Tentara
komunis telah menemukan kelompok pemahaman Alkitab yang mereka anggap
ilegal. Ketika sang pendeta sedang membaca Alkitab, tiba-tiba tentara
komunis mendobrak pintu sambil menteror orang yang berkumpul untuk
mengadakan persekutuan itu dengan menggunakan pistol. Mereka meneriakkan
ancaman dan hinaan, mereka mengancam akan membunuh semua orang Kristen.
Komandan tentara komunis itu mengarahkan pistolnya ke arah sang pendeta
sambil berteriak, "Serahkan kepadaku Alkitabmu."
Dengan
penuh keengganan, Alkitab itu diserahkannya karena itu adalah benda
yang paling berharga yang dimilikinya. Dan dengan tawa mengejek, si
komandan melemparkan firman Allah itu ke lantai dekat kakinya. Ia
melotot kepada kelompok kecil itu sambil berkata, "Kami akan melepaskan
kalian jika kalian mau meludahi buku yang berisi kebohongan ini. Siapa
pun yang tidak mau meludahi buku itu, akan ditembak." Orang-orang itu
tidak memiliki pilihan lain kecuali menuruti apa yang menjadi perintah
komandan.
Seorang
tentara mengacungkan pistol kepada salah seorang dari kelompok itu,
"Kamu duluan." Pria itu perlahan berdiri dan berlutut di samping Alkitab
itu, dengan berdoa "Bapa, tolong ampuni aku," ia meludah dan berjalan
ke pintu. Tentara mundur dan memperbolehkannya keluar. Tentara itu
kemudian menyuruh seorang wanita, sambil berurai air mata, ia nyaris
tidak sanggup melakukan apa yang diperintahkan kepadanya. Ia meludah
hanya sedikit, tetapi itu sudah cukup dan ia pun diizinkan pergi.
Dengan
tenang, seorang gadis muda maju. Dan dengan penuh kasih pada Tuhannya,
ia berlutut lalu mengangkat Alkitab itu. Disekanya ludah-ludah itu
dengan gaunnya, sambil berdoa, "Ampunilah apa yang telah mereka lakukan
kepada firman-Mu ya Tuhan." Dan seketika itu pula tentara komunis itu
memuntahkan peluru menembus kepala gadis itu.
GBU ALL...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar