Minggu, 01 Mei 2011

Kekuatan Manusia

Saya punya seorang teman, sebut saja namanya Sapta. Seorang yang punya tekad baja dan pantang menyerah. Bila ia telah menetapkan satu cita-cita, ia akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapainya. Kegagalan tidak menghalanginya untuk terus mencoba sampai ia mendapatkan keberhasilan. Ia bukan seorang yang mudah putus asa. Tetapi satu waktu saya menjumpainya duduk termenung dalam kesedihan yang mendalam, persis seperti seorang prajurit yang kalah perang. Saya tidak lagi menjumpai semangatnya yang luarbiasa. Ia bahkan kehilangan kepercayaan dirinya. Saya bertanya, “Apa yang terjadi?” Sapta menjawab,  “Kali ini aku menyerah.” Ia tidak pernah mau memberitahukan persoalannya, ia hanya terus berucap, “Aku menyerah, hancur....” Tidak ada gunanya lagi bertanya.   
Sebuah contoh betapa rapuhnya kekuatan manusia. Betapa pun hebat dan kuatnya manusia, ia tetap ciptaan yang punya keterbatasan. Dan bila manusia telah melewati batas kemampuannya dengan mudah ia akan menyerah. Menyadari keterbatasan saya sebagai manusia saya harus berterimakasih kepada Tuhan karena firman-Nya berkata:
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (1 Korintus 10:13)
Kita semua tentu pernah mengalami kemenangan melewati pencobaan. Suatu pengalaman yang sungguh indah, yang tidak terlupakan ketika tangan perkasa Tuhan memberikan kepada kita jalan keluar. Tetapi coba satu kali saja Anda bayangkan apa yang akan terjadi dengan dirimu seandainya Tuhan mengizinkan iblis datang mencobaimu tanpa batas. Pasti Anda akan hancur, itu yang terjadi pada Sapta. Syukur kepada Tuhan karena Ia tidak pernah melakukannya. Sampai hari ini Tuhan tetap menahan pencobaan yang datang pada kita agar tidak melebihi kekuatan kita. Tidak hanya itu saja Ia pun kemudian memberikan kepada kita jalan keluar.
Kita memang perlu jadi orang yang punya tekad baja dan pantang menyerah, tetapi kita juga perlu kenali keterbatasan kita sebagai manusia. Pengenalan yang benar akan keterbatasan kita akan mendatangkan sikap hidup yang bergantung pada Tuhan. Tuhan itu baik, Ia siap menolong Anda hari ini.
  
Doa: Tuhan Yesus kekuatanku sebagai manusia terbatas. Aku mau belajar mengandalkan Engkau dalam segala perkara. Amin.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar