Filipi 2:30
Sebab
oleh karena pekerjaan Kristus ia nyaris mati dan ia mempertaruhkan
jiwanya untuk memenuhi apa yang masih kurang dalam pelayananmu kepadaku.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 149; Wahyu 5; Ester 1-2
Pada
tanggal 4 Desember 2006, seorang prajurit berumur 16 tahun melihat
sebuah granat dilemparkan ke atas dan jatuh ke dalam mobil perang yang
diawakinya bersama 4 orang temannya. Dia berada di atas kendaraan
memegang senapan mesin dan masih memiliki waktu untuk melompat keluar
untuk menyelamatkan diri. Namun sebaliknya, ia melompat ke dalam tepat
di atas granat. Sebuah tindakan pengorbanan demi menyelamatkan empat
rekan prajurit lainnya.
Tindakan
pengorbanan yang tidak terjelaskan ini membuat kita mengerti mengapa
Alkitab bahwa kasih jenis ini lebih berharga daripada kepandaian atau
iman (1 Korintus 13:1-3).
Kasih
seperti ini sulit ditemukan – membuat Rasul Paulus mengeluh bahwa lebih
banyak orang peduli pada dirinya sendiri dari pada kepada Kristus
(Filipi 2: 21). Itu sebabnya Paulus juga sangat bersyukur atas
keberadaan Epafroditus, seorang rekan sekerja dalam ladang Allah yang
rela berkorban bahkan tidak memperdulikan hidupnya untuk melayani orang
lain (ayat 30).
Jika
kita tidak pernah menempatkan diri kita dalam posisi orang lain, mari
kita teladani Epafroditus. Dia telah menunjukkan langkah pertama dengan
teladan hidupnya. Kasih yang rela berkorban seperti ini bukanlah sesuatu
yang normal atau alami, dan tidak juga berasal dari diri kita sendiri.
Hal ini lahir dari Roh Kudus, yang memberikan kita keinginan dna
kemampuan untuk merasakan apa yang orang lain rasakan, sebuah belas
kasihan dari Tuhan.
Pengorbanan
adalah sinonim dari kata kasih, jika Anda berkata mengasihi tanpa
pernah berkorban bagi orang tersebut, maka Anda sedang membual.
GBU ALL...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar