Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Amsal 3:5
Suatu
hari, ada seorang pelukis terkenal sedang menyelesaikan lukisannya.
Lukisannya sangat bagus dan akan diperlihatkan pada saat pernikahan
Putri Diana. Sang pelukis sangat senang ketika menyelesaikan lukisannya
dan memandangi lukisannya yang berukuran 2x8 m dengan kagum. Sambil
memandangi lukisan tersebut tanpa disadari, ia telah berjalan mundur dan
tidak melihat ke belakang. Dia terus berjalan mundur hingga di
belakangnya adalah ujung dari gedung tersebut yang tinggi sekali.
Tinggal satu langkah lagi dia akan terjatuh dan mengakhiri hidupnya.
Salah seorang melihat pelukis tersebut dan hendak berteriak untuk
memperingatkannya, tapi tidak jadi karena dia berpikir mungkin ketika
mendengar teriakannya, pelukis itu akan kaget dan malah jatuh ke
belakang. Kemudian orang tersebut mengambil kuas dan cat yang ada di
depan lukisan, lalu mencoret-coret lukisan tersebut sampai rusak.
Pelukis tersebut sangatlah marah dan maju hendak memukul orang tersebut,
tapi beberapa orang yang ada di situ menghadang dan memperlihatkan
posisi pelukis tadi yang nyaris jatuh.
Sahabat... Kadang-kadang kita telah melukiskan masa depan kita dengan
sangat bagus dan memimpikan suatu hari yang indah. Tetapi lukisan itu
'kelihatannya' dirusak oleh TUHAN, karena TUHAN melihat bahaya yang ada
pada kita kalau kita terus melangkah. Kadang-kadang kita marah, jengkel
dan kecewa terhadap TUHAN. Tapi perlu kita ketahui, TUHAN selalu
menyediakan yang terbaik untuk kita, anak-anak-Nya. Percayalah kepada
TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu
sendiri!(do)
Doa: Tuhan pegang hidupku dan tuntun setiap langkahku. Amin.
Gbu all..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar