Senin, 23 Mei 2011

“I GO FISHING!”

“I GO FISHING!”
Ayat Pokok: Yohanes 21
Oleh: Ps. Gunnar Swahn, Swedia


Saya membawa salam hangat dari seluruh sidang jemaat Filadelfia di Stockholm.  Senang bisa kembali berkunjung dan menikmati hadirat Allah bersama saudara di tempat ini.  Puji Tuhan!  Pagi ini saya ingin mengajak saudara mengamati masa antara Paskah: kematian & kebangkitan Yesus dan kenaikan Tuhan ke Surga & Pantekosta.

“Aku Pergi Menangkap Ikan”

Bagi nelayan, menangkap ikan adalah sumber mata pencaharian untuk menghidupi diri dan seluruh keluarganya.   Namun bagi sebagian besar orang lain, memancing merupakan hobi atau kegiatan rekreasi.  Sekedar meninggalkan kesibukan dan hiruk-pikuk kehidupan kota besar, untuk menikmati keheningan.  Dapat atau tidak mendapat ikan, tidaklah penting.  Bahkan di negara kami, ungkapan “I’ll go fishing” = “pergi memancing” bisa berarti ‘hendak bersantai/bermalas-malasan; tidak pergi kemana-mana, dan tidak melakukan apa-apa’.

Grafik Kehidupan
Sebelum menjadi murid Yesus, Petrus adalah seorang nelayan sejati, yang sehari-hari harus melaut, bekerja keras sepanjang malam untuk mencari ikan.  Sampai suatu hari ia bertemu dan terkesan mendengar pengajaran Yesus.  Ia pun segera menyambut undangan Yesus untuk menjadi muridNya.     
Selanjutnya kita mengenal kisah hidup Petrus yang penuh gejolak.  Tiga setengah tahun lamanya ia mengikut Yesus: setiap hari berjalan bersamaNya, mendengar pengajaran, menyaksikan berbagai perkara heran yang dilakukan Yesus.  Lalu tibalah malam itu: malam saat tiga kali ia bersikukuh menyangkal mengenal Yesus!  Dari kejauhan ia menyaksikan Yesus mati disalib di Bukit Golgota.  Namun tiga hari kemudian ia mendengar berita mengejutkan: kubur Yesus kosong, Tuhan Yesus sudah bangkit!  
Lalu Yesus menampakkan diri kepada murid-murid, termasuk Petrus.  Perjumpaannya kembali dengan Yesus yang telah disangkalnya tiga kali pada malam sebelum Ia disalibkan, tentu membuat Petrus gundah, bahkan mungkin tertekan karena rasa bersalah.
Dan ketika Tuhan yang telah bangkit tidak ada bersama mereka, saat itulah Petrus berkata kepada teman-temannya, “Aku pergi menangkap ikan.”  Menangkap ikan adalah satu-satunya pekerjaan yang dikenalnya.
Bukankah pengalaman hidup rohani saudara dan saya serupa dengan Petrus?  Pada banyak kesempatan kita merasa penyertaan Tuhan begitu nyata; berkat Tuhan melimpah; hidup bersama Tuhan terasa begitu indah dan nikmat.
Tapi pada satu titik, tak jarang kita merasa tertekan, putus asa.  Tuhan terasa begitu jauh.  Ujian, persoalan, penyakit datang silih berganti.  Doa naik ‘hanya’ sebatas langit-langit.  Kita tak melihat dan merasakan kehadiran dan pertolongan Tuhan!  
Di saat-saat seperti inilah rasanya kita ingin menyerah.  Tak sabar menantikan waktu Tuhan.  Seperti Petrus, kita ingin ‘pergi memancing’, kembali pada profesi lama.  Perhatikan, Petrus tidak sendirian.  Beberapa murid lain ikut pergi bersamanya!  
Saat memutuskan kembali ke pekerjaan lama, apa yang mereka peroleh?  “Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.”
Antara Paskah & Pantekosta
Masa antara Paskah & Pantekosta adalah hari-hari “senyap” - hari di mana “tidak” ada kejadian spektakuler; masa di mana Yesus “tidak” ada bersama dengan kita.  Seperti Petrus, itulah saat kritis di mana kita seakan ingin kembali ‘melaut’ dan ‘menyerah’.  
Marahkah Tuhan melihat perilaku murid-muridNya?  Tidak!  SeruNya kepada mereka: “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.”  Saat melakukan FirmanNya, murid-murid bahkan tidak dapat menarik jala mereka oleh sebab begitu banyak ikan yang mereka tangkap!
Puji Tuhan!  Meski hati terasa hampa, kecewa, dan putus asa, mengira Tuhan tak lagi peduli, Yesus tetap beserta dan memperhatikan.  Ketika murid-murid tiba di pantai, “mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti.”  Di tepi pantai, Yesus menantikan dan menyiapkan sarapan.  KataNya kepada mereka, “Marilah dan sarapanlah.”
Masalah, kesulitan, penyakit apa yang tengah saudara hadapi saat ini?  Berdiri di atas Firman Tuhan, tetaplah percaya dan arahkan pandangan kepadaNya!  Yesus ada, dan Dia mengasihimu.  Ia senantiasa beserta, dan siap mengangkatmu.  Satu kali Ia akan menampakkan diri dan menyiapkan sarapan bagi saudara dan saya.  Tuhan Yesus mengasihi & memberkati saudara!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar