Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku. Yohanes 15:27
Seorang
muda ateis sedang mengikuti pelatihan Olimpiade menyelam. Satu-satunya
“informasi tentang Tuhan” yang pernah ia dengar datang dari seorang
sahabat Kristennya. Pemuda ateis ini tidak pernah terlalu menanggapi
“khotbah” sahabatnya, meski setiap kali berjumpa pasti sahabatnya
berbicara tentang Yesus.
Suatu malam, pemuda ateis ini ingin berlatih di kolam renang indoor yang
ada di gedung kampusnya. Saat itu semua lampu dalam keadaan padam,
karena cahaya bulan cukup terang menembus ke dalam ruangan. Pemuda ini
memanjat ke papan diving yang paling atas dan tubuhnya membelakangi
kolam, dengan kedua tangan terangkat menyamping. Saat itu ia melihat
bayangannya sendiri yang terpantul di dinding. Bayangan tubuhnya
membentuk sebuah salib. Ia merasa ada seseorang yang berbicara dengan
lembut kepadanya. Kata-kata sahabatnya memenuhi pikiran dan hatinya.
Tiba-tiba ia mulai menyadari kebenaran itu. Ia mengurungkan niatnya
untuk terjun ke kolam, sebaliknya ia berlutut di atas papan itu,
mengundang YESUS masuk dalam hidupnya. Saat ia berlutut, seorang petugas
kebersihan kolam masuk ke dalam ruangan dan menyalakan semua lampu.
Kolam itu ternyata rusak dan kering karena air sudah dikuras untuk
diperbaiki….
Kita tentu dapat menebak akhir tragis yang akan dialaminya bila pemuda
ini tidak pernah mendengar tentang Yesus. Berapa banyak orang di sekitar
kita yang berada di jalan menuju kebinasaan? Mereka seperti anak muda
tadi, yang berada selangkah saja dari maut. Apakah kita akan berdiam
diri, cuek, masa bodoh?
Saatnya kita keluar dari zona nyaman, pergi beritakan Injil keselamatan.
Kita menjadi lebih serupa dengan Kristus ketika kita menjangkau keluar
dengan kasih, membalut hati-hati terluka, memberi semangat kepada yang
lemah dan membawa terangNYA di lingkungan di mana kita ada. Jangan
kecewa dan berhenti walau kita sering ditolak, tetaplah sampaikan kabar
keselamatan. (DA)
DOA : Bapa, ampuniku bila selama ini aku
hanya berpikir tentang diriku sendiri. Beriku hati yang penuh belas
kasihan kepada jiwa-jiwa terhilang. Ajarku mengasihi mereka dengan
kasihMu, untuk membawa mereka mendekat kepada terangMu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar