelompok
separatis hingga perang. Kebutuhan akan senjata di dunia ini tidak ada
habisnya, setiap hari ada orang yang bertikai, setiap hari ada yang
saling bunuh. Hidup manusia dan kekerasan seolah menjadi sesuatu yang
tak terpisahkan, dan untuk itu semua mereka butuh senjata. Peluang itu
dicium oleh Yuri yang kemudian berkarir menjadi pemasok senjata
terbesar di dunia.
Lord of War menggambarkan sisi
kekerasan manusia secara nyata. Berbagai adegan pembunuhan baik pria,
wanita bahkan anak-anak akan membuat penonton tercekam. Anak-anak di
bawah umur memanggul senjata dan diajar berperang. Mengerikan, tapi
semua itu memang terjadi di berbagai belahan dunia. Bagi Yuri, semua
yang ia lakukan hanyalah bisnis semata. Dia tidak peduli apa yang orang
akan lakukan dengan senjata jualannya, yang penting dagangannya laku.
Dia tidak ingin ada yang terbunuh, tapi lebih dari segalanya, ia
hanyalah menjual produk. Dalam film ini kita akan melihat bahwa Yuri
kehilangan semua orang yang ia cintai satu persatu. Ia menyembunyikan
segala kejahatannya dengan rapi dari keluarganya, ia pintar berkelit, ia
sukses dan kaya, tapi damai dan sukacita hilang dari hidupnya. Kita
akan melihat juga ada banyak kesempatan untuk bertobat, Tuhan
berkali-kali mengetuk pintu hatinya, tapi Yuri tetap mengeraskan hati
dan meneruskan apa yang ia bisa lakukan meskipun harga dan konsekuensi
yang harus ia bayar sungguh mahal. Ia ditinggalkan anak dan istrinya,
saudaranya terbunuh, orangtuanya tidak lagi mengakuinya sebagai anak, ia
terus hidup dalam dosa yang terus mendapat pembenaran menurut dirinya
sendiri.
Dalam hidup kita akan bertemu dengan berbagai peluang
untuk memperkaya diri lewat jalan sesat. Selalu ada banyak godaan yang
jika tidak hati-hati akan membuat kita bergelimang dosa dan kekejian di
mata Allah meskipun hal tersebut bisa mendatangkan keuntungan yang tidak
sedikit. Ada banyak anak-anak Tuhan akhirnya terjerumus dalam dosa,
mulai dari korupsi, konspirasi dan lain-lain hanya karena tidak kuasa
melawan arus sesat dalam pekerjaan atau pertemanannya. Ayat bacaan hari
ini menegur dengan tegas orang-orang yang mendapatkan keuntungan lewat
cara yang tidak halal. Disembunyikan seperti apapun, Tuhan akan tetap
mengetahui segala perbuatan kita. Paulus berulang kali mengingatkan
untuk menjauhi segala jenis kejahatan. "Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan." (1 Tes 5:22) , "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik."(1 Kor 15:33),"Hati-hatilah,
supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan
palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak
menurut Kristus."(Kol 2:8) dan masih banyak lagi. Semua peringatan
ini penting untuk terus kita ingat, karena peluang, kesempatan dan
godaan untuk jatuh ke dalam dosa yang dibenci Tuhan akan terus ada
disekitar kita. "Orang-orang fasik berjalan ke mana-mana, sementara kebusukan muncul di antara anak-anak manusia." (Mazmur 12:8)
Ketika
kita tahu bahwa dunia ini penuh dengan kekejaman dan kekerasan, kita
seharusnya semakin aktif mengenalkan kasih sejati Kristus yang
menyelamatkan. Kita seharusnya menjadi saluran kasih kepada sesama kita,
bukan malah menjadi ikut-ikutan arus sesat atau bahkan menjadi penyedia
sarana untuk itu atas dasar bisnis atau apapun. Perbedaan nyata antara
anak-anak Allah dan anak-anak iblis adalah nyata. "Inilah tandanya
anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat
kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang
tidak mengasihi saudaranya." (1 Yohanes 3:10). Seperti dalam film,
kita lihat Yuri tidak bertobat, tidak dihukum dan terus melanjutkan
pekerjaan jahatnya hingga di akhir film, terkadang kita melihat pula
bahwa banyak orang-orang berperilaku jahat terus merajalela di dunia
ini. Salomo menulis "Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat."
(Pkh 8:11). Tapi itu tidak berarti bahwa Tuhan mentolerir kejahatan.
Lewat kejahatan dan kesesatan kekayaan bisa datang, umur bisa panjang,
tapi tetap akan ada banyak yang harus dikorbankan, akan ada konsekuensi
yang harus dibayar dengan harga mahal. "Walaupun orang yang berdosa
dan yang berbuat jahat seratus kali hidup lama, namun aku tahu, bahwa
orang yang takut akan Allah akan beroleh kebahagiaan, sebab mereka takut
terhadap hadirat-Nya."(Pkh 8:12). Kita harus hidup menurut Kristus
dan menjauhi dosa, apapun alasannya. Kejahatan akan terus ada di sekitar
kita. Orang jahat dan penipu akan terus bertambah jahat, mereka akan
terus menyesatkan dan disesatkan, tapi kita harus terus berpegang teguh
pada kebenaran yang berasal dari Tuhan agar terhindar dari segala
kesesatan (2 Tim 3:13-14). Hidup damai sejahtera, kebahagiaan, damai
sukacita dan cinta kasih akan selalu beserta orang yang selalu hidup di
jalan Tuhan.
Tidak ada toleransi untuk dosa. Teruslah berpegang pada tangan Tuhan agar kita tidak terseret arus sesat yang deras
GBU ALL...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar