Jumat, 08 Juni 2012

Menjalani Konsekwensi

“Berserulah Simson kepada TUHAN, katanya: "Ya Tuhan ALLAH, ingatlah kiranya kepadaku dan buatlah aku kuat, sekali ini saja, ya Allah, supaya dengan satu pembalasan juga kubalaskan kedua mataku itu kepada orang Filistin." Hak. 16:28

konsekuensi.jpgHampir semua gambar tentang Simson yang kita lihat melukiskan seorang yang berbadan tegap berotot yang sedaang memukul orang Filistin dengan tulang rahang keledai atau pun sedang mengangkat pintu gerbang yang berat. Tetapi jika memang Simson berbadan besar berotot, mengapa musuhnya berusaha mencari tahu rahasia kekuatannya?  Simson sendiri tahu bahwa kekuatannya berasal dari Tuhan.
Akhir hidup Simson mengingatkan kita bahwa ada konsekwensi dosa. Selama sekitar dua puluh tahun Simson beranggapan bahwa ia dapat mengabaikan kesalahan-kesalahan yang ia lakukan secara tersembunyi, tetapi ia salah. Ia berpikir bahwa ia dapat terus melangkah dengan kecerobohan-kecerobohan ‘kecil’ yang selalu dilakukannya. Tetapi kenyataanya tidaklah demikian. Kita percaya bahwa suatu saat mungkin kita bisa melupakan kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan. Tetapi kesalahan-kesalahan itu yang justru tidak akan melupakan kita.
Dengan tenaganya yang terakhir, Simson memeluk tiang rumah berhala yang ada di dekatnya. Dia sekarang buta, tetapi sebenarnya ia dapat ‘melihat’ lebih baik dibanding apa yang telah dilihatnya seumur hidupnya. Simson mendengar bagaimana orang Filistin mengolok-olok Tuhan. Dalam situasi tersebut Simson berdoa, “Ya Tuhan ALLAH, ingatlah kiranya kepadaku dan buatlah aku kuat sekali ini saja…” Pada akhirnya Simson menyadari benar-benar bahwa kekuatan yang pernah dimilikinya bukan berasal dari dirinya sendiri, melainkan dari Tuhan. Ia kemudian berkata, “Biarlah kiranya aku mati…”
Melalui semua perkara besar yang pernah dialaminya, Simson akhirnya mulai mengerti; ia menyerahkan seluruh hidupnya kepada kehendak dan tujuan Allah baginya. Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali.
Saudara, mungkin kita pernah melakukan banyak kesalahan. Tetapi tidak pernah ada kata terlambat untuk membereskan kesalahan-kesalahan tersebut, kemudian kita belajar darinya dan akhirnya melakukan hal terbaik dengan apa yang kita miliki sekarang. Ingatlah bahwa selalu ada kesempatan bagi kita untuk berubah, dan Tuhan pasti mendengarkan kita.
Doa: Terimakasih Tuha, Engkau berikan aku kesempatan untuk bertobat & berubah. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar