Selasa, 26 Juni 2012

PERALATAN, BUKAN BARANG PERTUNJUKAN





tools.jpgSalah satu masalah yang seringkali timbul dalam pertumbuhan kerohanian jemaat adalah ketidakmengertian dan kesalahpahaman dalam penggunaan karunia-karunia Roh yang diberikan kepada jemaat. Rasul Paulus menjelaskan baik dalam I Korintus 12: 7 maupun I Korintus 14: 12 bahwa karunia-karunia Roh memang diberikan secara khusus kepada masing-masing orang, tetapi hal itu diberikan untuk kepentingan bersama, yaitu untuk membangun kerohanian jemaat. Dengan demikian maka karunia-karunia Roh itu seharusnya menjadi peralatan yang digunakan untuk kepentingan membangun tubuh Kristus dimana kita masing-masing adalah anggotanya. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. (I Korintus 12: 7)

tools.jpgSalah satu masalah yang seringkali timbul dalam pertumbuhan kerohanian jemaat adalah ketidakmengertian dan kesalahpahaman dalam penggunaan karunia-karunia Roh yang diberikan kepada jemaat. Rasul Paulus menjelaskan baik dalam I Korintus 12: 7 maupun I Korintus 14: 12 bahwa karunia-karunia Roh memang diberikan secara khusus kepada masing-masing orang, tetapi hal itu diberikan untuk kepentingan bersama, yaitu untuk membangun kerohanian jemaat. Dengan demikian maka karunia-karunia Roh itu seharusnya menjadi peralatan yang digunakan untuk kepentingan membangun tubuh Kristus dimana kita masing-masing adalah anggotanya.
Kalau saudara sedang membangun rumah, tetapi tidak memiliki peralatan atau memiliki peralatan yang tidak berfungsi dengan baik, maka rumah yang saudara dirikan tidak kunjung selesai, bukan? Demikian juga dalam usaha membangun rumah rohani saudara.
Karunia-karunia Roh bukanlah seperti barang pertunjukan yang dipertontonkan dengan rasa bangga seperti seorang anak kecil yang baru diberi sebuah boneka oleh orang tuanya. Karunia Roh tidak untuk diperlakukan seperti itu, meskipun dalam perhimpunan jemaat Tuhan sekalipun. Ada orang yang memperlakukan karunia Roh itu sebagai kebanggaan atau kesombongan secara rohani.
Sebagai contoh, coba lihat apa yang Rasul Paulus tuliskan dalam I Koritus 14: 18-19 tentang karunia berbahasa roh sbb: “Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih daripada kamu semua.Tetapi dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa roh.”
Oleh karena itu, perlakukanlah karunia-karunia Roh yang saudara miliki sebagaimana yang Tuhan kehendaki dalam hidup saudara. Ingatlah maksud Tuhan yang sesungguhnya dengan pemberian karunia Roh itu bagi saudara dan tubuh Kristus secara keseluruhan. Berhati-hatilah dalam mempergunakan karunia rohani saudara. (PHM)

Doa: Tolongku Tuhan untuk memperlakukan karunia-karunia Roh-Mu sesuai dengan kehendak-Mu, yaitu menjadi alat yang berguna untuk membangun jemaatMu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar